PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 03 Januari 2017

Sinopsis Hwarang Episode 5 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Ah Ro masuk kamar dan Moo Myung pura-pura sudah tertidur, Saat melihat Moo Myung tertidur Ah Ro merasa tenang lalu menarik tangan Moo Myung yang terluka dengan menganti perbannya. Moo Myung menahan rasa sakit saat Ah Ro membersihkanya lebih dulu.
“Aku akan mengatakan yang sejujurnya padamu... dan kau mungkin tak akan mendengar karena sedang tertidur. Kakak... aku mengucapkan terimakasih karena sudah menyelamatkan aku tadi. Ini pertama kalinya aku melakukan sesuatu untuk seseorang dan sangat senang karena memiliki seorang kakak” ungkap Ah Ro dengan menahan tangisnya dan meminta agar bisa jangan terluka. Tiba-tiba Moo Myung menahan tangan Ah Ro sebelum pergi
“Aku khawatir karena dirimu, yang sangat hangat dan juga tak mampu untuk melindungimu. Itu yang pertama kali untukku, jadi kau tidak sendiri sekarang”kata Moo Myung, Ah Ro terdiam berusaha menahan tangisnya. 
Ah Ro duduk diluar memikirkan Moo Myung kalau besok akan pergi maka tak akan bisa bertemu dengan kakaknya lagi. Moo Myung pun tak bisa tertidur bersandar di dinding kamarnya. Moo Myung memegang dadu segi limanya seperti memikirkan tentang dirinya menjadi Hwarang. 


Ratu Ji So terlihat sangat marah mengetahui anaknya ikut Hwarang dan masuk istana menyuruh segara mengeluarkanya, menurutnya Maek Jong sangat tega melakukan itu padanya. Tapi pengawalanya pikir itu cukup baik untuk anaknya, karena tak akan aman di dalam penginapan jadi lebih baik menjadi anggota Hwarang karena tak mungkin ada yang bisa menduga kalau ia adalah seorang raja.
Maek Jong mengingat saat ibunya melotot kaget kalau dirinya sebagai anggota Hwarang, tapi sekarang memikirkan apa lagi masalahnya, seperti bimbang ingin memberitahu kalau ia adalah seorang raja. 

Ah Ro duduk didepan kamar kakaknya, berpikir kalau belum bangun itu Moo Myung sudah duduk disampingnya. Ah Ro berpikir kalau kakaknya itu bangun pagi sekali. Moo Myung menyindir kalau sekarang sudah siang bukan pagi lagi. Ah Ro memberitahu kalau ayahnya sudah pergi memeriksa pasien dengan terbata-bata karena gugup.
Moo Myung heran melihat Ah Ro terlihat gugup. Ah Ro kesal melihat sikap Moo Myung yang berbeda dan Moo Myung terlihat santai meminum air yang dibawakan Ah Ro,sementara A Ro masih gugup memberitahu kalau sudah selesai menjahitkan bajunya. Moo Myung mengambilnya dengan melewati badan adik temanya.
Ah Ro menarik nafas panjang, dan menahanya ketika badan Moo Myung tepat berada didepanya. Moo Myung mengejek Ah Ro yang mungkin saja bisa merusak bajunya karena menjahit tak benar. Ah Ro ingin marah tapi menatap wajah Moo Myung seperti marahnya menjadi hilang. 

Ho Kong sangat marah pada anak buahnya yang tak berhasil membuat Moo Myung. Tuan Park tahu kalau anak seorang petani dalam semalam menjadi anak Tuan Ahn lalu mengunakan pakaian Hwarang. Do Woo dengan tubuh gemetar membenarkan. Tuan Park pun menyuruh keduanya keluar.
Tuan Park pikir semua berjalan lancar, kalau Raja sudah datang ke ibu kota jadi Ratu segera membentuk Hwarang untuk melindungi Raja, tapi masalahnya seseorang  melihat wajahnya. Menurutnya orang yang itu adalah anak dari Tuan Ahn.  Ho Kong mengartikan maka dari itu diangkat menjadi anggota Hwarang. 

Moo Myung kebinggungan memasang ikat pingangnya, Ah Ro mengintip dari pintu berusaha membantu memasangkanya tapi malah dibuat binggung juga. Moo Myung menyindir akan menyalahkan adiknya karena sudah terlambat. Ah Ro tahu pasti Moo Myung menjadi orang yang menyebalkan dan berusaha mengikatnya.
“Aku rasa kalau ini karena jahitanmu yang tak benar” sindir Moo Myung
“Aku memang tak bisa menjahit dengan benar tapi sangat pandai memikat orang-orang” ucap Ah Ro membela diri.
Ah Ro selesai memasangkan dan meminta Moo Myung berdiri dengan benar lalu berkomentar kalau sekarang terlihat seperti pria normal. Moo Myung dengan bangga kalau sudah tahu dari dulu dirinya itu pria normal dan sangat tampan. Ah Ro terlihat tak bisa berkata apa-apa, lalu memberitahu kalau akan melihat pawai Hwarang jadi meminta Moo Myung melambaikan tangan kalau melihatnya. Moo Myung menolak menurutnya memiliki adik perempuan itu sangat menyusahkan dan menyebalkan. Ah Ro hanya bergidik kesal. 

Semua Hwarang berjalan mengelilingi sekitar ibu kota dan melewati Okta, para wanita melihat pria-pria tampan itu dengan percaya diri kalau mereka menatap ke arahnya. Ban Ryu dan Soo Ho menjadi perbincangan para wanita dengan saling adu ketampanan.
Joo Ki melihat dari kerumunan melonggo melihat Wi Hwa yang menaiki kuda berhasil mengumpulkan Hwarang. Dan tersenyum bahagia melihat seragam yang dipakai Hwarang itu cocok setelah digunakan oleh Maek Jong sebelumnya.
Moo Myung berjalan mencari-cari sosok Ah Ro, sementara Ban Ryu dkk masih menyimpan dendam dengan pertandingan sepak bola sebelumnya, lalu salah satunya melihat sosok wanita yang cantik. Temanya memberitahu kalau itu anak dari Kim Seub. Salah satunya kaget mengetahui ternyata itu adik dari So Ho. Ban Ryu seperti sedikit terkesima. 

Pria yang bersama Wi Hwa masih tak yakin kalau bisa mengumpulkan semua pria dalam satu tempat, lalu memperingatakan kalau akan langsung memberitahu ratu kalau sesuatu terjadi dan juga bukan menjadi sekutunya, Wi Hwa mengejek kalau memiliki asisten yang sangat menyusahkanya.

Tuan Park dan Ho Kong pergi ke restoran Joo Ki padahal pawai hwarang masih berlangsung. Dari lantai atas mereka bisa melihat pria-pria yang gagal menjadi Hwarang berkumpul di restoran tersebut dengan mabuk.
“Hanya sampai kemarin saja, mereka akan setia pada Ratu tapi sekarang menjadi orang yang paling dibenci pada Silla.” Kata Tuan Park, Ho Kong berpikir kalau ingin bertemu denganya.
“Aku ingin membeli mereka.”kata Tuan Park seperti memiliki rencana licik lainya.
Sementara pria yang dilantai bawahh marah-marah karena tak bisa menjadi Hwarang. Kang Sung terlihat sangat marah menurutnya mereka terpilih karena memiliki ayah yang ada di pemerintahan. Tuan  Park melihatnya bisa tertawa bahagia. 

Pa Oh menyamar sebagai pedagang asongan lalu melihat tangan seseorang yang mengambil daganganya. Maek Jong mengatakan ingin mencicipi dulu sebelum membeli. Pa Oh binggung Mae Jong bukan ikut pawai malah ada didepanya dan berpikir kalau Raja akan mundur dari anggota Hwarang.
“Wahh.. itu keputusa yang  bagus aku cukup senang, lalu kenapa kau ingin menjadi anggota Hwarang?” ucap Pa Oh memberikan makanannya dan segera mengajaknya pergi.
“Aku sudah payah untuk masuk Hwarang, jadi akan segera masuk ke tempat mereka.” Kata Maek Jong, Pa Oh pun menanyakan alasan Maek Jong tak ikut pawai. Maek Jong mengaku karena harga dirinya terlalu tinggi untuk mengikutinya. 

Moo Myung kesal karena sebelumnya Ah Ro ingin melihatnya tapi tak muncul. Sosok pria berada dalam topi caping, Woon Reuk melihat Moo Myung menjadi anggota Hwarang untuk melindungi raja. Semua wanita terpesona dengan semua anggota hwarang.
Ah Ro beruasaha untuk masuk dalam kerumunan dan melambaikan tanganya, saat itu Moo Myung sedang mengarahkan pandangan lainya tak melihat ke bagian sisi kiri Ah Ro berdiri. Kang Sung yang marah, mendorong semua orang dari kerumanan agar memberikan lewat, Ah Ro hampir terjatuh tak sengaja menarik baju Kang Sung sampai robek.
Kang Sung makin marah menyalahkan Ah Ro, menurutnya ini tak bisa diperbaiki oleh orang rendahan karena harganya lebih dari 20 perak.  Ah Ro meminta maaf dan bertanya apa yang bisa dilakukan untuk membantunya. Kang Sung ingin menamparnya lalu teringat dengan wajah Ah Ro yang ada di Okta, merasa ada yang bisa membuat untuk membayar ganti rugi.

Ah Ro panik mau dibawa oleh Kang Sung, saat itu terlempar beberapa kantung uang ke arah kepala Kang Sung. Kang Sung berteriak marah bertanya siapa yang berani melakukanya. Maek Jong pun keluar dengan Pa Oh, mengaku ingin memberikan secara baik-baik tapi Kang Sung membuat kesalahan dengan memberikan uang sebagai gantinya.
Kang Sung ingin memukul tapi Pa Oh lebih dulu mendorongnya dengan kayu, Mae Jong pikir akan melakukan banyak kesalahan jadi Kang Sung bisa berdiri saja dan mengumpulkanya. Kang Sung mengambil semua kantung uang lalu pergi. 

Ah Ro mengucapkan terimakasih pada Maek Jong yang mau menolongnya dan akan menjadikan balas budi, Maek Jong pikir Ah Ro memilki hutang juga sebelumnya, lalu mengambarkan seperti sabit dibagian tanganya. Ah Ro mengumpat Maek Jong seperti tikus.
Pa Oh ingin marah tapi Maek Jong menahanya, Maek Jong tak percaya dianggap tikus padahal sudah menolongnya. Ah Ro bertanya apa maksudnya ini, karena tak bisa dihapus. Maek Jong mengatakan itu sebagai tanda penjanjian dan tinta yang dibawanya dari negeri barat yang tak bisa dihapus jadi akan dihapus setelah menepati janjinya. Ah Ro menegaskan akan membayar semua hutangnya dengan mata melotot. 

Markas Hwarang
Wi Hwa berjalan didepan pintu dan siap membukanya, semua pun masuk berbaris dengan teratur. Setelah itu melakukan seperti peresmian dengan meminum arak 3 kali berturut-turut. Semua seperti tak biasa dengan sesuatu yang masuk ke tenggerokan, sementara Maek Jong terlihat biasa saja.
Beberapa orang sudah mulai mabuk tak bisa berdiri tegak, hanya Maek Jong tetap santai minum arak. Moo Myung berusaha meminum dengan membungkukan badannya mencoba untuk bertahan. Wi Hwa memberikan papan nama dengan membagi kamar apabila memiliki warna yang sama.
Semua pria setengah mabuk mengambil untuk kamar mereka, Moo Myung dan Maek Jong seperti akan masuk dalam satu kamar. Wi Hwa mengatakan kalau mereka tak suka dengan kamarnya maka bisa mengambil kamar temanya, dan yang kuat bisa mengunakan kamar itu. Ban Ryu dan Soo Ho terlihat ikut berbagi kamar juga. 

Asisten Wi Hwa tak percaya dengan yang dilakukan atasanya seperti itu, menurutnya jika dihari pertama melakukan itu dengan minuman arak yang sangat keras maka bagaimana kedepanya mengajarnya Taoisme,konfusius dan Mensius kepada mereka semua.
Wi Hwa pikir tak perlu mengajarkan seperti itu karena menurutnya dengan meminum arak bisa membuat semua tahu kalau kehidupan itu rumit, menurutnya jika mereka mabuk atau membunuh orang lalu berapa banyak yang akan dibunuhnya. Menurutnya yang lemah akan tertindas dengan yang kuat. 

Moo Myung berusaha berjalan sampai ke kamarnya, dua teman Ban Ryu terlihat kesal karena Moo Myung berani menjadi Hwarang dan mengunakan pakaian bangsawan. Mereka pun mulai memukuli dan menginjak Moo Myung agar bisa mengerti kalau semua adalah keturunan bangsawan.
Ah Ro duduk dalam kamarnya, teringat saat Moo Myung tak bisa melihat ke arahnya, dengan memikirkan luka pada kakaknya. Moo Myung terlihat tak sadarkan diri dan dimasukan ke dalam lubang. Salah seorang yang berdiri tak jauh dari lubang tiba-tiba tertarik masuk ke lubang.
Moo Myung sadarkan diri mengetahui mereka yang tadi menendangnya, Semua kaget karena Moo Myung yang tadinya tak sadarkan diri bisa berdiri tegak dan mulai melawan mereka semuanya. 

So Ho yang tak bisa berdiri tegak meminta agar bisa memberikan saja karena tak mungkin berada dalam satu kamar. Ban Ryu pikir So Ho yang memberikan saja, karena kalau ia yang memberikanya makan dirinya akan dianggap kalah. Keduanya kembali berkelahi. 

Asistant Wi Hwa panik kalau takut ada yang mati karena kejadian ini dan ada hukuman karena membuat kekacauan seperti ini. Wi Hwa heran Asistant itu merasa khawatir padahal belum dekat dengan semuanya dan berpikir kalau mungkin takut dengan yang dilaporkan pada Ratu Ji So.
“siapa yang peduli kalau mereka saling membunuh? Jika mereka saat itu tak saling membunuh, maka mereka juga akan saling membunuh nantinya.” Kata Wi Hwa, Sang asistant benar-benar tak mengerti maksudnya. 

Semua masih mabuk dan berkelahi untuk mendapatkan kamar, Ban Ryu dan So Ho jatuh berbaring dengan memperdepatkan siapa yang harus memberikan kamarnya. Maek Jong melihat Moo Myung yang duduk diluar seperti sudah tertidur karena mabuk.
“Aku biasanya tak peduli dengan orang lain. Apa kau habis dipukuli?” ucap Maek Jong, Moo Myung memegang bagian dada yang terasa sakit membenarkanya, dan Maek Jong melihat gelang yang dipakai oleh Moo Myung.
“Aku mendengar kau adalah orang pilihan dari ratu” ucap Maek Jong dengan nada sinis, Moo Myung melihat wajah Maek Jong yang baik-baik saja lalu bertanya apakah selama ini masih pernah dipukul seseorang.
Moo Myung pikir Maek Jong bisa dipukul nanti, Maek Jong memperingatkan kalau itu tak mungkin terjadi, lalu akhirnya mengendong Moo Myung untuk masuk ke dalam kamar, beberapa orang masih mabuk hanya duduk didepan pintu kamar. 

Wi Hwa pikir membiarka mereka saling memukul untuk melampiaskan semua amarah dengan begitu tak akan mungkin saling membedakan lagi pada akhirnya. Sehingga mereka bisa menemukan sesuatu yang baru di Silla.
Maek Jong membawa Moo Myung masuk kamar sudah ada Ban Ryu, So Ho yang tertidur lalu melihat sosok Yeo Wool duduk seperti wanita cantik yang menunggu suaminya pulang. Yeo Wool pikir Maek Jong heran melihat wajah seorang pria yang sangat cantik, lalu melihat dalam satu kamar berlima dan mengenal Ban Ryu, So Ho dan Sun Woo dari ayah mereka  selain Maek Jong.
“Jadi kau entah dari mana, tidak tahu asalnya. Satu kamar berlima, bukankah itu menyenangkan?” ucap Yeo Woo. Maek Jong hanya menatapnya.
Bersambung ke episode 6

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar