PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 16 November 2015

Review Cheers Up, Pesan Moral untuk Orang Tua & Anak


Beberapa pembaca mengusulnya menulis drama ini, sayang waktu itu gue milih drama Bubblegum, soalnya takut bentrok sama drama Mrs Cop, tapi penasarasn juga pingin nonton ini drama si Eun Ji setelah di Trot lover.
Awalnya dimulai dengan Tim Cheers Real King (kumpulan anak-anak peringkat bawah) yang dihapuskan karena menganggu Tim Baek Ko, kelompok anak-anak pintar dengan orang tua kaya yang sangat berpengaruh bagi sekolah karena sering menyumbang dana dan konflik pun dimulai
Dalam masa-masa sekolah pasti ada pengkhianatan, Soo Ah sebagai teman sekamar tenyata hanya memanfaatkan Yeon Do, bahkan sengaja membuat celaka Dong Jae yang punya fobia kalau bersentuhan dengan orang lain. Karakter Soo Ah itu licik, tapi semua itu terjadi karena tuntutan dari orang tuanya agar bisa masuk kampus Harvard dan harus menjadi peringkat satu.
Sementara Peringkat satu di sekolah Kim Yeol, yang punya latar belakang keluarga bercerai dan kesepian, tinggal dengan ayahnya yang cuek. Makanya sikapnya ga begitu peduli dan lebih suka tinggal di asrama sekolah. 
Bertemu dengan Yeon Do yang ga peduli sama nilai hanya melakukan sesuatu yang menurutnya baik buat dirinya dan orang lain, dan sang peduli dengan teman-teman dibanding dirinya sendiri. 


Karakter Seo Ha Joon, ini yang paling diberitakan, Kekerasan pada anak, Dia dituntut untuk selalu mendapat nilai bagus kalau tidak semua tubuhnya di pukul dan beberapa kali mencoba bunuh diri dengan menyilet tanganya sendiri. Ditambah lagi, cinta pertamanya harus pupus karena sahabatnya Kim Yeol suka sama Yeon Do. Second Lead memang harus tersakiti yah. ^_^ 




Dari sekian banyak orang tua terlalu mementingkan nilai, seperti orang tua Soo Ah dan Ho Joon dan melakukan apapun demi kepentingan pribadi. Ada juga kok orang tua selalu mendukung anaknya kata ibu Yeon Do dan akhirnya malah bertemu jodohnya. Ayah dari Kim Yeol dan ibu Yeon Do bertemu saat pertemuan orang tua akhirnya ada cinta antara keduanya 
Melalui ibu Yeon Do, Si Tuan Kim yang cuek dan dingin, akhirnya bisa mengucapkan kata-kata wasiat sebagai orang tua "Maaf, Aku Mencintaimu, Aku percaya padamu"yang membuat anak-anak bisa dekat dengan orang tuanya. 

Di episode akhir-akhir, Kim Yeol dan Yeon Do yang saling jatuh cinta baru tahu kalau kedua orang tua mereka berkencan, walaupun keduanya berusaha menyangkal.Akhirnya Kim Yeol dan Yeon Do mengakui mereka sedang berkencan meminta agar mereka tak melanjutkan hubunganya. 
Akhirnya Kim Yeol mulai bersikap dewasa bisa memaafkan ayahnya yang meninggalkanya 2 hari sendirian dirumah saat terjadi perceraian dan membiarkan ayahnya untuk bersama dengan ibu Yeon Do. Diakhir berusaha untuk memindahkan namanya di kartu keluarga ibunya agar bisa menikah dengan Yeon Do. hihihi... 

Setiap drama itu pasti ada pesan moral yang disampaikan, Saat mereka semua berlatih Cheers untuk lomba membaca papan yang bertuliskan 
[Aku bahagia bisa menjadi diriku yang sekarang ini.!]
Soo Ah yang licik dan tak mau mengakui kesalahan, berubah dengan rendah hati mau membersihkan lorong kelas selama 1 bulan karena kesalahanya. Ho Joon juga yang tak bisa melawan ayahnya saat di pukul bisa melawan dengan menahan tangan ayahnya saat akan menamparnya. 
Ayah Ho Joon mendapat perintah penahanan atas penyiksaan anak dan juga masuk rumah sakit, seperti mentalnya terguncang dengan menyiksa anak. Ibu Soo Ah juga dipanggil karena kasus korupsi yang berhubungan dengan pihak sekolah. Tapi Soo Ah malah sekarang lebih sering menelp ibunya dengan memberikan video semangat yang membuat ibunya terharu. 


Di sekolah masih ada belum ada perubahan dari tim Real King "anak-anak peringkat bawah" dan Baek Ho "anak-anak peringkat atas" tapi semua berakhir dengan bahagia karena yang berubah mereka sekarang semua berteman walaupun ada perbedaan dari peringkat. 

Quote dari Cheers Up
“Ingatlah masa-masa yang menggebuh ini saat kita berumur 18 tahun. Dengan adanya kalian, "Aku" bisa menjadi "Kita". Karena itu aku bisa lebih percaya diri lagi. Karena kalian, aku bisa menjadi diriku sendiri. Karena itu, aku bisa menghadapi dunia dewasa.”
Ketika kita masih SMA yang dibutuhkan adalah teman dan kebahagian, tanpa perlu memikirkan yang terlalu berat. Nilai sekolah seperti selembar kertas yang tak begitu penting, tapi dalam sekolah pertemanan itu lebih penting, susah dan senang bersama.
“Hidup tak akan selamanya berjalan dengan mudah. Kita mungkin bisa mengambil keputusan yang salah dan terluka. Kita akan menangis. Tapi, aku tak akan menyesal. Karena kita sudah berusaha yang terbaik untuk bahagia hari ini.”

Jadi buat yang merasa sudah dewasa tapi suka mengeluh mulai berpikir masa-masa SMA, tak perlu memikirkan sesuatu yang berat, jalani saja nanti juga akan selesai sendiri masalah. Kalau ngerasa jatuh mulai bangkit, melakukan sesuatu yang disukai lebih baik dibanding dengan melakukan sesuatu yang dipaksa. "Fighting" 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar