PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 10 Januari 2016

Sinopsis Yong Pal Episode 7 Part 1

Cynthia tetap menodongkan pistol pada Tae Hyun, Do Joon mengejek kalau sekrang pencuri itu bersikap lebih percaya diri lalu menyindir sekarang ini ada orang yang mencuri barang orang lain dan berpura-pura seolah milikny, saat akan melangkah ponselnya berdering.
“Maafkan Aku. Aku harus menjawab panggilan ini Ngomong-ngomong, adikku ada di ruang operasi sekarang dan dia akhirnya dinyatakan Meninggal.” ucap Do Joon tanpa ada rasa sedih sedikit pun
Presdir Ko mengerutkan dahinya, Cynthia menurunkan pistolnya, terlihat Do Joon yang tertawa mengejek. Tae Hyun membuka kain penutup dan betapa kagetnya Cynthia ternyata didalamnya hanya boneka. Tae Hyun menatap Do Joon dengan mata memerah, Do Joon tetap saja tertawa.
Kepala Perawat yang ada diruang operasi menutup kepala Yeo Jin diruang operasi. 

Presdir Ko memberikan tepuk tangan dan memberikan pujian pada Do Joon karena melakukan sebuah pekerjaan besar, sementara dalam pikirnya akan bersusah payah, tapi ternyata Do Joon sudah melakukannya. Do Joon terlihat binggung, Tae Hyun terlihat mencoba menahan rasa sakitnya.
“Sekarang ... Aku pikir sudah waktunya untuk bernegosiasi.” ucap Presdir Ko, tiba-tiba Tae Hyun langsung jatuh begitu saja.
Do Joon menyuruh anak buahnya supaya melihatnya, si anak buah memberitahu Tae Hyun sudah terluka parah. Do Joon pun memerintahkan untuk memindahkannya, Cynthia yang melihatnya juga terlihat khawatir. Tae Hyun menolak, karena merasa masih bisa sendiri.  Ia pun perlahan berjalan menuju lift meninggalkan tempat Presdir Ko dan Do Joon. 

Di ruang operasi, terlihat ada kesibukan kembali. Kepala Perawat dan dua dokter lainnya berusaha memberikan bantalan agar tubuh Yeo Jin hanya dan meminta untuk segera melakukannya. Si Dokter teman Tae Hyun panik kalau nanti ternyata Yeo Jin benar-benar meninggal
“Hal ini tidak boleh terjadi.” ucap kepala perawat
“Apa Tae Hyun akan datang tepat waktu?” tanya si dokter monitor, Kepala Perawat yakin Tae Hyun akan datang secepatnya.
Jejak darah terlihat dilantai, Tae Hyun berusaha berusah berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Keringatnya bercucuran, dengan tangan memegang bagian perutnya yang masih berdarah.
“Tidak akan pernah, Ini tidak akan pernah terjadi. Percaya padaku. Aku adalah Yong Pal.” gumam Tae Hyun mencoba untuk bertahan. 

Di ruang operasi terhat semua sudah siap, sudah pukul setengah dua kurang tiga menit tapi Tae Hyun belum jug datang. Kepala Perawat menata Yeo Jin yang terbujur kaku.
“Tetap bertahan. Kau bisa melakukannya. Aku Mohon” gumam kepala perawat.
Tae Hyun pergi ke tempat obat dengan mengingkat dibagian lengannya dan menyuntikan cairan dengan menahan rasa sakitnya, lalu mencuci bagian luka dengan alkohol dan menusukan cairan kembali pada pahanya seperti saat melompat di sungai Han. 

Di ruang operasi terlihat si dokter monitor merasa keadaan sudah kacau karena apabila Tae Hyun datang maka kemungkinan kehidupannya tipis. Saat itu juga Tae Hyun datang sudah mengunakan baju operasi langsung bertanya suhu tubuh dan sudah berapa menit terbaring.
“30°Celcius dan dua belas menit.” ucap si dokter monitor, Kepala Perawat memasangkan sarung tangan pada Tae Hyun
“Kita bisa menghidupkan kembali dirinya.” kata Tae Hyun, si Dokter monitor tak percaya karena waktu 10 menit sudah berlalu.
“Kita akan melakukan transplantasi pembuluh darah jadi Berikan pembuluh darah ketika aku mengatakan” Perintah Tae Hyun, teman dokternya monitor pun mengerti.
Kepala perawat melihat wajah Tae Hyun yang pucat terlihat khawatir, tapi Tae Hyun memutuskan akan memulai operasi dengan meminta penjepit dan langsung mengumpat melihat cara menjahit Dr Lee yang sengaja agar membuat Yeo Jin mati. 

Di ruang ICU
Pasien bunuh diri pada Hanshik Listik terlihat terkena serangan jantung, dokter tambun yang menjaga disana langsung memberikan bantuan dengan menekan bagian dada dan meminta Perawat So menghubungi dokter.
Dr Shin terlihat sedang minum dengan teman-temannya memberitahu kalau melakukan operasi akan lebih berbahaya karena keadaannya tidak cukup stabil.
“Apa tidak ada dokter terdekat? Lalu mengapa Kau terus meneleponku? Aku Tutup Teleponnya” ucap Dr Shin yang enggan menerima operasi saat sedang bersama teman-temannya.
Akhirnya dengan bantuan alat detak jantung si pasien kembali, Perawat So memberitahu si dokter tambun kalau ia yang harus melakukan operasi. Si Dokter tambun berteriak kaget karea tak ingin si pasien mati jadi meminta untuk tetap memanggil Dr Shin segera dan memintanya untuk tidak berbicara omong kosong.
Perawat So yang melihat keadaan pasien langsung melepaskan semua alat dari tubuh pasien, Perawat yang menjaga terlihat kaget dan binggung. Perawat So meminta supaya memanggil Dokter Kim Tae Hyun sekarang supaya datang ke ruang operasi karena ada X-ray mendesak ia perlu melihatnya.

Tae Hyun yang sedang menjahit terlihat mulai merasakan pengelihatanya kabur,  Dokter yang ada disampingnya pun panik karena ada darah yang menembus pakaian Tae Hyun. Kepala Perawat terlihat khawatir tapi Tae Hyun meminta untuk tak perlu memikirkan dirinya dan meminta semuanya untuk tetap fokus.
Perawat So mendorong sendiri pasien dari tempat tidurnya dan langsung masuk ke dalam ruang operasi, Si dokter monitor berteriak menegur Perawat So yang berada diruang operasi pada dini hari. Perawat So  memberitahu ada pasien X-ray yang mendesak.
Tae Hyun melirik pasien dengan wajah semua ditutup oleh perban lalu meminta supaya menunggu dikamar sebelah karena ia akan segera ke sana setelah selesai operasi. Perawat So pun tersenyum dengan memindahkan pasien ke ruang sebelah, si dokter monitor merasa kalau mereka semua sudah kehilangan akal ditempat ini. 

Kepala Perawat melihat Tae Hyun dengan pakaian yang sudah tertembus darah masih tetap berusaha untuk menyelamatkan Yeo Jin, bahkan pasien yang lain tanpa harus diketahui oleh rumah sakit. Sementara Tae Hyun kembali mengingat dengan perkataanya pada Yeo Jin
Flash Back
Tae Hyun melihat tangan Yeo Jin yang bergetar lalu memegangnya dan meminta untuk tetap tenang sekarang.
“Besok... di ruang gawat darurat.. Mereka akan membunuhku” kata Yeo jin menahan tangisnya. Tae Hyun kaget mendengarnya.
“Semuanya Selesai!” ucap Yeo Jin yang akhirnya menangis mengetahui nasibnya akan sengaja dibunuh.
“Tidak... tidak akan... Itu tidak akan pernah terjadi, Aku akan berada disana. Tidak ada yang mati di meja operasiku jadi Percaya padaku... Aku Yong Pal.”ucap Tae Hyun
Yeo Jin menatap Tae Hyun dengan air matanya yang masih mengalir, Tae Hyun pun memeluk bagian kepala Yeo Jin aga tenang dan meyakinkan kalau itu tak akan mungkin terjadi. Yeo Jin masih saja menangis dengan keadaannya sekarang. 

Tae Hyun berhasil menyelesaikan jahitanya tapi denyut dan tekanan darah Yeo Jin belum juga terlihat dimonitor, ia pun bertanya berapa banyak Epi yang sudah dilakukan, Si dokter monitor memberi tahu sudah empat kali. Tae Hyun meminta supaya melakuka satu kali lagi.
“Jika terjadi maka tidak bekerja kalau sudah empat ... Ini cukup, Ayo berhenti sekarang.” kata Si dokter monitor pasrah.
Tae Hyun kembali mengingat saat akan mematikan lampu diruangan Yeo Jin.
“Tidak, Jangan mematikan lampu! Aku mohon Jangan mematikannya. Ini akan membuatku frustrasi. Jadi ... Jangan pergi  dan tinggallah sedikit lebih lama denganku” ucap Yeo Jin yang meminta supaya Tae Hyun menemaninya. 

Tae Hyun menangis, sampai akhirnya membuka kain penutup dan langsung menekan bagian dada Yeo Jin supaya mengembalikan denyut jantungnya sambil menangis. Pikirannya melayang mengingat-ngingat kejadian sebelumnya.
So Hyun yang harus cuci darah mengatakan “Oppa.... Aku pikir Sekarang aku bisa mati sebagai perempuan yang bahagia. Aku bisa hidup lebih lama karena punya Oppa sepertimu.”
Saat kejar-kejaran dengan polisi, Do Chul mengajak mereka untuk berhenti dan menyerah saja tapi Tae Hyun ingin seperti itu karena dengan begitu maka adiknya akan mati.
“Oppa Kau sudah melakukan yang terbaik yang Kau bisa, Jadi Oppa bisa berhenti sekarang.” ucap So Hyun yang membuat Tae Hyun menangis dengan memalingkan wajahnya. 

Setelah itu kata-kata ayahnya “Hidup dan mati ditentukan oleh Tuhan” dan perkataan Kepala Perawat “Tidak, pada akhirnya, dokter yang akan menyelamatkan pasien. Uang, wali, dan yang lainnya adalah semua hanyalah alasan pengecut. Aku yakin ada cara selama kau memiliki kemauan untuk menyelamatkan nyawa pasien.”
Ucapan Dr Lee pada Direktur yang merendahkanya setelah mengetahui kalau ia adalah Yong Pal “Orang ini tidak memiliki kebanggaan sebagai dokter bedah apapun.”
Lalu Cynthia yang mengatakan “Hanya saja ketika aku mendengar. Kau menyukai uang.” Dan Tae Yong juga dengan sinis mengatakan “Selamat, Kau mendapatkan apa yang kau inginkan dan Kau bisa menerima tips bukannya memegang pisau bedah.”
Dr Lee yang mencengkram tubuhnya setelah mengetahui kalau Yeo Jin sengaja dibuat koma oleh Do Joon agar mendapatkan seluruh hak waris. Tae Hyun yang mengingat semuanya terlihat mulai lemas, Kepala Perawat meminta Tae Hyun berhenti karena pasti itu bisa membuatnya tak sadarkan diri.
Tae Hyun tetap melanjutkan dengan menekan dada Yeo Jin, sambil mengingat ibunya dan mencicipi sup kacang kedelai yang sama-sama dirindukan bersama.  

Ia melihat kebagian monitor dan detak jantung Yeo Jin belum juga terlihat. Sebelumnya Yeo Jin menceritakan kalau semua sudah mati yaitu orang yang dicintainya, Saat itu Tae Hyun pun mengajaknya supaya mereka berteman mulai sekarang. 
“Apa yang benar-benar Aku takutkan sekarang adalah tidur di sini selamanya.” ucap Yeo Jin
Pertama kali Tae Hyun menyelamatkan Yeo Jin di depan ruang operasi saat akan menyayat lehernya dengan mengambil pecahan kaca. Tae Hyun terus saja menekan bagian dada Yeo Jin, sampai Dokter meminta supaya Tae Hyun berhenti karena nanti malah membuat Tae Hyun yang mati.
Kepala Perawat melihat Tae Hyun yang berusaha sekuat tenaga, sambil menangis menekan bagian dada Yeo Jin, sampai akhirnya ia tak sadarkan diri. Dokter pun meminta supata Tae Hyun diberi tranfusi darah, dan saat yang bersamaan denyut jantung Yeo Jin terlihat dimonitor.
Sementara di ruangan sebelah, perawat So berusaha sendiri menekan dada Kim Myung Sik yang kembali terkena serangan jantung, tapi tak berhasil dikembalikannya, Kepala perawat pun melihat keruangan sebelah karena teriakan Perawat So yang memanggil Tae Hyun.

Do Joon mengajak Presdir Ko keruangan Yeo Jin, Presdir Ko tersenyum karena akhirnya masuk keruangan itu setelah Nona Young Ae meninggal. Do Joon bertanya apakah mereka itu masih memiliki sesuatu untuk di negosiasi karena berpikir permainan sudah berakhir.
“Apa kau benar-benar berpikir begitu? Ini lebih menguntungkan jika kau tahu apa kartu lawan yang dipegang  Dan Kau secara sukarela menyerahkan Nona Young Ae, dia seperti kartu As” ucap Presdir Ko, terlihat Do Joon tersenyum mengejek
“Aku percaya negosiasi yang adil adalah mungkin sekarang. Sebuah situasi kemenangan bagi kita berdua.” kata Presdir Ko dengan mata licik, Do Joon terlihat menatap serius Presdir Ko. 

Dr Shin masuk ke dalam ruang operasi, betapa kagetnya melihat pasiennya ternyata Tae Hyun dan terlihat lubang dengan darah yang terus mengalir keluar.
“Apa ini? Ini adalah luka tembak! Oh Tuhan. Berapa lama dia seperti ini?” teriak Dr Shin kaget.
Semua dokter yang ada disana tak bisa menjawab dan hanya bisa tertunduk, akhirnya Dr Shin mulai operasi dengan meminta pisau bedah, Kepala perawat melihat Tae Hyun seperti berharap yang terbaik untuk Tae Hyun. Dr Shin terlihat serius sekali membedah bagian peruh Tae Hyun. 

Do Joon mulai menuangkan wine dan kembali duduk berbicara dengan Presdir Ko, dengan membahas kalau mereka sepakat mengatakan Yeo Jin masih hidup dengan begitu mereka bisa membagi saham bersama, lalu bertanya alasan ia harus melakukan itu semuanya.
“Dalam hal ini, apa kau pernah mendengar tentang "Pabuchimju"? Ini berarti mereka menghancurkan pot yang digunakan untuk membuat makanan dan menenggelamkan perahu mereka akan gunakan untuk kembali ke rumah.” kata Presdir Ko mengumpamakanya.
“Jangan bercanda. Apa yang akan Kau lakukan sekarang, Presiden Go? Kau akan kelaparan dan perahumu telah tenggelam.” ucap Do Joon dengan tertawa mengejek.
“Baiklah.... Tapi Maaf untuk mengatakan ini, tapi apa yang Aku hancurkan adalah pot milikmu dan perahumu. Kau hanya peduli dengan menjatuhkan saham Nona Young Ae dalam rangka untuk menurunkan pajak warisan. Yang benar adalah, Aku berkontribusi cukup berat di daerah itu. Dengan kata lain, kita membantu menghancurkan perusahaan bersama-sama.” jelas Presdir Ko

Do Joon terlihat berwajah serius dan mempertanyakan maksudnya kalau keduanya itu menghancurkan bersama-sama, Presdir Ko memberitahu kalau ini bukan pengetahuan umum.
“Tetapi jika obituari keluar besok pagi untuk Nona Young Ae, maka Kami akan mengungkapkan penjualan dan rasio kewajiban lancar dari akhir kami. Jika itu terjadi ... Kau akan sangat terkejut. Pemutusan kerjasama dan jatuhnya perusahaan, Aku bisa menjamin itu.” kata Presdir Ko tertawa mengejek, Do Joon terlihat sangat serius
“Datang besok pagi ... semua saham Hanshin Group akan hancur Apa yang kau dapatkan sekarang? Pot dan perahu yang hancur? Jadi sekarang ... Apa kau bersedia untuk mendapatkan di perahu yang sama denganku atau berbagi pot milikmu juga?” ucap Presdir Ko, Do Joon menahan amarahnya dengan memegang erat gelas wine seperti ingin menyiramnya tapi kembali ditaruh diatas meja.
“Jika Kau ingin keuntungan dan kerugian simulasi yang tepat lalu pergi dan meminta bantuan teman yang lulus dari Harvard dan Stanford.” ucap Presdir Ko

Do Joon mengerti kalau tujuan Presdir Ko dari awal adalah memang untuk menyingkirkan Yeo Jin dan sudah merencanakan semuanya. Presdir Ko membenarkan menurutnya jika Yeo Jin sudah ada ditangan mereka, jadi skenario pasti sudah berbeda.
“Dalam hal apapun, terima kasih banyak karena tidak susah-susah mendapatkan darah di tanganku, Jika kita bergabung, maka kita bisa menyingkirkan semua penghalang sial yang menggangu dan mengurus pemakaman Nona Young Ae sesegera mungkin...Ketua...” kata Presdir Ko, Do Joon yang sedari tadi terlihat menahan kesal melepaskan tangan dari gelasnya lalu tertawa.
“Jika aku tahu ada ide yang baik seperti ini, maka Aku akan bergabung denganmu sebelumnya.” ucap Do Joon, Presdir Ko tersenyum mengucapkan terimakasih, terlihat wajah Do Joon yang menahan amarahnya. 

Yeo Jin membuka matanya, tapi terlihat buram dan melihat Perawat So yang bertanya apakah ia sudah sadar. Ia terlihat ketakutan bertanya siapa orang itu dan dimana keberadaanya sekarang.
“Kau akan tahu siapa Aku. Ini adalah ruang obat-obatan di tengah ruang operasi. Dengarkan dengan baik apa yang Aku katakan. Mulai sekarang, Kau akan dikenal sebagai Kim Young Mi, seorang pasien koma di ICU. Oleh karena itu, Kau tidak harus membuka matamu, oke?” ucap Perawat So
Ia meminta Yeo Jin untuk berakting sekarang dan menyakinkan kalau Yeo Jin pasti bis melakukan dengan baik. Yeo Jin kembali bertanya siapa perawat yang berbicara dengannya. Perawat So mengaku sebagai fans dari Dr Kim Tae Hyun.
“Tapi sekarang, Dr Kim Tae Hyun dalam kondisi kritis karenamu Jika sesuatu terjadi padanya ... Kau lebih baik harus lebih bersiap lagi” pesan Perawat So lalu mengajak untuk pergi sekarang.
“Tunggu Sebentar... Apa ... yang terjadi dengan Tae Hyun?” tanya Yeo Jin khawatir
“Dia sedang dioperasi sekarang, tapi ia kehilangan terlalu banyak darah.” Jelas Perawat So. Yeo Jin memegang selimutnya dengan erat seperti mengurangi rasa gelisah dan ketakutan. 

Dr Shin berusaha terus mengeluarkan peluru dari perut Tae Hyun dengan bantuan Kepala Perawat dan dokter lainnya. Tae Hyun terlihat masih terbaring dengan alat yang masuk kedalam mulutnya.
Jiwa Tae Hyun seperti sedang bebaring dihampiran rumput yang sangat luas lalu terbangun melihat ada kupu-kupu yang terbang disampingnya. Setelah itu ia berjala menyusuri danau dengan jembatan penghubung, terlihat Yeo Jin yang berdiri tak jauh dari sana.
Yeo Jin membalikan badannya, angin disekitarnya membuat rambut berkibas. Terlihat bayangan Tae Hyun yang mendekat dan Yeo Jin memberika senyuman tapi tidak terlihat wajah Tae Hyun disana. 

Dr Lee kembali ke ruangan dengan membawa meja dorong, perawat yang lain terlihat bahagia karena Young Ae bisa kembali lagi ke ruang rawat. Dilantai atas terlihat Chae Young menatap sinis dengan kembalinya adik iparnya keruang rawat.
Do Joon dan Presdir Ko menyambutnya, Dr Lee kaget melihat Presdir Ko yang ada disana. Do Joon meminta Dr Lee tenang karena sekarang Presdir Ko ada dipihak mereka. Dr Lee pun memberikan hormatnya.

Setelah itu Do Joon membuka kain penutup yang berisi boneka, tapi tiba-tiba ia merasakan tangan Yeo Jin yang memegangnya lalu dengan mata melotot mengumpat “dasar iblis” wajahnya langsung panik ketakutan. Dr Lee terlihat binggung yang terlihat ketakutan.
“Boneka ini tampak seperti orang yang nyata.” ucap Do Joon, Presdir Lee tertawa dan setuju dengan hal itu.
“Rawatlah adikku.” pesan Do Joon sambil menepuk boneka, seperti menyakinkan kalau itu hanya halusinasinya saja. 

Petugas keamanan lantai 12, mengeluarkan mayat dari kotak meminta supaya Kepala perawat memeriksa wajahnya untuk terakhir kalinya. Kepala perawat melihat diwajah yang penuh luka, lalu menutupnya kembali. Petugas kemanan bertanya apakah benar orangnya.
Kepala Perawat berbohong mengataka kalau mayat itu  Nona Young Ae. Petugas keamanan mengatakan akan memastikan anestesi dan agar dokter residen mengerti dan mengatakan kalau Nona Young Ae tidak mati.
“Kau harus tetap diam tentang apa yang Kau lihat dan dengar hari ini. Kecuali Kau ingin menjadi mayatmu sendiri.” kata petugas keamanan memperingatinya, Kepala perawat mengerti lalu pintu tertutup, tertulis disana keterangan mayat yang tidak terindentifkasi. 

Pagi hari
Perawat lantai 12 datang dengan senyuman memberitahu sudah saatnya memberikan obat, terlihat Do  Chul dengan anak buahnya yang babak belur dengan tangan dan kaki yang digips serta digantung.
“Jangan khawatir. Ini adalah suntikan otot. Aku tidak perlu menusuk anda sampai delapan kali.” kata Perawat mengeluarkan suntikan dari plastik lalu memasukan cairan dari suntikan.
Do Chul berteriak kesakitan saat jarum suntik menusuk bagian pinggangnya, tiba-tiba perawat tersadara kalau ia salah mengambil obat. Do Chul berteriak kesal karena harus kembali disuntik, perawat pun meminta maaf sambil menepuk kepala dengan kesal keluar untuk mengambil obat yang benar, tapi tak sengaja tangannya menyentuh kaki yang tergantung, Do Chul kembali menjerit. 

Dr Shin dengan Dokter residen melihat keadaan Tae Hyun yang nyaris kembali dari kematian. Si pria tambun mendengar Tae Hyun kena luka tembak. Dr Shin melirik supaya tak membahasnya lalu bertanya keadaan Tae Hyun pada Perawat So.
Perawat So mengatakan Tae Hyun masih sama, Dr Shin menatap Tae Hyun berharap tidak pergi ke lingkaran yang salah, disampingnya terlihat Yeo Jin yang berbaring. Dr Shin melihat Tae Hyun itu termasuk bajingan dan menjadi salah satu korban yang kuat jadi meminta untuk merawatnya.
Setelah itu ingin memeriksa pasien Kim Young Mi, Perawat So sedikit panik. Dr Shin melihat wanita yang akhirnya kembali hidup dan mengungkapkan salah satu wanita yang tangguh.
“Orang-orang yang seharusnya harus hidup, maka akan hidup. Sekarang Kendurkan kain kasanya” perintah Dr Shin, Perawat So terlihat panik
“Tunggu! Pasien ini ... Bukan lagi pasien Anda, Dokter Shin.  Dia sekarang menjadi pasien lantai 12. Permintaan itu diminta oleh Hanshin.” kata Perawat So mencari alasan
“Setelah Aku menyelamatkan orang ini yang hampir mati ... Aku mengerti. Akan lebih baik seperti itu” komentar Dr Shin yang diawal mengoperasi pasien lalu keluar ruangan.

bersambung ke part 2 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar