PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 24 Maret 2016

Sinopsis Come Back Mister Episode 9 Part 1

Da Hye mengusir Hae Joon dari rumahnya, Hae Joon berteriak kesal karena sebelumnya Da Hye mengatakan kalau kesepian jadi ia ingin memastikan Da Hye tidak kesepian dan mengajak untuk hidup bersama. Da Hye melotot kaget begitu juga Tuan Kim dan Han Na, tapi Hae Joon dengan senyuman bahagia terlihat karena bisa satu rumah lagi dengan istrinya. 

Da Hye melirik sinis, Tuan Kim dan Han Na melihat kearah Hae Joon yang merapatkan jaketnya. Hae Joon merasa Da Hye berpikir datang hanya untuk mendapatkan uanganya, dengan bangga memberitahu kalau ia adalah manajer Sunjin Department Store.
Dan juga... mungkin kau tidak menyadari, Aku anak rahasia dari Ketua Cha.” Bisik Hae Joon, Tuan Kim dan Han Na melonggo tapi Da Hye mendengarnya dengan padangan remeh.
Sudah kuduga..... Young Soo sangat bijaksana. Dia menyimpan identitas rahasiaku bahkan dari keluarganya. Aku sendirian dalam sebagian besar hidupku... jadi keluarga Young Soo adalah keluarga yang ideal menurutku. Aku iri kepadanya.” Cerita Hae Joon
Itu sebabnya kau tidak bisa memanggil ayahmu, dengan panggilan "ayah".” Kata Tuan Kim, Hae Joon membenarkan.

Bagaimana bisa aku menganggap urusan keluarga Young Soo bukan urusanku? Aku akan mendapatkan rumah dan kau tidak perlu menjual rumahmu. Itu kesepakatan yang bagus!” ucap Hae Joon dengan tawa bahagia
Da Hye tahu Hae Joon itu punya banyak uang jadi menyuruhnya untuk mencari hotel saja. Hae Joon menolak karena  Seorang manajer harus hidup hemat dan menjadi teladan. Dae Hye tak setuju karena merasa tak nyaman berada disekitar Hae Joon,  dan juga tidak mau melihatnya di rumah.
Aku mungkin memberikan bonus tergantung pada seberapa puasnya diriku.  Kalau aku ingin, mungkin aku akan menaikkan sewa Atau aku bisa saja menurunkan nilai hutangmu.” Kata Hae Joon
Dengan begitu, kita tidak perlu pindah atau berganti sekolah.” Ujar Han Na berteriak bahagia
Tapi... bukankah tingkat kepuasanmu akan sangat subjektif?” pikir Da Hye, Hae Joon mengaku tidak sesulit itu untuk dipuaskan.

Han Na memberikan stiker tentang memberikan pujian, memberitahu kalau Hae Joon bisa menempelkan stiker kalau merasa lebih baik. Hae Joon setuju dengan menempelakan stiker ini sampai penuh maka akan menghapus hutang dan membayar sewa, tapi ia tidak terlalu terikat dengan uang.
Da Hye menghela nafas seperti tak setuju, Han Na merengek pada ibunya kalau bisa menyetujui Hae Joon tinggal dengan mereka. Da Hye akhirnya menyetujui dengan memberikan satu syarat, setelah Hae Joon menempelkan stiker maka harus segera pindah.
Han Na dan Hae Joon berteriak bahagia sambil high five, Hae Joon hanya meminta agar memberikan satu set alat makan diatas meja dan juga menganggapnya sebagai keluarga dengan mata berkaca-kaca. Da Hye pun hanya bisa diam mendengarnya. 

Da Hye berjinjit ingin menaruh mangkuk di rak yang ada diatas, tangan Hae Joon membantunya karena tubuhnya yang tinggi. Da Hye membalikan badanya, Hae Joon dengan sengaja mendekatkan badanya yang berotot untuk mengodanya, Da Hye berusaha menjauh tapi Hae Joon dengan senyuman jahilnya semakin mengoda istrinya dengan tubuhnya yang kekar.
Akhirnya Da Hye tak mau kalah dengan memberikan mata melotot dan tatapan sinis, Hae Joon pun kalah memilih mundur lalu memberikan seamplop uang untuk membayar sewa selama dua bulan dan menyuruh untuk melunasi semua hutang pinjamanya, karena Da Hye harus tetap memiliki rumah agar bisa tetap menyewakanya.
Da Hye memangil Hae Joon yang ingin pergi sambil mengucapkan terimakasih, Hae Joon tak suka dengan nada bicara Da Hye kembali mengodanya dengan mendekatkan wajahnya, lalu mengajaknya untuk minum kopi sebagai ucapan terimakasihnya. Da Hye membuatkan secangkir kopi tapi setelah itu langsung mematikan lampu dan membiarkan Hae Joon sendirian dimeja makan. 

Hong Nan berlatih tinju dengan samsak didepan rumah,  Seung Jae bertanya apa sebenarnya yang direncananya. Hong Nan berteriak gembira melihat orang yang dicarinya itu sudah datang dan menyuruh agar teka bersikap lembut dan mengajak mereka berlatih tinju sebagai lawanya.
Aku mendengar kalau kau berada di tempat Presiden Cha. Jangan berlebihan.” Ucap Seung Jae bisa menahan tinjuan Hong Nan dengan mudah
Itulah yang ingin kuberitahu kepadamu. Kau melemparkan Yoo Hyuk kepada Na Suk Chul, kan?” kata Hong Nan, Seung Jae memalingkan wajahnya dan berkata kalau itu bukan urusan Hong Nan
Kau mencoba untuk menjalani kehidupan yang baik, tapi kau kembali dalam kekacauan ini dan Kau tidak merasa baik tentang hal itu. Aku ingin memintamu untuk pergi demi kebaikanmu sendiri, tapi apa yang akan Yi Yeon lakukan tanpamu? Kau pasti merasa bingung sekarang.  Meskipun begitu beri aku waktu sedikit lagi. Aku akan mendapatkan anak anjingmu kembali.” Ucap Hong Nan dengan senyuman
Apa ini? Apa kau selalu tertarik kepada urusan orang lain?” keluh Seung Jae sinis dan menyuruhnya untuk segera pulang.
Hong Na  kembali berlatih tinju meminta Seung Jae tak perlu mengkhawatirkan dirinya, kalau akan pergi satu bulan lagi walaupun Seung Jae ingin mencegahnya. Seung Jae berkomentar itu adalah kabar yang baik. 

Hong Nan masuk ke dalam kamar melihat Yi Yeon tidur dengan memeluk anaknya sangat erat, tak percaya kalau bisa tidur dengan sangat tenang setelah masalah yang menimpanya bertubi-tubi, dengan senyuman memuji Yi Yeon memang pantas sebagai seorang ibu. Ia berjalan perlahan duduk ditepi tempat tidur menatap Yi Yeon dan anaknya, senyumanya terlihat.
Jiwa Han Gi Tak terlihat menatap Yi Yeon wanita yang selama ini dicintainya sudah tertidur lelap, pelahan ia membaringkan tubuhnya dan memegang tangan Yi Yeon untuk bisa tidur bersama diatas tempat tidurnya. 

Hae Joon berjalan ke atap rumah, sudah digelas kasur lipatnya dilantai. Ia duduk sambil mencium bau selimut yang selama ini dimiliki istrinya, lalu membaringkan tubuhnya, sambil kembali mencium bau selimut rumahnya, dan menutup semua wajahnya.
Jiwa Young Soo pun kembali datang ketika selimut dibuka, sambil berkata kalau semuanya itu sangat sempurna. Dilantai bawah terdengar suara ayahnya yang terbatuk-batuk. Da Hye pun bangun dan akan membawakan minuman untuk ayah mertuanya. Air mata Young Soo terlihat tertahan di ujung matanya.
Da Hye mendatangi kamar Han Na sambil bertanya apakah ia masih marah, dengan mengodanya. Han Na tertawa bahagia dan mengatakan sudah tak marah lagi. Young Soo dengan mata berkaca-kaca, mengatakan sangat merindukan suara-suara seperti itu. Hae Joon kembali melihat jepitan rambut ditanganya, milik Da Hye yang belum sempat dikembalikanya dan mengecupnya.

Di dalam kamar, Da Hye duduk dimeja rias megang amplop pemberian Hae Joon dan membuka laci, kembali melihat kotak kalung pemberiaan suaminya. Matanya berkaca-kaca karena dengan kalung pemberian suaminya tapi Young Soo sudah tak ada, namun foto keluarganya masih tersimpan dengan rapih diatas meja rias. 


Pagi hari
Hae Joon melihat bayangan sang istri yang membangunkannya, Da Hye membawa pakaian dalam dengan sumpit dengan wajah kesal mengatakan tak bisa melakukan hal itu. Hae Joon yang baru bangun sangat rindu dengan sang istri langsung memeluknya, dengan manggilnya “sayang” mengaku baru mendapatkan mimpi buruk semalam.
Da Hye kaget berada dipelukan Hae Joon, dan memanggilnya “sayang” . Hae Joon bercerita kalau dalam mimpinya bahwa ia sudah mati. Da Hye terlihat binggung, begitu juga Hae Joon. Akhirnya Da Hye lebih dulu berdiri dan langsung berteriak histeris lalu memukulnya dengan mengunakan bantal. Hae Joon berusaha menghindar dan mereka berkeliling ruangan beberapa kali.

Hae Joon akhirnya diam membiarkan Da Hye memukulnya karena menyadari kesalahanya. Da Hye tersadar Hae Joon tak berusaha menghindar lagi lalu menanyakan keadaan Hae Joon yang terlihat berantakan.
Aku merasa seperti tidak akan pernah bangun dari mimpi ini... di mana kau tidak mengenaliku Karena aku sudah mati. Gumam Hae Joon dengan mata berkaca-kaca karena sang istri tak mengenalinya lagi. Da Hye menatap Hae Joon dengan perasaan bersalah sudah memukulnya. 


Menu makanan sarapan yang sangat lengkap diatas meja makan, daging, ikan, sup dan makanan lainnya. Hae Joon mengela nafas kalau menurutnya semua sangat berlebihan dan merasa dirinya yang meminta Da Hye akan mengadakan pesta.
Masak saja Seperti yang biasanya kau masak.” Kata Hae Joon, Da Hye berdalih kalau makanan itu yang memang biasa dimasak.
Kau bercanda!!!! Lihatlah bagaimana penuhnya meja ini!!! Apakah kau akan menjadi seperti ini?” jerit Hae Joon kesal
“Tapi dia bangun sangat pagi untuk mempersiapkan semua ini. Santai saja kepadanya.”kata Tuan Kim
Apa yang kukatakan adalah kenapa dia berlebihan? Apakah dia melakukan ini untuk keluarganya?”keluh Hae Joon
Da Hye akhirnya memindahkan masakan daging dan ikan dari hadapan Hae Joon agar membuatnya senang, Han Na lalu bertanya bagaimana dengan poin stiker yang diberikan kemarin. Hae Joon berteriak kalau semua itu Omong kosong karena Da Hye itu masak daging dan ikan pada waktu yang sama dan mereka tidak harus memperlakukannya seperti orang asing. Semua pun hanya bisa diam saja. 

Han Na terpana melihat mobil sedan mewah yang dibawa Hae Joon, bertanya apakah itu mobilnya. Hae Joon dengan senyuman membenarkan lalu menyuruh Han Nan masuk ke dalam mobilnya. Han Na memberikan jempolnya masuk dengan wajah bahagia.
Sementara Hae Joon dengan sengaja mengunci pintu bagian belakang, Da Hye ingin membuka pintu mobil tapi tak bisa terbuka. Hae Joon dengan senyuman bahagia sengaja meninggalkan Da Hye tak ingin naik mobilnya. Da Hye hanya bisa melonggo melihat sikap Hae Joon yang sengaja meninggalkanya dan hanya Han Na yang boleh menaiki mobilnya.

Seung Jae membuka pintu mobil, Yi Yeon turun dari mobil dengan baju berwarna kuning, lalu melihat Hong Nan memakai baju hitam miliknya. Hong Na mengulang kalimat Yi Yeon "Berat badanku naik 5 kg setelah melahirkan." Jadi memberikan kepadanya.
Apa kau menginginkannya kembali?” jerit Hong Nan kesal, Yi Yeon menyuruh Hong Nan untuk melepaskanya. Hong Nan langsung menutup bagian dadanya.
Beberapa saat kemudian, keduanya keluar dari mobil dengan pakaian yang sudah ditukar. Young Chan langsung memuji Hong Nan yang sanga cantik, Yi Yeon kembali meminta agar mereka bertukar lagi. Seung Jae dan Young Chan menopang dagu menunggu dua perempuan yang berganti baju di dalam mobil.
Young Chan kembali terkesima melihat Hong Nan bener-benar sangat cantik, Seung Chan buru-buru menutup mulut Young Chan sebelum Yi Yeon merasa tersaingin oleh kecantikan Hong Nan yang masih muda. 

Yi Yeon merapihkan bajunya lalu menyadari kalau mereka itu seperti berada ditempat yang sangat dikenalnya dan tak asing baginya. Seung Jae mengangguk, Hon Nan mendongakan kepalanya, ternyata mereka berada tepat didepan Sunjin Departement Store, Hong Nan langsung mengumpat dan berteriak marah pada Wang Joo Yun.
Joo Yun sudah ada diruangan Presdir Cha mengucapakan terimakasih  telah mengijinkan mereka melakukan syuting didalam mall. Presdir Cha mengatakan kalau  tidak mengijinkannya. Sek-nya memberitahu  Lee Hae Joon yang memberi ijin. Presdir Cha melotot kaget melihat tandatangan Lee Hae Joon dengan tanda smile disampingnya. 

Senyuman lebar Hae Joon sama seperti gambar smile yang digambarnya, dan berjalan di dalam mall. Manager Ma merasa Hae Joon itu sudah salah paham tentang dirinya, menjelaskan kalau ia bukanlah orang yang menerima suap.
“Aku harus mengirim uang untuk keluargaku di luar negeri, dan aku hanya menerima satu kali…. Hanya satu kali Dan itu sangat kecil...” kata Manager Ma ingin menjelaskan yang sebenarnya.
Katakan itu kepada Presdir Cha, bahkan jika kau meninggal karena bekerja terlalu keras, dia akan mengatakan, "Perusahaanku tidak bertanggung jawab."” Kata Hae Joon dengan nada menyindir. 

Beberapa pegawai membungkukan badanya memberikan hormat pada Hae Joon yang lewat didepan mereka, Da Hye juga ikut menunduk tanpa mau menatapnya. Hae Joon tiba-tiba berteriak membuat semua pegawai kaget agar mereka segera beristirahat,
Department store bodoh. Apa gunanya bekerja keras? Mereka hanya akan mengatakan, "Apakah seseorang memintamu untuk bekerja keras?" Jadi ini sudah Cukup.... Santai saja lah.... Hanya orang-orang yang bekerja keras yang akhirnya diolok-olok.”kata Hae Joon.
Tuan Lee, Kau seharusnya tidak melakukan ini sebagai anggota keluarga yang memiliki perusahaan ini.” bisik Manager Ma panik 
Hae Joon seperti tak peduli memanggil salah satu pegawai bernama Young Eun dan memberikan tepat duduk sambil menanyakan keadaan punggungnya, Manager Ma memberitahu kalau seorang pegawai toko tak boleh duduk. Hae Joon bertanya apakah Manager Ma pernah berdiri selama lebih dari 10 jam, Manager Ma mengelengkan kepala. Hae Joon pun tetap menyuruh Young Jae untuk duduk dan beristirahat.

Da Hye melonggo melihatnya, setelah itu Hae Joon memberikan banyak sekali wafer coklat pada salah satu pegawai  dan membuka bungkus dan langsung menyurhnya makan karena semua sudah bekerja untuk memberi makan diri mereka sendiri juga. Manager Ma panik karena standarnya pegawai tak boleh makan di dalam toko.
Semua pegawai terlihat sangat senang dengan sikap Hae Joon pada mall. Hae Joon mengatakan Semuanya selesai ketika mereka mati jadi lebih baik pertama-tama jagalah dirinya sendiri, apabila mereka lelah maka duduklah, jika lapa maka makan, jika mengantuk maka tidurlah. Manager Ma semakin melonggo melihat tingkah Hae Joon yang memperlakukan pegawai sangat baik.
Hae Joon mulai bertepuk tangan meminta applouse untuk dirinya, semua pegawai pun memberikan tepuk tangan bahagia dan sangat kagum. Da Hye hanya diam melihat Hae Joon yang sangat baik memperlakukan semua pegawai. Hae Joon melirik dengan tatapan sinis pada Da Hye lalu berjalan pergi.
Beberapa pegawai selama ini berpikir Hae Joon itu  menggunakan orang mati untuk menjadi presdir tapi ternyata dia adalah orang baik yang mengungkap kebenaran. Bahkan pegawai lainya merasa kalau Hae Joon itu adalah tipenya bahkan bos pertama yang bertanya tentang punggungnya. Da Hye menatap Hae Joon yang berjalan pergi, sementara Hae Joon tersenyum bahagia karena mendapatkan pujian. 

Presdir Cha duduk dimeja sambil mengetuk-ngetukan pulpen diatas meja, Joo Yun duduk diatas meja  dengan posisi mengoda bertanya apakah Presdir Cha masih marah padanya.
Nona Wang Joo Yeon.... Kau harus lebih mengasah kemampuan aktingmu. Jangan gagap pada dialogmu lagi.” Ucap Presdir Cha dengan menutup surat kontraknya.
Akan ada tamu istimewa, jadi Kau harus datang dan melihat.” Kata Joo Yun memberikan isyarat lalu keluar ruangan. 

Yi Yeon menyapa sutradara, yang sudah mempersiapkan set diatap gedung. Sutradara terlihat tak enak hati karena Yi Yeon hanya mendapatkan peran kecil pada film yang akan dibuatnya. Yi Yeon mengatakan akan baik-baik saja  dan mengaku selalu ingin memainkan peran kecil.
Apakah kau akan baik-baik saja melakukan syuting di Mall ini ?” tanya sutradara terlihat sangat khawatir
Aku baik-baik saja dan tidak masalah” kata Yi Yeon, Hong Nan juga menambahkan kalau dirinya juga tak masalah sambil menepuk dada Sutradara layaknya seorang teman dekat. 

Di dengan pintu mall.
Hae Joon mondar-mandir depan mobilnya, sambil mengomel karena orang yang ditunggunya sangat terlambat datang. Da Hye keluar dari pintu dengan terburu-buru membawa tas belanja sebagai hadianya. Hae Joon pun menerimanya, dan langsung memberikan pada sopirnya.
Ia langsung menarik tangan Da Hye karena sudah terlambat, Dae Hye bertanya kemana mereka akan pergi. Hae Joon menyuruh Da Hye masuk saja lebih dulu dengan mendorongnya masuk ke bangku belakang dan memberitahu akan membelikannya makan siang yang luar biasa, kalau mereka sampai terlambat maka nanti tidak akan mendapatkan meja.

Da Hye melihat tempat makan yang dipilih Hae Joon, yaitu restoran Hongik Royal Bossam” Hae Joon melihat Dae Hye hanya diam saja dan menyuruh Da Hye segera masuk kedalam restoran. Akhirnya keduanya masuk kedalam restoran.
Hae Joon tahu restoran itu tempat yang sama dengan Ji Hoon yang mengajaknya makan siang dan menyuruhnya agar memesan menu yang sama. Da Hye bertanya apa sebenarnya yang direncanakan Hae Joon dengan semua ini. Hae Joon menegaskan kalau ada direstoran itu bukan untuk bersenang-senang.
Kau perlu tahu apa yang kusuka, jadi kau bisa memenuhi seleraku. Apakah kau mengerti?” kata Hae Joon lalu memesan menu makan.
Sepiring daging sapi sudah diiris dengan rapih, Hae Joon pun mengajak Da Hye mulai makan lalu tanpa rasa canggung menaruh irisan daging sapi diatas sendok istrinya. Da Hye pun makan dengan wajah malu-malu.
Hanya makan berdua bersamamu seperti ini, Sudah cukup lama, kan?” kata Hae Joon, Da Hye pikir mereka baru pertama kali makan bersama.
Ada seseorang yang menemaniku saat aku makan.”kata Hae Joon lalu meminta Da Hye untuk memberikan daging sapi juga padanya. Da Hye pun dengan terpaksa menaruh daging diatas sendok. Hae Joon langsung menyengir menerimanya.
Mulai sekarang, mari kita makan bersama... lebih sering.” Kata Hae Joon, Da Hye hanya diam menatap Hae Joon yang makan lahap didepannya dan kembali makan siang bersama. 


Yi Yeon sudah menganti pakaian dengan pakaian pelayan, beberapa wanita saling berbisik tapi semua kru pria terlihat terpana melihat Yi Yeon masih terlihat cantik walaupun dengan pakaian pelayan. Senyuman Yi Yeon sangat lebar, karena masih bisa membuat orang terpana.
Tiba-tiba Presdir Cha sudah ada didepan Yi Yeon menghalanginya, dengan mengejeknya kalau mantan istrinya itu masih bisa berjalan tegak di Mall. Yi Yeon pikir tak ada yang salah dengan dirinya, dan berpikir kalau Predir Cha itu melihat dirinya sangat cantik sekarang.
Kukira kau tidak memiliki kebanggaan dan mengabaikan harga dirimu.” Sindir Presdir Cha, Yi Yeon menegaskan tidak pernah mengabaikan harga dirinya.
Bagaimana bisa kau selalu begitu percaya diri?” sindir Presdir Cha dengan mata melotot. 

Hae Joon masuk ke lokasi syuting dengan bangga bertepuk tangan bangga kalau ia adalah Manager dari Mall itu dan memanggil Hong Nan berdiri tak jauh darinya. Hong Nan langsung bertanya Bagaimana dengan tempat tinggal yang baru. Hae Joon mengatakan kalau tak buruk.
Apakah kau... begadang semalaman seperti aku?” goda Hong Nan
Aku membuat kemajuan, Kami baru saja makan siang bersama.” Bisik Hae Joon
Mengagumkan. Apa yang kau makan?” tanya Hong Nan dengan mengangkat dua jempolnya , Hae Joon mengatakan makan Daging sapi rebus pedas dengan senyuman sumringah.
Hong Nan langsung memukul kepala Hae Joon sambil mengumpat kalau ia sangat bodoh. Hae Joon pikir tak ada yang salah karena Da Hye tak bisa makan daging sapi itu setiap hari, Hong Nan merasa Hae Joon harus dipukul kepalanya dan langsung memitingnya.
Seung Jae mengendong Young Chan melihat Hong Nan sedang meminting Hae Joon, dengan berteriak kesakitan. Hae Joon memberitahu Hong Nan kalau ada akan kecil yang melihatnya. Hong Nan dan Hae Joon langsung memberikan senyuman sambil melambaikan tangan, Young Chan pun membalas dengan lambaian tangan sementara Seung Jae cemburu melihat Hong Nan merangkul Hae Joon. 


Di sisi lain
Presdir Cha dengan tatapan sinis bertanya dimana meninggalkan anaknya dan alasan melakukan semuanya. Young Chan memanggil ayahnya, dan berada dipundak Hae Joon yang mengendongnya. Presdir Cha mengendong anaknya dan bertanya apa sebenarnya yang terjadi melihat Hae Joon bisa mengendong anaknya.
Young Chan datang untuk melihat di mana ibu dan ayahnya bekerja.” Kata Hong Nan
Paman Lee memberiku ini.”ucap Young Chan dan langsung memberikan jari telunjuk dan jempolnya tanda cinta. Hae Joon pun membalas dengan jari yang sama.
Dia memberimu sesuatu yang hebat.” Komentar Presdir Cha berusaha untuk ramah.
Aku akan pergi setelah syuting, jadi Jangan pikirkan aku.” Kata Yi Yeon mengambil Young Chan ke dalam pelukanya lalu berjalan bersama Hong Nan.

Presdir Cha melihat Young Chan bersama mantan istrinya sudah pergi menjauh, lalu berbisik dengan wajah marah karena tak seharusnya menyentuh keluarganya.
Jika kau tahu betapa berharganya keluargamu, bagaimana bisa kau melakukan itu kepada Kim Young Soo?” balas Hae Joon sinis lalu meninggalkanya dengan menyenggol bahu Presdir Cha. 


Saatnya take film, Yi Yeon menjadi pelayan yang membawakan minuman. Tokoh pria meminta agar memberikan kesempatan. Joo Yun melihat Yi Yeon yang memberikan minuman diatas meja.
Kau terlihat bagus.... Pakaian itu terlihat bagus padamu. Jangan berkecil hati. Tapi jangan pernah.. muncul di hadapanku.” Ucap Joo Yun seperti menyindir Yi Yeon.
Hong Nan terlihat kesal melihat tingkah Joo Yun, Seung Jae menahan Hong Nan sebelum membuat kekacauan, Hong Nan berteriak  menyuruh Seung Jae melepaskan dan memilih untuk pergi.

Take kedua, Joo Yun kembali mengulang ucapanya tiba-tiba wajah Yi Yeon terlihat sangat silau. Sutradara berteriak “cut” dan menyuruh agar seorang meminta mundur. Hong Nan sengaja membawa papan agar bisa Yi Yeon terlihat lebih bersinar, dan tak ingin mundur. Seung Jae langsung mengendongnya agar Hong Nan bisa pergi. Hong Nan berteriak Song Yi Yeon, kau cantik! Kau hebat! memberikan semangat.
Senyuman Yi Yeon langsun terlihat setelah mendengarnya, sutradara pun meminta mereka memulai take kembali. Yi Yeon dengan senyuman mautnya terlihat sangat percaya diri menaruh cangkir diatas meja, tokoh pria melonggo melihat kecantikan Yi Yeon, semua kru pun melonggo bahkan kameramen hanya fokus pada wajah Yi Yeon. Sutradara juga ikut terpanan melihat kecantikan di kamera.

Joo Yun berteriak memanggil Sutradara yang terpana. Sutradara pun tersadar lalu berteriak “cut” dan memarahi kameramen yang hanya fokus pada Yi Yeon saja. Semua pun meminta maaf pada sutradara. Hong Nan berlari ke tempat Yi Yeon sambil mengelap keringatnya memujinya walaupun perannya sangat kecil tapi sangat menganggumkan.
Kau jauh lebih cantik dari pemeran utama..... Bahkan Kau seksi, manis, elegan dan percaya diri! Kau yang terbaik.” Ucap Hong Nan,
Dari kejauhan Presdir Cha melihat Yi Yeon dari kejauhan seperti merasakan kecantikan mantan istrinya kembali. Sek-nya bertanya apakah ia harus meminta untuk berhenti. Predir Cha pikir tak perlu karena ingin membiarkan Yi Yeon menikmati dirinya sendiri.

Da Hye melihat sebuah permen yang diberikan Ji Hoon padanya, Jae Joon tiba-tiba datang langsung mengambil dan memakanya lalu berteriak kalau rasanya sangat asam dan dengan wajah mengoda bertanya menu makan malamnya nanti. Da Hye panik berpura-pura tak mengerti.
Apa kita harus pulang bersama-sama?” ucap Hae Joon sambil merangkulnya., Da Hye langsung menolaknya karena bisa pulang naik bus.
Apakah kau tidak takut untuk pulang sendiri? Apa kau tidak akan kesepian?” kata Hae Joon tetap merangkulnya, Da Hye berusaha untuk melepaskanya.
Ini adalah pelecehan seksual.” Kata Ji Hoon sambil menarik tangan Hae Joon dari pundak Da Hye. Akhirnya Da Hye mengajak Hae Joon untuk bicara bersama, Hae Joon pun tersenyum bahagia mengikutinya. 

Tangan Da Hye langsung mengebrak pintu yang membuat Hae Joon sedikit ketakutan dan bertanya selama ini menganggap dirinya itu seperti apa dan selalu saja menganggunya. Hae Joon gugup mengetahui kalau Da Hye itu merasa terganggu.
Ya,  kau sudah menggangguku. Aku mencoba bersikap baik karena aku harus bertahan hidup, Apakah semua orang kaya adalah orang yang kurang ajar?” keluh Da Hye
Suamiku yang berhutang padamu. Tapi Aku tidak!!! Aku tidak berhutang apapun kepadamu. Apakah kau punya masalah? Jika kau punya masalah, pecat aku atau keluar dari rumahku!” jerit Da Hye menantang. Hae Joon dengan wajah ketakutan mengatakan tak ada masalah
“Dan Juga, berapa usiamu?” kata Da Hye dengan menunjuk kearah pundak Hae Joon.
Hae Joon mengaku  sedikit lebih tua dari Da Hye, tapi Da Hye merasa Hae Joon itu terlihat muda tapi Beraninya bicara kasar kepadanya. Hae Joon langsung mengangguk akan bicara lebih baik lagi lalu mencoba berdiri dengan memandang Da Hye, untuk membalasnya. Da Hye sempat berjalan mundur tapi setelah itu berkembali berteriak menyuruh Hae Joon untuk minggir. 

Hae Joon langsung membungkukan badanya ketika Da Hye pergi meninggalkanya, lalu menghela nafas panjang dengan wajah bahagia malah merasa Da Hye itu sangat keren dengan tersipu malu.
Da Hye berjalan buru-buru memuji dirinya wanita yang keren karena berani melawan Hae Joon dan tak bisa bermain-main denganya. Tapi setelah itu berpikir apakah nanti Hae Joon akan benar-benar memecatnya. Salah satu haknya terlepas dan Ji Hoon langsung menangkapnya sebelum jatuh.
Ji Hoon menanyakan keadaan Da Hye, Da Hye dengan wajah tertunduk mengatakan baik-baik saja dan melihat hak sepatunya yang patah. Ketika akan mengambilnya Hae Joon berjalan kearahnya, Da Hye pun buru-buru pergi dan pamit pada Ji Hoon. Sementara Ji Hoon melihat Da Hye yang berusaha menyimbangkan kakinya yang berjalan dengan satu hak saja.
Hae Joon melihat Da Hye dengan senyuman bahagia, tapi saat saling menatap dengan Ji Hoon keduanya saling menatap sinis. Da Hye terus berjalan dengan tegap meninggalkan hak sepatunya dilantai. 


Suk Chul langsung membungkukan badan ketika melihat Predir Cha datang, merasa Suatu kehormatan karena Presdir Cha meneleponnya untuk datang ke department store. Presdir Cha bertanya siapa wanita yang bernama  Hong Nan dan  Kenapa selalu bersama Lee Hae Joon dan Song Yi Yeon.
Ada seseorang di bawah Han Gi Tak, dan...” kata Suk Chul, Presdir Cha kaget mengetahui nama Gi Tak
Dia mengatakan kalau mereka dibesarkan di panti asuhan yang sama, tapi aku akan memencari tahu lebih jauh lagi. Lalu Tuan, bagaimana dengan penjualan department store?” tanya Suk Chul terlihat sumringah
Itu bukan sesuatu yang harus kau tanyakan kepadaku.” Ucap Presdir Cha ketus
Tapi kau harus berhasil agar aku juga bisa berhasil. Ada masalah bisnis yang kau janjikan juga. Kami memulai sebagai perusahaan konstruksi dan memiliki posisi yang kuat” jelas Suk Chul dengan senyuman

Yang mungkin bisa berhasil di antara teman-temanmu yang kasar Dan jika kau punya waktu untuk menggangguku dengan hal-hal bodoh seperti itu,jadi gunakan untuk mengendalikan anak buahmu.” Ucap Presdir Cha sambil menoyor kepala Suk Chul lalu menyuruh untuk minggir.
Suk Chul pun berjanji akan menemuinya lagi, Presdir Cha memperingatkaan Suk Chul untuk tidak muncul tiba-tiba dimanapun, dengan menganggapnya itu sampah bahkan sampai hampir menginjaknya. Suk Chul terdiam melihat kaki Presdir Cha yang ingin menginjaknya.
Astaga, orang ini selalu berhasil membuatku marah. Bagian mana dariku yang terlihat seperti sampah? Aku lebih seperti sebuah kotak besar. Si brengsek itu, dia memang pria yang menawan.” Ucap Suk Chul dengan tawa mengejek. 
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar