PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 27 Juli 2016

Sinopsis Doctors Episode 12 Part 2

PS : All images credit and content copyright : SBS

 
Ji Hong akhirnya menyuruh Hye Jung masuk ke dalam rumahnya, lalu menawarkan secangkir teh. Hye Jung mengangguk, Ji Hong tiba-tiba berhenti berjalan ingin memperlihatkan sesuatu didepan rumahnya. Hye Jung terkejut melihat ada mesin boneka di dalam rumah seniornya. Ji Hong mengaku memang sudah memilikinya dan menawarkan untuk Hye Jung mencobanya. Hye Jung menolak.

Keduanya duduk dimeja makan, Ji Hong membuatkan teh sambil melirik ke arah Hye Jung yang duduk didepanya. Keduanya terlihat sedikit gugup, Hye Jung memulai pembicaraan dengan meminta maaf lebih dulu. Ji Hong bertanya minta maaf untuk apa.
Aku tidak tahu caranya menghibur seseorang ketika mereka sedih. Aku tidak pernah punya seseorang yang menghiburku ketika aku sedih. Aku sendirian ketika nenekku meninggal. Aku pikir kesedihan adalah sesuatu yang harus kau lewati.” Jelas Hye Jung
Aku merindukanmu.” Akui Ji Hong yang membuat Hye Jung terdiam.
Aku sendirian seperti biasanya. Llau Aku pergi melihat barang-barang ayahku dengan begitu Diriku akan merasa nyaman dan santai, tapi aku tidak bisa berhenti memikirkanmu.” Cerita Ji Hong, Hye Jung pikir kenapa tak menelpnya.

Aku menunggu telepon darimu. Kapanpun aku ingin sesuatu, aku akan bertindak duluan. Begitulah caraku akhirnya memberitahumu bagaimana perasaanku padamu. Tapi aku sadar... bahwa menunggu wanita yang kucintai bisa menjadi tindakan yang paling aktif. Aku belajar darimu.” Kata Ji Hong
Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan. Aku mendorongmu ke sudut, menyuruhmu untuk berubah. Maafkan aku Aku ingin kau mencintaiku seperti aku, tapi aku memintamu untuk berubah.”akui Hye Jung
Ji Hong melihat Hye Jung pandai dalam mencari sesuatu dan mengakui kesalahanmu, selalu seperti itu menurutnya  itu salah satu kekuatan Hye Jung. Hye Jung menatap Ji Hong ingin menjadi bagian dari hidupnya dan kembali meminta maaf karena meminta agar mau berubah. Menurutnya sekarang Ji Hong  dapat berpikir dan membuat keputusan sendiri dan ia akan ada di sisinya. Ji Hong terus menatapnya.
“Apa aku bisa lakukan itu?” tanya Hye Jung, Ji Hong menatap dalam-dalam lalu menjawab tentu saja bisa melakukanya. Hye Jung tersenyum bahagia mendengarnya dan pamit permisi. Ji Hong mengerti tapi tersadar Hye Jung belum minum tehnya.
Hye Jung berdiri dan siap untuk pulang, Ji Hong pikir tak bisa memintanya untuk tetap tinggal, Hye Jung membenarkan kalau Ji Hong tak bisa melakukan. Lalu mengomel kalau dirinya itu takut karena berpikir perasaan Ji Hong telah berubah saat tidak menjawab telepon. Ji Hong seperti baru sadar kalau Hye Jung menelpnya. Hye Jung sudah menelp tadi tapi tak diangkat.
Ji Hong meminta maaf karena tak tahu Hye Jung menelpnya tadi,  Hye Jung meminta tolong jawab teleponnya mulai sekarang karena membuatnya jadi banyak pikiran dikepalanya. Ji Hong pikir Hye Jung itu berbohong padanya hari ini. Hye Jung mengatakan tidak, Ji Hong balik bertanya apakah Hye Jung yakin. Hye Jung yakin kalau tak bohong. Ji Hong tahu Hye Jung itu ingin mencobanya. Hye Jung menyengir karena Ji Hong bisa mengetahuinya. Ji Hong pun menyuruh Hye Jung untuk mencoba main mesin boneka. 


Ji Hong mempersiapkan mesinnya lebih dulu, Hye Jung tersenyum sumringah ingin cepat-cepat memainkanya. Ji Hong pun memegang tangan Hye Jung agar menaruh di tempat untuk mengerakan mesinnya, lalu membiarkan memainkan sendiri. Hye Jung terlihat senang bisa memainkan dirumah dan sedih karena tak bisa mendapatkan boneka.
Percobaan kedua, Ji Hong memberikan petunjuk agar Hye Jung bisa lebih baik keatas lagi, Hye Jung menjerit kesal tak bisa mendapatkanya, penasaran bagaimana cara mendapatkanya. Ji Hong megang tangan Hye Jung tepat berdiri dibelakangnya agar bisa mengajarinya.
Hye Jung terlihat tegang tapi akhirnya mengeluh karena hampir saja dengan tak sengaja menyandarkan kepalanya. Ji Hong terlihat gugup karena wajah mereka sangat berdekatan, begitu juga Hye Jung setelah sekian lama tak bertemu membuat jantungnya berdegup dengan kencang. 

Keduanya sama-sama terlihat kikuk dan hanya bisa diam tanpa mau saling menatap, Hye Jung membalikan badanya sedikit menatap Ji Hong lalu duduk diatas mesin boneka. Suasana terlihat benar-benar hening, sampai Ji Hong menelan air liurnya terdengar. Hye Jung pun makin gugup sempat mengigit bibirnya dan mencoba tersenyum menatap mantan gurunya.
Ji Hong terlihat binggung saat Hye Jung mengangkat tanganya. Hye Jung memberanikan diri menyentuh rambut Ji Hong untuk mengelusnya, walaupun hanya menarik bagian ujung rambutnya. Keduanya terdiam saling menatap, Ji Hong bergerak sedikit terlihat gugup saat mulai mendekatkan wajahnya, begitu juga Hye Jung.
Akhirnya Ji Hong mulai mencium Hye Jung, tangan Hye Jung sempat meremas bagian jas Ji Hong saat menerima ciuman. Ji Hong terus mencium Hye Jung seperti melampiaskan rasa rindunya yang ditahanya, Hye Jung pun juga bahagia bisa menyelesaikan masalahnya dengan Ji Hong. Setelah berciuman keduanya terlihat benar-benar sangat gugup, seperti anak remaja yang baru pertama kali berciuman. 

Pagi Hari
Yoon Do sudah bersiap untuk kerja lalu melihat pamanya yang tertidur di lantai dengan botol minuman masih dilantai, lalu In Jo yang tertidur pulas disofa. Ia mengumpat kesal pada dua orang dirumahnya, lalu membangunkan pamannya. Pa Ran mengeluh untuk tak membangunkanya. Yoon Do membangunkan pamanya karena sudah terlambat pergi berkerja. Pa Ran pun menjerit kesal.
Akhirnya Yoon Do memanggil In Joo dengan panggilan “bibi” menyuruhnya untuk bangun. In Joo terbangun duduk dikursi bertanya jam berapa sekarang, Yoon Do melihat jamnya sudah pukul 7 kurang 10 menit. In Jo kembali berbaring karena masih bisa tidur lagi.
“Bibi , kenapa kau juga seperti ini ?” keluh Yoon Do, In Joo kembali terbangun dan melirik sinis
Siapa yang kau panggil "bibi"? Kau seorang pria dewasa. Dasar Mengganggu.” Ucap In Joo sinsi
Aku menyediakan akomodasi dan makanan untukmu. Bagaimana bisa kau seperti itu?” keluh Yoon Do, In Joo sinis bertanya kenapa ia panggil bibi padahal lebih seperti kakak perempuanya.
Kau teman pamanku, jadi kau lebih seperti bibi-ku.”jelas Yoon Do
In Joo mengeluh logika yang dibuat Yoon Do, lalu memberitahu mau mandi menyuruh Yoon Do untuk memeraskan jeruk jadi aku meminumnya ketika selesai mandi.
Yoon Do melonggo lalu kembali mengomel sudah cukup memiliki paman yang tak berguna dan sekarang teman pamanya juga aneh. Menurutnya In Joo itu sama buruknya seperti Prof. Hong yang dibawah. Pa Ran tiba-tiba terbangun mendengar kata Orange juice. Yoon Do memilih untuk menyuruh pamanya kembali tidur saja daripada membuat masalah. 

Dokter Choi melaporkan pada Ji Hong kalau sudah mengawasi kemajuan motorik Jo Soo Ji, namun tak ada banyak perkembangan. Hye Jung baru datang menatap Ji Hong yang berdiri tak jauh darinya. Ji Hong mengajak Dokter Choi untuk segera pergi memeriksanya, matanya melihat Hye Jung yang sudah datang.
Ia pun berpura-pura untuk tenang menyapa Hye Jung, dengan sedikit senyumannya Hye Jung berjalan mendekati Ji Hong. Lalu tak mau terlihat lebih gugup lagi Ji Hong mengajak mereka bersama-sama untuk melihat pasien. 

Tuan Jo terlihat sibuk dengan laptopnya melihat grafik saham Dengan Investasi Keamanan lalu sebuah pemberitahuan kalau Pembelian pesanan berhasil. Matanya terlihat sangat lelah seharian berkerja, lalu memanggil Nyonya Jo dengan panggilan sayan sambil berjalan mendekatinya.
“Apa Kau lihat? Aku pikir... Aku melakukan semuanya untukmu, Sayang. Benarkan?” ucap Tuan Jo, Nyonya Jo tak mau melihat memilih untuk menutup matanya.
Sayang, mari kita bicara, ayo.... Buka matamu.” Kata Tuan Jo, Nyonya Jo akhirnya membuka matanya
Bagaimana penampilanku hari ini? Jika aku terlihat bagus, kedip  mata sekali.” Ucap Tuan Jo berdiri memperlihatkan pakaianya, Nyonya Jo hanya melotot tanpa mengedipkan mata. 

Ji Hong akhirnya datang dengan Hye Jung, Dokter Kang dan Dokter Choi memulai dengan memeriksa bagian tangan sambil bertanya bagaimana perasaan pasien sekarang. Nyonya Jo tiba-tiba menatap Ji Hong dengan mata memerah menahan tangisnya, Ji Hong menatap dalam-dalam mata pasiennya. Nyonya Jo tiba-tiba menangis seperti memberikan tanda kalau butuh pertolongan.
Tidak ada perubahan nyata. Kau harus seperti sekarang sedikit lebih lama lagi.” Ucap Ji Hong, Tuan Jo mengerti dan mengucapkan terimakasih.
Ji Hong mengajak semuanya untuk pergi, Nyonya Jo terlihat terus saja mengeluarkan air matanya. 

Di depan pintu Ji Hong tiba-tiba berhenti berjalan dan kembali mengintip dari jendela pintu, melihat Tuan Jo yang memegang tangan istrinya seperti sangat sedih. Terlihat Nyonya Jo yang menutup matanya saat berada disamping suaminya. 
Ji Hong pun meminta tolong agar memisahkan Nyonya Jo dan walinya untuk sementara waktu. Dokter Kang mengatakan Tuan Jo yang selalu tinggal di dalam ruangan. Ji Hong bertanya apakah mereka bisa melakukan atau tidak. Dokter Kang mengangguk bisa melakukan. Hye Jung menatap binggung apa sebenarnya yang terjadi. 

Tuan Jo sibuk menelp  meminta untuk meunggu sebentar lagi karena belum waktunya dan mengatakan Jika temanya tidak akan menyesalinya,  lebih baik pergi saja. Dokter Kang dan Choi masuk ruangan, Tuan Jo buru-buru menutup telp akan bicara lagi nanti.
Aku... ingin saranmu pada investasi saham. Aku memiliki sedikit hutang.” Ucap Dokter Kang, Tuan Jo binggung
Aku tiba-tiba mengakumulasi hutang yang dimilikinya, Tolong bantu aku sekali ini.” kata Dokter Choi, Tuan Jo pun siap membantunya.
Dokter Kang mengajak untuk  berkonsultasi denganmu di luar, Tuan Jo pikir harus tetap di samping istrinya. Dokter Choi pikir tak boleh menganggu pasien dan mengajak untuk segera keluar. Dokter Kang pun mengajak segera pergi dan akan membelikan kopi.  Ketiganya berjalan keluar sambil membahas tentang saham. Dokter Choi memberikan kode agar Hye Jung dan Ji Hong segera masuk. 

Hye Jung dan Ji Hong pun segera masuk ke luar kamar. Hye Jung bersiaga didepan pintu sementara Ji Hong mendekati pasien mengatakan Ini cara mereka berkomunikasi mulai sekarang.Tolong kedip sekali untuk ya, dan kedip dua kali untuk tidak. Nyonya Jo menjawab mengerti dengan kedipan matanya.
Apa kau merasa tidak nyaman?” tanya Ji Hong, Nyonya Jo mengedipkan mata satu kali
Apa ini berhubungan dengan suamimu?” tanya Ji Hong, Nyonya Jo kembali mengedipkan mata satu kali.

Hye Jung mengintip dari jendela memberitahu suaminya akan datang dan buru-buru berdiri disamping Ji Hong agar tak curiga. Ji Hong sengaja melepaskan alat yang ada ditangan dan menjatuhkanya. Suara bunyi seperti orang yang meninggal di ruangan, Tuan Jo mendengar panik langsung masuk ke ruangan. Ji Hong berpura-pura kalau penjepit ditanganya itu sudah terjatuh.
Dia tidak akan memburuk, kan?” tanya Tuan Jo khawatir
Aku pikir kami harus melakukan beberapa tes.” Ucap Hye Jung
Kau tidak perlu khawatir.  Ayo kita lakukan CT scan.” Kata Ji Hong, Hye Jung mengerti. Ji Hong melirik pada pasienya seperti bisa merasakan sesuatu yang janggal. 

Dokter Choi dan perawat lainnya mendorong Nyonya Jo untuk masuk ke ruang CT Scan. Tuan Jo ingin ikut masuk ke dalam, Dokter Choi pun menarik Tuan Jo kalau tak dizinkan masuk ke dalam. Menurutnya kalau Tuan Jo bisa beristirahat diruang tunggu jadi Nyonya Jo bisa kembali bersama secepatnya. Tuan Jo mengerti akhirnya tak ikut masuk.
Di ruang CT Scan dan MRI, Dokter Choi mendorong sendiri Nyonya Jo masuk, Hye Jung dan Ji Hong sudah menunggu dengan wajah tegang. Nyonya Jo melihat sekeliling ruangan seperti merasa nyaman sudah tak ada lagi pria yang mengaku suami ada didekatnya. Ji Hong melihat keadaan Nyonya Jo lalu memberikan kode pada Dokter Choi untuk bersiap-siap. 

Tuan Jo mondar mandir didepan ruangan dengan gelisah. Ji Hong memperlihatkan deretan huruf hangul. Lalu menunjuk satu persatu, Nyonya Jo memberikan kedipan matanya kalau memang itu kata yang ingin diucapkanya. Dokter Choi pun siap dengan spidol untuk menuliskanya.
Wajah Hye Jung dan Ji Hong terlihat tegang, Dokter Choi memperlihatkan hasil tulisannya [Penyerangan] Ji Hong dan dan Hye Jung kaget karena ternyata itu terjadi akibat tindakan penyerangan. 


Tuan Jo menatap istrinya sambil memegang kepalanya, Ji Hong masuk ruangan Nyonya Jo melihatnya terlihat sedikit gugup. Lalu Ji Hong memberitahu keadaan Nyonya Jo itu akan baik-baik saja dan akan memberitahu ketika hasil CT scan keluar. Tuan Jo mengerti lalu mengucapkan terimakasih. Ji Hong memberikan kode pada Nyonya Jo sebelum keluar dari ruangan.
Didepan ruangan
Hye Jung memberitahu sudah menghubungi polisi ternyata Ny Jo telah dilaporkan sebagai orang hilang. Ji Hong kaget Nyonya Jo dianggap sebagai orang hilang. Hye Jung menjelaskan  Orang tuanya mengirim laporan.
Kenapa mereka melaporkan ia hilang ketika dia dengan suaminya?” kata Ji Hong heran 

Tuan Jo merapihkan perban dibagian kepala Nyonya Jo sambil memuji kalau terlihat sangat cantik sambil bertanya apakah mash ingat saat kita pertama kali bertemu.
Aku merasa seperti disambar petir.” Ucap Tuan Jo tersenyum sendiri mengingatnya. Nyonya Jo melirik lalu menatap langit-langit.
Flash Back
Tuan Jo terlihat mondar mandir di depan gedung dengan sebuket bunga mawar, beberapa perkerja kantor pun keluar melihatnya dengan menahan tawa. Nyonya Jo yang terlihat sangat cantik dan muda mengomel karena sudah menyuruh Tuan Jo untuk berhenti.
Aku sangat menyukaimu.Tolong beri aku kesempatan.” Ucap Tuan Jo sambil berlutut, Nyonya Jo mengeluh karena Tuan Jo melakukan hal ini padanya.
Aku...Aku akan pertaruhkan semua yang ku miliki... dan melindungimu, Soo Ji.” Kata Tuan Jo menahan tangisnya sambil berlutut. 

Tuan Jo menceritakan ketika pergi ke kantor wilayah dan mendaftarkan diri mereka  sebagai pasangan menikah setelah mengganggunya tentang hal itu, ia  merasa seolah-olah seluruh dunia telah menjadi miliknya sekarang. Nyonya Jo hanya meliriknya sambil bergumam.
Seorang pria yang mempertaruhkan segalanya untukku hanya akan berbuat kerusakan. Kenapa aku tidak tahu itu? gumam Nyonya Jo lalu kembali menutup matanya. 

Polisi akhirnya datang menemui Hye Jung dan juga Ji Hong,  memberitahu Orang tua Jo Soo Ji sedang dalam perjalanan kemari. Hye Jung bertanya Kenapa mereka melaporkan anaknya yang hilang ketika sedang bersama suaminya. Polisi memberitahu Nyonya Jo Soo Ji belum menikah. Hye Jung dan Ji Hong kaget mendengarnya.
Dia mendaftarkan mereka sebagai pasangan menikah tanpa sepengetahuan Nyonya Jo.” Jelas Polisi
Jadi Jo Soo Ji juga tidak mengenalnya?” ucap Hye Jung khawatir
Itu tidak benar-benar terjadi seperti itu.Menurut orang tuanya, mereka berkencan selama beberapa bulan karena pria itu terus  mengejarnya. Tapi Nyonya Jo putus dengannya karena pria itu terlalu terobsesi dengannya” jelas Polisi
Jadi dia kembali padanya pada Nyonya Jo karena tak mau putus denganya” kata Hye Jung. Polisi membenarkan.
Hye Jung benar-benar sangat khawatir menurutnya mereiak tidak boleh membiarkan Tuan Jo ada di sekitar Nyonya Jo. Ji Hong menahan Hye Jung bertanya mau pergi kemana karena ada polisi juga sekarang. Hye Jung merasa pria itu tidak waspada dengannya jadi akan pergi dan membawanya keluar. Polisi pikir itu bagus untuk mereka kalau memang Hye Jung mau melakukanya.
Ji Hong mengatakan akan melakukanya, Hye Jung menolak tapi teringat kembali janjinya dalam hati “Aku harus mengizinkan orang lain untuk melindungiku.” Akhirnya meminta Ji Hong melakukan itu untuknya. 


Ji Hong pun mengajak Tuan Jo keluar ruangan , Tuan Jo merasa tidak perlu melihat CT scan saat Ji Hong menjelaskan. Ji Hong pikir akan lebih mudah untuk memahaminya. Tapi menurutnya Tuan Jo Jika ini bukan tentang sesuatu yang spesifik... lalu terhenti melihat sepasang wanita dan pria paruh baya masuk dan berjalan ke bagian receptionist. Tuan Jo panik lalu berbisik pada Ji Hong harus pergi dan menenangkan diri.
“ Aku ingin bertemu pasien, Namanya Jo Soo Ji.Pasien wanita, dan dia adalah putriku. Dimana ruangannya?” ucap si wanita
Ji Hong sempat terdiam sejenak lalu sadar kalau Tuan Jo itu kabur karena tak mau bertemu orang tuan Soo Ji, akhirnya berusaha mengejarnya. Tuan Jo dengan cepat melalui lorong rumah sakit sampai ke ruang tunggu dan menuruni tangga eskalator dengan berlari. Ji Hong berusaha mengejarnya, sampai akhirnya Tuan Jo berhasil kabur dengan taksi yang berhenti didepan rumah sakit.

Dokter Kang memperlihatkan sebuah berkas pada polisi memberitahu itu form operasi Pasien Jo Soo Ji yang berisi, info kontak wali, nomor asuransi nasional dan alamat. Polisi mengucapkan terimakasih lalu melihat berkas yang diisi oleh Tuan Jo
Dia tampak seperti pria baik.” Bisik Dokter Ahn
Hey, orang dengan mata itu yang benar-benar menakutkan.” Ucap Dokter Kang, Dokter Ahn yakin seniornya itu salah tapi Dokter Kang tetap kekeh kalau ia benar. Polisi selesai melihatnya lalu mengucapkan terimakasih.

Ji Hong baru datang bertanya apakah polisi berhasil menangkapnya, Dokter Kang mengatakan tidak kalau mereka hanya menanyakan informasi pribadi dan bagaimana sikapnya selama di sini.
Ruang gawat darurat telah dibanjiri sejak pagi, dan kita seperti syuting film kriminal di sini. Ini seperti waktu yang sangat panjang” keluh Dokter Ahn
“Apa Kau akan pulang sekarang?” tanya Dokter Kang, Ji Hong mengatakan harus pulang dan bertanya balik pada keduanya.
Aku ada shift malam hari ini.” kata Dokter Kang
Aku harus berjaga di shift malam sepanjang minggu sebagai hukuman.” Keluh Dokter Ahn, Dokter Kang ingin mengomel kalau semua ini karena mereka lalu berusaha bersikap baik depan Ji Hong.
Aku melakukannya untuk membantumu menjadi seorang ahli bedah yang hebat.” Kata Dokter Kang sambil mengelus pundak juniornya. Ji Hong hanya bisa mengelengkan kepala dengan senyuman lalu beranjak pergi. 


Yoon Do minum sendirin di cafe Sooni Hawai, Soon Hee membawakan makana tambahan untuk Yoon Do,  berkomentar tidak tahu siapa yang akan ditemui, tapi sudah menunggu begitu lama, menyuruh Yoon Do itu harus coba menelepon. Yoon Do mengaku tidak menunggu siapapun. Soon Hee menepuk pundak Yoon Do merasa kasihan sangat nasibnya itu sangat Malang padahal menurutnya terlihat seperti pria normal.
Seo Woo datang sendirian, Soon Hee menyapanya dengan senyuman bahagia. Yoon Do melirik karena mendengar nama Seo Woo. Soon Hee bertanya apa yang dilakukan temanya dan datang sendirian. Seo Woo mengaku memang datang sendirian karena cafe temanya itu yang paling dekat dengan rumah sakit. Soon Hee pun menyuruh temanya duduk, Seo Woo melihat Yoon Do duduk sendiri memilih untuk duduk membelakanginya.

“Apa Kau minum sendirian akhir-akhir ini?” tanya Yoon Do
Young Gook akan datang. Dia sibuk karena ini tahun ketiganya.” Kata Seo Woo
Aku senang kau memiliki dia setidaknya.” Komentar Yoon Do. Seo Woo mengejek siapa yang berani berkomentar seperti itu.
Yoon Do akhirnya berdiri disamping Seo Woo mengingat dulu selalu menghiburnya karena dimasa lalu sebagai orang buangan, Seo Woo mengejek kalau Yoon Do itu merindukan hal seperti itu. Yoon Do mengakui sangat merindukanya.
Aku tidak akan pernah melakukannya lagi tak peduli apa yang kau katakan.” Tegas Seo Woo sudah membenci Yoon Do
Baguslah. Kau tidak harus melakukan Jangan biarkan aku memperlakukanmu seperti keset.” Tegas Yoon Do lalu berjalan pergi meninggalnya. 


Tuan Jo kembali masuk rumah sakit kali ini dengan mengunakan topi untuk menutupi wajahnya. Dokter Choi kembali dan duduk di meja receptionist, setelah melakkan CT Scan dan MRI scan sudah selesai. Perawat terlihat senang melihat Dokter Choi itu ada shift malam setiap hari.
itu yang terjadi saat kau ada di tahun pertama..” keluh dokter  Choi, Hye Jung datang ke meja receptionist menyindir kalau Semua residen tahun pertama mengalaminya
Dr Yoo, apa kau belum pulang?” tanya Dokter Choi, Hye Jung mengatakan ingin melihat Jo Soo Ji sebelum  pulang.
Mengklaim bahwa itu adalah cinta ketika disalahgunakan seseorang adalah suatu hal yang mengerikan.” Ucap Hye Jun menasehati
Aku harus mengatakan bahwa ia terlihat sedikit aneh.” Ucap Dokter Choi, Hye Jung menyuruh juniornya itu kembali bekerja dari pada bergosip. 

Ibu Nyonya Jo bersama anaknya membantunya untuk minum, lalu keluar sebentar untuk mengambil air kembali. Nyonya Jo terlihat sedikit tenang karena sudah tak ada lagi orang yang menakutkan ada disebelahnya. Pintu ruangan terbuka, seseorang masuk dengan sepatu kets dan berada disamping Nyonya Jo. Nyonya Jo membuka mata dan menarik nafas karena kaget, Tuan Jo juga ikut kaget sambil lalu bertanya kenapa Nyonya Jo itu kaget melihatnya.
“Apa Kau pikir sudah selesai? Kau akan selalu jadi milikku bahkan setelah kau mati. Kau tidak pernah bisa meninggalkanku Dan aku sudah memikirkan tentang kita Jika aku harus memberikanmu kepada orang lain, maka aku lebih baik membunuhmu dengan tanganku sendiri. Kau tak masalah, kan?” Ucap Tuan Jo dan langsung mencekik leher Nyonya Jo sambil menangis.
Nyonya Jo akhirnya kehilangan nafasnya dan monitor pun berbunyi, Tuan Jo panik melihatnya. 

Dokter Choi melihat tanda merah dilayar lalu memberitahu  ada masalah di kamar 410. Semua langsung bergegas lari, saat itu Tuan Jo keluar ruangan membuat semua orang kaget. Tuan Jo berusaha kabur, Hye Jung langsung memelintir tanganya dan menyuruh agar memeriksa pasien lebih dulu. Dokter Choi dan perawat masuk ruangan.
Hye Jung membanting tuan Jo ke lantai dengan bantuan dua dokter lain agar menahanya. Tuan Jo menjerit untuk melepaksanya, Hye Jung menyuruh tuan Jo untuk diam dan dengan nada marah mengatakan kalau yang dilakukan itu kekerasan, bukan cinta. Tuan Jo berteriak sambil menangis. Hye Jung berlari menyuruh untuk segera melakukan CT Scan. Lalu memeriksa bagian mata pasien tapi tak ada reaksi  

Ji Hong yang ada dirumah menerima telp dari Hye Jung,  Hye Jung melaporkan Pasien Jo Soo Ji semi koma sekarang dan memiliki pendarahan di tempat bedah. Ji Hong binggung kenapa tiba-tiba bisa seperti itu. Hye Jung pikir Ji Hong akan tahu setelah datang ke rumah sakit.
Hye Jung mencuci tangan lebih dulu dan Ji Hong pun akhirnya datang ke ruang operasi. Hye Jung menegaskan sangat ingin menyelamatkan nyawanya. Ji Hong menatapnya, Hye Jung terlihat sangat tegang dan masuk ke dalam ruang operasi 

Ji Hong masuk ruangan dengan mengunakan jubah dan sarung tangan memberitahu Ini bukan perdarahan aktif, jadi operasi tidak akan lama. Hye Jung berdiri disampingnya, Ji Hong mengatakan tak bisa melihat dengan baik, Hye Jung pun menyiram air. Ji Hong mengatakan Nyonya Jo tidak banyak mengeluarkan darah. Hye Jung bisa bernafas lega dan meminta agar memberikan haemostasis patch.
Perawat memberikan seperti kotak-kotak berwarna putih, Ji Hong menempelkanya. Ji Hong meminta irigasi, Hye Jung pun menyiram air. Suasana operasi tidak setegang sebelumnya. 

Pa Ran sengaja memasak Samgetyang instant lalu makan diruang TV, Yoon Do pulang kerumah. Pa Ra menyapa keponakanya yang baru pulang. Yoon Do heran dengan yang dilakukan pamanya dan bertanya dimana mendapakan makan itu. Pa Ran mengatakan sudah pasti di kulkas karena tak menemukan makanan yang bisa dimakan selain itu.
Ya ampun, kenapa kau di sini lagi? Kau telah membuat kekacauan.” Keluh Yoon Do melihat dapurnya juga berantakan.
“wanita itu masih ada di tempatku Dan tempatku terlalu jauh dari rumah sakit. Aku ada operasi pagi besok.” Keluh Pa Ran
Kau ahli bedah yang bodoh. Bagaimana bisa kau menjadi ahli bedah ketika kau bahkan tidak dapat melakukan penilaian jiwa?” ejek Yoon Doo

Kau ahli bedah saraf yang paranoid jauh lebih buruk dari kita.” Balas In Joo keluar dari kamar mandi menepuk punggung Yoon Do lalu duduk dikursi goyang.
Pa Ran dengan bangga mengelukan nama In Joo yang membelanya, Yoon Do mengeluh memanggil pamanya. In Joo menyuruh Yoon Do berhenti memanggil paman dengan wajah menyedihkan dan meminta agar membuatkan Ramyun. Yoon Do kembali mengeluh dengan memanggil In Joo Bibi. In Joo setuju Yoon Do memanggil bibi tapi sebagai gantinya untuk memasakan ramyun untuknya.
Yoon Do pikir tak ada hubungan dengan panggilan itu, In Joo mengaku ada hubungan karena ia ingin makan ramyun di cup jadi Yoon Do memperbolehkan memanggilnya bibi. Yoon Do pikir In Joo bisa pergi saja membelinya. In Jo mengeluh rumahnya itu sangat jauh dari rumah sakit dan Yoon Do punya banyak ruangan jadi mereka ahli bedah dan harus terbiasa berbagi ruangan sekarang.
Yoon Do menyakinkan kalau itu pasti mimpi saat membuka matanya, keduanya masih ada dirumahnya. Pa Ra meminta agar membawakan kimchi lobak untuknya, Yoon Do berteriak menyuruh mengambil sendiri saja dan langsung masuk kamar dengan wajah frustasi. 


Nyonya Jo membuka mata dan mengunakan masker oksigen kembali. Ji Hong bertanya apakah Nyonya Jo bisa mendengarnya. Nyonya Jo menjawab denga kedipan matanya. Ji Hong tahu Nyonya Jo pasti sudah berjuang keras, Nyonya Jo mengangkat tanganya, Hye Jung berkomentar melegakan bahwa respon motoriknya sudah kembali.
Nyonya Jo menunjuk tanganya seperti ingin menuliskan sesuatu, Hye Jung memberikan telapak tanganya. Nyonya Jo perlahan-lahan membuat gambar cinta. Hye Jung pun membalas dengan dua jari telunjuk dan jempolnya kalau mencintainya juga. Ji Hong tersenyum mendengarnya.  

Keduanya keluar bersama Ji Hong mengaku  Hari yang melelahkan. Hye Jung juga merasakan hal yang sama, lalu memanggil seniornya meminta agar mengantarnya pulang. Ji Hong setuju karena itu yang paling disukainya. Keduanya terlihat tersenyum bahagia. Ji Hong pun mengajak mereka segera pergi. 

Hye Jung menyuruh Ji Hong segera pergi setelah sudah dekat rumahnya,  Ji Hong pikir mereka hampir sampai dan akan pergi setelah melihat Hye Jung masuk. Setela sampai didepan rumah, Ji Hong menyuruh Hye Jung masuk, Hye Jung meminta Ji Hong lebih dulu pergi, Ji Hong mengelengkan kepala menyuruh Hye Jung duluan masuk. Hye Jung merengek ingin melihat Ji Hong pergi lebih dulu.
Akhirnya Ji Hong mengalah akan pergi lebih dulu. Hye Jung melambaikan tanganya terlihat malu. Ji Hong pun ikut melambaikan tangan yang tak biasa dilakukan. Ji Hong pun berjalan pergi menaiki jalan menanjak. Hye Jung melihat punggung Ji Hong yang pergi meninggalkanya, tiba-tiba langsung berlari memeluk Ji Hong dari belakang.
Ji Hong sempat kaget tapi setelah itu tersenyum bahagia, Hye Jung pun menyadarkan kepalanya di punggung Ji Hong. Keduanya saling menatap, Hye Jung menyembunyikan wajahnya terlihat malu. Ji Hon pun menumpuk tanganya agar saling berpegangan.
Pelukan dari belakang itu menyentuh.Ini memberikanku perasaan bahwa seseorang mendukungku dari belakang. Ini adalah kebahagiaan terbesar yang dapat kekasihmu berikan gumam Ji Hong
bersambung ke episode 13
FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


5 komentar:

  1. Seneng bgt rasa y bisa baca sinopsis in pas bangun pagi.
    Makasih ba udh nulis sinopsis y .nur selalu menanti kan sinopsis setiap derama yg di tulis oleh mba ,dri awal hingga akhir.

    Oh y ba fb y udh ga bisa nerima pertemanan lagi y.padahal nur mau pertemanan juga di fb.

    Di lanjut y nulis derama y gomawo,terimakasih dan TETAP SEMANGATTTTT

    BalasHapus
  2. Smgt lanjut nulis sinopsisny ditunggu

    BalasHapus
  3. kamsamita sinopsis yang mba tulis keren abizz,,, fighting! tetep semangat ditunggu tulisannya yaa,,,,doctors, uncontrollably fond, lets fight gosht, world two, drama yang lagi nge-hits.

    BalasHapus
  4. Thx min ditubggu ep slanjutnya cemunguuuuut

    BalasHapus
  5. Terima kasih sinopsis y.. d tunggu episode selanjut y.

    BalasHapus