PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 21 Juni 2016

Sinopsis Doctors Episode 1 Part 2

Mobil Jips masuk ke depan rumah sakit, si wanita mengajak mereka masuk bersama-sama dan ingin memarkir mobilnya lebih dulu. Ji Hong mengomel kalau mereka harus cepat karena Operasinya sudah dimulai. Si wanita tak menyangka kalau akan terkena macet tadi. Ji Hong tak mau berdebat lagi menyuruh teman wanitanya segara bergegas saja. 

Ji Hong terdiam didepan rumah sakit, di dalam tasnya terlihat gantungan kunci Astro Boy seperti punya banyak kenangan. Kakinya tak bisa melangkah, seperti hanya  kaku dengan orang yang lalu lalang disampingnya.
Flash Back
Tuan Hong mengucapkan selamat pada Ji Hong karena hari pertama sebagai dokter magang. Ji Hong juga mengucapkan terimakasih dan mengucapkan selamat untuk ayahnya.
Impian ayah memiliki profesi yang sama dengan anak ayah tercapai.” ucap Ji Hong dengan senyuman lebar.
“Kau sudah tahu ‘kan. Aku telah menyukaimu sejak pertama kali melihatmu.” Ucap Tuan Hong. Keduanya tertawa bersama-sama
Ji Hong masih terdiam didepan rumah sakit, dan berbalik. Temanya datang sudah tahu pasti Ji Hong melamun saja bukan masuk, dan memaksa menariknya masuk. Terlihat sosok Tuan Jin, masuk ke dalam rumah sakit. 

[Rumah Sakit Kookil]
Seorang dokter berbicara di mic kalau mereka akan melakukan sekali lagi. Tuan Hong yang sedang berbaring bertanya apakah ini untuk terakhir kalinya, dokter itu membenarkanya dan sebuah alat mulai kembali turun mendekati kepala Tuan Hong untuk mengambil gambarnya. Seorang dokter yang sudah cukup tua, bernama Jin Sung Jong juga ikut mengamatinya dari layar, si dokter dengan menutup micnya bertanya pada asstennya, apakah sudah sempurna.
Tuan Hong meminta agar memberikan Recordnya setelah ini. Pria itu mengatakan nanti juga akan diberikanya, Tuan Hong mengatakan kalau ia belum meninggal, semuanya mulai tertawa dengan bercanda Tuan Hong. 

Tuan Jin Myung Ho bertemu dengan ayahnya, Jin Sung Jong diruangan menanyakan Apa operasinya berjalan dengan lancar. Si dokter tua mengatakan mereka harus melakukan pengobatan yang lebih cermat, tapi untuk sekarang masih baik-baik saja, lalu bertanya balik kabar Seo Woo.
Dia adalah anak yang cerdas, Tidak perlu khawatir.” Ucap Tuan Jin, Si pria tua merasa akan lebih baik kalau cucunya itu anak laki-laki.
Dia akan lebih baik daripada 10 anak laki-laki,  coba lihat saja. Oh ya, sampai kapan aku harus tinggal di pedesaan?” kata Tuan Jin mengeluh
Bersabarlah sebentar lagi. Saat kondisi Ketua Hong membaik, Kita akan membahas langkah dan masalah manajemenmu.” Ucap Tuan Jin
Kalian kan hanya mitra kerja. Kenapa kau peduli sekali padanya?” keluh Tuan Jin pada ayahnya.
Kami memiliki jumlah investasi awal yang berbeda. Dan dia adalah ahli bedah rumah sakit yang terkenal Aku harus berterima kasih atas presetasinya.”ucap Ketua Jin
Tuan Jin pun menanyakan nasibnya, menurutnya ia harus memberikan juga bagian karena berhasil menaikkan laba RS. Namyangju Kookil sebesar 150%. Ketua Jin mengatakan itu karena anaknya melakukan  operasi yang tak diketahui asuransi. Tuan Jin mengeluh Ketua Hong itu tak begitu menyukai bisnis. Ketua Jin membelas pendidikan anaknya itu juga  tak begitu bagus.
Akan lebih baik jika kau kuliah di Seoul National. Tempat ini tak memiliki hokum jadi Tak ada yang memiliki kekuatan yang besar. Ini bukanlah rumah sakit universitas, jadi, alumni tak begitu masalah. Tapi, akan berbeda jika kau lulusan Seoul National.” Ucap Ketua Jin mengeluh
Aku memiliki bakat dalam berbisnis.” Kata Tuan Jin
Astaga! Kau harusnya menjadi dokter, Bisnis itu percuma saja! Ini bukan Amerika.” Kata Ketua Jin kesal, Tuan Jin pikir lebih baik pergi kesana saja sekarang.
Untuk apa kau ke sana? Pada akhirnya, rumah sakit ini akan menjadi milik kita. Ketua Hong tak memiliki anak. “ ucap Ketua Jung berbisik. Tuan Jin tahu Ketua Hong itu memiliki seorang anak angkat.
Tapi, mereka tidak berhubungan darah. Hubungan mereka bisa putus kapan saja, jadi Sabarlah.” Kata Ketua Jin, Tuan Jin yang tadinya marah bisa menahanya dan mengerti maksud ayahnya. 


Tuan Hong melihat hasil foto diruanganya, Ji Hong masuk ruang rawat dengan amplop ditanganya mengatakan kalau sudah dicurangi, Tuan Hong tahu  pasti In Joo yang memberitahu anaknya dan memberikan alasan sengaja tak memberitahu karena tak ingin membuatnya khawatir. Ji Hong pikir sudah pasti khawatir karena ia adalah anaknya.
Coba Lihatlah ini.... Nama ; Hong Doo Sik. Wali/ anak, Hong Ji Hong.” Tegas Ji Hong memperlihatkan surat yang tak ditanganya, Tuan Hong pikir lebih baik menyudahinya karena anaknya terlalu berlebihan.
Rumah sakit ini... memang aneh. Bagaimana mereka bisa mengoperasi ayah tanpa persetujuan wali?” keluh Ji Hong kesal sambil duduk di depan ayahya.
Tae Ho yang mengoperasiku.” Ucap Tuan Hong, Ji Hong pikir harus  menuntut Dr. Kim atas pemalsuan dokumen. Tuan Hong tak perlu dipermasalahan dan meminta maaf dengan tawa candanya.
Ayah punya keluarga. Kenapa menjalaninya sendirian?” tegas Ji Hong, Tuan Hong mengerti dan berjanji tak akan mengulanginya.
Karena aku orang baik, maka aku akan memaafkan ayah. Tapi, lain kali tak akan kumaafkan.” Tegas Ji Hong, Tuan Hong mengerti 

Di sebuah club banyak orang yang sudah berkumpul ditengah-tengah depan DJ, Genk nakal dan teman-teman Hye Jung dari seoul datang dari arah berlawanan. Ketua Genk nakal ikut menari mengikuti musik DJ, lalu bertanya dengan salah satu teman laki-lakinya, tentang keberadaan Soo Chul.  Pria itu megatakan Soo Chul punya pacar baru dan menawarkan bersama dirinya saja
Ketua Genk langsung menamparnya menyuruh pergi saja, dan menanykan keberadaan Soo Chul karena ingin tahu Penyihir yang merayu pacarnya. 

Di lantai atas
Hye Jung tiba-tiba ditahan oleh seorang pria yang ada berdiri didepanya, memperingatkan kalau ia tak bermain dengan anak SMA. Soo Chul merasa Hye Jung itu tak bisa menipunya karena sudah bisa menebak mereka itu seumuran, dengan kedipan matanya kalau Nalurinya sangat tajam, tangan Soo Chul pun menahan di dinding dan ingin mulai menciumnya.
Kepala Hye Jung langsung dibenturkan, memperingatkan untuk menghentikan omongannya, kalau ia bukan bukan wanita murahan, tangan Soo Chul berada dipundak Hye Jung karena merasakan kepalanya sakit. Hye Jung langsung memelintir tapi yang terjadi badanya dikunci oleh Soo Chul.
Aku tak akan lembut meskipun kau ini wanita Kecuali kau menjadi milikku.” Bisik Soo Chul dengan melepaskan cengkramanya. Hye Jung ingin memukulnya tapi Soo Chul bisa menahanya.
“Coba Lihatlah. Kau cukup kuat juga. Haruskah aku membiarkanmu memukulku sekali? Lalu, Apa kau akan menjadi milikku?” kata Soo Chul mengoda Hye Jung. Dengan wajah sinis Hye Jung menarik tanganya lalu pergi. 


Akhirnya Hye Jung pergi ke lantai satu, melihat sosok orang yang dikenalanya. Ketua Genk seperti terkena dorongan dari anak Seoul, lalu berteriak marah. Si anak Seoul menyuruh untuk tutup mulut saja dan pergi saja. Ketua Genk tak terima karena seolah-oleh diusirnya dan memberikan pukulanya.
Apa kau memukul temanku?” ucap Ketua Genk Seoul, Ketua genk nakal, menantang memang memukulnya.
Kalian lah tamu di wilayah kami ini!” teriak si Ketua Genk nakal, Hye Jung hanya memandang dua wanita langsung adu mulut lalu membalikan badan

Salah seorang Genk Seoul melihat Hye Jung yang datang. Si Ketua Genk Seoul pun menyudahi adu mulutnya mendekati Hye Jung. Si ketua Genk nakal akhirnya mengetahui nama wanita yang namparnya Hye Jung. Si Ketua Seoul tak percaya ternyata Hye Jung membuat perkara juga di daerah lain.
Wah, Hye Jung masih perkasa rupanya! Bukannya hari ini adalah hari pertamamu sekolah? Kau sudah sangat terkenal. Ikutlah dengan kami sekarang,  Kau harus menjalani "ritual" atas keluarmu dari geng.” Ucap si ketua Seoul
Ritual apa? Aku bahkan tak pernah bergabung dengan gengmu.” Kata Hye Jung.
Berhenti bersikap sombong. Bagaimana kau bisa mengkhianatiku setelah memberimu perlakukan spesial? Aku bahkan tak memberimu ritual penyambutan...” ucap Si ketua Genk dan Hye Jung langsung menendang perutnya.
Kau selalu saja cerewet sebelum berkelahi. Karena itulah kau selalu dipukul duluan. Kau bilang Ritual keluar geng? Kau pikir aku tak tahu jika kau memanfaatkanku untuk melawan geng-geng itu?” kata Hye Jung dingin

Si wanita terlihat marah karena Hye Jung berani bicara seperti itu padanya, Hye Jung pun menantang apakah Ketua Genk itu bisa memukulnya, dan menyuruh semua maju saja untuk melawanya. Si ketua Genk nakal pun ikut bergabung karena ingin membalas dendam. Perkelahian dua wanita pun terjadi ditengah-tengah, semua memilih mundur seperti membuat arena untuk bermain.
Hye Jung bisa menghindari serangan ketua Genk dan mengikat rambutnya lebih dulu. Satu persatu  dilawan oleh Hye Jung, si ketua Genk bisa memeluk tubuh Hye Jung agar tak bergerak, Hye Jung bisa melepaskan dengan mendorongnya. Salah satu anggota Genk Seoul mencoba menarik rambutnya, Hye Jung bisa mendorongnya. Semua yang menonton pun menjerit, Si wanita gendut ingin melawan tapi terkena tendangan dan harus bertubrukan dengan bartender.

Semua berkumpul untuk siap menyerang Hye Jung dengan tatapan pemburu, Hye Jung naik ke panggung dan berlindung pada DJ, saat itu juga beberapa pelayan juga ikut menahan para pengunjung agar tak kerja pukulan. Suasana ricuh dengan perkelahian Hye Jung dkk. Polisi tiba-tiba  masuk Club, memberitahu dari Kantor Polisi Namyangju!
Hentikan dan jangan bergerak! Kalian yang tak terlibat dalam perkelahian, duduklah. Jika kalian memberontak atau tak mematuhi perintah, kalian akan ditanggap atas pemberontakan Kami menerima laporan bahwa ada anak pelajar di sini. Tunjukkan KTP kalian.” Kata Polisi 
Ketua Genk Seoul dan Ketua Genk anak nakal ditangkap oleh polisi berserta anak buah lainya. Hye Jung hanya diam saja, tiba-tiba Soo Chul datang menarik tanganya, dengan kedipan matanya. Hye Jung pun tak melawan mengikuti kemana Soo Chul membawanya. 

Seorang dokter Kim Tae Hoo bertemu dengan Ji Hong diluar ruangan, Ji Hong bertanya kenapa Dokter itu belum menganti jubahnya tapi masih memakai baju operasi. Dokter Kim mengatakan masih ada operasi lain lagi. Dan keluar ruangan untuk bertemu dengan Ji Hong. Ji Hong pun mengucapkan terimakasih atas operasi ayahnya, merasa berhutang budi.
Jangan khawatir. Kau hanya perlu menjadi anak baik padanya.” Kata Dokter Kim
Kenapa? Apa dia mengatakan sesuatu padamu?” kata Ji Hong
Kau tahu kan, dia seseorang yang pendiam. Aku yakin, dia pasti menunggu keputusanmu. Jadi Kapan kau akan kembali?” ucap Dokter Kim, Ji Hong mengaku suka menjadi guru.
“Apa Kau tak tertarik pada kekuasaan dan otoritas dan Kau tak merasa bertanggung jawab di sini?” tanya Dokter Kim, Ji Hong pikir ayahnya bisa melakukanya.
Saat kita sudah tua, badan akan mengontrol pikiran kita. Struktur kekuasaan sudah, mereka mendukung Wakil Ketua. Bahkan anaknya dari cabang sering datang ke sini. Menurutmu, apa artinya itu?” kata Dokter Kim
Struktur kekuasaan harus disusun ulang demi kelangsungan Rumah Sakit. Mereka yang berkuasa harus memiliki banyak pengalaman agar bisa mengembangkan sikap mereka dalam bertugas.” Ucap Ji Hong bjiak, Dokter Kim tak percaya ternyata Ji Hong memang cocok jadi guru.
Jadi, bagaimana dengan orang jahat yang memiliki banyak pengalaman?” kata Dokter Kim
Apa kita bisa tahu apakah orang itu baik atau jahat? Jika begitu, hidup akan menjadi jauh lebih mudah.” Ucap Ji Hong
Dokter Kim masih tak percaya Ji Hong memiliki pola pikir serumit itu, menurutnya tak rumit tapi hanya mengatakan realitas. Dokter Kim bertanya realitas apa maksudnya.  Ji Hong menjawab Menjalani hidup dengan baik dengan tertawa bahagia. 

Ponsel Ji Hong berdering, Ji Hong berbicara di telp mengatakan kalau ia memang girinya. Soo Chul bertanya dimana rumah Hye Jung sambil ingin memasangkan helm, Hye Jung mengambilnya memperingatkan untuk tak perlu merayunya lalu memakain helm dan menyuruh menyalakan motornya. Soo Chul naik motornya dan mulai mengemudikan motor sportnya dengan kecepatan tinggi. Dari belakang terlihat polisi yang mengejar anak-anak yang berusaha kabur.
Ji Hong akhirnya sampai di kantor polisi, Genk Seoul dan Genk Berandal masih saja beradu mulut. Ji Hong melihat dua anak muridnya memberikan tinjuan untuk memperingatinya, keduanya pun tertunduk ketakutan. Setelah itu memberikan minuman untuk polisi, dan mengaku sebagia guru dari dua siswa yang ditahan mereka. Polisi memberitahu kalau semua orang tua akan datang hanya dua orang itu yang akan dibawa oleh orang tuanya. Ji Hong pun melirik sinis pada dua anak muridnya.  

Motor Soo Chul melewati jembatan dengan kecepatan penuh tapi Hye Jung terlihat tetap tenang. Soo Chul sengaja lebih menaikan kecepatanya, tapi Hye Jung tetap tak mendekat dan duduk tegak tidak seperti wanita yang lainya, selalu memeluk pria yang mengencangkan kecepatanya.
Ji Hong menghela nafas keluar dari kantor, lalu bertanya pada keduanya apakah sudah makan. Salah seorang mengelengkan kepalanya, beberapa saat kemudian keduanya terlihat sangat lahap  makan mie instant. Ji Hong tak habis pikir melihat dua muridnya ternyata tahan dengan makanan yang panas.
Kami memaksanya karena Guru Hong yang memaksa makan.” Ucap si wanita
Yang paling aku benci adalah kekerasan, kenapa kalian berkelahi? Jangan tertangkap jika kalian berkelahi lagi.” Keluh Ji Hong kesal

Guru Hong memang aneh. Kau harusnya melarang kami untuk berkelahi lagi. Kenapa kau malah mengajarkan kami untuk tak tertangkap?” keluh si ketua Genk
Memangnya kalian mau mendengarku jika aku melarang kalian? Jika kalian tertangkap, masalahnya akan menjadi serius. Tak ada yang melindungi kalian. Apa aku harus membuat kalian mengerti dulu? Aku tak memaksa kalian belajar tapi tetaplah datang ke sekolah.” Kata Ji Hong mengomel.
Ketua Genk pun hanya bisa tertunduk diam, Ji Hong pun memanggil bibi untuk membayar makanan, setelah itu memberikan selembar kertas yang ingin diketahui anak muridnya dan menyuruh segera pulang setelah makan, lalu pamit pergi. Ketua Genk membuka kertas bertuliskan [Kim Soo Hee] dengan nomor telp. Temanya bertanya siapa itu, Ketua Genk mengatakan kalau itu ibunya dengan menahan tangisnya. 

Nenek Kang mondar mandir didepan restoranya, Ji Hong pulang menyapa Nenek Kang menanyakan kenapa berdiri diluar, Nenek Kang menceritakan sedang menunggu cucunya dan sebelumnya itu sudah memberitahu  kalau Cucu akan tinggal dengannya mulai sekarang. Ji Hong pun mengingatnya.
Sebuah motor sport datang, Hye Jung pun melepaskan helmnya. Neneknya kaget melihat cucunya. Hye Jung menyuruh Soo Chul pergi saja dan memberitahu kalau itu neneknya. Soo Chul mencoba menyapanya, Nenek Kang mengomel melihat Soo Chul, anak yang tak sopan padanya. Soo Chul langsung pergi saja, Ji Hong melihat Hye Jung ternyata anak yang tadi siang memukulnya.
Kenapa pakaianmu seperti ini?” ucap Nenek Kang binggung, Hye Jung malah balik bertanya kenapa neneknya malah berdiri diluar akan berjalan masuk, lalu tersadar dengan sosok orang yang dikenal sebelumnya.
Kau terlambat pulang, jadi aku menunggumu. Kau Sapalah dia. Dia adalah guru yang tinggal di sebelah dan Dia adalah guru di sekolahmu.” Ucap Nenek Kang, Hye Jung pun menyapa tanpa mau menatapnya. 

Ke mana semangat hilang?” sindir Ji Hong, Nenek Kang binggung berpikir keduanya bertemu di sekolah
Tidak, kami bertemu di sebuah toko musik. Dia mencuri sesuatu.” Kata Ji Hong, Hye Jung melotot panik memberi kode agar tak memberitahu neneknya.
Tidak mungkin. Kau pasti salah orang, dia tak mungkin melakukannya. Apa kau mencuri?” ucap Nenek Kang pada cucunya, Hye Jun menyangkal kalau mereka baru kali bertemu dengannya.
Kenapa kau hebat sekali berbohong? Tidak hanya mencuri, berbohong pun hebat.” Kata Ji Hong menyindir
Apa omonganmu tak terlalu kasar pada muridmu? Dia bilang tidak melakukan, dan baru kali bertemu denganmu. Dia tak mungkin mencuri.” Ucap Nenek Kang membela
Semua orang tua pasti menganggap anak mereka baik. Nenek harus menerima kenyataan. Jika nenek tak menerima kenyataan, maka dia akan semakin berulah.” Kata Ji Hong dengan nada tinggi
Kau adalah seorang guru. Bagaimana kau bisa kurang ajar seperti ini pada orang tua? Akan jadi apa muridmu nanti. Anak-anak jaman sekarang memang berpenampilan sama. Tapi, jika dia bilang tidak maka percayalah padanya. Kau tak akan bisa menikah jika tak bisa percaya pada orang lain.” Teriak Nenek Kang masih membela cucunya
Ji Hong mengeluh neneknya yangmembahas tentang pernikahan. Nenek Kang menyuruh cucunya masuk sja karena tak perlu mendengar omong kosong seperti ini. Ji Hong hanya bisa menghela nafas lalu mengaku kalau dirinya itu memang orang jahat.

Hye Jung masuk restoran menaruh tasnya, Neneknya meminta cucunya tak perlu memperdulikan perkataan Ji Hong tadi dan Tak usah marah, lalu masih bertanya apakah cucunya sudah makan. Hye Jung dengan sinis, meminta neneknya melihat jam, karena tentu saja ia sudah makan. Nenek Kang mengatakan kalau Makan di luar berbeda dengan makan di rumah dan menyuruh duduk karena akan memasakkan sesuatu untukmu. Hye Jung pikir tak perlu.
Aku sial sekali, Ada begitu banyak rumah di sini, kenapa harus tinggal tetanggaan dengannya?” keluh Hye Jung
Hei! Apa kau tahu sudah seberapa sabarnya aku ini Di mana kau taruh bajumu yang tadi pagi?” teriak Nenek Kang, Hye Jung mengatakan ada ditasnya.
“Apa Kau sudah beli seragam?” tanya Nenek Kang, Hye Jung mengatakan tak mau sekolah jadi tak ada gunanya seragam.
Jadi, apa yang akan kau lakukan jika tak sekolah?” ucap Nenek Kang, Hye Jung pikir bisa berbuat apapun,

Nenek Kang bertanya mau kerja apa kalau tak sekolah, Hye Jung pikir bisa melakukan pekerjaan yang disuka bahkan akan menjual minuman dan menjual tubuhnya. Nenek Kang menampar anaknya, memarahi cucunya yang tak tahu arti dari  menjual tubuhnya, menurutnya cucunya itu masih memiliki masa depan yang cerah.
Kenapa kau mengatakan perkataan sampah? Apa kau pikir aku memintamu tinggal bersamaku untuk menjual tubuhmu?” teriak  Nenek Kang,
Aku tahu itu... Kau hanya tak punya pilihan lain.” Teriak Hye Jung tak mau kalah
Tidak! Aku memang ingin merawatmu. Aku yang meminta mereka untuk mengirimmu padaku. Aku mengatakan kepada mereka, bahwa aku bisa memberikan rumah yang layak. Ibumu sudah pergi Dan dia bukan ibu yang baik. Demi seorang pria tak berguna, maka dia berhenti kuliah. Tapi, akhirnya dia kehilangan suaminya dan juga jiwanya.” Teriak Nenek Kang dengan menahan tangisnya.
Jangan berani untuk mencela ibuku!” teriak Hye Jung tak terima.

Kalau begitu, kau juga tak boleh bicara yang tidak-tidak. Karena kau tak dibesarkan dengan kasih sayang, jadi, kupikir, kau akan berubah... jika kau diberikan kasih sayang. Jadi, aku ingin mencobanya. Aku sudah mencoba 60 tahun sekarang. Kau tahu betapa sulitnya mengubah kepribadianmu diumur rentah ini?? Aku melakukannya demi kau!” teriak Nenek Kang.
Hye Jung ikut berteriak untuk apa Nenek Kang melakukan demi dirinya, Nenek Kang malah bertanya balik apakah Hye Jung tak mengetahuinya. Hye Jung berteriak kalau tak mengetahuinya. Nenek Kang berteriak kalau memang Hye Jung tak tahu, berarti bukanlah manusia.
Jika kau tak sekolah, maka aku bisa menabung uangku. Itu bukanlah hidupku, itu hidupmu yang kau hancurkan.  Jadi aku harus apa?” ucap Nenek Kang
Kalau begitu, biarkan saja aku.” Teriak Hye Jung lalu ngambil tasnya lalu pergi. Hye Jung hanya bisa mengela nafas melihat tingkah cucunya. 


Ji Hong keluar kamar mengambil handuknya dengan sengaja mengibaskan di wajah tetangganya. Hye Jung memperingatakan agar Ji Hong tak perlu hidup seperti sekarang karena Bahkan preman tak mengadu satu sama lain. Ji Hong pikir penilaian Hye Jung hebat sekali kalau dirinya memang adalah preman.
Aku sudah menghadapi banyak jenis guru dalam hidupku. Dan kau adalah jenis yang baru.” Kata Hye Jung sinis
Ya. Aku akan menganggap itu sebagai pujian.” Balas Ji Hong, Hye Jung mengepalkan tanganya ingin memukul. 
Kenapa? Apa Kau mau memukulku?” ucap Ji Hong menantang, Hye Jung mengomel dirinya itu  bukan gangster jadi tak pernah memukul orang.
Lalu, kenapa kau memukulku siang tadi? Aku adalah pendendam. Jika kau tak memukulku tadi, maka aku tak akan mengadu. Aku benci kekerasan. Jika kau tahu itu, kita bisa hidup berdamai.” Kata Ji Hong, Hye Jung melampiaskan amarahnya dengan menendang ember lalu masuk rumah. Ji Hong merasa sekarang dirinya dalam masalah.

Nenek Kang tidur bersebelahan dengan cucunya, lalu membuka mata melihat Hye Jun yang sudah tertidur. Ia pun duduk menatap cucunya, sambil mengelus pipinya mengaku bersalaah seharusnya tak menamparnya lalu meminta maaf dan merasa menyesal.
Itu karena aku tak berpendidikan Aku sungguh tak berpendidikan hingga bermain tangan dan berteriak tiap kali marah.” Ucap Nenek Kang sambil mengelus rambut cucunya, Hye Jung bergerak dengan mengubah posisi tidurnya jadi miring.
Aku terlalu takut untuk bertanya. Aku takut jika kau sungguh telah mencurinya. Meskipun kau sudah sebesar ini, aku tak bisa melakukan apa pun untukmu. Kau harus sekolah... agar kau tak menjadi orang yang sepertiku yang bermain tangan tiap kali marah. Kau harus menjadi orang yang baik dan sukses. “ ucap Nenek Kang mengelus rambut cucunya dan kembali tertidur. Hye Jung membuka matanya, mendengar semua ucapanya neneknya.
Aku minta maaf.... Aku minta maaf, Nenek.” Gumam Hye Jung dengan air  mata mengalir.
Nenek Kang mulai mendengkur, Hye Jung tersenyum mendengar suara dengkuran neneknya. 

Sebuah buku berjudul [Marie Curie] Hye Jung kecil duduk dengan neneknya sambil membaca buku.
Kenangan yang indah.... Aku juga memiliki kenangan yang indah. Aku ingat kenangan setelah bertemu dengan Nenek.
Hye Jung membuka kembali buku berjudul Marie Curie yang terlihat usang.
Saat itu, aku pun menyadarinya.Saat kenangan dan pertemuan indah bertemu bersama- sama maka kau akan ingin menjadi orang yang lebih baik.” 

Pagi Hari
Ji Hong berolahraga denga mengelilingi taman sambil mendengarkan musik, dengan membentangkan tanganya merasakan udara segar masuk ke paru-parunya.
Sementara Hye Jung dirumah masih tertidur pulas, Nenek Kang menarik selimutnya, Hye Jung kembali tidur dengan memiringkan tubuhnya. Nenek Kang masuk kamar  dengan gayung dan langsung menyiram cucunya dengan air. Hye Jung pun menjerit, bertanya apa yang sedang dilakukan neneknya.
Kau harus bekerja... Keluarlah. Kita harus ke pasar.” Kata Nenek Kang dingin 

Ji Hong baru pulang menyapa Nenek Kang yang ingin pergi ke pasar, Nenek Kang menceritakan cucunya tak mau sekolah jadi akan mengajarinya bisnis, Hye Jung cemberut pada neneknya karena harus bangun pagi-pagi.  Ji Hong pikir itu adalah ide yang bagus dan memuji Nenek memang hebat. Nenek Pun memberitahu sudah menyiapkan sarapan, jadi menyuruhnya untuk makanlah sebelum berangkat. Hye Jung hanya bisa menendang kakinya dengan kesal. 

Di pasar
Hye Jung membawa kimchi dan juga daun bawang, serta berlanjaan lainya yang banyak. Nenek Kang masih melihat-lihat barang-barang yang harus dibelinya, Hye Jung sudah terlihat kelelahan membawa barangnya. Nenek Jung pergi ke sebuah toko membeli 10 ikan tonguefish.
Apa kau mau masak tonguefish rebus? Aku akan ke rumahmu nanti untuk makan siang.” Kata si bibi penjual
Jangan hanya bilang saja, tepati janjimu.” Sindir nenek Kang, Si Bibi memberikan bungkusan ikan.
Nenek Kang menyuruh untuk memberikan pada cucunya saja, Hye Jin melotot karena tanganya sudah penuh tapi akhirnya memegang. Nenek Kang memberitahu kalau Hye Jung adalah cucunya dan akan menjaga toko dengannya. Si bibi merasa rasa lelah Nenek Kang akan berkurang sekarang.

Hye Jung berjalan dengan tangan penuh barang belanjaan melihat neneknya yang berjalan didepanya. Nenek Kang yang melihat Hye Jung jalan melambat mengomel karena mereka harus cepat. Hye Jung berlari mengejar neneknya lalu bertanya  neneknya hanya ingin ia sekelah saja. Nenek Kang membenarkan.
Apa yang paling kubenci adalah diganggu. Meskipun kita adalah keluarga, kita harus tetap adil.” Kata Hye Jung, Nenek Kang bingung dengan ucapan neneknya.
Kau berjanji untuk mencoba mengubahku Dan aku akan melakukan sesuatu yang nenek sukai.” Ucap Hye Jung, Nenek Kang mengumpat tapi akhirnya meminta maaf berkata kasar
Maksudku, cucuku. Aku senang mendengarnya.” Kata Nenek Kang
Aku mau sekolah... Nenek bisa membawa semua ini.” ucap Hye Jung menaruh semua barangnya lalu pergi. Nenek Kang hanya bisa tersenyum melihat cucunya dan tertawa bahagi karena berhasil membuatnya sekolah. 


Hye Jung masuk ruang guru dengan kepala Sekolah, Ji Hong sudah duduk dimejanya. Kepala Sekolah mendatangi Ji Hong karena mau memberitahunya  kalau mendapat murid baru kemarin, tapi ternyata Ji Hong pulang cepat. Ji Hong melihat sosok Hye Jin yang dibawanya dengan helaan nafas.
Aku tak bisa menerima murid ini. Masukkan dia di kelas lain.” Ucap Ji Hong
Kelas lain sudah tak bisa menerima murid lagi.” Kata kepala sekolah
Aku juga tak bisa.” Ucap Ji Hong menolak, lalu meminta berkas Hye Jung dan menyuruhnya untuk menunggu diluar karena mereka akan membicarakan lebih dulu. Akhirnya Hye Jung menunggu diluar dengan helaan nafasnya. 

Ji Hong mengatakan Banyak murid yang harus diajarnya jadi  akan kerepotan jika menambah 1 murid lagi. Kepala sekolah pikir Ji Hong  bisa mengawasinya bersamaan dengan murid yang lain.
Choi Mi Ra dan gengnya dari kelasmu, tertangkap di club semalam, 'kan?” kata kepala sekolah sudah mengetahuinya.
Apa kau akan membahasnya di rapat guru nanti?” kata Ji Hong panik
Aku tak mau menambah masalah. Anggap saja kau sudah menghukum mereka. mengerti?” kata Kepala sekolah, Ji Hong pun mengucapkan terimakasih.
Tapi, tetap saja, aku tak bisa menerima murid itu.” Tegas Ji Hong, Kepala Sekolah pun menarik nafas panjang sebelum pergi. 

Ji Hong keluar dari ruang guru melihat Hye Jung masih menunggu lalu menyuruh untuk ikut denganya karena sudah saatnya memperkenalakan diri. Hye Jung dengan wajah cemberut mengikutinya.
Di kelas semua masih ribut dengan urusan masing-masing, Ji Hong masuk menyuruh semua muridnya duduk. Seo Woo pun sebagai ketua kelas memberikan perintah untuk memberikan hormat pada guru mereka.
Aku ingin memperkenalkan teman baru untuk kalian. Dia pindahan dari Seoul Kau bisa memperkenalkan dirimu.” Kata Ji Hong. Soon Hee melihat Hye Jung adalah wanita yang menyelamatkanya.
Namaku, Yoo Hye Jung.” Ucap Hye Jung Singkat, Mi Ra dkk juga ingat dengan wajah Hye Jung yang membuat masalah kemarin sampai di club malam.
Ji Hong berkomentar sangat singat lalu menyuruh untuk duduk di bangku kosong pada bagian belakang dan memberitahu Pertukaran tempat duduk bulan depan. Hye Jung berjalan ingin duduk di kursi melewati meja Mi Ra yang terlihat ingin membalas dendam memukulnya, Hye Jung pun tak mau kalah menatap sinis.
Soon Hee langsung membalikan badanya, Hye Jung hanya bisa diam saja melihat Soon Hee yang kemarin mengejarnya sekarang duduk didepanya. Ji Hong mengingat satu hal tiga orang, Choi Mi Ra dkk yang membuat masalah kemarin, jadi menyuruhnya berdri dan menunggunya di laboratorium sains. Ketiganya pun berdiri, teman Mi Ra tak setuju, menurutnya tak adil kalau hanya mereka bertiga.
Siapa lagi yang bersama kalian?” tanya Ji Hong,
Dia yang memulainya.... Yoo Hye Jung adalah orang yang memulai. Ini tidak adil!” kata Mi Ra,
Ji Hong memukul dadanya sendiri dengan wajah kesal, lalu menyuruh Hye Jung untuk ikut dengan ketiganya. Hye Jung pun keluar kelas dengan membawa tasnya. Soon Hee hanya bisa melonggo sedih melihatnya, Ji Hong pun mengingatkan ujian mid semester tinggal seminggu lagi.

Di lab IPA
Mi Ra bertanya bagaiman Hye Jung bisa menyelinar kabur, Hye Jung hanya diam dengan lirikan sinisnya, Mi Ra pun hanyabisa mengumpat. Ji Hong masuk kedalam lab dan menyuruh semua muridnya kembal duduk.
Kalian tak akan masuk kelas selama seminggu Kalian duduk di sini dan menulis surat permintaan maaf, oke?” ucap Ji Hong, Mi Ra dkk mengatakan mengerti, tapi  Hye Jung hanya diam saja.
Kenapa kau tak menjawabku?” kata Ji Hong pada Hye Jung
Aku lebih suka dipukul.... Aku lebih suka cepat mengakhirinya daripada duduk di sini seminggu.” Kata Hye Jung, Ji Hong sempat terdiam sejenak.  
Dia pasti mencoba kesabaranku. Apa aku menerima umpannya atau tidak, ya? gumam Ji Hong
Dan juga, aku tak berkewajiban menulis surat permintaan maaf. Apa yang kulakukan kemarin adalah sebelum aku masuk sekolah. Jadi Kenapa sekolah ini bisa menghukumku? Aku bahkan tidak tertangkap.” Kata Hye Jung
Baiklah, kita ikuti caramu.... Kalian tunggulah di luar.” Ucap Ji Hong, Mi Ra dkk pun keluar dari ruang lab.

Ji Hong pun mengambil kayu, mengatakan kalau Hye Jung tahu sengaja melakukannya karena tahu dirnya itu membenci kekerasan, Hye Jung mengatakan memang itu salah satu alasannya. Ji Hong memuji Hye Jun memang sangat hebat lalu menyuruhnya berdiri dan berbalik. Hye Jung pun berdiri menghadap meja.
Akan kuperlihatkan betapa hebatnya aku dalam hal-hal yang aku benci itu.” Ucap Ji Hong sudah siap memukul Hye Jung
Apakah kalian akan menjadi teman atau musuh, kalian tak akan pernah tahu, bagaimana orang itu akan menjadi bagian hidup. Gumam Hye Jung, Ji Hong pun mengangkat kayunya siap memukul Hye Jung. 
bersambung ke episode 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

8 komentar:

  1. Lanjut yahhh.. Sukaa 😊

    BalasHapus
  2. Sepertinya seru drama ini.... Semangat recap ya mbak

    BalasHapus
  3. kayaknya akting park shin hye disini bagus yaa..

    BalasHapus
  4. Terimakasih sinopsisnya �� lanjut terusss.. semangat ����

    BalasHapus
  5. ada yg tau siapa yg jadi soo chul-nya?

    BalasHapus
  6. Aku belom terbiasa ngeliat muka nya parm shin hye yg gak chubby... #abaikankomentaryang gak jelas ini 😆

    BalasHapus