PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 25 September 2016

Sinopsis Cinderella and Four Knights Episode 14 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Seo Woo masuk ke dalam ruangan kakeknya dan melihat sebuah karangan bunga dengan bertuliskan [Semua staf Haneul Grup mendoakan agar kau cepat sembuh] lalu berkomentar kalau mereka semua  hanya mengirim 1 bunga, sambil menatap sedih kakeknya merasa sangat malang. 

Malam Hari, Hyun Min datang ke rumah sakit melihat Seo Woo ada disana juga. Seo Woo bertanya kenapa Hyun Min datang. Hyun Min mengaku kalau tak bisa tidur dan bertanya dengan jadwal padatnya Seo Woo hari ini. Seo Woo mengatakn akan menunda jadwal. Hyun Min akhirnya mendekati sang kakek.
Sampai kapan kau akan tidur, Kakek? Aku sudah tidak patuh padamu selama bertahun-tahun... jadi aku juga tidak  memaksa Kakek haru mendengarku. Jadi, Aku mohon bangunlah” ucap Hyun Min pada sang kakek.
Seo Woo yang mendengar hanya diam saja, Hyun Min pun terlihat gugup karena ini pertama kalinya dekat dengan Seo Woo dalam satu ruangan. 

Seorang masuk ke dalam ruangan, lalu memegang papan nama Tuan Kang diatas meja. Yoon Sung masuk ruangan sengaja megang papan nama sebagai seorang Direktur.
Flash Back
Yoon Sung menangis sendirian didepan rumah, terlihat di dalam rumah ayahnya yang sedang memukuli ibunya. Sang ayah pun keluar dengan membawa sebotol bir, lalu meninggalkan rumah. Ibunya keluar sambil menangis  mengatakan kalau ia keluar sebentar.

Yoon Sung sudah dewasa berlatih taekwondo dengan temanya dan hasilnya, menang melawan temanya. Temanya merasa memang tidak bisa menang melawannya, lalu bertanya apa rahasianya. Yoon Sung menjawab  hanya punya sesuatu yang penting yang sangat ingin kulindungi, hanya itu saja.
Yoon Sung terdiam sambil memegang papan nama Tuan Kang, seperti tujuanya selama ini hanya ingin melindungi ibunya. 


Seseorang menemui Hyun Min disebuah restoran mengaku sudah lama tak berjumpa lalu memujinya yang terlihat semakin keren. Hyun Min meminta maaf karena saat temanya  menyelenggarakan fashion show di Korea untuk pertama kalinya tapi tak bisa datang.
Aku mengirim semua pakaian baru  musim ini untukmu. Apa kau menyukainya?” tanya temanya, Hyun Min mengataka tentu saja dan  sangat berterima kasih.
“Ah..Tidak, malah suatu kehormatan bagiku karena pakaian rancanganku dikenakan olehmu.” Ucap Temanya, Hyun Min berjanji  akan memakainya dengan senang hati
Tapi, ada apa ini? Sepertinya kau meneleponku bukan hanya untuk menyapa saja.” Kata temanya, Hyun Min mengatakan kalau ia butuh bantuan. 

Ji Woon kembali dengan mobilnya, lalu menatap album foto milik ibunya dan tanpa berpikir panjang langsung membuang ponselnya. Seperti tak mau ada hubungan lagi dengan keluarga Kang. 

Hyun Min datang menemui Dokter Park bertanya ada apa memanggilnya. Dokter Park mengatakan tidak bisa menghubungi Eun Ha Won. Hyun Min binggung kenapa Dokter Park ingin bertemu dengan Ha Won.  Dokter Park pikir Hyun Min belum tahu karena Ha Won ingin menjadi medonorkan hatinya setelah mengetahui Tuan Park dirawat dirumah sakit. Hyun Min tak percaya mendengarnya, Dokter Park menyayangkan kala Ha Won juga tak cocok. 

Hyun Min menatap kakeknya yang masih tak sadarkan diri, Perawat datang ingin memeriksa semua selang dan alat dengan baik. Sebelum pergi perawawat memberitahu Hyun Min kalau tadi dihubungi oleh restoran karena ada beberapa barang Ketua ketinggalan di sana. Hyun Min mengerti. 

Hyun Min akhirnya pergi ke restoran, Manager meminta maaf karena seharusnya menghubung Hyun Min lebih cepat dan menurutnya ponsel itu jatuh setelah Tuan Kang dilarikan ke Rumah sakit.
Untungnya, kami langsung mengambilnya.. Awalnya aku mau memberikan ponsel ini pada sekretaris Ketua..., tapi dia tiba-tiba pergi Karena itulah aku menelepon rumah sakit.” Cerita si pegawai, Hyun Mi binggung siapa yang dimaksud sekertarisnya.
Ya, Sekretaris Ketua ada di restoran bersama dengan Nyonya Ji.” Ucap Manager restoran, Hyun Min tak percaya ternyata keduanya ada ditempat kejadian saat kakeknya pingsan.

Hyun Min mengemudikan mobilnya dengan mengingat cerita dari  si Manager “Setelah itu, Ketua datang, tapi dia akhirnya pingsan.” Akhirnya ia sampai di kantor kakeknya.
Pegawai yang lain memberitahu kalau Yoon Sung tidak masuk kerja hari ini. Hyun Min kaget mengetahui kalau Yoon Sung bahkan tak masuk kerja.  Si pegawai memberitahu alasan Yoon Sung adalah akan ke rumah sakit bersama Ny. Ji untuk membesuk Ketua Kang

Hyun Min baru berjalan akan keluar dari kantor, Yoon Sung menelpnya. Hyun Min menanyakan keberadan Yoon Sung sekarang. Yoon Sung terlihat gugup lalu mengatakan ada di kantor. Hyun Min bisa mengerti dan memastikan kalau Yoon Sung itu berbohong.
Yoon Sung bertanya apakah ada masalah yang terjadi. Hyun Min mengaku kalau hanya ingin tahu kapan Yoon Sung datang ke rumah sakit. Yoon Sung mengatakan kalau akan datng nanti dan brtanya apakah ada sesuatu hal yang mendesak. Hyun Min mengatakan tak ada dan mengucapkan akan bertemu di rumah sakit nanti. 

Yoon Sun menatap ibunya setelah menutup telpnya. Nyonya Ji memberikan sebuah amplop memberitahu kalau itu  sertifikasi dokumen transfer saham, kalau Yoon Sung menandatangani surat itu, sahamnya akan ditransfer kepada anaknya, Yoon Sung masih tak yakin ibunya itu akan melakukan ini padanya.
“Apa kau ingat hari pertama  Ketua memperkenalkan kita? Aku meminta bantuanmu hari itu. Aku bilang ingin hidup bahagia sebagai seorang wanita, dan ingin kau pura-pura tak kenal padaku.” Kata Nyonya Ji mengingatkanya.
“Tapi Bukan itu yang sebenarnya. Aku tidak ingin hidup bahagia sebagai seorang wanita, aku ingin hidup bahagia sebagai seorang ibu. Aku ingin menjadi ibu yang baik bagi dirimu, meskipun hanya sekali. Jadi... apa kau akan memperbolehkanku seperti itu? Sekarang Pilihannya ada padamu. Aku akan menunggu.” Ucap Nyonya Ji lalu meninggalkan anaknya.
Yoon Sung terdiam mengingat kembali kata-kata ibu panti asuhan tentang ibunya Dia ingin menunjukkan anak-anak ini... cinta yang tidak bisa ditunjukkan pada anak kandungnya sendiri. Itulah yang dia mengatakan kepada kami, Aku yakin, dia dipanggil "Ibu" oleh anak-anak itu... tidak cukup sebanding dengan dipanggil "Ibu" oleh anaknya sendiri.
Ja Young melihat berita di fans page artis kesukaanya Seo Woo membatalkan semua pertunjukkannya selama dua minggu ke depan! Ayo kita hibur Seo Woo, yang  pasti bersedih karena kakeknya!
Ha Won datang menyindir temanya yang mengulur-ulur waktu lagi. Ja Young merasa Ha Won pasti tahu tentang hal ini. Ha Won bertanya tentang apa. Ja Young mengatakan ii Tentang kakeknya Seo Woo. Ha Won mengangguk, Ja Young kesal temanya itu tak memberitahukanya. Ha Won pikir tak ada gunanya karena pasti Ja Young akan khawatir.
Apa tak masalah bagimu kerja disini, setelah kau pergi dari Kediaman Haneul? Manajer hanya mengizinkanmu tidur di sini selama seminggu!” ucap Ja Young. Ha Won pikir nanti bisa pergi ke tempat lain,
Jangan seperti itu, kembali saja ke Kediaman Haneul” kata Ja Young, Ha Won menegaskan kalau ia  baik-baik saja!

Aku juga bisa bekerja larut malam di bioskop.” Ucap Ha Won dengan senyuman bahagia
Kau nanti sakit, kalau seperti ini terus! Aku tahu bahwa kau itu punya masalah, meski kau sedang tersenyum. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi... “ ucap Ja Young langsung dipotong oleh Ha Won
Ha Won  menegaskan kalau ia baik-baik saja, Ja Young membalas dengan kesal kalau tak baik-baik saja. Terdengar bunyi suara pintu dibuka, Ha Won ingin menyapa pelanggan yang masuk. Tuan Eun datang dengan senyuman melihat anaknya. 


Ha Won membawakan minuman dan kue untuk ayahnya, Tuan Eun bertanya apakah Ha Won tidak bekerja di Kediaman Haneul. Ha Won mengaku kalau memiliki dua perkerjaan sekarang.  Tuan Eun bertanya keadaan anaknya disana, bisa makan dan tidur teratur. Ha Won dengan penuh semangat mengatakan tentu saja.
“Apa Kau tahu, aku agak khawatir kau menghabiskan banyak waktu... bersama dengan orang-orang yang sangat berbeda dari kita. Karena kau tinggal dengan orang-orang kaya, makanya orang seperti Young Jin memerasmu.” Ungkap Tuan Eun, Ha Won mengatakan kalau baik-baik saja dengan hal itu.

Oh ya, Ha Won... Apa kau masih menyimpan cincin ibumu?” tanya Tuan Eun, Ha Won memperlihatkan cincin yang ada didalam kalungnya.
Rupanya, cincin itu bukan milik ibumu.” Kata Tuan Eun, Ha Won binggung karena  Cincin ini ada di tangannya Ibu saat meninggal.
Aku hanya tahu hal itu dari Young Jin, tapi... ibumu meninggal karena menyelamatkan tetangga sebelahnya. Dan tetangga wanita itulah yang menginginkan anaknya menyimpan cincin itu.” cerita Tuan Eun.
Tidak mungkin, aku bahkan tidak tahu soal itu.” ucap Ha Won tak percaya
Jadi... selama ni aku sudah salah paham dan membenci ibumu karena cincin itu. Tapi tetap saja, cincin itu sudah seperti wasiat terakhir ibumu. Bagaimana kalau kita mengembalikan cincin itu ke pemilik yang sebenarnya?” kata Tuan Eun, Ha Won mau tak mau setuju walaupun hatinya sedih. 

Hye Ji sedang menyusun baju-baju pada gantungan lalu menerima telp dari seseorang. Sang Designer teman Hyun Min memanggil Hye Ji saat baru datang ke restoran dan mempersilahkan duduk. Ia mengungkapkan sudah melihat desainnya jadi ingin menjadi mentornya. Hye Ji terkejut mendengarnya.
Aku merekomendasikan mahasiswa beasiswa untuk sekolah mode di Paris setiap tahunnya dan aku ingin merekomendasikanmu tahun ini.” kata Si Designer
Wow, sulit kupercaya, Rasanya seperti mimpi! Tapi... bagaimana caranya kau melihat desainku?” tanya Hye Ji binggung
Aku selalu rajin mencari desainer baru. Sepertinya sedikit sekali yang  memperhatikan karyamu.” Komentar Si designer. Hye Ji bisa tersenyum bahagia karena bisa melanjutkan sesuatu yang disukainya. 

Seo Woo menemui Hyun Min yang sudah menunggunya dibalkon, bertanya ada apa memanggilnya. Hyun Min bertanya balik menunjukan apa yang ada ditanganya sekarang. Seo Woo binggung karena yang ada di tangan Hyun Min itu sebuah ponsel.
Ini ponsel punya Kakek.” Ucap Hyun Min, Seo Woo binggung kenapa Hyun Min bisa memegang ponsel kakeknya, Hyun Min mengaku terjadi begitu saja.
Tapi, apa tak ada orang yang datang hari ini?” tanya Hyun Min, Seo Woo mengatakan  tidak ada satu pun.
Jadi maksudmu Yoon Sung Hyung juga tidak datang?” ucap Hyun Min ingin menyakinkan. Seo Woo membenakan, Hyun Min seperti sudah bisa mengartikan kalau yang diucapkan Yoon Sung itu pasti bohong.
Seo Woo melihat wajah Hyun Min yang berubah dan bertanya apakah ada masalah. Hyun Min menutupinya kalau tidak ada lalu mengaku tidak bisa buka pola kuncinya. Seo Woo melihat ponsel kakeknya lalu mencoba menarik garis kebawah lalu ke samping dan akhirnya ponsel pun terbuka. 

Hyun Min kaget Seo Woo bisa langsung membukanya, Seo Woo mengatakan hanya mencoba  pola yang biasa digunakan. Hyun Min bertanya pola apa maksudnya. Seo Woo memberitahu  Bentuk "L" karena Paling mudah membuka ponsel dengan pola itu. Hyun Min tak menyangka kakeknya itu punya pola yang sama seperti Seo Woo lalu menyindirkan kalau keduanya memang mirip.
Seo Woo melihat Foto Ha Won dan mereka berempat saat pertama kali berkumpul untuk makan bersama, Hyun Min pun melihatnya lalu memberitahu kalau  Eun Ha Won pergi ke rumah sakit tanpa memberi tahu mereka dan ingin menjadi pendonor. Seo Woo kaget mendengarnya, Hyun Min mengatakan kalau  hasilnya tidak cocok jdai sekarang Satu-satunya yang tersisa sekarang adalah Kang Ji Woon dan bertanya-tanya  kemana si berandal itu


Ja Young membawakan kotak makanan berisi telur gulung, kimbap dan buah. Karena Seo Woo harusnya mengurus orang yang sakit dan menemaninya maka harus menjaga makanya juga. Seo Woo mengucapkan terimakasih.
Ayahku juga pernah dirawat di rumah sakit karena kanker. Tapi, dia sudah pulih sekarang, hanya saja dia belum bisa bekerja lagi.” Cerita Ja Young, Seo Woo bisa mengerti.
Waktu itu aku masih SMP,  saat ibuku harus bekerja... jadi aku yang selalu menemani Ayah di RS, dan makan makanan sisa ayah yang dari RS. Aku  berbohong pada ayahku kalauaku beli makanan dari kantin RS. Oh Yah! Pernah juga, Ha Won membawakan makanan yang hampir kadaluwarsa... dari mini market tempat dia bekerja. Semua makanannya sangat enak saat itu! Dan sejak itu kami bersahabat!” cerita Ja Young penuh semangat.
Aku akan makan semua ini karena kau yang membuatnya.” Ucap Seo Woo mengambil telur gulung. Ja Young tersenyum bahagia mengucapkan terimakasih, Seo Woo ingin pergi sebentar karena ingin membeli minum untuk mereka.

“Ahh.. Seo Woo Oppa menyantap  makanan yang kubuat untuknya!” jerit Ja Young tak percaya Lalu melihat aplikasi dalam ponselnya dengan mengambil gambar barcode lebih dulu dari ponsel Seo Woo.
Hasilnya adalah [Kecocokan dengan Kang Seo Woo: 95 persen] Ja Young menjerit tak percaya kalau mungkin mereka berjodoh. Seo Woo tiba-tiba datang bertanya apa yang sedang dilakukanya. Ja Young beralasan kalau ponsel Se Woo kotor jadi sengaja mengesernya.
Tapi, um... Kau tahu di mana Ha Won, 'kan?” kata Seo Woo, Ja Young pikir tak bisa bilang kalau tak mengetahuinya sekarang. 

Ha Won melayani pelanggan yang baru datang, Seo Woo mengangkat wajahnya dari balik topi. Ha Won kaget ternyata Seo Woo yang datang menemuinya. Seo Woo mengatakan akan menunggunya dan mengajak Ha Won bicara. Akhirnya mereka duduk bersama, Ha Won dengan wajah khawatir menanyakan keadaan Tuan Kang sekarang.
Dia sama saja seperti sebelumnya, dan sementara itu, waktu terus menunggunya. Kenapa kau tak mengangkat teleponmu, setelah kau diperiksa?” kata Seo Woo kesal
Oh... memang hasilnya sudah keluar?” ucap Ha Won, Seo Woo mengatakan kalau hasilnya Ha Won tak cocok dengan Ketua Kang. Ha Won terlihat sedih mendengarnya.
Jadi... hanya Ji Woon kerabat kandung Kakek yang tersisa.” Ucap Seo Woo, Ha Won kaget karena  Ji Woon tidak diperiksa
Aku belum bisa menghubunginya sejak Kakek pingsan. Karena aku tak bisa menghubunginya,  maka pasti ada yang tak beres dengannya. Karena itulah aku membutuhkanmu. Dan Ini ponsel Kakek. Ada sesuatu di sini yang kau harus tunjukkan pada Ji Woon.” Ucap Seo Woo memberikan ponsel kakeknya,
Eun Ha Won... Hanya kau yang bisa membawa Ji Woon pulang.” Kata Seo Woo dengan wajah memohon .
Ha Won binggung kenapa harus dirinya, Seo Woo mengaku  sudah mengetahui tentang hubungan mereka berdua. Ha Won kaget, Seo Woo mengatkan akan menjaga rahasianya karena kalau Kakek tahu maka semuanya akan runyam. Ha Won pikir Seo Woo tak perlu tahu kalau kakeknya juga  sudah mengetahui hubungan mereka.
Tapi setelah kupikir-pikir..., kami sudah hidup bersama  selama setahun... Sedang aku tidak tahu di mana dia dan apa yang dia lakukan. Karena itulah aku datang ke sini meminta bantuanmu.” Ucap Seo Woo menyesal, Ha Won pun terdiam karena ternyata Ji Woon belum datang menemui kakeknya. 


Ha Won duduk sendirian teringat kembali saat terakhir kali, Ji Woon marah karena keadaan jadi kacau dan Ha Won bersikap seperti ini, lalu memperingatakan Ha Won kalau memang pergi maka tak akan bertemu denganya lagi. Setelah itu permintaan dari Seo Woo “Hanya kau yang bisa membawa Ji Woon pulang.” Sambil menangis, Ha Won melihat ponsel milik Tuan Kang yang berisi banyak pesan.
Untuk anakku Kang Suk Chul: Namanya Ji Woon. Aku benci ibunya, tapi dia memberi nama yang bagus untuk anakmu.  Dia pintar, dan suka memperbaiki barang-barang, dia mirip denganmu. Kenapa kau mati meninggalkan seorang anak seperti dia?

Ha Won pergi ke sebuah tempat lalu bertanya pada seseorang seperti bengkel mobil bertanya  apakah Ji Woon ada ditempat itu. Pria tersebut langsung memanggil nama Han Ji Woon seperti sebelumnya. Ji Woon keluar dari balik mobil yang sedang diperbaikinya, matanya melotot kaget melihat Ha Won datang menemuinya. Ha Won menatap sedih Ji Woon berkerja dalam bengkel meninggalka kakeknya. 

Ji Woon memberikan secangkir kopi untuk Ha Won yang menungunya dibawah pohon. Ha Won menceritakan Yoon Sung memberitahu tempat kerjanya jadi datang kesana, lalu bertemu dengan teman lamannya kalau tempatnya sekarang adalah  tempat pertama kau mulai bekerja.
Kau sudah jauh-jauh kesini, jadi minumlah dulu sebelum pergi.” ucap Ji Woon kembali dingin, Ha Won langsung memberikan ponsel milik Tuan Kang.
Ini ponselnya Ketua, ada  yang harus kau lihat disini.” Ucap Ha Won, Ji Woon langsung menolaknya merasa tak perlu.
Ini ada hubungannya dengan ayahmu. Cobalah baca pesannya.” Kata Ha Won, Ji Woon mengambil ponsel dan melihat deretan pesan tanpa balasan.
Ketua... mengirim SMS pada ayahmu. Dia melakukannya setiap hari karena sudah menemukanmu. Apa Kau mau membesuk kakekmu? Semua orang menunggumu.” Ucap Ha Won
Jangan salah mengerti, Tidak ada orang yang menungguku.” Kata Ji Woon tak peduli
Ketua sakit parah sekarang, jadi pasti membutuhkanmu.” Ucap Ha Won menyakinkan.
Ji Woon menegaskan tak membutuhkan Kakeknya, Ha Won marah mendengar Cara Ji Woon yang mengatakan seperti itu pada kakeknya, menurutnya Seberapapun membencinya, tetap saja Tuan Kang adalah kakeknya dan menyindir Ji Woon  yang melarikan diri seperti seorang pengecut walaupun  tak tahu apa yang terjadi  tapi..., Ji Woon menyela  Ha Won itu tidak tahu apa-apa, jadi jangan beraninya bicara seperti itu padanya dengan mata melotot.
Ya, aku memang tidak tahu apa-apa. Tapi aku tahu kau adalah harapan terakhir Ketua! Aku juga ingin membantu, dan bahkan bersedia diperiksa dan hasilnya aku tidak cocok. Apa kau tahu kenapa? Karena aku bukan keluarganya! Karena aku tidak berhubungan darah dengannya! Tapi kau sebagai keluarganya, apa yang kau lakukan di sini?” ucap Ha Won marah

Kakeklah orang yang tidak mengakuiku sebagai keluarganya.” Balas Ji Woon
Apa kau masih belum tahu apa yang dia ingin katakan padamu setelah membaca SMS ini? Itu karena kau belum pernah menerima kakekmu sepenuhnya! Meski kau ingin mengesampingkan semuanya..., janganlah melarikan diri begitu saja! “ kata Ha Won
“Kau harus menunggu sampai kau menyelamatkan kakekmu dan dia sadarkan diri! Barulah, kau dengarkan penjelasannya! Marah padanya, kalau perlu teriak padanya! Hadapi masalah ini antara kau dan kakekmu secara langsung!” tegas Ha Won. Ji Woon pun terdiam mendengarnya. 

Di Gedung Hanel Group
Nyonya Ji duduk di tengah ruang rapat memberitahu keadaan mereka sedang mengalami krisis karena berita tentang Ketua Kang  telah tersebar. Menurutnya jika mereka ingin mengatasi krisis ini secepat mungkin maka mereka butuh awal  yang baru.
Apa hakmu bicara tentang "awal baru"?” protes salah satu petinggi, Ketua lainya meminta agar mereka  dengarkan saja dulu.
Apa yang perlu didengar? Apa Dia memanggilku,  disaat aku lagi sibuk, untuk omong kosong ini? Apa Kau pikir kami ini pengawalmu ?” ucap Si petinggi sinis
Aku tidak memanggil kalian kesini untuk mendengarku. Sekarang ini, kita akan mengubah lima pemegang saham utama dari Haneul Group. Apa kalian semua tahu itu? Aku sudah memanggil orang itu hari ini.” kata Nyonya Ji penuh percaya diri. 

Ji Woon duduk diam dalam bengkelnya, lalu melihat Ha Won yang masih menunggu dengan senyuman didepan bengkel. Ha Won menatap Ji Woon tapi wajahnya terlihat sedih karena mungkin tak akan datang. Sementara di rumah sakit Dokter Park memberitahu Hyun Min kalau hati  Tuan Kang sudah tak berfungsi lagi.
Lalu, apa yang akan terjadi?” tanya Hyun Min panik
Kita harus melakukan operasi transplantasi Secepatnya dan tidak boleh membuang waktu.” Kata Dokter Park, Hyun Min menatap sedih kakeknya. 

Nyonya Ji  mulai memperkenalkan pemegang saham utama dari Haneul Group. Yoon Sung masuk ruangan memberikan hormatnya sebagai pemilik saham utama.
Ji Woon masuk ruangan melihat kakeknya, dua sepupunya kaget dan berjejer didepan Tuan Kang yang belum sadarkan diri. Sementara Yoon Sung dengan gagahnya mengikuti saran ibunya sebagai seorang Presdir menganti posisi Tuan Kang
bersambung ke episode 15 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar