PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 02 Agustus 2016

Sinopsis Doctors Episode 13 Part 2

PS : All images credit and content copyright : SBS

Nam Hae da Nam Dal sedang bermain di ruang tunggu, Tuan Nam menelp seseorang meminta maaf lebih dulu karena tahu keadaan temanya sedang susah tapi ingin meminta tolong agar meminjamkan uang padanya. Lalu bertanya berapa banyak uang yang bisa di pinjamnya.
Lalu ia seperti menelp rentenir meminjam uang dengan membayarnya selama 3 bulan nanti. Setelah itu menelp kembali temanya yang lain memberitahu sudah meminjam di bank tapi jumlahnya tidak banyak, maknya ia menelp kembali dan mengucapkan terimakasih karena sudah mau berusaha membantunya. Mata Tuan Nam berkaca-kaca melihat dua anaknya yang sedang bermain ternyata terkena penyakit tumor. 

Di ruangan Dokter Jin
Dokter Jin mengomel karena Dokter Kim terlihat tenang sekali dengan masalah yang terjadi. Dokter Kim bertanya masalah apa.  Dokter Jin menjelaskan Citra rumah sakit sedang buruk jadi Setidaknya Dokter Km itu harus punya rencana.
Apa yang anda lakukan pada eksekutif dan manajer itu ?” tanya Dokter Kim, Dokter Jin mengatakan sudah memecatnya.
Pecat orang yang diterima  juga. Maka itu dapat mengatasi masalah rumah sakit ini.” jelas Dokter Kim
“Dasar Kau ini ! Masalah ini bukan karena aku tapi Ini terjadi tanpa sepengetahuanku. “ kata Dokter Jin mengumpat kesal pada bawahanya lalu kembali memarahi Dokter Kim karena meminta caranya bukan malam menyuruhnya.
Kita harus membereskan ini sebelum membuat rencana.” Tegas Dokter Kim 

Sek masuk memberitahu bagian PR sudah datang. Baru saja bagian PR masuk, Dokter Jin langsung memarahinya dengan mata melotot bertanya apa saja yang selama ini dikerjakanya karena Harusnya punya rencana kalau ada masalah begini dan tak perlu sampai masuk TV. Manager PR pun meminta maaf.
Keluarkan pernyataan pers.  Semua yang terlibat dalam hal ini telah dipecat, kami mohon maaf atas hal ini, Kurang lebih seperti itu” ucap Dokter Kim, Manager PR mengerti.
“Apa yang akan kau lakukan sekarang ?Apa Kau punya cara meningkatkan citra rumah sakit ?” tanya Dokter Jin

Kami menerima telpon dari SBC "Focus People" Mereka ingin Dokter Yoo Hye Jung  dari Dept Neurologis hadir dalam acara mereka. “ kata Manager PR. Dokter Jin bertanya kenapa meminta Hye Jung.
Dokter Yoo Hyejung menjadi tokoh komik saat ini.  Dengan cerita Ia menjadi dokter meskipun masa lalunya kelam. Jadi Ia sosok yang dapat menjadi harapan banyak orang.” Jelas Manager PR,
Dokter Jin sumringah karena menyukai hal itu, lalu mengingat Hye Jung itu Fellow yang direktur oleh Dokter Kim. Dokter Kim membenarkanya. Dokter Jin mengatakan kalau itu rencana bagus dan ingin bertemu fellow itu jadi meminta agar Hye Jung bisa datang pada cara itu. PR Manager memberitahu Hye Jung sudah menolaknya, Dokter Jin menegaskan kalau ia menyuruh agar Hye Jung mau melakukanya dan memberikan tanggung jawab pada Dokter Kim karena yang membawanya ke rumah sakit.  


Seo Woo dan Dokter Pi berjalan di taman bersama-sama. Dokter Pi membahas kalau Dokter Kang yang  akan melakukannya. Seo Woo mengatakan kalau ia yang akan melakukanya dan Dokter Kang nanti yang menyuruh melihatnya agar bisa belajar.
“Aku pikir Sepertinya Prof Hong dan Dokter Yoo sedang berkencan” kata Dokter Pi
“Mereka berkencan atau tidak, itu  bukan urusanku.” Komentar Seo Woo tak peduli sambil meminum americanonya.
Aku hanya ingin bilang ... Jangan buat konflik dalam hubungan dokter Yoo.” Ucap Dokter Pi
Tidak akan karena Aku selalu saja kalah.  Bahkan ayahku meminta aku berteman dengannya.  Kepala Hye Jung pasti ada serbuk emasnya.” Komentar Seo Woo sinis
“Hei... Dia bersahabat dan pandai beradaptasi.  Kau harusnya melihat dia minum dengan kepala bagian saat  pesta penyambutan.” Kata Dokter Pi

Seo Woo ingin melihatnya, Dokter Pi mengeluarkan ponselnya saat akan menengok ternyata kepala Seo Woo sudah mendekat membuatnya terbentur, keduanya saling menatap dan terdiam. Seo Woo langsung melihat video bertanya Bagaimana Hye Jung bisa seperti itu. Dokter Pi memuji Seo Woo itu lebih cantik. Seo Woo senang mendengarnya, Dokter Pi terlihat gugup setelah memujinya.
Ponsel Seo Woo bergetar, ayahnya menelp  bertanya apakah ingat Yoo Hyejung di departemennya. Seo Woo menjawab mengingatnya. Dokter Jin menyuruh untuk membawa anak itu agar mereka bisa minum teh bersama karena ingin mengenal lebih jauh. Seo Woo bertanya alasanya, Ayahnya pikir nanti kalau bertemu juga akan tahu lalu langsung menutup ponselnya. Dokter Pi bertanya ada apa, Seo Woo hanya menjawab dengan helaan nafas. 


Ji Hong memeriksa berkas pasien berbicara dengan Dokter Kang yang  melakukan transcranial Doppler untuk pasien di kamar 2001, Dokter Kang membenarka dan tidak ada masalah. Ji Hong meminta agar memeriksa setiap pagi Kalau ada vasospam, [penyempitan pembuluh darah] segera  memberitahunya.
Tuan Oh datang membawakan beberapa bungkus makanan, Dokter Kang menyapanya dengan menanyakan kabarnya, Tuan Oh memberikan beberapa bungkus makanan yang satunya khusus untuk Yoon Do. Dokter Kang mengodanya kalau sengaja membuat khusus untuk Yoon Do karena sebagai dokter dari istrinya operasi kemarin. Tuan Oh menceritakan  Kadang-kadang Yoon Do mampir ke restorannya.
Dokter Kang pun memperkenalakan Ji Hong pada ayah dari Hye Jung. Ji Hong pun menyapanya. Dokter Kang memberitahu Ji Hong adalah  atasan dari Hye Jung. Tuan Oh langsung meminta agar menjaga anaknya. Ji Hong pikir tak pelu lalu bertanya apakah Tuan Oh sudah lupa padanya. Tuan Oh terlihat tak mengingatnya, Ji Hong pun bertanya apakah memiliki waktu untuk minum teh bersama. 

Ji Hong membuatkan segelas teh untuk Tuan Oh di ruanganya, Tuan Oh akhirnya mengingatnya saat ibunya meninggal Ji Hong itu hadir.  Ji Hong membenarkan dan ia juga sebagai guru Hye Jung saat SMA. Tuan Oh meminta maaf sebagai ayah tapi  belum pernah mampir ke sekolahnya memberi salam. Ji Hong pun mempersilahkan Tuan Oh untuk meminum tehnya lebih dulu.
Tapi, bagaimana anda bisa jadi dokter ?” tanya Tuan Oh bingung
Aku dari awal memang dokter. Saat itu, aku sedang cuti dan menjadi guru.” Jelas Ji Hong lalu bertanya apakah memiliki kartu karena mengingat dengan sup nenek,
Rasanya tidak mirip, tapi kau tidak akan tahu bedanya kalau tidak pemilih.  Orang bilang rasanya mirip buatan ibuku.” Kata Tuan Oh memberikan kartu namanya.
Ji Hong bertanya apakah sudah menelp Hye Jung kalau akan datang ke rumah sakit. Tuan Oh mengatakan tak memberitahunya karena tahu anaknya itu sangat membencinya,  karena tahu Hye Jung pasti menghindar kalau menelpnya jadi lebih baik  langsung datang. Ji Hong yakin Hye Jung itu tidak akan menghindari. 

Hye Jung sedang ada diruangan lalu melihat ponselnya ada telp dari ayahnya, setelah menatapnya cukup lama memilih untuk tak menerima telp dari ayahnya. Telp dari nomor tak dikenal masuk, seorang pria menelp memberitahu dari kanto Dokter Jin memberitahu Direktur ingin bertemu dengannya. Hye Jung mengerti.
Beberapa saat kemudian, Hye Jung sudah duduk disebelah Seo Woo bertemu dengan Dokter Jin. Dengan ramah Dokter Jin bertanya  Bagaimana kerja disini, apakah menyukainya. Hye Jung mengatakan kalau semua berjalan dengan lancar.
Seo Woo keras kepala dan kurang fleksibel.  Sepertinya dia kurang bagus saat bekerja.  Kalian seumuran, harusnya bisa berteman akrab.” Komentar Dokter Jin, Seo Woo dan Hye Jung saling menatap.
Oh ya, aku dengar ini dari tim PR, Dokter Yoo Hyejung akan hadir dalam SBC "Focus People" Jadi Lakukan dengan baik.” Kata Dokter Jin

Aku sudah menolak itu dan tidak cocok melakukannya.” Ucap Hye Jung.
Mana bisa begitu ? Semua orang harus bersumbangsih saat rumah sakit dalam bahaya.  Seo Woo bisa saja melakukannya,  tapi dia masih belum mampu.  Aku asumsikan kau setuju. Senang bertemu denganmu. Aku suka pada orang muda.” Ucap Dokter Jin sambil mengulurkan tanganya.
Hye Jung sempat terdiam tapi setelah itu meraih tangan Dokter Jin untuk berjabat tangan. Seo Woo hanya bisa terdiam menahan kesedihanya karena ayahnya juga lebih suka pada Hye Jun dibanding dirinya.
Saat keluar dari ruangan, Seo Woo memberitahu itulah caranya bagaimana bisa hidup karena Tidak semuanya mudah baginya lalu berjalan pergi. Hye Jung hanya bisa diam menatap Seo Woo merasa tak enak karena ayahnya sendiri membandingnya dengan dirinya. 


Hye Jung berjalan dilorong, Ji Hong sudah menunggu lalu mengajaknya pergi karena ingin sekarang Hye Jung yang mengantarnya pulang. Hye Jung mengaku kalau sangat suka melakukannya karena sebelumnya suasana hatinya buruk dan sekarang jadi lebih baik.
Hmm ? Kenapa bisa suasana hatimu buruk ?” tanya Ji Hong
Aku bertemu Direktur Jin dan Seo Woo.  Hidup manusia terlihat lebih baik dari jauh tapi Kalau dari dekat kejam sekali.” Cerita Hye Jung
Meskipun begitu, apa kau ingin masuk dalam kehidupanku ?” goda Ji Hong
Aku bertekad masuk dalam hidupmu.” Jawab Hye Jung, Ji Hong pun mengajak Hye Jung untuk segera pergi sekarang.
Keduanya masuk ke parkiran, Hye Jung berlari lebih dulu sengaja membuka pintu layaknya pria yang melakukan pada wanitanya. Ji Hong merasa suatu kehormatan baginya. Hye Jung meminta agar Ji Hong bisa berhati-hati dengan kepalanya 

Hye Jung menyetir mobilnya ditengah malam, Ji Hong menatapnya dengan penuh kasih sayang. Hye Jung tersenyum bahagia bisa melihat Ji Hong yang duduk disampingnya untuk mengantar pulang. Ji Hong membuka jendela mobil sengaja mengeluarkan tanganya agar bisa merasakan angin yang berhembus, Hye Jung tersenyum bahagia melihatnya.
Petualangan memasuki hidup seseorang telah dimulai.  Aku berdebar seperti hatiku sedang berlari kencang.” Gumam Hye Jung penuh semangat. 

Yoon Do baru pulang melihat Seo Woo yang berdiri menunggunya didepan rumah sambil menangis. Setelah menghela nafas panjang berjalan mendekatinya. Seo Woo mengaku berusaha untuk tak melakukanya seperti sekarang, Tapi setiap ada masalah maka selalu mencari Yoon Do. Yoon Do hanya bisa memalingkan wajahnya sambil menghela nafas kembali. Seo Woo berjalan mendekat dan langsung memeluknya.
Kenapa bukan aku ? Kenapa tidak bisa ? Kita padahal sudah cocok sekali dan saling mengenal satu sama lain.” Ucap Seo Woo menangis di pelukan Yoon Do, lalu Yoon Do melepaskan pelukan Seo Woo.
“Dasar Bodoh ...Bukannya karena kau Tapi itu karena aku.” Ucap Yoon Do
“Padahal Kita serasi sekali. Kau punya tubuh yang tinggi dan tinggiku ini sesuai untukmu” kata Seo Woo mengusap air matanya

Kau benar soal tinggi bahkan Tinggimu sempurna.” Kata Yoon Do, Seo Woo mengumpat dirinya tak bisa berkata-kata kalau Yoon Do menyetujuinya dengan cepat.
Selain soal tinggi aku tidak tahu harus berkata apa lagi” ucap Seo Woo. Yoon Do menyuruh segera pulang karena nanti bisa dilihat oleh tetangganya.
Apa masalahnya kalau dilihat orang atau tidak ?” kata Seo Woo
Orang seperti kau dan aku punya 2 pilihan yaitu mengikuti rencana orang tuamu atau tidak.  Jika mengikuti mereka,  maka kau harus punya sesuatu untuk diberikan ke mereka.  Dan Kau tidak bisa begitu.” Jelas Yoon Do

Seo Woo menegaskan kalau ia tak bisa,  karena Apapun yang dilakukan, maka tidak pernah cukup dimata orang tuanya.  Yoon Do bertanya apakah tahu sebabnya, karena Harapan itu ditetapkan oleh mereka sendiri da orang tua Seo Whoo hanya melihat Seo Woo untuk memuaskan mereka.  Seo Woo mengaku sangat menyukai ayahnya saat masih kecil sifatnya itu sangat baik. Yoon Do menyuruh pergi dan berhenti menangis seperti akan kecil serta berpesan agar keluar dari bayangan orang tuanya lalu pergi meninggalkanya. Seo Woo hanya bisa menangis sendirian tanpa ada orang yang memperdulikanya. 


Dokter Ahn dengan wajah bahagia membuat bola-bola nasi, Dokter Kang masuk ruangan sambil menelp lalu berteriak pada Dokter Ahn yang Masih bisa makan saat ini. Dokter Choi dan perawat Hyun melonggo binggung.
Kondisi pasien Kim Hye Jung memburuk, kenapa tidak lakukan pindai CT ?” kata Dokter Kang
Aku sudah meminta perawat Hyun melakukannya.” Ucap Dokter Ahn lalu bertanya pada perawat Hyun apakah tak memaluknya. Perawat Hyun bertanya balik kapan menyuruhnya.
Aku menelponmu saat pagi-pagi sekali untuk melakukannya.” Kata Dokter Ahn
Aku tidak dengar soal itu.  Seharusnya perintah seperti itu harus dilakukan secara resmi.” Kata perawat Hyun lalu pamit pergi, Dokter Choi terlihat sedih karena Perawat Hyun harus pergi.
Yaa, kau ini kenapa ? Tadi kau suruh Kang Soo memeriksa, sekarang kau suruh perawat Hyun!!!” teriak Dokter Kang,
Itu benar, aku tidak membuat alasan.” Ucap Dokter Ahn

Berkomunikasi dengan Perawat dan dokter dibawahmu saja tidak bisa ?! Apa Kau tidak bisa berkomunikasi ? Kalau kondisi mental pasien buruk, apa kau mau tanggung jawab ? Jadi Kau masih belum sadar juga ?!” teriak Dokter Kang
Dokter Ahn tak bisa lagi menahan amarahnya berdiri sambil mengebrak meja. Dokter Ahn tak terima juniornya berani berdiri didepanya, Dokter Kang hanya mengambi nasi kepalnya lalu pergi. Dokter Kang bertanya mau dibawa kemana nasi kepalnya itu.
Dokter Choi berkomentar seniornya itu sudah bertindak berlebihan. Dokter Kang pikir tak seperti karena sikapnya ini agar tidak ada kecelakaan nantinya. Dokter Choi mencari kesempatan membuat tenang dengan menyuapi seniornya. Dokter Kang memujinya lalu berteriak kalau itu bawang putih, Dokter Choi mengatakan kalau itu supaya seniornya menjadi manusia kembali. Dokter Kang langsung memukul kepala juniornya. 


Dokter Ahn masuk ke cafe dengan wajah lesu dan duduk di meja kosong. Soon Hee menemuinya bertanya apakah datang sendirian. Dokter Ahn membenarkan lalu meminta agar dibawakan minuman dan juga makanan. Soon hee mengerti lalu membawakanya sebotol bir dan juga kripik.
Jika ada mencariku terutama dari rumah sakit ... bilang saja aku tidak ada.” Kata Dokter Ahn.
Mana bisa aku bilang tidak ada ? Kau besar sekali, mereka pasti melihatnya” ucap Soon Hee, Dokter Ahn meminum langsung birnya lalu menangis. Soon Hee bingung kenapa Dokter Ahn malah menangis. 

Yoon Do baru selesai mandi menjerit kaget melihat In Joo masuk ke rumahnya dengan menekan passwor rumahnya. In Joo menyapa Yoon Do yang baru selesai dan duduk di sofa. Yoon Do mengeluh In Joo datang lagi dan bertanya apakah In Joo itu tidak punya rumah ?
Mana bisa seenaknya kerumah orang ?!!” jerit Yoon Do kesal
Aku lelah..... Berikan aku minuman dingin.” Kata In Joo bersadar di sofa. Yoon Do mengeluh melihat tingkah In Joo yang di panggilnya bibi
“Aku dengar kau suka wanita yang punya masa lalu bermasalah ? Awas kalau kau menyukaiku” goda In Joo  
Itu tergantung masa lalunya !!!” tegas Yoon Do dengan tawa mengejek, In Joo menegaskan kalau jangan sampai Yoon Do menyukainya karena Kisah masa lalunya banyak sekali. 
Yoon Do pikir tak perlu khawatir soal itu dan meminta agar tak ke rumahnya lagi karena kehidupan apa yang akan dijalaninya sekarang. Terdengar suara Pa Ran memberitahu pamanya datang, lalu melihat In Joo juga ada dirumah keponakanya. Yoon Do mengumpat dirinya bisa gila melihat dua orang yang membuatnya kesal

Paman, tolong jangan kerumahku lagi.  Kenapa paman kesini lagi ?!” teriak Yoon Do kesal
Paman kesepian.” Kata Pa Ran, In Joo mengaku kalau merasa seperti itu juga jadi sangat suka datang ke rumah Yoon Do.
Aku juga, sebenarnya agak aneh jika pasangan bercerai seperti kita bertemu.” Ucap Pa Ran
Benar, menyedihkan kalau hanya kita berdua.  Lebih baik jika ada Yoon Do, menyenangkan bisa menggodanya.” Komentar In Joo,
Pa Ran setuju kalau In Jo memang sahabatnya dan kembali High five. Yoon Do menegaskan bersumpah akan mulai berkencan dan mencari wanita yang ingin tinggal dirumahnya agar keduanya tak datang lagi. In Joo menyuruh Yoon Do lalukan saja Tapi, menurutnya kepribadian Yoon Do kurang populer dikalangan perempuan. Yoon Do terlihat kesal dengan ucapan In Joo.
In Joo bertanya apakah Yoon Do sudah membeli mie dalam cup, dan memberi bayarkan kalau akan mengakuinya sebagai pria yang baik. Yoon Do tersenyum akan membelikanya, In Joo bertanya apakah akan membelinya sekarang. Yoon Do dengan wajah kesal mengatakan akan membelinya besok lalu berjalan pergi masuk ke dalam kamar. Pa Ran mengajak high five, In Joo menolaknya menurutnya berlebihan. 

Hye Jung mengantar Ji Hong sampai ke depan rumah dan sempat membuka sabuk pengamanya, Ji Hong meminta untuk membukakan sabuk pengamanya, Hye Jun binggung. Ji Hong pikir Hye Jun suka melakukan hal seperti itu rasanya seperti menjaga dan peduli pada seseorang. Hye Jung mengeluh Ji Hong itu tahu terlalu banyak soal dirinya.
Aku banyak belajar setelah semua perkataanmu padaku.” Kata Ji Hong
“Kau ini masih pendendam seperti dulu.” Balas Hye Jun lalu membuka sabuk pengaman milik Ji Hong.
Tiba-tiba Hye Jung merasakan sesuatu yang berdebar dengan kencang saat berdekatan lalu memilih untuk mundur tak melepaskanya. Ji Hong bertanya kenapa Hye Jung mundur. Hye Jung merasa sedikit ada sesuatu yang bisa merangsangnya. Ji Hong tertawa lalu membuka sabuk pengamannya dan bertanya apakah ingin mampir untuk makan. Hye Jun menolak. Ji Hong bertanya apakah Hye Jung ingin mencoba bermain mesin boneka. Hye Jung akhirnya setuju karena Ji Hong bisa membuatnya untuk main ke rumahnya. 

Hye Jung bermain mesin boneka dan berhasil mengambil boneka anjing berwarna putih. Ji Hong tak percaya sekarang Hye Jung itu sudah pandai sekali. Hye Jung mengaku sekali diajarkan makan bisa dengn cepat mengerti dan melakukanya lalu bertanya Kenapa membeli permainan ini untuk dirumah
“ini imbalan atas apa yang tidak kumiliki saat kecil.” kata Ji Hong, Hye Jung pikir akan membutuhkanya juga.
Aku bertemu ayahmu.” Kata Ji Hong, Hye Jung langsung terdiam. Ji Hon betanya apakah tidak mau dibahas. Hye Jung mengatakan boleh membahasnya.
Setelah aku ungkit, tapi aku jadi tidak tahu harus berkata apa.” Kata Ji Hong
Aku tidak suka pada ayahku.” Kata Hye Jung, Ji Hong tahu itu

Hye Jung menegaskan Kalau ada yang memintanya untuk berbaikan dengan ayah, maka ia  tidak mau ketemu orang itu lagi. Ji Hong bertanya apakah ia bisa bertemunya. Hye Jung balik bertanya kenapa ingin bertemu,  Ji Hong mengatakan ingin makan nasi sup nenek,karena sangat merindukanya. Hye Jung juga mengaku kalau sangat merindukanya juga.
Aku katakan ini padamu.  Apa kau tahu kenapa aku tidak memasak ? Aku takut kalau aku akan pandai melakukannya. Kalau aku pandai memasak,  maka aku jadi ingat nenek. Lalu Kalau mengingat nenek aku jadi menangis.” Cerita Hye Jung dengan mata berkaca-kaca
Aku tidak tahu harus melakukan apa disaat begini.” Kata Ji Hong
Aku senang kau bilang tidak tahu harus bagaimana. Maka Aku akan ajarkan.” Ucap Hye Jung lalu menarik Ji Hong yang bersandar dimesin mainan.
Hye Jung menjelaskan disaat seperti ini maka tangan Ji Hong itu harus  disatukan dengan memeluk bagian pinggangnya, menurutnya pacarnya itu hanya perlu memeluknya saja. Ji Hong tersenyum memeluk Hye Jung dengan erat untuk menenangkanya. Hye Jung pun seperti merasakan kenyamanan saat memeluk Ji Hong dengan erat.

Pagi hari di rumah sakit
Tuan Nam memegang erat tangan Nam Dal  yang sudah mengunakan pakaian rumah sakit, begitu juga Nam Hae. Lalu ia memberitahu anak bungsunya kalau operasi itu bukan hal besar, menceritakn nanti Dokter akan meminta untuk menutup mata dan Nam Dal harus menutup mataya, ketika matanya tertutup dan tertidur setelah terbangun makan operasinya itu selesai.
Baiklah.  Lalu Hyung bagaimana, apakah Hyung juga ikut ?” tanya Nam Dal
Aku tidak hari ini. Benarkan ayah?” kata Nam Hae,
“Benar, Nam Hae akan melakukan operasi sesudah Nam Dae.” Kata Tuan Nam, Nam Hae kembali tertawa. Tuan Nam terlihat sedih lalu mengelus kepala anaknya dengan memuji sebagai vitamin untuknya. 

Ji Hong dan Dokter Pi masuk ruangan menyapa dua pasien ciliknya, lalu meminta Tuan Nam agar tak perlu khawatir. Tuan Nam mengerti karena tidak khawatir. Ji Hong pun menanyakan kedaaan Nam Dal sebelum operasi, Nam Dal mengatakan baik-baik saja, Nam Hae juga mengatakan baik-baik saja dengan tawanya. Ji Hong mengatakan agar mereka melakukan bersama dengannya dan mengajak untuk bersalaman.
Nam Dal pun berjabat tangan, Tuan Nam berkaca-kaca melihat anaknya yang masih kecil harus menjalani operasi. Dokter Pi memastikan pada Tuan Nam kalau sejak semalam Nam Dal itu tak minum air putih. Tuan Nam membenarkan. Nam Hae memeluk adiknya yang akan menjalani operasi. 

Hye Jung dengan bor membuka lebih dulu bagian tempurung kepalanya dan membukanya lebar-lebar. Ji Hong masuk ruangan meminta agar dipakain jubah operasi dan juga sarung tangan, Hye Jung akan berganti tempat. Ji Hong menyuruh Hye Jun untuk tetap melakukanya saja.
Akhirnya Hye Jung duduk kembali meminta benangnya. Ji Hong memperhatikanya, Hye Jung meminta Nomor 19 dan menarik lapisan kepalanya dan meminta agar diberikan MIC. Setelah membukanya dan memberikan pada Ji Hong untuk melakukan.
Ji Hong menarik microscope lalu meminta Tang Bipolar setelah itu menaruh beberapa lapisan putih dan seperti benang yang menempel lalu meminta  CUSA. Hye Jung melihat Tumornya terletak di batang otak.  Ji Hong membenarka jadi jangan sampai ada kesalahan karena Kalau sampai salah bisa cacat parah. 

Tuan Nam terlihat gelisah di ruang tunggu, Nam Hae duduk disampingnya masih saja tertawa, Tuan Nam pun memegang tangan anaknya dengan wajah sedih lalu memeluknya dengan erat.
Di ruang operasi, terdengar suara seperti peringatan. Perawat memberitahu dari monitor kalau Gelombang otaknya terlihat buruk. Ji Hong bertanya bagaimana tampilanya. Hye Jung mengatakan  FA-nya turun, kondisi latennya juga. Ji Hong tiba-tiba menyuruh mereka menghentikan semua aktifitas.
Hye Jung binggung, semua terlihat tegang karena tiba-tiba harus berhenti melakukan operasi. Ji Hong memejamkan matanya setelah menyuruh semua berhenti, Hye Jung meliriknya. Ji Hong bertanya bagaimana keadaaanya sekarang. Perawat melihat di monitor Sudah normal kembali dengan grafik yang naik turun dengan gelombang yang besar. Ji Hong pun mengedipkan matanya pada Hye Jung dan kembali melakukan operasi lalu bertanya apakah terlihat baik. Hye Jung memuji memang sangat baik. 

Tuan Nam sudah membaringkan Nam Hae dalam pangkuanya terlihat wajah anaknya yang masih tertawa saat tertidur.  Ji Hong keluar dari ruang operasi, Tuan Nam memindahkan Nam Hae di kursi lalu mendekati Ji Hong dan Ji Hong memberitahu operasinya berjalan lancar.  Tuan Nam bisa bernafas lega dan mengucapkan terimakasih.  
Kita harus lihat hasilnya setelah dia sadar Tapi tidak perlu khawatir mengenai hal itu” jelas Ji Hong, Tuan Nam menganguk mengerti dan kembali mengucapkan terimakasih. Ji Hong tersenyum lalu melihat Nam Hae yang tertidur dengan wajah tertawanya. 

Dokter Kim mengajak Hye Jung untuk minum teh bersama lalu bertanya apakah ada jadwal operasi hari ini. Hye Jung mengatakan Sudah selesai dan menjadi asisten Prof Hong Ji Hong.  Dokter Kim mengaku Sebenarnya, sedang ditekan oleh Direktu Jin  
Ia ingin kau hadir di TV mewakili rumah sakit.  Apakah ... ini berat buatmu ?” kata Dokter Kim tak enak hati
“Kalau Dokter Kim yang memintanya, maka ia akan melakukanya.  Aku cenderung menahan diri jika menyangkut orang.”kata Hye Jung
Dokter Kim tak percaya ternyata Hye Jung itu mudah sekali memutuskan pilihanya. Lalu bertanya Apa Hye Jung memang semudah ini, Hye Jung mengaku memang mudah kalau itu berhubungan langsung dengan Dokter Kim. Keduanya tertawa bahagia mendengarnya. 

Ji Hong sedang minum di taman, Hye Jung datang langsung menyandar di bahunya dengan bersikap manja, karenaOperasinya sudah selesai,  maka semua ketegangannya akhrinya pergi, tapi sekarang merasa lelah. Ji Hong tersenyum lalu memberikan minumanya, Hye Jung pun meminumnya dan Ji Hong pun ikut meminumanya juga.
“Kau Mau makan apa ? Aku akan buatkan semua yang kau mau !” kata Ji Hong
“Ah... benarkan?  Kalau begitu, aku mau ...” ucap Hye Jung menopang dagu, Ji Hong ikut menopang dagu ikut memikirkan apa yang ingin dimakan oleh pacarnya. 

Keduanya pergi ke supermarket bersama, Ji Hong sebagai pria menyuruh Hye Jung mengambil semua barang yan diinginkanya karena akan membelikanya semuanya. Hye Jung senang langsung mengambil snack yang dinginkanya lalu mengambil ramyun setelah itu memasukan lorong, memasukan semua barang ke dalam keranjang. Ji Hong diam-diam menaruhnya kembali karena merasa berlebihan.
Ji Hong melihat ada makanan yang bisa dicoba, Hye Jung sudah membuka mulut karena Ji Hong ingin menyuapinya. Tapi Ji Hong yang jahil langsung memasukan ke dalam mulutnya. Hye Jung dengan kesal ingin memukulnya dan memilih untuk mengambilnya sendiri saja.
Keduanya melihat ke bagian sayur, Hye Jung melihat sekotak sayuran yang masih sangat fresh. Lalu pindah ke bagian buah, Hye Jung mengetuk-ngetuk buah semangka mengatakan tak mengerti dalam hal memilihnya. Ji Hong memilih salah satunya, Hye Jung bertanya apakah perlu dibedah dengan pisau bedah. Ji Hong mengatakan punya satu dirumah. Hye Jung tertawa sendiri. 

Hye Jung menopang wajahnya tersenyum bahagia melihat Ji Hong yang sibuk masak didapur. Ji Hong mencicipi dulu masakannya lalu menuangkan ke dalam mangkuk sup, dan menaruh diatas meja untuk pacarnya karena sup itu sebagai bintang utama malam ini. Hye Jung melihat tidak mungkin sama dan memulai untuk mencobanya.
Ji Hong melihat Hye Jung yang mulai mencicipi masakanya, Hye Jung terdiam setelah mencobanya lalu kembali mencobanya. Ji Hong bertanya kenapa. Hye Jung mengatakan Rasanya mirip sup buatanya nenek. Ji Hong bertanya apakah rasanya enak. Hye Jung mengatakan enak dan bertanya membelinya dimana. Ji Hong mengatakan mendapatkan di Kedai sup nasi nenek. Hye Jung terdiam menaruh sendoknya menatap Ji Hong yang duduk didepanya.
“Berkencan dimulai saat seseorang memasuki hidupmu. Ini hal tepat jika mengijinkan orang itu masuk dalam kisah hidupmu tapi Menerima orang itu masuk, sungguh hal yang sulit. Gumam Hye Jung
bersambung ke episode 14 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

4 komentar:

  1. Eh, ada nam goong min... sempat terpikir apa ini masih beautiful gong shim... hehe...

    BalasHapus
  2. Ihhh ah dan te jdi comeo y .tapi gkarakter y ga pas dia harus y ceria ga pendiam.

    BalasHapus
  3. Boneka y ji hong ngasi y diepisode brapa sih,,,kok lupa y

    BalasHapus
  4. Boneka y ji hong ngasi y diepisode brapa sih,,,kok lupa y

    BalasHapus