PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 12 Desember 2016

Sinopsis Night Light Episode 5 Part 1

PS : All images credit and content copyright :MBC

Gun Woo dan Se Jin datang bersamaan lalu melihat truk yang sudah terbakar. Gun Woo melihat Tak didepan truk langsung memukulnya, Se Jin pun melindungi Tak agar tak kena pukulan. Sek Moon pun meminta agar Gun Woo bisa tenang.
“Apa Kau yang memberi instruksi?” ucap Gun Woo penuh amarah
Saat itu sebuah mobil putih datang, Yi Kyung pun turun dari mobil menyapa Gun Woo yang sudah lama tak bertemu. Gun Woo kaget melihat Yi Kyung yang ada didepanya. Yi Kyung merasa menyangkanya kalau mereka cakan bertemu dengan cara seperti ini. Gun Woo tak mengerti yang dilakukan Yi Kyung dan menatap ke arah Se Jin. Se Jin hanya bisa tertunduk diam. 
“Masalah berubah menjadi rumit.” Ucap Yi Kyung, Gun Woo meminta agar menjelaskan secara ringkas. Yi Kyung meminta agar mematikan apinya lebih dulu baru mereka bisa bicara. 

Dua orang pun memadamkan api di dalam truk, Tak mendekati Se Jin yang melihat Gun Woo serta Yi Kyung pergi. Ia menyuruh Se Jin agar tak perlu melihatnya, karena semua ini masalah pribadi Yi Kyung. Se Jin melihat luka diwajah dengan menanyakan keadaanya.
“Andai saja kau tidak ikut campur tangan, pasti akan baik-baik saja. Lain kali jangan ikut campur!” ucap Tak, Se Jin hanya bisa diam saja. 

Gun Woo dan Yi Kyung akhirnya berada dalam satu ruangan, lalu Gun Woo mulai berbicara kalau sudah satu tahu dan menurutnya sangat keterlaluan karena Yi Kyung tidak menghubunginya selama ini, Lalu berkomentar kalau Yi Kyung terlihat  baik-baik saja dan Semakin keren. Yi Kyung membalas kalau Gun Woo juga seperti itu.
 “Dibandingkan dengan celana jeans,lebih cocok mengenakan stelan jas.” Komentar Yi Kyung
“Hidup dengan leher yang terikat rantai hanya akan mendatangkan kebosanan. Saat dilanda kebosanan, yang melintas di pikiran adalah masa lalu. Saat bermain gitar dan memalingkan kepala menatapmu. Ekspresi wajahmu saat duduk di situ. Dua belas tahun yang lalu.” Kata Gun Woo dengan mata menerawang.
“ Koin itu... Apa masih kau simpan?” tanya Gun Woo akhirnya duduk didepan Yi Kyung
“Justru karena khawatir kau seperti sekarang makanya tidak kuhubungi. Kau Mengenang masa lalu di masa sekarang. Aku sama sekali tidak tertarik.” Tegas Yi Kyung
“Yah.. ini Memang benar Seo Yi Kyeong yang kukenal. Aku masih belum lupa nada bicaramu. Jadi Apa Hari itu... adalah kau? Di gedung pernikahan.” Kata Gun Woo.

“Daur ulang sedang memperalat kenanganmu. Pada pertemuan pertama kita di kuil, saat itu kau juga menatap ke arahku. Dan Masa lalu cukup dibahas sampai di sini saja, Banyak Hal yang harus dilakukan,   Karena karya seninya rusak terbakar, jadi hal yang harus dikerjakan jadi semakin banyak.” Ucap Yi Kyung mencoba untuk membahas masalah perkerjaan.
Gun Woo tahu alasan Yi Kyung  datang ke Korea seperti atas perintah ayahnya, Seperti pelatihan ahli waris. Tapi ia tak tahu alasan Yi Kyung mau berkerja sama denga pamanya. Yi Kyung menyindir kalau  Orang yang sedang menunggu putusan mutasi personalia tidak perlu tahu.
“Yi Kyung.. Kapan dan dengan cara seperti apa kita pasti akan bertemu kembali.” Ucap Gun Woo seperti masih menyukai Yi Kyung
“Tapi bukan seperti sekarang ini.” Tegas Yi Kyung dingin , Gun Woo benar-benar tak mengerti dengan yang terjadi padanya sekarang.
“Sederhana sekali... Aku berubah menjadi manusia jahat karena berusaha menepati janjiku... Tapi sedikitpun kau tidak berubah. Ditambah kebiasaanmu yang sok baik dan selalu merasa diri sendiri benar.” Ucap Ji Kyung menatapnya, Gun Woo hanya bisa terdiam.


Gun Woo keluar dengan wajah sedih, Se Jin memanggilnya berusaha menjelaskan kalau Saat mengunjunginya di perusahaan,berbohong tentang namanya, dan itu adalah keputusanku sendiri. Ia takut kalau Gun Woo salah paham dan mengira kalau itu atas inturksi Presdir.  Gun Woo hanya terdiam dan melihat Yi Kyung keluar dari gedung, lalu berjalan pergi. Yi Kyung hanya terdiam melihat kepergiaan Gun Woo. 

Flash Back
Di Jepang
Yi Kyung baru saja akan keluar dari stasiun subway, saat itu dua orang sudah mengdangnya. Ia berusaha pergi menaiki tangga, salah seorang juga datang dari atas. Yi Kyung seperti merasa terdesak, akhirnya mereka pun keluar didepan restoran dan Yi Kyung berjalan mundur dengan wajah ketakutan.
“Orang Korea, enyah kau dari wilayah kami!” ucap si pria yang terlihat seperti preman Sang
“Aku sempat penasaran kapan kalian akan muncul. Apa Kalian dari Klan Matsuoka? Ini adalah kerajaan yang dibangun oleh ayahku! Yang seharusnya enyah adalah kalian!” kata Yi Kyung melawan,
Sang Chul keluar dari toko melihat Yi Kyung yang dikepung oleh beberapa preman langsung berlari dan masuk ke dalam restoran, memberitahu Gun Woo kalau ada Masalah besar. Gun Woo langsung berlari dengan sangat cepat demi menyelamatkan Yi Kyung. Tapi saat di tempat kejadian, Yi Kyung sudah membuat tiga pria itu jatuh tersungkur. 

Yi Kyung pun berjalan pergi dengan kaki yang terlihat kesakitan. Gun Woo berlari melihat Yi Kyung yang bersandar di toko lalu menanyakan keadaany dan mengajak ke rumah sakit atau menghubungi keluargnya. Yi Kyung menolak dan Gun Woo berusaha membantunya.
“Jangan hiraukan aku!.. Hal yang sesekali seperti ini mungkin saja terjadi dan Bukan masalah besar.” Ucap Yi Kyung
“Kau saja sekarang sudah terlihat kesusahan, apa kau masih bilang ini bukan masalah besar? Jika enggan ke rumah sakit, setidaknya hubungi keluargamu.” Kata Gun Woo marah, Yi Kyung menolak merasa bisa mengatur hidupnya sendiri.
“Walaupun aku tahu jika kau adalah orang yang keras kepala, tapi... apa sebenarnya yang dipikirkan oleh ayah-mu? Menagih hutang malam-malam begini sudah pasti sangat berbahaya. Apa dia sama sekali tidak peduli akan putrinya? Lalu Sampai kapan kau mau melakukan pekerjaan seperti ini?” ucap Gun Woo
“Sudah kuduga akhirnya akan seperti ini. Begitu kau diizinkan mendekat, kau jadi sok mengerti aku, sok hebat. Hei, Park Gun Woo.. Jangan merasa dirimu itu hebat. Peringatan yang ceroboh, campur tangan dan belas kasihan... Semuanya kutolak mentah-mentah.” Tegas Yi Kyung dingin
“Yi Kyung... Apakah Kau benar tidak tahu, kenapa aku begitu memperhatikanmu?” ucap Gun Woo
“Apa Orang yang melarikan diri dari Korea masih punya waktu untuk mengurusi masalah orang lain? Semua itu adalah kemewahan. Aku menjalani hidup dengan caraku sendiri. Semua yang kupelajari dan kualami di jalan ini.. Karena itu jangan sok pintar mengajariku tentang hidupku.” Tegas Yi Kyung lalu berjalan pergi dengan kaki yang pincang. 


Gun Woo memainkan koin didalam restoran dengan menopang kepalanya, sementara Yi Kyung sudah menempelkan plester diwajahnya dan mendengarkan lagu dari CD player. Sang ayah diam-diam melihat anaknya yang terluka dan hanya diam saja, seperti tak peduli. 
Yi Kyung terdiam sendirian dengan meminum wine mengingat kejadian dengan Gun Woo dengan sebuah CD yang ada diatas meja. Se Jin masuk kamar untuk pamit pergi lebih dulu,  lalu berpesan agar tak minum seorang diri karena jika ia  dipromosi jadi eksekutif alkohol, maka akan menemaninya minum. Yi Kyung hanya diam saja dan Se Jin melihat sebuah kotak CD yang kosong diatas meja lalu pergi meninggalkanya ruangan. 

Gun Woo masuk ke dalam ruangan Pamanya, membawakan beberapa berkas. Moo Sam menyuruh Gun Woo agar menemui seketarisnya dulu sebelum masuk ruangan. Gun Woo pikir pamanya tahu apa yang sudah dibawanya.  Moo Sam menyindir kalau dirinya itu tak perlu tahu.
“Kalau begitu kau pasti tidak tahu aku ke tempat apa bersama dengan Tim Pengawas.” Ucap Gun Woo
“Sebelum ada perintah yang seharusnya ditunggu, kau harus menunggu mutasi dari personalia. Ternyata Punya waktu jalan-jalan dengan Tim Pengawas, lebih baik waktunya digunakan untuk pindah keluar dari ruang kerjamu.” Ejek Moo Sam
“Bagaimana ceritanya sampai kau bisa bekerja sama dengan Galeri S? Apa paman yang lebih dulu menghubungi mereka atau Seo Yi Kyeong yang melobbymu?” kata Gun Woo, Moo Sam pura-pura tak mengenal Yi Kyung

“Kau lihat saja sendiri berkasnya.Nama, tanggal dan rincian transaksi semuanya tercatat di situ.” Ucap Gun Woo
“Aku mana punya waktu untuk mencari tahu satu per satu urusan kantor cabang luar negeri” kata Gun Woo tetap mengelak
“Yang pasti jalur di sana sudah diblokir. Jadi Kau mundur sajalah. Dan Juga tolong sampaikan kepada Seo Yi Kyung supaya menyerah.” Ucap Gun Woo lalu keluar ruangan, Moo Sam pun berteriak marah memanggilnya menyuruh membawa saja berkasnya.
“Aku punya salinannya banyak dan Ada satu salinan yang sudah diberikan ke Tim Pengawas.” Kata Gun Woo, Moo Sam pun semakin menahan marahnya.

Gun Woo yang terlihat frustasi mengalami semua masalah memilih untuk memainkan gitar dalam ruangnya. Semantara Yi Kyung pikir sekarang Gun Woo seharusnya merasa tidak berdaya, karena Bukti sudah dimusnahkan, rincian transaksi terlihat normal jadi meminta agar Lebih berhati-hati terhadap transaksi khusus untuk sementara ini karena seharusnya tidak akan ada menimbulkan masalah apapun.
“Presdir Seo , kau masih belum memahami si Park Gun Woo kunyuk itu. Jika memang benar dia berniat mencari masalah, maka dia bisa saja melakukannya tanpa mempedulikan akibat. Kau  sudah lihat ‘kan dia bawa-bawa nama koorporasi?” ucap Moo Sam panik membawa berkasnya.
“Hal ini seharusnya diselesaikan oleh kau sendiri. Jika ada rahasia di dalam sebuah perusahaan, maka sudah pasti ia tidak akan menyerah begitu saja. Tidak peduli dengan cara apapun, maka kau harus bisa mencari tahu.” Kata Yi Kyung berdiri dari tempat duduknya, Moo Sam terlihat kaget dan akhirnya Sung Mook pun datang.

“Dikarenakan peristiwa semalam, kerugian yang ditanggung galeri cukup besar. Masalah perhitungan ganti rugi, akan ditangani oleh  Sek Jo nanti.” Ucap Yi Kyung. Moo Sam terlihat kesal karena  merasa kalau sudah tahu  sepak terjang Yi Kyung tapi kenapa ia yang harus membersihkan kotorannya sekarang.
“Kalau bukan dikarenakan insiden ini, maka ada kemungkinan Anda sekarang sudah duduk di kantor Tim Pengawas menerima interogasi.Hutang-piutang sebaiknya dihitung dengan jelas untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.” Tegas Yi Kyung, Moo Sam tertawa mendengarnya.
“Tapi yang ingin kukatakan adalah, Jangan-jangan antara kau dan Gun Woo terjadi sesuatu.  Sepertinya dia sangat tertarik dengan segala sesuatu yang berhubungan denganmu.” Sindir Moo Sam, semua yang ada diruangan terlihat tegang.
“Targetnya sepertinya adalah Anda, Direktur..  dan Lain kali jika bisa, tolong jangan berkunjung secara mendadak karena Banyak mata dan telinga.” Ucap Yi Kyung dan berjalan pergi meninggalkanya. 

Sek Kim mendekati Se Jin bertanya apakah ini dikarenakan kejadian yang kemarin dan ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi. Se Jin terlihat merasa bersalah. Sek Kim penasaran apakah Yi Kyung dan Gun Woo itu  tidak ada kejadian yang lain. Yi Kyung mengaku tak tahu merasa kalau ini semua masah pribadi Yi Kyung. 

Sung Mook memberitahu kalau Semua anggota Asosiasi sudah dikumpulkan jadi Menandakan jika ketua Son bukan sekedar gertak sambal belakang. Yi Kyung melihat setelah berhasil menenangkan Moo Sam sekarang Ketua Son  yang berulah. Sung Mook pun memberitahu Ada kemungkinan jabatan Sek Bagian Keuangan Asosiasi bisa dibatalkan.
“Seongbuk-dong sudah ada di depan mata. Tidak ada waktu untuk bermain tarik ulur lagi. Jadi Hubungi Baeksong Financial Group secara langsung!” perintah Yi Kyung, Sung Mook terlihat kaget dan saat itu Se Jin masuk karena Yi Kyung mencarinya.
“Mulai sekarang kita akan mengambil jalan pintas.” Kata Yi Kyung seperti ingin mulai rencana yang lainya. 

Se Jin keluar dari rumah dengan style pakaian yang berbeda seperti seorang pengusaha wanita yang sukses. Tak menunggu didepan mobil heran melihat sikap Se Jin dan Se Jin pun berdiri disamping mobil ingin Tak bisa membuka pintu untuknya. Tak menolaknya memilih untuk masuk ke dalam mobil lebih dulu. Se Jin pun tetap diam, Tak akhirnya dengan wajah jengkel terpaksa membukakan pintu untuknya, Se Jin pun bisa tersenyum puas. Sampai didepan sebuah pintu ruangan, Se Jin mengangkat tanganya meminta pengawal agar menahan sebentar.
Flash Back
“Mulai sekarang semua gerak gerikmu mewakili aku. Bukan sekedar berbohong nama, tapi sebagai Lee Se Jin yang sebenarnya. Apa Kau sanggup?” ucap Yi Kyung
“Saya tidak mau baju baru. Bolehkah saya pilih dari antara baju yang sudah pernah Daepyo-nim kenakan sebelumnya?” kata Se Jin 

Se Jin akhirnya masuk ruangan, Ketua Son terlihat kaget. Se Jin menyapa semuanya meminta maaf karena Presdir Seo ada rapat penting, jadi ia diminta untuk mewakilinya dan memperkenalkan diri sebagai Lee Se Jin dari Galeri S.  Predir lain yang melihat Se Jin terlihat marah karena Yi Kyung itu tak minta maaf pada mereka.
“Apa maksudnya ini? Ketua , sebaiknya segera Anda tuntaskan.” Ucap Presdir geram.
“Tolong sampaikan kepada Presdir Seo. Mulai sekarang, posisinya sebagai Sek Bagian Keuangan Asosiasi dibatalkan.” Kata Ketua Son, Se Jin bisa menahanya sebelum pergi 
“Aku sempat baca peraturan Asosiasi. Pembatalan jabatan Sek Bagian Keuangan Asosiasi hanya bisa melalui rapat umum.Jika ingin memberhentikan Presdir Seo , Maka sebaiknya Anda segera mengadakan rapat umum baru setelah itu mengambil keputusan.” Ucap Se Jin,  Ketua Son kaget mendengarnya.
“Tentu saja ada pengecualiannya. Misalnya menyalahgunakan dana Asosiasi, maka bisa langsung diberhentikan. Kabarnya mantan Sek yang sebelumnya dipecat gara-gara masalah seperti ini.” Kata Se Jin sengaja menyindir, Presdir lain terlihat marah mendengar ucapan Se Jin.
“Ah, hampir saja lupa. Presdir bilang besok jam 4 sore beliau ada janji temu di Seongbuk-dong. Beliau berpesan jika Anda merindukan Tetua, boleh mampir ke sana.” Kata Se Jin, Ketua Son terlihat sedikit panik. 

Ma Ri merengek kembali pada ayahnya, Ki Tae mengeluh anaknya itu terlalu berisik. Saat itu ketua Son dan yang lainya keluar ruangan, dan Se Jin pun keluar dibelakangnya. Ma Ri melihat Yi Kyung langsung menyindirnya kaau sekarang bergaya layaknya seorang presdir. Se Jin tak peduli dengan mengangkat wajahnya karena tak ingin direndahkan.
“Diman Seo Yi Kyeong? Jangan bilang kau datang mewakilinya” ucap Ki Tae panik dan merasa kepalanya terasa sakit. Ma Ri binggung kenapa ayahnya terlihat panik
“Tunggu apa lagi, Segera beritahu padanya jika dia telah diberhentikan.” Keta Ki Tae
“Bukankah orang yang seharusnya dipecat adalah Anda, Direktur? Perlakukan Ayahmu dengan baik. Akhir-akhir ini pasti sangat nelangsa, 'kan?” sindir Se Jin lalu pamit pergi, Ma Ri berteriak marah.  Yi Kyung sedang rapat pun menerima hasilnya dari bisikan Sung Mook

Gun Woo sedang bersama dengan Ki Tak karena mendengar kalau rekan kerjanya mau melawan Seo Yi Kyung. Ki Taek pikir Terlahir dengan sendok emas di mulut seperti halnya Gun Woo maka  Jika tidak ada orang yang mendukung, sama halnya dengan tidak memiliki tempat berteduh di padang pasir.
“Kau cukup memperkuat pengontrolan secara internal saja dan Rumput liarnya biar aku yang bereskan. Marilah kita saling menguntungkan.” Ucap Ki Tae mengajak agar berkerja sama.
“Sepertinya kau punya dendam yang sangat dalam terhadap Seo Yi Kyung” kata Gun Woo menyindir
“Bukankah kau juga punya rencana tertentu terhadap Park Moo Sam? Boleh dibilang luar biasa.” Ucap Ki Tae
“Apa Kau tahu sesuatu yang berhubungan dengan Presdir Seo? Hubungan kerja ataupun masalah pribadi.” Kata Gun Woo
Ki Tae merasa Gun Woo salah paham dan meminta agar membiarkan ia yang menghadapi Yi Kyung, dan Gun Woo cukup fokus pada Moo Sam saja. Gun Woo tak yakin kalau Yi Kyung bisa jatuh ke tangan orang seperti Ki Tae, lalu memilih untuk menyudahinya, dengan mengatakan sudah melihat katalognya dan  tidak ada niat untuk membeli jadi meminta untuk segera pulang.
“ Sepertinya kau kurang paham akan situasi. Apa Kau tahu jabatan seperti apa Sek Bagian Keuangan Asosiasi? Jalan lurus menuju Seongbuk-dong. Begitu Seo Yi Kyung berhasil menjalin hubungan dengan sana, maka sayap Park Moo Sam akan bertumbuh sepasang Dan terbang semakin tinggi.” Kata Ki Tae.
“Sek Moon.. tamunya masih belum mau pulang juga” sindir Gun Soo, Ki Tae pun pergi dengan wajah penuh amarah.
Gun Woo sendirian diruangan, teringat kembali kata-kata Yi Kyung “ Aku mau menjadi orang jahat. Aku mau jadi orang pertama yang berdiri di puncak dan menatap dunia dari atas.” 


Moo Sam masuk ruangannya dan dikagetkan dengan Gun Woo sudah duduk dikursi kerja saat menyalakan lampunya. Gun Woo meminta maaf  karna tahu Moo Sam begitu sibuk jadi tetap ingin datang. Moo Sam  bertanya apa yang sedang dilakukan Gun Woo pada kursinya.
“Kursi ini nyaman sekali ternyata, Tapi Sedikit disayangkan. Kabarnya Anda sedang sibuk mencari orang dalam yang membocorkan rahasia. Kenapa tidak langsung bertanya padaku saja, dan sibuk ke sana ke mari.” Sindir Gun Woo, Moo Sam bingung.
“Info itu bukan dibocorkan oleh orang dalam. Tapi dikirim ke mari oleh Baeksong Financial Group. Begitu aku menyetujuinya, tapi Tetua Seongbuk-dong akan langsung memberiku dukungan.” Kata Gun Woo.
“Lalu Apa  Kau kira dengan mengandalkan macan ompong kau akan bisa menduduki posisi tersebut?” kata Moo Sam
“Kau bukannya tidak tahu jika aku tidak suka dengan perselisihan antar anggota keluarga. Sebagai syarat... Sebaiknya paman melupakan ambisimu untuk menjadi Ketua, Ketua yang akan datang kalau bukan dari elektronik mungkin dari saengmyeong. Kedua Direktur tersebut sama sekali tidak masalah.” Ucap Gun Woo
Moo Sam mulai mengumpat,  merasa GunWoo sekarang lagi mengambil keuntungan atas kerja keras orang lain. Gun Woo pikir kalau pamanya tidak seperti ini, maka juga tidak perlu mengunjungi Seongbuk-dong, jadi meminta agar mengizinkan untuk tetap menjadi orang yang baik.


Yi Kyung mengetahui  Dokumennya berasal dari Seongbuk-dong, menurutnya akan datang sendiri untuk mengkonfirmasinya. Akhirnya Yi Kyung datang dengan mobil yang dikemudikan oleh Sung Mook. Sesampai didepan pintu tubuhnya pun melakukan pemeriksaan lebih dulu, terlihat Ketua Son juga datang ke rumah Ketua Jang. Sung Mook pun tak percaya akhirnya mereka datang juga ke tempat ini.
Ketua Park baru saja menjalani pemeriksaan di penjara, lalu melihat beberapa surat untuknya dan melihat sebuah surat. Ketika membukanya dan langsung jatuh pingsan. Perawat yang mendengar suara terjatuh kembali keruangan berteriak memanggil dokter. 

Ketua Jang pun menyapa Ketua Son seperti relasi lama yang sudah tak bertemu, sementara Yi Kyung seperti diabaikan begitu saja. Lalu Yi Kyung memperkenalakan diri dari Galeri S dan mengaku kalau lancang datang ke rumahnya. Ketua Jang seperti tak memperdulikanya dengan kembali berbicara pada Ketua Son.
“Ketua Son, kesehatan Anda selama ini boleh dibilang cukup baik.” Ucap Ketua Jang lalu melihat Ketua Son ingin duduk merasa kalau tak perlu duduk. Ketua Son binggung.
“Kau sudah lama bekerja untuk Asosiasi, kan? Sekitar 7 tahun 5 bulan dan Sekarang sudah saatnya beristirahat. Aku memanggilmu kemari karena ingin memberitahumu tentang ini.” Ucap Ketua Jang, Yi Kyung melirik tak percaya dan Ketua Son benar-benar kaget.
“Kau lebih baik Kelola dengan baik perusahaanmu yang ada di Seoul. Jika ada waktu, nasehati juga cucu-cucumu. Hal yang harus kau kerjakan banyak sekali.” Ucap Ketua Jang
“Kesalahan putraku... memang ada hubungannya dengan dana Anda, Tetua. Bagaimanapun juga, kerugiannya akan kami ganti.” Kata Ketua Son berusaha menjelaskan. Sek Nam memberitahu kaalu Masalah itu sudah selesai.Ketua Son keluar dari ruangan dengan menahan amarah. 

Ketua Jang memberikan sebuah kotak pada Yi Kyung, memberitahu kalau  Setiap hari sudah disalin selembar demi selembar dan Rencananya akan diberikan pada saat ia datang tapi  ternyata menghabis waktu setahun lebih. Yi Kyung meminta maaf karena Ketua Jang menunggu lama.
“Apa yang ingin kau rampas dariku? Jika kau berencana mengambil kembali semua yang dirampas dari Ayahmu, maka akan sulit sekali jika hanya mengandalkan kekuatanmu seorang.” Kata Ketua Jang
“Pada Pemilu yang akan datang... Anda ingin duduk di posisi yang bisa mengendalikan negara ini, kan? Saya bisa memberikan kesempatan tersebut padamu.” Ucap Yi Kyung memberikan penawaran
“Sepertinya bukan demi balas dendam, tapi demi memberiku kesempatan.” Kata Tuan Jang
“Gudang uangmu yang sudah kelihatan dasarnya akan kupenuhi kembali.” Balas Yi Kyung
“Ucapan  manis seperti ini, membuatku ingin mempercayainya.” Kata Ketua Jang
“Saya punya rencana juga sumber daya manusia. Dan tentu saja, saya juga memiliki persyaratan. "Kartu" Park Gun Woo ini harus Anda singkirkan. Dan Kartu As Moojin Grup ada di tanganku. Secara sepintas buku ini terlihat tebal. Sepertinya Anda juga tahu sampai di mana kemampuanku. Saya adalah kesempatanmu yang terakhir.” Tegas Yi Kyung
“Sepertinya kau lupa hal yang paling penting. Kepercayaan. Apa alasannya aku harus mempercayai putrai Seo Bong Soo?” ucap Ketua Jang dengan tawa mengejek.
Yi  Kyung berdiri dari tempat duduknya, merasa itu memang benar, Karena itulah kenapa ayaj gagal bahkan dikhianati oleh teman-teman yang paling dipercayainya. Tapi ia yakin tidak akan gagal karena tidak percaya pada siapapun. Yi Kyung akhirnya keluar ruanga memberitahu Sung Mook kalau mereka. hanya bisa menunggu.Sampai saat ambisinya mengalahkan rasa curiganya.


Gun Woo menemui ayahnya yang sedang dirawat sebelum pergi melihat beberapa surat diatas meja dan melihat foto olimpiade 1988 dan berbaliknya tertulis pesan “Putri Seo Bong Soo sudah kembali ke Korea.” Tuan Park terbangun
“Bagaimana kondisimu?” tanya Gun Woo khwatir, Tuan Park mengaku baik-baik saja dan hanya agak pening lalumelihat anaknya memegang foto langsung menyembunyikan pada tanganya.
“Orang ini.. Apakah Punya hubungan apa dengan Ayah? Apakah ia seorang teman?” tanya Gun Woo penasaran, Tuan Park hanya diam dengan memejamkan matanya
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar