PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 12 Januari 2016

Sinopsis Cheese In The Trap Episode 3 Part 1

Hong Sul masuk ke dalam kamar dengan wajah lesu, dalam hatinya bergumam merasa Yoo Jung itu benar-benar marah dan itu karena menjebaknya dengan Ah Young tanpa izin seniornya.
Apakah karena sesuatu itu untuk bisa membuatnya sangat marah?” kata Hong Sul bertanya-tanya dalam hati.
Hong Sul mengeleng dengan wajah binggung, tak mau memikirkan, lalu kembali mengeluh dengan hidupnya yang semakin buruk. 

Didalam kelas, Hong Sul melihat Yoo Jung datang ingin menyapanya tapi seniornya acuh dan berjalan menuju bangku didekan Sang Chul dkk. Dengan menatap Yoo Jung, Hong Sul bergumam “ Ini seperti tahun lalu. Bahu dingin  yang aku lihat beberapa banyak kali.” Akhirnya Hong Sul memberanikan diri menghampir Yoo Jung.
Senior, aku benar-benar menyesal tentang kemarin.” Ucap Hong Sul, Yoo Jung mengerti dan kembali berbicara dengan Sang Chul dkk.
Yah, aku tidak bermaksud menyinggung perasaanmu dengan Ah Young.” Kata Hong Sul tak puas dengan tanggapan Seniornya. Yoo Jung menegur Hong Sul kalau ia sedang berbicara dengan teman-temanya. Hong Sul hanya bisa diam lalu terdengar suara Prof Kang masuk ke dalam ruangan kelas. 

Prof Kang menyapa semua anak muridnya yang terlihat bahagia, dan memberikan proyek terakhir dan sudah di posting pada website kelas jadi mereka bisa memeriksa informasinya. Semua anak murid mulai mengeluh dengan tugas dari Prof Kang.
“Siapa mengeluh seperti itu? Kalian memanggilku  Penyihir Kang , bukan? Aku pikir akan bahagia ketika memberikan proyek. Teamwork dalam kelompok akan hal yang paling penting dalam proyek ini. Aku akan mengatakan ini sebelumnya. Bagi kalian yang berencana untuk menjadi freeloaders, jangan terjebak. Jika tertangkap, seluruh tim kalian akan terbunuh.” Tegas Prof Kang lalu berteriak memangil Hong Sul untuk menanyakan apakah ia mengerti.
Hong Sul yang masih melamun hanya  bisa mengangguk, Yoo Jung melirik Hong Sul yang sedang bersikap dingin padanya. Prof Kang pun menyuruh semua murid untuk melihat anggota kelompok karena sudah memecahnya jadi beberapa kelompok. 

Hong Sul hanya bisa melonggo melihat anggota timnya, Sang Chul terlihat bahagia bisa satu kelompok dengan Hong Sul karena sudah mengulang dua kali mata kuliahnya berharap mereka melakukan tugas dengan baik.
Lee Da Young, wanita berambut cepol, mengungkapkan rasa bahagia. Sementara yang terakhir Son Min Soo merasa bahagia bisa satu kelompok. Sang Chul langsung memutuskan ketua dari kelompok mereka ada Hong Sul.
“Permulaan ini benar-benar tidak akan mudah.” Gumam Hong Sul pasrah
Tiba-tiba Yoo Jung dan Hong Sul saling melirik bersamaan, lalu Yoo Jung buru-buru membuang mukanya. 

Sang Chul terus mengelu-ngelukan nama Hong Sul keluar dari kelas menuju kantin, Hong Sul melihat punggung Yoo Jung dengan teman-temanya berjalan didepanya.
Aku meminta maaf padanya lalu  Senior mengatakan "Ya, oke" dan menerimanya. Tapi itu seharusnya bersikap baik selanjutnya” gumam Hong Sul melirik Yoo Jung semakin jauh.
Ia menyimpulkan Yoo Jung benar-benar marah padanya, lalu bertanya-tanya alasanya sampai seperti itu. Teringat dengan kata-kata Yoo Jung sebelumnya Tapi kau memiliki alasan sendiri untuk mendekatiku, Kau sama seperti orang lain
Apakah dia mengharapkan sesuatu yang lebih dariku dibanding yang lainnya? Mengapa dia berpikir seperti itu? Dan apa yang ada dalam pikiranya?” kata Hong Sul gemas sendiri lalu mengeluh karena tak bisa mengetahuinya.
Min Soo memanggil Hong Sul mengajak untuk makan siang bersama, Hong Sul menolak karena sudah punya rencana makan siang. Ah Young datang mengandeng tangan Hong Sul untuk pergi bersama. Hong Sul mengajak Min Soo makan siang lain waktu saja. 

Keduanya makan nasi box di taman kampus, Ah Young mengerti karena telp Hong Sul hilang jadi tak bisa menghubunginya. Hong Sul bertanya apakah Ah Young sampai rumah dengan baik-baik saja. Ah Young terdiam, Hong Sul menduga ada sesuatu dan berpikir Ah Young mengatakan sesuatu pada temanya.
Ah Young mengatakan bukan itu, mengingat setelah Hong Sul pergi dan Yoo Jung hanya duduk diam tanpa bisa sedikit pun. Ia mangaku tidak pernah merasa itu sebelumnya, wajah Yoo Jung terlihat sangat dingin dan menakutkan.
“Aku merasa seperti menjadi obyek. Dia mengatakan hanya satu hal sebelum pergi. Dia bertanya padaku di mana tempat tinggalmu. Aku mengatakan kepadanya alamat rumahmu, Apakah dia tidak mengunjungimu, unnie?” tanya Ah Young, Hong Sul terdiam ternyata Yoo Jung tahu dari Ah Young
Apakah aku menempatkanmu dalam posisi canggung dengan meminta agar kau untuk mendukungku?” tanya Ah Young tak enak hati, Hong Sul menyangkalnya.
“Tapi, aku punya perasaan. Aku pikir dia menyukaimu.” Kata Ah Young polos, Hong Sul tak percaya menurutnya itu tidak masuk akal.
Ah Young yakin karena Yoo Jung berubah menjadi dingin setelah tahu Hong Sul itu melakukan kencan buta, menurutnya Yoo Jung itu cemburu dan marah karena Hong Sul berkencan dan sangat yakin dengan hal itu. Hong Sul hanya diam, mendengarnya, dibalik semak-semak terlihat Eun Taek mengintip merasa ada sesuatu yang kosong. 

Hong Sul berdiri depan loker memikirkan dugaan Ah Young, kalau Yoo Jung itu menyukainya. Lalu menyadarkan kalau itu tak mungkin dan tak masuk akal, lalu memasukan bukunya ke loker dan memperingatkan dirinya agar tak berlebihan, setelah itu membenturkan kepalanya di loker.
Eun Taek melihatnya, Bo Ra terlihat khawatir menanyakan apakah itu lebih buurk dari yang dipikirkanya. Eun Taek menceritakan sebelumnya Hong Sul terlihat sangat hampa lalu sekarang seperti orang gila, menurutnya Bo Ra sudah mengubah Hong Sul menjadi semakin buru.
Bo Ra makin panik melihat Hong Sul seperti tak karuan, dengan begitu yakin temanya itu tak gampang marah tapi kalau melihatnya sekarang membuatnya takut, karena tak mengangkat telp dan membalas pesanya. Eun Taek berkomentar semua salah Bo Ra karena ingin menjodohkan temanya, Bo Ra menyuruh pacarnya diam saja dari pada berkomentar. 

Eun Taek pun mengeluarkan kupon makan gratis agar Hong Sul tak marah lagi, Bo Ra mengambil kupon untuk mencobanya lalu menyapa Hong Sul dengan senyuman dan kupon makan ditanganya. Hong Sul terlihat marah sambil membanting pintu loker lalu pergi sambil memperingatkan agar jangan pernah mencoba merayunya.
Bo Ra langsung merangkul Hong Sul mengatakan kalau sangat mencintainya dan hanya ia satu-satunya teman untuknya. Hong Sul tak percaya dengan terus berjalan, Bo Ra terus menyakinkanya, Hong Sul akhirnya berhenti dengan mata melotot.
Hei, aku melihat Ahn Myung Chi hari ini. Bagaimana aku harus melindungimu?  Wajahnya? Punggung, kaki, pantat?” kata Bo Ra dengan memperagakan memukul Eun Taek, Hong Sul menghalangi Bo Ra untuk tak memukul Eun Taek lagi.
Aku akan mencari ponselku.” Kata Hong Sul
Apa? Jadi Kau kehilangan ponselmu? Kau tidak mengabaikanku dengan sengaja?” kata Bo Ra tak percaya, Hong Sul menjitak dahi temanya lalu menanyakan keadaan Eun Taek yang kena pukul Bo Ra.
Bo Ra mengeluarkan ponselnya bertanya dimana temanya kehilangan ponselnya, Hong Sul mencoba menelp dan berpikir ponselnya itu pasti sudah mati, tapi terdengar suara pria mengangkat telpnya. 

Hong Sul masuk ke sebuah restoran daging panggang, In Ho melihat Hong Sul datang berkomentar matanya benar-benar seperti yang dilihat sebelumnya, lalu memanggilnya dengan memperlihatkan ponsel Hong Sul ditanganya. Hong Sul menghampirinya, In Ha meminta untuk memesan dua porsi daging lagi dan menyuruh Hong Sul duduk.
Luangkan waktumu untuk makan. Aku hanya akan mengambil ponselku.” Kata Hong Sul ingin segera mengambil ponselnya.
Hei, kau hanya perlu makan untuk saat ini. Aku akan memberikannya kepada mu setelah makan.” Tegas In Ho, Hong Sul pun memilih untuk menuangkan air putih.
Apakah kau berkencan Yoo Jung?” kata In Ho blak-blakan, Hong Sul langsung memuncratkan minumanya, saking kagetnya.
“Kau tahu Senior Yoo Jung?” ucap Hong Sul, In Ho binggung Hong Sul memanggilnya Senior, lalu berkomentar Hong Sul itu bukan tipe yang sukai  Yoo Jung.
Rambutmu seperti bulu anjing, dan ponimu it hanya beberapa garis saja, seperti buntut babi” ejek In Ho. Hong Sul benar-benar kesal karena omongan In Ho sangat kasar sambil memegang poninya.
In Ho pun meminta maaf lalu memikirkan sesuatu kalau Yoo Jung itu sengaja mengikutinya dan bertemu dengan seorang pria, menurutnya Yoo Jung itu bukan tipe untuk melakukan itu semuanya. Hong Sul masih binggung, bagaimana bisa In Ho mengenal Yoo Jung. In Ho mengaku tak tahu lalu mengajak Hong Sul pergi.
Hong Sul mengatakan kalau pesanan In Ho belum datang, In Ho pun meminta agar pesanan tadi untuk dibungkus saja, setelah itu berterimakasih pada Hong Sul dengan semua makananya. Hong Sul binggung melihat berapa banyak yang dimakan In Ho lalu menghitung mungkin sekitar 16ribu won, tapi sampai dikasir totalnya 124.000.

Hong Sul menatap bill dengan bungkus makanan ditanganya, dalam hatinya bergumam daging sapi yang dipesan In Ho bahkan tidak bisa makan olehnya. In Ho mengembalikan ponsel Hong Sul berkomentar sudah beruntung dua kali denganya. Hong Sul melirik sinis karena uangnya habis menembus ponselnya.
In Ho menegaskan semua itu itu bayaran mendapatkan ponselnya, seperti take and give, tapi ekspresi Hong Sul malah terlihat aneh. Hong Sul terus menatap kesal, In Ho seperti tak peduli memilih untuk pamit pergi.
“Kau harus berdandan lebih baik. Wajahmu agak kusut, sehingga kau perlu sesuatu yang cerah dengan pakaianmua. Satu lagi aku memberikan tips gratis,  Aku bilang dari pengalaman.....Hati-hati dengan Yoo Jung, dia bukan seperti yang dilihat” pesan In Ho lalu meninggalkan Hong Sul yang masih melonggo dengan bill ditanganya. 

Hong Sul berjalan pulang sambil bergumam, memikiarkan siapa pria tadi yang berkomentar negatif tentang Yoo Jung  lalu berteriak dengan semua ini membuatnya frustasi. In Ho sedang berjalan didepannya kaget mendengar teriakan Hong Sul, lalu kaget mereka kembali bertemu.
Apakah Kau mengikutiku?” ucap Hong Sul menuduh lalu menanyakan alasan In Ho harus mengikutinya dengan wajah  ketakutan.
Kau ini benar-benar lucu... Hei.. Kae yang  mengikutiku Aku di depan dan kau berada di belakangku. Apakah kau bodoh? Apakah kau tinggal di sini juga?” ucap In Ho
Hong Sul menyangkal, In Ho menatap mata Hong Sul merasa kalau dugaanya itu benar lalu berjalan mendekatinya. Hong Sul tetap menyangkal dengan berjalan mundur. In Ho mengodanya dengan menayakan alasan Hong Sul ada ditempat itu sekarang. Hong Sul berpura-pura pikiranya sedang tak karuan dan mencari jalan lain.
In Ho yakin Hong Sul itu pasti tinggal didaerah itu juga. Hong Sul terus menyangkal dengan berlari ke arah jalan lainya. In Ho mengejak Hong sul itu benar-benar bodoh sambil bertanya-tanya kebohongan jenis apa yang dilakukan Hong Sul sekarang, setelah itu mengumpat pada Yoo Jung yang pasti akan menyenangkan jika mengetahuinya.  Hong Sul mengintip dan ketahuan oleh In Ho, lalu ia berteriak dengan yakin Hong Sul tinggal didaerah situ juga lalu mengucapkan terimakasih atas makananya. 

Sesampai dirumah Hong Sul buru-buru masuk ke kamar dan langsung mengunci pintu, dengan nafas terengah-engah panik kalau mereka harus bertetangga, menurutnya sangat aneh  berada di lingkungan yang sama, pesan masuk ke dalam ponsel Hong Sul.
Sampai jumpa lagi, Dog Fur....  Baek In Ho” Hong Sul langsung menjerit karena nomornya disave oleh In Ho, menurutnya pria itu benar-benar aneh, karena sudah mengambil uangnya dan juga menyimpan nomor telpnya. Setelah itu mengecek semua jendela agar tertutup dengan rapat, takut In Ho tiba-tiba muncul didalam kamarnya. 

Hong Sul membuat pertemuan dengan kelompoknya membahas tugas dari Prof Kang, Sang Chul yang tertidur sempat dibangunkan oleh Hong Sul untuk mendengarnyakan. Hong Sul mengatakan akan mempresetasikan Strategi LN Electronics 'di Afrika Selatan.
Setelah itu membagi tugas untuk Sang Chul agar menuliskan bagian  karakteristik dari pasar elektronik Afrika Selatan. Sang Chul mengeluh karena harus melakukan penelitian Afrika Selatan sendirian karena semua bahasa inggris dan belum pernah kesana.
Do Young terlihat kesal menegur Sang Chul yang tidak membuka tasnya sebelum bicara dan mengeluh bisa mencium bau akhohol dari mulutnya walaupun mereka duduk berjauhan dan menduga seniornya tak mandi sebelum pergi ke kampus. Sang Chul menyangkal kalau ia sudah mandi.
Lalu Do Young meminta maaf pada ketuanya agar bisa membagi tugasnya lagi dengan Hong Sul. Hong Sul menjelaskan semua sudah mendapatkan tugas masing-masing dengan porsi yang sama. Min Soo menanyakan dimana untuk menemukan file dan penelitiannya tentan LN electornisc, tiba-tiba seseorang pria masuk ke dalam ruangan. 

Kyung Hwan kaget ternyata didalam ruangan sudah ada Hong Sul dan kelompoknya, Sang Chul melihat Jae Woo langsung mengomel tidak bisa melakukan proyek karena tak diboleh meminjam laptopnya. Jae Woo membela diri kalau ia juga butuh laptopnya dan menyuruh Sang Chul membelinya.
Yoo Jung melihat Hong Sul, lalu matanya melirik ponsel Hong Sul sudah kembali berarti keduanya sudah bertemu. Seorang pria menanyakan pada Kyung Hwan, siapa wanita yang duduk dibagian depan. Hong Sul memperkenalkan diri sebagai angkatan tahun 2012.
Pria itu mengenal Hong Sul sebagai pelajar yang baik dan mahasiswa top tahu ini lalu memperkenalak diri bernama Min Do Hyun, lalu keduanya berjabat tangan. Yoo Jung akhirnya mengajak semuanya untuk cari tempat lain saja. Hong Sul mengatakan sudah hampir selesai, tapi Yoo Jung langsung pergi begitu saja.
Sang Chul merasa dalam kondisi yang mengerikan hari ini jadi  tidak berminat untuk rapat, menurutnya lebih baik berakhir saja. Hong Sul meminta Sang Chul agar mencari karakteristik pasar elektronik. Sang Chul mencari alasan tak bisa melakukan karena tak pernah pergi sana.  Hong Suk mengatakan kalau Ada banyak penelitian. Sang Chul tetap mencari alasan tak punya paspor untuk pergi ke afrika.  
Da Young yakin Sang Chul tak akan melakukanya karena seniornya itu pasti pergi untuk minum sekararng dan berkata kalau kelompok mereka sudah hancur. Hong Sul hanya bisa mengatupkan bibirnya terlihat menahan rasa kesalnya. 

Yoo Jung memberikan kesimpulan, kalau mereka melihat Samjin Department store menargetkan klien premium saja. Kyung Hwan setuju menurutnya Samjin itu  tidak jelas pada target pasarnya. Yoo Jung pun akan mengedit slide sesuai serta laporan akhir. Kyung Hwan bertanya, apakah Yoo Jung akan melakukan semuanya, Yoo Jung hanya tersenyum.
Do Hyun bersiul memuji Yoo Jung yang tidak mengecewakan dan melakukan bagian yang harus dikerjakan juga, menurutnya sekarang bisa mempercayakan  pada Yoo Jung dan bisa bersantai, setelah itu pamit pergi. Tapi kembali duduk mencolek punggung Kyung Hwan menanyakan tentang gadis yang bernama Hong Sul. Wajah Yoo Jung tegang ketika nama Hong Sul disebut.
“Apakah Dia tidak punya pacar ?” tanya Do Hyun, wajah Yoo Jung makin tegang, Kyung Hwan menanyakan alasan Do hyun bertanya hal itu.
“Sebenarnya, gadis yang baik seperti dia bisa tak terduga sangat menyegarkan. Ah, bagaimana mungkin aku tidak tahu ada seorang gadis seperti dia di kelas kita?” ungkap Do Hyun lalu pamit pergi. 

Hong Sul masih mengejarkan tugasnya sendirian didalam ruangan, Kyung Hwan berjalan melewati ruangan melihat Hong Sul yang duduk sendirian, lalu memberitahu Yoo Jung kalau Hong Sul belajar sendiri lagi.
“Hei, jika aku dalam kelompok itu, Aku pasti sudah benar-benar seperti ini. Ngomong-ngomong, apakah kau tahu kalau kalian berdua sangat mirip? Selalu kalah di akhir karena kalian berdua terlalu sibuk mempertimbangkan orang lain. Aku maksud kau dapat mengaturnya, tapi bagaimana Hong Sul? Bagaimana dia akan menangani Sang Chul? Aku berpikir tidak bisa melakukan.” Ucap Kyung Hwan, Yoo Jung tak banyak komentar hanya berjalan disamping temanya. 

Hong Sul mulai mengetik tugasnya, pesan masuk dari Sang Chul yang meminta untuk menunda pertemuan kelompok satu hari saja, karena ada pertemuan jadi tak bisa datang. Hong Sul membalas tak bisa karena Jadwal kelas semua orang yang berbeda sehingga sulit untuk menjadwal ulang.
Sang Chul pikir mereka bisa mengadakan pertemuan tanpa dirinya saja, Hong Sul pikir tak bisa karena Sang Chul juga bertanggung jawab pada bagian presentasi. Sang Chul dengan gampangnya memberikan tugas pada Hong Sul dengan begitu mereka bisa mendapatkan nilai A plus. Hong Sul mengumpat Sang Chul memang senior yang paling aneh
“Apakah kau mengatakan padaku harus melakukan pekerjaanmu?” tulis Hong Sul kesal, pesan Min Soo masuk lagi.
“Sul, kau sudah masukkan gambar dalam laporan tapi tulisan teks bergerak turun.  Apa yang harus saya lakukan? “ tulis Min Soo
“Lihat ke bagian Obyek Atribut dan ... “ belum selesai Hong Sul membalas, Min Soo sudah bertanya lagi “Bagaimana kau menemukan Object Atribut?”
Hong Sul kesal membanting ponselnya lalu membaringkan tubuhnya sambil mengeluh harus ia yang melakukan semuanya padahala ia juga harus belajar untuk ujian. Lalu terdengar teriakan dari tetangganya yang ribut karena terlalu banyak minum tanpa membawa pulang uang. Akhirnya Hong Sul berusaha menyelesaikan tugasnya dengan cepat. 

Hari pertemuan kelompok, Hong Sul lesu melihat ruangan pertemuan kosong, hanya sendirian dan anggota lainnya tak datang.
“Mengapa tidak siapa pun yang datang? Apa  yang harus aku lakukan? Mengapa mereka tidak  ada di sini? “ jerit Hong Sul dalam hati.
Malam hari pun datang, Hong Sul keluar dan baru mendapatkan pesan dari Min Soo kalau ia ketiduran dan butuh waktu untuk segera datang. Ah Young pun mengatakan ada sesuatu yang mendesak jadi tak bisa datang dan meminta maaf. Notification SNS masuk, Sang Chul mengupdate Fotonya dengan teman-teman memegang soju dengan caption “Mari kita pesta sepanjang malam lagi!”

Hong Sul dengan kesal mencari Sang Chul di restoran dekat kampus, Sang Chul kaget melihat Hong Sul datang dan bertanya kenapa ia datang. Hong Sul mengingatakn tentang pertemuan tugas kelompok. Sang Chul beralasan pertemuan dengan teman-temanya sekarang sangat penting. Hong Sul berteriak memanggil seniornya.
“bagaimana kau tahu aku ada di sini sih? Ah, kau sengaja datang untuk memberitahuku tentang hasil dari pertemuan kelompok, kan?” kata Sang Chul tanpa rasa bersalah.
Do Hyun datang menyapa Hong Sul yang sebelumnya pernah bertemu, lalu menanyakan kenapa datang ke restoran. Sang Chul dengan bangga kalau nilai A plus sudah ada ditanganya, karena ketua kelompoknya sampai menjelaskan hasil rapat pada anggota yang tak datang. Do Hyun dan teman-temannya memberikan tepuk tangan dan mengajak agar Hong Sul bersulang.
“Hei.... Harusnya kau tak boleh melewatkan rapat… Ayo Beri Seol minum sebagai tanda kau takkan bolos rapat lagi.” Ajak Do Hyun sambil memegang pundak Hong Sul.

Hong Sul menolak dengan tatapan sinis pada Sang Chul. Do Hyun memaksanya agar Hong Sul duduk dan minum bersama. Sang Chul pun menuangkan soju pada gelas bir, sebagai penghargaan atas kerja keras Hong Sul melakukan tugas kelompok. Hong Sul menatap sinis dan terlihat masuk kesal, Sang Chul memberikan perintah agar semua temannya mengelu-ngelukan Hong Sul sebagai junior. Akhirnya Hong Sul menghabiskan soju walaupun terasa sangat pahit dimulutnya. 
Yoo Jung mencari-cari sesuatu didalam tas dan juga diatas meja, Kyung Hwan yang menemaninya bertanya apakah ada yang hilang. Yoo Jung mengatakan tentang Laporan penelitian pasar. Kyung Hwan ingat sebelumnya dibaca oleh Do Hyun. Yoo Jung pun menelp dengan sengaja menekan loud speaker.
Do Hyun mengangkatnya, Yoo Jung mengatakan kalau laporan mereka tertukar tentang laporan penelitian pasar. Do Hyun pun memeriksa dulu dalam tasnya, terdengar suara jeritan agar Hong minum sekali lagi. Terdengar suara Do Hyun mengatakan memang benar tertukar. Yoo Jung pun memutuskan untuk datang ke tempat Do Hyun saja lalu menutup telpnya.
Kyung Hwan bertanya suara tadi itu kalau Hong Sul ada disana juga, Yoo Jung pikir seperti itu. Kyung Hwan merasa Hong Sul dalam keadaan bahaya sekarang, lalu bertanya-tanya alasan Hong Sul ada dengan sampah-sampah seperti Do Hyun dkk. Yoo Jung terlihat binggung dengan julukan “sampah”. Kyung Hwan menjelaskan Do Hyun terkenal sejak tahun pertama Caranya memperlakukan wanita membuat wanita mabuk,  lalu bawanya ke motel, ketika menyapa Hong Sul selebumnya terlihat lembut, Yoo Jung memutuskan untuk segera pergi. 

Do Hyun melihat Hong Sul mulai mabuk dan menanyakan keadaanya. Hong Sul mengatakan baik-baik saja dan berusaha berdiri untuk pamit pulang. Sang Chul menahanya karena Hong Sul baru mulai. Hong Sul melepskan tangan Sang Chul yang ingin menahanya.
Sunbae.... Presentasinya sebentar lagi. Tolong kirim penelitian yang yang kuminta, karena akan kujadikan satu.” Perintah Hong Sul, Sang Chul mengerti dengan nada meremehkan.
Kau itu senior.. Tapi Karena dirimu, satu kelompok kesusahan. Tolong bantu aku.” Pinta Hong Sul memohon, Sang Chul kembali mengucapkan mengerti
Do Hyun bersikap baik menyuruh Sang Chul untuk membantunya lalu menyuruh Hong Sul kembali duduk, setelah itu mengajak Hong Sul pulang setelah minum satu gelas lagi. Hong Sul menolak karena hanya ingin pulang. Do Hyun mengambil kesempatan untuk mengantarnya, Yoo Jung datang dengan alasan Do Hyun juga mabuk jadi lebih baik ia yang mengantar Hong Sul pulang. 

Yoo Jung langsung membawa Hong Sul keluar dari restoran, Hong Sul ingin melepaskan tangan Yoo Jung karena bisa jalan sendiri, tapi Yoo Jung terus memegang dengan erat dan memperingatkan agar Hong Sul itu bisa menjaga dirinya.
Apa kau harus melakukan hal yang bahaya begini?” kata Yoo Jung mengomel, Hong Sul binggung melihat sikap Yoo Jung yang marah lalu mencoba melepaskan cengkramanya.
Kenapa kau tak tolak mereka? Kau pikir semua orang sepertimu? Tidak sama sekali !!!”teriak Yoo Jung mengiring Hong Sul pergi.
Hong Sul berusaha melepaskan tangan Yoo Jung yang membuatnya sakit, Yoo Jung meminta Hong Sul agar cepat sadar. Hong Sul berusaha menjelaskan tapi Yoo Jung sudah mendorongnya masuk ke dalam taksi lalu membayar sopir taksi agar mengantar Hong Sul sampai kerumah. Hong Sul hanya bisa melonggo melihat taksi yang pergi meninggalkan restoran. 

Yoo Jung terlihat mengeluarkan mata dinginya, Do Hyun keluar dari restoran berteriak kesal, menyindir Yoo Jung yang dianggap baik jadi bisa melakukan sesukanya bahkan berani mengganggu usahanya semalaman.
Aku tak bisa melarangmu  melakukan sesuatu. Tapi paling tidak lakukan diluar kampus. Dan Aku dengar kau magang. Apa perusahaan itu tahu  kelakukanmu seperti ini?” ucap Yoo Jung mengancam.
Wow, wibawamu jadi hilang kalau begini.... Mengancam tanpa bukti seperti ini.” balas Do Hyun
“Apa Kau mau ingin mengujiku? Kau cenderung lari dari  masalah rupanya.” Ucap Yoo Jung yang melihat Do Hyun tak berani menatapnya.
Kau tak melakukan semua ini demi Hong Seol, kan?”ejek Do Hyun
Yoo Jung menegaskan dirinya sangat jijik melihat Do Hyun lalu memperingatkaan agar berhati-hati apabila sudah mengerti ucapannya, kecuali kalau memang Do Hyun ingin menjadi pengangguran selamanya. Do Hyun pun hanya bisa diam melihat Yoo Jung pergi setela mengancamnya. 

Hong Sul pulang kerumah tanpa menyalakan lampu langsung membanting tubuhnya dikasur, lalu berbicara sendiri agar dirinya cepat sadar dan bertanya apa sebenarnya yang telah dilakukanya. Lalu memiringkan tubuhnya sambil mengungkapkan hidupnya itu terasa sangat berat.
Pagi hari dikampus, Hong Sul buru-buru menekan tombol ketika melihat pintu lift akan tertutup. Tapi saat pintu terbuka, terlihat Yoo Jung ada didalam akhirnya mengurungkan niatnya untuk masuk dan memilih lewat tangga. Yoo Jung hanya menatap tanpa mengejarnya, ponselnya berdering dan sang ayah menelpnya. 

In Ho keluar dari kedai kopi sambil marah-marah, karena langsung menolaknya padahal hanya melihatnya saja dan merasa dirinya itu terlalu tampan untuk menjadi pelayan dan menjadi tampan itu adalah sebuah kejahatan.
Ponsel In Ho berdering, mendengar suara pria yang terdengar berat wajah In Ho terlihat kaget. Tuan Yoo menceritakan sudah mendengar dari In Ha kalau sudah kembali lalu bertanya kenapa tak menghubunginya. In Ho meminta maaf karena baru saja ingin menghubunginya, Tuan Yoo meminta agar In Ho datang kerumah bersama dengan In Ha karena sudah lama tak bertemu dan sangat merindukan. In Ho mengerti walaupun terasa berat untuk datang. 

In Ha menjerit melihat kakaknya yang mengunakan pakaian gembel datang kerumah Tuan Yoo, In Ho pikir lebih baik pulang saja, In Ha menarik kakaknya dan terlihat mobil Yoo Jung baru datang. Keduanya saling menatap sinis, In Ha menyuruh kakaknya agar memberikan senyuman manis.
Yoo Jung turun dari mobilnya, In Ha bersikap ramah dengan menyambutnya sambil merangkul Yoo Jung lalu menariknya agar mendekat karena mereka sudah lama tak bertemu. Keduanya tetap melirik sinis, In Ha lalu memegang keduanya agar masuk karena Tuan Yoo sudah menunggu.
Keduanya langsung melepaskan tangan dengan kasar, In Ho berjalan lebih dulu lalu Yoo Jung. In Ha ingin mengumpat tapi karena ada Yoo Jung didepanya mencoba untuk bersikap manis dan hanya mengeluarkan tendangan saja tanpa berusaha. 

Tuan Yoo menjamu ketiga makan makan dan mengumpatnya sudah lupa kapan terakhir kali bertemu. In Ha berpikiran yang sama karena Yoo Jung sibuk jadi tak bisa menghubunginya, tapi sangat senang bisa bertemu denganya sekarang. In Ho dan Yoo Jung masih saling melirik sinis sambil makan.
In Ho, ceritakan padaku. Apa saja yang kau lakukan?” tanya Tuan Yoo, In Ho mengatakan hanya melakukan apa saja.
“Baiklah, yang penting kau sudah pulang dan Beritahu aku kalau butuh sesuatu. Lalu Jung, kau harus memperhatikan In Ho.” Pinta Tuan Yoo, Yoo Jung mengerti seperti tak bisa menolak perintah ayahnya. In Ho memberikan lirikan sinis.
Paman, aku ingin tinggal denganmu dan Jung seperti ini terus. Aku sangat...” ungkap In Ha, sang kakak memperingatkan adiknya yang berlebihan.
In Ha mengetahui Yoo Jung sebentar lagi libur lalu mengajak Tuan Yoo untuk pergi jalan-jalan. Tuan Yoo mencoba memikirkanya, Yoo Jung terus menatap In Ho seperti masih ada dendam didalam hatinya. 

Di ruangan kerja Tuan Yoo berbicara dengan In Ho, menyadari karena mereka telah membuatnya terluka, jadi meminta agar melupakan masa lalu dan bermain piano lagi. In Ho mengaku sudah tak tertarik pada piano jadi Tuan Yoo tak perlu mengkhawatirkannya Tuan Yoo merasa tak enak hati, In Ho yakin ada sesuatu yang bisa dilakukanya dan mengucapkan terimakasih karena telah membantunya selama ini. Tuan Yoo seperti ingin memberikan sesuatu.
Tapi In Ho dengan cepat menegaskan tak membutuhkannya dan mengungkapkan rasa bahagianya karena sudah bertemu. Tuan Yoo berusah mengerti dan mereka akan memikirkan lagi masalahnya pelan-pelan. In Ho pun pamit pergi dan keluar dari ruangan. Ketika menuruni tangga, matanya berkaca-kaca melihat piano dan berjalan keluar dari rumah.
bersambung ke part 2  

1 komentar: