PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 06 November 2016

Sinopsis K2 Episode 13 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Anna datang ke tempat Ibunya menaruh bunga sambil menangis meminta maaf karena sudah mengacaukan semuanya. Saat itu Yoo Jin datang dengan pengawalnya lalu menaruh bunga juga, Anna terlihat kaget dan sangat marah melihat Yoo Jin datang ke pemakaman ibunya.
Ibumu menyukai bunga hydrangea. Suatu malam, Ayahmu mabuk dan membawa  bunga hydrangea. Dan mengatakan, "Apa Kau tidak suka ini?" Sejujurnya,  Aku tidak suka bunga hydrangeas. Tapi itu masih membuatku merasa baik.” Ucap Yoo Jin
Tapi... Saat aku berkunjung ke rumahmu, Aku melihat satu buket bunga hydrangea dalam vas di ruang keluarga. Aku yakin kau percaya  kalau aku ingin membunuhmu. Tapi aku sama sekali tidak membencimu,  bahkan saat aku berpikir aku harus membunuhmu Karena kau mirip denganku” Akui Yoo Jin, Anna hanya terdiam
Aku juga kehilangan ibuku saat seusiamu Dan digantikan... Ibu tiri yang sudah mengambil ayah dari sisiku, Dia bekerja sebagai sekretaris Ayahku  dan menjadi kekasihnya Dan akhirnya,  dia menjadi istri ayahku. Wanita itu, ibu kandung Sung Won,  orang yang kau panggil "Paman" Tapi betapa ironisnya... Sekarang Aku menjadi ibu tirimu..”ungkap Yoo Jin
Anna tetap terdiam, Yoo Jin merasa mungkin bisa mengerti dengan  apa yang terjadi pada ibu Anna dan Se Joon tidak tahu  kalau dia hamil jadi bisa saja menikah saat mengandung bayinya lalu akhirnya memiliki anak. kemudian bercerai dan ibumu bisa kembali ke korea karena  ingin menemui ayah anak itu
Tapi, Apa Kau tahu...yang harus aku lakukan  saat situasi seperti itu? Aku menyingkirkan semua yang aku miliki dan memilih ayahmu” ucap Yoo Jin membela diri
Jadi kau katakan padaku kalau  itu alasanmu mengapa Kau membunuh ibuku” ucap Anna
Akan lebih menyenangkan jika kau  benar-benar darah dagingku... Tapi namamu tidak akan menjadi Go Anna lagi Sekarang namamu, Jang Anna Dan, kau akan menjadi putriku, Kau benar-benar akan menjadi putriku  secara hukum Dan aku sendiri tidak punya anak, Jadi jika kau tidak berbuat apa-apa,  kau akan menjadi putri seorang presiden Lalu suatu saat nanti,  mungkin akan menjadi pemilik JB Group” ucap Yoo Jin
Yoo Jin pikir kalau memang Anna benar-benar ingin balas dendam padanya setelah mewarisi semua yang telah di milikinya. Anna mengatakan tidak butuh semua itu, Yoo Jin kembali mendekati Anna menyuruh agar pergi sekarang yaitu ke Lafelt dan Jadilah seorang model atau kebanggaannya atau apapun itu serta  hiduplah seperti yang dinginkan, karena ia dengan senang hati akan membantu semampunya.
Tidak ada yang bisa kau lakukan disini sekarang. Dan sekarang, sudah terlambat untuk  mengungkapkan identitasmu yang sebenarnya. Ibumu sudah meninggal dan  ayahmu juga tidak bisa diandalkan. Apa kau benar-benar ingin hidup bersama ibu tiri seperti aku?” kata Yoo Jin dengan mata melotot

Bagaimana jika aku bilang tidak? Bagaimana jika aku terus berusaha mengungkapkan  siapa pembunuh ibuku sampai kapanpun?” ucap Anna menantang
Maka kehidupanmu akan kembali  penuh dengan tragedy, Kau terpaksa harus melihat orang yang  yang kau cintai mati satu persatu Seperti Mi Ran, Ahjumma, Sung Gyu, dan juga.......Kim Je Ha. Mereka semua akan mati karena  berusaha untuk melindungimu” tegas Yoo Jin
Anna mengatakan itu tak mungkin, karena Sebelum itu terjadi maka Je Ha akan membunuhnya. Yoo Jin pikir Anna tak tahu alasan Je Ha itu  bekerja sama dengannya, lalu memberitahu seperti gejala PTSD yang dirasakan saat melihat lampu blits maka Je Ha juga menderita penyakit yang sama yaitu  dia tidak bisa membunuh siapa pun
Itu sebabnya aku yang akan menarik  "Pelatuknya" demi membalaskan dendamnya” kata  Yoo Jin, Anna binggung apa maksudnya balas dendam

Ya, balas dendam! Dia bekerja denganku untuk membalaskan dendam  wanita yang dia cintai! Aku rasa, mereka bahkan sudah bertunangan Lagipula, mungkin akhirnya dia akan  meninggalkanmu setelah balas dendamnya terlaksana. Jadi, jangan terlalu terikat dengan laki-laki itu. Kau tidak tahu semua ini, kan?” ucap Yoo Jin dan menyuruh Anna agar bertanya pada pamanya.
Anna merasa kalau Yoo Jin memang seorang Pembohong, Yoo Jin menegaskan kalau Anna yang tidak tahu, Anna yakin akan tinggal bersama Je Ha, Yoo Jin pikir itu yang Je Ha katakan kalau Anna  ikut bersamanya, lalu memberitahu kalau  nama "Kim Je Ha" hanya nama samaran, Anna terlihata kaget.
Yoo Jin rasa Anna benar-benar  tidak tahu apa-apa, karena Je Ha tidak bisa pergi ke luar negeri, Disebabkan dia sebagai buronan Interpol, Anna mengaku tahu tentang hal itu kalau Je Ha itu sudah dijebak.  Oo Jin pun menyimpulka kalau Je Ha menceritkan sudah di jebak atas pembunuhan Raniya. Anna bertanya-tanya sapa Raniya yang disebutkanya.
“Apa Kau bahkan tidak tahu nama gadis itu? Itu memang tidak benar Kim Je Ha bukan buronan karena dia  dijebak atas pembunuhan Raniya Tapi karena dia membantai warga sipil saat dia di Irak dan dianggap sebagai penjahat perang  karena tindakannya. Jika kau tidak percaya denganku,  tanyakan saja padanya. Dia tidak bisa hidup tanpa identitas  samaran yang aku berikan padanya. Selain itu... Dia akan di penjara seumur hidup  jika aku melakukan satu kali telpon. Apa kau benar-benar ingin  melakukan itu padanya?” ucap Yoo Jin mengancam, Anna pun hanya bisa diam.

Se Joon dan Yoo Jin kembali berkampanye dengan melakukan pekerjaan sukarela memberikan makanan pada manula, mereka seperti pasangan yang serasi dengan senyuman pada manula sebagai kandidat presiden. Saat semuanya selesai, Yoo Jin masuk mobil lebih dulu dan langsung pergi begitu saja. Se Joo hanya bisa menatap diam dengan tingkah istrinya.

Je Ha diam-diam melihat dari kejauhan lalu mendekati Se Joon hanya sendirian, Se Joon lebih dulu menanyakan keadaan Anna, Je Ha mengatakan baik-baik saja tapi hanya secara fisik, Se Joon bisa mengerti lalu bertanya Apa yang ingin dibicarakan Je Ha sekarang. Je Ha merasa Se Joon itu benar-benar ayah  yang terburuk yang ada di dunia ini. Se Joon pun bertanya lalu apa maksudnya.
Jadi aku akan memberikanmu kesempatan  untuk menjadi ayah yang baik bagi Anna” kata Je Ha, Se Joon pikir Sudah terlambat untuk melakukan hal itu.
Aku akan buat Kau menang melawan Park Kwan Soo Dan membebaskan diri karena sudah menjadi  boneka Choi Yoo Jin. Tapi sebagai gantinya, tolong ungkapkan  siapa pembunuh ibu Anna yang sebenarnya, Ini semua Demi Anna” tegas Je Ha
Jadi kau punya bukti?” tanya Se Joon


Yoo Jin masuk ke dalam cloud nine bertanya pada Sek Kim kalau selama dirumah sakit Je Ha  berada di dalam ruangan cermin. Sek Kim membenarkan. Yoo Jin berkomentar santai kalau Je Ha  sudah bekerja keras, Sek Kim pun bertanya apakah Yoo Jin harus memberikan akses pad cermin untuk K2
“Apa Kau tahu kenapa itu diberi nama cermin ? Karena kau harus mengungkapkan siapa dirimu  di depan cermin , sebelum bertanya pada cermin” jelas Yoo Jin lalu bertanya pada Cermin apa saja yang sudah ditanyakan Je Ha padanya.
Cermin langsung memberian data seperti sebuah histroy dalam internet Keterlibatan Kumar dengan pemerintahan sekarang  delam import senjata. Keterlibatan wilayah barat laut  dalam pengembangan minyak dan gas. Hasil survei tanah untuk minyak bumi di wilayah timur. Daftar konsorsium yang terlibat dengan  pengembangan minyak & gas yg dilakukan Kumar.  Daftar subkontraktor yang terlibat dengan pengembangan minyak & gas yg dilakukan Kumar.
Yoo Jin menghentikanya merasa kalau tak ada yang penting, lalu bertanya, apa yang dicari Kim Je Ha dengan  menanyakan semua itu, Cermin memperlihatkan datang sebuah Bukti soal Kumar-Gate (Kasus Kumar) Ia memikirkan apa maksud  Kumar-Gate dan bertanya apakah cermin yang memberi nama itu, cermin mengatakan  Itu nama insiden yang  ditugaskan pada Agen Kim Mengenai penipuan dalam pengembangan minyak  dan gas yang dilakukan kumar

Se Joon menyimpulkan kalau Ia  bisa mudah terbebas menjadi boneka  Choi Yoo Jin, seperti yang katakan, akhirnya ia setuju akan berjanji melakukanya jadi meminta Je Ha memberitahu apa yang sudah diketahuinya.
Ada sekandal korupsi besar yang melibatkan  sekelompok besar orang Dan Park Kwan Soo juga terlibat disana. Ah tentu saja,  semua ini belum terungkap... Tapi presiden kita yang sekarang ini  juga sangat terlibat didalamnya” kata Je Ha yakin
“Ah... Benarkah? Apa kau punya alasan dasar untuk mengklaimnya?” ucap Se Joon seperti masih tak percaya
Aku akan memberikanmu yang terbaik dengan buktinya” jelas Je Ha,Se Joon bertanya apakah itu bukti fisik. Je Ha membenarkan.

Park Kwan Soo akan mundur dengan sendirinya  jika dia tahu kalau kau memilikinya. Karena nantinya,  semua orang akan mengasihanimu Dan kau juga bisa mengalahkan JB Group  serta Choi Yoo Jin dengan sekali tindakan!”ucap Je Ha yakin
Se Joon pun bertanya sebenarnya apa alasan Je Ha memberikan semua bukti itu padanya, Je Ha tahu Se Joon itu politisi yang sangat korupsi jadi bersedia mengkhianati Choi Yoo Jin jika saatnya tepat. Ia tahu saat itu  , Choi Yoo Jin sudah menyiapkan rencana  untuk Anna dan orang-orang di sekitarnya maka Ini satu-satunya cara mereka bisa membuat  Choi Yoo Jin dan Park Kwan Soo menghadapi keadilan untuk melindungi Anna Dan mengembalikan nama baik ibunya,  seperti yang Anna inginkan  Se Joon setuju, sebagai gantinya akan  berusaha untuk menjadi  ayah yang baik bagi anaknya


Yoo Jin bertanya pada cermin apakah Je Ha  Ha bertanya soal semua yang  ada hubungannya dengannya. Cermin menjawab tidak. Yoo Jin bertanya kembali apakah Je Ha juga bertanya tentang Ume Hye Rin. Cermin pun mengatakan tidak, Yoo Jin pun merasa Je Ha itu benar-benar pria sejati,
Mungkin dia tahu kalau mustahil untuk  mendapatkan informasi soal dirimu melalui cermin?” ungkap Yoo Jin merasa itu bukan suatu masalah yang besar.
Cermin...pertanyaan apa yang terakhir  Agen Kim tanyakan padamu?” tanya Yoo Jin
Cermin memberitahu tentang Penduduk Korea yang tinggal dekat kumar  yang tidak ada ikut berpolitik. Yoo Jin bertanya apakah  ada penduduk yang seperti itu di Kumar. Cermin mengatakan ada dan Yoo Jin meminta agar ditunjukan padanya.
Beberapa foto diperlihatkan oleh cermin, Sek Kim melihat lebih dekat dan memberitahu kalau Mereka hanya sukarelawan medis, tiba-tiba mata Yoo Jin melotot kaget. Sek Kim binggung bertanya apakah ada masalah.  Yoo Jin melihat nama Kim Suk Han, lalu bertanya apakah itu orang yang dimaksud. Cermin membenarkan.
Sek Kim bertanya apakah maksudnya seorang Psikiater itu, Yoo Jin memberitahu kalau Kim Suk Han adalah Putra presiden dan sekarang Je Ha sudah mengetahuinya tentang Kunci utama dalam Kumar-gate [Kasus kumar]


Suk Ha duduk dalam ruangan gereja dirumah sakit, dan berdoa seperti terlihat sangat serius, Je Ha pun bisa melihat dari rekaman TV rumah sakit. Ia terus mengikuti arah Suk Ha pergi dan ternyata langsung melakukan operasi dengan beberapa pengawal yang terus mengikutinya. Je Ha terlihat kecewa tak menemukan apapun lalu tiba-tiba terpikir sesuatu dan bergegas pergi. 

Je Ha pun sudah duduk di KANTOR ANGGOTA PALEMEN PARK KWAN SOO dengan melihat berkas-berkas diatas meja. Kwan Soo datang bertanya apa yang membuat Je Ha datang jauh-jauh ke kantornya. Je ha mengaku  mengenai uang yang diterima waktu itu dan ingin meminta sisanya seperti yang dijanjikan sekarang. Kwan Soo menanyakan alasanya.
Apa maksudmu menanyakan alasanya? Itu karena aku butuh uangnya” kata Je Ha
Kenapa, apa kau berencana untuk menyingkirkan Jang Se Joon dan melarikan diri ditengah malam?”ucap Kwan Soo, Je Ha tertawa merasa  Kwan Soo cepat sekali menebaknya. Kwan Soo pun mengajak Je Ha untuk duduk bersama

kau tahu... setelah kejadian dengan  putri pembawa masalah itu, sekarang Kepopuleran Choi Yoo Jin semakin meningkat Tapi kalau Jang Se Joon semakin menurun maka aku tidak yakin jika kali ini,  Aku benar-bener membutuhkan bantuanmu” ucap Kwan Soo
Tapi saat ini kau tidak dalam situasi di mana harus tenang-tenang saja”balas Je Ha, Kwan Soo bertanya apakah Je Ha  mendengar sesuatu?
Bukti mengenai Kumar-gate.” Apa Kau tahu,  Aku rasa aku sudah mengetahuinya” kata Je Ha, Kwan Soo kaget dan panik lalu bertanya bagaimana Je Ha bisa mengetahui hal itu.
Ah, entalah ..Menurutmu bagaimana  aku bisa tahu soal Kumar-gate? Dan orang itu, Kim Suk Han, juga sedang diawasi dengan ketat” kata Je Ha memberikan pertunjuk, Kwan Soo terlihat benar-benar ketakutan. 


Direktur dan Kepala Joo sudah ada diruangan Nyonya Choi, lalu Sek Kim datang melaporkan kalau  Kim Je Ha, di tengah malam  diam-diam menemui Park Kwan Soo. Direktur benar-benar kaget dan bertanya apakah Yoo Jin  tidak tahu soal ini, Yoo Jin hanya diam saja. Direktur mulai mengumpat marah pada Kepala Joo.
Biarkan saja dia Semua ini bagian dari rencana” ucap Yoo Jin, Direktur binggung
Ketua Joo... Persiapkan bantuan untuk Je Ha” kata Yoo Jin, Kepala Joo mengerti. Yoo Jin meminta mereka bersiaga
Rencana ini akan memutuskan siapa  yang menjadi pemenang di pemilihan presiden nanti... Tidak maksudku... bahkan mungkin mengubah nasib  bangsa kita sekarang ini” kata Yoo Jin penuh rasa keyakinan. 

Kwan Soo datang kerumah sakit dan disambut oleh kepala rumah sakit, meminta maaf karena tiba-tiba datang. Kepala rumah sakit merasa tak masalah karena bersyukur atas kehadiran Kwan Soo sebagai calon presiden. Kwang Soo pikir Tidak bisa dipungkiri seorang calon Presiden juga harus mengecek kesehatannya.
Suk Ha sedang mengecek data pasien di meja infomasi, salah satu perawat mengeluh Kali ini banyak sekali pengawalnya. Suk Ha melirih pada pengawal yang tak jauh darinya, lalu memberitahu keluhan perawatnya yang mengatakan kalau pengawalannya terlalu banyak, dengan candaanya. Seorang perawat lain datang meberitahu Suk Ha  harus pergi  ke ruang CT scan, Suk Ha binggung karena bukan jadwalnya bertugas disana. Perawat memberitahu Seorang calon presiden datang yaitu Anggota Parlemen Park Kwan Soo.

Kwan Soo siap menjalani CT Scan dan Suk Ha pun masuk ruangan. Kwan Soo mengatakan kalau ingin konsultasi pribadi dengan Suk Ha sekarang. Suk Ha pun menyuruh juniornya untuk keluar dari ruangan karena akan mengurusnya. Setelah juniornya keluar, Suk Ha menyindir  Pasti sulit sekali bagi Kwan Soo untuk bisa bertemu denganya di saat seperti ini
Kalau begitu, kau harus  mengangkat telponku… Ah, Aku kesini untuk mengecek kesehatanku  sebagai calon presiden. Jadi jangan khawatirkan pikiran orang lain” ucap Kwan Soo, Suk Ha tak mengerti maksudnya.
Kau harus terus mengawasi  "Objek berbahaya" itu. Ada orang lain yang sedang mencarinya sekarang, Seseorang yang bernama Choi Yoo Jin. Anak buahnya sudah mencium hal itu Kau harus memindahkannya dari tempat  yang kau sembunyikan sekarang Atau sama sekali membuangnya” jelas Kwan Soo

Ah, entahlah.. Aku sedang berpikir seperti itu tapi... Melihat caramu menyingkirkan ketua sekretaris ayah dengan itu. Aku merasa harus menyimpannya sekarang  Dan bahkan jika kau berhasil masuk  ke Blue House, jangan lupa kalau aku "memilikinya"  dalam genggamanku” kata Suk Ha memperingatinya.
Setelah itu mengatakan kalau pemeriksaan selesai, Suk Ha sebagai dokter mengatakan Tidak ada gejala yang mengkhawatirkan jadi Kwan Soo tidak perlu kembali untuk  melihat hasilnya. Kwan Soo mengucapkan terimakasih karena menurutnya Sedikit pencegahan lebih baik dari pada  setumpuk pengobatan dan Lebih baik untuk memeriksakan diri  sebelum penyakitnya datang.
Kau harus memperketat keamananmu.. Jika tidak, mungkin ayahmu akan bernasib buruk... Karena dirimu, selama ini sudah kurang waspada” pesan Kwan Soo sebelum meninggakan ruangan. 


Kwan Soo pun selesai melakukan pemeriksaan dilantai atas, Je Ha terus mengawasinya, saat Suk Ha pergi dua orang yang ada di ruang tunggu tiba-tiba mengikutinya dari belakang. Je Ha terlihat binggung siapa orang-orang itu, telpnya tiba-tiba berdering.
Dia tidak sendirian. Lihat ke bawah arah jam 10:00, jam 2:00, dan jam 4:30. Anak buah Park Kwan Soo ada dimana-mana Orang itu dari Blue House, dan dia anak buah Park Kwan Soo.” Kata Kepala Joo memberitahu Je Ha kaget dan langsung mencari keberadaanya, Kepala Joo sudah ada diseberang lorong melambaikan tangan, Je Ha menyuruh Kepala Joo untuk segera pergi.
Aku tidak tahu apa yang kau rencanakan,  tapi akan sulit tanpa bantuanku” kata Kepala Joo, Je Ha pun meminta Kepala Joo mengikutinya sekarang. 

Di ruang terbuka rumah sakit.
Je Ha bertanya bagaimana bisa kepala Joo sampai dirumah sakit. Kepala Joo mengatakan kalau Nyonya Choi mengirimnya. Je Ha bisa tahu kalau Yoo Jin pasti bertanya pada cermin. Kepala Joo menjelaska kalau Yoo Jin bilang Ia bisa membantu Je Ha jika ada yang harus dilakukan
Jadi, apa yang terjadi?” tanya Kepala Joo
Awasi dokter satu itu! Buat agar dia tahu kalau sedang di awasi” kata Je Ha, Kepala Joo bingung.
Apa maksudmu agar dia tahu?” tanya kepala Joo 

Berdasarkan pengamatanku, target kita  sudah menyembunyikan data yang penting di suatu tempat di rumah sakit
Je Ha sengaja mengutus kepala Seo berpura-pura sebagai pasien rumah sakit dengan cedera leher melihat semua pergerakan Suk Ha dalam rumah sakit. Di depan meja informasi pun anak JSS berpura-pura sedang menelp mengamatinya. Di dalam geraja, Suk Ha sering datang duduk dan berdoa. Salah seorang pasien dengan patah tangan ikut mengamatinya.
“Kau bukti penting? Jadi, apa menurutmu dia menyembunyikannya  di ruangannya atau di brangkas? ucap Kepala Joo
Tidak. Sebenarnya aku sudah melihat  rekaman CCTV di Rumah sakit Dan ada bukti kalau seorang pencuri  masuk ke ruangannya. Jadi itu artinya seseorang sudah  mencarinya disana.” Jelas Je Ha yang selama ini mengamati dalam ruangan CCTV saat Suk Ha sedang melakukan operasi. 

Kepala Joo pikir Mungkin itu salah satu anak buah Park Kwan Soo, Je Ha rasa seperti itu. Saat Suk Ha sedang memeriksa pasien dalam ruanganya, dengan sengaja Kepala Seo mengamati dengan melihat ke arah pintu yang terbuka.
Mereka akan mencuri data ini  dengan cara apapun Jadi itu artinya kalau dia  menyembunyikannya di suatu tempat... dimana tidak bisa ditemukan sekalipun  melakukan penggeledahan. Itu artinya tidak mungkin ada di ruangannya, di rumah, di brangkas, penyimpanan di bank atau di tempat pribadi lainnya. Kepala Seo terus mengikuti kemana Suk Ho pergi degan akan buah lainya
Aku yakin dia tidak menyimpannya di  komputer atau situs penyimpan data Karena mereka sangat bisa di retas. Jadi mungkin dia menyimpannya di  kartu memori Dan menyimpannya di tempat yang tidak jauh  dimana dia bisa selalu mengeceknya.
Suk Ho sedang bertugas dibagian CT Scan, Anak buah Kepala Seo datang dengan wajah panik seperti berpura-pura salah masuk ruangan. 

Kepala So masih tak mengerti kenapa Je Ha memintanya agar terlihat jelas sedang mengawasinya. Je Ha pikir ereka memang harus membuat Suk Ha merasa tidak nyaman  maka akan memindahkannya Dan juga menunjukkan dimana tempat menyembunyikannya

Sek  memberitahu Kwan Soo kalau  Para Agen JSS berjaga-jaga di rumah sakit atas komando Agen Kim Je Ha. Kwan Soo tak percaya ternyata Je Ha itu benar-benar gigih lalu bertanya Berapa pengawal yang ada bersama Kim Suk Han saat ini.
Biasanya Blue House hanya menyediakan tiga orang pengawal untuknya dan Polisi akan membantunya,  kapanpun dia butuh bantuan Tapi semua polisi ada di pihak kita,  jadi itu tidak apa-apa” kata Sek menenangkanya.
Aku masih merasa cemas soal semua in, kalau begitu Awasi dengan ketat Jika kau curiga kalau JSS sudah  mengetahui keberadaan buktinya aka Pastikan kau suruh anak buahmu  pergi dan mengambilnya terlebih dulu Jika itu mustahil,  lebia hbaik hancurkan buktinya di TKP. Itu tidak boleh jatuh ke tangan Choi Yoo Jin,  apapun caranya.” Perintah Kwan Soo, Sek mengerti. 


Suk Ha duduk dibagian gereja kembali berdoa dengan wajah gelisaha, anak buah dengan pasien patah tangan terus mengawasinya. Saat itu juga terlihat Suk Ha ragu untuk mengambil sesuatu dibangku depan lalu merasa seorang pria yang terus mengamatinya.
Ia pun keluar dari gereja dan berpapasan dengan Je Ha, saling menatap dingin. Ketika Suk Ha benar-benar keluar Je Ha pun bertanya pada anak buahnya dimana keberadaanya, anak buahnya menunjuk dikursi lalu keduanya mencari dan tak bisa menemukan apapun. 

Suk Ha masuk ruangan terlihat gelisah, pengawalnya merasa atasana itu  terlihat kurang sehat, Suk Ho mengaku baik-baik saja jadi tak perluh khawatir lalu menyuruhnya untuk keluar. Lalu menelp seseorang terlihat Sung Won yang duduk bersama ayah mertua memilih untuk tak mengangkatnya.
Kim Suk Han bukan tipe orang yang  mau melibatkan diri dengan hal seperti ini. Akan menyenangkan untuk mengetahui  siapa yang berakhir dengan "Bukti itu". Jika buktinya jatuh ke tangan Choi Yoo Jin... Semuanya pasti akan sulit bagimu,  PresDir Choi” ucap seseorang didepan Sung Won  
Siapa yang tahu?  Kita lihat jika itu memang benar-benar masalahnya” kata Sung Won seperti tak takut.
Tapi kau tahu, Choi Yoo Jin benar-benar hebat! Dia mengetahuinya,  jadi kita harus mengurusnya sekarang melalui Jang Se Joon atau Park Kwan Soo, benar kan?” ucap ayah mertua Sung Won
Orang yang duduk disini akan  berdampingan dengan orang yang memiliki kartu memori  milik Suk Han, kan?” kata Sung Won
Jika Choi Yoo Jin memilikinya,  maka Park Kwan Soo dan Kita akan dikuasai olehnya Tapi jika Park Kwan Soo memilikinya, maka tidak ada yang berubah. Sepertinya, kita sudah memilih siapa  yang akan menjadi presiden selanjutnya” kata pria yang duduk didepan Sung Won 

Suk Ha benar-benar tak bisa menghubungi Sung Won lalu berpikir keras dan keluar dari ruangan. Saat itu Kepala Seo dan anak buah lainya sedang mengobrol dan terus mengawasinya dengan terang-terangan. Bahkan anak buah yang biasa duduk di dalam gereja dengan tangannya yang patah. Suk Ho menatap sinis apa yang sedang dilakukan pria itu padanya.
Tiba-tiba Suk Ha melihat semua orang yang didekatnya, menerima komando dan melepaskan semua atribut mereka dengan wajah bahagia akan segera pergi meninggalkan rumah sakit. Bahkan Kepala Seo sempat memberikan kode dengan kedipan matanya. 
Suk Ha langsung berlari ke arah gereja dan Je Ha baru saja keluar dengan senyumanya.Ia memerintahkan pengawalnya agar menangkapnya dan buru-buru ke masuk ke dalam gereja menelunkupkan kursi dan mengambil barang bukti yang disembunyikan, Je Ha tersenyum karena bisa menemukan tempat persembunyianya. Suk Ha bisa bernafas lega teryata barang bukti masih ada ditempatnya, lalu mendekati Je Ha bertanya siapa dia. Je Ha hanya bisa menatap dingin. 
bersambung ke episode 14 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar