PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 07 Januari 2017

Sinopsis Goblin Episode 11 Part 2

 PS : All images credit and content copyright : TVN

Kim Sun sudah berbaring dengan kepala di kompres, lalu memberitahu penah melihat sesuatu di ponselnya. Eun Tak ingin tahu apa yang dilihatnya,  Kim Sung melihat nama "Sepasang kekasih Goblin", Eun Tak terdiam dan sempat kaget mendengarnya.
“Apa itu kau dan orang yang mengaku dia sebagai kakakku? Apa kalian berdua pasangan goblin itu?” ucap Kim Sun, Eun Tak terdiam. Kim Sun tahu kalau Eun Tak tak mau memberitahu identitas mereka. Eun Tak hanya bisa meminta maaf.
“Dia juga tidak akan mau memberitahuku 'kan identitasnya ‘kan?” ucap Kim Sun, Eun Tak hanya bis mengucapkan kata maaf.
Kim Sun yakin kalau mereka harus berpisah dan Eun Tak itu  hanyalah orang biasa, Eun Tak membenarkan. Kim Sun seperti mengerti dengan keadaanya sekarang. 

Eun Tak berjalan pulang wajahnya tersenyum merasakan sosok orang yang mengikutinya dari belakang, lalu membalikan badan bertanya mengoda Kim Shin apa yang sedang dilakukanya. Kim Shin menjawab kalau sedang menunggunya. Eun Tak bertanya sejak kapan.
“Aku mengikuti setiap langkah kakimu.” Ungkap Kim Shin mengoda
“Indah sekali kau bicara.” Ungkap Eun Tak dengan senyuman, Kim Shin pun ikut tersenyum mendengarnya. 

Keduanya berjalan pulang Eun Tak mengaku kasihan pada bosnya, karena ia itu awal lahir sebagai Ji Eun Tak dalam dunia yang aneh dengan Melihat hantu, bertemu goblin lalu bertemu dengan malaikat pencabut nyawa dan itu  bukan hal yang aneh lagi.
“Tapi hidup bos-ku tiba-tiba berubah jalur ke aliran hidup yang aneh. Kakaknya dari kehidupan sebelumnya adalah goblin lalu pria yang dia sukai adalah malaikat pencabut nyawa dan sementara itu pekerja paruh waktunya bisa lihat hantu.” Ungkap Eun Tak khawatir
“Pernah suatu waktu di restoran kami lebih banyak hantu daripada pelanggan. Aku penasaran dengan Kehidupan masa lalu. Apa sebenarnya itu?” kata Eun Tak
“Ya, hanya sebuah kehidupan yang sudah berlalu.” Jelas Kim Shin singkat
“Meskipun aku tidak mengingatnya sekarang .apa menurutmu aku pernah datang dan pergi di ke kehidupan Kim Shin?” tanya Eun Tak penasaran

Kim Shin juga tak tahu, Eun Tak sangat berharap kalau Kim Sun itu sebagai adik dari Kim Shin, karena tahu bosnya itu sangat baik. Kim Shin mengelak kalau seperti kakak adik memang selalu bertengkar baik di kehidupan masa lalu dan masa sekarang. Eun Tak juga berharap kalau punya “Oppa”seperti Kim Shin.
“Oh! Aku 'kan memang sudah punya Oppa. Tae Hee Oppa.” Kata Eun Tak sengaja mengodanya.
“Kalau kalian berdua seperti ini, kalian mungkin saja bertemu dan makan daging sapi di restoran di Kanada itu.” Kata Kim Shin kesal dengan nada cemburu, Eun Tak mengerti maksudnya adalah restoran langganannya.
“Restoran langganan apa yang baru didatangi dua kali?! Aku selalu pergi ke sana selama 50 tahun” kata Kim Shin mulai naik darah
“Aku tidak akan pergi ke sana dengan orang lain, Aku hanya akan pergi kesana dengan Ahjussi” ucap Eun Tak binggung
Kim Shin merasa Eun Tak sedang bercanda, karena pacarnya itu  memang akan pergi kesana. Eun Tak binggung bertanya kapan tepatnya dan tahu darimana. Kim Shin menyesala kalau seharusnya tidak usah menjemputnya, lalu berlari kabur. Eun Tak mengejarnya ingin tahu darimana Kim Shin bisa mengetahuinya. 


Eun Tak duduk sendirian diruang kelas, beberapa temanya saling mengambil foto bersama-sama disaat terakhir kali memakai seragam., Ponsel Eun Tak berdering, saat akan mengangkatnya. Ketua kelas datang memberitahu kalau itu nomornya. Eun Tak binggung darimana menggetahui nomornya.
“Saat semester baru dimulai, pihak sekolah memberikan daftar kontak daruratpada ketua kelas. Kau tidak pernah mendapatkan daftar itu karena aku jadi ketua kelas selamatiga tahun berturut-turut.” Ucap Ketua Kelas ramah dengan memberikan selamat pada Eun Tak yang sudah lulus dan mengajak untuk saling bertukar kabar. Eun Tak mengangguk setuju dan mengucapkan selamat juga. 

Guru masuk kelas menyuruh semua murid duduk dan berdiri depan kelas. Ia melihat semua anak muridnya  kelihatan dewasa tak memakai seragam sekolah dan bekerja keras selama tiga tahun ini jadi Seragam mereka akan dilimpahkanpada junior baru, karena tak ingin berlama-lama lagi menyuruh para orang tua masuk kelas untuk memberikan selamat pada anaknya.
Semua orang tua pun masuk kelas dengan memberikan selamat pada anak mereka membawakan sebuket bunga. Eun Tak hanya diam saja karena tak memiliki siapapun yang bisa memberikan hadiah.
Langkah sepatu heels terdengar, si nenek dengan wajah mudanya berjalan masuk ke dalam kelas. Semua orang menatap Wanita muda yang terlihat cantik berjalan masuk kelas, Eun Tak binggung menatapnya lalu menerima pelukan dari si wanita yang tak dikenalnya.
“Kau sudah bekerja keras selama ini.Ibumu pasti sangat bangga.” Ucap Si nenek
Eun Tak binggung lalu teringat dengan wanita yang memberikan sebungkus bayam agar memakan dengan keluarga, lalu bertanya kenapa memeluknya., wanita itu beralasan kalau Eun Tak itu cantik.
“Ketika aku memberkati ibumu dan dirimu membuatku bahagia.Selamat  atau kelulusanmu, ya” kata si nenek dengan memberikan sebuket bunga. Eun Tak terlihat bahagia dengan mata harunya menerima sebuket bunga dari orang yang mengenal ibunya. 
Si wanita berjalan ke depan kelas menatap gurunya, dengan menegur bertanya Apa selama ini tak mampu jadi guru yang baik dan  ramah.  Guru Eun Tak tiba-tiba langsung menangis dan merasa menyesal, para wali murid dibuat binggung. Si wanita pun keluar dari ruangan, Guru Eun Tak seperti tak bisa menahan rasa sedihnya dan langsung keluar dari ruangan kelas. 


Kim Shin datang ke sekolah Eun Tak dan berpapasan dengan guru Eun Tak, lalu seperti mengingat kejadian dimasa lalu.
Flash Back
Guru Eun Tak sebagai pemilik restoran mengantarkan makanan, saat itu bisa melihat gambaran masa depanya.
“Sesekali atau dua kali dalam ribuan tahun, pasti ada beberapa orang yang lahir dengan rupa yang sama dengan kehidupan sebelumnya.”gumam Kim Shin dengan melihat saat itu seperti gambaran masa depan dengan banyak orang yang sedang selfie.
Pada zaman Joseon Periode Akhir, 12 Tahun Masa Pemerintahan Raja Chuljong. Kim Shin yang terus menatap si wanita, anak buahnya binggung lalu bertanya ada apa dengan Tuanya berpikir ada yang membuatnya gelisah. Kim Shin mengaku tidak tapi sekarang bisa melihat kehidupan masa depan mereka juga. Anak buahnya binggung kehidupan apa maksudnya.
“Mereka berbicara bahasa Joseon tapi ada di dalam bahasa Joseon itu tercampur juga bahasa lainnya. Apa dunia telah menjadi salah satu? Dan Sulit sekali dipahami. Tapi Bukan itu saja. Mereka juga selalu memegang potongan metal sebesar batu tinta seolah-olah benda itu seperti bayi yang baru lahir yang mereka cintai dan sayangi.” Cerita Kim Shin
Anak buahnya tak mengerti maksud ucapanya,  Kim Shin bisa melihat Benda ini gelap, namun bersinar Sepertinya benda itu digunakan secara luas dan mencoba memperagakan saat orang selfie dengan dua jari diangkat, anak buahya terlihat makin binggung,
“Jika kau berencana ingin berinvestasi maka investasikanlah benda itu.” Pesan Kim Shin, Pria itu pun mengangguk mengerti.

Kim Shin masuk kelas mencari sosok yang dicarinya, tapi tak terlihat saat seorang murid bergeser bisa melihat Eun Tak yang duduk dengan memegang sebuket bunga, matanya tak bisa berkedip melihat Eun Tak yang terlihat bersinar. Eun Tak sadar kedatangan Kim Shin dan langsung melambaikan tanganya.
“Kau memang pernah datang dan pergi dalam hidupku rupanya, Meskipun kau tidak mengetahuinya.” Ucap Kim Shin seperti dari gurunya akhirnya mempertemukan dengan Eun Tak. 

Keduanya keluar dari sekolah, Kim Shin tiba-tiba menaruh bunga didepan wajah Eun Tak lalu menjauhnya dan menutupinya beberapa kali, sampai akhirnya Eun Tak bertanya apa yang sedang dilakukanya.
Kim Shin mengaku ini luar biasa, kenapa ia tadi bisa melihatnya saat itu. Eun Tak bertanya kapan, apakah dikelas. Kim Shin menjawa bukan, tapi Dulu sekali, menurutnya ad kejadian yang indah tapi aneh seperti itu. Eun Tak makin penasaran kejadian apa sebenarnya.
“Pada Joseon periode akhir, 12 tahun masa pemerintahan Raja Chuljong, aku bertemu dengannya.”cerita Kim Shin, Eun Tak bertanya siapa yang dimaksud.
“Cinta pertamaku.” Kata Kim Shin sengaja mengoda, Eun Tak tak ingin  bertanya dan tidak ingin tahu.
Kim Shin heran Eun Tak belajar dari mana yang acuh seperti itu,  menurutnya tak sopan sekali. Eun Tak pikir kalau memang lahir seperti ini jadi tidak bertanya dan tidak ingin tahu. Tapi Kim Shin ingin tahu darimana bunga yang di pegang oleh Eun Tak, lalu berpikir kalau Tae Hee brandal itu yang memberikanya.
“Tae Hee Oppa tidak datang. Kalau dia datang, maka aku pasti bersamanya sekarang. Aku juga punya seseorang yang peduli padaku dan membelikanku bunga ini.” Ucap Eun Tak sengaja membuat penasaran, Kim Shin kesal Eun Tak itu selalu bercanda.
Eun Tak tak ingin membahasnya mengajak foto saja dengan mengajari Kim Shin agar bisa memakainya, Kim Shin menegaskan kalau ia bisa mengunakanya. Eun Tak berdirid dekat pohon karean selama ini  tak pernah punya foto kelulusan jadi akan menghargai fotonya kali ini selamanya. Kim Shin mengeluh EunTak itu bersikap berlebihan  hanya karena satu foto.
Akhirnya Kim Shin pun mengambil foto Eun Tak dengan memegang bunga, Eun Tak kesal karena Kim Shin tak menghitung lebih dulu, Kim Shin pikir tetap saja Eun Tak itu terlihat cantik. Eun Tak pun tak bisa marah dengan pujian dari Kim Shin yang tak seperti biasanya lalu bergantian mengambil kamera. Kim Shin sudah siap berpose tapi Eun Tak malah asik mengambil gambar sekolahnya. 
“Bukankah sekolah kami bagus, 'kan?” kata Eun Tak, Kim Shin setuju karena memang bagus dan siap dengan dua jari terangkat, tapi Eun Tak mengarahkan lensanya ke tempat lain.
“Tapi ada beberapa hal yang tidak kusukai dari sekolah ini dan Ada juga hal yang sangat kusukai.” Ungkap Eun Tak pada temannya yang selalu membuatanya masalah dan juga Ketua kelas yang selalu membantunya.

“Sepertinya hal yang baik pasti datang terlambat. Seperti juga kau” ungkap Eun Tak tersenyum bahagia.
“Aku datang lebih awal, tapi tidak tahu mana kelasmu.” Kata Kim Shin membela diri
Eun tak menjelaskan bukan seperti itu maksudnya,  Kim Shin meminta Eun Tak Jangan kecewa kalau datang sendirian, karena Duk Hwa sedan g kerja...dan Malaikat Pencabut Nyawa sedang uring-uringan. Tapi mereka titip salam mengucapakan selamat. Eun Tak lalu bertanya apakah dua orang itu, Kim Shin melihat Kim Sun dan Wang Yeo bertemu dengan memegang bunga, ia tahu  Dua orang itu datang bukan untuk Eun Tak tapi  untuk menemui seseorang yang mereka kira datang ke sekolahan. Eun Tak tak percaya mendengarnya, lalu menarik Kim Shin agar membuka pintu ajaibnya. 


Wang Yeo tahu Kim Sun pasti berada di sekolah  untuk merayakan kelulusan Eun Tak. Kim Sun mengaku kalau itu memang alasannya tapi sengaja datang  untuk menemui orang lai dan Untungnya, orang itu sudah berdiri di depannya.
“Kupikir aku bisa membuat keputusanku saat  melihat wajahmu, Tapi karena sudah melihat wajahmu aku senang.” Ungkap Kim Sun tak mau berbohong keduanya saling menatap, Wang Yeo bisa sedikit tersenyum.
Keduanya bertemu di cafe, Kim Sun bertanya tentang hasil penyelidikannya apakah sudah selesai dan kenapa tidak memberitahu sedang menyelidik apa karena sengaja ada di cafe untuk mendengar penjelasannya, Wang Yeo mengaku kalau Belum selesai.
“Kalau begitu, kita bertemu lagi kalau penyelidikanmu sudah selesai dan saat itu kau harus mengembalikan cincinnya” kata Kim Sun lalu memberikan buket bunga agar dititipkan pada Eun Tak sebagai hadiah. Wang Yeo memberikan buket bunganya untuk Kim Sun
“Kenapa kau memberikan ini padaku?” tanya Kim Sun binggung.
“Aku membelikannya untukmu. Terlepas dari aku ini siapa, tapi aku ingin memberikan bunga pada seseorang setidaknya sekali saja.” Akui Kim Sun
“Siapa kau, Kim Woo Bin ?” tanya Kim Sun makin curiga dan penasaran
“Kau mungkin tidak akan percaya padaku tapi aku sendiritidak tahu siapa aku sebenarnya.” Akui Wang Yeo yang belum menemukan masa lalunya.
Kim Sun merasa Wang Yeo dan Kim Shin pasti suka bicara hal yang tak masuk akal dan pasti orang yang tak bisa diandalkan, menurutanya Hubungan mereka ini  sepertinya takkan berhasil, padahal berharap hasilnya tidak seperti ini tapi nyatanya hubungan mereka sudah seperti akhir yang tragis. Wang Yeo hanya bisa tertunduk sedih. Kim Sun hanya bisa menatap bunga didalam kamar yang diberikan Wang Yeo padanya. 


Eun Tak melihat hasil foto dalam kameranya, Kim Shin datang memberikan buku tabungan sebagai hadiahnya karena sudah lulus dan dewasa jadi harus menggunakannya, Eun tak merasa  belum bisa menggunakannya karena Secara hukum, perlu persetujuan bibinya.
“Ini sudah ditangani secara hukum, dan resmi milikmu dan Ini milikmu sekarang.” Kata Kim Shin, Eun Tak tak percaya mendengarnya lalu mengucapkan terimakasih.
“Ini bukan dariku, tapi dari ibumu.Aku cuma seorang utusan saja.” Kata Kim Shin, Eun Tak tetap saja ingin mengucapkan terimakasih.
“Tapi Bagaimana ini. Sepertinya aku takkan bisa menghabiskan satu sen pun darisini. Ini hadiah yang berharga dari ibuku. Jadi sepertinya aku takkan bisa menghabiskannya.” Ucap Eun Tak merasa tak tega.
Kim Shin menyuruh Eun Tak mengunakan uangnya saat membutuhkanny karena yakin itulah keinginan ibu Eun Tak  untuk mendoakan anaknya yang harus ditinggalkan saat berumur 9 tahun. Eun Tak pun penasaran dengan keluarga bibinya. 

Bibi dan dua anaknya akhirnya keluar dari penjara,  Anak perempuanya mengeluh wajahnya gatal karena mengunakan lotion murah, bibinya heran tak bisa ingat Ji Eun Tak saat diinterogasi itu dan bertanya-tanya  kemana harus mencarinya.
“Kita tidak akan bisa menemukannya. Dia pasti sudah lulus sekarang” kata anak tertua bibi
“ Dia pasti sudah mendaftar ke universitas. Kita akan menemukannya di salah satu universitas di Seoul. Dia 'kan pelajar teladan.” Ucap si anak perempuan, Si bibi memuji anaknya yang sangat pintar setelah menghabiskan waktu di penjara.
“Mungkin dia suka makanan penjara.” Ejek kakaknya, Ibunya membela kalau anak sulungnya itu menyukai makanan itu, lalu mengajak mereka segera pergi mencari Eun Tak merasa yakin kalau belum mengunakan uangnya karena selalu memikirkan ibunya.

Wang Yeo pergi ke kamar Kim Shin mengajaknya minum bir, Kim Shin menolak karena harus tidur lalu melihat dari mimik wajah Wang Yeo kala pertemunya tadi tak berjalan lancar padahal sudahmemberikan waktu untuk kalian berdua.
“Aku dalam keadaan sulit dan kau juga.” Kata Wang Yeo, Kim Shin tak mengerti maksudnya, Wang Yeo pun masuk ke dalam kamar Goblin.
“Daftar nama datang lagi.” Kata Wang Yeo, Kim Shin pikir itu maksudnya ketua Yu.  Wang Yeo mengelengkan kepala tapi Eun Tak.
“Dua minggu lagi hari kematiannya, Akibat jatuh. Kau tidak akan bisa melihat kejadian itu sekarang.” Jelas Wang Yeo, Kim Shin sedikit tegang lalu mengucapkan terimakasih karena sudah memberitahukanya.
Wang Yeo tak percaya Kim Shin terlihat tenang dan ingin marah serta maki dewa,  Kim Sin sudah tahu Hal seperti ini mungkin akan terjadi lagi, jadi tidak boleh terkejut tiap kali itu terjadi. Wang Yeo pikir benar juga dan Kim Shin mengingat ucapan dewa sebelumnya.
“Jadi tariklah pedang itu dan kembalilah menjadi abu. Dan beristirahat dalam damai Atau kematian akan terus menghampiri anak itu Apa kau pikir kau bisa mencegah kematian itu setiap saat? Ada saatnya kau pasti takkan bisa mencegahnya. Maka Eun Tak akan mati dan kau akan kehilangan kesempatanmu kembali menjadi abu. Kau akan terpaksa hidup abadi lagi selama 1.000 tahun. Hidup dalam lubang api itulah yang akan menjadi hidupmu dan Itulah keputusan yang bodoh. Jadi tariklah pedangnya, lalu kembalilah menjadi abu. Ini memang menyedihkan, tapi itu yang terbaik.”ucap dewa
“Aku tidak akan mencoba yang terbaik Tapi ini memang menyedihkan.” Kata Kim Shin dengan mengingat semua ucapan dewa. 


Eun Tak binggung diajak berbicara dengan Kim Shin dengan wajah serius. Kim Shin memberikan selembar kartu. Eun Tak binggung apa itu, Kim Shin mengatakan kalau itu adalah daftar nama. Eun Tak kaget berpikir kalau tu nama Kim Shin yang tertulis. Kim Shin mengatakan kalau itu nama Eun Tak. Eun Tak panik karena dirinya akan mati.
“Dengarkan perkataanku ini baik-baik. Aku selama ini merahasiakannya darimu. Kita berjanji untuk tidak merahasiakan apapun tapi untuk hal ini, aku masih merahasiakannya. Jadi sekarang, kurasa aku tak seharusnya merahasiakan ini, maka aku mau mengatakannya sekarang.” Jelas Kim Shin dengan wajah serius.
“Kau akan mati jika kau tidak menarik pedangku. Itulah takdirmu, sejak saat kau dilahirkan sebagai pengantin goblin. Jika kau tidak menarik pedangnya maka kematian akan terus menghampirimu.” Jelas Kim Shin
“Jadi jika aku tidak menarik pedangmu, maka kematian akan terus menghampiriku sampai aku mati? Terus-terusan?” ucap Eun Tak tak percaya lalu mengartikan kalau semua kecelakaan itu. Kim Shin membenarkan.
“Saat kau diculik...Di tempat ski... Kecelakaan hebat yang harusnya terjadi pada hari wawancaramu. Dan juga...Saat aku hampir membunuhmu...” ucap Kim Shin.
Eun Tak merasa Dewa itu sangat kejam pada dirinya dan Kim Shin menurutnya takdir semacam apa ini. Kim Shin hanya bisa diam saja, menerima takdir dengan pilihanya.
Bersambung ke part 3

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar