PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 09 Juni 2015

Sinopsis High Society Episode 5 Part 2

Joon Gi sibuk memasak didapur, lalu buru-buru berlari ketika ponselnya berdering takut Yoon Ha terbangun. Joon Gi memberitahu sudah sampai rumah, ibunya bertanya apakah sudah mau tidur, Joon Gi mengatakan baru saja ingin makan malam.
“Apa tidak terlalu larut untuk makan malam? Sudah jam 10 lebih. Kalau begitu kututup dan cepat makan sana!” perintah ibunya lalu menutup telpnya.
Yoon Ha sudah berdiri depan meja makan, menebak kalau itu ibu Joon Gi yang menelp karena khawatir anaknya belum makan. Joon Gi pikir semua ibu  selalu khawatir tentang makanan anaknya. Yoon Ha menceritakan tak pernah mendengar ucapan “ayo makan dari ibunya.
Joon Gi tak banyak komentar sibuk menyiapkan makan malam, dengan memasak spaghetti dan berjanji akan membuatkan ramyon nanti. Yoon Ha duduk dikursi merasa tidurnya sangat nyenyak dan pacarnya itu tak membangunkannya Joon Gi merasa kalau dibangunkan maka ia akan menghukumnya 

Joon Gi memberika sepiring spagheti dengan udah diatasnya lalu akan mengantarnya pulang setelah makan dan akan minum teh bersama di mobil. Yoon Ha mengatakan tidak ingin pulang. Joon Gi terlihat gugup, Yoon Ha pikir Joon Gi tak mengizinkanya tinggal.
“Boleh. Hubungi orang rumah dan tidur disini hari ini. Kau boleh tidur semaumu.” ucap Joon Gi
“Tidak ada yang akan mencariku. Bagaimana jika... aku tidak ingin pulang kerumah?” ucap Yoon Ha, keduanya saling menatap
“Tidak usah pulang.” kata Joon Gi 

Yoon Ha mondar mandir di dalam kamar mandi, wajahnya gelisah dan binggung karena akan bermalam dengan dirumah Joon Gi, sampai terdengar ketukan pintu yang membuatnya kaget, Joon Gi meminta izin untuk masuk ke dalam, Yoon Ha pun membukakan pintu untuk Joon Gi.
“Ini belum terlalu larut, aku bisa mengantarmu pulang jika kau mau.” saran Joon Gi melihat Yoon Ha sedikit ragu.
“Wanita butuh beberapa hal jika mereka tidak tidur dirumah mereka. Seperti baju dalam atau....Ahh....Tidak, aku bisa tidur seperti ini!” ucap Yoon Ha malu-malu.
“Keluarlah, akan kuselesaikan masalahmu.” kata Joon Gi tersenyum. Yoon Ha binggung bagaimana caranya. 

Joon Gi mengajaknya ke mall, Yoon Ha bercerita pernah datang ke tempat itu bersama Ji Yi dan berjanji akan datang lagi bersama ternyata sekarang hanya sendiri, lalu bertanya apakah Joon Gi sering ke tempat itu. Joon Gi menceritakan Kadang datang kemari saat kuliah dengan paacarnya.
“Ah, jadi kau pernah punya pacar, apa kalian  campus couple ?” tanya Yoon Ha, Joon Gi mengangguk dengan bangga
“Saat pria dan wanita pacaran, bukankah tidak baik membicarakan mantan? Kenapa kau membicarakannya?”kata Yoon Ha cemberut
“Untuk pamer.” jawab Joon Gi santai
Yoon Ha makin cemberut karena menurutnya itu tak penting lalu berjalan lebih dulu, Joon Gi tersenyum melihat Yoon Ha yang cemburu lalu dari belakang langsung memasukan tangannya pada sela-sela jari Yoon Ha dengan mengandengnya sangat erat. Yoon Ha yang tadinya cemberut tersenyum, lalu mulai memilih pakaian ganti. 

Joon Gi menunggu di depan pakaian dalam wanita, Yoon Ha yang baru keluar dari kamar ganti dengan suaran berbisik meminta bra yang ukuran lebih besar karena bra yang dicoba kekecilan.
“Apa? kekecilan? Harusnya ukuran ini benar.. Apa perlu yang Cup C saja? Anda hebat sekali! Apa yang anda lakukan untuk membuat dadamu besar begitu? Anda begitu kurus, bagaimana bisa...” komentar si pelayan dengan suara keras sambil memperagkan di depan dadanya, Yoon Ha panik takut Joon Gi mendengar, sementara Joon Gi hanya tersenyum di depan toko.
“Tidak, sepertinya merek ini ukurannya lebih kecil, tolong berikan B cup yang merek lain Tolong berikan saja, aku tidak akan mencobanya.” kata Yoon Ha tak ingin berlama-lama lagi
“Tubuhmu diberkahi. Bagaimana rasanya punya tubuh seperti itu? Anda kekasihnya?” ucap Si pelayan melihat Joon Gi yang datang mendekat.
Joon Gi membenarkan, si pelayan langsung mengungkapkan kalau Joon Gi beruntung punya pacar seperti Yoon Ha lalu mengambil bra ukuran besar. Joon Gi bertanya apa maksud perkataan pelayan itu, Yoon Ha berpura-pura tak tahu dengan tertunduk malu. 

Chang Soo membiarkan air membasahi rambutnya sampai kebadannya lalu mengangkat kepalanya, mengingat kata-kata pengakuan Yoon Ha “Aku mulai menyukaimu. Aku tidak ingin menyukaimu, tapi kau begitu lucu.” lalu senyum sendiri di atas pancuran.
Setelah memakai pakaian dan rambutnya kering, langsung melihat wajahnya di cermin dengan bangga ia merasa wajahnya memang cukup tampan, tiba-tiba dikagetkan dengan ibunya yang masuk kamar tanpa mengetuk pintu. Ibunya heran melihat anaknya yang kaget lalu menduga Chang Soo sedang memikirkan yang aneh-aneh. Chang Soo meminta ibunya untuk mengetuk pintu karena ia juga punya kehidupan pribadi.

“Ibu mengatur kencan buta dengan putri Hwangseon Group. Besok jam 3.” ucap Ibu Chang Soo
“Jika itu putri sulung Hwangsan Group, Shi hyun? Dia adik kelasku  di SD. tapi menurutku dia rata-rata, wajahnya itu.” komentar Chang Soo
“Jika dia diet dan operasi plastik, penampilannya akan berubah. Jangan mengajak bertengkar. Menikahlah sebelum umur 30.” perintah ibunya. Chang Soo tak suka ibunya membahas masalah umur karena menurutnya itu sudah kuno
“Ayo kita buat batasan untuk wanitanya. Ibu tidak akan perlu mengatakan ini padamu. Kau tidak akan melakukan hal seperti membawa gadis miskin dan bicara soal cinta kan?”kata Ibunya. Chang Soo tak suka ibunya itu meremehkannya,
“Banyak wanita miskin yang bermimpi untuk menikah dengan pria kaya. Anak kedua Anjin Group diporoti oleh wanita dan diancam dengan video dan dimuat dikoran. Aku tidak khawatir padamu, tapi didunia ini tidak semua berjalan lancar hanya karena kau berbuat baik. Orang lain juga harus berbuat baik.” ucap Ibu Chang Soo sambil memegang tangan anaknya.
Chang Soo menceritakan Ada gadis miskin yang punya mental kuat dan kepribadian yang kuat. Ibunya bertanya siapa orangnya, Chang So mengatakan itu hanya seandainya saja dan meminta ibunya untuk punya pandangan yang baru/
“Kita tidak bisa menerimanya begitu saja. Dia harus sederajat dengan kita. Sudah kubilang berulang kali. Jangan terlalu percaya pada Joon Gi.” tegas ibunya dengan mata melotot
“Kenapa bawa-bawa Joon Gi?” keluh Chang Soo kesal
“Saat dia bersamamu, dia semakin merasa rendah. Bahkan jika dia tidak mau, dia akan sadar akan latar belakangnya. Dia juga manusia.” jelas ibunya
“Itu mentalitas korban. Kenapa curiga pada orang tanpa alasan? Dia bisa saja pergi keperusahaan yang lebih baik dari milik kita. Tapi dia datang padaku, untuk membantuku.” jelas Chang Soo percaya
Ibunya pikir harus menjaga anaknya, karena  dengan gampangnya membayarkan deposit apartemennya serta memberikannya mobil, menurutnya Chang Soo harus menjaga jarak dengannya. Chang Soo menegaskan tak membelikan rumah hanya membayar deposit saja lalu mengajak ibunya berbicara tentang masa depan.
“Apa yang akan dilakukan ayah? Bukankah seharusnya ayah berlaku adil saat ini? Aku melakukan dengan baik diperusahaan. Food Market sukses besar. Hyung bahkan tidak berhasil mengamankan kebutuhan belanja Airport. Hanya karena aku anak bungsu, tidak berarti tingkatanku lebih rendah. Kenapa hyung punya lebih banyak hal daripada aku?” cerita Chang Soo kesal

“Ibu tahu dan sudah bicara dengan ayahmu.”kata ibunya
“Ayah itu aneh. Dia lebih paling mencintaiku, tapi memberikan lebih pada Hyung. Apa itu namanya cinta?”kata Chang Soo mengedumel. 
Ibunya tahu lalu menyarankan untuk mengatur kencan dengan Yoon Ha, Chang Soo makin kesal karena tiba-tiba membahas kencan buta Yoon Ha, lalu menyuruh ibunya belajar korea lagi karena Sifatmu sama seperti wanita yang dikenalnya. Ibunya kembali bertanya siapa. Chang Soo tak ingin ibunya tahu lalu berdiri dari tempat duduknya.
“Kau bilang kau tidak suka Shi Hyun. Kau harus bertemu dengannya dan jika tidak suka, kita lanjut ke Yoon ha.” ujar ibunya.
“Lupakan itu. Apa aku ini hewan buas? Ayo kita belajar sambil berbisnis saja. Sekarang Ibu dipihak siapa?”tanya Chang Soo, Dengan senyuman ibunya menjawab kalau ada di pihak anak bungsunya lalu keluar dari kamarnya anaknya. 

Ji Yi baru selesai keramas, mengeringkan rambutnya dengan kipas angin, lalu teringat dengan kata-kata Chang Soo “Kau punya kemampuan untuk membuat pria menunjukkan rasa tanggung jawabnya.”lalu menciumnya.
Setelah merasa terpesona, Ji Yi mencoba menyadarkan dirinya yang sudah mulai gila dan tak seharusnya seperti itu lalu bertanya-tanya apakah ia  jatuh cinta lagi.
“Aku sudah jatuh cinta! Kali ini, tidak hanya akan berakhir dengan air mata tapi juga rasa sakit.” ucap Ji Yi meremas rambutnya karena sadar kalau Chang Soo terlalu jauh perbedaan dengannya.
Ponselnya berbunyi, Chang Soo mengirimkan pesan “Sudah tidur?” Ji Yi membalas “Mau tidur”  Chang Soo langsung membalas “Kau benar-benar harus belajar korea lagi. Ejaanmu salah, seharusnya Aku sudah mau tidur.” Ji Yi tersenyum karena Chang Soo memang pintar dalam hal mengoreksi.
Chang Soo melihat Ji Yi tak membalasnya kembali menuliskan pesan “Kau marah? Kenapa tak balas?” Ji Yi yakin yakin 100% akan tersakiti dan hubungan ini akan berakhir, jadi sebelum tersakiti lebih baik mengakhirinya dan mencoba menghapus pesannya. 

Tapi saat itu Chang Soo malam menelpnya, Ji Yi menjerit karena Chang Soo melakukan itu padanya, tapi karena Chang Soo yang menelpnya maka akan mengangkatnya. Chang Soo bertanya apakah sudah tidur dengan nada mengoda.
“Jangan menggunakan nada merayu.” ucap Ji Yi ketus
“Ada apa?” balas Chang Soo heran
“Jangan tanya ada apa.” kata Ji Yi
“Benar-benar... ada apa denganmu? Apa kepribadianmu memang aneh begini? Aku tidak suka itu. Wanita selalu berubah pikiran setiap waktu.” keluh Chang Soo
“Ini karena aku menyukaimu. Baru saja aku melihatmu.Tapi aku ingin melihatmu lagi.” akui Ji Yi blak-blakan
“Jika memang seperti itu harusnya bilang dari awal. Sampai jumpa.” ucap Chang Soo tersenyum sumringah menutup ponselnya

Chang Soo menuruni tangga rumahnya, lalu terhenti ketika ibunya bertanya mau kemana. Chang Soo mengatakan hanya ingin kedepan. Ibunya tahu anaknya itu sudah mandi dan kebiasannya apabila sudah mandi siapapun yang menelpon maka Chang Soo tak akan pergi. Chang Soo sempat diam lalu meminta ibunya tak membahasnya lalu pergi, sang ibu hanya bisa tersenyum melihat tingkah anaknya. 

Joon Gi menopang dagunya melihat Yoon Ha yang makan cake didepannya lalu membersihkan mulutnya sambil berkomentar Cara makan pacarnya itu berantakan seperti bayi. Yoon Ha pun membersihkan mulutnya yang berantakan.
“Kenapa kau tidak pernah pacaran sebelumnya?” tanya Joon Gi
“Apa aku pernah bilang aku tidak pernah pacaran?” ucap Yoon Ha kaget
“Tidak pernah... Tapi melihat kelakuanmu aku bisa simpulkan” komentar Joon Gi
“Aku pernah pacaran sebelumnya, Hanya saja tidak lama karena terlalu banyak curiga. Saat orang tahu siapa aku, sikap mereka akan berubah. Menjadi baik atau buruk.” cerita Yoon Ha
Joon Gi pikir Yoon Ha tak suka itu, Yoon Ha menegaskan dirinya tak suka, Joon Gi melihat Yoon Ha masih terlalu muda. Yoon Ha binggung, Joon Gi menjelaskan kala latar belakangnya itu  dirinya yang tidak bisa dipisahkan.
“Latar belakang yah latar belakang, bukan aku.” prinsip Yoon Ha
“Kau tumbuh dengan latar belakang itu jadi itu mempengaruhimu. Latar belakangmu ada dalam dirimu.” kata Joon Gi berpendapat
“Kau bisa merubah latar belakang.. Jika latar belakang berubah dan aku ikut berubah.Aku tidak seperti itu.”kata Yoon Ha
“Kita hentikan beda pendapat ini. Apa yang akan kau lakukan sekarang? Orang yang tidak pernah pacaran biasanya punya daftar keinginan jika punya pacar.” ejek Joon Gi

Yoon Ha melotot menegaskan dirinya itu  sudah pernah pacaran, lalu mengumpat Joon Gi yang jahat. Joon Gi kembali mengejeknya sok imut dengan mengodanya memanggil nona tak pernah pacaran dan pintar memanfaatkan apa yang dipelajarinya. Yoon Ha cemberut lalu mengajak Joon Gi untuk naik sepeda tandem bersama. 
Keduanya akhirnya naik sepeda bersama, Joon Gi bertanya apakah Yoon Ha senang. Yoon ha berteriak sangat senang karena bisa menaiki sepeda menyusuri sungai han dimalam hari lalu bertanya apakah Joon Gi sering naik sepeda.
Joon Gi menceritakan Kadang berlomba dengan Chang Soo, Yoon Ha bertanya siapa yang menang, Joon Gi mengakui kalau pemenangnya selalu bergantian. Yoon Ha heran dengan mereka berdua yang balapan sepeda padahal Sepeda motor kan lebih keren.
“Changsoo selalu bilang begini, "Sepeda lebih membutuhkan usaha". Karena itu dia menyukainya. Kau harus terus mengayuh sepedamu.” cerita Joon Gi
“Aku, aku pernah kencan buta dengan Chang Soo. Ini Tidak membuatmu bad mood kan?”kata Yoon Ha mengaku, Joon Gi terlihat tak begitu kaget karena sudah tahu sebelumnya.
Yoon Ha pikir tak akan masalah karena sebelumnya Joon Gi pernah menjadi campus couple. Joon Gi mengodanya apabila Yoon Ha terlalu terobsesi pada pacarnya lebih baik beritahu diawal. Yoon Ha merasa tak seperti lalu memintanya untuk mengayuh lebih cepat. Joon Gi pun mengayuh dengan cepat sepedanya dan Yoon Ha terlihat sangat bahagia. 

Chang Soo datang, Ji Yi pura-pura acuh untuk apa Chang Soo datang, Chang Soo berbisik dirinya datang karena Ji Yi merindukannya. Ji Yi merasa tak menyuruhnya datang, tapi mengakui sangat senang melihatnya.
Keduanya lalu duduk diluar, Ji Yi meminta Chang Soo mengulurkan tanganya, lalu berkomentar tanganya besar padahal wajahnya sangat kecil. Chang Soo menutupi wajah Ji Yi dengan tanganya lalu dengan bangga mengakui tangannya besar sampai menutupi wajah pacarnya. Ji Yi pun membalas, dengan melakukan hal yang sama.
“Kau meniru semua yang kulakukan.” ucap Chang Soo kesal mendorong tangan Ji Yi dari wajahnya.
“Kenapa aku tidak boleh?” kata Ji Yi, Chang Soo pikir Ji Yi sudah melakukannya tadi. Ji Yi merasa tak pernah melakukannya sebelum itu. Chang Soo pun dengan rela menyodorkan wajahnya agar Ji Yi kembali menaruh tangan diwajahnya, lalu keduanya merasa mereka seperti anak kecil.
“Mengenai...Berciuman, apa kita hanya berciuman sekali sehari?” ucap Ji Yi malu-malu.
“Apa kau memintaku untuk menciummu?” kata Chang Soo, Ji Yi mengiyakan.
“Bukankah kau bilang kau tidak suka pacaran?” sindir Chang Soo, Ji Yi pikir kalau memang Chang So tak mau yah sudah. Chang Soo menarik tangan Ji Yi lalu kembali menciumnya. Ji Yi terlihat tersipu malu setelah Chang Soo menciumnya.
“Akan kulakukan apapun untukmu, apa lagi yang kau mau?” kata Chang Soo
“Kita ini, apa yang terjadi jika kita lahir di era Joseon?” pikir Ji Yi 

Chang Soo mengunakan pakaian zaman Joseon sebagai turunan raja lalu memarahi Ji Yi yang datang terlambat.Ji Yi mengatakan tidak akan menemuinya lagi karena tak pantas seorang yang rendah datang menemuinya.
“Pria dan wanita yang saling mencintai. Apanya yang salah dengan itu?” tegas Chang Soo lalu saling berpelukan
Tiba-tiba ibu Chang Soo datang menyuruh pengawal membawa Ji Yi keluar dan memukulnya, Ji Yi menangis memanggil Chang Soo meminta pertolongan. Chang Soo merasa usaha ibunya tak akan berhasil memisahkan mereka. Ibu Chang Soo mengatakan akan mengusir dan mematahkan kakinya. Ji Yi meminta supaya Chang Soo menyelamatkannya.
“Jika itu mau ibu, lakukan saja. Tapi tolong carikan aku wanita lain. Bagaimana bisa kau mengambil mainanku seperti itu?” ucap Chang Soo yang membuat Ji Yi melonggo, lalu Chang Soo melambaikan tangan padanya.

Chang Soo tak setuju dengan cerita Ji Yi yang mengambarkan dirinya kasar, Ji Yi pikir mereka hidup di jaman yang berbeda, tapi punya status yang sama. Chang Soo merasa status mereka sama tetap saja ada perbedaan. Ji Yi menjelaskan kalau bukan masalah tinggi badan yang beda, Chang Soo menegaskan dirinya tak setuju dengan hal itu.
“Aku ini laki-laki, dan laki-laki mengukur tingkatan saat mereka bertemu dengan seseorang.” kata Chang Soo sambil berdiri
“Aku sudah tahu bahwa laki-laki tidak akan sependapat denganku tentang segala hal hanya karena cinta tapi aku kecewa. Kau seperti tuan muda di jaman Joseon. Meskipun itu tidak benar, tak bisakah kau setuju denganku?”kata Ji Yi yang ikut berdiri, Chang Soo berbisik dirinya tetap tak setuju.
Ji Yi melihat Chang Soo berdiri didepanya lalu memeluknya dari belakang sambil berkata pacarnya itu memang jahat  dan Semua sel dalam tubuh menyuruhnya untuk hati-hati Tapi ia terlalu menyukainya. Chang Soo tak bisa berkata-kata hanya berteriak mengatakan pemandangan dari atap sangat indah.

“Tapi tubuh bagian bawahmu lebih gemuk dari pada yang atas. Kenapa pakai ukuran 26? Harusnya ukuran 25.” ejek Chang Soo setelah merasakan pelukan Ji Yi
“Ahh...Benar-benar. Memangnya cukup hanya jadi tinggi dan tampan saja? Tapi Telingamu sangat aneh.” ucap Ji Yi ingin memegang telinga Chang Soo
“Jangan. Aku tidak suka orang lain menyentuh telingaku.” kata Chang Soo menjauhkan tangan Ji Yi
“Bahkan jika aku yang menyentuhnya?” goda Ji Yi, Chang Soo kembali pasrah menyuruh Ji Yi boleh menyentuh telinganya. Ji Yi tersenyum senang memegang telinga Chang Soo. 

Joon Gi datang membawakan minuman untuk Yoon Ha yang duduk di pinggir sungai Han. Yoon Ha bertanya Sejak kapan Joon Gi berteman dengan Changsoo. Joon Gi menceritakan sejak SMA saat bersekolah  di sekolah internasional, yang Awalnya mereka tidak dekat, tapi karena ada kecelakaan dan mereka tidak menyukai hal yang sama.
“Aku hanya belajar. Chang soo tertarik dengan berbagai hal, jadi dia populer.” akui Joon Gi
“Aku sedikit kaget saat tahu kalian berteman. Kebanyakan orang berteman dengan orang yang sama dengan mereka.” komentar Yoon Ha
“Bagaimana kau bisa berteman dengan Ji yi?” tanya Joon Gi
“Aku bertemu dengannya saat kerja sambilan. Bagian dalam dan luarnya sama. Dia tidak suka gratisan, Karena itu aku menyukainya.” cerita Yoon Ha bangga
“Bagaimana kalian menjaga hubungan saat yang satu tahu semua tentang satunya tapi yang lain tidak?” tanya Joon Gi
Yoon Ha pikir itu karena Ji Yi jadi mungkin tapi nanti akan memberitahunya, pasti temanya itu kaget tapi yakin akan bisa menerimanya, lalu mengajak Joon Gi membicarakan tentang mereka berdua, lalu bertanya apakah Joon Gi bohong sesuatu padanya. Joon Gi terlihat agak gugup dengan pertanyaanya.
“Saat kau bilang aku bohong padaku, kau bilang kau juga bohong padaku. Aku punya otak yang bagu, jadi aku ingat  Hal itu terus mengganguku. Satu hal yang paling tidak kusuka adalah kebohongan.” ucap Yoon Ha
“Aku hanya mencoba meyakinkanmu. "Semua orang pernah berbohong, jadi jangan khawatir."” jelas Joon Gi yang masih terlihat sedikit gugup. Yoon Ha terlihat bisa percaya dengan ucapan Joon Gi
“Sekarang giliranku. Apa kau serius akan meninggalkan rumahmu?” tanya Joon Gi
“Iya. Aku sudah lama merencanakannya.” kata Yoon Ha.
“Apa yang akan kau lakukan setelah keluar? Aku tidak mengerti. Kenapa kau tidak memanfaatkan yang kau punya? Dengan begitu kau bisa curi start. Kenapa harus lakukan semua dari awal?” ucap Joon Gi
“Sudah kubilang. Latar belakangku bukan aku.” tegas Yoon Ha
“Mimpi dan kenyataan itu berbeda. Kau bicara begini karena kau belum membuat mimpi kenyataan.” tegas Joon Gi
Yoon Ha bertanya apakah Joon Gi sudah pernah membuat mimpinya menjadi nyata, Joon Gi mengakui belum tapi masih dalam proses, lalu melihat mereka itu sama dan Yoon Ha terlihat sudah mulai blak-blakan karena mereka sudah dekat. 

Nyonya Min kembali minum dengan gelisah memikirkan kata-kata Ye Won kalau tempat Kyung Joon memang sering terjadi kecelakaan dan Semua orang yang kecelakaan disana dinyatakan meninggal. Lalu ucapan suaminya yang meminta untuk menerima kenyataan lalu mengejek Kyung Joon yang terlalu lemah tak  mampu mewujudkan impianya.
Beberapa saat kemudian, Nyonya Min jalan terhuyung-huyung masuk ke dalam kamar lalu menarik selimut, Tuan Jang yang sedang tertidur terbangun melihat istrinya yang berteriak, lalu mencium bau alkohol yang sangat menyengat.
Nyonya Min mengakui dirinya minum sangat banyak dan akan terus minum, minum dan minum lagi. Tuan Jang tak ingin menanggapi menyuruhnya tidur saja, lalu kembali menarik selimutnya. Nyonya Min berteriak dan langsung menarik rambut suaminya, lalu tertawa melihat tangannya.
“Kau tidak punya rambut.....Tak ada satupun.” ucap Nyonya Min tertawa seperti orang gila
“Keluar sana. Kau bau alkohol.” usir Tuan Jang
“Aku bau? Aku tidak mencium bau apa-apa. Bukan aku. Pasti dirimu.”kata Nyonya Min
“Sudah...Hentikan.”perintah Tuan Jang
“Hentikan apa? Apa yang kulakukan? Apa yang kulakukan sampai harus berhenti?” teriak Nyonya Min

Tuan Jang meminta untuk menghentikanya sekarang, Nyonya Min pikir merasa untuk apa dihentikan. Tuan Jang melihat istrinya akan hancur apabila terus seperti itu. Nyonya Min mengeluh suaminya yang tak seperti pertama kali mereka bertemu,
“Kau dulu cerah dan pemalu, tapi tetap perhatian dan hangat. Apa usia membuatmu seperti ini? Apa waktu yang membuatmu seperti ini?” komentar Nyonya Min
“Jangan bicarakan orang lain, lihat dirimu sendiri.”kata Tuan Jang merasa tak mau disalahkan
“Siapa yang membuatku seperti ini? Siapa?” balas Nyonya Min
“Hidupmu jadi seperti itu karena dirimu sendiri. Karena siapa lagi?” ucap Tuan Jang
“Ini semua karena kau! Kau! Aku yakin sekali.” teriak Nyonya Min
Tuan Jang mengumpat istrinya yang tukang mabuk lalu menyuruhnya keluar, Nyonya Min kesal karena suaminya terus mengusirnya keluarnya, tapi akan keluar sambil mengumpat suaminya. Tuan Jang tak percaya istrinya berani mengumpat. Nyonya Min dengan berani mengatakan suamnya itu sangat angkuh lalu keluar dari kamarnya. 

Yoon Ha terlihat gelisah berbaring ditempat tidur, sudah menganti pakaian dan berusaha untuk memejamkan matanya. Joon Gi baru selesai mandi mengusap kaca yang berembun dengan mengingat kata-kata Yoon Ha.
“Kau bisa mengubah latar belakang. Jika kau berubah karena latar belakangmu berubah, itu bukan dirimu.”ucap Yoon Ha saat ada di cafe
“Kau sudah pernah? Mimpi jadi kenyataan?” tanya Yoon Ha
“Kenyataanmu adalah mimpiku. Tunggu saja. Aku akan segera datang.” ucap Joon Gi dengan menatap licik ke cermin.

 bersambung ke episode 6 
Komentar 
Ini drama alurnya cepat banget yah, waktu Yoon Ha baru kencan langsung dapet berita kakaknya kecelakan ngebuatnya jauh dari Joon Gi, sekarang merea bisa balik lagi sampe akhirnya menginap dan keliatan deh Jooon Gi kalau ternyata dirinya itu pingin jadi Chaebol dan satu-satunya cara itu adalah nikah sama keturunan Chaebol. 
Ji Yi sama Chang Soo tiba-tiba juga cepat banget bisa langsun kencan, yang lucu Ji Yi itu blak-blakan banget ngomong kangen, suka sama Chang Soo padahal sebelumnya benci banget. hihihihi... Chang Soo juga mulai suka tapi kayanya kok ada yang aneh saat Chang Soo dipeluk dari belakang, tapi Chang Soo kaya perayu ulung yang pasrah sama Ji Yi apa aja mau dilakuinya. hihihi... 
Eh tapi kasihan juga yah sama Yoon Ha yang cerita kalau ibunya ga nanya sampe binggung mau nelp siapa klo ga pulang kerumah karena semuanya terlihat cuek, makanya lebih suka hidup sederhana tapi punya cinta, kebalikan dari Joon Gi pingin jadi Chaebol tapi kaya ga pingin disuruh-suruh dan ngerendahi orang tuanya.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Sinopsis High Society Episode 5 Part 1

Diatap, Keduanya berdiri berjauhan. Yoon Ha mengakui Sekarang tidak ada yang ditutupi lagi Dan Karena cintanya dimulai dengan kebohongan, ia merasa tidak nyaman.
“Sekarang, apa yang akan kau lakukan?” tanya Joon Gi
“Aku ingin makan ramyun, yang kau masak dengan panci perak itu.” ucap Yoon Ha polos, Joon Gi tersenyum lalu meminta Yoon Ha mendekat dan memegang tangannya.
“Aku suka wanita yang setia. Wanita yang terus menghubungiku apapun yang terjadi.” kata Joon Gi sambil memegang tangan Yoon Ha
“Mulai sekarang, tak akan terjadi lagi.” janji Yoon Ha, kedua terlihat saling menatap. 

Keduanya turun bersama, Joon Gi meminta saat pulang nanti menunggunya di parkiran. Yon Ha sadar pertama kali datang kerumahnya, merasa harus membeli sesuatu. Joon Gi mengodanya kalau Yoon Ha ingin dengar kata-kata gombal seperti "Hanya kau yang kubutuhkan"Yoon Ha mengelengkan kepalanya, Joon Gi menyuruh Yoon Ha pergi lebih dulu.
Manager Sung datang kembali menyindir Joon Gi yang tidak kencan dengan perkerja paruh waktu, Joon Gi pun membalasnya sudah mendengar  manager Sung sekarang ada dipihak Eksekutif Direktur lalu melangkah pergi. Manager Sung mengumpat kesal karena bukan hanya Joon Gi yang punya tangga emas.

Chang Soo masuk ke supermarket, manager datang menyapanya tapi Chang Soo meminta tak perlu memperdulikannya dan memintanya kembali berkerja. Manager Sung datang memperkenalkan dirinya mengaku sebagai kolega dari Choi Joon Gi.
“Seperti anak kecil saja. Kita sudah pernah bertemu kan? Kau melakukannya dua kali karena takut aku lupa? Aku tidak akan lupa.” ucap Chang Soo kesal
“Maafkan saya.” ucap Manager Sung 

Chang Soo mendekati Ji Yi yang membereskan sayuran lalu menegurnya karena tak jualan. Ji Yi mengatakan jualan lalu menjelaskan daun chicory untuk lalap, jika makan akan terasanya menarik.
“Berikan untukku. Tapi bagaimana jika nanti tidak muncul rasa yang menarik?” ucap Chang Soo sombong
“Pasti muncul! Aku pernah memakannya.” kata Ji Yi yakin
“Cita rasamu berbeda denganku.” ucap Chang Soo meremehkan
“Kalau begitu kembalikan. Akan kuberi ganti rugi.” balas Ji Yi tak mau kalah.
“Mana bisa kubawa kemari jika sudah kumakan? Tidak bisakah ku berikan diriku saja?” ucap Chang Soo mengodanya.
Ji Yi terdiam, Chang Soo tertawa karena terlalu mengombal membuat Ji Yi tak bisa bicara. Ji Yi melihat Chang Soo itu awalnya tertarik tapi kemudian mengabaikannya, menurutnya sungguh khas sekali.
“Lalu kenapa... Kau merindukanku kan?” ucap Chang Soo, Ji Yi langsung mengakuinya,
“Kau suka hal seperti ini? Blak-blakan disaat yang seperti ini.” keluh Chang Soo, Ji Yi memberikan daun chicory yang sudah dibungkus.
Chang Soo meminta Ji Yi memberikan padanya nanti karena tak mungkin ia membawa kemana-mana. Ji Yi bertanya kemana harus membawanya. Dari kejauhan dua manager melihat kedekatan Ji Yi dengan sang direktur Chang Soo. 

Nyonya Min masih minum dikamarnya, Direktur Hong datang membawakan Gong Ji Dan. (Jamu korea) dan bunga dari Han Nam Dong. Nyonya Min melihat si wanita selingkuhan suaminya itu tak mengerti apa-apa. Direktur Hong pikir akan membuangnya saja.
“Mulai saat ini... Aku akan memperlakukan manusia selayaknya manusia.” tegas Nyonya Min. 

Nyonya Kim makan dengan lahapnya pancake dan makanan buatan ibu Joon Gi, tak tahu kenapa ingin makan banyak sekali. Ibu Joon Gi menawarkan membawakan nasi, Nyonya Kim menolak karena pancake dan kentang sama dengan karbohidrat lalu memuji Kimchi bawang perainya sangat enak.
“Jadi aku tidak perlu makan malam, setelah itu Aku akan pergi ke pusat kebugaran dan lihat-lihat pusat perbelanjaan lalu pulang.” ucap Nyonya Kim kembali makan dengan lahap.
Terdengar bunyi bel, Nyonya Kim yakin itu kiriman barang yang sudah dipesannya, Ibu Joon Gi menekan interkom bertanya siapa yang datang. Direktur Hong menyebut namanya Sung Bok Dong. Nyonya Kim melihat siapa yang datang lalu meminta ibu Joon G membuka pintu sementara dirinya akan berganti pakaian. 

Ibu Joon Gi mempersilahkan duduk tapi Nyonya Min berjalan ke meja makan, lalu menyuruh Direktur Hong membersihkannya. Direktur Hong lansung menjatuhkan semua piring dari meja. Ibu Joon Gi dan Nyonya Kim melotot kaget, Nyonya Song merasa ruang makan bukan tempat yang tepat untuk bicara, Nyonya Kim lalu meminta Ibu Joon Gi keluar selama 1 jam.
“Sepertinya dirimu tidak senang menerima hadiah dari orang lain. Sudah kuduga.. orang kaya memang berbeda. Aku mengirimkannya untuk membuatmu nyaman, apa hyungnim marah karena hal itu? Aku...ketika Kyung Joon mati....” ucap Nyonya Kim yang langsung mendapatkan tamparan dari Nyonya Min.
“Hyungnim, karena kondisimu sedang tidak baik, kali ini akan kubiarkan.” ucap Nyonya Kim kembali tersenyum mempersilahkan duduk.
Nyonya Min langsung menjambak rambut Nyonya Kim lalu mengoyangkan dan mendorongnya jatuh sampai kekursi, Nyonya Kim pun menjerit kesakitan. 

Nyonya Kim binggung kenapa istri dari Tuan Jang bisa melakukan itu padanya. Nyonya Min mencengkram dan  sangat marah karena nama Kyung Joon keluar dari mulut wanita selingkuhan. Nyonya Kim merasa tak bersalah karena bukan dia yang membunuh Kyung Joon.
“Kyung Joon belum mati.” tegas Nyonya Min dengan mata melotot
“Pergilah ke Psikiater! Tiba-tiba saja bersikap aneh seperti ini!” teriak Nyonya Kim
“Apa kubakar saja wajahmu ini dengan besi panas? Takut? Kau bilang sendiri Kau akan membakar wajahmu dengan besi panas. Saat aku memperlakukanmu seperti manusia, seharusnya kau bersikap seperti manusia. Dulu, banyak hal yang harus kulindungi, tapi sekarang tidak satupun. Aku masih punya tenaga untuk melalukan sesuatu pada orang sepertimu!” teriak Nyonya Min
Nyonya Kim tetap menatapnya, Nyonya Min kembali menamparnya karena merasa dipelototi sambil mengumpat “wanita rendah bermulut busuk” dan mengancam akan datang lagi dengan membawa besi yang sangat panas. Nyonya Kim hanya terdiam dengan rambut yang menutupi wajahnya.
“Aku akan datang setiap hari. Sebanyak waktu yang kau habiskan dengan suamiku dan akan menunggu putraku. Berdoa supaya Kyung joon pulang hidup-hidup.” tegas Nyonya Min lalu membanting barang yang dibawa Nyonya Kim kerumahnya, ia mengetahui sekarang banyak orang yang suka kekerasan menurutnya itu sangat menyenangkan.

Nyonya Kim hanya bisa menangis dengan keadaannya sekarang, Ibu Joon Gi yang menunggu di luar melihat Nyonya Min yang sudah pergi, lalu masuk ke dalam rumah dengan sedikit menjerit melihat barang yang berserakan, tapi memilih tak banyak bicara dan membereskanya.
“Istri Chaebol itu bukan apa-apa. Dia juga manusia sama sepertiku.Aku selalu menganggap dia hebat karena tetap tenang meski terus aku ganggu. Orang berpendidikan memang berbeda, Keluarga ternama itu berbeda.Selir dan istri itu berbeda. Aku pikir tidak semua orang bisa jadi istri Chaebol, tapi....” ucap Nyonya Kim berbicara sendiri sambi menangis
“Sama saja. Semua sama saja. Sekarang...Kita sudah sama-sama telanjang jadi ayo bertarung. Coba saja hidup dengan pakaian lalu tiba-tiba telanjang. Apa mereka pikir hidup itu gampang? Aku datang kemari dengan tubuhku dan tidak akan duduk saja dan menderita.” tegas Nyonya Kim menahan tangis 

Ji Yi datang ke kantor Chang Soo memberikan daun Chirory pesannya, Chang Soo melihat Ji Yi sangat menyukainya karena menurutnya ada petugas lain yang bisa memberikan padanya dan tak perlu Ji Yi yang datang lalu duduk disofa.
“Ini karena lampu jalan bodoh itu. Kau tahu betapa lampu itu menarik perhatian saat aku masuk dan keluar rumah? Sehebat apa dirimu sampai bisa menaruh lampu didepan rumahku?” ungkap Ji Yi
“Wow kau ini berlebihan. Jika kau menghubungi kantor daerah, mereka akan memangsanya untukmu. Kau bilang kita hidup dinegara yang hebat. Negara ini yang melakukannya untukmu. ” ucap Chang Soo, Ji Yi sedikit tak percaya 

“Hei..kau menikahi semua orang yang kencan denganmu?” tanya Chang Soo, Ji Yi mengelengkan kepala
“Lalu kenapa tidak kencan denganku?” kata Chang Soo kembali mengajaknya berkencan
“Pacaran lalu tidak ingin menikah dan dari awal memang tidak berniat menikah itu berbeda.” tegas Ji Yi
“Saat pacaran kau mungkin akan sadar bahwa kau tidak ingin menikah denganku.” ungkap Chang Soo
Ji Yi membenarkan, Chang Soo juga memikirkan hal itu menurutnya tak ada alasan mereka untuk tidak pacaran. Ji Yi juga berpikir tidak ada alasan bagi kita untuk tidak pacaran, tapi ia langsung memberikan chicory untuk dimakan. Chang Soo memberikannya, Ji Yi pun langsung pamit pergi.
Chang Soo menahan Ji Yi karena tak bisa pergi begitu saja, Ji Yi binggung apa yang harus dilakukanya,  Chang Soo mengatakan mereka sudah setuju untuk pacaran,lalu mengajaknya makan dengan gayanya karena menang di pagi dan malam. Ji Yi mengakui kalah dipagi dan malam hari 

Sekertaris Ye Won melaporkan telah memeriksa saham Taejin Group di bursa efek. Ye Won pikir tak ada sesuatu yang khusu, Sek-nya terlihat binggung, lalu memberitahu tentang Jang Yoon Ha. Ye Won binggung darimana adiknya memiliki uang untuk membeli saham.
“Menurut saya mendiang Kyung Joon membelikannya untuk nona Jang Yoon Ha.”ucap Sekertarisnya.
“Aku sudah menduga Kyung Joon. Punya hubungan yang dekat dengan Yoonha, tapi berkerja sama dibelakangku” ungkap Ye Won
“Selain Saham yang dibelikan Kyung Joon, Jang Yoon Ha juga punya saham yang dia beli sendiri, sebanyak 0.1 persen. Ada rumor bahwa Presdir sedang mentransfer sahamnya untuk nona Yoon ha Dan uga ada rumor bahwa dia akan dijadikan kepala bagian Departemen perencanaan.” kata Sekertarisnya
Ye Won makin kaget, tapi menurutnya hanya rumor tak ada tujuan menjadikannya kepala bagian. Sekertarisnya berpikir supaya Su Hyun di kabag perencanaan akan mengambil alih posisinya. Ye Won lalu menatap sekertarisnya bertanya apakah ia tahu kenapa sekertaris belumnya ia pecat. Sekertarisnya mengatakan tak tahu.
“Aku sedang mencari orang dipihakku dan  sudah mencari sangat lama. sebagai adik kelasku.” ucap Ye Won
“Saya akan senang menjadi orang dipihak anda.”kata sekertaris barunya.
“Pada generasinya Presdir, Ayahku punya anak buah. Anak buah itu melakukan hal yang tidak bisa dilakukan ayahku. Jika dia ingin seseorang mati mereka akan membunuh untuknya. Jika dia menginginkan wanita mereka akan membawakannya. Paling tidak itu yang harus kau lakukan, baru bisa disebut orangku.” tegas Ye Won memberitahu tugasnya. 

Yoon Ha agak malas setelah melihat kakaknya yang menelp, Ye Won bertanya sedang apa sang adik. Yoon Ha mengatakan tidak ada yang sedang dikerjakan. Ye Won mengajak Yoon Ha untuk bertemu, Yon Ha menolak dengan alasan ada janji
“Kau bilang tidak sedang melakukan apa-apa. Kapan?” ucap Ye Won mendesaknya.
“Nanti aku akan menemuimu.” balas Yoon Ha
“Kau menyembunyikan sesuatu dariku?” tuduh Ye Won, Yoon Ha menyangkal
“Lalu kenapa menghindariku?” kata Ye Won
“Kenapa aku harus menghindarimu?” ucap Yoon Ha menantang. Ye Won pikir Yoon Ha akan pulang kerumah jadi akan menunggunya 

Nyonya Min memberikan sebuah berkas, Direktur Hong bertanya tentang jangka waktu kontraknya. Nyonya Min mengatakan sampai ia mati dan meminta untuk membuat satu tempat lagi dan buatnya jadi bersaing setelah itu baru mereka akan membuat pilihan.
“Saat sudah ada hasilnya, anda akan menerimanya?” tanya Direktur Hong ragu. Nyonya Min menjawab yah, terdengar masih ada keraguan.
Ye Won datang melihat direktur Hong yang membawa berkas lalu bertanya apa yang dilakukanya, Nyonya Min memberitahu sedang menyuruh orang untuk pemeriksaan kecelakaan Kyung Joon.

“Kenapa memangnya? Ibu tidak bisa menerimanya.” ucap Ye Won
“Semuanya tidak masuk akal. Tidak ada tubuh yang ditemukan.” tegas Nyonya Min
“Ibu, tempat itu memang sering terjadi kecelakaan. Semua kecelakaan disana selalu dianggap meninggal. Kapalnya saja rusak parah jadi bagaimana mungkin tubuhnya bisa selamat? Itu semua kesalahannya berlayar kesana.” kata Ye Won berusaha menyakina.
Nyonya Min menyuruh Ye Won pergi saja apabila hanya ingin bicara seperti itu, Ye Won tahu artinya Kyung Joon untuk ibunya karena ia juga memiliki anak dan mendukung semua pilihan ibunya karena akan membantu lalu meminta supaya ibunya mempercayakan semuanya padanya, lalu memegang tangan ibunya.

Di dalam mobil
Joon Gi bertanya apakah ada yang tahu Yoon Ha menjadi pekerja part time, Yoon Ha menceritakan hanya Oppanya yang tahu, Joon Gi bertanya alasan apa yang dikatakan pada keluarganya. Yoon Ha beralasan pergi Pijat, Pusat kebugaran, klinik kesehatan, kelas memasak dan Banyak sekali asalan.
“Sepertinya kau hanya sibuk bermain-main dengan berbagai cara.”komentar Joon Gi
“Aku parkir mobilku digedung parkir diseberang Mall lalu berjalan ke Mall.” cerita Yoon Ha
“Sangat.. Unik. Determinasimu pada kerja sambilan.” pikir Joon Gi
“Saat berkerja, aku membuka mataku untuk hidup. Aku tidak tahu kenapa uang bisa jadi masalah dalam kehidupan sebelumnya. Ada hal lain yang ingin kau tahu? Tanya saja, akan kuberitahu.” ucap Yoon Ha mencoba untuk selalu jujur, Joon Gi pikir lebih baik pelan-pelan saja. 

Kakak Chang Soo melirik mendapatkan laporan Tidak ada banyak pergerakan dari manajer Choi karena terlihat bersemangat karena peningkatan penjualan.Ternyata Manager Sung yang melaporkan semua gerak gerik Joon Gi padanya. Lalu ia diperintakan untuk Terus awasi dan laporkan semua yang berhubungan dengan Direktur Yoo.
“Apa perlu saya laporkan masalah pribadi juga?” ucap Manager Sung
“Masalah pribadi? Seperti apa?” tanya kakak Chang Soo yang sudah pindah duduk disofa
“Sepertinya Manajer Choi dan Direktur Yoo sedang mendekati pekerja sampingan. Apa perlu terus saya laporkan pada anda?” kata Manager Sung
“Ah, mereka itu. Mereka benar-benar membuktikan kejantanan mereka.Cukup aneh otakku mengarah ke hal buruk. Ini akan kuberitahu bagian HRD. Siapa pekerja sambilan yang ditemui Chang soo?”kata Kakak Chang Soo penasaran 

Ji Yi dan Chang Soo menuruni tangga dari sebuah mall yang besar dan mewah, terlihat Ji Yi yang tak bisa lalu merasa heran karena Chang Soo mengajaknya makan tapi malah pergi ke mall.
“Sebelum makan, kita harus mencocokkan style-ku dan style-mu” ucap Chang Soo dengan nada sombong
“Memangnya kenapa style-ku?” pikir Ji Yi merasa tak ada yang salah
“Tidak enak dilihat.” ungkap Chang Soo blak-blakan
“Tidak mau! Kenapa aku harus menerima baju darimu?” kata Ji Yi dengan wajah cemberut
“Lakukan saja apa yang ku katakan. Aku punya banyak uang dan kau tidak, kita apa? Kita ini pacaran.”kata Chang Soo bangga. 

Ji Yi mencoba pakaian dengan perut sedikit terlihat, Chang Soo langsung menyuruhnya ganti. Ji Yi berputar-putar dengan dress baru lalu mencoba bergaya dengan mengibaskan rambutnya, tapi Chang Soo tetap menyuruhnya untuk masuk dan berganti pakaian.
Dengan dress pink, Ji Yi bergaya layaknya model tapi tetap saja Chang Soo menyuruhnya ganti. Ji Yi keluar dengan dress kuning, tapi Chang Soo menyuruhnya ganti. Ji Yi merasa itu sederhana tapi cantik, Chang Soo lalu menyuruh mengambil baju lainnya. Ji Yi  mentang-mentang punya uang berapa banyak yang akan dibeli, lalu akhirnya kembali meminta dress lainya. Chang Soo juga memilihkan sepatu yang cocok,  
“Kelihatannya kau sudah sering membelikan hal seperti ini pada wanita.” pikir Ji Yi
“Tidak banyak kejadian dimana aku ikut datang dan memilihkannya.” ungkap Chang Soo melihat Ji Yi dari kaca, Ji Yi tersenyum menganggap semua yang dibelikan Chang Soo special.
Setelah itu keduanya pergi kerestoran jepang, dengan chef yang bicara bahasa jepang lalu memuji Ji Yi yang terlihat cantik dibanding wanita yang dibawa Chang Soo sebelmunya.  Chang Soo hanya tersenyum, Ji Yi berbisik menduga pasti chef itu memujinya cantik. 
Chang Soo mengejek Ji Yi yang tak mengerti ucapanya, Ji Yi mengerti chef itu mengatakan dirinya cantik dibanding wanita yang dibawa sebelumnya, Chang Soo tak percaya Ji Yi bisa mengerti lalu tersenyum melihat Ji Yi yang sangat bahagia makan masakan jepang. 

Joon Gi membawa Yoon Ha ke dalam rumahnya, Yoon Ha melihat rumah Joon Gi yang bersih tak seperti rumah pria yang tinggal sendiri. Joon Gi menawarkan mengambilkan pakaian, Yoon Ha pikir Joon Gi punya baju wanita, Joon Gi mengeleng karena akan mengambil bajunya.Yoon Ha tiba-tiba menguap, Joon Gi melihat Yoon Ha sangat mengantuk  
“Akhir-akhir ini aku tak bisa tidur. Bahkan obat tidur tidak mempan. Setelah kukatakan semua padamu, sepertinya keteganganku hilang.” ucap Yoon Ha
“Tidak bisa begini, kemari. Istirahatlah disini, akan kusiapkan makan malam.” kata Joon Gi membawa Yoon Ha ke tempat tidurnya
Yoon Ha menolak, Joon Gi menyuruh Yoon Ha menutup matanya sebentar, Yoon Ha menolak karena merasa benar-benar tak mengantuk. Joon Gi menariknya untuk berbaring dan menganggap Yoon Ha tak mengantuk, tapi hanya dalam hitungan detik, Yoon Ha sudah tertidur pulas. Joon Gi menatap wanita yang dicintainya itu tertidur pulang tapi terlihat ada sesuatu yang disembunyikan. 

Ye Won masuk ke dalam ruangan Kyung Joon melihat ada Direktur Hong  lalu bertanya mau diapakan ruangan ini. Direktur Hong menjelaskan akan membiarkan begitu saja. Ye Won berencana untuk tinggal disana. Direktur Hong terlihat binggung
“Pernikahan itu hanya status, Sebenarnya aku kesepian dan merasa sulit. Dengan ayah dan ibu, aku ingin bahagia bersama mereka.” cerita Ye Won
Jika kau juga akan bercerai saat seperti ini, Bagaimana perasaan ibu mu?” kata Direktur Hong khawatir
“Lebih baik untuk melakukan yang sulit lebih dulu. Bukankah seharusnya ini lebih baik sekarang? Apa aku harus merubah jadwal hidupku karena Kyung joon bahkan tidak disini?Ahjusshi, kau bisa tinggal disamping ibu dan menjaganya dan biarkan ibu menerima kenyataan.” kata Ye Won berjalan ke arah rak buku
Ia juga meminta supaya Direktur Hong memberitahu perusahan mana yang diminta untuk memeriksa kecelakaan karena ia juga akan memeriksanya, menurutnya dia adalah putri pertama, sudah tugasnya membuat orang tuanya nyaman. Direktur Hong terlihat sedikit ada keraguan. 

Chang Soo mengendarai mobil sportnya sampai ke depan rumah, Ji Yi mengungkapkan sangat menikmati semuanya dan karena belum jam 12, tapi akan kembali ke dunia nyata, lalu ingin turun dari mobil. Chang Soo menyuruh Ji Yi membawa semua belanjaan. Ji Yi menolak karena Chang Soo bisa mengembalikanya ke toko dengan begitu akan mendapatkan uangnya kembali.
“Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan.” ucap Chang Soo
“Aku mencoba jadi Cinderalla dan penasaran seperti apa rasanya.” akui Ji Yi
“Kau menyuruhku mengembalikannya karena rasa penasaranmu sudah terobati?”kata Chang Soo kesal
“Tidak sampai begitu. Aku terus memperhitungkan semuanya dikepalaku. Wah, mahal sekali. Ini Jumlahnya sebanyak 6 bulan gajiku. Wah, 200.000 won untuk sekali makan! Rasanya enak sekali. Aku ingin kesini lagi. Jika aku minta belikan ini lagi, dia akan menertawaiku, kan? Apa semua hal itu harus aku pikirkan didepan kekasihku? Aku benci diriku karena bertingkah seperti ini. Kita putus saja.” ucap Ji Yi
“Ini bahkan belum 12 jam setelah kita mulai pacaran.” keluh Chang Soo
“Britney Spears bercerai 3 hari setelah menikah. Ini tidak ada apa-apanya dibandingkan hal itu. Baju yang aku pakai ini, aku akan mengantarkannya ke kantormu.”kata Ji Yi lalu turun dari mobil.

Chang Soo turun dari mobil menarik Ji Yi tak percaya sudah dimanfaatkan untuk permainan Cinderella, lalu menegaskan dirinya itu paling tidak suka dimanfaatkan seperti ini. Ji Yi malah bertanya apakah Chang Soo merasa dimanfaatkan, lalu akan menghubungi kantor daerah dan menyuruh mereka melepas lampu itu.
“Kenapa membahas lampu saat ini? Kau memang perlu belajar korea lagi! Semua ini tidak logis. Tidak logis sama sekali.” ucap Chang Soo kesal
Ji Yi meminta Chang Soo untuk menunduka kepalaya, Chang Soo yang kesal enggan mengikutinya, Ji Yi sedikit berjinjit lalu menciumnya, Chang Soo kaget karena yang tadinya kesal malah mendapatkan ciuman lalu bertanya apa yang dilakukan Ji Yi
“Aku mulai menyukaimu....Aku tidak ingin menyukaimu, Tapi kau lucu.” ucap Ji Yi, Chang Soo tak bisa menutupi rasa bangganya.
“Bertemu denganmu seperti mimpi. Lampu jalan itu.. karena kau punya uang, kau bisa lakukan apa saja, Aku pikir itu diletakkan disana untukku. Didunia ini tidak ada yang gratis. Tapi cinta itu gratis. Semakin aku menyukaimu. Semakin aku membenci diriku sendiri.” akui Ji Yi lalu berjalan masuk dan Chang Soo langsung narik tangannya.
“Tidak bisa seperti ini. Kau punya kemampuan untuk membuat seorang pria bertanggung jawab.” kata Chang Soo lalu membalas Ciuman Ji Yi, keduanya berciuman dibawa terangnya lampu yang sudah dipasang Chang Soo.
bersambung ke part 2  

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09