PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 09 September 2016

Sinopsis W Two Worlds Episode 15 Part 2

PS : All images credit and content copyright :MBC

Dalam perjalanan Kang Chul menceritakan karena siPembunuh meninggal, jadi ayahnya normal kembali. Tapi kenangan si pembunuh tetap ada di ingatan ayahnya, lalu  semuanya semakin parah sejak Tuan Oh ada dunia komik, karena tidak tahan mengingat semua itu dari dua dunia jadi Kondisinya sangat buruk.
Aku berkata ini karena aku takut kau akan terkejut.” Jelas Kang Chul aga Yeon Joo tak shock melihat ayahnya nanti. Yeon Joo terdiam memikirkan ayahnya sekarang. 


Flash Back
Dua pria sedang mengejek kamar dan melihat perawat wanita yang sudah terkapar di ruangan, sementara pasienya sudah kabur.
Dia melarikan diri dari  rumah sakit jiwa pagi ini. Dia pergi mencari komputernya.
Tuan Oh yang sudah sadar berjalan sendirian dengan wajah bingung mencoba mencari keberadaan komputernya. 

Flash Back 
Di dunia nyata
Tuan Oh sedang mengambar dengan infusnya yang masih menempel. Soo Bong masuk ruangan memberitahu  akan pergi mencari Kang Chul. Tuan Oh mengerti, Soo Bong bertanya apa yang sedang digambarnya. Tuan Oh mengaku hanya merasa cemas saja. Soo Bong pun segera keluar ruangan tanpa membahasnya lagi.
Dia khawatir kalau itu adalah Komputer duplikat. Dia takut kalau komputer itu tak bisa dipakai atau bisa menghilang. Karena itulah dia menggambar tablet satu lagi dan menyembunyikannya di komik. Sama seperti yang dilakukan si pembunuh

Tuan Oh berhasil mengambar tablet yang sama ketika diminta oleh pembunuh. Saat didunia Komik, Tuan Oh pergi ke rumah yang dalam dunia nyata ditempatinya, lalu bisa masuk ke dalam rumah dan mencari dimana tempat tabletnya disimpan. Akhirnya membuka sebuah kotak menemukan tabletnya 
Butuh waktu setahun  mencari tablet itu.
Ketika dia keluar dari Rumah Sakit Jiwa, dia melihat berita bahwa ini hari sidangku Dan dia menghapus borgol di tanganku.” Cerita Kang Chul, Yeon Jo ingin tahu dimana keberadaan ayahnya sekarang. Kang Chul menatapnya

Sebelumnya  Tuan Oh pernah mengambar di tempat persembunyiannya, yaitu  Di episode sebelumnya,  menggunakan tempat kerjanya sebagai tempat persembunyian.
Yeon Joo langsung berlari masuk rumah mencari ayahnya, ketika masuk kamar kaget melihat ayahnya yang berbaring dengan tangan terikat seperti pasien sakit jiwa. Ia mencoba membangunkan ayahnya tapi tak juga membuka matanya, lalu bertanya pada Kang Chul mengikatnya
Dia yang menyuruhku untuk mengikatnya. Dia bilang tidak bisa mengendalikan diri.” Kata Kang Chul. Yeon Joo menangis mencoba membangunkan kembali ayahnya. Tuan Oh akhirnya membuka mata melihat anaknya yang masih hidup.
Apa yang terjadi padamu, Ayah? Kita harus bagaimana sekarang... ayah?” ucap Yeon Joo, keduanya pun sama-sama menangis. Kang Chul hanya bisa diam saja melihatnya. 

Yeon Joo sibuk memasak bubur didapur, sementara Kang Chul terlihat berkaca-kaca berbicara dengan Tuan Oh, tak percaya kalau Tuan Oh  bisa berkata seperti itu dan menegaskan tidak bisa melakukannya. Tuan Oh memohon agar Kang Chul menuruti perkataanya, Kang Chul tetap mengatakan tidak bisa.
Lakukan seperti yang kukatakan.” Ucap Tuan Oh memohon
Itu takkan pernah terjadi. Aku akan  pura-pura tidak mendengarnya.” Tegas Kang Chul menangis. Tuan Oh memalingkan wajahnya yang menangis seperti tak ingin anaknya melihat.
Yeon Jo datang menanyakan keadaan ayahnya dengan semangkuk bubur, Kang Chul buru-buru menghapus air matanya mengatakan kalau Tuan Oh  sepertinya sudah membaik. Yeon Joo bertanya apakah ayahnya bisa makan bubur. 

Kang Chul membawakan nampan bekas makan Tuan Oh ke meja makan memberitahu kalau  Ayah Yeon Joo yang sudah  tertidur., Yeon Joo menyuruh Kang Chul duduk karena akan menyiapkan makan malam. Kang Chul bingung dengan makan makan malam. Yeon Joo pikir  harus makan karea tadi  tidak sempat makan siang.

Keduanya duduk dimeja makan, Kang Chul memasang wajah bahagia mencicipi makanya berkomentar kalau rasanya enak. Yeon Joo bertanya balik apanya yang enak. Kang Chul pikir tak pernah menyantap makanan buatan Yeon Joo, tapi ternyata rasanya enak juga. Yeon Joo tak percaya.
“Ini memang rasanya enak , padahal kau dokter yang sibuk.” Komentar Kang Chul memuji.
Kau tidak serius, 'kan? Kau hanya mencoba  bersikap sopan saja padaku.” Kata Yeon Joo tak percaya.
“Yah.... sepertinya Ini setengah-setengah.” Akui Kang Chul, Yeon Joo mengeluh lalu meminta agar Kang Chul mencoba lagi, Kang Chul bertanya mencoba apa.
Berikan aku pujian atau menghiburku. Agak senang mendengar pernyataan itu dari orang sepertimu.” Ucap Yeon Joo siap menerima pujian, Kang Chul menopang dagu dengan dua tanganya, memikirkan tentang pujian.
Apa aku tidak pantas dipuji?” kata Yeon Joo kesal karena Kang Chul hanya menatapnya. Kang Chul mengatakan sedang memikirkanya dulu.

Rambutmu panjang dan Kulitmu cerah.” Ucap Kang Chul mencoba memuji, Yeon Joo heran apakah itu yang dinamakan pujian.
Kau lumayan tinggi. Apa hidungmu itu mancung?” kata Kang Chul, Yeon Joo pikir itu bukan pujian tapi fakta.
Kang Chul kembali meneruskan kalau Telinga Yeon Joo terlihat pas dengan wajahnya lalu mengeluh ternyata susah juga memberikan pujian. Yeon Joo pun hanya bisa menghela nafas panjang, Kang Chul mengodanya kalau Yeon Joo itu harus bersikap sopan pada “Oppa-nya” maka setelah itu  akan memujinya.
Yeon Joo mengejek apakah Kang Chul sebangga itu bisa lebih tua darinya. Kang Chul mengaku sangat bangga dengan dirinya dan kenapa ia harus bangga, karena ia sekarang sudah umur 31 tahun sementara Yeon Joo baru umur 30 tahun, Yeon Joo tersenyum mendengar candaan dari Kang Chul.
Senangnya melihatmu tersenyum. Sudah setahun tak pernah bertemu jadi Sering-seringlah tersenyum.” Kata Kang Chul.
“Tapi Apa yang kau bicarakan dengan Ayah tadi? Saat aku tadi sedang masak.” Tanya Yeon Joo penasaran
Aku tidak mau bilang padamu.” Ucap Kang Chul, Yeon Joo memastikan kalau memang Kang Chul benar-benar tak mau memberitahu.
Aku yang cuci piring setelah kita makan ini.” kata Kang Chul sengaja mengalihkan pembicaraan. Yeon Joo pun hanya bisa menatapnya. 


Yeon Joo masuk ke dalam kamar ayahnya, masang selang infus dan tangan ayahnya sudah tak diikat, lalu memegang kepala ayahnya memastikan kalau memang keadaanya sekarang baik-baik saja. Sementara Kang Chul sedang mencuci piring lalu teringat kembali dengan pembicaran dengan Tuan Oh di dalam kamar.
Flash back
Tuan Oh mengatakan kalau ia dan Kang Chul tidak bisa pergi bersama. Kang Chul binggung, Tuan Oh menjelaskan Jika Kang Chul memiliki akhir yang bahagia maka ia akan memiliki  akhir yang menyedihkan. Jika Kang Chul senang maka dirinya akan sedih dan meminta agar melihat ke arah tanganya sekarang.
Ini terlihat baik-baik saja, 'kan? Apa Kau tahu kenapa tanganku terlihat baik-baik saja? Aku membunuh seseorang.” Kata Tuan Oh, Kang Chul terlihat kaget.
Sebelumnya di rumah sakit, Tuan Oh tanpa sadar mencekik leher perawat rumah sakit sampai mati, sebelumnya tanganya terlihat menghilang dan setelah membunuh kembali seperti semula.

Pagi Hari  ini. Aku membunuh seorang perawat  dan melarikan diri. Karena itulah tangan ini terlihat baik-baik saja. Apa Kau mengerti sekarang?” jelas Tuan Oh, Kang Chul hanya menatapnya dengan mata berkaca-kaca.
Sekarang... Aku tidak bisa kembali seperti sedia kala. Ketika aku berhenti melakukan kejahatan, maka aku menghilang. Meski aku kembali kesana pun, aku tidak bisa hidup. Aku terlalu berdosa, Aku membunuh puluhan orang dengan tangan ini. Bahkan ketika aku tak mengingat apapun..., aku masih membunuhnya dengan tanganku seperti Pagi ini.” ucap Tuan Oh dengan air mata mengalir
Kang Chul hanya diam menatap ayah mertuanya, Tuan Oh merasa  tidak akan meninggalkan dunia ini dan tidak bisa keluar, lalu bagaimana ia bisa menjalani sisa hidupnya  dengan melihat wajah Yeon Joo, menurutnya Hidupnya sudah berakhir Sejak tahun lalu. Kang Chul tertunduk diam, Tuan Oh mengulurkan tanganya, Kang Chul pun memegang tanganya.

Sebelum webtoon ini tamat dengan akhir bahagia...., biarkan aku mati di sini. Akumohon padamu. Tolong kubur aku dalam dunia ini.” kata Tuan Oh
Kenapa kau berkata begitu? Aku tidak bisa melakukannya.” Ucap Kang Chul menolaknya dengan menahan air matanya.
Turuti perkataanku.” Pinta Tuan Oh, Kang Chul tetap tak akan bisa melakukan, Tuan Oh tetap meminta agar Kang Chul meakukan saja seperti apa dikatakanya.
Kang Chul terdiam didepan tempat cuci piring memikirkan permintaan dari Tuan Oh.


Jaksa Han kembali ke gudang bersama dua pengawalnya, terlihat sosok pria yang duduk dengan wajah babak belur dan berdarah. Saat Jaksa Han menarik kepalanya terlihat wajah Do Yoon setelah dihajar oleh anak buah Jaksa Han,
Dimana Kang Chul?” tanya Jaksa Han, Do Yoon hanya diam saja.
Sepertinya dia memang tidak tahu.  Dia tidak bereaksi terhadap obat-obatan.” Kata pengawal yang sudah memukul Do Yoon dengan pemukul baseball. 
“Lalu Dimana Yeon Joo?” tanya Jaksa Han, Do Yoon tetap diam. Jaksa Han pun meminta ponsel milik Do Yoon. Pengawalnya pun memberikan ponsel milik Do Yoon.
Bagaimana kau cara menghubungi Presedir Kang?” tanya Jaksa Han memperlihatkan ponsel Do Yoon yang terkunci. Do Yoon tetap diam, Jaksa Han langsung menamparnya karena kesal, terlihat darah kental yang keluar dari mulut Do Yoon.  

Kang Chul duduk di ruang tengah seperti masih merenung, Ponsel berbunyi sebuah pesan masuk “Kang Chul, bukankah kita masih  ada urusan yang harus dibayar? Hubungi Seo Do Yoon. Sekarang...” Kang Chul langsung bergegas mengambil jaketnya.
Yeon Joo baru keluar bertanya apakah Kang Chul akan pergi kesuatu tempat, Kang Chul dengan wajah serius mengatakan akan pergi dan menghubunginya nanti, karena keadaanya bahaya jadi meminta agar mengunci pintu. Yeon Joo terlihat sangat khawatir. 
Kang Chul berhenti disebuah minimarket lalu menelp Do Yoon menanyakan keberadaanya. Saat itu juga Jaksa Han langsung berbicara dengan ponsel Do Yoon, menyapa Kang Chul yang sudah lama tak bertemu. Kang Chul terlihat sangat marah karena terjebak dan bertanya apa yang sudah dilakukan Jaksa Han pada Do Yoon.
Bukannya kau adalah calon presiden? Tapi Kau hanyalah preman yang menyandera warga tak bersalah. Apa Korea ini sedang gila atau apapun itu?” kata Kang Chul marah
Memang benar kalau Korea itu gila. Si narapidana hukuman mati melarikan diri dari pengadilan. Aku juga punya sandera  supaya aku tetap hidup. Aku takut kau akan menyuntik leherku. Jelas sekali kau akan  membalas dendam padaku. Aku harus hidup, tapi tidak mungkin.” Ungkap Jaksa Han, Kang Chul benar-benar marah mendengarnya.
Hei, Kang Chul…. Jangan melakukan hal yang bodoh. Jika kau berbuat bodoh padaku,maka temanmu akan segera mati Aku harusnya menyerahkanmu pada polisi setahun lalu. Aku membiarkanmu hidup karena kupikir kau memang tidak punya apa-apa.” Kata Jaksa Han
Kang Chul terlihat berpikir, Jaksa Han bertanya apakah Kang Chul sudah menjaga “itu” lalu menyuruhnya agar datang ke tempat  terakhir mereke bertemu, karena masih punya hal yang banyak dibicarakan dan dulu Kang Chul tidak menjawab pertanyaanna, jadi mereka harus mulai bicara lagi.
Yeon Joo, kau dan Han Sang Hoon... Ahh.. bukan.. Apa itu Oh Seong Moo?!! Dan benda itu. Aku ingin tahu tentang banyak hal. Temui aku di lantai 11 dan Kau punya satu jam, serta bawa tabletnya juga. Jika kau terlambat barang satu menit,  kau tahu apa yang terjadi.” Tegas Jaksa Han.

Kang Chul terdiam dengan mata mendelik marah setelah Jaksa Han menutup telp, terlihat di spion seorang polisi bertanya pada orang yang baru keluar berbelanja, apakah melihat orang dengan wajah seperti itu dan menjelaskan ciri-cirinya  pria usia 60-an yang berjalan  memakai baju rumah sakit.
Pengunjung mengelengkan kepalanya, Polisi memberitahu pria itu  membunuh seseorang dan  melarikan diri dari rumah sakit jiwa dan CCTV terdekat merekamnya. Kang Chul menurunkan kaca mobilnya  melihat ada selebaran yang tertempel di minimarket dan ada Foto Tuan Oh dengan pakaian rumah sakit. Perlahan Kang Chul meninggalkan minimarket sebelum polisi menemukannya. 


Yeon Joo mondar mandir dikamar ayahnya, lalu melihat komputer ayahnya dan langsung sibuk mengambar, Tuan Oh terbangun bertanya apa yang sedang dilakukan anaknya. Yeon Joo melihat ayahnya sudah bangun memberitahu akan menggambar  sebelum Kang Chul kembali. Tuan Oh bertanya mengambar apa.
Aku ingin keluar dari sini segera. Ini mengerikan, Ayah. Aku harus keluar dari sini apapun yang terjadi. Sebelumnya Ada adegan dimana Han Chul Ho menyiksa Kang Chul.” Jelas Yeon Joo, mengingat Jaksa Han yang memegang pipa besi  Akan kubalas perbuatan Kang Chul selama 10 tahun terakhir.
Aku akan menggambar layar CCTV di atas adegan itu. Kupikir semuanya akan lebih mudah jika kita memberikan video ke polisi. Kita harus memasukkan Han Chul Ho dalam penjara... dan mempunyai akhir bahagia.” Jelas Yeon Joo terus mengambar
Tuan Oh memejamkan matanya, lalu tiba-tiba terbangun dan sorot matanya kembali berubah, menatap Yeon Joo dengan sinis. Kang Chul baru saja memarkir mobilnya, ketika akan masuk melihat tanganya menghilang, tak lupa mengunci pintu rumah.
Sementara Yeon Joo sudah dicekik oleh Tuan Oh, dengan wajah penuh dendam kenapa Yeon Joo masih hidup padahal sebelumnya sudah menembaknya. Kang Chul baru masuk rumah mendengar jeritan dan langsung berlari ke kamar Tuan Oh, Yeon Joo hampir mati karena kesulitan bernafas.
Kang Chul berhasil menarik tangan Tuan Oh dan langsung menahan agar tak memberontak. Yeon Joo memegang lehernya terlihat masih Shock. Kang Chul menatap istrinya menanyakan keadaanya, Yeon Joo hanya menangis ketakutan melihat keadaan ayahnya yang tiba-tiba seperti kerasukan mencoba membunuhnya. 


Tuan Oh kembali diikat tanganya dengan posisi duduk ditempat tidur, Yeon Joo sedih melihat keadaan ayahnya seperti sedang dipasung. Tuan Oh terbangun dan kembali sadar lalu bertanya apa yang sudah dilakukanya, Yeon Joo menghapus air matanya, menutupinya kalau ayahnya itu tidak melakukan apapun.
Kenapa lehermu? Apa yang telah kuperbuat padamu?” tanya Tuan Oh, Yeon Joo tetap mengatakan tak ada apa-apa. Tuan Oh seperti sudah bisa menyimpulkanya sendiri.
Apa yang aku bilang sebelumnya,  Aku ini monster. Jadi Turuti perkataanku... Aku mohon...” kata Tuan Oh pada Kang Chul, Yeon Joo melihat tangan Tuan Oh yang tiba-tiba menghilang. 

Kang Chul melihat di depan kaca jendela dan kembali menutupnya, lalu melihat tanganya yang menghilang. Yeon Joo baru keluar kamar bertanya apa sebenarnya yang terjadi dan melihat tangan Kang Chul yang menghilang padahal sebelumnya kalau di penjara keadaaanya baik-baik saja
Aku lolos tanpa membayar dosaku jadi Aku mau melihat temanku yang akan mati.” Kata Kang Chul, Yeon Joo bertanya apakah temanya itu sekarat.
“Chul Ho menculik Do Yoon.. Dia mengancamku untuk membawakan komputernya. Aku hanya punya waktu kita 40 menit lagi. Dan Juga... ayahmu... membunuh seseorang.” Kata Kang Chul, Yeon Joo kaget mendengarnya.
Polisi akan segera menuju kesini dan Mereka akan menemukan rumah ini segera.” Ucap Kang Chul seperti sudah bisa memprediksinya.
Polisi terus mencari bertanya pada seseorang apakah melihat wajah yang mirip Tuan Oh. Salah satu pria melihatnya pagi tadi  pakai baju pasien Rumah sakit. Polisi bertanya kemana perginya Tuan Oh. Si pria menunjuk datang ke rumah yang ada disana

Sementara dirumah, Yeon Joo dan Kang Chul duduk dimeja bersama.
Aku tadi menggambar video  dari Han Cheol Ho. Berikan saja itu pada polisi. Kita bisa menyerahkannya melalui e-mail. Dan kita melaporkan mereka di mana jaksa Han menyekap Do Yoon. Mereka bisa menangkap Chul Ho disana.” Jelas Yeon Joo dengan rencananya.
Kita tidak bisa melakukan itu.” Kata Kang Chul, Yeon Joo binggung kenapa tidak bisa melakukanya.
Dengan akhir yang bahagia seperti itu..., maka ayahmu akan menghilang. Akhir bahagiaku adalah akhir yang menyedihkan bagi si pembunuh. Masalahnya adalah entah seperti apa akhirnya, setelah sudah tamat..., maka ayahmu atau diriku tidak akan berada di sisimu. Kami akan mati atau menghilang.” Jelas Kang Chul.

Polisi akhirnya datang ke depan rumah Tuan Oh, bisa melihat mobil yang terparkir didepanya dan meminta bantuan  dengan laporan Tersangka bersama dengan seseorang dengan Nomor kendaraan 28 M 4740.
Jaksa Han duduk didepan Do Yoon meminta agar bicara dengan menampar wajahnya beberapa kali dan bertanya  Apa ada dua dunia yang berbeda, karena sebelumnya Do Yoon bilang dunia lain itu ada dan Yeon Joo berasal dari dunia itu. Do Yoon mengatakan kalau hanya itu yang didengarnya.
Jadi saat aku melihat Oh Seong Moo di tempat itu...” ucap Jaksa Han mengingat saat mengumpat kesal karena merasa dibohongi, lalu melihat Tuan Oh ada didepanya.
“ .... adalah dunia lain... Sekarang aku bisa mengerti kaena Sebelumnya aku tidak bisa mengerti. Lalu Apa perbedaan antara dunia sini dan dunia sana?” tanya Jaksa Han pada Do Yoon sambil menarik rambutnya. 

Detektif Park sedang melakukan patroli dijalan, lalu menerima telp dari anak buahnya kalau  nomor kendaraan mobil ini sama dengan nomor mobil saat  Kang Chul dalam pelarian, jadi keduanya mungkin ada didalam rumah. Detektif Park binggung apa hubungan Kang Chul dengan Tuan Oh si pembunuh, merkea juga belum tahu itu dan sedang menunggu tim  cadangan karena Kang Chul punya senjata.
Saat itu juga, semua jendela dan pintu berubah menjadi dinding seperti yang dilakukan Yeon Joo sebelumnya. Kang Chul keluar dari ruangan memastikan semuanya tertutup. Setelah itu kembali ke kamar, Yeon Joo sedang mengambar bertanya apakah apartement ini untuknya, Kang Chul mengangguk lalu melihat Tuan Oh yang masih terikat dan mengajak Yeon Joo untuk bicara.
Polisi masuk ke dalam rumah, semua terlihat binggung karena tak ada pintu hanya ada dinding saja. Polisi lain juga tak melihat jendela juga. 

Keduanya duduk dimeja makan, Yeon Joo bertanya ada apa lagi.  Kang Chul mengatakan mereka tidak bisa lama-lama ditempat ini karena polisi  akan memecahkan tembok dan  menerobos masuk jadi punya waktu 30 menit  untuk menyelamatkan Do Yoon. Yeon Joo menghela nafas dengan wajah tertunduk kebinggungan, Kang Chul memegang tangan dan terlihat salah satu tanganya kembali menghilang.
Kita perlu buat keputusan... jenis akhir seperti apa webtoon itu.” Kata Kang Chul
“Apa yang harus dilakukan? Akhir seperti apa?” ucap Yeon Joo, Kang Chul sedikit tersenyum lalu melepaskan cincin yang ada jari Yeon Joo dan juga jarinya.

Apa yang kau lakukan? Kenapa kau melepas cincinnya? Apa rencanamu?” tanya Yeon Joo sedih, melihat cincin nikah mereka ada diatas meja.  
Ini terlalu menyedihkan... apabila seorang ayah melihat putrinya mati  untuk menghindari kepunahan. Itu tidak bisa terjadi. Aku tidak akan menganggapmu  sebagai keluargaku lagi sekarang. Sekarang Kau bebas. Kau aman entah seperti apa akhirnya. Kau perlu membuat pilihan sekarang. Bagaimana akhir ceritanya? Aku akan menerima keputusanmu.” Ucap Kang Chul, Yeon Joo menangis mendengarnya. 


[RS Universitas Myungsei]
Prof Park masuk ke rumah sakit sambil berbicara di telp mengomel menyuruh untuk melakukan sendiri saja dan tak perlu menyuruhnya, karena sangat lelah dan lingkar Matanya sudah menghitam.  Dengan wajah kesal akhirnya menutup ponselnya karena harus masuk ke dalam lift.
Salah satu temanya mengetahui Prof Park yang sangat menyukai  webtoon W, dan mendengar kalau ceritanya sudah tamat. Prof Park bertanya kapan, si pria mengatakan kalau baru pagi ini. Si pria ingin mengatakan sesuatu tentang akhirnya.
Prof Park langsung menutup mulutnya karena tidak boleh ada bocoran dan akan membacanya sendiri jadi jangan ucapkan sepatah kata pun, lalu menutup kupingnya saat keluar lift mengatakan  tidak bisa mendengar dari temanya dan tidak dengar apapun. Temanya beteriak kalau  Prof Park akan terkejut baca akhir ceritanya.

Prof Park masuk ruanganya, menaruh kopi diatas meja dan membuka jasnya, dengan memberikan semangat ingin tahu episode terakhir, lalu menyalakan komputernya.
Aku pernah membenci W, tapi aku harus menghargainya untuk episode terakhir.” Kata Prof Park lalu membentuk tanganya seperti huruf W seperti mengumpulkan energi.
Ia mengambil kopi dan langsung membuka webtoon dibagian atasnya terlihat [W oleh Oh Seong Moo, Episode Terakhir]
bersambung ke episode 16

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar