PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 06 Januari 2017

Sinopsis Weightlifting Fairy Kim Bok Joo Episode 14 Part 1

 PS : All images credit and content copyright :MBC

Bok Joo dan Joon Hyung saling berpelukan di kampus memperlihatkan kemesraan sebagai pasangan. Ayah Bok Joo lewat melihat sepasang pria dan wanita saling berpelukan, dan menghentikan motornya, lalu berkomentar keduanya yang berpelukan padahal seharusnya latihan di sekolah, seperti tak menyadari kalau itu adalah Bok Joo dan Joon Hyung.
“Aigoo. Orangtua mereka pasti akan sangat marah kalau mereka tahu tentang ini. Aku penasaran siapa orang tua mereka.” Komentar Tuan Kim mengeluh lalu kembali mengemudikan motornya. 

Bok Joo dan Joon Hyung kembali berjalan, lalu sama-sama saling menatap dengan memasangkan penutup kepala jaketnya. Tiba-tiba Joon Hyung menariknya dan terlihat seperti mencium Bok Joo dibalik penutup kepala tanpa terlihat orang lain. Keduanya pun berjalan terlihat bahagia dibalik penutup kepala.
“Apa yang mereka lakukan? Kenapa mereka melakukan itu di sekolah?”ucap Sun Ok melihat pasangan yang menurutnya memalukan,
“Lihat mereka berpelukan dan berciuman. Carilah tempat sepi... Aku benci melihat itu,berharap mereka tersandung batu.” Umpat Nan Hee kesal melihat pasangan yang bermesraan didepanya. 

[Episode 14, Gadis Ini Milikku]

Joon Hyung kembali bertemu dengan dokter melihat Interior rumahnya sedikit berbeda. Dokter membenarka dengan memeperlihatkan lukisan yang diperlihatkan, karena sudah bekerja keras tahun kemarin dan lukisan itu  adalah hadiah untuk dirinya sendiri.
“Tapi ini sudah lama sejak aku menaruhnya disini, kalau dipikir-pikir, kau sudah lama tidak datang ke sini.” Komentar Dokter, Joon Hyung meminta maaf karena sibuk dengan beberapa hal.
“Ahh.. Tidak sama sekali. Rasanya bagus memiliki hal yang bisa membuatmu fokus. Tapi, aku penasaran. Apa yang membuatmu sangat sibuk?” kata Dokter, Joon Hyung mengaku  hanya sibuk mencampuri urusan orang lain.  Dan tidak terlalu menguntungkan.
“Aku pikir itu sangat menguntungkan. Kau terlihat lebih bahagia dan lebih nyaman.Aku juga merasakan energi optimis dari dirimu. Apa aku salah?” kata Dokter menduga-duga.
“Kau benar. Aku tidak mendengar suara dengungan di telingaku lagi akhir-akhir ini.” Ungkap Joon Hyung penuh semangat.
Dokter ingin menebaknya dengan berhati-hati kalau Joon Hyung sedang berkencang dengan seseorang. Joon Hyung membenarkan, Dokter pikir kalau Berkencan adalah jalan yang paling efektif untuk menyembuhkan... emosi Joon Hyung yang terpendam.  Joon Hyung memuji sebagai dokter yang hebat dan sangat mengaguminya.
“Apa kekasihmu cantik?” tanya Dokter penasaran, Joon Hyung mengaku pacarnya itu  kalau dirinya itu terlalu tampan untuknya dengan tawanya. 


Bok Joo menjerit dengan wajah jeleknya, mengeluh kalau punggungnya terasa sakit dan mendorong Nan Hee sampai terjungkal.  Nan Hee kesal merasa Bok Joo sudah mendorongnya. Sun Ok dengan bercanda memperlihatkan kaos kakinya yang mungkin bau. Sementara Bok Joo menerima pesan dari Joon Hyung.
“Kapan kau akan makan siang? Aku diluar danakan pergi ke kantin ketika kau pergi.” Bok Joo yang membacanya terlihat bahagia lalu membalas “jam 12”
“Hei... Lihat itu. Kau tidak seharusnya bermesraan di ruang latihan kita. Kau sangat licik seperti kucing. Apa menurutmu kami tidak akan tahu jika kau tetap merahasiakannya? Kau tidak bisa melepaskan tatapanmu.” Teriak Min Kyung marah, Bok Joo panik karena takut kalau memang akan ketahuan kalau hubungan dengan Joon Hyung.
“Hyung Chul dan Ye Bin!” teriak Min Kyung, Hyung Chul dan Ye Bin terlihat malu-malu karena saling bermesaran.
Bok Joo lega ternyata bukan dirinya, Sun Ok tak percaya dengan yang terjadi saat dirinya pergi. Woon Gi mengetahuinya Ketika Hyung Chul pingsan, Ye Bin berteriak sambil menangis dan . Ketika tangan dan kakinya terasa kebas karena kedinginan, mereka malah membuat film romantis.
“Aku merasa sangat dikhianati. Sejak kapan mereka mulai berkencan? Apa ini?” kata Sang Chul marah
“Kumohon hentikan. Ye Bin tidak melakukan apapun. Aku yang mengajaknya berkencan duluan.” Ucap Hyung Chul
“ Itu tidak benar, Hyung Chul tidak melakukan kesalahan apapun. Aku yang datang padanya duluan.” Kata Ye Bin membela
Semua anggota tak percaya dengan keduanya yang saling membela, Hyung Chul dan Ye Bin memperlihatkan baju pasangan dibalik jaket mereka, Semua menjerit tak percaya ada pasangan dari tim mereka.


Bok Joo dkk keluar dari ruang latihan, Nan Hee merasa kalau tadi adalah berita mengejutkan lainnya setelah berita tentang Pelatih Choi dan pamannya Bok Joo. Ia ingat Ye Bin selalu bilang merasa kesepian, lalu Akhirnya berkencan dengan seseorang.
“Bukankah Hyung Chul selalu mengatakan kalau tipe idealnya adalah Han Ye Seul?” kata Sun Ok, Nan Hee juga mengetahuinya.
“Tipe idealmu tidak harus selalu cocok... dengan orang yang benar-benar kau kencani. Itulah yang kudengar.” Komentar Bok Joo berusaha menutupi kalau sudah berkencan dengan Joon Hyun.
“Ngomong-ngomong, aku sangat iri. Mungkin ini karena saat ini musim dingin jadi melihat banyak pasangan. Kemarin, kami melihat pasangan menjijikan bercanda di sebelah sana. Jadi Kalian berdua. Jangan pernah mengkhianatiku, oke?” kata Nan Hee.
Bok Joo sempat terdiam karena pernah melakukan dengan Joon Hyung sebelumnya, Nan Hee peun memperingat agar Bok Joo tak mengkhianati mereka, Sun Ok yakin kalau  Bok Joo tidak akan pernah melakukan itu karena Seorang pria membuatnya kesulitan belum lama ini dan pasti sudah gila kalau  berkencan dengan pria lain lagi. Bok Joo menyetujuinya kalau pasti gila apabila mengencani pria lagi. Nan Hee pun menegaskan mereka tak akan punya hubungan dengan pria seumur hidup dan akan membunuhnya kalau mengkhianatinya, mereka pun kembali mengunakan gerakan mereka dengan berkata “Swag” (keren) 


Bok Joo dkk makan dikantin dengan porsi banyak tapi mengeluh karena  sudah muak dengan menu bakso.  Joon Hyung dan Tae Kwon menyapa mereka dengan ramah, Tae Kwon melihat mereka baru mulai makan demaminta izin agar bisa makan bersama.
“Sudah lama sekali sejak aku melihat kalian bertiga bersama. Kapan kau kembali, Sun Ok?” sapa Tae Kwon,
“Kemarin, Aku Sudah lama tidak bertemu.” Kata Sun Ok terlihat gugup sejak kejadian di dalam ruang cuci.
Tae Kwon ingin duduk disamping Bok Joo, Joon Hyung langsung mendorongnya sampai Tae Kwon terjatuh menimpa di atlet dibelakangnya. Tae Kwon hanya bisa meminta maaf dan duduk disamping Sun Ok. 

Joon Hyung duduk disamping Bok Joo dan diam-diam mengenggam erat tangan pacarnya dibawah meja, Bok Joo terlihat gugup takut ketahuan tapi Joon Hyung terus memegangnya.
Nan Hee tak sengaja menjatuhkan sumpitnya, merasa ada yang salah dengan jarinya. Bok Joo yang panik langsung mendorong Joon Hyung karena takut ketahuan, Joon Hyung pun terpelanting jatuh dari bangkunya. Tae Kwon kaget begitu juga Bok Joo kaget melihat Joon Hyung yang terjatuh.
Joon Hyung terlihat kesal dengan sikap Bok Joo malah mendorongnya, sementara Sun Ok dan Nan Hee tertawa melihat Joon Hyung yang terjatuh. 

Joon Hyung duduk di pinggir kolam, Bok Joo merasa tak enak menanyakan apakah ada yang terluka. Joon Hyung merasa kalau bagian belakangnya memar, Bok Joo pikir mereka pergi ke ruang kesehatan. Joon Hyung kesal karena Bok Joo yang membuatnya sakit seperti ini, Bok Joo hanya bisa tertunduk.
“Lalu kenapa kau tiba-tiba memegang tanganku di dekat teman-temanku?” kata Bok Joo membela diri
“Apa yang salah dengan itu? Kita tidak melakukan hal yang salah. Aku ingin bertanya padamu kenapa kita harus bertemu secara sembunyi-sembunyi. Apa kau masih di bawah umur atau apa kau sudah menikah? Atau... apa aku... membuatmu malu?” kata Joon Hyung, Bok Joo mengaku bukan seperti itu.
“Lalu kenapa? Apa kau akan meminta putus denganku setelah beberapa saat? Apa aku mempermalukanmu atau kau sedang mengujiku?” kata Joon Hyung kesal
“Jangan bicara seperti itu.Jika teman-temanku tahu,mereka akan menyebutku pengkhianat. Setelah Dr. Jung, aku bilang tidak akan pernah mencari pria lain lagi. Ini membuatku terlihat gila.” Kata Bok Joo
“Biasanya, kau bisa melupakan pria itu dengan bertemu pria lain. Mereka tidak tahu apapun.” Komentar Joon Hyung merasa ini tak baik
Bok Joo pikir saat itu bukan waktu  yang tepat jadi meminta rahasiakan untuk sekarang dan mereka bisa memberitahu ketika punya kesempatan, rengeknya sambil memperlihatkan gaya lucunya. Joon Hyung sempat goyah tapi akhirnya menarik tanganya merasa kalau Bok Joo berusaha memperlihatakan tingkah lucu. Bok Joo melepaskan tanganya dari lenagan Joon Hyung.
Joon Hyung meminta agar Bok Joo untuk melakukan tingkah lucu lagi setelah itu akan memikirkannya. Bok Joo mencoba memperlihatkan tingkah lucunya, tapi malah tidak bisa melakukannya lagi. Joon Hyung terus meminta agar Bok Joo kembali merengek dengan tingkah lucunya karena menurutnya sangat keren dan kali ini ia sendiri yang memperlihatkan tingkah lucunya pada Bok Joo agar mau melakukanya. 


Ah Young baru akan keluar ruangan dan dikagetkan dengan Jae Yi yang sudah ada di depan pintu kacanya. Jae Yi pun masuk bertanya apakah sudah selesai berkerja. Ah Young mengangguk, Jae Yi mengaku hampir merindukannya.
“Kenapa kau tidak menghubungiku dulu?” ucap Ah Young heran melihat Jae Yi yang tiba-tiba datang.
“Aku mendapatkan dua tiket konser. Apa kau Ingat CD milikku yang kau berikan? Pemain violinnya datang ke Korea jadi ingin membawamu ke konsernya jika kau tidak ada acara lagi.” Kata Jae Yi seperti ingin mengajak Jae Yi untuk lebih dekat.
“Jae Yi... Sebenarnya, aku tidak tertarikdengan musik klasik.Aku hanya berpura-pura menyukainya karena kau. Aku bahkan tidak ingat pemain violin itu.” Akui Ah Young, Jae Yi sempat kecewa tapi senyuman mengajak Ah Young untuk makan malam bersama. 

Jae Yi memotong daging steak dan memberikan pada Ah Young dengan memastikanckalau tidak berpura-pura menyukai steak, Ah Young mengaku menyukai steak, Jae Yi pun bisa mengucap syukur dan mengajak untuk akan yang banyak.
“Ah Young, apa yang kau lakukan akhir pekan ini? Jika kau tidak ada acara, ayo kita lakukan hal yang kau inginkan. Bukan hal yang ingin kulakukan.” Kata Jae Yi kembali mencoba lebih dekat, Ah Young langsung menolaknya.
“Aku akan tidur akhir pekan ini, karena lelah akhir-akhir ini.” Ungkap Ah Young

“Kalau begitu, Haruskah aku datang ke rumahmu? Aku akan membuatkanmu pasta dan Kau bisa kembali tidur setelah makan makanan yang aku buatkan untukmu.” Kata Jae Yi terus berusaha.
“Jae Yi... Jangan mencoba terlalu keras. Itu bisa saja berhasil, bukankah begitu menurutmu? Kalau kau mencoba dengan keras tidak akan membuatmu jatuh cinta padaku setelah 10 tahun. Kau tidak bisa memaksa seseorang untuk jatuh cinta. Aku tahu itu berdasarkan pengalamanku.” Kata Ah Young, Jae Yi terdiam tapi bisa sedikit tersenyum dan akhirnya menikmati makan malam. 


Bok Joo selesai makan cream untuk wajahnya, lalu kesal melihat dua temanya yang selalu ada dikamarnya menurutnya lebih baik bertukar kamar saja. Sun Ok dengan pencukur kumisnya mengaku  Menghilangkan kulit mati lebih mudah dilakukan di kamar temanya itu, Nan Hee sedang makai masker juga merasa aneh kamar Bok Joo itu terasa lebih nyaman.
“Apa itu dibuat dengan kentang?” tanya Bok Joo melihat dimangkuk temanya dalam mangkuk.
“Jangan dimakan dan Biarkan kulit yang memakannya. Ini dibuat dari tepung, kentang, dan madu dan ini adalah masker wajah spesialku, langsung membuat kulit jadi lebih lembab dan putih.” Kata Nan Hee lalu melepaskan maskernya memperlihatkan kulitnya terlihat cerah.
Bok Joo memegang wajah temanya kalau hasilanya sangat halus. Nan Hee menawarkan Bok Jo untuk mencobanya, Bok Joo pikir  belum pernah mencoba sebelumnya. Nan Hee pun dengan senang hati akan memakaikannya. 

Bok Joo langsung berbaring diatas tempat tidurnya, Sun Ok tak percaya dengan temanya,  padahal tidak pernah tertarik dengan masker wajah. Nan Hee pikir Ini hanya masalah waktu kalau Bok Joo berubah dan meminta bayaran sosis kalau memang kulitnya cerah karena masker buatanya.
“Tekan lembaran maskernya supaya pas dengan wajahmu, Tutup matamu. Lalu Lepaskan setelah 20 menit. Jangan sampai ketiduran.” Kata Nan Hee, Bok Joo memegang lapisan atas masker.
Si Ah baru selesai berlatih masuk ke dalam kamar, Nan Hee dan Bok Joo menyapanya, Si Ah tersenyum melihat ketiganya yang sedang memberikan masker pada wajah Bok Joo. Bok Joo tak percaya temanya melakukannya empat kali dalam seminggu. 

Pagi hari
Bok Joo berteriak melihat ada sebuah jerewat yang muncul di ujung hidungnya,  Sun Ok mengejak kalau Kulit Bok Joo  jadi terlihat lebih muda sampai seperti kembali ke masa remajanya, karena mendapatakn jerawat saat usia sekarang.
“Apakah ini karena masker wajah itu? Itu aneh. Aku tidak pernah merasakan efek samping dari masker itu.” Kata Nan Hee heran
“Kau menyuruhku untuk membiarkan kulitku menyerapnya dan tidak memakannya.” Kata Bok Joo menyalahkan temanya.
“Apa kau tidur menggunakan masker? Apa kau sudah melepasnya setelah 20 menit?” tanya Nan Hee
“Aku ketiduran, jadi melepasnya tadi pagi.” Ucap Bok Joo,
Nan Hee mengumpat Bok Joo yang bodoh karena  Masker wajah hanya efektif kalau kau memakainya dalam waktu tertentu dan tidak akan berhasil kalau memakainya terlalu lama. Bok Joo kebinggungan memikirkan caranya pergi keluar dengan keadaanya, Sun Ok pikir tak masalah karena Bok Joo tidak punya pacar jadi lebih baik Bertahanlah untuk beberapa hari.

Tim angkat besi mulai pemanasan dengan berkeliling lapangan lalu tim renang pun datang dari arah berlawanan. Joon Hyung dibarisan belakang melihat Bok Joo yang mengunakan masker lalu mendekatinya dengan wajah khawatir kalau terkena flu. Bok Joo berusaha menjauh  dengan berpura-pura batuk, karena takut nanti Joon Hyun bisa tertular. Joon Hyung khawatir berjanji anak menelpnya nanti.
Joon Hyung menelp Bok Joo dengan wajah khawatir karena kemarin baik-baik saja tapi sekarang sakit. Bok Joo mengubah suaranya jadi lemas dan terbatuk-batuk, mengaku kalau mulai batuk-batuk dan demam tadi malam.
“Apakah kau tidak perlu ke dokter?”tanya Joon Hyung khawatir,
“Aku menutupi diriku dengan selimut dan istirahat dan akan baikan. Selain itu Aku akan istirahat lebih setelah latihan jadi Aku pikir tidak bisa menemuimu hari ini karena sakit.” Ucap Bok Joo, Joon Hyung pun bisa mengerti meminta agar jangan terlalu kelelahan.
Bok Joo terlihat kesal sendiri dengan jerawat diwajahnya membuat tak ingin Joon Hyung melihatnya,  dan tidak bisa bertemu Joon Hyung karena jerawat besar ini. Joon Hyung juga merasa khawatir dengan Bok Joo yang harus terkena flu. 

Bok Joo mulai berlatih, dua seniornya melihat wajahnya langsung terkejut. Sang Chul  mengejek terlihat seperti seseorang dari desa karena Satu jerawat sudah cukup untuk membuatnya terlihat bodoh. Bok Joo hanya tertunduk malu.
Woon Gi yang ada disampingnya pun memanggil Bok Joo seperti badan bercula,  mengaku tidak bisa latihan karena Bok Joo tertawa. Sun Ok dan Nan Hee datang melihat temanya, Nan Hee pikir punya ide menurutnya kalau Bok Joo makan banyak makanan berminyak, maka jerawatnya akan semakin meradang.
“Kenapa kau tidak memecahkannya ketika jerawatmu meradang?” ucap Sun Ok, Nan Hee pikir itu masuk akal, Sun Ok pun mengodanya agar bisa memegang jerat dihidung Bok Joo. Bok Joo menyuruh keduanya pergi saja karena mengangguk. Sun Ok makin mengoda akan mengoleskan kapur pada jerawatnya. 

Nyonya Lee berkomentar anaknya yang sangat perhatian lalu bertanya  Siapa yang sedang sakit flu, bahkan datang jauh-jauh ke rumah hanya untuk membawa obat. Joon Hyung mengaku teman dekatnya.
“Apa kau tahu obat-obat ini mahal?” kata Nyonya Lee mengoda, Joon Hyung mengetahuinya.
“Aku mengambil langsung tanaman herbalnya untuk diberikan padamu. Beritahu temanmu untuk jangan membuang-buangnya.” Kata Nyonya Lee, Joon Hyung mengucapkan teriamkasih.
Nyonya Lee mengeluh hanya itu saja yang diberikanya,  mengeluh kalau tidak sering menciumnya akhir-akhir ini. Joon Hyung pun memberikan kecupan di pipi Nyonya Lee dengan mengodanya kalau  meminta Ayah untuk melakukan sisanya dan pamit pergi. 

Bok Joo melihat jerawat di cermin dengan mengumpat kesal, karena  tidak bisa pergi ke kantin takut bertemu Joon Hyung, dengan mempersiapkan makan malamnya.  Joon Hyung menelp, Bok Joo kembali memperdengarkan suara serak agar terdengar sedang sakit. Joon Hyung yang mendengarnya merasa kalau keadaan Bok Joo memburuk.
“Apa kau ada di kamarmu?” tanya Joon Hyung, Bok Joo membenarkan Joon Hyung menyuruhnya agar turun karena  membawakan obat dari rumah.
“Apa? Tidak! Tidak, aku tidak bisa. Maksudku... Sepertinya aku tidak bisa. Kakiku rasanya tidak bisa berjalan karena aku terlalu banyak batuk-batuk. Dan juga, aku tidak mau kau juga sakit. Kau seorang perenang.” Ucap Bok Joo sempat panik dan mencoba tetap mempertahankan suara seraknya.
Joon Hyung pikir itu tak masalah,  dan meminta Bok Joo agar turun sebentar saja karena terdengar sangat sakit. Bok Joo mengaku kalau terlalu mengantuk sekarang jadi harus tidur. Joon Hyung bisa mengerti lalu menutup telpnya.

Bok Joo merasa bersalah karena Joon Hyung itu sampai harus pergi ke rumahnya untuk membawakan obat, Joon Hyung akan pergi tapi menurutnya dengan meminum obat sebelum tidur akan membantu lalu akan  menaiki tanga masuk ke asrama wanita, tapi kembali melangkah turun melihat ada senior yang menuruni tangga.
Sementara Bok Joo mencoba untuk memecahkan jerawatnya, tapi menjerit kesakitan. Akhirnya ia memilih untuk makan bakpao saja, saat itu melihat Joon Hyung yang memanjat ke balkon kamarnya. Bok Joo melotot kaget melihat Joon Hyung yang datang ke kamarnya, Joon Hyung juga kaget ternyata Bok Joo menghindarinya karena wajahnya dan sempat akan jatuh, tapi tanganya mencoba untuk kembali memanjat balkon. 

Joon Hyung maju mundur melihat wajah Bok Joo yang berjerawat, mengumpat kesal karena hampi membutanya gila, menurutnya  Jerawat bukanlah hal besar dan tidak harus sampai berbohong, karena  benar-benar khawatir padanya, bahkan  sampai pulang ke rumah dan membawakan obat spesial yang dibuatkan ibunya. Bok Joo meminta maaf.
“Sebenarnya kau terlihat sedikit lucu sekarang setelah aku melihatnya dari dekat.” Kata Joon Hyung mengoda,  Bok Joo langsun menutup wajahnya dengan tempelan jari.
“Kenapa kau mencoba menutupinya? Aku sudah melihatnya, jadi Buka saja.” Kata Joon Hyung, Bok Joo menola karena tak ingin Joon Hyung melihatnya dan terlihat sangat jelek sekarang.
“Kau benar-benar wanita, Bok Joo dan benar-benar mengagumkan. Tapi ini bagus juga, akhirnya aku bisa melihat kamarmu.” Ucap Joon Hyung berdiri dari atas bangkunya.
Joon Hyung melihat bedak disamping tempat tidur muji kalau  Bok Joo punya benda-benda wanita. Bok Joo memberitahu kalau itu punya mantan kekasihnya. Joon Hyung langsung terdiam seperti berbuat salah dan ingin melihat lemari milik Bok Joo. Bok Joo langsung menghalanginya.
“Tidak, tidak. Kau tidak boleh membukanya. Aku belum membereskannya.” Kata Bok Joo, Joon Hyung merengek ingin melihatnya. Bok Joo mencoba mendorongnya dan kehilangan keseimbangan akhirnya jatuh ke atas tempat tidur, Joon Hyung tepat ada diatas tubuh Bok Joo.
“Hei, apa yang kau lakukan? Kita tidak bisa melakukan ini.” Kata Bok Joo, Joon Hyung mengodanya kalau ia  bahkan tidak melakukan apapun.
Keduanya saling menatap, Bok Joo memejamkan mata dan siap berciuman, Joon Hyung tersenyum melihat Bok Joo dan ingin menciumnya, tiba-tiba terdengar teriakan Nan Hee kalau“super supreme family size” sudah datang. Joon Hyung langsung bersembunyi dibawah tempat tidur dengan menutupinya mengunakan selimut. 


Sun Ok melihat Bok Joo terlihat aneh, Bok Joo mengaku kalau sedang m melakukan peregangan. Nan Hee tahu Bok Joo pasti lapar dan  mengajaknya makan bersama karena sudah lama ingin makan pizza. Bok Joo mengajak mereka makan di ruang santai saja.
“Aku punya teman sekamar dan tidak bisa membuat kamar ini jadi bau.” Kata Bok Joo
“Para pesenam kurus itu ada di sana dan Kita bisa membuka jendelanya setelah makan.” Ucap Nan Hee, Sun Ok juga heran karena Bok Joo memperdulikanya.
Bok Joo mengeluh temanya yang selalu saja tak bisa menolaknya, lalu menyuruh Sun Ok untuk duduk dikursi karena tak ingin selimutanya kotor dengan makanan. Nan Hee menarik semua selimut Bok Joo membalut tubuhnya karena  merasa kedinginan. Joon Hyung panik mencoba bersembunyi dibawah kolong tempat tidur. Bok Joo panik dengan teman-temanya yang harus makan dikamarnya. 

Si Ho berlatih sendirian dengan pitanya, dengan senyuman bahagia berhasil melakukan teknik lempar pita dan menangkapnya dengan sempurna. Joon Hyung memberikan kode pada Bok Joo kalau akan keluar. Sementara Nan heran melihat Bok Joo yang tak makan seperti biasanya hari ini. Sun Ok tahu kalau Bok Joo bisa makan pizza dua loyang sendiri.
“Aku hanya merasa sedikit mual.” Ungkap Bok Joo, Sun Ok pun menyuruh agar minum soda saja.
Joon Hyung berusaha untuk keluar dengan merayap posisi terlentang, Nan Hee dan Sun Ok minum Soda dan langsung mengeluarkan sendawa yang sangat keras. Bok Joo berteriak, Joon Hyung kaget berpikir kalau dirina ketahuan.
Bok Joo kesal pada temanya yang sendawa menurutnya sangat menjijikan. Joon Hyung bisa bernafas lega kembali merayap. Nan Hee pikir tak ada yang peduli karena hanya ada mereka bertiga. Menurutnya Bok Joo juga seperti itu. Bok Joo  menyangkal karena malu terdengar oleh Joon Hyung. Sementara Joon Hyung berusaha untuk bersembunyi didalam lemari pakaian. Dua temanya pun membuka kebiasan Bok Joo yang tak pernah mandi setelahh berlari tapi hanya mencuci bagian poninya saja. 

Si Ho baru datang , ketiganya pun menyapa Nan Hee mengatakan akan makan dengan cepat dan membuka jendelanya. Si Ho dengan senyuman merasa tak masalah jadi mempersilahkan waktu mereka. Nan Hee pun dengan senng hati menikmati pizza.
Bok Joo panik saat Si Ho membuka pintu lemari, Si Ho sempat kaget melihat Joon Hyung ada didalam lemari, Joon Hyung memberikan kode agar jangan berteriak. Si Ho hanya bisa tersenyum melihat tingkah keduanya yang ada dalam kamar dan tak ingin ketahuan oleh teman Bok Joo.
“Teman-teman. Maaf mengatakan ini, tapi aku tiba-tiba merasa sangat lelah. Bisakah kalian menyelesaikannya dengan cepat?” ucap Si Ho, Keduanya terlihat bingung karena sebelum mengatakan tak masalah lalu keluar dari kamar membawa makanan, Bok Joo bisa sedikit bernafas lega karena Si Ho bisa membuat teman-temanya keluar dari kamar. Si Ho pun menyuruh Joon Hyung keluar dari lemari. 

Ketiganya pergi ke atap gedung, Si Ho terlihat bahagia karena melhat  Pemandangan malam sangat hebat dan seharusnya datang lebih cepat, bertanya-tanya apa yang dilakukan selama dikampus. Bok Joo pun mengambil bir dalam lemari penyimpananya memberikan pada Joon Hyung dan Si Ho.
“Terima kasih untuk yang tadi.” Kata Joon Hyung, Bok Joo pun juga mengucapkan terimakasih
“Apa itu tempat persembunyianmu? Tapi Karena kau menawarkannya padaku,aku akan meminumnya.” Kata Si Hodan mereka pun bersulang. Si Ho mengaku kalau bir itu sangat enak
“Tapi kompetisinya sudah dekat, jadi aku harus berhenti sekarang.” Kata Si Ho harus menjaga berat badanya.
“Angkat besi dan renang jauh lebih mudah dari senam. Aku tidak akan bisa hidup kalau  harus memperhatikan berat badanku seperti itu.” Komentar Bok Joo

“Kau harus menambah berat badan, itu lebih susah dilakukan.” Komentar Si Ho
“Hei.. Apa yang kalian berdua lakukan sekarang? Aku tidak terbiasa dengan ini.” Kata Joon Hyung merasa tak enak diantara keduanya.
Bok Joo pikir tak ada yang salah menurutnya mereka  pasti bisa lebih dekat jika Joon Hyung tidak terlibat. Lalu brtanya kapan pertandinganya karena akan datang untuk menyemangatinya. Si Ho mengatakan  Akhir pekan ini. Bok Joo mengajak Joon Hyung untuk pergi menyemangatinya, Joon Hyung panik merasa kalau mereka tak bisa melakukanya. Bok Jo pikir mereka bisa membuat Si Ho bisa lebih senang.
Si Ho melihat keduanya memilih untuk masuk saja, karena sudah terlalu lama dan berpesan pada keduanya agar jangan terlalu lama berada diluar kamar lalu pamit pergi. Joon Hyung sengaja mengoda Bok Joo, dengan menyuruh Si Ho untuk membawa masuk birnya. 


Bok Joo melirik sinis, Joon Hyun bisa mengucap syukur karena  bisa bersembunyi di dalam lemari hari ini dan merasa mereka memiliki hari yang panjang hari ini lalu mengoda Bok Joo yang tidak mencuci rambutnya hari ini.
“Itu hanya ketika aku terlalu lelah sehabis latihan tambahan. Aku biasanya sangat bersih.” Kata Bok Joo membela diri, Joon Hyung bisa mempercayainya.
“Kenapa kau terdengar sangat meragukanku? Aku benar-benar bersih.” Ucap Bok Joo meyakinkan. Joon Hyung pun memperlihatkan wajah percaya
“Tapi, sampai kapan kita harus menyembunyikannya dari semua orangy?” kata Joon Hyung yang harus terus menerus sembunyi-sembunyi.
“Ayo kita rahasiakan ini hanya sampai semester baru dimulai. Terlebih dari sahabatmu, Tae Kwon. Dia paling berbahaya, Kau harus Hati-hati, oke?” kata Bok Joo, Joon Hyung membela temanya itu adalah pria yang baik. Bok Joo menegaskan kalau hanya menyuruhnya untuk berhati-hati.

Joon Hyung berlatih renang sendirian, saat kembali ke loker Bok Joo mengirimkan pesan “Apa latihanmu sudah selesai?” Joon Hyung dengan senyuman membalasnya “Baru saja selesai. Aku akan menghubungimu kalau aku sudah keluar.”
Tae Kwon tiba-tiba datang dengan wajah panik memanggil temanya, kalau kedaanya darurat dan Joon Hyung harus ikut dengannya sekarang. Joon Hyung bertanya mau kemana, Tae Kwon mengatakan  akan menjelaskannya kalau sudah ada ditempatnya. 

Joon Hyung kaget melihat dua wanita yang sudah menunggu dalam kedai kopi, lalu mencengkram baju temanya dengan wajah penuh amarah. Tae kwon memberitahu kalau wanita itu menelpnya dengan mengayakan ingin bertemu dengannya tapi meminta agar bisa membawa Joon Hyung juga.
“Kau langsung pergi begitu saja terakhir kali tanpa mengatakan apapun. So Hee sangat kecewa karena kau pergi. Dia akan marah kalau aku tidak membawamu.” Kata Tae Kwon menjelaskanya.
“Ah, aku hanya... tidak bisa melakukan ini.” Kata Joon Hyung karena sudah memiliki pacara
“Bagaimana bisa aku menolak gadis cantik seperti itu?” ucap Tae Kwon dan menarik Joon Hyung untuk duduk bersama.

Joon Hyung pasrah dengan wajah tertunduk sementara Tae Kwon mengeluarkan jurus gombalnya kalau Bok Joo terlihat lebih cantik dari  terakhir kali mereka bertemu, lalu menawarkan untuk memesan makanan.
Ye Bin dan Hyung Chul baru saja akan keluar dari cafe, Ye Bin melihat sosok Joon Hyung mengenal sebagai  pria tampan dari tim renang  dan bergegas pergi memanggil Hyung Chul yang baru saja keluar lebih dulu. 
Bok Joo sedang berlatih untuk otot lenganya menatap ponselnya terlihat kesal karena sebelumnya Joon Hyung ingin menelp setelah keluar kolam renang tapi belum juga menelpnya. 

Ye Bin datang menyapa Bok Joo, Bok Joo pun bertanya Dimana kekasih kesayangannya. Ye Bin mengatakan kalau  sedang pergi ke kamar mandi dan akan datang nanti.
“Oh, iya. Sunbaenim... Ini tentang pria dari tim renang yang memakaikanmu syal dan jaket untukmu.” Kata Ye Bin, Bok Joo mastikan kalau itu  Joon Hyung
“Sepertinya kalian berdua benar-benar hanya berteman. Aku pikir ada sesuatu diantara kalian. Tapi dia datang ke sebuah kencan buta di kafe dekat sini.” Cerita Ye Bin, Bok Joo langsung melepaskan alat beratnya terlihat shock karena Joon Hyung malah melakukan kencan buta lalu bertanya di cafe mana.


Bok Joo sudah keluar dengan temanya, Nan hee mengeluh lapar dan heran karena Bok Joo malah ingin meminum kopi. Sun Ok juga tahu kalau Bok Joo bahkan tidak suka kopi dan meminum kopi dari kafe manapun, merasa heran mereka  harus berkeliling untuk mencari sebuah kafe karena Semua rasanya sama.
“Aku tidak bisa melakukan ini dan harus masuk dan makan tteokbokki atau sesuatu.” Ucap Nan Hee lalu melihat ke bagian dalam sebuah cafe
“Apa? Bukankah itu Tae Kwon dan Joon Hyung?” kata Nan Hee, Bok Joo pun ikut melihat dari kejauhan,
“Dia benar. Mereka benar-benar sedang kencan buta.” Ungkap Bok Joo lalu mengajak untuk masuk dengan wajah menahan amarah. 

Bok Joo dkk memesan makanan dan juga minuman, Nan Hee dan Sun Ok sibuk makan sementara Bok Joo dengan menatap sinis pada Joon Hyung yang duduk dengan dua wanita melakuan kencan buta, Sun Ok menyuruh Bok Joo untuk berhenti menatapnya dan makan karena selalu jadi prioritas utama.
“Itu benar. Kau harus melihat dengan matamu, dan makan dengan mulutmu. Coba Lihat gadis-gadis itu. Mereka semua berdandan. Itu berarti mereka berniat menggodanya Apa kau lihat gadis yang seperti rubah itu? Aku yakin dia mengejar Joon Hyung.” Ucap Nan Hee yakin, Bok Joo makin menatap dingin
“Aku tidak terlalu ahli dalam hal ini, tapi sepertinya memang begitu. Coba Lihat caranya tersenyum, Dia bahkan menyentuhnya.” Kata Sun Ok melihat wanita yang duduk didepan Joon Hyung. 

Bok Joo mengirimkan pesan “Kau akan mati. Aku akan membunuhmu! Lebih baik kau menyelesaikannya dalam limat menit”Joon Hyung membuka ponselnya dan dibuat kaget membacanya lalu mencari-cari Bok Joo, ketika menemukan pacarnya, Bok Joo memberikan kode akan membunuhnya.
Joon Hyung langsung mengajak Tae Kwon pergi karena  baru saja menerima pesan kalau semua mahasiswa harus berkumpul sekarang. Tae Kwon heran karena dirinya itu adalah ketua dan tidak dapat pesan apapun. Joon Hyung tetap saja mengatakan baru saja mendapat pesannya. Bok Joo memberikan kode pada lenganya kalau waktunya semakin habis.
“hei.. Kita punya pertandingan sebentar lagi, jadi harus pergi dan berlatih. Aku tidak akan bisa jadi juara dan mengacaukannya dalam turnamen terakhir.” Kata Joon Hyung berusaha untuk mengajak pergi, tapi Tae Kwon merasa kalau temanya itu  hanya melebih-lebihkan dirinya sendiri padahal Joon Hyung sebagai kartu as di tim renang.
“Pantas saja. Aku pikir tubuhnya terlihat sedikit seperti Michael Phelps, Kau memiliki bahu yang lebar.” Kata Soo Hee berani menyentuh bagian bahu.
Joon Hyung kaget dan panik , So Hee terus memuji kalau Bahunya sangat lebar. Bok Joo tiba-tiba sudah berdiri didepan meja, memerintahkan untuk melepaskan tangan kotornya. Joon Hyung kebinggungan melihat Bok Joo yang terlihat marah. So Hee bertanya siapa wanita itu.
“Aku kekasih dari pria yang baru saja kau sentuh!” tegas Bok Joo memberitahu semuanya. Tae Kwon melonggo, Nan Hee yang sedang makan menjatuhkan sandwichnya, Nan Hee pun mengeluarkan semua minuman dalam mulut karena terlalu kaget.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


2 komentar:

  1. Aku kekasih dari pria yg kau sentuh,
    Kece badai kim bok joo,padahal dia yg mau merahasiakan dr teman2nya,eh ternyata malah dia yg buka sendiri kedok ny😍😍😍

    BalasHapus
  2. Aku kekasih dari pria yg kau sentuh,
    Kece badai kim bok joo,padahal dia yg mau merahasiakan dr teman2nya,eh ternyata malah dia yg buka sendiri kedok ny😍😍😍

    BalasHapus