PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 06 Maret 2016

Sinopsis Madame Antoine Episode 14 Part 1

Hye Rim membuat video dengan membuat pengakuan “Aku mencintaimu dengan sepenuh hati, Soo Hyun.” Lalu membuatkan tanda hati diatas kepalanya. Soo Hyun terdiam melihat ketulusan Hye Rim membuat video itu tanpa disuruh.
Sementara Hye Rim yang baru mendapatkan buket bunga, membaca tulisan dikartu Hye Rim. Bisakah kau menggantung 100 pita di pohon dan berteriak "Aku mencintaimu" besok? Teringat kembali ucapan Ji Ho Tugas ketiga benar-benar gila. Kau harus menggantung 100 pita di pohon dan berteriak, "Aku mencintaimu!" Atau semacam itu.
Soo Hyun berjalan mendekati Hye Rim meminta agar tak membacanya dan mengaku mengirimnya tanpa sengaja. Hye Rim tak percaya Soo Hyun menganggapnya hanya sebagau subjek eksperiment.  Soo Hyun meminta Hye Rim memberikan karena menurutnya ini hanya  kesalahpahaman. Hye Rim berteriak karena tak ingin disentuh oleh Soo Hyun, lalu mengumpat Soo Hyun itu penipu bajingan dan membuang bunganya dan masuk ke dalam cafe. Soo Hyun benar-benar hanya bisa diam tak bisa melakukan apapun. 

Di ruang tengah
Seung Chan duduk didepan Soo Hyun dan Ji Ho seperti sedang melakukan sidang, mengaku kalau dirinya yang memberitahu Hye Rim tentang eksperiment itu tidak bisa diam saja melihatnya dipermainkan oleh eksperimen seperti itu lagi jai ia mengatakan yang sejujurnya agar mencoba membuka brankas diruanganya. Soo Hyun hanya mengangguk-anggukan kepala. 
Dan aku mengatakan kepada Yoo Rim semuanya, Maafkan aku.” Akui Ji Ho membungkukan badan meminta maaf
Aku tidak merasa sudah melakukan sesuatu yang salah. Percobaan ini sudah kacau dari awal! Dan kau harus meminta maaf kepada Hye Rim dengan baik bahkan jika itu perlu kau harus berlutut dan memohon.” Tegas Seung Chan.
Soo Hyun hanya diam menatap langit-langit lalu berdiri dengan bertumpu pada pundak Ji Ho dan masuk ke dalam ruanganya. Ji Ho binggung karena Soo Hyun tak berteriak memarahi mereka. Seung Chan seperti berpikir melihat sikap kakaknya yang keras kepala. 

Soo Hyun pergi ke lantai satu bertanya pada pegawai menanyakan keberadaan Hye Rim. Pegawai memberitahu Hye Rim naik ke lantai atas dari pagi dan belum turun lagi.
Hye Rim tetap tertidur sampai malam hari, Adiknya pun datang membawakan makanan ke atas tempat tidurnya, sambil bertanya apakah kakaknya tidak lapar dan memberitahu selama hidupnya baru pertama kali membuat bubur demi sang kakak. Hye Rim tak bergeming seperti orang yang hilang kesadaran dengan tidurnya.  
Yoo Rim khawatir mengoyangkan tubuh kakaknya agar bangun, tapi Hye Rim seperti tak sadarkan diri dalam tidurnya, melihat kakaknya seperti orang mati karena tak bangun-bangun dri tempat tidurnya. 

Soo Hyun mengetuk pintu memanggil Hye Rim meminta izin untuk masuk kedalam apabila tak ada jawaban. Yoo Rim membuka pintu langsung memarahi Soo Hyun yang masih berani mencari kakaknya. Soo Hyun bertanya apa yang sedang dilakukan Hye Rim sekarang.
“ Dia sedang tidur. Makhluk yang suka bangun pagi seperti dia masih tidur sejak pagi ini!” teriak Yoo Rim kesal, Soo Hyun akan masuk kedalam dan ingin melihatnya. Yoo  Rim langsung menghadangnya.
Beraninya kau mencoba masuk ke rumah ini!!!  Itu salahmu sampai dia jadi seperti itu!” teriak Yoo Rim
Aku tahu..... Aku tahu kenapa dia sangat marah, tapi aku tidak bisa membiarkan dia seperti itu. Dia perlu dipaksa bangunkan jika perlu, dan diberi makan...” kata Soo Hyun
kau piker, aku belum mencoba semua itu? Meskipun aku melakukannya, dia hanya terus tidur, seperti mayat!! Apa yang kau lakukan kepada kakakku? Hah?” teriak Yoo Rim sambil mendorong Soo Hyun.
Soo Hyun meminta Yoo Rim untuk tenang dulu. Yoo Rim mengumpat mana mungkin dirinya tenang dengan melihat keadaan kakaknya, lalu mendorong Soo Hyun untuk menjauh dan menutupi pintu rumahnya. 

Pagi hari, Hye Rim masih tertidur. Yoo Rim melihat kakaknya sebelum berangkat kerja sedih karena sang kakak sudah satu hari belum juga terbangun dari tidurnya dan tak makan apapun.
Soo Hyun kembali mengetuk pintu dan tak ada sahutan dari dalam, akhirnya ia memilih untuk pergi meninggalkan rumah Hye Rim. Sampai malam berganti pun Hye Rim masih tetap tertidur.

Hye Rim mengangkat dua tanganya ketika baru terbangun dari tidurnya, terlihat sangat bugar, lalu melihat jam di ponselnya masih jam setengah empat pagi menurutnya ia bangun terlalu pagi dan bertanya-tanya kenapa dirinya bisa bangun sepagi itu. Ia melihat hari di ponselnya dan menjerit ternyata sudah hari jumat berarti tertidur selama dua hari, sambil mengumpat dirinya sudah gila buru-buru turun dari tempat tidurnya.
Didepan meja rias ia terduduk diam melihat bunga tulip kesayanganya sudah layu dan teringat kembali saat Soo Hyun memberikan bunga itu sebagai permintaan maafnya dan mengatakan kalau yang dibutuhkan hanya Hye Rim saja lalu memeluknya dengan erat.Tapi setelah itu Soo Hyun dengan buket bunganya meminta untuk melakukan tugas ketiga dari eksperiment Bisakah kau menggantung 100 pita di pohon dan berteriak "Aku mencintaimu" besok?
Hye Rim langsung membuang bunga pemberian Soo Hyun yang sudah kering sambil menangis, lalu berjalan perlahan memungut kelopak bunga yang berceceran dan menangis tersedu-sedu karena kembali dikecewakan oleh cinta. 


Soo Hyun masuk ke dalam cafe dikagetkan dengan Hye Rim sudah ada dibalik meja kasir, dengan sedikit canggung bertanya apakah tidurnya sangat nyenyak. Hye Rim hanya tertunduk dengan wajah sinis mengatakan sangat nyenyak. Soo Hyun bertanya apakah Hye rim sudah sarapan dan ingin dibuatkan sesuatu.
Hye Rim langsung menolak, Soo Hyun ingin mengatakan sesuatu, tapi teriakan pelanggan ingin memesan sesuatu. Wajah Hye Rim langsung berubah tersenyum melayani pelangganya. Soo Hyun hanya bisa diam melihat sikap Hye Rim yang masih marah padanya. 

Soo Hyun masuk ke dalam ruangan sudah ada adiknya yang menunggu. Seung Chan dengan wajah panik memberitahu Prof Bae tidak juga datang bekerja hari ini dan Sudah empat hari sekarang, menurutnya saatnya mereka untuk mendatanginya. Soo Hyun bertanya apakah adiknya ingin ikut denganya.
Seung Chan terlihat bimbang, lalu bertanya apa yang harus dikatakan apabila bertemu dengan Prof Bae nanti. Soo Hyun bertanya balik apa yang ingin dikatakan adiknya. Seung Chan mengatakan ingin meminta Prof Bae kembali berkerja. Soo Hyun mengangguk setuju karena rencana itu cukup baik. 

Soo Hyun menekan bel rumah Prof Bae tapi tak ada sahutan, lalu meminta Seung Chan untuk menelpnya. Seung Chan tak yakin Prof Bae akan mengangkat telpnya apabila ia yang menelp. Soo Hyun akhirnya mengeluarkan ponselnya agar sang adik menelp dengan ponselnya, sementara ia mengedor pintu rumah Prof Bae bertanya apakah ia ada dirumah.
Seung Chan mencoba menelp dari ponsel kakaknya tapi tetap saja ponsel Prof Bae tak aktif. Soo Hyun hanya bisa diam mengetahui sikap Prof Bae yang tak mau dihubungi oleh siapapun setelah kejadian di cafe. 

Prof Bae dengan kopernya sudah membawa koper berjalan di bandara untuk pergi kesuatu tempat. Soo Hyun didalam mobil membaca pesan yang dikirimkan Prof Bae.
“Prof Choi, aku akan mengambil beberapa hari cuti. Yah, meskipun aku tidak yakin apakah itu akan lebih dari sekedar beberapa hari. Maaf karena pergi dengan begitu tiba-tiba. Harap mengerti.
Dalam perjalanan, Soo Hyun bertanya pada adiknya, apakah ia tahu Prof Bae itu sedang sakit. Seung Chan bertanya dibagian mana Prof Bae mengalami sakit.  Soo Hyun memberitahu Prof Bae memiliki kanker tepatnya Kanker tiroid. Seung Chan melonggo kaget mendengarnya.
Kondisinya tidak baik. Kupikir kanker itu berkembang secara  cepat dan signifikan.” Cerita Soo Hyun
Kenapa kau mengatakan ini sekarang? Bagaimana dengan pengobatannya? Apa dia pernah menerima pengobatan?” tanya Seung Chan mulai khawatir

Dia bilang menerima pengobatan, tapi kupikir itu bohong dan aku mengetahui kalau dia menyebutkan tentang daftar keinginan. Akupikir dia ingin menikmati sisa hidupnya, daripada penderitaan.” Jelas Soo Hyun
Sekarang aku berpikir tentang hal itu, dia mungkin menyebutmu di dalam daftar keinginannya. Dia berkata bahwa dia ingin berjalan di sepanjang pantai biru di Pulau Jeju mengumpulkan kerang dan bergandengan tangan dengan pria yang keren. Aku tidak yakin kalau kau adalah seorang cowok keren, tapi aku hanya memberitahumu.” Cerita Soo Hyun yang membuat adiknya terdiam. 


Hye Rim baru selesai melayani pelanggan, Soo Hyun langsung duduk dimeja kasir dan berbicara kalau ia akan menyelidiki lingkungan di sekitar Ketua Kim, Hye Rim berhenti melangkah sebelum masuk dapur. Soo Hyun mengatakan bisa melakukan segala sesuatu yang lain tapi ia ingin Hye Rim bisa berbicara dengan Sekretaris Lee untuk berjaga-jaga.
Kau akan membantuku karena ini terkait dengan Ketua Kim, kan?” tanya Soo Hyun yang melihat Hye Rim masih melirik sinis padanya. 

Keduanya akhirnya keluar bersama, Soo Hyun membukakan pintu tapi Hye Rim berlalu begitu saja. Soo Hyun meminta Hye Rim naik mobilnya karena halte bus sangat jauh. Hye Rim melirik sinis memilih untuk pergi saja. Soo Hyun menariknya meminta agar Hye Rim untuk memakain mobil yang diberikan padanya.
Oh, mobil itu? Mobil yang kau berikan kepadaku karena aku melakukan tugas ketiga? Aku datang bukan karena aku menyukaimu. aku datang karena ini untuk Ketua. Apa kau tidak menyadarinya, terlepas dari seberapa idiotnya kau?” tegas Hye Rim lalu berjalan pergi meninggalkanya. Soo Hyun pun hanya bisa diam. 

Soo Hyun datang ke Rumah Tuan Kim bertemu dengan penjaga merasa tak yakin kalau Soo Hyun harus berkeliling melihat rumah. Soo Hyun menjelaskan kalau Tuan Kim menyerahkan tanggung jawab untuk masalah Yun Woo, jadi harus menyelidikinya sedikit saja.
Ia memulai dari kamar tidur ada tiga buah cangkir disamping tempat tidur Tuan Kim dan melihat foto keluarganya ada diatasnya. Sementara Hye Rim bertemu dengan Sek Lee.
Kenapa kau hanya meminta untuk bertemu denganku? Jika kau mencoba untuk mendapatkan informasi yang dirahasiakan dari Ketua, bibirku sudah pasti tersegel” tegas Sek Lee
Aku memanggilmu keluar karena aku khawatir tentang kau, Sekretaris Lee.” Ucap Hye Rim dengan wajah menyakinkan. Sek Lee bertanya kenapa Hye Rim mengkhawatirkanya.
Tiga orang yang melakukan eksorsisme yang kau katakan sebelumnya. itu untuk anggota keluarga Ketua, kan?” kata Hye Rim, Sek Lee kaget Hye Rim bisa mengetahui hal itu.
Marie Antoinette mengatakan kepadaku. Masalahnya adalah mereka semua berwujud roh dan berkelana sekarang Dan karena itulah Ketua juga terus bertindak sangat aneh.” Cerita Hye Rim 

Soo Hyun melihat ada tersimpan kotak didalam lemari dan melihat ada kumpulan surat dan melihat salah satunya,  bertuliskan [Untuk Moon Joo, yang aku cintai...]
Sek Lee terlihat panik bertanya apa yang harus dilakukan jika roh itu menempel padanya. Hye Rim  menjelaskan Roh-roh itu tidak mencoba untuk membahayakan tapi Mereka hanya ingin agar apa yang terjadi bisa diketahui  dan bertanya bagaimana anak Ketua Kim meningggal.
Ketua mengirimnya ke Inggris untuk belajar di luar negeri tapi berlawanan dengan kemauannya. Mimpi anaknya adalah menjadi gitaris untuk band indie tapi Ketua sangat menentangnya. Tempatnya sekolah  adalah sebuah sekolah asrama yang sangat ketat tapi dia tidak tahan di sana dan bunuh diri.” Cerita Sek Lee 


Soo Hyun masuk ke dalam kamar Yun Woo ada sebuah bros berbentuk bunga dan teringat sebelumnya bros itu dipakai saat foto keluarga. Ia pindah, melihat ruangan lain dan menemukan sarung base ball didalam kotak
Hye Rim terlihat shock bertanya bagaimana istri Tuan Kim meninggal.  Sek Lee menceritakan sudah jelas seorang ibu pasti sangat tertekan, mengingat anaknya meninggal. Setelah mendengar berita bahwa anaknya bunuh diri, maka istri Tuan Kim menjadi seorang pecandu alcohol, kemudian dirawat dirumah sakit dan akhirnya.... Sek Lee tak bisa mengatakanya. Hye Rim menebak istrinya juga bunuh diri. Sek Lee mengangguk. 

Soo Hyun melihat barang lain ada digudang, sebuah papan baduk tapi satu berisi biji baduk dan satunya berisi batu berwarna putih. Sek Lee menceritakan tentang adik Tuan Kim memaksa untuk menikah ternyata suaminya tak setia dan membuatnya merasa tertekan dan akhirnya meninggal dalam kecelakaan mobil.
Rasanya tidak tepat untuk mengatakan ini, tapi seolah-olah Ketua membunuh mereka bertiga.” Jelas Sek Lee dengan mata berkaca-kaca 

Soo Hyun akhirnya bisa mengerti apa yang terjadi pada ketiganya, lalu bertanya Apa yang orang pikirkan tentang semua ini. Hye Rim menceritakan semua orang berpikir Tuan Kim yang membunuh tiga orang itu, tapi menurutnya kalau bukan itu permasalahannya.
Meskipun dia terus menyembunyikan emosinya, Ketua yang aku tahu adalah seseorang yang berhati hangat. Jadi, bagaimana mungkin seorang pria seperti itu...” ucap Hye Rim tak percaya
Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti adalah jika dia datang untuk berkonsultasi.” Kata Soo Hyun lalu memberikan foto yang sudah diambil ketika ada dirumah Tuan Kim yang bisa membuat Hye Rim saat bertemu nanti. Hye Rim melihat bros bunga, foto jejeran surat, sarung baseball, dan biji baduk yang berbeda. 

Akhirnya Hye Rim berjalan keluar, Soo Hyun memanggilnya, Hye Rim melirik sinis. Soo Hyun mengaku kalau ia jujur dari semua yang terjadi. Hye Rim tak mengerti dengan ucapan Soo Hyun itu.
Aku melakukan eksperimen padamu, tapi aku benar-benar menyukaimu. Itu yang sebenarnya.” Akui Soo Hyun
Terserah. aku tidak ingin mendengar kata-kata semacam itu.” Kata Hye Rim ingin keluar, Soo Hyun menahan tanganya.
“Tidak bisakah kau melihat bahwa aku bertahan dengan semua kekuatan yang bisa aku kerahkan!! Tinggalkan aku sendiri!” tegas Hye Rim ingin melepaskan tanganya. Soo Hyun tetap menahanya.
Aku mencoba untuk menjernihkan kesalahpahaman denganmu. Ya, membang benark aku melakukan eskperimen padamu dan Aku menjadi serakah. Tapi tidak semua yang keluar dari itu adalah sebuah kebohongan...” kata Soo Hyun dengan nada tinggi. Hye Rim berteriak kesal dengan ucapan Soo Hyun.

Semuanya adalah kebohongan sejak awal! Mengirimkan karangan bunga, mengatakan bahwa kau menyukaiku dan menyiapkan screening film pribadi untuk kita...”kata Hye Rim dengan mata melotot
Itu tidak benar! Aku memang benar-benar ingin menghiburmu saat itu” teriak Soo Hyun
Jangan main-main denganku. Kau pikir aku tidak sadar dengan kenyataan bahwa kau melakukan itu untuk memanipulasi emosiku demi eksperimen?” ucap Hye Rim menahan tangisnya.
Sudah kukatakan kepadamu, tidak semuanya bohong! Aku benar-benar menyukaimu! Tapi...” teriak Soo Hyun, Hye Rim langsung menghempaskan tanganya.

Jadi, kenapa kau melakukan eksperimen kepadaku? Baiklah. Kau adalah tipe pria yang mempertaruhkan hidupnya demi eskperimen jadi aku akan membiarkanmu untuk melakukan eksperimen pada awalnya. Tapi ketika aku terus merasa ragu, kau mengatakan kepadaku bahwa kau menghentikan eksperimennya, dan merobek kontrak yang aku tanda tangani lalu mengatakan bahwa kau tidak akan melakukan hal seperti itu lagi!” teriak Hye Rim, Soo Hyun gugup membalasnya.
Tapi pada kenyataannya, kau menyembunyikan semuanya di brankasmu dan menipuku, sampai saat terakhir.” Kata Hye Rim sangat marah

Bagaimana kau bisa membuka brankas itu, Hye Rim? Kau melihat bahwa passwordnya adalah hari ulang tahunmu, kan? Jika aku tidak memiliki perasaan kepadamu, kenapa aku menggunakan ulang tahunmu sebagai password untuk sebuah brankas yang penting?” ucap Soo Hyun berusaha menyakinkan
Hye Rim mengatakan tetap saja Soo Hyun melakukan eksperiment itu tapinya, Soo Hyun menegaskan mencoba untuk menghentikannya berkali-kali. Hye Rim bertanya kenapa Soo Hyun tak bisa menghentikanya dan itus emua karena rasa ingin tahu dan keserakahannya. Soo Hyun pun hanya bisa diam.  
Aku tahu kalau aku adalah bagian dari eksperimen sejak beberapa waktu lalu. Tapi, apa kau tahu kenapa aku tidak memberitahumu bahwa aku tahu? Karena aku berharap karena kau lebih berubah pikiran nanti dan kau akan jujur tentang segala sesuatunya! Karena aku ingin mendengar kau berkata, "Aku minta maaf karena telah melakukan eksperimen kepadamu!"” jelas Hye rim sambil menangis, Soo Hyun benar-benar mati kutu mendengarnya.

Tapi kau tidak memberitahuku, sampai akhirnya menjadi tidak baik, kemudian kau mencoba untuk mengarahkanku untuk melakukan tugas-tugas darimu dan melakukannya habis-habisan untukku. Aku mengirim surat video kepadamu, meskipun tahu bahwa itu adalah salah satu tugas Karena aku berharap bahwa kau akan menghentikan eksperimen. Karena... Aku benar-benar, ingin menjadi yang terbaik untukmu! Jadi bagaimana bisa kau memintaku untuk melakukan tugas ketiga bahkan setelah kau menerimanya?” ucap Hye rim dengan ari mata yang terus mengalirk
Soo Hyun benar-benar telihat gugup mengatakan kalau itu hanya sebuah kesalahpahaman, ketika melihat surat video dan  akan membatalkan tugas ketiga. Hye Rim tak peduli karena Soo Hyun tetap meminta untuk menaruh pita di pohon dan mengakui cintanya dengan berteriak, Soo Hyun ingin mengatakan kalau itu salah dan mengatakan sangat mencintainya. Hye Rim tak percaya karena semua itu pasti bohong dan Soo Hyun itu tak mencintainya dengan tulus. Soo Hyun hanya bisa diam dengan mata berkaca-kaca.


Ji Ho sudah sampai depan sauna dengan handuk dan juga sikat gigi yang masih dipakainya, dengan helaan nafasnya mengingat ucapan Yoo Rim Pergi ke sauna dan tinggal di sana selama 12 jam. Kenapa? Karena ulang tahunmu adalah bulan Desember. Jangan keluar dari sana sampai 12 jam. Mengerti?
Dengan penuh semangat Ji Ho berjalan masuk ke dalam sauna, dengan jam pasir Ji Ho membalikan dan berada didalam ruang sauna dengan bertelanjang dada. Kepalanya terlihat mulai pening tapi tetap saja bertahan, salah satu pria sudah mulai keluar dari ruang sauna. Yoo Rim berlari masuk ke dalam tempat sauna berusaha menelp tapi ponsel Ji Ho ada di loker.

Um, aku minta maaf, tapi bisakah kau memeriksa apa ada seorang pria di bagian pria yang duduk di sauna seperti batu Buddha?” tanya Hye Rim panik di meja receptionist.
Ji Ho masih membalikan jam pasirnya dan keringat sangat banyak bercucuran dan akhirnya jatuh pingsan. Semua yang ada didalam ruang sauna panik dan berteriak memberitahu ada yang pingsan didalam ruang sauna. Yoo Rim masih ada didepan receptionist menceritakan pria itu memakai handuk di kepalanya menggulungnya dengan gaya domba, tinggi dan benar-benar kurus.
Seorang pria keluar memberitahu penjaga ada yang pingsan didalam, Yoo Rim langsung berlari masuk dan menutup matanya karena banyak pria yang bertelanjang dada bahkan hanya mengunakan handuk. Ji Ho digendong dibawa keluar, Yoo Rim langsung menyandarkanya berteriak untuk menyadarkannya.
Mata Ji Ho setengah terbuka melihat  Yoo Rim didekatnya. Yoo Rim tak percaya Ji Ho melakukan sauna selama beberapa jam. Ji Ho bertanya saat Yoo Rim merekamnya akhirnya bagaimana. Yoo Rim heran Ji Ho masih saja bertanya karena lebih baik mereka pergi dari tempat ini. Ji Ho memohon agar Yoo Rim menjawabnya. Yoo Rim mengatakan belum menemukan endingnya.
Ji Ho mengatakan kalau ini adalah akhirnya, yaitu ia menyatakan cintanya “aku mencintaimu” Yoo Rim sempat mengumpat Ji Ho sudah gila dan berteriak kalau ia juga mencintainya dan memeluk erat Ji Ho dilihat oleh pria-pria yang berada didalam ruang sauna. Tiba-tiba Ji Ho pun pingsan, Yoo Rim berteriak mencoba menyadarkannya dengan memukul wajahnya. 


Hye Rim terlihat sangat shock mengetahui Prof Bae yang memiliki kanker, Seung Chan merasa menyesal karena memaksanya untuk berolahraga. Hye Rim bertanya apakah Seung Chan bisa tahu kemana Prof Bae pergi. Seung Chan merasa Prof Baetidak akan pergi ke luar negeri dengan kondisi tubuhnya yang seperti itu Jadi mungkin Prof Bae kembali ke kampung halamannya.
Apakah kau akan pergi dan mengunjunginya? Apabila kau hanya merasa kasihan kepadanya, jangan pergi. Jika aku ada dalam posisinya, dan menyukai seseorang... tapi menderita kanker... aku tidak akan suka jika orang yang aku suka datang menemuiku karena kasihan.” Jelas Hye Rim
Apa hubungan yang kau ingin miliki dengan dia?” tanya Hye Rim
Menjadi teman baik, Seorang mentor, dan belahan jiwa.” Ucap Seung Chan
Itu cukup baik. Kau tidak perlu merasa ragu.” Kata Hye Rim
Seung Chan kembali ke meja receptionist mencari tiket dari Bandara Gimpo Ke Pulau Jeju]


Hye Rim kaget menerima telp mengetahui Tuan Kim  telah memutuskan untuk menjalani konsultasi, dan bertanya bagaimana bisa orang yang keras kepala itu berubah pikiran. Ternyata Soo Hyun yang  berhasil membujuknya.
Soo Hyun turun ke lantai satu berpikir kalau Hye Rim sudah tahu Ketua Kim yang setuju menjalani konsultasi dan mengajakny untuk pergi menemuinya bersama-sama. Hye Rim dengan ketus menyuruh Soo Hyun untuk lebih dulu baru setelah itu bertemu dengan Tuan Kim sendirian.
Ketua adalah orang yang sangat teliti. Kita harus duduk dan bekerja sama dan melakukan yang terbaik agar dia mau terbuka. Kau telah bekerja bersamaku sampai sejauh ini, jadi aku tahu kalau kau tahu itu benar. “ kata Soo Hyun memberikan amplop diatas kasir
Dia akan berada di sini pada jam 05:00 sore Silahkan datang ke atas sebelum itu.” Ucap Soo Hyun lalu kembali ke lantai dua. Hye Rim melihat isi amplop yang diberikan Soo Hyun. 

Ketua Kim datang ingin mendengar kenapa Soo Hyun  berpikir dirinya perlu untuk menjalani konseling. Soo Hyun menunjuk tangan Ketua Kim yang terus mengetuk di kursi dan bertanya kapan Ketua Kim mulai melakukan hal itu, Ketua Kim mengatakan itu hanya kebiasaan jadi Bukan sesuatu yang penting
Ini sudah jam 5 sore sekarang, jadi aku yakin kau akan melakukan gerakanmu sekitar jam 6 sore.” Kata Soo Hyun, Tuan Kim pikir itu bukan suatu masalah dan tak perlu memikirkanya.
Ini dimulai ketika Yun Woo mulai melarikan diri, benarkan? Atau setelah istri, anak, dan adikmu meninggal?” ucap Soo Hyun dengan mata melotot
Kenapa kau terus mengungkit urusan pribadi keluarga orang lain?” keluh Tuan Kim
Itu karena semua ini berkaitan dengan keluargamu. Karena itu bukan masalah orang lain.... itu masalahmu. Ketua, menurutmu siapa yang salah sampai mereka bertiga meninggal?” tanya Soo Hyun

Itu kesalahan mereka sendiri. Kenapa itu harus menjadi...” kata Tuan Kim merasa Soo Hyun menuduhnya kalau itu semua kesalahanya.
Aku tidak pernah mengatakan bahwa itu adalah kesalahanmu. Tapi Kau percaya ketiga orang itu mati karena kau. Karena itulah kau melakukan segala sesuatu tiga kali, untuk menghibur ketiga arwah. Benarkan?” kata Soo Hyun
Mereka yang pergi dan meninggal. Mereka sendiri yang mabuk sampai mati, mereka sendiri yang bunuh diri, dan mereka sendiri yang mengalami kecelakaan dan akhirnya mati. Jadi kenapa aku harus mencoba dan menghibur mereka...” tegas Tuan Kim tak mau mengakuinya.
Apa yang akan kau lakukan jika Yun Woo juga meninggal? Kau takut bahwa kau akan melakukan hal yang sama padanya seperti yang kau lakukan pada mereka Dan karena itulah perilakumu yang kompulsif mulai muncul! Apa aku salah?” teriak Soo Hyun dengan mata melotot 


Tuan Kim langsung berdiri dengan nada marah ingin menghentikan semuanya kalau berbicara seperti itu padanya. Soo Hyun dengan nada tinggi menjelaskan kalau yang dikatakan adalah Tuan Kim hanya  perlu membebaskan diri dari perasaan bersalah. Tuan Kim menatap Soo Hyun dengan memincingkan matanya. Soo Hyun mengatakan kalau Tuan Kim  tidak menyebabkan kematian mereka karena Tuan Kim mencintai keluarganya.
Kenapa aku harus.. Bahkan ketika mereka meninggal, aku tidak mengedipkan mata. Kenapa aku berduka untuk orang-orang yang tidak mendengarkanku dan hidup sesuka hati?” teriak Tuan Kim
Ketua. Aku melihat keluargamu dalam mimpi tadi malam. Istrimu sangat cantik Dia berkata bahwa dia yang mengejarmu ketika ada di sekolah perawat dan menulis surat untukmu juga.” Cerita Hye Rim dengan lembut menenangkan Tuan Kim, akhirnya Tuan Kim pun duduk.

Hye Rim mengingat ucapan Istri Tuan Kim dari lembaran surat yang diberikan Soo Hyun pada amplopnya. Lalu memberitahu semuanya sesuai dengan yang tertulis Moon Joo, yang bersinar lebih terang dari bintang di langit! Aku tidak bisa tidur, hatiku terbakar karena merasakan rindu kepadamu." Dengan mulut bergetar, Tuan Kim tak percaya ternyata istrinya masih mengingat surat itu. Hye Rim menyakinkan kalau istrinyaitu berkata bahwa dia ingat setiap huruf yang ditulis untuknya, lalu berpura-pura mengingat yang dikatakan anaknya dengan melihat sarung baseball.
Oh, kudengar bahwa kalian berdua biasa bermain kejar-kejaran ketika dia masih kecil Dan adikmu bermain Gonggi denganmu ketika dia masih muda. Dia mengatakan bahwa itu menyenangkan. Adikmu terus kehilangan batu Gongginya sehingga kau membelikan banyak untuknya, kan?” cerita Hye Rim yang mengambil dari foto. Soo Hyun melihat Tuan Kim mulai menangis.
Oh ya. Mereka bertiga mengatakan hal yang sama. Apakah itu saat kalian semua mengambil foto keluarga bersama-sama?” kata Hye Rim
Flash Back
Saat mereka foto keluarga bersama, ketika ingin mengambil gambar Yun Woo meminta untuk menunggu sebentar. Dengan mengambi brosnya menaruh diatas rambutnya sambil berpura-pura merapihkanya. Semua pun tertawa dengan kejahilan Yun Woo yang menaruh diatas kepalanya.

Hye Rim memberikan bros bunga milik Yun Woo, berkata kalau ketiganya mengatakan kalau itu lucu jika mengunakankan bros di kepalanya saat berfoto dan merasa sedikit kecewa dengan  itu. Tuan Kim mulai menangis mengingat saat foto menyadari kalau dikepalanya ditaruh bos oleh anak bungsunya. Semua tertawa karena berhasil mengejarinya, Tuan Kim ikut tertawa melihat bunga yang menempel dikepalanya.
Itu semua salahku. Aku hanya percaya pada jalan yang kubuat untuk anakku dan adikku.” Kata Tuan Kim sambil menangis.
Tidak, tuan. Itu bukan salahmu. Kau melakukannya hanya karena kau mencintai keluargamu.” Ucap Soo Hyun menenangkanya.
Aku juga seperti itu, ketika membesarkan Do Kyung. Sewaktu dia tidak mau mendengarkan, aku kadang-kadang berharap bisa menguncinya dan membesarkannya sendiri, Karena aku mencintainya dan sangat menyayanginya. Itu juga yang kau rasakan, kan?” cerit Hye Rim
Aku hanya ingin mereka berada di jalan yang baik dan Jalan yang aman. Tapi aku tidak menyadari bahwa Yun Woo akan berakhir seperti ini.” ucap Tuan Kim sambil menangis tersedu-sedu.
Kau sekarang bisa berhenti menderita, Ketua. Jika kau menyalahkan diri sendiri seperti itu, maka keluargamu tidak akan beristirahat dalam damai.” Pesan Hye Rim, Soo Hyun sempat ikut sedih melihat Tuan Kim terus menangis melihat bros ditanganya.   
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



2 komentar:

  1. Mba keren, aku nyari d youtube aja td pagi blm ada,,,, pagi2 sinop mba udh ada,,,, makasih mba aku selalu ngikutin post mba, mf baru ikutn komen lge, tp aku slalu baca kok
    fighting and gumawo

    BalasHapus