PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 04 Juni 2016

Sinopsis Lucky Romance Episode 4 Part 1

Bo Nui melihat perlahan lembaran surat kontrak kerjanya dengan Zeze. Seung Hyun, si pria tambun dan Dae Kwon berkumpul melihat dari kejauhan. Aku dengar aku bagian penting dari kontrak untuk IF. Akhirnya Bo Nui menandantangi surat kontraknya, Dae Kwon menjerit kesal tanpa bersuara, Seung Hyun pun meminta uang taruhan.
Ps: ternyata mereka taruhan Bo Nui akan tetap di Zeze atau tidak 

Aku mendengar bahwa aku merupakan bagian penting dari kontrak IF.” Ucap Bo Nui mengeluarkan suara kontraknya.
Ia membaca yang sudah diberi stabilo "Kontrak ini hanya akan berlaku ... Jika Zeze Factory akan mempekerjakan karyawan Daebak Soft, Shim Bo Nui, Sebagai pengembang untuk perangkat lunak. Jika kontrak kerja Nona Shim tidak dilaksanakan atau dibatalkan, Kontrak ini juga akan dibatalkan."  Soo Ho menjelaskan itu adalah kontrak antara Zeze dan Daebak Soft.
Bo Nui mengartikan dirinya itu memiliki kekuatan untuk membatalkan kontrak ini, yaitu Zeze tidak akan mampu mengembangkan IF jika ia  tidak mengirimkan surat kontrak,  Soo Ho tak mau bertele-tele bertanya apa yang kelanjutan. Bo Nu menjelaskan akan bekerja di Zeze dan sudah menandatangani kontrak.
Tapi kau harus memberikanku sebuah keinginan.” Kata Bo Nui
Keinginan apa? Langsung saja ke intinya. Sudah 6 menit dan 30 detik.” Ucap Soo Ho semakin kesal
“Pergilah denganku. Mari berkencan selama tiga minggu sementara kita mengembangkan IF. Itu keinginanku...” tegas Bo Nui, Soo Ho terdiam mendengar pemintaan Bo Nui, ponsel Soo Ho kembali bergetar dari itu dari ibunya. 

Di pinggir sebuah danau
Nyonya Yang tak bisa berbicara pada anaknya karena telpnya terus saja sibuk, diatas meja sudah ada kue dan banyaknya makanan, Tuan Je pun duduk didepanya. Nyonya Yang kesal sendiri karena seharusnya anaknya memberitahu kalau tidak menjawab telepon, dan mengabaikan SMSnya, padahal sudah membuat semua makanan untuknya. Tuan Je meminta istrinya untuk menyudahi saja.
Jadi kenapa kau harus masuk ke sana dan membuatnya kesal? Kau keluar kendali saat kau mabuk.” Keluh Nyonya Yang lalu ingin memasangkan topi ulang tahun pada suaminya, Tuan Je mengeluh istrinya tak perlu melakukan.
Sudah bertahun-tahun sejak dia berhenti bersikap seperti putra kita. Mari kita hidup seperti orang asing mulai sekarang. Jangan mengunjunginya lagi.” Kata Tuan Je
Kalau kita punya menantu, dia pasti akan membantu kita. Dia belum punya pacar sampai hari ini, dan ini membuatnya tidak berperasaan. Dia pingsan saat acara karena dia tidak punya pacar. Padahal Dia punya banyak energi dalam dirinya Makanya dia pintar.” Kata Nyonya Yang membanggakan anaknya.
“Aissh.. Kau mulai lagi... Apa kau pergi ke cenayang lagi? Aku sudah bilang berhenti percaya pada omong kosong itu.” Teriak Tuan Je.
Suamiku duduk sepanjang hari memancing, dan putraku duduk sepanjang hari bekerja. Jadi siapa yang ada untukku?” jerit Nyonya Yang kesal lalu mengembalikan sup rumput laut ke dalam pancii


Soo Ho yang terlihat datar bertanya apa tadi yang dikatakan Bo Nui, Bo Nui mengatakan syaratnya untuk mulai berkencan denganya. Soo Ho mengartikan kalau Bo Nui itu menyukainya. Bo Nui meyangkal bukan seperti itu maksudnya. Soo Ho menghela nafas seperti tak habis pikir perkataan Bo Nui dengan menyandarkan badannya dikursi.
Aku tidak memintamu terlibat denganku secara romantic, tapi Aku memintamu melakukan hal normal yang dilakukan pasangan. Kita bisa menonton film dan minum teh bersama, atau Kita bisa masak ramyeon bersama. Seperti kontrak berkencan Ya. Kau bisa menganggapnya seperti versi beta dari game. Kau hanya perlu menyediakan waktu. Bukankah sangat sederhana?”” jelas Bo Nui bersemangat
Aku akan memberi jawaban sederhana. Tidak.” Kata Soo Ho dengan cepat.
“Apa Kau mau menyerah pada IF?”tanya Bo Nui
Bukankah kau mengembangkan game itu? Kau berusaha membuat perjanjian menggunakan game yang kau kembangkan. Bukankah itu seperti menahan anakmu sebagai sandera?” kata Soo Ho  

Apa maksudmu sandera? Aku hanya berusaha mendapat keuntungan dari anakku. Aku hanya membutuhkanmu selama tiga minggu Kalau kau melakukannya dengan baik, bisa berakhir dengan cepat. Aku akan menghilang dari kehidupanmu setelah itu.”ucap Bo Nui
Kenapa kau melakukan ini padaku? Apa maksudmu sebenarnya?” jerit Soo Ho benar-benar tak masuk akal, suasana terasa tenang dan Bo Nui mulai berpikir sejenak.
Kehidupan seseorang... bergantung pada hal itu. Kalau kau menolaknya, aku mungkin akan mati.” Kata Bo Nui dengan mata berkaca-kaca, Soo Ho mengerti menyuru Bo Nui keluar  karena sudah bicara omong kosong dan meminta membawa surat kontraknya.

Bo Nui mengerti karena akan merobeknya dan berkemas. Soo Ho pun memanggilnya, dan Bo Nui pun berhenti lalu menolehkan kepalanya.  Soo Ho pun mengatakan akan memikirkannya dan memberitahu besok.  Bo Nui mengerti Tapi menurutnya hanya ada satu jawaban lalu keluar dari ruangan. Hyun Bin seperti mendengar percakapan berpura-pura kembali berkerja. 

Gun Wook dan Sul Hee berlomba berenang bersama, setelah sampai diujung ke duanya pun membuka kacamata renanganya. Gun Woo pikir Sul Hee hanya  mau melakukan pemanasan. Sul Hee mengatakan kalau Ini pertandingan.
Jadi kau mau mengalahkan atlet profesional?” kata Gun Wook
Aku tidak bisa mengalahkanmu dengan tenis.” Balas Sul Hee. 

Sul Hee sedang menunggu menerima telp dari sesorang dan mengaku dari IM Sports. Gun Wook sudah selesai berganti baju berlari menaiki tangga, Sul Hee dengan cepat bisa menghentikanya bertanya mau kemana. Gun Woo mengaku Ada sesuatu terjadi.
Dimana? Apa ini berhubungan dengan gadis tetangga?” kata Sul Hee, Gun Wook menyangkalnya.
Jadi ada apa? Kau sudah janji padaku. Aku memberimu liburan, dan...” ucap Sul Hee terdengar penasaran
Aku tidak mau berbohong padamu, Amy. Jadi jangan tanyanya padaku jadi Urus saja urusanmu.” Kata Gun Wook lalu menaruh ponsel Sul Hee kembali ke telinganya dan beranjak pergi. Sul Hee kembali berbicara wajahnya terlihat bingung ketika seseorang meminta datang. 

Gun Wook berlari masuk ke cafe tak sengaja bertabrakan dengan seseorang yang mengunakan topi keluar dari cafe. Seorang pria melambaikan tanganya memberitahu tempat duduknya, Gun Wook sempatm melihatnya lalu mendekatinya.
Kau bilang sudah menemukannya dan  Kau bilang sudah dengannya..” Kata Gun Wook nampak geram, Si pria membenarkan
Dia datang denganku dan bilang dia adlah ayah biologismu. Tapi saat aku bilang padanya bahwa kau akan segera ke sini, dan dia langsung lari. Dia pergi saat kau baru masuk.” Ucap Si pria, Gun Wook mengingat sosok pria yang tak sengaja bertabrakan dengan didepan pintu.

Kau mungkin ditipu kalau itu bukan denganku,  Ada banyak tuna wisma yang berpura-pura menjadi orang tua yang menderita penyakit Alzheimer. Mereka disudutkan, jadi mereka melakukan apa saja untuk keluar dari sana.” Jelas si pria
Kalau begitu bukankah kau seharusnya memeriksa  lebih menyeluruh dari awal?”keluh Gun Wook
Aku tahu semuanya tentang dia... Tapi Kau tidak tahu alamatnya, dan foto ini sudah terlalu lama.” Kata si pria memberikan selembar foto keluarga Gun Wook saat masih kecil
Aku tidak peduli berapa biayanya, dalam Dua bulan... Aku harus menemukannya dalam dua bulan.” Ucap Gun Wook sangat berharap, si pria mengangguk mengerti.


Ryang Ha main gemas menjerit  Daebak lalu tertawa lebar, menurutnya Kenapa tidak memikirkan untuk memasukkan  itu dalam kontraknya juga, dan memuji Bo Nu itu jenius. Soo Ho mengatakan kalau ia tak bercanda, Ryang Ha menyindir mana mungkin Soo Ho bisa membuat lelucon
Oh iya. Dia bertanya padaku tentang dirimu, dan aku membuat kesan baik. Apa dia jatuh cinta padamu pada pandangan pertama?” kata Ryang Ha tertawa mengejek, Soo Ho pikir benar juga karena mungkin bisa terjadi. Ryang Ha kembali mengejek Soo Ho itu lucu.
Itu bisa terjadi, tapi dia bilang kami tidak benar-benar pacaran.” Kata Soo Ho dan mengingat kata-kata Bo Nui di ruanganya. Kehidupan seseorang bergantung pada hal itu. Kalau kau menolaknya, aku mungkin akan mati.
Menurutmu apa maksudnya kehidupan seseorang  bergantung pada hal itu? Dia bilang akan menghilang kalau aku pacaran  dengannya selama tiga minggu.” Cerita Soo Ho akhirnya duduk dengan wajah serius

Ryang Ha binggung mendengar “Tiga minggu” lalu matanya melotot menduga sesuatu, Soo Ho pun penasaran apa yang ada dipikiran temanya,  Ryang Ha pikir Mungkin itu salah satu hal dalam daftar keinginnanya sebelum meninggal. Soo Ho pun bertanya Ada apa dengan tiga minggu, Ryang Ha yakin itu Itu batas waktunya.
“Dia mau operasi dalam tiga minggu Dan tingkat keberhasilannya sangat rendah jadi Dia mungkin akan mati. Makanya dia mau melakukan semuanya  yang belum dilakukannya. Dia pikir, "aku belum pernah berhubungan dengan seorang pria ." aku yakin Begitu!” ucap Ryang Ha yang membuat Soo Ho sampai terkejut menutup mulutnya.
“Aku pikir Bukan... Kulitnya lembut, dan pipinya merah. Warna kulit wajahnya bagus. Matanya jernih, dan rambutnya berkilau.” Komentar Soo Ho melihatw ajah Bo Nui
Kau mengamatinya dengan baik.” Ejek Ryang Ha
Itu... bukan begitu. Yang mau aku katakan adalah  dia tidak kelihatan sakit sama sekali.” Jelas Soo Ho 
Apa yang kau bicarakan? Belakangan ini,  penyakit tidak kelihatan dari luar. Dia mungkin mengidap kanker atau penyakit langka. Pantas dia kelihatan sangat khawatir. Aku merasa kasihan padanya. Dia masih sangat muda.” Kata Ryang Ha sambil berjalan ke dapur.

Soo Ho masih tak yakin dan bertanya-tanya kenapa harus dirinya, Ryang Ha menegaskan itumisteri terakhirnya, lalu melihat isi kulkasnya itu lebih buruk dari Planet Mars  menurutnya Makhluk hidup tidak bisa hidup di rumah ini. Soo Ho masih penasaran bertanya pada temanya kenapa dirinya dari semua pria yang ada diKorea, Ryang Ha mengatakan tak tahu, menurutnya mungkin saja Bo Nui berpikir Soo Ho target yang mudah.
Ryang Ha mencoba minum yang ditemukan di dalam kulkas dan merasakan asam, lau bertanya minuman apa ini sebenarnya. Soo Ho memberitahau Ibunya meninggalkannya di kulkasnya, Ryang Ha bertanya kapan terakhir kali ibunya datang, Soo Ho mengatakn Pada musim panas tahun lalu. Ryang Ha langsung merasa mual dan muntah. 
Soo Ho sudah menemani Ryang Ha di UGD dengan tatapan datarnya, Ryang Ha mengeluh Soo Ho yang Beraninya meracuninya dan berpikir temanya itu  berusaha mengambil alih saham dan menegaska dirinya tidak akan mati semudah itu.
Kau seharusnya tidak minum apa saja yang kau temukan di rumahku.” Kata Soo Ho merasa agak bersalah.
Aku baru 33 tahun dan terlalu muda untuk mati. Aku tidak boleh mati sampai aku pacaran dengan supermodel.” Kata Ryang ha
Tetap di sini. Ibumu akan segera datang” ucap Soo Ho
Hei... Kau seharusnya menerimanya permintaannya. Dia akan menjadi arwah yang sedih kalau dia mati  tanpa pacaran dengan siapapun. Dia juga yang mengembangkan IF.” Kata Ryang Ha, Soo Ho bergidik tak peduli.

Bo Nui mengunjungi perawat tempat Bo Nui dirawat dengan membagikan roti dan juga susu. Salah satu perawat merasa Bo Nui itu harus menabung untuk membayar tagihan rumah sakit karena Tagihannya sudah menumpuk Bo Nuo mengatakan sudahcbisa segera membayarnya. Dua perawat binggung.
Aku sudah dapat pekerjaan!” ucap Bo Nui penuh semangat, dua perawat menjerit kaget dan langsung memberikan selamat. Salah satu perawat merasa kalau itu kabar bagus lalu meminta Bo Nui untuk memberikan satu lagi roti untuknya. Semua perawat pun mendekati Bo Nui untuk mendapatkan roti dan juga susu. 

Soo Ho duduk sendirian didepan rumah sakit, pikirannya melayang mengingat kata-kata Bo Nui sebelumnya
Aku tidak memintamu terlibat denganku secara romantis. Aku memintamu melakukan hal normal yang dilakukan pasangan. Kita bisa menonton film dan minum teh bersama.” 
Dengan melihat tangan didada mengingat saat dirinya dipaksa masuk oleh Bo Nui ke dalam rumahnya padahal ia sedang bersiap-siap.
Aku... aku benar-benar harus tidur dengan...” ucap Bo Nui
Soo Ho akhirnya memilih untuk pergi saja dan saat itu dari arah berlasan Bo Nui baru saja selesai mengunjungi perawat. 

Sebuah mobil ambulance berhenti didepan pintu UGD dan langsung membawa pasien masuk ke dalam. Seorang wanita tua turun dari mobil wajahnya panik ingin ikut berlari tapi malah  membuat sandalnya terlepas.
Bo Nui yang didekatnya langsung membantu memakaian sepatu untuk si wanita tua, sambil memegang tangana menyuruh ibu itu segera masuk saja. Si ibu menangis memanggil nama anakya Sun Yong lalu masuk ke dalam.
Dia akan baik-baik saja.... Semuanya akan baik-baik saja.... Ini akan baik-baik saja.” Kata Bo Nui berbicara untuk ibu itu dan juga dirinya. 

Bo Nui berjalan pulang menuruni tangga, lalu melihat Gun Wook yanga da didepan apartement sambil minum bir. Lalu bertanya apa yang sedang dilakukan diluar rumah. Gun Wook mengaku sedang menunggunya,
Kau dari mana? Aku sudah lama menunggumu.” Keluh Gun Wook, Bo Nui merasa sekarang sudah larut malam dan seharusnya segera masuk rumah.
Bisakah kau bicara denganku? Aku mengalami hari yang sulit hari ini.” kata Gun Wook dengan tatapan sedih, menahan Bo Nui yang akan masuk rumah. 

Gun Wook sudah duduk diruang tamu, melihat sekeliling kamar. Bo Nui lalu memberikan sesuatu pada Gun Wook, memberitahu hanya punya beberapa. Gun Wook melihat foto ayahnya dengan Bo Nui yang masih remaja. Bo Nui mengaku sudah lupa tapi seingatnya Ayah Gun Wook itu  datang ke acara kelulusan SMP-ku.
“Apa Dia tinggal di sini sampai saat itu?” tanya Gun Wook
Tidak… Acara kelulusannya, tepat setelah pemakaman orang tuaku. Aku tidak mau pergi, tapi ayahmu datang pagi itu. Dia bilang mendengar tentang kecelakaan orangtuaku, lalu  Dia minta maaf dan menangis cukup lama. Dia tahu hari itu hari kelulusanku dan bilang padaku kami harus pergi, lalu Dia bilang aku harus mengambil foto kelulusan.” Cerita Bo Nui
Aku tidak pernah mengambil foto kelulusan dengannya. Foto di hari pertamaku sekolah... dan juga foto kelulusanku. Aku sangat membencinya karena itu, Aku juga tidak mengerti kenapa dia mengabaikan kami. Aku penasaran apa aku tidak berarti apa-apa baginya.” Ungkap Gun Wook dengan menahan rasa sedihnya
Noona... Bagaimana kalau aku terlambat? Bagaimana kalau aku datang terlambat?” kata Gun Wook merasa khawatir.

Bo Nui lalu mengambil salah satu boneka berbentuk burung hantu lalu memberitahu boneka itu penjaga yang melindunginya dari nasib sial dan Burung hantu aktif di malam hari, lalu Matanya akan tetap terbuka lebar saat malam hari untuk mencari ayahnya, lalu memberikan pada Gun Wook. Gun Wook menerimanya sedikit tersenyum mengucapkan terimakasih.
Orang... berpikir ini omong kosong dan takhyul. Tapi aku tidak setuju dengan mereka. Beberapa orang tidak bisa melakukan apapun... kecuali berharap yang terbaik. Kalau kau sungguh-sungguh mengharapkan sesuatu,  itu akan terkabul. Kau bisa menemukan ayahmu.” Kata Bo Nui meyakinkan. Gun Wook mengangguk mengerti. 
“Jadi Apa itu sebabnya kau hanya mencari  pria yang lahir di tahun macan? Apa itu untuk nasib baik?”  Kau berusaha merayuku,  karena kau pikir aku itu harimau” kata Gun Wook penasaran
“Ohhh.. Itu nasib baik untuk Bo Ra. Aku akan melakukan apapun... untuk Bo Ra.” Jelas Bo Nui, Gun Woo bertanya Berapa usia pria yang lahir di tahun macan
Mereka lahir tahun 1986 berarti usianya 31 tahun. Apa kau tahu pria yang lahir di tahun macan?” tanya Bo Nui

Gun Wook mengatakan tahu beberapa, Bo Nui terdengar penuh semangat, Gun Wook memberitahu semua ada di Kanada. Bo Nui memukul  Gun Wook yang  terus mengodanya,  Gun Wook berpesan agar Bo Nui tak mengejar orang sembarangan, karena Semua pria punya pikiran kotor kecuali dirinya
Kau sangat tidak berdosa... sehingga pacarmu mendekor kamarmu, kan?” ejek Bo Nui
Pacar apa maksudmu? Amy dan aku hanya punya hubungan kerja.” Tegas Gun Wook, Bo Nui mengejek tak mempercayainya.
Aku tidak suka wanita lebih tua. Ada banyak gadis muda yang  mengantri untuk menjadi pacarku. Lalu Kenapa aku pacaran denagn wanita lebih tua yang keriput?” kata Gun Wook
Kau menyakiti perasaan noona. Aku ambil lagi bonekaku” ucap Bo Nui kesal menarik bonekanya, Gun Wook meminta maaf lalu memuji Bo Nui yang cantik mengatakan tidak bisa mengambilnya lagi.

Soo Ho berlari menekan tombol lift yang akan tertutup, tatapan langsung terdiam melihat Bo Nui ada didalam. Bo Nui pun membungkuk menyapanya, lalu bertanya apakah Soo Ho sudah memikirkannya. Tiba-tiba seseorang masuk terburu-buru sampai mendorong Soo Ho, Dae Kwon masuk lift meminta maaf karena tak melihat Soo Ho lalu menyapanya. Ji Hoon pun berlari masuk ke dalam lift akhirnya Soo Ho tak bisa mengatakan apapun masuk ke dalam lift bersama-sama.
Bo Nui menatap pintu ruangan Soo Ho yang tertutup rapat, akhirnya untuk menenangkan diri meminum botol airnya. Soo Ho keluar dari ruangan, Bo Nui belum menelan minumannya karena kaget akhirnya harus memuncratkan minumanya dan terbatuk-batuk. Hyun Bin khawatir dengan memberikan tissue. Soo Ho melihat Bo Nui yang terus berbatuk-batuk lalu berpura-pura acuh. 

Beberapa saat kemudian, Soo Ho melihat dari kejauhan Bo Nui yang sedang menelp. Bo Nui merasa khawatir untuk menambah jumlah suntikan, lalu bertanya apakah pengobatan menjadi lebih kuat dan Bagaimana dengan efek sampingnya. Soo Ho sedikit mendekat untuk mendengarnya. Bo Nui pikir harus melakukannya kalau perlu lalu mengucapkan Terima kasih. Soo Ho hanya diam saja melihat Bo Nui yang berjalan dengan arah yang berbeda.
Bo Nui memegang surat Kontrak Perjanjian Kerja dan melihat sudah pukul lima sore, lalu menatap ke arah pintu Soo Ho yang belum juga terbuka. Ponselnya bergetar pesan dar rumah sakit.
Kalau kau tidak membayar... tagihan rumah sakit Shim Bo Ra jam 6 sore hari ini, maka dia akan dikeluarkan dari rumah sakit.
Bo Nui akan pergi dari tempat duduknya, Soo Ho membuka pintu ruanganya dengan wajah serius meminta Bo Nui untuk masuk ruangan. 

Sepatu Soo Ho diketukan pada kaki meja dan tangan Bo Nui terus dimasukan ke sela-sela jari, terlihat keduanya nampak sangat gugup. Soo Ho melirik ketika Bo Nui menatapnya, matanya langsung mengarah pada yag lainya. Soo Hoa akhirnya memutuskan mereka segera tanda tangan kontraknya. Bo Nui pun tersenyum menghadapkan pandangan pada Soo Ho.
Bagaimanapun, kita harus setuju pada waktunya. Ini kontrak tentang menjual waktuku untukmu. Kau tahu betapa mahalnya waktuku, kan? Aku harus kerja selama seminggu,  jadi kita bertemu di akhir pekan. Setelah mengambil waktuku tidur, main game dan bekerja, aku punya sisa tiga jam sehari. Ini akan dua kali seminggu, total 18 jam.  Bagaimana menurutmu?” ucap Soo Ho dengan cepat
“ini Terlalu singkat... Kita harus mendapat suasana hati dan...” kata Bo Nui , Soo Ho heran Suasana hati apa maksudnya.

Pasangan apa yang hanya bertemu tiga jam di akhir pekan? Kau hanya berusaha melupakannya, kan? Jadi itu Tidak mungkin.” Tegas Bo Nui
Bagaimana 4 jam sehari, totalnya 24 jam?” kata Soo Ho, Bo Nui meminta waktu 6 jam.
Kalau begitu 5 jam. Itu finalnya. Aku menyerahkan waktu tidurku.  Itu 10 jam seminggu, totalnya 30 jam. Setuju...” Kata Soo Ho tanpa mau memandang Bo Nui
Bo Nui pun  setuju, Soo Ho menegaskan Bo Nui harus menepati janjimnya kalau dalam Enam kencan dan selesai. Bo Nui mengeti dan Soo Ho tak perlu mengkhawatirkan hal itu. Ia lalu berdir membungkuk mengucapkan terimakasih walaupun dirinya mati, maka ia tidak akan melupakan kebaikannya. Soo Ho tak ingin membahasnya, mengatakan sudah mengerti. Bo Nui keluar ruangan dan Soo Ho hanya bisa menghela nafas. 


Gun Wook melihat proposal Virtual Games tentang tenis sambil menghembuskan nafasnya, lalu menaruh begitu saja diatas meja. Sul Hee bertanya bagaimana pendapatnya,  karea tahu Gun Wook itu menyukai main game jadi bagus untuk perusahaan.
Amy, bagaimana dengan siaran di TV?” kata Gun Wook
Tapi kau menolak semua proposal dokumenter. Kau bahkan benci wawancara selama tiga menit. Kenapa TV?” ucap Sul Hee
Apa acara yang populer di antara pria usia pertengahan? Aku rasa acara itu akan menyenangkan.” Saran Gun Wook
Kalau kau masuk TV, lebih baik menargetkan penonton muda. Kebanyakan penggemarmu masih muda.” Balas Sul Hee
Aku pikir kita bisa menggunakan kesempatan ini... untuk memperluas basis kita.” Kata Gun Wook, Sul Hee pun hanya diam saja. 

Gun Wook mengantar pulang Sul Hee memintanya agar berhati-hati dan berhenti mengganggu liburannya.  Sul Hee bertanya Bisakah Gun Wook memikirkannya hanya untuk sekali lagi dan memohonnya. Gun Wook bertanya apakah ada alasan lainnya, Sul Hee sedikit bingung.
Kau selalu menolongku dan tidak pernah memintaku menolongmu.” Kata Gun Wook
Aku hanya merasa menyesal menyia-nyiakan kesempatan. Jangan langsung menolaknya. Pikirkan sekali lagi.” Kata Sul Hee
Aku akan melakukannya.” Ucap Gun Wook

Sul Hee memeriksa bagian pundak Gun Wook seperti tak ingin atletnya terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Gun Wook mengeluh Sul Hee itu selalu  memeriksa lagi.
Bo Nu baru pulang melihat tangan Sul Hee yang meraba bagian tubuh Gun Wook dan tangan Gun Wook sengaja diangkat ditaruh dipundak Sul Hee, seperti seorang yang berpacaran. Sul Hee memeriksanya bertanya apakah Gun Wook memijat bagian otot punggungnya, Gun Wook pu membenarkan dengan wajah pasrah Sul Hee memeriksa semua tubuhnya. Bo Nui yang melihatnya mengejek karena Gun Wook harus menyangkal kalau keduanya itu berpacaran. 


Didalam kamar mandi, Bo Nui menyanyikan lagu “Sayangku, jangan khawatir. Mari kita bernyanyi bersama.” Seperti suasana hatinya sangat bahagia. Sementara di atas meja sudah banyak buku tentang Teknik Pacaran, setelah selesai Bo Nui membaca buku-buku yang sudah dibelinya.
Pertama, makan bersama. Dengan makan bersama... membuatnya menjadi lebih terbuka dan menumbuhkan rasa persahabatan.” Ucap Bo Nui yang akan mulai berkencan dengan Soo Ho. 

Tim Zeze makan bersama di restoran cina, Bo Nui pun mulai bertanya apakah Tuan Je tidak makan dengan mereka, Ji Hoon pun baru menyadari Soo Ho yang tidak pernah melihatnya makan dengan mereka. Dae Kwon mengatakan kalau Soo Ho itu setengah manusia. Bo Nui binggung.
Dia tidak makan banyak, dan tidak minum, serta Dia juga tidak banyak tidur.” Ucap Seung Hyun sambil sibuk makan
Apa ada yang pernah melihatnya tertawa?” tanya si pria tambun, semua mengatakan  tidak pernah melihatnya, Dae Kwon mengatakan kaau ia akan beli lotre kalau pernah melihatnya.
Itulah betapa... berdedikasinya dia pada pekerjaannya. Dia bisa saja percaya pada otaknya dan mengendur. Dia pekerja keras yang jenius. Betapa menakjubkan dia, kan? Aku bangga bekerja dengan orang seperti dia” kata Dal Nim membela
Semua langsung tersedak mendengarnya dan terbatuk-batuk, Bo Nui hanya diam dan terlihat sangat sedih mendengar komentar tentang Soo Ho. 

Sul Hee berdiri menatap sepeda berwarna biru lalu masuk ke dalam. Soo Ho baru saja menaiki tangga bersama Dal Nim dan Dae Kwon dibelakangnya. Sul Hee pun baru masuk dari lorong lainnya. Keduanya saling bertemu dan menatap.
Dal Nim. Bukankah orang luar tidak diizinkan selama tiga minggu?” ucap Soo Ho, Dal Nim membenarkan, Soo Ho pun meminta untuk memanggil petugas dan berjalan pergi.
Halo. Aku dari agensi Gary Choi. Aku Han Seol Hui, direktur regional... dari IM Sports Cabang Korea.” Kata Sul Hee, Soo Ho menatapnya seolah-olah tak percaya. 

Di ruang rapat
Sul Hee membahas tentang atletnya yang benci diekspos di media, dan hanya melakukan iklan untuk perusahaan multinasional lalu bertanya Apa manfaat game ini yang bisa diberikan untuknya. Dal Nim dan Dae Kwon nampak tegang duduk ditengah antara keduanya.
Ini game yang belum pernah kau lihat sebelumnya. Kami akan mereplikasi kemampuan tenisnya ke rutinitas hariannya, dan Gary Choi akan menjadi model kehidupan ideal.” Kata Soo Ho tanpa mau memandang Sul Hee.
Kedengarannya sangat menarik.” Komentar Sul Hee
Nama panggilan Tuan Je adalah Super Jenius. Dia progamer yang jenius semua orang di industri ini tahu.” Ucap Dae Kwon bangga, Soo Ho hanya bisa memegang kepalanya terlihat tak suka sambil menghel nafas
Karena kau jenius, aku rasa kau menjadi  yang terbaik di bidang apapun.” Komentar Sul He seperti sindiran.
Kapan kau akan membuat keputusan? Kami membutuhkan keputusanmu untuk mengatur jadwal.” tanya Soo Ho tak ingin membuang-buang waktunya.
Sebenarnya, Gary menolaknya.” Kata Sul Hee

Soo Ho pun menatap Sul Hee merasa kesal kenapa harus datang ke rapat kalau memang menolaknya. Sul Hee mengaku Ada seseorang yang dirindukan,  tapi orang tidak memberiku kesempatan. Soo Ho dengan wajah dinginnya meminta agar bertemu dengan atletnya langsung saja. Sul Hee mengatakan tidak bisa karena Soo Ho hanya bisa menghubunginya dan berdiskusi dengannya.
Bagaimana kalau kau menikamku dari belakang? Siapa yang akan bertanggung jawab?” kata Soo Ho
Aku bisa merayunya. Untungnya, dia percaya padaku sepenuh hati.” Ucap Sul Hee tersenyum bangga, Soo Ho memperbaiki posisi tempat duduknya.
Aku lihat kau masih mengeksploitasi orang yang muda dan berbakat. Ya. Itu keahlian khususmu, jadi aku yakin kau akan melakukan dengan baik. Aku akan mengirim syarat dan ketentuan kontrak secepat mungkin, serta akan membuatnya tepat dan jelas jadi tidak ada yang bisa mengkhianati yang lain.” Kata Soo Ho dengan cepat
Aku rasa kau salah.. Ini kontrak antara IM Sports dan Zeze Factory. Ini bukan janji privat antara Je Soo Ho dan Han Sul Hee.” Tegas Sul Hee
Aku sangat tahu itu. Aku berbeda dari seseorang yang mengubah semua tentang dirinya.” Balas Soo Ho yang menatap Sul Hee seperti menantang.
Suasana terasa semakin tegang, Dal Nim dan Dae Kwon melihat keduanya saling beradu mulut. Dae Kwon pun memutuskan untuk  pergi sekarang agar mereka bisa melanjutkan diskusinya lalu menarik Dal Nim pergi. Dal Nim kebinggungan karena tak ingin keluar dari ruangan. Soo Ho dan Sul Hee saling menatap seperti merasakan ada sesuatu masalah yang dipendam.

Dae Kwon langsung menarik tangan Dal Nim sampai keluar ruangan, Dal Nim mengeluh apa yang sudah dilakukan Dae Kwon dengan menariknya keluar ruangan. Dae Kwon seperti baru bisa bernafas dengan tenang karena merasa tegang ada didalam ruangan.
Ini skandal... ApadTuan Je punya pacar?!! Gadis yang sangat cantik dan berbakat! Wah, aku penasaran apa yang terjadi di antara mereka.” Ucap Dae Kwon mengebu-gebu  sambil megang dinding, ketika membalikan badanya tak melihat Dal Nim ada dibelakangnya. 

Dal Nim sudah berlari ke cafe memanggi Ryang Ha yang sedang bermain gitar, Ryang Ha bertanya Ada apa ribut-ribut. Dal Nim dengan nafas terengah-engah menceritakan Wanita yang tubuhnya sangat langsing... dan wajahnya... Ryang Ha melanjutkan Semurni dan sebersih bayi. Dal Nim tak percaya Ryang Ha mengetahuinya.
Mereka pasti sangat dekat.” Kata Dal Nim terlihat tak percaya,
Bagaimana kau tahu wanita yang menggairahkan itu?” tanya Ryang Ha. Dal Nim jatuhlemas mendengar kalau Sul He itu Wanita yang menggairahkan...
“Hei... Jangan pingsan di sini.. Ini cafe-ku. Kapan dan dimana kau melihatnya?” kata Ryang Ha penasaran
Dia dari IM Sports. Dia agen Gary Choi. Sekarang seperti kerajaan es di atas sana, Udaranya sangat dingin.” Cerita Dal Nim menunjuk keatas. 

Suasana memang terasa dingin tanpa ada yang berbicara. Sul Hee mulai bicara, Sul Hee rasa dirinya itu sudah mengagetkan Soo Ho, tapi ia juga merasa kaget kalau Zeze Factory  Je Soo Ho meneleponnya. Soo Ho mengaku tidak pernah meneleponnya. Sul Hee memita Soo Ho meminta untuk menatapnya, kalau didepanya itu Amy. Soo Ho hanya tertunduk tak mau menatapnya.
Segera setelah aku meninggalkan San Francisco, aku mengubah jurusanku menjadi manajemen olahraga. Astronomi dan fisika... tidak pernah aku sukai. Kau tahu itu lebih baik dariku.” Jelas Sul Hee
Kenapa? Kenapa kau tidak memintaku menuliskan tesis untukmu? Je Soo Ho yang naif ini akan melakukan apapun untukmu” kata Soo Ho tanp menatap Sul Hee, Sul Hee pun memanggil nama Soo Ho layaknya teman. Soo Ho langsung berdiri sambil memukul meja
 “Mulai sekarang, bicaralah pada orang  yang bertanggung jawab, dan jangan pernah... memanggilku seperti itu.” Tegas Soo Ho keluar ruangan, Sul Hee terdiam tak percaya sikap Soo Ho sedingin itu padanya. 

Bo Nui masuk kedalam gedung bersama Hyun Bin mengaku tidak melakukan apa-apa, tapi Hyun Bin merasa Bo Nui itu pernah melakukanya. Terlihat beberapa pegawai keluar semua dari gedung, Bo Nui berpikir semuanya ingin pergi ke suatu tempat. Dal Nim mengatakan akan makan dan mengajak Bo Nui untuk ikut bersamanya. Bo Nui bingung ada apa dengan meraka semua.
Aku yakin dengan itu. Mata dan kemarahan itu. Cinta dan benci tercampur dan menciptakan percikan. Ini masih berlangsung.” Kata Dae Kwon yakin, si pria tambun merasa itu tak mungkin
Ini bukan cinta. Saat dia masih kecil, ada banyak orang yang berusaha memanfaatkannya untuk keuntungan mereka Aku yakin dia penipu yang melarikan uangnya.” Kata Dal Nm
Bukankah itu jelas? Dia menyebutkan pengkhianatan. Jadi Dia itu mantan pacarnya yang selingkuh, So Ho diputuskan, dan itu berkahir.” Kata Seung Hyun yakin
Ji Hoon bertanya apakah wanita itu cantik. Dae Kwon membenarkan menurutnya wanita itu sangat menakjubkan. Ji Hoon tak percaya mendengarnya. Si pria tambun berkomentar ternyata Soo Ho itu manusia juga karena punya kisah cinta.
Kalau begitu apa yang akan terjadi pada Gary Choi? Bagaimana dengan IF?” tanya Hyun Bin penasaran
Aku tidak tahu. Aku rasa akan sulit untuk mereka bekerja sama. Dan Kita tamat.” Ucap Dae Kwon, Bo Nui hanya mendengar dengan tatapan sedih. 

Ryang Ha masuk ke ruangan Soo Ho mengajaknya untuk  minum bir bersama tapi ruanganya kosong.  Soo Ho sedang berdiri disisi lorong gedung bagian luar seperti sengaja mencari tempat yang sepi untuk menenangkan diri, pikiranya kembali melayang.
Flash Back
Soo Ho sedang duduk sendirian di taman kampus, beberapa pria bule memanggilnya Einstein lalu mengambil buku dan membuka kacamatanya.  Soo Ho yang pendek tak bisa mengambilnya, akhirnya salah satu bule memanggulnya dan membawanya pergi.
Empat bule mengontongnya sampai ke tepi danau sambil berkata “si Jenius” Soo Ho berteriak untuk menghentikanya, tapi empatnya tak peduli langsung melemparnya ke danau. Soo Ho pun berusaha tak bisa berenang akhirnya tenggelam, tiba-tiba masuklah seseorang ke dalam danau dan menarik Soo Ho keluar dari danau. 

Soo Ho pun membuka matanya mendengar suara orang yang sedang berkelahi, matanya melihat tendangan dari kaki yang ada sampingnya. Lalu ia bangun dan memakai kacamatanya, melihat dengan jelas seorang wanita yang berkelahi melawan empat bule yang mengerjainya. Akhirnya semua bule pun kabur, Sul Hee pun mendekat dengan senyumanya.
Kau pasti akan menjadi dokter muda yang terkenal. Dokter Je,  Aku Amy.” Kata Sul Hee dengan mengulurkan tanganya. Soo Ho terdiam menatap Sul Hee yang baru saja menolongnya. 

Pagi Hari
Pintu rumah Soo Ho diketuk, dengan mati setengah tertidur Soo Ho membuka pintu. Sul Hee tiba-tiba datang mengagetkanya, lalu dengan senyumanya mengajak Soo Ho untuk keluar. Soo Ho bertanya untuk apa. Sul Hee mengajak untuk berlari bersama, karena tah Soo Ho itu tak punya teman.
Teman adalah untuk orang yang tidak ada ikatannya. Aku sangat sibuk belajar.” Kata Soo Ho
Aku tidak percaya. siapa yg bisa hidup tanpa teman?” ucap Sul Hee menarik Soo Ho keluar dengan memiting kepalanya.
Aku bilang padamu,aku tidak butuh teman!” kata Soo Ho sambil menjerit kesakitan.
Memangnya kau tahu apa itu teman? Teman adalah orang yg berada disisimu dalam keadaan apapun... no matter what you do.” Jelas Sul He masih memiting kepalanya.
Soo Ho bisa melepaskan pintingan Sul Hee, bertanya apa ada denganya. Sul Hee mengerti dan mengatakn ia akan dengan dan  akan menjadi temannya, tapi Soo Ho harus rahasiakan dari ayahya. Soo Ho binggung. Sul Hee memberitahu tutor Soo Ho,Peter Han adalah ayahnya, lalu berlari lebih dulu mengajak Soo Ho untuk ikut. Soo Ho pun tak bisa menolak dengan ikut berlari. 

Soo Ho seperti berusaha melupakan kenangan saat berkenala dengan Sul Hee tapi pikiranya terus memikirkanya. Akhirnya ia pulang dengan menuntun sepedanya, wajahnya tertunduk. Bo Nui yang baru pulang melihat dari kejauhan Soo Ho yang tertunduk lesu, wajahnya makin khawatir. Ketika akan memanggilnya, Ryang Ha juga keluar gedung memanggilnya, Bo Nui langsung membalikan badanya.  
Kau ada dimana?Aku mencoba menghubungimu. Haruskah kita pergi minum bir?”ajak Ryang Ha lalu merangkul temannya untuk pergi. Soo Ho sedikit tersenyum sambil menghela nafas.
Kau yang traktir yah?” kata Ryang Ha,
Kau kan pemegang saham terbesar.” Ucap Soo Ho, Ryang Ha mengaku tidak punya uang.
Aku ingin tahu kalau dia baik-baik saja” kata Bo Nui khawatir melihat Soo Ho dan Ryang Ha berjalan pergi.

bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar