PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 12 November 2016

Sinopsis K2 Episode 15 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Je Ha masuk ke dalam mobil, Se Joo bertanya apakah Je Ha menemukan kartu memorinya. Je Ha mengangguk, Se Joon mengucapkan terimakasih dan menyurh Je Ha agar cepat ke rumah sakit sekarang. Je Ha mengatakan kalau ini bukan milik Se Joon lagi. Se Joon kaget mendengarnya
Aku harus mengungkapkan isinya sekarang. Presdir Choi telah masuk  ke Cloud Nine dan memasang bom di sana Untuk mencuri Cloud Nine. Kita harus menyingkirkan Park Kwan Soo dan Presdir Choi sekarang! Maka untuk melakukan itu,  kita harus mengekspos isinya.” Ucap Je Ha. Kepala Joo tak percaya Je Ha bisa berubah pikiran
Jika kita melakukan itu sekarang,  maka  itu juga akan jadi akhir dari karir politik parlemen Jang. Berikan itu pada Parlemen. Kita harus   menggunakannya untuk JSS atau untuk karir politiknya!” perintah Kepala Joo
Tidak. Kita harus menghentikan  Park Kwan Soo dan Presdir Choi sekarang!”kata Je Ha
Aku tahu! Tapi ini bukan masalah sederhana. JB dan Jinhan keduanya akan  berada dalam bahaya jika kau mengungkapnya sekarang. Lalu apa yang akan  terjadi pada pemilihan presiden?” kata Kepala Kim
Je Ha bertanya kepada kepala Kim apakah tahu yang akan terjadi kalau mereka tidak mengungkapkan ini sekarang, yaitu  Presdir Choi Sung Won akan mendapatkan Cloud Nine atau Choi Yoo Jin bisa mati bersama Cloud Nine. Kepala Joo mengatakan kalau Untuk hal yang lebih baik, terkadang... Je Ha tak terima Kepala Joo mengatakan “Hal yang lebih baik” dan merasa atasanya itu masih sama seperti dulu
Kau mengatakan bahwa benih kecil  harus  dikorbankan untuk "kebaikan" dulu saat aku harus meninggalkan tentara, kan?” ucap Je Ha
Aku tidak memintamu untuk mengorbankan dirimu kali ini!” tegas Kepala Joo
Ya, Je Ha. Aku harus memegang  prinsip itu agar aku bisa mewujudkan impianku dan agar kau bisa membalas dendammu.” Ucap Se Joon berusaha menenangkanya.
“Lalu Bagaimana dengan Ume Hye Rin? Dan juga bagaimana dengan Anna? Jika sulit bagimu, maka aku yang akan melakukannya sendiri.” Kata Je Ha marah, Se Joon pun hanya bisa diam

Kepala Joo akhirnya mengangkat pistolnya dengan mengancam agar tak membuat untuk menembaknya. Je Ha hanya tertawa mengejek dengan mengingat Kepala Joo yang mengatakan orang-orang ini cukup tangguh ketika pertama kali bergabung JSS, dengan yakin kalau pasti mendapatkan kursi kepresidenan, tapi menurutnya yang dilihat berbeda.
Kau, Kepala yang membuang sisa-sisa  terakhir dari moralitasmu untuknya.” Ejek Je Ha
Lalu bagaimana denganmu? Kau membunuh warga sipil  di Irak hanya untuk uang... dan lari karena kau dipecat dari majikan terakhirmu, bukan begitu?” balas Kepala Joo
Yang kau katakan ada yang salah dan benar. Memang benar aku menjadi  pembunuh bayaran setelah aku dibuang oleh negara ini. Dan memang benar yang kulakukan  adalah pekerjaan tentara bayaran. Tapi... aku tidak pernah membunuh warga sipil. Alasan kenapa aku jadi buronan karena Blackstone tahu bahwa aku akan berdiri sebagai saksi di Mahkamah Pidana Internasional  tentang pembunuhan warga sipil di Irak. Dan mereka mengejarku untuk menghentikanku.” Jelas Je Ha

Kepala Joo pun menurunkan pistolnya, Se Joon mulai bicara kalau sebelumnya dianggap sebagai dirinya adalah boneka, lalu merasa memang membenarkan dan sekarang  akan kehilangan Cloud Nine, menurutnya Jadi jika mereka  tidak memiliki kartu memori itu, maka posisinya lebih rendah daripada boneka bahkan akan menjadi orang-orangan sawah.
Parlemen! Kenapa kau menjadi orang-orangan sawah? Kau harus menjadi ayah Anna sekarang!” teriak Je Ha merasa sudah muak dan langsung memberikan kartu memory pada Tuan Jang,
Motif asliku adalah  melindungi Anna dari Choi Yoo Jin dan membunuh Park Kwan Soo. Aku akan membunuh Park Kwan Soo sekarang.” Ucap Je Ha lalu menuruni mobil. Se Joon pun melihat kartu memory yang ada ditanganya. 


Anna sudah duduk dalam pesawat, Je Ha memeriksa bagian bagasi mobil, Kepala Joo melihat semua adalah  peledak C-4. Je Ha hanya diam saja mempersiapkan pistol di tanganya. Kepala Joo menahanya merasa tak yakin kalau Je Ha  akan melakukan ini sendiri. Je Ha pikir Kepala Joo Sudah melihat isi bagasi mobilnya sekarang. Kepala Joo merasa Je Ha berencana untuk meledakkan diri juga. Je Ha tak menjawab dan langsung pergi. 

Sung Won berada dalam Could Nine memohon pada kakaknya untuk memberikan cermin itu juga padanya dengan saling berbagi, Yoo Jin mengejek adiknya Sekarang berencana merengek padanyatentang hal itu. Sung Won pikir Yoo Jin sudah  menyerahkan JB ketika memutuskan untuk menikahi kakak ipar.
Aku cukup iri atas keberanianmu bisa melakukan itu.” ungkap Sung Won
Itu tidak benar, tapi Ibumu mencuri JB dariku.” Kata Yoo Jin dengan mata mendelik
Aku iri padamu, karena Kau bukan putri dari wanita simpanan seperti aku. Semua orang menyukaimu dan mengatakan  bahwa kau akan menjadi Presdir berikutnya. Dan tentu saja,  aku tidak pernah meragukannya. Tapi yang membuatku paling iri padamu adalah ketika kau menolak mendapatkan perjodohan dan menikahi kakak ipar. Aku juga punya wanita yang kucintai. Tapi aku tidak punya pilihan selain untuk melepaskannya.” Ungkap Sung Won dengan wajah sedih.
Aku akan benar-benar percaya dengan kebohonganmu itu kalau sedikit lebih mudah tertipu.” Komentar Yoo Jin, Sung Won tertawa mendengarnya karena tahu semua hanya sandiwara.

Kau hampir tertipu.... Kau benar-benar cerdas, nuna. Tetapi memang benar Ayah berharap lebih padamu dibanding aku. Dan menilai dari apa yang baru saja kudengar, bukankah Ayah memerintahkan Direktur Gook  untuk menutupi fakta bahwa kau membunuh Ume Hye Rin?” kata Sung Won, Yoo Jin pikir Sung Won tak tahu apapun. 
“Baiklah....  mari kita lakukan ini, nuna. Aku akan memberikan setengah dari saham JBku. Jadi mari kita sama-sama menggunakan Cermin. Bukankah itu adil? Jadi setelah aku mendapatkan Jinhan,  maka kau bisa menjadi Presdir JB Group Dan aku akan menjadi Presdir Jinhan.” Ucap Sung Won mengajak berunding.
Kenapa? Apa Karena jam masih berdetak dan itu membuatmu gelisah? Sung Won. Aku yakin bahwa ketika kau pertama kali datang ke sini dengan itu, kau ingin mengambil Cermin atau hanya ingin menghancurkannya. Kau tidak berpikir bahwa kita harus mati di sini bersama-sama. Tapi sekarang kau tidak bisa pergi, satu-satunya  hal yang bisa kau lakukan hanya menjinakkan bom. Jadi kenapa aku akan setuju untuk membuat kesepakatan apapun denganmu?” ucap Yoo Jin
Menurutnya  Sebelum orang-orang di luar sana  jadi cemas dan berubah menjadi binatang liar lebih baik Sung Won menjinakkan saja bomnya sekarang dan bawa keluar dari tempat ini, karena paling tidak ia juga tidak akan membunuhnya kalau melakukanya. 

Sek di dalam mobil bertanya apakah memang ingin benar-benar melakukan konferensi pers, lalu megaku kalau Hanya ada satu alasan  mengapa dirinya  menutupi korupsi yang buat oleh Se Joon adalah  karena otoritas yang akan dimiliki nantinya.
Tetapi jika kau ingin  membuang semua itu sekarang... Aku tidak punya alasan untuk memihakmu.” Ucap Sekertaris, Se Joon mengumpat kesa lalu menanyakan pendapat kepala Joo
Aku percaya bahwa Nyonya Choi harus memiliki suara dalam situasi seperti ini, Pak.” Ucap kepala Joo, Se Joon pikir benar juga.
Panggil Choi Yoo Jin, Kita lihat bagaimana reaksinya.” Kata Se Joon

Cermin memberitahu ada Panggilan dari Parlemen Jang Se Joon, Yoo Jin melihat ternyata cepat sekali dan mengatakan akan menerima teleponnya. Se Joon pun dengan nada menyindir kalau  tampaknya bom itu belum meledak. Yoo Jin membalas kalau Se Joon itu merasa sedih karena belum terjadi.
Kau tampaknya masih memiliki beberapa waktu, jadi aku ingin menanyakan sesuatu. Bicaralah...” ucap Yoo Jin
Je Ha meninggalkan hadiah untukku. Ini adalah kartu memori Kim Suk Han.” Kata Se Joon, Sung Won kaget mendengarnya.
Dia mengatakan padaku bahwa aku harus buru-buru dan mengekspos ini jika mau menyelamatkanmu.” Ucap Se Joon, Yoo Jin kaget karena tak percaya Je Ha akan mengatakan itu.
Ya, dia bilang begitu. Tapi... apa yang harus kulakukan? Haruskah aku mengeksposnya atau tidak?” kata Se Joon dengan nada mengodanya

Apa kau gila? Kenapa kau ingin melakukan itu? Jangan khawatirkan Sung Won. Dia tidak akan membiarkan bomnya meledak. Kupikir kita harus mengambil kesempatan ini... untuk menyerang Park Kwan Soo dan konsorsium.” Kata Yoo Jin
Aku harus...ah... tidak.... lebih baik  Kau panggil mantan Ketua Park langsung. Dan beritahu mereka bahwa kami  akan menghancurkan konsorsium dan Park Kwan Soo... serta JB juga jika mereka tidak tunduk. Bukankah itu tampak seperti lebih dari ancaman realistis jika kau mengatakan itu?” ucap Yoo Jin tersenyum, Se Joon tertawa merasa memang itu seperti yang diharapkan oleh istrinya.
Bagaimana dengan Je Ha? Kondisinya.” Kata Yoo Jin dengan wajah khawatir, Se Joon memberitahu Je Ha  tidak terlihat baik-baik saja. Yoo Jin ingin tahu keberadanya, tapi mengurungkan niatnya, dengan mengatakan pada suaminya akan bertemu di rumah.
Sepertinya Park Kwan Soo akan segera mundur  dari pemilihan Presiden atas kemauannya sendiri. Jadi Apa yang akan kau lakukan, Sung Won? Haruskah kita menghancurkan  segalanya dan aku akan mulai JB lagi?” kata Yoo Jin, 
Se Joon lalu meminta Sekertarisnya untuk mematalkan konferensi persnya Dan panggil Ketua Park. Ia pun berbicara dengan Ketua Park memberitahu Sebuah barang menarik telah jatuh ke tangannya yaitu kartu memori Kim Suk Han. Ketua Park terlihat kaget.

Oh, kenapa kau begitu terkejut? Aku mendengar kau juga anggota konsorsium. Aku ingin melihat semua anggota secara langsung... dan minum secangkir kopi dengan mereka.” Kata Se Joon 


Kwan Soo yang ada didalam mobil kaget karena  Jang Se Joon memiliki kartu memori itu, lalu bertanya apakah  tahu yang ada didalamnya. Wajahnya nampak gugup dan panik, tapi harus cepat berpikir menurutnya keadaan buruk dan menutup ponselanya.
“Apa itu berarti Kim Je Ha memberikannya kepada Parlemen Jang?” ucap Sekertarisnya.
Ya. Ada sesuatu yang aneh dengan dia. Kupikir dia seorang  agen ganda untukku dan Choi Yoo Jin.” Kata Kwan Soo lalu menyuruh agar memutar balik mobil.
“Dan kau Panggil yang lain.. serta pastikan kau menangkapnya, oke? Ah.. Yah.. Jang Se Joon memiliki anak perempuan bernama Anna, kan? Panggil Kepala Kepolisian dan katakan padanya untuk menangkap dia. Kita akan menyingkirkan  Jang Se Joon dan Kim Je Ha malam ini! Tidak peduli apapun!” tegas Kwan Soo geram 

Anna melihat foto Je Ha di ponselnya saat sedang diadakan fashion show untuk ibunya, dengan air mata mengalir. Pramugari memberitahu Anna agar mematikan ponselnya karena mereka akan take off, Anna pun mematikan ponselnya.
Je Ha mengemudikan mobilnya mencoba menelp Anna, seperti ingin mengucapakan sala perpisahan tapi ponselnya tak aktif. Pramugari memberitahu pesawat akan segera lepas landas. Seorang polisi datang menghampiri pramugari bertanya apakah melihat orang yang dibawanya. Pramugari menunjuk ke arah Anna. Anna yang sudah siap  pergi didatangi oleh seorang polisi untuk ikut denganya. 

Di tempat persembuyian Kwan Soo, semua pengawal sudah siap dengan pistolnya, Mobil Je Ha pun masuk dengan menabrak pintu depan. Semua pengawal bergegas menembaknya, tapi ternyata tak ada pengemudinya. Salah seorang memberitahu Je Ha sudah datang jadi berhati-hatilah dan segera temukan dia.
Je Ha sudah berada diluar mobil langsung memukul pengawal, baku tembak pun terjadi dan perkelahian sampai di ruangan kosong. Salah seorang pengawal mencari Je Ha yang bersembunyi, tapi Je Ha lebih dulu menodongkan pistolnya menyuruh agar menurunkan pistolnya. Anak Buah Kwan Soo mencoba menyerang dengan pisau tapi malah terkena sendiri bagian kakinya.
Akhirnya  Je Ha sampai didepan pintu lift dan menyuruh agar memasangnya, anak buah Kwan Soo memasang bom di bagian pintu dan hanya dalam hitungan beberapa detik langsung meledak meruntuhkan pintu lift yang kokoh. Je Ha berteriak marah melihat tak ada Kwan Soo diruanganya.

Dia mengatakan padaku  kalau kau ingin menyelamatkan pacarmu... maka kau harus memberikan kartu memori itu.” ucap Si pria yang menahan rasa sakit karena terkena pisau, Je Ha yang marah semakin menginjaknya ingin si pria lebih jelas mengatakannya.
Pacarmu. Go Anna.... Dia menangkapnya tepat  sebelum meninggalkan negara ini.” ucap si pria, Je Ha kaget dan bertanya keberadaan Kwan Soo sekarang.
Jika kau ingin menyelamatkannya, kau harus membawa kartu memori...” ucap Si pria, Je Ha semakin menginjak dibagian lukanya, Si pria meminta ampun dan akan memberitahukanya. 

Je Ha menelp Mi Ran menanyakan keberadan Anna sekarang. Mi Ran lebih dulu menanyakan keadaan Je Ha, lalu emberitahu Anna baru saja ke luar negeri.Je Ha pikir Sepertinya Park Kwan Soo menculik Anna jadi menyuruhnya agar Panggil pihak bandara dan konfirmasi.
Mi Ran kaget Anna sudah diculik, Bibi pelayan dan Sung Gyu pun ikut kaget. Sung Gyu tak percaya karena mereka baru saja melihat Anna dibandara, Mi Ran juga tak tahu tapi  Park Kwan Soo mungkin telah menculiknya dan Je Ha sedang mengejar mereka. Lalu ia menelp bagian bandara  ingin tahu tentang pesawat yang dijadwalkan ke luar negeri.

Se Joon didalam mobil menerima video call dari Kwan Soo,  Kwan Soo pikir ini yang terbaik dalam situasi sekarang untuk berbicara tatap muka. Se Joon pikir Kwan Soo pasti buru-buru. Kwan Soo membenarkan karnea Kehidupan seseorang sedang dipertaruhkan di sini.
Jangan khawatir. Aku tidak akan membunuhmu.” Ucap Se Joon
Tidak, aku tidak berbicara tentang aku.” Kata Kwan Soo, lalu mengarahkan cameranya pada Anna yang sudah diikat dengan mulut ditutup, Anna menjerit memanggil ayahnya meminta untuk selamatkan.
Jangan lihat aku seperti itu.” ejek Se Joon melihat seperti sangat marah. Se Joon bertanya apa yang ingin dilakukanya.
Tenang saja. Aku tidak perlu menjelaskan, kan?  Bawakan aku kartu memori Kim Suk Han dan Tukarkan itu dengan putrimu. Datang ke tempat itu...apa namanya? Ah iya. Cloud Nine.  Aku juga akan membawa anakmu kesana. Kita selesaikan ini di sana. Itu mungkin markas musuh, tapi aku tidak punya pilihan, jadi... Itu wajar, kan?” kata Kwan Soo
Lalu ia mengatakan kalau  membunuh wanita muda dan semacamnya... tidak terlalu suka melakukan hal-hal seperti, tapi... Se Joon memutuskan akan segera pergi. Kwan Soo mendengar bahwa itu  kartu memori yang datanya tidak dapat disalin, jadi jangan berani mempermaikannya karena  akan memeriksa semuanya. Se Joon mengerti setelah menutup ponselnya terlihat benar-benar marah. 
Kwan Soo memerintahkan Sek agar membawa Anna ke Cloud Nine karena ingin mengakhiri seluruh  urusan ini dengan kartu memor dan tempat Cloud itu dan semua orang-orang ini sekarang. Sek mengerti.

Je Ha menerima telp dari Mi Ran,  yang memberitahu Polisi tiba di sana tepat  sebelum pesawat lepas landas dan membawanya menurutnya Park Kwan Soo tidak berbohong. Je Ha mengerti dan terlihat sangat kesal karena rencannaya membunuh malah membuat Anna dalam bahaya. 

Je Ha sudah berada dalam sebuah bangunan, beberapa perkerja melihatnya langsung berusaha menghajarnya. Je Ha bisa melawan semuanya dengan kayu panas yang membuat semua jatuh kesakitan. Saat masuk lebih dalam, Je Ha pun menerima pukulan dengan besi dan melawanya dengan mengunakan besi memukul bagian kepala.
Terdengar suara teriakan meminta tolong dengan mulut terbungkam, Je Ha bisa tahu kalau itu Anna dan berusaha mencarinya, saat itu melihat Anna yang dibawa masuk ke dalam mobil oleh anak Buah Kwan Soo. Je Ha seperti bisa mengingat saat di spanyol, Anna yang memukul jendela meminta agar diselamatkanya.

Je Ha tak bisa mengejar mobil Anna, dari belakang pengawal Kwan Soo memukulnya dengan kayu. Sek Kwan Soo memerintahkan agar segera membunuh Je Ha, tapi Je Ha bisa melawan dengan pisau yang ada ditanganya dengan menusuk dibagian kaki. Sek Kwan Soo terlihat ketakutan karena Je Ha bisa melawan semuanya. 
Waktu Bom meledak hanya tinggal 44 menit lagi, dibagian CCTV masih ada sandera. Terdengar bunyi ketukan pintu. Guru Song lainya melawan semuanya dengan mengunakan jurus menendang bagian selakangan dan membuat semuanya jatuh.
Kepala Seo dan tim lainnya pun disandera diruangan lain, para pengawal datang, untuk berganti tugas tapi saat itu juga mereka malah melawan. Kepala Seo kaget ternyata dibalik penutup kepala adalah Guru Song yang menyelamatkan mereka.


Anna sudah dibawa ke dalam Cloud Nine, saat itu pengawal dengan penuh wajah mengikutinya dibelakang dan langsung berkelahi dengan orang-orang yang membawa Anna. Guru Song membuka penuh kepalanya, Anna bisa bernafas lega, saat itu polisi lain datang melihat anak buah Kwan Soo yang jatuh pingsan. Guru Song menarik Anna dan menyuruhnya segera ke tangga darurat. 


Anna berlari ke parkiran, anak buah Kwan Soo mencarinya dengan mengunakan senter. Anna terlihat ketakutan mencoba bersembunyi, tiba-tiba mulutnya dibungkam. Guru Song bisa menyelamatkanya. Anna seperti mengingat sesuatu, saat melihat ibunya terkapar di lantai. Ia melihat sorotan lampu senter yang membuatnya teriak dan saat itu Guru Song menutup mulutnya.
Guru Song mengajak mereka segera pergi, dan meminta maaf karena membuatnya terkejut. Anna terlihat tak percaya lalu bertanya apakah Guru Song.. Pada malam itu orang yang membungkam mulutnya dan mengarahkan cahaya padanya. Guru Song mencocba menjelaskanya. 

Je Ha sudah siap menusukan pisau pada Sek Kwan Soo, Sekmmeminta agar Je Ha jangan bereaksi berlebihan dan selesaikan ini baik-baik.Je Ha bertanya dimana Anna, Sek Kwan Soo memberitahua Anna ada di Cloud Nine jadi Je Ha harus buru-buru. Je Ha meminta agar mengantarnya, Sek Kwan Soo panik
kita tidak bisa pergi ke sana sekarang.” Ucap Sek Kwan Soo, Je Ha binggung kenapa tak bisa
B...bomnya akan meledak segera. Dan ketika itu terjadi, semua orang di sana akan mati!” ucap Sek, Je Ha pikir maka hentikan bomnya.
Itu bagus, tapi... kau tidak bisa  menjinakkannya setelah itu dipasang. Presdir Choi tidak tahu itu.” jelas Sek, Je Ha berteriak kesal dengan penuh darah dibagian kepalanya.
Bersambung ke episode 16 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted 

1 komentar: