PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 03 Oktober 2015

Sinopsis Yong Parl Episode 18 Part 1

Kepala Pelayan mendengar jeritan Yeo Jin dari kamarnya langsung masuk dengan pengawal. Yeo Jin sudah duduk terdiam diatas tempat tidurnya, melihat keadan Yeo Jin Kepala Pelayan meminta agar pengawal menunggu diluar saja.
Ia pun kembali menanyakan keadaan Yeo Jin dengan wajah pucat, Yeo Jin mengatakan baik-baik saja lalu mengambil air minum disamping tempat tidurnya, ketika ingin menaruhnya kembali gelasnya malah terjatuh dan pecah. Kepala Pelayan panik memeriksa tangan Yeo Jin takut terluka.
“Kepala Yeo... Ke mana Do Joon pergi? Hari ini ada pesta. Di mana Do Joon?”tanya Yeo Jin seperti orang yang hilang ingatan, Kepala Pelayan melotot kaget melihat keadan Yeo Jin. 

Tae Hyun baru selesai memeriksa pasienya terlihat sangat sumringah, Biara tak mengodanya Tae Hyun yang terlihat sebahagia, Tae Hyun pura-pura tak mengerti. Bira menceritakan sudah mendengar bahwa Sophia (Yeo Jin) datang ke klinik semalam. Tae Hyun tersenyum karena Biara sudah mendengarnya.
“Terlihat jelas di wajahmu.” komentar Biara yang melihat perubahan wajah Tae Hyun
“Aku bahagia, tapi sedikit khawatir. Dia sepertinya sakit, tapi terus saja bilang baik-baik saja.” cerita Tae Hyun
“Ah benarkah? Aku yakin Anda akan merawatnya.” kata Biara lalu keluar ruangan, Tae Hyun melamun memikirkan kondisi Yeo Jin seperti orang yang sedang sakit. 

Sek Min melewati “ruang perang” seperti merasakan sesuatu dari dalam, didalam terlihat pria kacamata yang menemukan perusahan Daejung yang diambil dari Hanshin sedang mendownload file, mendengar langkah seseorang yang mendekat langsung menutup layarnya.
“Apa yang kau lakukan di sini?” teriak Sek Min ketus, Si pria mencoba menutupi rasa gugupnya dengan menyapanya.
“Kutanya sedang apa kau di sini!” teriak Sek Min
“Server di sini lebih baik... Dasiku juga kukenakan dengan benar! Sebentar lagi aku selesai dan akan ke luar.” jelas Si pria
Sek Min melirik layar terlihat grafik yang biasa dilakukan oleh ruangan perang, dengan ketus menyuruh pegawai untuk cepat pergi dan segera menghilang dengan wajah liciknya, pria itu mengerti. Setelah melihat Sek Min pergi, filenya berhasil di dowload dan terlihat hasil CT Scan. 

Sang Chul masuk kedalam ruang praktek sambil bertanya apakah Tae Hyun melakukan kesalahan. Tae Hyun terlihat binggung, Sang Chul memberikan surat bersertifikat dari pengadilan, Tae Hyun kaget dan langsung membukanya, Sang Chul pun keluar dari ruangan.
[Pengadilan Wilayah Pusat Seoul- Perintah Penahanan Diajukan oleh Han Yeo Jin]
Tae Hyun mencoba menelp Chae Young, terlihat Chae Young berdiri dibelakang papan nama [PresDir Han Yeo Jin] dan duduk di ruanganya. Ia berpura-pura kaget mengetahui tentang Perintah penahanan, lalu menanyakan alasan
“Entahlah. Dia semalam bilang dia akan kembali lagi. Tidak ada yang mengangkat telepon di kantor Yeo Jin. Bisakah kau cari tahu?” ucap Tae Hyun khawatir, Chae Young berjanji akan mencaritahu, Tae Hyun terlihat sangat percaya pada Chae Young seperti kakaknya mengucapkan terimakasih. 

Diruangan sudah ada Presdir Han, Choi dan Wakil Presdir yang tertawa setelah Chae Young menerima telp dari Tae Hyun. Presdir Choi berpikir haruskan mereka mengkhawatirkan itu. Presdir Han yaki tak perlu karena Yeo Jin sudah dikurung di rumah dan Takkan butuh waktu lama.
“Tidak, Kim Tae Hyun takkan menyerah semudah itu. Jika kita tidak membuatnya menyerahkan sendiri, maka kita takkan tahu apa yang akan dilakukannya.” ucap Chae Young dengan mata sinisnya. 

Si pria berkacamata datang ke tempat Tae Hyun tapi didepan klinik tertulis bahwa klinik tutup hari ini. Awalnya ia ingin pergi tapi akhirnya memberanikan masuk ke dalam, Sang Chul sedang membereskan berkas  memberitahu kalau Hari ini tutup. Si Pria mencoba kembali untuk bisa berbicara, tapi Sang Chul memberitahu Tae Hyun  tidak akan menemui pasien. Pria itu ingin keluar, Tae Hyun tiba-tiba keluar dari ruangan menanyakan tujuan pria itu datang.
Keduanya sudah ada diruangan, Pria itu memperlihatkan hasil CT Scan yang berhasil diambilnya, karena tak tahu artinya meminta agar Tae Hyun menjelaskanya. Tae Hyun melihat hasil CT Scan lalu memberitahu orang ini mengidap kanker hati. Si pria langsung melotot kaget.
“Sepertinya Stadium 2...Seorang wanita, usia 31 tahun. Hanshin...” ucap Tae Hyun terhenti melihat logo dibagian atas
“Itu PresDir kita, Tuan.” akui si pria, Tae Hyun tak kalah kaget. 

Chae Young sedang ada didalam mobil menerima telp Tae Hyun memberitahu sedang di jalan untuk menemui Yeo Jin dan akan menelpnya kembali. Tae Hyun yang khawatir mengatakan dugaannya kalau Yeo Jin  mengidap kanker. Chae Young pura-pura kaget merasa tak mungkin dan menanyakan alasanya.
Pria kacamata yang ada didepannya meminta untuk tak memberitahu bahwa ia yang mendapatkan hasil CT Scannya. Tae Hyun berbohong dengan alasan melihat wajah Yeo Jin yang pucat dan memeriksanya saat datang semalam. Chae Young dengan santai akan menanyakan langsung padanya.
“Terima kasih, satu lagi. Jika Anda bertemu Yeo Jin... katakan padanya akan naik ke lantai 13 jika ia merasa sangat sulit maka Dia tak perlu merasa terpaksa turun ke lantai 1.” pesan Tae Hyun, Chae Young mengerti dan berjanji akan mengatakanya. 

Chae Young masuk kedalam rumah seperti Nyonya didalam rumah lalu melihat Kepala Pelayan menyindirnya kalau akan mengusirnya hari ini, Kepala Pelayan mengatakan sudah menerima pesan.
“Oh, kau menerimanya? Pesan? Dari siapa? Majikan barumu?” ejek Chae Young
“Kita masih belum tahu siapa majikan yang baru, bukan?” ucap Kepala Pelayan Sopan.
Chae Young hanya berkomentar Kepala Pelayan memang sesuatu lalu berjalan masuk bertemu pelayan, yang menjadi kaki tanganya dirumah dengan ramah menyapa sipelayan yang sudah lama tak bertemu. Pelayan tersenyum sumringah melihat Chae Young yang datang.
“Berikan aku segelas air.” ucap Chae Young yang ingin mengambil gelas dalam nampan yang dibawa. Pelayan memberikan kode kalau itu ari yang sudah diberi obat
“Haruskah aku mengambilkan sesuatu yang menyegarkan?” ucap si pelaya berpura-pura, Chae Young pun menaruh kembali lalu meminta jus jeruk. 

Kepala Pelayan yang melihat kejanggalan tersebut, bergumam dalam hati bahwa air itu memang mengandung sesuatu. Chae Young lalu bertanya pada Kepala Pelayan tentang keadaan Yeo Jin.
“Seperti yang anda tahu, dia mengalami kelelahan dan flu.” ucap Kepala Pelayan
“Benar, kau harus menjawab seperti itu. Kau mungkin akan berada di sini untuk waktu yang lama bahkan meskipun majikannya berubah” kata Chae Young sombong, Kepala Pelayan mengucapkan terimakasih
“Di mana Yeo Jin? Aku datang untuk mengecek kondisinya, jadi aku harus bertemu.” tanya Chae Young, Kepala pelayan memberitahu Yeo Jin sedang ada dikamar.
Chae Young menemui Yeo Jin dikamarnya, Yeo Jin duduk diam seperti jiwanya sudah menghilang, Chae Young berjalan mendekat memanggil Yeo Jin, tapi Yeo Jin hanya diam saja seperti patung.
“Seharusnya aku tidak datang kesini dan balas dendam itu hal yang menyenangkan...” kata Chae Young, Yeo Jin tetap saja diam. 

Sambil menunggu mobilnya datang, Chae Young menelp Tae Hyun  memberitahu bahwa Dugaannya benar, yaitu Yeo Jin menderita kanker, lalu dengan nada khawatir menanyakan apa yang harus mereka lakukan. Air mata Tae Hyun mengalir, menanyakan apa yang dikatakan Yeo Jin.
“Itu mungkin sebabnya dia meminta  perintah penahanan.” kata Chae Young mencari-cari alasan, Tae Hyun terlihat tak mengerti
“Terlalu sulit bagi Yeo Jin untuk bertemu denganmu lagi. Tapi, dia datang kepadaku semalam, karena Dia ingin bertemu denganmu untuk terakhir kalinya. Apa yang harus kita lakukan, direktur Kim? Aku merasa kasihan pada Yeo Jin. Aku rasa dia tidak memiliki banyak waktu yang tersisa.” ungkap Chae Young dengan nada dibuat khawatir
“Apakah kau menyampaikan padanya, apa yang aku katakan padamu tadi?” tanya Tae Hyun, Chae Young terlihat agak binggung
“Huh? Tentu saja aku memberitahunya. Dia bilang dia tidak akan pergi ke lantai 12 rumah sakit Hanshin dan dia tidak ingin kau  melihatnya dalam keadaan seperti itu, dan tentu saja, dia tidak akan pergi ke klinik lantai pertama juga. Dia hanya ingin tinggal di rumah sendirian, dengan tenang...” jelas Chae Young berbohong
Tae Hyun seperti tak percaya, berusaha bertanya apakah Yeo Jin benar-benar mengatakan itu. Chae Young menyakinkan bahwa mendengarnya langsung dari Yeo Jin. Tae Hyun mencoba untuk bisa mengerti dan mengucapkan terima kasih.

Sek Min turun dari mobil dan duduk dibagian belakang, menyapa Chae Young dengan panggilan Nyonya. Chae Young menyindir Sek Min yang tak memanggilnya dengan nama lagi.
“Itu adalah perintah nyonya PresDir, jadi aku tidak ada pilihan.” kata Sek Min tertawa bahagia
“Aku ingin memeriksa pada Yeo Jin sebelum dia meninggal untuk melihat apakah itu benar-benar perintahnya.” jelas Chae Young lalu menatap Sek Min sambil bergumam “Tunggu saja. Disaat aku menjadi tuan dirumah ini aku akan memotong tubuhmu satu demi satu.”
“Maafkan aku, tapi itu tidak akan terjadi, Lee Chae Young.” balas Sek Min bergumam lalu masuk ke dalam rumah. Chae Young melirik sinis melihat Sek Min yang masuk ke dalam rumah sambil tertawa bahagia

Tae Hyun melamun dalam ruangan dokternya sambil bergumam “Dengan yakin aku meminta dia untuk menyampaikan pada Yeo Jin kalau aku akan naik ke lantai 13. Dengan demikian dia tidak perlu turun ke lantai pertama. Jadi tidak mungkin Yeo Jin tidak mengerti apa yang aku maksud. Tapi..”
“Huh? Tentu saja aku menyampaikannya. Dia bilang  tidak akan pergi ke lantai 12 rumah sakit Hanshin, dia tidak ingin kau melihatnya dalam keadaan seperti itu.Dan tentu saja, dia tidak akan pergi ke klinik lantai pertama juga. Dia hanya ingin tinggal di rumah sendirian, dengan tenang...”
Tae Hyun mengingat ucapan Chae Young yang disampaikan lewat telp, menurutnya ada sesuatu kejanglan kalau Yeo Jin tak mengerti ucapanya. 

Di dalam rumah
Sek Min duduk dengan menyilangkan kaki, layaknya seorang majikan lalu menanyakan keadaan Yeo Jin pada Dokter yang datang kerumah. Dokter memberitahu Yeo Jin tampaknya mengalami ensefalopati (kondisi penyakit, kerusakan, atau kelaianan pada otak) karena mengalami gagal pada hati dan ingin lebih menjelaskan tentang penyakit kankernya, Kepala Pelayan sengaja memberhentikanya.
“Tolong pelankan suaramu atau gunakan kantor. Aku khawatir para staf mungkin akan mendengarkan kita.” pinta Kepala Pelayan
“Benarkah? Ngomong-ngomong, berapa lama sisa waktunya?” bisik Sek Min mengejek sambil tertawa bahagia
“Aku tidak tahu tapi  Aku rasa tidak akan lama lagi.” kata Dokter, Sek Min makin tertawa mendengaranya.
“Tuan.... Aku akan memindahkan nyonya PresDir ke gedung sebelah timur. Sulit sekali untuk mengontrol banyak mata yang melihat disini” jelas Kepala Pelayan
“Ya, itu akan lebih baik. Disana dia bisa lebih keras menjerit, berteriak dan meracau, Dikarenakan daya khayalnya yang semakin parah Jadi, dia harus diisolasi. Lakukanlah. Lagi pula akan ada pertemuan di sini jam 7 malam, Para tamu akan merasa tidak nyaman.” ucap Sek Min
Kepala Pelayan terlihat kaget mengetahui para tamu yang akan datang, Sek Min memberitahu tamu yang datang adalah Wakil PresDir, beberapa presiden dan nona Lee akan datang karena  harus membuat surat wasiat baru. Kepala Pelayan berkomentar seharusnya memberitahu apabila memiliki rencana tersebut jadi bisa mempersiapkan penyambutan tamu. Sek Min menduga Kepala Pelayan ingin mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk dirinyasendiri kali ini. 

Kepala Pelayan membawa Yeo Jin dengan kursi rodake kamar tamu tempat Tae Hyun dulu pernah tinggal, seorang pelayan juga membawakan air dalam teko dan menaruhnya diatas meja, Kepala Pelayan melirik sinis lalu menyuruhnya untuk pergi.
Yeo Jin kembali meminta air, Kepala Pelayan melotot lalu membanting teko sampai pecah karena seharusnya Yeo Jin tak meminum air itu. Yeo Jin terlihat lemah meminta air karena haus. Kepala Pelayan berjongkok berteriak histeris sambil menangis, didepan Yeo Jin memintanya untuk tetap sadar tapi Yeo Jin seperti orang gila. 

Sang Chul masuk ke dalam ruangan menanyakan apa yang dikatakan Chae Young. Tae Hyun mengatakan kalau itu aneh, Sang Chul juga merasa aneh ketika memikirkan tentang Yeo Jin semalam membuatnya  benar-benar tidak mengerti.
“Misalnya dia benar-benar tidak ingin bertemu denganmu. Maka dia akan menarikku keluar Tapi aku belum menerima telepon apapun.” ucap Sang Chul, Tae Hyun binggung dengan ucapan Sang Chul dengan  menariknya keluar, Sang Chul terlihat panik
“Sejujurnya, aku masih pengawalmu. Aku adalah pengawal rahasia yang diperkerjakan oleh nyonya PresDir, bukan perusahaan. Maafkan aku. Dia memintaku untuk merahasiakannya.” akui Sang Chul
Tae Hyun sempat kaget tapi mencoba bisa dimengerti lalu bertanya apakah ada orang lain yang mengetahuinya. Sang Chul mengatakan tak ada yang tahu selain Nyonya Presdi dan kepala Pelayan. 

Kepala Pelayan melihat nama Sang Chul yang menelpnya, seorang pria terlihat mendengarkan suara percakapan deengan earphone dan siap mengangkatnya.
“Hai, Sang Chul. Kau menghubungiku tentang cincinnya,bukan?” ucap Kepala Pelayan memberikan kode, Sang Chul dan Tae Hyun terlihat binggung
“Jadi kau melupakan itu. Kau meninggalkan cincin yang hyungmu belikan untukmu. Aku meletakkannya di tempatnya, jadi datang ambillah. Akan lebih baik jika kau datang hari ini. Tapi kita ada tamu yang datang jam 7, jadi aku tidak memiliki banyak waktu. Datang dan ambillah sebelum jam 7. Aku sibuk, jadi aku harus pergi sekarang. Oh yah, dan karena kau tidak ada, anjing milik tetangga terus masuk.” ucap Kepala Pelayan
Sang Chul dan Tae Hyun benar-benar binggung, Kepala Pelayan seperti menyadari kalau ponselnya itu pasti kena “spy” si pria yang mendengarnya pun hanya bisa meremas kertasnya untuk mencatat informasi karena tak info yang penting. 

Sang Chul bertanya-tanya apa sebenarnya yang dikatakan Kepala Pelayan, Tae Hyun bertanya apakah Sang Chul memiliki Hyung, Sang Chul mengeleng. Tae Hyun bisa mengartikan bahwaYeo Jin sekarang berada di kamar gedung sebelah timur, tempat dulu pernah tinggal
“Para tamu akan datang jam 7 jadi dia ingin kau mengambil Yeo Jin  sebelum itu.” jelas Tae Hyun
“Tunggu. Bagaimana kau tahu bahwa itu maksudnya? Dan, bagaimana tentang anjing tetangga?” ucap Sang Chul masih binggung lalu teringat dengan jalan masuk anjing.
Tae Hyun bertanya apakah ada jalan masuk untuk anjing, Sang Chul tersenyum membenarkanya, diam-diam memotongnya secara diam-diam, tapi masih binggung dengan kepala Pelayan bisa mengetahui hal itu. 

Detektif Lee sedang ada didalam mobil, terlihat sangat senang melihat Tae Hyun yang menelpnya dengan bangga memujinya “ Dokter hebat kita Kim Yong Pal!” yang sudah lama tak bertemu. Detektif Kim melirik mendengar nama Yong Pal
“Oh ya, ada tujuan apa sehingga mendapat panggilan terhormat darimu?” tanya Detektif Lee, setelah mendengar cerita Tae Hyun terlihat kaget
“Apa kau bilang? Itu mungkin, jika pemilik rumah melaporkannya. Apa? Benarkah?” ucap Detektif Lee 

Sang  Chul membuka kawat dibagian pagar dan masuk lebih dulu, Tae Hyun mengejek  Jalan masuk yang besar untuk seekor anjing. Sang Chul tersenyum, mengaku tak ingin anjing itu terluka.
Ketika sampai didepan rumah, Sang Chul bertemu salah satu pengawal yang penjaga dan langsung melumpuhkanya. Tae Hyun masuk ke dalam, mencoba membuka pintu kamar tapi dikunci akhirnya berusaha mendobraknya.
Tae Hyun melihat Yeo Jin yang duduk dengan tatapan kosong menatap keluar jendela, beberapa kali memanggilnya Yeo Jin tetap diam sampai tangan Tae Hyun memegang baru Yeo Jin menatap Tae Hyun, seperti tak percaya didepanya itu Tae Hyun. Tae Hyun menatap Yeo Jin membenarkanya, Yeo Jin langsung memeluknya dan menangis dipelukan Tae Hyun. 

Kepala Pelayan menyambut Chae Young, Wakil Presdi dan petinggi lainya. Chae Young merasa Kepala Pelayan pasti telah memutuskan untuk membuat kesan yang bagus untuk majikan barunya. Kepela Pelayan hanya tersenyum
“Bukankah ini terlalu mencolok untuk sebuah rumah yang akan segera mengadakan pemakaman?” ejek Chae Young duduk diruang tengah dengan sombong
“Pemakaman berarti upacara penobatan.” kata Sek Min, Semua tertawa bahagia
“Orang lain yang mengatakan akhirnya meninggal, kan?” ejek Chae Young, Sek Min langsung diam.
Wakil Presdir menanyakan keberadaan Yeo Jin dan merasa khawatir mereka membuat pertemuan dirumah itu. Sek Min memberitahu sudah memindahkannya ke rumah tamu. Wakil Presdir tertawa bahagia memuji kerja Sek Min yang bagus. 

Sang Chul turun dari tangga, berteriak memberitahu Nyonya PresDir segera turun. Semua yang ada dibawah kaget melihat Yeo Jin turun dengan Tae Hyun sambil bergandengan tangan. Chae Young tak percaya Yeo Jin yang dilihatnya seperti orang linglung bisa berjalan menuruni tangga.
Wakil Presdir dan petinggi lainnya masih bersikap sopan dengan memanggil Yeo Ji, Presdir. Sek Min berteriak memanggil Penjaga untuk membawa dua orang itu keluar. Penjaga ingin menangkap tapi Sang Chul lebih dulu memhalanginya, Sek Min memarahi keduanya sambil memberitahu siapa majikanya sekarang dan mengancam akan memecatnya.
“Sekertaris Min... Kau dipecat hari ini. Bawa semua orang ini keluar! Keluar dari rumahku!” tegas Yeo Jin,
Sek Min masih bisa tertawa mengejek mendengarnya, Chae Young terdiam tak percaya rencananya membuat Yeo Jin turun malah seperi bumerang untuknya. Wakil Presdir yang lainnya juga terlihat binggung. 

Didepan rumah, Ketua tim terlihat binggung dengan pagar rumah yang tinggi dan tak bisa dibuka. Detektif Kim bingung dalam pengeledahan Seharusnya mereka  tiba-tiba beteriak "Berhenti! Angkat tanganmu!" menurutnya seperti ini agak aneh. Ketua Tim pun bertanya pada Detektif Lee apakah mereka harus membunyikan bel.
Detektif Lee tertawa mendengarnya karena pagarnya itu bukan pagar yang bisa mereka buka sendiri dan berpikir untuk menyerah dan pergi. Tiba-tiba pintu pagar terbuka sendiri, Deketif Lee tak percaya pencurinya benar-benar masuk kedalam rumah.
Semuanya pun berjalan masuk kedalam, Deketif Kim benar-benar merasa  kasus yang aneh. Pengawal yang ada didepan rumah menghadang polisi untuk masuk. Kepala Pelayan yang sudah menunggu didepan menyuruh pengawal untuk membiarkan mereka. Deketif Lee pun menyapa Kepala Pelayan dengan membungkuk bersama. Kepala Pelayan meminta Detektif Lee untuk menunggu sebentar lalu masuk kedalam rumah. 

Wakil presdir, Presdir Han dan Choi dibawa keluar oleh pengawal, semua menganggap kalau mereka mundur untuk sementara waktu demi strategi. Presdir Han yang melihat sekumpulan orang didepan menanyakan siapa orang itu. Detektif Lee dengan santai memberitahu bahwa mereka semua polisi.
“Atas pelanggaran, penculikan,dan tindakan yang tidak menyenangkan, Dan Juga racun! Ya, kau sudah meracuninya, Selain itu..pemalsuan dokumen resmi..” ucap Detektif Lee
“Apa? Polisi? Polisi. Bahkan tanpa prosedur yang resmi, Hei, panggil komisaris sekarang juga!” teriak Wakil Presdir tak terima
“Komisaris sedang liburan, jadi kau  bisa menghubunginya lagi nanti Pokoknya, dengan banyak alasan lain dan yang lainnya Kami menahan kalian” tegas Detektif Lee.
“Kalau begitu perlihatkan surat perintah penangkapannya” teriak Sek Min dengan nada sinis
Detektif Lee merasa mereka  tidak memerlukan surat seperti itu, karena Seorang warga menghubungi 911 dan membuat laporan bahwa Sekelompok pencuri sudah masuk kerumahnya, lalu memberitahu pemilik rumahnya dengan menyuruh mereka untuk bergeser, terlihat Yeo Jin dan Tae Hyun sudah berdiri didepan pintu.
“Kau yang sudah membuat laporannya, kan?” ucap Detektif Lee berteriak. Tae Hyun membenarkan. Polisi dan dibantu pengawal membawa semuanya dan juga pelayan yang mencampur minuman untuk Yeo Jin.
Detektif Lee memberikan senyuman pada Tae Hyun karena kembali membantunya, Chae Young keluar dari rumah dengan dibawa pengawal, lirikan matanya masih sinis, Tae Hyun hanya diam seperti tak peduli. Setelah semuanya pergi, Yeo Jin seperti sudah tak bisa menahan tubuhnya lagi, akhirnya pingsan.
bersambung ke part 2  

1 komentar: