PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 09 September 2015

Sinopsis Mrs Cop Episode 10 Part 2

Sek Yoon mengetuk pintu, lalu masuk ke dalam tak melihat Tae Yoo didalam akhirnya mencoba menelp. Tae Yoo masih tertidur tak mendengar suara ponselnya yang berdering. Akhirnya melihat rekaman CCTV, saat Tae Yoo diculik dari ruanganya.
Terlihat dengan jelas saat Dong il membawa Tae Yoo masuk kedalam mobil. Sek Yoon bertanya pada petugas berapa lama setelah kejadian. Pegawai memberitahu sudah terjadi 2 jam yang lalu. Sek Yoon pun meminta lebih melihat plat nomor yang membaca Tae Yoo, setelah itu meminta beberapa orang untuk mencarinya. 

Di sebuah cafe, seorang pria baru saja masuk ke dalam mobil melihat sesuatu dibelakang mobilnya. Saat ia turun mengambil kertas yang tertempel seseorang masuk kedalam mobil dan langsung membawa kabur mobil itu.
Jin Woo, Do Young dan Young Jin melihat rekaman CCTV saat kejadian. Do Young memberitahu ada lebih dari 20 mobil yang dicuri dengan catatan palsu. Jin Woo juga mengatakan semua kendaran itu adalah SUV dan masih terus saja mencuri.
Young Jin pun memerintahkan untuk mencari tahu metode penjahatnya dengan jelas dan segera memberitahu  tim PR karean mereka mungkin memiliki banyak korban jadi harus disiarkan untuk memberitahu orang-orang. 

Sek Yoon didalam ruangan dengan wajah tegang, Pengacara Kim memberitahu kalau semua petinggi sudah berkumpul jadi menurutnya mereka itu lebih baik melaporkan agar lebih waspada.
“Kita harus tau siapa musuhnya untuk memutuskannya.” ucap Sek Yoon
“Apa kau akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada ketua?” ucap Pengacara Kim
“ Jika dia membunuh kau, dia akan membunuh kau sekarang juga. Dia tidak akan menyeret kau.” komentar Sek Yoon
Beberapa petugas masuk, Sek Yoon langsung bertanya hasil dari penyelidikan mereka. Salah satu petugas memberitahu Nama dari orang itu Park Dong Il yang bekerja sebagai tukang bersih-bersih dan dipekerjakan melalui yayasan kesejahteraan yaitu tempat para mantan narapidana mencari kerja.

Dal Hwan sudah ketakutan dikepung oleh beberapa pria berjas dan juga Sek Yoon menanyakan keberadaan Dong il. Dal Hwan mengaku tak tahu, Sek Yoon pun memberitahu bukan dari pihak pemerintahan jadi akan menanyakan sekali lagi, apakah ia tahu keberadaan Dong Il.
“Ya ampun tuan, aku juga penasaran dia dimana. Bagaimana bisa aku bilang padamu kalau aku tak tau?” ucap Dal Hwan
“Segera.... Urus dia.” kata Sek Yoon langsung meninggalkan tempat.
Dal Hwan yang ketakutan langsung berteriak akan memberitahu yang diinginkanya, Sek Yoon kembali dan Dal Hwan menceritakan Dong il yang meminjam mobil dan meletakan GPS di dalam mobilnya lalu memberikan ponsel yang terlihat GPS milik Dong il. 

Tae Yoo akhirnya terbangun dengan tubuh yang sudah terikat, samar-sama melihat Dong il yang berdiri didepannya, Dong il pun menyapanya yang sudah lama tak tertemu. Tae Yoo menyadari didepan adalah orang yang dikenalnya.
“Aku sudah menunggu 20 tahun dan menyiapkan ini semua.” kata Dong il
“Kau seharusnya menghubungiku jika kau sudah keluar. Apa yang kau lakukan, Sunbaenim?” kata Tae Yoo mengejek
“Aku sudah menghubungimu terus-menerus, Sudah selesai sekarang. Jadi, jangan mempersulitku dengan permintaan maafmu sekarang.” kata Dong il
“Pernahkah kau melihatku mencoba minta maaf? Aku Kang Tae Yoo...  Meskipun dengan pisau dileherku, aku tidak akan meminta maaf pada siapapun.” ucap Tae Yoo sombong
Dong il menanyakan alasan Tae Yoo berbohong padanya, Tae Yoo berpura-pura tak mengingatnya karena sudah lupa, Dong il mengingatkan kalau Tae Yoo akan membantu kehidupan anaknya sebagai bayaran dari kejahatan yang sudah dilakukanya.
“Jadi... Kau sudah mempunyai anak, Sekarang aku ingat.” kata Tae Yoo mengejek
“Apa kau tahu bagaimana aku bertahan selama 20 tahun? Setiap malam aku berpikir tentang memotong lidahmu. Aku bertahan karena memikirkan tentang menyobeknya mulutmu yang licik. Hari ini... Aku akan melakukannya.” ucap Dong il penuh dendam
Tae Yoo kembali mengejek Dong il itu sangat bersemangat, lalu memberitahu temannya itu terlalu lemah jadi bisa langsung termakan, sampai akhirnya dipenjara untuk waktu yang alam dan akhirnya menemukan jati diri. Dong Il mengumpat akan membunuhnya supaya Tae Yoo tak bisa mengoceh lagi.
“Kau sangat bersemangat sekarang. tapi kau masih saja bodoh. Kau tidak seharusnya membiarkan hidupmu dikuasai oleh emosimu. Kau harus menggunakan otakmu. Apa membunuhku akan merubah semua kehidupanmu? Balas dendam adalah hal bodoh yang dilakukan orang-orang. Kau harus mencari kesempatan, bukan pembalasan.” ucap Tae Yoo yang membuat Dong il berhenti berjalan lalu menyuruhnya untuk menutup mulutnya saja.

“Apa membunuh orang akan menghidupkan orang yang sudah mati? Pikirkan baik-baik. Daripada balas dendam yang tak berguna, lebih baik ambil kesempatan dan nikmati istirahat dalam hidupmu. Itu adalah kehidupan yang baik dan indah.” kata Tae Yoo
Dong il kembali berteriak menyuruh Tae Yoo diam, Tae Yoo malah tertawa menyindir Dong il adalah pria tua yang hidup dalam kekosongan dan  tidak bisa mendapatkan kebahagian.
Myung Hoo dibawa kedalam ruangan, Tae Yoo sempat melotot kaget. Myung Hoo memanggilnya kakak, Tae Yoo tertawa mengumpat Myung Hoo adalah penjahat dan tak mengakui kalau mereka itu dekat. Dong il pun menyuruh anak buahnya agar membuka ikatan keduanya. 
Young Jin yang ada didalam mobil membaca kembali pesan yang dikirimkan Dong il “Hari untuk memohon pengampunan untukku telah tiba. Aku akan membunuh seseorang hari ini. dan ingin ditangkap olehmu, Kapten Choi Young Jin.Saat aku ditangkap, Aku akan menceritakan semuanya padamu. Kumohon jangan terlambat. Aku akan menunggumu.”

Pisau tergeletak dilantai, Dong il menegaskan keduanya akan mati dan mereka akan mengetahuinya kalau bisa hidup lebih lama lagi. Tae Yoo melihat Dong il sudah menyiapkan semuanya dari awal. Dong il akan menghitung sampai tiga dan menyuruh keduanya pergi kalau tidak keduanya akan mati
Dong il mulai menghitung, Myung Hoo akan memegang tapi ditendang dan Tae Yoo yang memegang pisaunya, setelah itu Dong il menyuruh Tae Yoo untuk membunuh Myung Hoo kalau tidak maka ia yang akan mati. Tapi Tae Yoo malah menyandera Myung Hoo dan menyuruh untuk menembaknya saja sekarang.
Peluru pun ditembakan, terkena Myung Hoo. Saat itu juga Tae Yoo langsung menyerang anak buah Dong il dan langsung menusuk dengan pisau. Dong il melihat senapa yang tergeletak dilantai, tapi akhirnya Tae Yoo yang lebih dulu mengambil senapan.

“Aku sudah bilang kan padamu? Balas dendam hanya untuk orang-orang bodoh. Kau seharusnya menang melawanku atau mengancamku, tapi seharusnya kau memikirkan apa kau  mendapatkan sesuatu untuk dirimu. Lihatlah dirimu sekarang, Kau kehilangan kesempatan yang bagus dan Sekarang, kau akan mati.” ucap Tae Yoo mengejek lalu menembak Tae Yoo tanpa ada rasa takut. 

Setelah membunuh semuanya, Tae Yoo dengan santai meminum air mineral seperti baru saja lelah memburu binatang, Young Jin dkk baru datang melihat dua orang yang sudah terkapar. Jin Woo pun mengecek nadi dibagian leher.
“Wow, Aku tidak pernah menelpon untuk melaporkannya. Kepolisian Korea sangat cepat ya kan?” ejek Tae Yoo
Young Jin melihat di sudut lain, Dong il sudah terkapar dan mengucapakn permintaan maafnya. Akhirnya Young Jin berteriak menyuruh Jin Woo membawa Dong il kerumah sakit. Ia pun bertanya pada Tae Yoo apa sebenarnya yang terjadi dan apakah ia membunuh semua orang itu. Tae Yoo pun mengakui sudah membunuh mereka. Sek Yoon dan anak buahnya datang, Young Jin seperti terkepung sendirian. 

Dong il pun akhirnya dibawa kerumah sakit dan langsung dilakukan operasi, setelah beberapa jam dokter keluar dari ruang operasi, Young Jin yang menunggu langsung bertanya keadaan Dong il setelah operasi. Dokter memberitahu Dong il masih hidup tapi kondisinya sangat buruk.

Young Jin dan Jae Duk mendatangi kamar Tae Yoo yang dijaga ketat, ia pun memberitahu Dong il masih hidup. Tae Yoo yang duduk diatas tempat tidurnya berkomentar Dong il memiliki hidup yang panjang.
“Kau harus menjelaskan pada kami apa yang terjadi.” kata Young Jin yang masih kebingungan
“Ah, Aku sangat lelah dan sangat mengerikan memikirkannya jadi Aku tidak ingin memikirkannya.” alasan Tae Yoo sambil kembali berbaring
“Katakan pada kami. Apa yang terjadi?” teriak Young Jin kesal
Sek Yoon pun membela karena Tae Yoo itu butuh istirahat sekarang, Young Jin berteriak meminta Tae Yoo mengatakan sesuatu karena dua orang sudah mati dan satu lagi diambang kematian. Dokter datang langsung memarahi keduanya yang tak seharusnya diruangan itu, Young Jin menghela nafas, sementara Jae Duk tersenyum licik. 

Di kantor polisi
Young Jin dan Joon Ho melihat rekaman CCTV di area parkiran, Pengacara Kim menceritakan kalau ketua mereka itu diculik dan memberikan surat penyataan Tae Yoo yang menganggap sebagai korban.
“Dia tidak punya pilihan dalam tindakannya karena perlakuannya. Ini sangat jelas, kalau semua itu dilakukan untuk pertahanan diri. Jadi kau harus berhenti menganggu korban. Setelah pelaku Park Dong Il sadar, maka kau harus menanyakan semuanya padanya..” jelas Pengacara Kim,
“Jika dia targetnya, setidaknya kita harus tahu alasannya?”kata Joon Ho tak percaya
“Lihat dokumennya, Bukankah polisi membaca dokumen-dokumen itu?”balas Pengacara Kim
“Ah.... benar-benar... Semuanya mengatakan dia tidak tahu, jadi kenapa aku harus membacanya?” keluh Joon Ho
Kepala Yum langsung menghentikanya dengan membela kalau Ketua Kang itu sebagai korban dan melakukan semua itu sebagai pertahanan diri jadi mereka lebih baik melupakanya. Joon Ho dan Young Jin memilih untuk meninggalkan ruangan dengan wajah menahan amarah. 

Do Young baru selesai melakukan penyelidikan,  dengan mencari ke penjualnya dan menemukan seorang pria yang mengumpulkan mobil curian di negara Korea. Jae Duk  bertanya bagaimana cara mereka mengekspornya, Jin Woo memberitahu mereka mengunakan cara menganti plat nomor dengan plat mobil yang mengalami kecelakaan. Young Jin bertanya siapa yang mengumpulkanya.
“Ada pekerja pengeksport dan sebuah tempat rongsokan. Dan kupikir mobil yang dicuri dan dijual kembali dilakukan oleh kelompok yang sama.” jelas Do Young
“Pencuri profesional akan membawa mesin pemotong kunci.” ucap Jin Woo membaca sebuah mesin untuk membuat kunci dengan cepat.
“Kerja bagus, Jin Woo dan Do Young. Jika kita menunjuk mereka secara sembrono, mereka akan pergi dan bersembunyi. Ayo selidiki lebih teliti sehingga kita bisa menangkap mereka.” perintah Young Jin
Young Jin lalu memerintah Jae Duk untuk mencari sebanyak yang ia bisa tentang Ketua Kang Tae Yoo. Jae Duk heran kenapa ia harus menyelidiki Tae Yoo, Young Jin menegaskan kalau pria itu berbua busuk. Jae Duk mengeluh mereka itu hanya seorang polisi jadi lebih baik Tangani sesuatu yang bisa ditangani karena ketua Kang terlalu besar untuk mereka, Young Jin mengejek Jae Duk itu penakut. 

Joon Ho datang mengatakan itu tak akan pernah terjadi, karena ia yang sudah mencari tahu tentang Ketua Kang lebih dulu. Dengan berkas ditanganya memberitahu Ketua Kang itu hanya seorang Gangster.
“Bukan hanya kasus ini, tapi Ada banyak hal tentangnya yang berbau busuk. Jadi, tentukan dan lekatkan dengan itu semuanya, Kau memilikiku dibelakangmu untuk mendukungmu. Baiklah jika seperti ini kasusnya... Aku akan melakukan yang terbaik dan bekerja keras.” kata Joon Ho lalu mengoda Young Jin kalau kali ini terlihat keren
“Kau yang terbaik, Kapten Park!” teriak Do Young dengan mengacungkan dua jempolnya. Joon Ho pun berteriak akan mentraktir makan siang untuk tim 1 sambil meninggalkan ruangan, semua pun langsung mengucapkan terimakasih. 

Madam Park datang berkunjung, mendengar Tae Yoo yang sudah mati lalu hidup kembali. Tae Yoo dengan sombong mengatakan dirinya tak akan mati dengan mudah, lalu mengejek Madam Park yang binggung harus memberikan berapa banyak saat pemakamannya, Madam Park membalas untuk apa ia menghabiskan uangnya.
“Aku mengumpulkan semua emasnya dan hanya khawatir siapa yang akan membayarku jika kau mati.” ucap Madam Park
“Berapa banyak yang kau kumpulkan?” tanya Tae Yoo, Madam Park meminta untuk menebaknya.
Tae Yoo pikir itu 100 kg, Madam Park tersenyum mengingatkan ia itu dari Samcheong-dong. Tae Yoo kembali menebak 200, Madam Park berkomentar Tae Yoo itu sudah kehilangan keberaniannya, lalu menyebut angka 300 kg. Tae Yoo tersenyum karena Madam Park memiliki kemampuan lalu akan mengurus semuanya dengan Sek Yoon.
Madam Park menanyakan pembayaran, Tae Yoo mengatakan akan membayar secara tunai, Madam Park tak masalah tapi yang dia disukainya adalah surat pernyataan karena itu lebih menarik lalu mengodanya untuk bermain bersama, jangan hanya karena butuh saja. Tae Yoo pun setuju sambil memegang tangan Madam Park. 

Joon Ho datang ke cafe dan melihat Ha Eun dengan seorang anak laki-laki, Ha Eun menceritakan itu adalah temannya. Joon Ho mengejeknya itu adalah pacarnya, Ha Eun hanya tersenyum sumringah. Jae Young bertanya siapa pria itu apakah itu ayahnya.
Ha Eun terlihat binggung, lalu akhirnya mengangguk kepalanya. Nam Jin ingin memberitahu yang sebenarnya tapi Joon Ho pun menepuk pundak Nam Jin agar membiarkan kalau ia adalah ayahnya. Ia pun duduk didepan keduanya untuk bersikap ramah dan menyuruh keduanya untuk makan bersama. 

Young Jin berdiri didepan ruang rawat Dong il yang masih belum sadarkan diri sambil menatap foto ayahnya. Sebuah kotak kayu dibawa masuk ke dalam mobil box, Sek Yoon pun memberikan cek pada Madam Park.  Lalu Madam Park pun tersenyum kalau semua kelihatan bagus. Sek Yoon pun pamit pergi.
“Sekretaris Yoon. Jika Presdir memecatmu, pastikan kau menghubungi aku.” kata Madam Park mengoda
Di sebuah gudang yang kosong, kotak kayu dibuka jaga dan Tae Yoo sudah ada disana dengan Sek Yoon dan beberapa orang sudah berjaga-jaga. Sebuah patung berdiri dengan tegap, Tae Yoo pun meminta sesuatu dan Sek Yoo memberikan sebuah palu yang besar.
Tae Yoo langsung memecahkanya, terlihat batangan emas yang jatuh seberat 1 kg, sambil memegangnya Tae Yoo tertawa seperti orang serakah dan menghalalkan segala cara agar menjadi kaya.
bersambung ke episode 11  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar