PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 09 Januari 2017

Sinopsis Night Light Episode 11 Part 2

PS : All images credit and content copyright :MBC
Yi Kyung menjelaskan mulai sekarang sebagai politisi adalah merupakan identitas baru Tuang Jang, jadi  Harus menunjukkan citra yang ramahdan hangat kepada masyarakat. Yang Pertama dengan Sering menggunakan situs jejaring sosial SNS dan Bentuk sebuah tim yang khususmengurus akun SNS.
“Tanggapan yang singkat dan tepat,feedback yang aktif.Menonjolkan image politisi bersihyang terfokus pada para kaum muda. Lalu Kedua...Singkirkan image seorang pemegang kekuasaan yang keras dan Tonjolkan sisi yang merakyat dengan Tidak menunjukkan sifat yang egois, serta Harus siap setiap saat, Tidak peduli kapan dan di mana selain itu Tidak boleh lupa tersenyum.” Jelas Yi Kyung dengan rencana membuat image baru Tuan Jang.

“Bukan kemauan Tuang Jang untuk ikutdalam pemilu ini.” Tegas Sek Nam tak setuju dengan rencana Yi Kyung, tapi Yi Kyung tak peduli melanjutkan lagi ucapanya.
“Ketiga...Pertemuan dengan para politisi ternama harus dilakukan secara terpisah Dan semua aktivitas eksternal harusdidedikasikan ke lapangan.Seperti pasar tradisional, pabrik, sekolahdan rumah sakit.Jika waktu mengizinkan,semakin banyak tempat yangdikunjungi akan semakin baik.” Jelas Yi Kyung
Tuan Jang pikir Yi Kyung ecara langsung menaikkan persentase elektabilitasnya. Yi Kyung melihat  Era yang memanipulasi politik dengan uang sudah berakhir maka meningkatkan elektabilitas denganmengandalkan image Tuan Jang,  untuk bersaing dalam memperebutkankursi calon presiden periode mendatang maka ini jalan utama menuju kemenangan.


Se Jin dengan berkerja dengan Gun Woo di ruangan barunya terlihat heran karena mendadak mau menjual perusahaan yang memiliki potensial tinggi. Gun Woo juga tak tahu dan Pihak yang akan mengakuisisi adalahsebuah perusahaan asing dengan direkturnya bernama adalah Michael Kang. Se Jin pikir itu orang korea lalu mengingat-ingat namanya.
“Michael Kang, Lulusan Universitas Yale jurusan bisnis.Orang Korea yang lahir di luar negeri.Salah satu temannya ada yang bernamaKim Hyun Soo.” Ucap Se Jin dengan mudah, Gun Woo binggung Se Jin bisa mengetahuinya darimana.
“Semuanya sudah kuhafal.” Ucap Se Jin yang masih mengingat semua datang dipelajarinya saat di Galeri.
“Tapi Kim Hyun Soo itu siapa?” tanya Gun Woo tak mengenal namanya.
“Jang Tae Joon, dia adalah keponakan perempuannya.” Ucap Se Jin yakin, Gun Woo memikirkanya seperti sangat berhubungan. 

Moo Sam heran darimana Gun Woo mendengar omong-kosong tidak berdasar seperti ini. Gun Woo menduga kalau menjual Moojin Techadalah permintaan dari Seo Yi Kyung menurutnya Pamanya adalah ketuadi perusahaan ini tapi malah menyanggupi permintaan seperti itu.Moo Sam menyangkal kalau tak ada hubungan antara menjual salah satu perusahaan dan juga Yi Kyung. 
“Ini ada keuntungnya dan aku juga tahu alasannya. Paman akan mengantongi hasil penjualan saham tersebut. Seo Yi Kyeong melalui ponakan Tuan Jang  menggunakan hasil penjualan perusahaan itu untuk memenuhi gudang uang Seongbuk-dong.” Jelas Gun Woo, Sek Moon masuk dengan disambut terikan dari Moo Sam terlihat marah.
“Direktur Choi dari Moojin Tech datang.” Ucap Sek Moon, Moo Sam menyuruh agar meminta agar menunggu sambil mengeluh anaknya buahnya itu harus datang.

“Moojin Tech memiliki karyawan lebih dari 800 orang Karena dijual mendadak tanpa alasan, maka mereka akan merasa cemas dengan restrukturisasi. Tidak peduli prosesnya seperti apa, Ketua Moojin Grup yang sekarang adalah paman bukan Seo Yi Kyung. Jangan demi menyenangkan wanita itu keluarga besar kita menjadi tidak tenang. Kumohon.” Tegas Gun Woo memohon pada pamannya.
“Gun Woo, aku berhasil menduduki kursi Ketua ini dengan menghalalkan segala cara dan yang membantuku hanyalah Seo Yi Kyung seorang. Apa Kau kira dengan ucapanmu yang barusan akan sanggup mengubah hubungan kami?” ucap Moo Sam masih mempercayai Yi Kyung.
“Hubungan itu tidak lebih dari saling memanfaatkan. Kuharap selamanya kau tetap memiliki sesuatu yang bisa dimanfaatkan oleh Seo Yi Kyung.” Balas Gun Woo lalu keluar dari ruangan. 

Sung Mook menjelaskan  Dengan meminjam kesempatan ini, kaum oposisi Ketua Park sudah mulai bergerak. Sek Kim juga sudah mengecek ditemukan ternyata opini para karyawan sangat tidak positif demi memenuhi kantungnya sendiri, Ketua melakukan banyak perbuatan tidak terpuji.
“Kemampuanmu membuat onar ternyata cukup hebat juga, Park Gun Woo.” Komentar Yi Kyung lalu meminta agar memanggil Tak untuk datang ke ruangan.
Gun Woo keluar dari sebuah ruangan seperti rumah, dengan dua pria berbincang sebelum pergi. Tak mengambil foto dari dalam mobilnya sebagai tugas menjadi mata-mata. Setelah dua orang pergi, Se Jin keluar mengantarnya yang lainya dengan ramah sampai menaiki mobil. Tak kaget melihat Se Jin bersama dengan Gun Woo.
Se Jin akhirnya bertanya pada Gun Woo apakah  Pembicaraannya berjalan lancar. Gun Woo menyakinkan mereka kalau semua  ini adalah demi perusahaan maka melalui rapat staf hentikan semua kegiatan menjual perusahaan dengan cara memobilisasi semua dan Rapat pertama minggu ini akan membahas cara dan metode yang spesifik.
“Tapi, kau kenal Kongres Kang In Sook dari mana?” tanya Gun Woo heran
“Dulu pernah bertemu sekali, Hanya saja bukan dengan status orang miskin, tapi sebagai seorang wanita karir. Tapi yang jelas dia akan lebih memperhatikan proses transaksi jual beli kali ini.” Ucap Se Jin bahagia,
Gun Woo merasa semakin mengenal Se Jin rasanya semakin mengagumkan lalu mengucapkan terimakasih. Se Jin merasa canggung menurukan kedepanya lebih baik tak perlu mengatakan hal seperti itu karena sangat menggelikan. Tak terlihat gundah dengan mengambil Se Jin dan Gun Woo yang menaiki mobil. 


Se Jin membelikan berkas daftar nama para Direktur yang akan ikut serta dalam rapat pertama nanti. Gun Woo ingin mengucapkan terimakasih tapi menghentikan dan hanya memberikan senyuman. Ma Ri tiba-tiba masuk ruangan memanggil temanya, Se Jin kaget melihat Ma Ri yang datang karena seharusnya menelp lebih dulu.
“Ini adalah orang yang meminjamkantempat ini untuk kita.” Ucap Se Jin memperkenalkan Ma Ri pada Gun Woo.
“Kau adalah Cucu pemilik Cheonha Grup, Aku sudah sering mendengar tentangmu.” Kata Gun Woo mengenal Ma Ri
Ma Ri binggung karena seorang Chaebole juga ikut ujian PNS. Gun Woo menatap Se Jin dengan wajah binggung, Se Jin seperti sengaja memberikan alasan untuk menyewa tempat sebagai ujian PNS padahal ingin mengerjakan sesuatu dengan Gun Woo. 

Akhirnya Gun Woo meninggalkan keduanya,  dan Tak melihat dari mobil. Ma Ri kesal dengan Se Jin yang merahasikan alasanya, Se Jin meminta maaf karena terlalu rumit untuk dijelaskan. Ma Ri merasa saat menjual cermin seharga 5 juta saat lelang sudah mengetahuinya. Se Jin merasa kejadian itu sudah lama. Ma Ri mengaku sedih waktu cermin tersebut pecah.
“Berhubung itu buatan seorang pengrajin Jepang setidaknya harganya ada ratusan ribu.” Kata Ma Ri
“Tidak semahal itu.” Ucap Se Jin dengan senyuman, Ma Ri berpikir harganya hanya puluhan ribu saja. Se Jin mengaku kalau agak susah dijelaskan. Ma Ri masih berharap kalau itu memang Buatan seorang pengrajin Jepang.
Se Jin mengaku  itu dari pasar Dongdae-mun. Ma Ri meminting kepala Se Jin dengan candanya sambil mengumpat Se Jin si pembohong dan penipu. Se Jin pun meminta maaf karena saat kejadian tersebut keadaanya  sedang kepepet, apapun caranya akan melakukan untuk  bisa menghasilkan uang.  Ma Ri merasa itu malah kebalikan darinya.
“Aku itu asalkan bisa menghamburkan uang, maka apa saja akan kulakukan. Apa Hal yang sedang kau kerjakan ini juga bisa menghasilkan uang dan disuruh oleh Direktur Seo?” tanya Ma Ri penasaran, Se Jin mengelengkan kepala
“Lalu kenapa kau mau mengikutinya, mengikuti Gun Woo  juga tidak sepenuhnya menyenangkan.” Ucap Ma Ri bisa mengetahuinya. Se Jin merasa bersedia Karena terlalu banyak berhutang pada Direktur Seo.


Se Jin baru akan pulang melihat mobil Tak yang datang dan langsung masuk ke dalam mobil, sambil menyapa berkomentar kalau kedatangan Tak itu pasti akan diketahui olelh Yi Kyung. Tak langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan berhenti di pinggir lapangan.
 “Aku yang ingin bertanya padamu. Apa yang sedang kau lakukan bersama Park Gun Woo? Apa kau Mencoba merayunya atau Bermain Cinderella pura-pura jadi Direktur Seo?” ucap Tak menyindir
“Hati-hati kalau bicara dan Jangan sampai menyesal.” Ungkap Se Jin memperingatinya. Tak mengaku kalau sudah  Sudah lama menyesalinya.
“Saat kau lari membawa dokumen, sudah seharusnya kau sudah aku tampar supaya bisa sadar Tapi aku tidak tega.” Ucap Tak, Se Jin tertawa mendengarnya, Tak heran melihat Se Jin yang masih bisa tertawa.

“Aku membayangkan jika ditampar olehmu pasti tidak akan terasa sakit.” Kata Se Jin lalu bertanya kabar Sung Mook dan juga Sek Kim serta Yi Kyung.
Tak terlihat hanya diam karena masih kesal, Se Ji mengejek Tak masih emosi. Tak tak ingin membahasnya, Se Jin menjelaskan pada Tak kalau bukan sedang bermain Cinderella karena Gun Woo sangat mengkhawatirkan Yi Kyung begitu juga dirinya jadi ia hanya ingin mencegah Yi Kyung melakukan kesalahan yang akan menghancurkannya. Tak mengejek Se Jin agar tak banyak bercanda.
“Kau pikir aku ini bodoh?!!!  Park Gun Woo ingin merebut kembali yang menjadi miliknya dan kau iri pada Yi Kyung karena tidak bisa seperti dia.” Ucap Tak penuh dendam.
“Aku akui , dari luar memang akan terlihat seperti itu. Aku juga tidak bisa mencoba menjelaskannya satu persatu. Yang pasti aku tidak seperti itu. Jadi Terserah kau mau pikir seperti apa.” Ungkap Se Jin.
“Aku... menyukai... ...mu.” ungkap Tak merasa heran dengan Se Jin yang pura-pura tak mengetahuinya.
“Dengan Menyukaimu itu adalah urusanku dan Merasa itu konyol adalah hakmu. Aku tak masalah, Sekalipun kau memilih pergi seperti itu, tidak ingin berusaha, Sekarang juga seperti itu.  Tapi jika kau mencoba menghalangi apa yang sedang dilakukan oleh Yi Kyung, sudah pasti aku akan berada di pihaknya. Jadi kau harus mengingat ucapanya dengan baik-baik.” Kata Tak
 “Aku sudah tahu dan merasa sangat beruntung dengan Setulus hatiku.” Ungkap Se Jin.

Sek Kim kaget mengetahui kalau Se Jin bekerja sama dengan Park Gun Woo dan ingin tahu alasanya, lallu menduga kalau mau mencegah yang sedang dikerjakan oleh Yi Kyung. Yi Kyung merasa semua perintahnya sudah menyusahkan anak buahnya, lalu meminta berjalan pergi. Sek Kim masih tak percaya meminta agar Tak bisa mencari tahu lebih lagi.
 Yi Kyung terlihat bimbang duduk dalam ruangan kamar mandinya, mengingat saat makan malam bersama, keduanya terlihat akrab dan seorang pelayan mengambilkan gambar untuknya. 

Se Jin menyimpan foto kebersamaan dengan Yi Kyung, Wajahnya tersenyum dan menyimpan pada agendanya. 
Esok Hari 
Gun Woo mengemudikan mobilnya, memberitahu  akan langsung ke tempat pertemuan. Se Jin terlihat binggung, akhirnya memberitahu kalau Hari ini adalah hari ulang tahun bibinya jadi  harus menemaninya shopping dan makan malam. Gun Woo pikir kalau Se Jin datang tak ada yang bisa dilakukan.
Terdengar pertengkaran anak dan ibunya mengenai jaket yang akan dipakai, Gun Woo tersenyum mendengarnya, mengaku merasa iri pada Se Jin, Se Jin meminta maaf dan meminta agar mengirimkan pesan kalau rapatnya selesai. Gun Woo yakin semuanya akan baik-baik saja dan Jangan khawatir lalu menitipkan salamnya pada bibinya. Gun Woo masuk ruangan pertemuan terlihat kosong tak ada seorang pun yang datang.

Sek Moon akan masuk ruangan Ketua Park, terlihat Direktur Choi dan yang lainya sedang berbincang. Direktur Choi tertawa mengejek mengetahui Gun Woo yang mencoba membujuknya, Gun Woo berdiri didepan jendela dan masih menunggu, sampai akhirnya duduk di kursi dengan wajah gelisah.
“Bagaimana? Tidak ada satupun yang hadir di pesta ulang tahun ini. Akan membawa dampak yang besar bagi perkembangan anak.” Sindir Yi Kyung masuk ruangan.
“Tapi Untunglah ada satu tamu tidak diundang yang hadir. Jadi lumayan menghibur. Kalau makan mungkin tidak sempat, karena Ruangan ini terlalu besar untuk dipakai makan berdua.” Komentar Gun Woo.
“Kenapa Se Jin harus dilibatkan? Anak itu tidak tahu apa-apa Tapi bukan berarti kau juga boleh melakukan itu” kata Yi Kyung, Gun Woo berdiri dengan menatap Yi Kyung merasa tak mungkin.

“Se Jin ingin membuktikan dengan caranya sendiri dan Kau arah sedang berlari adalah menuju sisi tebing.” Tegas Gun Woo
“ Anak itu pintar, Jika dia berhasil merangkak keluar dari cangkangnya, hidupnya akan berubah.” Komentar Yi Kyung
Gun Woo yakin kalau Se Jin Bisa jadi akan berubah menjadi seperti Yi Kyung. Yi Kyung memberitahu kalau Se Jin memang pernah bilang akan seperti dirinya beberapa waktu yang lalu. Gun Woo tahu saat itu Se Jin belum tahu tujuan yang sebenarnya. Yi Kyung memperingatakan agar memperlakukan Se Jin dengan baik karena semakin kedepan  akan menjadi semakin susah.
“Dia akan goyah, dan sebagiannya adalah merupakan tanggung-jawabmu.” Ucap Yi Kyung mengetahui sikap Se Jin
“Kau yang menyuruh dia melakukan hal ini, kan?” ejek Gun Woo, Yi Kyung malah membalas kalau Gun Woo tak perlu berterimakasih lalu duduk dibangku.
“Jika semuanya hadir, suasananya pasti sangatlah spektakuler” komentar Yi Kyung sinis
Gun Woo pikir Terlalu awal untuk merasa tenang karen ia dan Se Jin juga akan tetap melangkah maju.Yi Kyung pikir kalau Melihat sejauh ini, sudah seharusnya bisa mengerti, Alasan kenapa tidak akan bisa memenangkan pertempuran ini, yaitu adalah Gun Woo sebagai anak dari Ketua Park
“Tanpa adanya papan merek Moojin Grup, maka kau bukanlah siapa-siapa. Dengan mencoba menggunakan surat perjanjian untuk memenangkan hak pengoperasian tapi gagal. Lalu mencoba bertemu dengan bawahan ayahnya,  untuk mendapatkan simpati dari mereka Selain meminjam nama besar ayahmu, hal yang kau lakukan dengan mengandalkan kekuatanmu sendiri sama sekali tidak ada satupun.” Ejek Yi Kyung, Gun Woo mencoba menahan amarahnya.
“Aku dan kau berbeda.Aku bisa sampai hari ini karena mengandalkan kemampuanku sendiri. Dari awal sampai sekarang terus berjuang. Tapi kau? Kau yang selama ini hidup enak dalam lindungan Ayahmu dan sekarang dengan sikapmu yang sok adil itu merasa jika semua yang kau lakukan adalah benar. Gun Woo... Inilah dirimu yang sebenarnya.” Ucap Yi Kyung
Gun Woo merasa Hari ini terasa sedikit sakit. Yi Kyung memperingatkan Gun Woo agar jangan hanya keinginanya memanfaatkan Se Jin lalu keluar dari ruangan. 



Gun Woo menemui ayahnya yang sedang tertidur pulas dalam kamar rawat, teringat kembali ucapan Yi Kyung kalau jangan hanya keinginanya memanfaatkan Se Jin, menurutnya Gun Woo itu hanya seorang anak dari Ketua Park dan tanpa  papan merek Moojin Grup, bukanlah siapa-siapa.
“Mencoba menggunakan surat perjanjian untuk memenangkan hak pengoperasian tapi gagal. Lalu Bertemu dengan bawahan ayahmu mencoba mendapatkan simpati dari mereka. Selain meminjam nama besar ayahmu, hal yang kau lakukan dengan mengandalkan kekuatanmu sendiri sama sekali tidak ada satupun.”
Ponsel Gun Woo berdering melihat telp dari Lee Se Jin, akhirnya memilih untuk tak mengangkat dan mematikan ponselnya. 

Se Jin mencoba terus menelp dengan wajah gelisah melihat berita dari internet “Moojin Tech secara keseluruhan telah dijual kepada perusahaan asing” lalu melihat diatas meja berkas “Status Pengoperasian Terkini Baeksong Finansial dari Jan 2016 - Des 2016” dan melihat tabel didalamnya.
Akhirnya Se Jin menemui Gi Tae karena sudah  dengar dari cerita Ma Ri mengenai Yayasan Seni Budaya TJ Yang didirikan oleh Cheonha Finans, benar. Gi Tae ingin tahu alasan Se Jin ingin mengetahui hal itu.  Se Jin meminta izin untuk melihat dokumen informasi yang berkaitan dengan grup keuangan tersebut. Gi Tae kaget mendengarnya.
“Baeksong Finansial dikarenakan korupsi menerima investigasi dari pihak jaksa.Bagaimana cara grup keuangan barutersebut menanggulangi situasi ini, Jadi saya ingin tahu.” Jelas Se Jin, Gi Tae merasa Se Jin sudah salah tempat memintanya.
“Ini adalah Cheonha Finansial dan  Hubungan kerja sama kami dengan Seo Yi Kyung sangat menyenangkan.” Kata Gi Tae. Se Jin menatap dengan senyuman tapi Gi Tae heran dengan tatapan seperti itu.
“Waktu di galeri aku sudah tahu, baik kau ataupun Ketua Son merasa sangat tidak puas terhadap Direktur Seo,  Bantuan dalam hal grup keuangan itu diberikan karena terpaksa.” Komentar Se Jin,
Gi Tae merasa kalau kata-kata itu sedikit kasar. Se Jin menyakinkan akan menjaga rahasianya jadi meminta agar bisa melihat dokumen TJ tersebut, menurutnya keduanya tidak akan menderita kerugian apapun. Gi Tae pikir lebih baik Se Jin pulang saja dan akan menghubunginya setelah  mempertimbangkan.


Se Jin kembali ke dalam kantornya, melihat Gun Woo sedang membereskan barang memasukan ke dalam kotak.  Gun Woo mengaku kalau sedang berencana pindah ke tempat lain. Gun Woo merasa sudah memikirkan kalau  Tempat ini adalah properti milik Cheonha Finansial
“Teknik menangkap macan di dalam sarang macan, sepertinya kurang masuk akal.” Komentar Gun Woo memberikan perumpaaan
“Tidak ada masalah, Ayahnya Ma Ri bilang akan membantu kita. Jadi Ada kemungkinan kita akan bisa memperoleh dokumen TJ. Dia bilang akan mempertimbangkannya.Demi Moojin Tech terpaksa harus begitu. Ada hal yang sekalipun telah berusaha keras, tapi tidak berhasil. Sekarang kita mulai dari mengorek mereka. Orang yang berbuat jahat sekali, dua kali, tiga kali tetap akan menggunakan cara yang sama.” Ucap Se Jin berusaha menyakinkan.

“Biar aku saja yang menanganinya dam Serahkan semuanya padaku. Lebih baik kau mundur dan cuci tangandari semua ini.” Ucap Gun Woo
Se Jin pikir mereka berada di pihak yang sama, yaitu partner. Gun Woo membenarkan,  dan untuk sementara mereka istirahat serta bernafas sebentar. Se Jin menegaskan  tidak akan menyerah dan tidak berniat untuk mundur dan cuci tangan serta Juga tidak ingin istirahat untuk bernafas bahkan sudah bertekad bulat untuk tidak menyerah dan sudah mengkhianati Yi Kyung dengan  menyerahkan dokumen yang dicurinya, jadi meminta agar mereka  bertempur bersama.
“Setelah pertempuran ini usai kau akan tahu kemenanganmu akan jauh lebih banyak dibandingkan dengan kekalahanmu.” Ucap Se Jin menyakinkan. 


Yi Kyung terdiam menatap keluar jendela, sementara Se Jin sudah ada dirumah menerima pesan dari Gi Tae “Kamis jam 6 ketemu di Gagnaire.” Lalu mengirimkan pesan pada Gun Woo.
Esok pagi, Tuan Jang dibantu oleh Sek Nam memakai jasnya. Sek Nam merasa sudah menunggu selama empat tahun. Tuan Jang pikir setelah grup baru tersebut sudah stabil, maka kandidat pemilu periode berikutnya akan bisa ditentukan. Sek Nam membenarkan.
“Anak itu... Sudah waktunya didepak.” Ucap Tuan Jang yang berhati ular. 

Yi Kyung memakai pakaianya, Sek Kim berpikir bosnya itu janji temu lain dan bukan menghadiri upacara peresmian grup keuangan baru. Yi kyun mengaku kurang percaya diri hadir di tempat yang menjijikkan itu dengan senyuman palsu jadi lebih baik membiarkan Tuan Jang menikmati hari ini sepuasnya. Di Dalam mobil Yi Kyung melihat berita Tuan Jang
“Sore ini di grand ballroom Hwayang Hotel di Seoul, pelantikan Heo Gi Seon mantan rektor Universitas Baeksong sebagai Isajang baru Yayasan Seni Budaya TJ meluncurkan upacara grand launching.”
Sementara Tuan Park menonton dari ruang rawatnya.
“Bulan ini dari aspek struktur perekonomian, Yayasan Seni Budaya TJ daripada memfokuskan diri terhadap beragam usaha,lebih mementingkan pelatihan staf. Dalam mempromosikan perluasan pendidikan upaya yang berkesinambungan terus dilakukan.”

Se Jin sudah siap dengan pakaianya bertemu dengan Gi Tae, tapi ternyata yang ada didalam adalah Yi Kyung. Yi Kyung menyindir kalau Se Jin terlihat kecewa karena Tidak melihat orang yang ingin ditemuinya.  Se Jin menanyakan kabar mantan Bosnya, Yi Kyung mengaku Lumayan baik dan menyuruhnya untuk duduk.
“Son Gi Tae tidak akan hadir dan Kukira kau akan datang bersama Gun Woo.” Komentar Yi Kyung, Se Jin mengatakan kalau Gun Woo  ada urusan lain.
“Aku sudah lihat berita peluncuran Yayasan, kau pasti sibuk sekali.” Komentar Se Jin
“Orang yang sibuk adalah kau, yaitu Sibuk menyelidiki kelemahanku. Tapi ternyata tidak selancar yang kubayangkan. Se Jin, kau itu sangat pintar dan juga ulet jadi lebih giatlah” sindir Yi Kyung
“Tapi Direktur, kau sudah mempersiapkan diri dengan baik. Bukankah hari ini aku gagal lagi?” kata Se Jin

Yi Kyung tahu kalau Se Jin membutuh dokumen Yayasan lalu memberikan sebuah amplop untuk mantan anak buahnya, Se Jin kaget melihat isinya uang 1 Miliar won dan bertanya kenapa memberikan uang sebanyak itu. Yi Kyung mengatakan kalau itu sebagai  Uang pensiun, uang saku, biaya tidak terduga dan tak peduli mau dianggap sebagai apa.
“Tanpa alasan atau persyaratan apapun. Ambillah, karena ini adalah uangmu.” Kata Yi Kyung
“Aku mengerti maksudmu.Tidak peduli uang ini kuterima atau tidak,maksud dan tujuan Direktur sudah tercapai. Jika kuterima, aka aku akan menghentikan apa yang sedang kukerjakan. Aku akan kehilangan kesempatan untuk menyelidiki kelemahanmu. Dengan kata lain, aku sudah 'dibeli' olehmu. Tapi jika kutolak, maka aku akan menyesalinya setiap saat. Setiap kali aku tidak punya uang atau berhadapan dengan sebuah masalah, aku akan teringat jika seharusnya saat itu juga uang itu kuambil.” Kata Se Jin

Ia mengetahui pikiranya yang terus menghantuinya kalau ditolak "Bagaimana kalau aku ke sana dan memintanya sekarang?" Se Jin mengejek Se Jin yang mendapat sebuah pertanyaan matematika, tapi kebiasaannya menyelesaikan tugas itu dengan cara essay ternyata belum berubah. Menurutnya ini bukanlah berhitung yang rumit Tapi sebuah pertanyaan dengan jawab benar atau salah, yaitu ambil cek itu atau tidak.
“Jika mengambil sebuah keputusan sangat susah, Apa perlu aku memberimu batas waktu? Aku beri waktu Sepuluh detik dan ambil keputusan dalam waktu tersebut. Begitu waktunya habis, proposal ini akan batal.” Ucap Se Jin menghitung mundur dari 10.
Pada saat akan menghitung diangka dua, Gun Woo masuk kedalam cafe melihat Se Jin yang memegang selembar cek lalu menyindir baru pertama kali melihat permainan yang seru sekali dan meminta izin pada Se Jin agar bisa ikut bermain juga.  Se Jin mengaku kalau Permainannya baru saja dimulai. Yi Kyung berkomentar akhirnya Orang-orang yang disukai semuanya berkumpul lalu mengajak Gun Woo untuk ikut denganya. 
bersambung ke episode 12

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar