PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 11 Juli 2016

Sinopsis Lucky Romance Episode 14 Part 2

Soo Ho dan Tuan Ahn terlihat serius menatap komputer, Soo Ho pikir orang yang membuatnya mungkin untuk mengecek real-time. Tuan Ahn rasa sebaiknya mereka tidak menyentuhnya dan tak percaya ternyata virusnya berputar sangat cepat
Ikatan sangat mudah untuk dibuat tapi sulit untuk dilepaskan” tegas Soo Ho. Ryang Ha datang membawakan makanan lalu memberikan keduanya minuman.
Tipe seperti ini seharusnya tidak berkode tapi yang ini ada kodenya.” Ucap Soo Ho, keduanya sama-sama membuka botol minum tanpa menghilangkan tatapan dari komputer.
Mereka mengubah ransomwarenya.” Kata Tuan Ahn, Soo Ho pikir mereka  bisa memperbaikinya dan keduanya minum bersamaan.
Kalian berdua sangat mirip” komentar Ryang Ha. Soo Ho berteriak memperingatinya.
Ryang Ha menjelaskan menurutkan seperti keluarga, menurutnya bukan salah satunya saja yang mirip dan mengejek keduanya itu hanya kurang imajinasi. Soo Ho hanya bisa menghela nafas lalu memuji Tuan Ahn  masih sangat hebat.Tuan Ahn merendah kalau hanya mengikuti arahan dari Soo Ho, menurutnya semua ini menyenangkan. Ryang Ha tiba-tiba bertepuk tangan  melihat di depan terjadi yang baik.
kalian menciptakan sesuatu yang luar biasa.” Komentar Ryang Ha
“Aku ingatkan sekali lagi Ini adalah rahasia besar, Jangan beritahu siapapun.” Kata Soo Ho, Tuan Ahn mengerti dengan menutup mulutnya.
Lagipula tidak ada orang yang bisa diberitahu.” Komentar Tuan Ahn. Semuanya langsung menutup mulut bersama-sama untuk merahasiakan semuanya. 


Ryang Ha menatap curiga pada temanya, Soo Ho bertanya heran melihat tatapan temanya. Ryang Ha mengumpat Soo Ho itu pria nakal, berpikir temanya itu pasti senang  tinggal bersama dengan Bo Nui. Soo Ho merasa bukan senang, tapi luar biasa. Keduanya tertawa layaknya pria nakal.
Matamu sudah terbuka, bahkan Remmu blong, hati-hati kau bisa kecelakaan nanti!” kata Ryang Ha
Aku harus tinggal disana.” Ucap Soo Ho, Ryang Ha bisa mengerti karena  raga dan jiwanya sudah disana.
Aku ingin menunjukkan padanya semua baik-baik saja supaya kami bisa bersama.” Jelas Soo Ho, Ryang Ha binggung.
Dia takut dan pasti sedang khawatir sekarang. Aku harus terus berada didekatnya dan menunjukkan semuanya baik-baik saja.” Jelas Soo Ho

Tunggu... jadi kau pindah ke rumahnya hanya untuk membuatnya merasa nyaman? Kenapa? kenapa Bo Nui merasa sangat gugup?” tanya Ryang Ha heran
Dia berpikir semua ini adalah kesalahannya. Dia menganggap semua yg terjadi... padaku dan perusahaan adalah kesalahannya, Gadis penakut itu akan meninggalkanku”jelas Soo Ho
Ryang Ha mengerti karena itu Soo Ho melarang membahas tentang Tn.Won, kalau sampai Bo Nui tahu penyebab semua ini  adalah orang yang dikenalkan kepadanya maka... Ia bisa mengerti akan berpengaruh padanya, menurutnya Jika bukan karena Bo Nui maka Tn.won tidak akan bekerja di Zeze Factory.
Aku akan mencari tahu dan memperbaiki semuanya Lalu aku juga akan menemuinya  dan mengatakan tidak terjadi apa-apa. Aku tidak mau kehilangan dia.” Kata Soo Ho 


Bo Nui melamun sendirian, Dal Nim datang mendekatinya lalu bertanya apakah ini yang dinamakan cinta. Bo Nui berpikir tentang cinta, menurutnya itu  Sesuatu yang sangat berharga, sangat Bahagia dan sangat bergairah dan juga sedikit menakutkan.
Kau benar-benar jatuh cinta kan?” ucap Dal Nim mengoda, Bo Nui mengakuinya.
Jangan pernah lepaskan dia.” Kata Dal Nim, Bo Nui berjanji tak akan pernah.
Aku  ingin merasakan jatuh cinta sebelum mati.” Keluh Dal Nim lalu ingin meminum air mineralnya.
Tiba-tiba matanya melotot menatap foto Gun Wook yang menjadi model minuman lalu menjerit. Bo Nui bertanya ada apa. Dal Nim binggung tidak tertarik pada pria tertampan di bumi sekarang, bahkan ingin pria itu  kelihatan lebih buruk
Apa yang terjadi padaku? Ada apa dengan mataku? Tak boleh seperti ini begini!” ucap Dal Nim lalu membuang gambar Gary mengatakan pria itu jelek. Bo Nui binggung melihat tingkah temanya.
Dal Nim tiba-tiba berlari ke cafe, Ryang Ha sedang berdiri di meja kasir. Dengan nafas terengah-engah Dal Nim sampai lalu menatap Ryang Ha, tiba-tiba matanya seperti menatap ke arah bibirnya. Ryang ha bertanya apakah Dal Nim sudah makan. Dal Nim kebinggungan lalu mengatakan Ryang Ha itu terlihat sangat jelek setelah itu berlari pergi. Ryang Ha kali ini yang binggung, merasa melakukan kesalahan harus bertanya seperti itu. 


Soo Ho menunggu di kantor, beberapa orang masih membungkukan badan sebagai presdir. Bo Nui keluar dari kantor terdiam melihat Soo Ho sudah menunggunya. Soo Ho tersenyum bisa melihat Bo Nui keluar dari kantor.
Keduanya naik bus dan duduk bersebelahan, Bo Nui tersenyum melihat Soo Ho seperti aneh baru pertama kali naik bus. Soo Ho tersenyum lalu bertanya apakah seperti caranya orang biasa berkencan. Bo Nui hanya bisa tersenyum, Soo Ho menyadarkan kepalanya merasa sangat menyukainya.  Bo Nui menatap dengan senyuman, Soo Ho menyadarkan kepala dipundaknya, dan mengenggam tanganya. Bo Nui terlihat nyaman. Soo Ho berjanji akan menjemputnya tiap hari.
Bo Nui....Kau akan tetap memegang tanganku setelah sebulan, Setelah 2bulan... bahkan setelah 1tahun kan?” kata Soo Ho, Bo Nui mengangguk. Soo Ho mengingatkan Bo Nui itu sudah janji. Bo Nui menganguk. Soo Ho kembali menyandakan kepalanya. 

Keduanya gosok gigi bersama, Soo Ho pikir sikat giginya tak perlu dibasahi lalu memperlihatkan cara sikat giginya. Bo Nui menyuruh Soo Ho melihat ke cermin. Soo Ho tertawa karena melihat keduanya itu terlihat seperti orang bodoh ketika bergosok gigi.
Ada sesuatu yg sangat ingin kupercayai
Soo Ho membantu mencuci piring sambil bertanya siapa yang lebih tajam, Bo Nui mengelengkan kepala tak tahu.
Aku ingin mempercayai kata-katanya, Aku ingin mempercayai matanya
Bo Nui membantu Soo Ho untuk mengunting kukunya dengan saling berpandangan, setelah itu Soo Ho mengendong Bo Nui sambil berkeliling dan melakukan pemberhentian pada tempat fotonya ditempel dan Bo Nui pun memberikan makanan seperti bensin agar Soo Ho kembali berjalan.
Aku ingin mempercayai waktu yg kuhabiskan bersamanya.

Di kamarnya, Soo Ho merasakan punggungnya sakit dan berbaring bersama. Bo Nui terlihat amat bahagia bisa bersama orang yang dicintainya. Soo Ho menopang kepalanya dengan tangan, sambil menatap Bo Nui. Dengan matanya yang berbinar Bo Nui juga menatap Soo Ho lalu mulai memejamkan matanya. Soo Ho mengelus kepalanya dengan lembut.
Aku ingin mempercayai...Bahwa ini semua akan .... baik-baik saja” 
Bo Nui melihat catatan milik adiknya dengan tekanan darah dsb, lalu note dibawahnya Dia kesulitan menelan makanan lembaran berikutnya Aku berharap setiap hari seperti ini
Lampu kamar Bo Nui terlihat mati, Soo Ho yang terlihat tertidur langsung terbangun memakai kacamatanya menyelesaikan tugasnya untuk membuat software pembasmi virus dengan laptopnya. 

Sul Hee sudah menunggu Soo Ho di sebuah cafe, Soo Ho pun datang langsung duduk didepanya. Sul Hee mengeluh Soo Ho yang datang telat padahal tempat tinggal Bo Nui tepat di seberang jalan. Soo Ho pikir Sul He bisa tahu bagaimana bingung keadaanya sekarang ini.
Kau kelihatan baik” komentar Sul Hee, Soo Ho dengan bangga memperlihatkan gaya cutenya.
Kau kelihatan nyaman” ejek Sul Hee, Soo Ho pun tak bisa menutupi rasa khawatirnya mulai pembicaran dari IM Sports dan bertanya apa yang terjadi?
Yahh... Aku dikeluarkan... Aku sudah kalah Jadi aku mengucapkan selamat tinggal pada IM Sports.” Ucap Sul Hee.

Kau berusaha terlalu keras, seharusnya kau tidak perlu melakukannya Ini kan sesuatu yang harus ditangani oleh Zeze sendiri. Kau tidak perlu mengalami kerugian.” Komentar Soo Ho seperti merasa bersalah.
Sul Hee heran melihat Soo Ho yang tiba-tiba menjadi baik lalu berpikir kalau semua itu hanya pura-pura merasa khawatir, menyuruhnya untuk menghentikan karena tahu semua itu palsu. Soo Ho tak percaya kalau Sul Hee bisa mengetahuinya. Soo Ho tertawa, Sul Hee mengeluh kalau semua tak lucu, Soo Ho mengaku itu lucu makanya ia tertawa.
Akhirnya kita bisa kembali menjadi teman, sekarang dengarkan.... Aku ingin meminta sesuatu” ucap Sul Hee dengan wajah serius. 


Di Zeze
Seung Hyun masuk dengan wajah panik bertanya apakah semua tim sudah mendengar,  kalau Park Ha Sang  dibalik semua ini, dan polisi sedang mencarinya dimana-mana, menurutnya ini adalah bencana. Semua melonggo mendengar berita yang dibawa Seung Hyun.
“Jadi Perusahaan rusia yang jadi biang keroknya?” ucap Dae Kwon gugup. Seung Hyun mengangguk.
Tidak heran mereka mengembangkan permainan virtual reality. Mereka mengembangkan game yang mirip dengan konsep kita.” Kata Hyun Bin marah
Para penjahat itu. Mereka tidak bisa mencuri game kita,  jadi mereka menghancurkannya” kata Ji Hoon marah
Bo Nui bertanya apakah Dal Nim mengenalnya, Dal Nim menceritakan pria itu orang yang membuat Bo Nui harus memakai kostum kelinci. Bo Nui menyimpulkan kalau itu Orang yang mencuri Genius II. Dal Nim membenarkan, merasa tidak percaya Ha Sang melakukannya lagi. Yoon Bal bertanya-tanya bagaimana Park Ha Sang bisa masuk ke ruangan karena tidak punya akses,dan mereka semua tahu wajahnya.
Kau tidak akan mempercayai ini! Sebuah file perbaikan ransomware telah diupload” teriak Dae Kwon melihat komputernya, semua langsung berkumpul.
Dae Kwon mengatakan tak tahu darimana tapi bisa di download secara gratis untuk memperbaiki filenya. Ji Hoon pikir mungkin saja hanya spam. Bo Nui pun ingin mencoba mengetesnya. Program Virus Removal pun keluar. Sampai akhirnya kode masuk keluara dan akhirnya permainan IF bisa di mainan seperti sebelumnya. Semua menjerit tak percaya ternyata bisa berhasil, Bo Nui tersenyum bahagia melihatnya.
Soo Ho dan Tuan Ahn terlihat sedikit bernafas lega bisa menyelesaikan semuanya, Tuan Ahn pun memuji kerja Soo ho yang bagus karena mereka berhasil. Soo Ho menjabat tangan Tuan Ahn mengucapkan terimakasih. 


Ketukan pintu terdengar, Nyonya Yang langsung masuk terpana melihat kantor anaknya yang baru menurutnya kelihatan bagus. Soo Ho binggung ibunya bisa tahu tempat kerjanya.
Aku yang memberitahu mereka Ayahmu... Datang ke restoran untuk minum setiap hari tapi dia hanya minum soda sekarang” cerita Tuan Ahn.
Itu benar, Dia menanyakan keadaanmu pada Yeong Il Oppa Lalu memaksaku untuk datang kesini” ungkap Nyonya Yang, Tuan Ahn pun membiarkan keduanya untuk bicara lalu keluar ruangan. 

Nyonya Yang  menyerahkan buku tabungan dan juga cap meminta Soo Ho mengambilnya, Soo Ho bertanya apa itu. Nyonya Yang mengatakan kalau itu uangnya, memberithu kalau setiap kali menemuinya dan  anaknya yang memberikan uang dengan penuh cinta tapi ia tidak pernah memakainya dan menabungnya kaena berencana menggunakannya untuk pernikahan anaknya nanti.
Aku tidak memerlukannya.” Ucap Soo Ho menolak, Nyonya Yang mengeluarkan amplop putih berisi berkas.
Ayahmu ingin ibu memberikan ini padamu, Ini adalah surat-surat lokasi penangkapan ikan kita. Dia akan menjualnya, jadi kau bisa menggunakan uangnya kalau itu terjual” kata Nyonya Yang, Soo Ho pun menolaknya menyuruh ibunya mengambil kembali
Tolong ambillah.. Kami tidak pernah melakukan apapun untukmu Baik saat kau di sini ataupun di Amerika, Kami tidak pernah melakukan apapun untukmu. Tolong terimalah, Soo Ho.” Pinta Nyonya Yang, Soo Ho mengatakan sungguh tidak memerlukannya dan merasa mereka tak perlu menjual tempat itu.
Kau harus memberitahu kami saat kau butuh sesuatu” ucap Ibunya, Soo Ho mengerti
Nyonya Yang pun meminta agar Soo Ho bisa memberikan hadiah untuk Bo Nui karena melihat wanita itu baik dan manis, dengan memperlihatkan sebuah tas dan merasa Bo Nui  Memerlukan sesuatu untuk melindunginya,  jadi memberikan macan untuknya, dengan memperlihatkan gantungan berbentuk macan.
Soo Ho hanya terdiam, Nyonya Yang ingat anaknya itu  Shio macan, dan merasa memang pantas  keduanya jadi pasangan yang sempurna dan mengusulkan untuk menikahinya pada musim gugur, lalu mengajaknya pergi ke peramal untuk melihat kecocokan jodoh keduanya. Soo Ho mengeluh ibunya masih saja percaya, ibunya mengerti lalu merasa peramal Goo itu sangat hebat karena meramalkan ada iblis rakun yang mengejar anaknya. Soo Ho hanya diam. 

Sul Hee masuk ruangan tim Zeze menyapa semuanya, memberitahu sengaja datang untuk mengucapkan selamat tinggal karena mulai hari ini akan pindah. Semua kaget mendengarnya. Sul Hee mengucapkan Terima kasih atas segalanya
Jangan berkata begitu,kami yang seharusnya berterima kasih.” Ucap Hyun Bin
Meski kau pergi ke Kanada, kami akan menganggumu untuk mengembangkan IF” kata Dae Kwon
Ini hari terakhirku bekerja di IM Sports.” Ucap Sul Hee memberitahu, Semua kaget untuk kedua kalinya.
Dal Nim langsung berlari mendekat bertanya kenapa, apakah Sul Hee dipecat dengan wajah panik. Sul Hee menegaskan kalau Bukan sepenuhnya idenya dan ia  butuh istirahat juga. Lalu menatap Bo Nui yang berdiri tak jauh darinya. 

Keduanya berbicara di tempat lain, Bo Nui bertanya apakah Sul Hee punya tempat tinggal di Korea. Sul Hee merasa akan memikirkannya lalu merasa harus pindah ke apartemen bersama Gary. Bo Nui terdiam mendengarnya, Sul Hee mengatakan kalau ia  hanya bercanda
Bo Nui.... Aku minta maaf atas semuanya. Aku tahu,tapi aku berusaha mengacuhkannya... Kenyataan bahwa Soo Ho mungkin menemukan seseorang selain aku, Aku pikir itu sebabnya kenapa aku begitu jahat padamu” akui Sul He
“Baru-baru ini aku bertemu dengan Soo Ho. Ayahku yang memintanya. Ayahku memintaku membawa Soo Ho ke Amerika bersamaku Dia ingin menyelesaikan penelitiannya selama 10 tahun terakhir, Coba tebak Soo Ho bilang apa” kata Sul Hee.
Flash back
Di cafe, Soo Ho mengatakan menolaknya, "Sekarang ini Aku suka bersama dengan Bo Nui" dengan menatap ke arah rumah Bo Nui yang ada diseberang jalan.
Sul Hee melihat Soo Ho Kelihatan sangat bahagia menurutnya itu karena Bo Nui yang membuatnya bahagia, Jadi ia ingin Bo Nui juga bisa bahagia bersamanya.
Aku selalu berpikir kau sangat keren, periang, ramah dan percaya diri dan juga cantik... dicintai semua orang, Aku jadi iri” Komentar Bo Nui
Orang yang paling membuatku iri... Mengatakan bahwa dia iri padaku. Apa kau ingin bertukar tempat?” kata Sul Hee, Bo Nui kembali terdiam, Sul Hee mengatakan kalau ia bercanda.Keduanya tertawa bersama layaknya teman. 


Bo Nui mengambil cucian yang sudah kering, lalu mendengar ponselnya berbunyi dan bertanya pada perawat Lee  dengan wajah panikApa terjadi sesuatu. Perawat Lee tiba-tiba menjerit “Selamat Bo Nui!
Aku tidak tahu hari seperti ini datang juga. Tidak apa-apa, dia baik-baik saja sekarang” kata perawat Lee.
Bo Nui sudah keluar rumah lalu ingin menelp Soo Ho, tapi hanya ditatapnya dan memilih untuk pergi tanpa menelpnya. Bo Nui berjalan dengan penuh kekhawatiran lalu menekan gagang pintu kamar, Akhirnya ia masuk kamar sendiri tanpa di temani oleh Soo Ho. Bo Ra terlihat duduk di tempat tidurnya melihat sang kakak yang datang lalu memanggilnya. Bo Nui tak percaya adiknya bisa memanggilnya.
Bo Ra kembali memanggilnya, Bo Nui berjongkok memegang tangan adiknya menangis harus karena akhirnya semua baik-baik saja. Bo Ra menatap kakaknya dengan wajah khawatir. Bo Nui meyakinkan Semuanya lebih baik sekarang jad meminta agar Bo Nui Sembuhlah pelan-pelan lalu mereka akan tinggal bersama, setelah itu mengucapkan terimakasih pada adiknya.

Akhirnya Bo Nui bersandar didepan dinding kamar rawat adiknya, seperti tak percaya kalau bisa bertemu dengan adiknya tanpa dibantu oleh siapapun dan tak terjadi sesuatu yang buruk.
Kutukannya mungkin sudah terangkat, Bo Ra and Je Soo Ho, Mereka mungkin akan baik-baik saja sekarang gumam Bo Nui berjalan dengan senyuman. 
Soo Ho pulang kerumah dengan membawa barang-barang titipan ibunya untuk Bo Nui, lalu berhenti melihat beberapa karung didepan apartement dan bertuliskan Silahkan ambil kalau kalian memerlukannya

Ketika masuk rumah melihat semua barang-barang Bo Nui tak ada diruangan biasanya tempat berdoa. Lalu ada foto mereka bertiga di tempel di dinding. Bo Nui mengintip dari belakang rak, Soo Ho tersenyum menatap Bo Nui lalu memeluknya, mengungkapkan rasa bangganya karena pacarnya sudah tak percaya lagi dengan yang bersifat ramalan.
“Presdir....  Bo Ra... Bisa bicara sekarang” ucap Bo Nui, Soo Ho kaget mendengarnya.
“Sejauh ini dia hanya bisa menyebut namaku saja, tapi... Dia mulai berbicara, Suaranya pulih kembali” cerita Bo Nui
“Kalau begitu haruskah kita menemuinya? Tunggu, sekarang sudah tengah malam.haruskah besok pagi saja?” kata Soo Ho tak sabar, Bo Nui mengatakan  sudah menemuinya,
Soo Ho tak percaya Bo Nui pergi menemui adiknya tanpa membawa jimat yaitu dirinya. Bo Nui mengangguk. Soo Ho bertanya-tanya Hari ini hari special, merasa kalau Bo Nui itu seperti terlahir kembali hari ini. Bo Nui meminta Soo Ho mengatakan  semuanya baik-baik saja. Soo Ho menatap Bo Nui mengatakan dengan penuh keyakinan apapun yang terjadi, Semuanya akan baik-baik saja. Keduanya lalu saling berpelukan. 

Bo Nui merapihkan kaos kaki yang sudah kering sementara Soo Ho berbaring di sofa. Bo Nui mengingatkan Besok adalah hari ketujuh. Soo Ho bangun dari sofa, tak percaya Bo Nui benar-benar akan mengusirnya. Bo Nui menegaskan Soo Ho tidak bisa selamanya hidup seperti ini
Oke.... Kalau begitu masalahnya... Mari kita berkencan besok” kata Soo Ho sambil membawakan tas belanja untuk Bo Nui  
Apa ini semua?” tanya Bo Nui binggung, Soo Ho mengangkat dress dari tas belanja. Bo Nui melihat baju itu cantik sekali. Dengan bangga Soo Ho yakin memang cantik.
Kau harus memakainya karena hari ini adalah kencan special Kau tahu kalau aku suka mendengar kata "iya" kan? Pokoknya "Iya,iya."seperti ini. mmm, maksudku adalah... saat aku bilang kita harus makan, minum... Atau melakukan sesuatu. Kau harus mengatakan iya”” jelas Soo Ho sedikit gugup

Bo Nui hanya terdiam, Soo Ho berpura-pura sudah mengantuk lalu berbaring di sofa. Bo Nui tersenyum melihat tingkah pacarnya, Soo Ho diam-diam mengintip Bo Nui yang masih duduk didekatnya. Akhirnya Bo Nui tidur dikamar dengan wajah gelisah lalu melihat semua barang-barang yang dibelikan Soo Ho untuk kencan esok, senyuman terlihat.
Ia berjalan membuka pintu kamarnya, melihat Soo Ho yang tidur dengan nyenyak disofa. Perlahan berjalan mendekatinya, lalu berbaring diatas lengan Soo Ho untuk tidur disampingnya dan memeluknya. Soo Ho tersadar melihat Bo Nui yang tidur disampingnya, lalu mendekap dengan erat seperti menyakinkan kalau semua akan baik-baik saja. 


Dal Nim berteriak menurutnya itu artinya Soo Ho akan melamar karea meminta Bo Nui  berkencan dan membelikan baju lalu bilang Bo Nui harus mengatakan iya apapun yang terjadi, tak percaya akhirnya hari ini terjadi juga. Bo Nui hanya tersenyum dibangku pijatnya.
Aku tahu itu, kau kelihatan lebih cantik dari biasanya Ternyata Presdir sangat pandai berkencan.” Komentar Dal Nim
Aku tidak perlu mengajarinya apapun” ucap Bo Nui, Dal Nim pikir Mungkin karena dia jenius, Bo Nui setuju.
Dal Nim…Aku... boleh bahagia kan?” kata Bo Nui merasa tak yakin, Dal Nim heran temanya itu bicara ngawur, lalu menegaskan kalau temanya itu  harus bahagia dan mengungkap rasanya menyenangkan sekali mendengar cerita dari temanya. 


Soo Ho memakai pakaian jas dan juga kotak cincin berbentuk kado, senyuman terlihat sebelum keluar rumah melihat cincin yang akan diberikan pada Bo Nui nanti.
Di toko bunga, Soo Ho bertanya apakah wanita itu menyukai bunga yang berwarna Pink, pelayan membenarkan, Soo Ho pun meminta agar membuat jadi buket. Sambil melihat jam tanganya terlihat gelisah menunggu di toko bunga.
Bo Nui merapihkan poninya di toilet agar terlihat sempurna bertemu dengan Soo Ho, tak lupa memakai lipstik di bibirnya, tak permberikan dari Soo Ho pun dipakainya. Ia keluar dari kantor, tatapan berbeda melihat siapa yang menelp.

Tuan Won menelp Bo Nui, dengan wajah kesal Bo Nui bertanya kemana saja selama ini. Tuan Won dengan wajah panik meminta agar Bo Nui segara datang. Bo Nui berlari masuk ke kantor polisi, melihat seorang polisi sedang menginterogasi Tuan Won. Polisi mengetahui Tuan On yang membiarkan tersangka masuk sebelum kejadian Dan setelah itu mengundurkan diri tanpa pemberitahuan jadi Situasinya mengatakan Tuan Won adalah kaki tangannya. Bo Nui mendekat mendengarkanya.
Katakan padaku,berapa banyak bagian yang diberikannya padamu?” ucap Polisi
Apa yang kau bicarakan sekarang? Dia hanya membelikanku minuman dan kopi, apakah itu dianggap sebagai suap?” keluh Tuan Won
Kalau begitu katakan padaku kenapa kau membiarkan dia masuk jika kau memang bukan kaki tangannya?” ucap Polisi
Dia bilang sedang memperbaiki aliran listrik” jawab Tuan Won
“Menurut CCTV, Sepertinya kau sengaja membiarkan dia masuk” kata Polisi curiga
Tuan Won kesal merasa kalau ia harus buang air besar dalam ruangan,  memberitahu kalau ia berlari ke kamar kecil karena sedang diare dan saat itulah Ha Sang memasukkan virusnya atau apapun itu. Bo Nui terdiam mengingat saat melihat pria yang tak dikenalnya masuk ke ruang Zeze saat akan mengambil kalungnya.
Lalu kenapa kau melarikan diri? Pasti karena kau bersalah!” ucap Polisi, Tuan Won menegaskan  ingin menangkapnya sendiri dan telah mengintainya selama ini
Aku bisa menangkapnya sekarang kalau bukan karena dirimu Aku harus menangkapnya sekarang...” kata Tuan Won kesal dan tersadar Bo Nui sudah ada dibelakangnya
Bo Nui, katakan padanya, aku tidak tahu apa yang terjadi. Kau tahu aku tidak pernah melakukan hal seperti itu.” Kata Tuan Won meminta Bo Nui membelanya.
“Jadi Pria waktu itu... Adalah tersangkanya?” ucap Bo Nui, Tuan Won menjawab kalau ia benar-benar tak mengetahuinya.
Apa kau membiarkan dia masuk ke kantor?” tanya Bo Nui, Tuan Won membenarkan.
Kenapa kau melakukan ini padaku?.... Itu bukan kesalahanku...Itu bukan karena aku Aku mulai mempercayainya... Kejadian ini... Terjadi murni karena kecelakaan Tapi kalau itu karena kau... Apa yang harus aku lakukan kalau itu adalah kau penyebabnya? Bagaimana kau bisa melakukan ini padaku? Bagaimana kau bisa seperti ini?” ucap Bo Nui sambil menangis. Tuan Won bingung melihat Bo Nui yang tiba-tiba menangis. 


Soo Ho sudah menunggu di restoran, melemaskan otot-otot yang tegang lalu melihat penampilan pada ponselnya agar terlihat sempurna. Setiap ada orang yang masuk, berpikir Bo Nui yang datang. Bo Nui sedang berjalan sendirian menyeberangi jalan, mengingat saat ada di lift.
Kau bilang menghancurkan kehidupan Tn.Won Dae Hae Baru-baru ini dia mendapatkan pekerjaan. Kau bilang kau dikutuk dan membawa kesialan,  tapi yg terjadi hal-hal yang baik ucap Soo Ho
Lalu perkataan ibu Soo Ho “Aku berlari menemui Tuan Koo segera setelah aku mendengar beritanya. Dia bilang itu karena rakun, si Rakun sudah ikut terlibat.

Bo Nui menarik nafas panjang melihat ke arah sungai yang ada didepanya, teringat kembali saat pertama kali bertemu dengan tuan Goo Memang takdir yang menyedihkan! Aku melihat pisau kematian,pisau yang menusukmu Ia menyakinkan kalau itu tak benar.  Perkataan Tuan Goo kembali teringat Energi buasmu... Membuat orang menderita dan sial. Siapa yang ingin ada di dekatmu? Bo Nui kembali menyakinkan itu tak benar.
Jangan salahkan siapapun! Itu semua karena dirimu teriak Tuan Goo yang menyakinan Bo Nui itu membawa sial. Bo Nui terus menyakinkan kalau semua tak benar.
Soo Ho masih menunggu berlatih memanggil Bo Nui yang enak, lalu memberikan kotak cincinnya dengan malu-malu. Sampai akhirnya bosan sendiri karena semua pelanggan sudah pergi tapi Bo Nui belum juga datang. 


Bo Nui akhirnya menelp, Soo Ho langsung mengangkatnya bertanya keberadaanya sekarnag. Bo Nui berjongkok menahan tangisnya memanggil nama pacarnya. Soo Ho bertanya apa yang terjadi. Bo Nui mengatakan sangat merindukan sambil menangis.
Aku sangat merindukanmu. Katakan padaku... Bahwa itu tidak benar Katakan padaku semuanya baik-baik saja” ucap Bo Nui sambil menangis, Soo Ho panik bertanya keberadaan Bo Nui sekarang. 

Bo Nui menunggu di bangku taman dengan tatapan kosong, Soo Ho berlari dengan menyembunyikan buket bunga dibelakang badanya lalu berteriak diseberang jalan memanggil Bo Nui dan melambaikan tanganya. Bo Nui melihat senyuman bahagia Soo Ho berdiri ke pinggir jalan. Soo Ho dengan wajah sumringah memperlihatkan sebuket bunga untuk Bo Nui.
Ya, itu tidak benar... Lihatlah dia tersenyum seperti itu” gumam Bo Nui menyakinkan dirinya dan memberikan senyuman.
Lampu penjalan kaki pun menyala, keduanya sama-sama berlari, tiba-tiba Soo Ho melihat mobil dari dari kanan dengan cepetan tinggi berbelok, Ia langsung berlari lebih cepat dan mendorong Bo Nui untuk menjauh.  Bo Nui terjatuh, mobil pun berhenti dan saat itu hanya terlihat buket bunga Soo Ho yang terjatuh.
Bo Nui hanya terdiam, kembali mengingat kata-kata Tuan Goo “Kalau dia kehilangan semuanya dan yang tersisa hanyalah tubuhnya. Semua yang dimilikinya akan hancur... Karena nasib burukmu. Dengan menahan air matanya, Bo Nui menyakinkan kalau itu tak akan terjadi. 

[Dia]
Bo Nui menempelkan pada karung-karung (Silahkan ambil kalau kau memerlukannya) semua barang-barang yang dianggapnya sebagia penghilang nasib buruk untuk orang-orang disekitarnya.
Terima kasih atas semuanya, Aku bergantung padamu saat aku stress, Tapi mulai hari ini, Aku akan bergantung padanya. Aku akan mempercayainya dan bergantung pada hatinya. Aku akan hidup bahagia. Aku... Bisa melakukannya kan?” ucap Bo Nui yakin
bersambung ke episode 15

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

3 komentar:

  1. penasaran sama episode berikutnya. ditunggu updatenya y mbak..

    BalasHapus
  2. Mba dee...another miss ep 17&18 kemana nih ko ga di uodate..please lanjutin donk 2 episode terkahir.. fighting mba dee..gumawo

    BalasHapus
  3. Omooo soo ho semoga baik2 aja deh, ntar bo nui pasti makin nyalahin dirinya sendiri lagi.
    Btw makasih mba dee udh buat sinopnya, i'm waiting for the next episode😊😊

    BalasHapus