PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 13 Januari 2017

Sinopsis Weightlifting Fairy Kim Bok Joo Episode 16 Part 2

PS : All images credit and content copyright :MBC

Ah Young duduk dalam ruangan seperti menunggu seseorang, Perawatnya datang merasa kalau kali ini  terlambat hari ini karena mungkin sedang sibuk. Ah Young mengaku kalau tidak sedang menunggunya. Perawatnya mengoda kalau tak mengatakan kalau sedang menunggunya, Ah Young terlihat malu.
Perawatnya meminta izin agar bisa pulang lebih dulu, Ah Young pikir mereka memang harus pulang karena akan pulang setelah melihat beberapa dokumen.

Ah Young ingin menutup pintu ruangan lalu terdengar suara seseorang yang memanggilnya, wajahnya tersenyum tapi setelah itu membalikan badan memperlihatkan wajah cemberut. Jae Yi baru datang dengan tergesah-gesah memint maaf karena ada seminar dan  pergi begitu seminarnya selesai,tapi ternyata sedikit terlambat.
“Aku tidak ingin membuatmu menunggu,jadi menyetir dengan cepat.” Cerita Jae Yi
“Aku tidak sedang menunggumu, tapi Aku hanya punya banyak pasien hari ini.” Ungkap Ah Young jual mahal.
“Benarkah?Sepertinya aku senang tanpa alasan.Apa kau sudah makan?” ucap Jae Yi, AH Young mengatakan  sudah makan malam dengan para suster dan sudah terlalu larut malam.
“Kau masih akan makan denganku, kan?Aku terburu-buru untuk datang kesini.” Ucap Jae Yi merayunya, Ah Young pun tak menolaknya menurutnya Jae Yi jauh-jauh datang jadi tidak bisa menyuruh kembali pulang.

Ah Young makan dengan lahap, Jae Yi menatap dengan senyuman seperti sudah tahu kalau Ah Young itu menunggunya sampai tak makan.  AH Young sadar Jae Yi  menatapnya, lalu menjelaskan kalau tidak bisa menghabiskan makan malamnya karena tadi karena ada pasien yang datang. Jae Yi mengaku bisa mengerti menyuruhnya makan saja dan tidak mengatakan apapun.
“Ngomong-ngomong, sepertinya kita sudah datang ke hampir setiap restoran disini.” Ucap Jae Yi, Ah Young pikir benar juga.
“Aku ingin membelikanmu sesuatuyang lebih enak,tapi aku tidak tahu daerah sekitar sini.Jadi aku mencari restoran yang bagusdi sekitar sini di internet.Ada...sebuah tempat yang sangat terkenalyang menyajikan cumi-cumi dan bulgogi.Dan juga, ada restoran samgyetang yang terkenal di pinggir kota, Paha ayamnya terlihat enak.Dan kita juga bisa makan ssambap.Kau suka itu, kan?” ucap Jae Yi sibuk melihat ponselnya.
Tiba-tiba Ah Young terdiam hanya menatap Jae Yi seperti merasakan sesuatu, Jae Yi ingin menunjukan ponselnya, untuk menyarankan makanan yang lain. Jae Yi langsung berdiri dari tempat duduknya dan pamit pergi dengan alasan kaalu masih punya pekerjaan menyuruh Jae Yi lanjutkan saja makannya. Jae Yi terburu-buru membayar makanan dan mengikuti Ah Young keluar. 


Jae Yi mengejar Ah Young bertanya apakah  membuat kesalahan lagi. Ah Ah Young membenarkan kalau Jae Yi membuat kesalahan, karena alasan pindah untuk menghindari dan menjauh dari Jae Yi, tapi  Akhir-akhir ini, menyadari dirinya sendiri selalu menunggu Jae Yisetiap malam.
“Aku merasa seperti memilikirasa suka padamu lagi. Itu membuatku sangat takut dan Aku membencinya.Jadi, jangan pernah datang kesini lagi.Aku tida akan mau makan denganmu lagi.” Ucap Ah Young berjalan pergi, Jae Yi tiba-tiba menarik Ah Young dan memeluknya.
“Aku membenci Seoul tanpa kau di dalamnya.Rasanya sangat sepi.Jadi jangan menyuruhku untuktidak datang lagi.” Akui Jae Yi seperti juga mulai jatuh cinta dengan Ah young dan tak ingin kehilanganya.

“Apa yang kau...maksud dengan mengatakan hal seperti itu?” tanya Ah Young binggung.
Jae Yi pun bertanya “Apa kau...menyukai Messi?” seperti yang dilakukan Bok Joo sebelumnya. Ah Young tertawa dengan mengejek kalau  Itu adalah cara yang burukuntuk melamar seseorang. Jae Yi sudah mengetahuinya. Lalu mereka pun berpelukan denganw wajah bahagia. 


Bok Joo sedang ada dikamar terlihat cemberut sementara Sun Ok dan Nan Hee sibuk makan snack. Ponsel Bok Joo berdering, tapi melihat nama di layar Bok Joo memilih untuk tak mengangkatnya. Nan Hee binggung kenapa tak mengangkat telp dari Joon Hyung.
“Aku benci dia.” Ucap Bok Joo dengan wajah cemberut.
“Ada apa? Kalian berdua salingmencintai satu sama lain.Apa kau sudah bosan dengannya?” kata Nan Hee
“Aku tidak tahu.Sepertinya semua pria sama saja.Jika kau tidak mengikat mereka dengan kencang, maka mereka akan mulai berbuat macam-macam.” Ucap Bok Joo kesal. 

Joon Hyung mencoba terus menelp, karena tak diangkat merasa Bok Joo benar-benar marah padanya, padahal mereka tidak punya banyak waktu untuk bersama-sama, tapi tetap saja tak diangkat oleh Bok Joo.
Akhirnya Joon Hyung dengan gugup ingin mengetuk pintu rumah, tapi Tuan Kim lebih dulu keluar menatap sinis pada Joon Hyung, bertanya apa yang sedang dilakukan didepan rumahnya. Joon Hyung dengan sopan membungkukan badanya. 
Keduanya duduk didepan penghangat ruangan, Tuan Kim pun memberikan segelas teh hangat untuk Joon Hyung, sempat merasa tak enak hati karena menunggu di luar saat cuaca dingin begini, menurutnya jika Bok Joo tidak mengangkatnya, seharusnya pulang ke rumah.
“Apa Anda baik-baik saja?” ucap Joon Hyung, Tuan Kim mengaku tak baik untuk sekarang.
“Kenapa Bok Joo marah padamu? Apa yang sudah kau lakukan?” tanya Tuan Kim sinis
“Aku tidak melakukan apapun. Dia hanya salah paham tentang sesuatu. Bukan sesuatu yang besar.” Ucap Joon Hyung menyakinkan.
“Ngomong-ngomong, terima kasihkarena sudah membantuku hari ini. kau bilang kau adalah atlet renang ‘kan?”kata Tuan Kim Joon Hyung membenarkan.
Tuan Kim ingin tahu seberapa hebat Joon Hyung itu. Joon Hyung menceritakan sudah memenangkan juara dua dalam pertandingan nasional terakhir. Tuan Kim pikir seharusnya memenangkan juara satu lalu menanyakan apakah orang tuanya masih ada. Joon Hyung menceritakan orang tuanya memiliki toko obat dan mengaku kalau itu sebenarnya adalah paman dan bibinya.
“Ayahku sudah meninggal saat aku kecil, dan ibuku menikah lagi, jadi aku tumbuh dewasa di rumah pamanku. Tapi aku mendapat kasih sayang yang cukup dari mereka. Aku tidak pernah merasakan kurang apapun.” Ucap Joon Hyung menyakinkan, Tuan Kim seperti tersentuh dengan cerita Joon Hyung.

“Aku tidak pernah melihat seseorang yang mengatakan hal seperti itu untuk dirinya sendiri. Lalu, kenapa kau menyukai Bok Joo?” tanya Tuan Kim
“Dia terasa hangat. Ketika dia bersama teman-temannya, ketika dia bersamamu dan pamannya,dan juga ketika dia mengangkat besi.” Kata Joon Hyung memuji Bok Joo
“Bok Joo memang bisa membuat perasaanmu jadi hangat... sejak dia masih kecil. Dia anak yang sangat ramah. Itu menurun dariku.” Kata Tuan Kim bangga
Joon Hyung pikir seperti itu karena Bok Joo sangat mirip dengan ayahnya, dengan tawa lebar. Tuan Kim sebelumnya ikut tertawa memperingatakan Joon Hyung untuk tak tertawa karena tahu itu pasti bohong, tapi menurutnya calon mantunya itu memang cukup baik. 

Dae Ho dan Tuan Kim mengantar Bok Joo sampai ke depan rumah agar segara pergi karena sekarang adalah anggota tim nasional. Bok Joo pamit pergi, Tuan Kim memintaa agar Bok Joo bisa beristirahat dari latihanya serta memperhatikan punggungnya.
“Aku harap ayah akan segera sembuh dari flu. Dan Paman, kau harus bekerja lebih keras dan biarkan Ayah istirahat. Oke?” ucap Bok Joo, Dae Ho menyuruh Bok Joo segera pergi dan tak perlu mengkhawatirkanya.
“Seorang atlet nasional tidak boleh terlambat.” Kata Dae Ho, Bok Joo akan pergi tapi sedikit heran karena mereka  sangat bersemangat menyuruhnya pergi, tapi akan menghubunginya lalu bergegas pergi.  Dae Ho yang melihat Bok Joo pergi mengajak Tuan Kim,segera pergi. 

Papan pengumuman kembali dipasang[Tutup karena alasan pribadi pemilik restoran.] Bok Joo berjalan kembali kerumah karena lupa membawa baterai cadangannya, lalu dibuat binggung dengan papan pengumuman kalau restoran ayamnya tutup sambil bertanya-tanya kemana keduanya pergi. Tiba-tiba tetangganya datang menyapa.
“Aku dengar kau masuk ke Taereung. Apa kau sudah pulang ke rumah? Ngomong-ngomong, kapan ayahmu di operasi?” tanya tetangganya, Bok Joo kaget mendengar ayahnya yang akan dioperasi. 

Dae Ho baru saja sampai rumah sakit, melihat ponselnya yang berdiri lalu mengeluh Bok Joo yang terus menghubunginya, sementara Tuan Kim sudah menganti pakaian rumah sakit dan akan berbaring. Dae Ho mengangkat telp dari keponakanya bertanya apakah sudah sampai dengan selamat.
“Paman, kau dimana sekarang?” tanya Bok Joo, Dae Ho pikir dimana lagi selain direstoran.
“Sekarang karena kau sudah pergi lagi, dan rasanya disini sangat kosong.” Ungkap Dae Ho
“Apa Paman ada di restoran?” ucap Bok Joo, Dae Ho menyakinkan kalau ada direstoran.
Tuan Kim kaget melihat Bok Joo yang masuk, Bok Jo berjalan sambil bertanya apakah memang tempatnya itu direstoran. Dae Ho membenarkan tapi merasakan suaranya semakin jelas, dan kaget ternyata Bok Joo sudah datang kerumah sakit melihat ayahnya. 
Bok Joo tertunduk seperti menahan amarahnya, Tuan Kim mengaku kalau  akan memberitahu setelah pertandingan anaknya dan menyuruh paman nya untuk tidak memberitahu karena takut nanti akan tidak fokus. Ia tahu kalau Ini adalah kompetisi internasional pertama Bok Joo.
“Jika kau mengacaukannya karena aku, maka aku akan menyesal seumur hidupku. Jangan marah, Bok Joo.” KataTuan Kim 
“Aku tidak marah... Ketika aku mendengar suara Ayah yang lemah... dan melihat Ayah memakai masker, seharusnya akusudah menyadarinya. Tidak peduli seberapa besar aku mencoba menyembunyikannya, tapi Ayah tahu kalau aku sedang sakit atau sedang dalam suasana hati yang tidak baik.Aku sama sekali tidak bisa melakukan itu.” Ucap Bok Joo merasa bersalah.

“Itu karena aku adalah orangtuamu.” Ucap Tuan Kim, Bok Joo akhirnya berjanji pada ayahnya akan melakukan yang terbaik.
“Aku akan memenangkan medali emas dan menaruhnya di lehermu, jadi tetaplah kuat saat menjalani operasinya, oke? Aku percaya padamu, Ayah.” Ucap Bok Joo, Tuan Kim pun menyakinkan anaknya dengan mata berkaca-kaca.
“Dan Jika kau berhasil mendapat medali emas, kau harus membelikan Joon Hyung makanan. Dia membantu menjaga ayahmu, bahkan ayahmu bersamanya kemarin. Dia sudah melakukan banyak hal.” Cerita Dae Ho, Bok Joo terdiam mendengarnya. 

Joon Hyung baru saja selesai latihan dikagetkan dengan Bok Joo yang datang tiba-tiba mengangkat tangan seperti mengaku bersalah.  Ia heran melihat Bok Joo malah ada dikampus karena seharusnya sudah kembali ke asrama Tim Nas.
“Aku sangat tidak dewasa. Aku tidak bisa mengerti sama sekali dan hanya memikirkan diriku sendiri.Aku tidak pantas menjadi kekasihmu.” Ucap Bok Joo, Joon Hyung makin binggung merasa pacarnya itu sudah gila.
“Yah... memang Sepertinya begitu. Aku percaya apa yang dikatakan oleh seniorku tanpa adanya bukti, padahal kau sudah melakukan banyak hal untuk ayahku. Jadi Tolong pukul aku. Aku pantas mendapatkannya.” Ucap Bok Joo menarik tangan Joon Hyun supaya bisa memukulnya.
Joon Hyung tak ingin melakukan karena pasti terasa sakit, mengaku kalau mencoba merahasiakannya, tapi akhirnya Bok Joo sudah mengetahuinya. Bok Joo meminta maaf karena khawatir melihat Joon Hyung terlalu tampan selain itu itu juga tinggi dan bertubuh atletis.
“Kepribadianmu sangat baik, sampai-sampai semua wanita akan jatuh cinta padamu.” Ungkap Bok Joo memuji, Joon Hyung mengodanya apalagi kelebihanya.
“Tanganmu hangat, dan kau jago dalam hal berenang serta berciuman.” Ungkap Bok Joo, Joon Hyung ingin tahu apa lagi.
Bok Joo mengaku tak ada lagi, Joon Hyung hanya tersenyum lalu bertanya apakah keadaan baik antara ayah dan Bok Joo, Bok Joo menganguk. Joon Hyung pun mengajak Bok Joo pergi akan mengantarnya ke Taereung sebelum terlambat. 

Keduanya sampai didepan asrama Timnas,  Joon Hyung merasa Taereung lebih jauh dari ini. Bok Joo pikir juga seperti itu, karena merasa jauh  ketika pergi sendiri. Joon Hyung meminta Bok Joo agar bisa menatapnya
“Apa kau lihat kalau aku benar-benar jatuh cinta padamu? Mungkin dalam jutaan tahun, tapi aku tidak akan selingkuh darimu sekarang. Jangan khawatir dan fokus saja pada latihanmu, mengerti?” ucap Joon Hyung
“Jangan khawatir tentang operasi ayahmu. Aku akan sering datang dan melakukan yang terbaik untuk menjaganya seperti kau menjaganya. Apa kau percaya padaku?” kata Joon Hyung, Bok Joo mengaku percaya pada pacarnya.

Joon Hyung meminta agar Bok Joo bisa Berkonsentrasi pada latihannya dan  harus memenangkan medali emas dan kalau tidak maka.... Bok Joo ingin tahu apa yang akan dilakukannya, Joon Hyung mengaku kalau akan memeluknya kalau tak mendapakan medali.
“Jangan merasa terlalu terbebani dan Masih ada kesempatan lain.” Kata Joon Hyung, Bok Joo mengerti lalu menyuruh Joon Hyung pergi lebih dulu tapi Joon Hyung ingin Bok Joo yang pergi lebih dulu saja.
Bok Joo akan pergi tapi tangan Joon Hyung masih memegang dengan erat, Joon Hyung berpura-pura menyuruh Bok Joo segera pergi saja. Bok Joo akhirnya memeluk Joon Hyung, keduanya seperti menahan rasa sedih karena harus berpisah, Joon Hyung menyuruh Bok Joo agar segera pergi, tapi tanganya tak mau melepaskan pelukan dari tangan pelukan Bok Joo. 


Bok Joo terus fokus berlatih untuk timnas korea, Joon Hyung membuat menara dari sosis sambil mengirimkan pesan pada Bok Joo yang ada diasrama.
“Bok Joo... Sosis di super market mengingatkanku padamu. Aku memecahkan rekorku hari ini. Aku akan segera menyusulmu kesana. Kerja bagus hari ini. Kau tidak harus membalas.”
Bok Joo pun berlatih dengan berkeliling lapangan bersama dengan Atlet lainya. Joon Hyung tetap mengirimkan pesan pada Bok Joo cara membuat kompresan garam untuk sakit punggung.
“Bok Joo, kondisi ayahmu baik. Dia akan segera dioperasi sesuai jadwal. Kau hanya punya satu hari lagi. Aku akan membuat permohonan untukmu.”Joon Hyung pergi melempar koin membuat permohonan. 

[Qingdao, China - Kejuaraan Angkat Besi Dunia]
Pelatihnya melihat Bok Joo yang sedang membalut tangan dengan kain agar mereka segera bersiap, Bok Joo pun bergumam dalam hati.
“Kim Bok Joo, kau bisa melakukannya. Kau tidak sendirian saat ini. Banyak orang yang mencintaimu bersamamu dan menyemangatimu Jangan gugup. Lanjutkan saja seperti yang biasa kau lakukan. Tidak peduli apa yang orang katakan, kau akan jadi juara dunia. Kim Bok Joo. Kau bisa melakukannya. Impianmu akan jadi kenyataan. Ayo kita lakukan!”
Sementara Joon Hyung dan Dae Ho sedang gelisah didepan ruang operasi, dua dokter akhirnya keluar dari ruang operasi. Dokter memberitahu kalau  Operasinya berjalan lancar dengan Seluruh kondisi organ vitalnya normal jadi akan memindahkannya ke ruang pemulihan dan mengawasi perkembangannya. Keduanya terlihat bisa bernafas lega dan mengucapkan terimakasih.  Dae Ho ingin tahu Kapan pertandingannya dimulai, Joon Hyung mengeluarkan ponselnya kalau Sebentar lagi akan segera dimulai.

Bok Joo masuk ke dalam arena pertandingan, Semua anggota Tim angka besi Haneol menonton bersama terlihat bahagia dan juga tegang karena Bok Joo bertanding untuk Korea.
Joon Hyung dan Dae Ho juga ikut tegang menonton Bok Joo yang bermain untuk tiga kali percobaan. Bok Joo mulai mengangkat besinya lalu mencoba menahan dan akhinya Juri mengangkat bendera putih, Bok Joo pun melepaskan tanganya dan terlihat bahagia.
Semua dalam ruangan Tim angkat besi menjerit bahagia, Dae Ho menyakinkan kalau itu artinya Bok Joo menang. Joon Hyung memberitahu kalau Bok Joo mendapatkan medali emas. Tuan Kim membuka mata bisa mendengar jeritan dari keduanya, lalu bergumam “ Kerja bagus, Bok Joo. Terima kasih.”

Bok Joo disambut dengan beberapa orang dan juga wartawan dibandara dengan memegang spanduk[Pemenang Medali Emas dalam Kejuaraan Angkat Besi Dunia tahun 2017] tapi matanya mencari-cari seseorang  dan melihat Joon Hyung memegang papan[Peri Angkat Besi, Kim Bok Joo]
Seseorang ingin mengalunkan bunga pada Bok Joo, tapi Bok Joo malah berlari dan melompat pada Joon Hyung. Joon Hyung mengaku sangat bangga padanya. Bok Joo memeluk erat Joon Hyung mengucapkan banyak terimakasih, para wartawan pun mengambil foto keduanya yang sedang berpelukan. 

[2 tahun kemudian]
Joon Hyung mengunakan jaket timnas, Teman satu kamarnya mengeluh kalau bahunya terasa sakit dan sudah lelah mendapatkan perawatan untuk itu. Joon Hyung mengingat perkataan "Tidak ada sesuatu yang dicapai tanpa rasa sakit."
“Ini hanya bagian dari perjalananmu menuju medali emas.” Ucap Joon Hyung
“Astaga. Bicaralah seperti itu setelah kau berhenti jadi pemain cadangan” ejek temanya.
Lalu ia teringa kalau hari ini adalah upacara kelulusanya dan harus segera pergi. Joon Hyung mengeluarkan ponselnya, lalu mengaku lupa dan panik karena Bok Joo akan marah lagi padanya, dengan memberikan hormat pada seniornya dan akan menemuinya nanti. Seniornya berpesan agar berhati-hati. 

[Upacara Kelulusan Universitas Olahraga Haneol]
Semua Tim angkat besi berkumpul. Pelatih Yoon mengucapkan terimakash apda Alumni yang sudah lulus datang menghadiri upacara kelulusan. Terlihat Woon Gi dkk ikut datang sementara 3 wanita cantik sudah mengunakan baju wisuda dan berdandan rapi.
“Bagi mereka yang sudah lulus. Hidup kalian baru akan dimulai sekarang, Mereka bilang embun bisa menciptakan lautan ketika mereka datang secara bersamaan. Jadi dengan kata lain...” ucap Pelatih Yoon bertanya pribahasanya pada Pelatih Choi
"Pohon bisa menjadi gunung." Kata pelatih Choi, Pelatih Yoon pun mengajak agar mereka high five.
Saat itu semua melihat keduanya mengunakan cincin couple, Dua pelatih terlihat malu karena mereka sudah menjadi pasangan sekarang. Pelatih Choi memberitahu kalau salah satu dari tiga lulusan  sudah masuk ke tim nasional dan yang lainya masuk ke tim semi-profesional, Sun Ok dan Nan Hee terlihat bahagia.
“Beberapa dari kalian memulai jalan yang benar-benar baru. Apapun itu, jangan sampai kalian melupakan tentang saat-saat yang sudah kita lalui bersama. Hubungi aku kapanpun kalian merasa tertekan. Pelatih Choi dan aku... akan selalu ada untuk kalian.” Ucap Pelatih Yoon dengan haru, Semua pun mengucapkan terimakasih pada pelatih mereka. 

Bok Joo membuka lokernya melihat baju latihan yang masih digantung dan juga ban pinggang saat memenangkan mendali bertuliskan tanda tangan  [Atlet Angkat Besi Young Jin Hee]. Ye Bin tiba-tiba memanggil seniornya,
“Terima kasih karena sudah bertahan bersamaku selama ini.” Ucap Bok Joo
“Hanya berterima kasih pada kami tidak cukup. Jangan berpikir kami akan melepaskanmu begitu saja. Kau harus melakukan apa yang harus dilakukan sebelum pergi.” Kata Ye Bin

Akhirnya semua tim angkat besi pun memberitahu  Inti acara dari hari kelulusan,yaitu fashion show tim angkat besi, akan dimulai. Nan Hee dengan mengikat badanya seperti tali yang dipakain selama dikampus, berjalan seperti seorang model. Lalu bergantian dengan Sun Ok dan terakhir Bok Joo mengunakan semua yang di pakai pada tubuhnya.
Nan Hee kembali berjalan dan semua juniornya berusaha mengambilnya apa yang ada diikat pada tubuhnya, walaupun meminta agar tak mengambil kain pink tetap saja diambil. Sun Ok pun juga sama semua barang miliknya diambil dan Bok Joo harus pasrah bahkan sepatunya juga diambil sebagai kenang-kenangan. 

Pada dinding kaca terlihat peringatan[Bahaya! Jangan Disentuh!] tapi Joon Hyung terlihat bersadari dibelakangnya menahan para junior yang menariknya, Joon Hyung mengajak kompromi akan  memberikan uang.
“Upacara kelulusannya akan segera dimulai. Ayo kita hentikan ini, oke?” ucap Joon Hyung
Saat itu Tae Kwon datang dengan pakaian tentaranya, sebagai Sersan Cho Tae Kwon datang untuk menghadiri upacara kelulusan. Joon Hyung senang melihat temanya yang datang, tapi ternyata Tae Kwon ikut membantu melemparkan Joon Hyung ke dalam kolam renang.  Mereka merayakan kelulusan dengan menceburkan diri ke kolam renang. 

Joon Hyung datang memanggil Bok Joo,  terlihat Bok Joo sedang bersama pamannya lalu Joon Hyung memperkenalkan pada keluarganya kalau ada ayah dan paman Bok Joo. Mereka pun saling menyapa,  Bok Joo pun memperkenala kalau mereka adalah orang tua Joon Hyung serta kakaknya dan Ah Young adalah tunangannya.
“Senang rasanya akhirnya bisa bertemu. Aku Kim Chang Geol. Terima kasih untuk vitamin yang Anda berikan untukku. Itu benar-benar bagus.” Ucap Tuan Kim yang sudah pulih dari operasinya.
“Itu bukan apa-apa dibandingkan dengan semua ayam goreng yang Anda kirimkan. Itu sangat enak. Kau adalah seorang master dalam hal ayam goreng.” Ucap Nyonya Lee
“Sejujurnya, aku yang menggoreng 70 persen dari ayam goreng kami. Silahkan kunjungi restoran kamu. Aku akan menutupnya untuk sehari...  dan membuat ayam goreng sebanyak yang kalian mau.” Ungkap Dae Ho bangga
“Kalau begitu kami akan memberikan ginseng merah sebagai gantinya. Silahkan kunjungi apotek kami.” Ungkap Tuan Jung membalas kebaikanya.

Jae Yi berbisik pada Joon Hyung kalau melihat seperti adiknya itu yang sudah bertunanga dibanding dirinya. Keduanya lalu tiba-tiba saling bertukar bunga orang tua Bok Joo memberikan pada Joon Hyung dan juga sebaliknya.
“Selamat juga karena kalian sudah menentukan hari pernikahan kalian. Selamat, Dr. Go.” Ucap Bok Joo pada Ah Young
“Terima kasih. Kau harus membantuku jika kita jadi saudara ipar. Kau tahu betapa cerobohnya aku, kan?” kata Ah Young
Tae Kwon datang dengan Nan Hee dan juga Sun Ok, memperkenalk sebagai Cho Tae Kwon akan jadi fotografer untuk hari ini dan memulai dengan keluarga Joon Hyung lebih dulu. Semua mulai foto dari keluar Joon Hyung, Bok Joo, lalu mereka berlima dan terlihat Joon Hyung sangat bahagia bersama dengan Bok Joo. 


Bok Joo dan Joon Hyung berjalan dikolam yang selalu melempar untuk permohonan. Bok Joo merasa tidak akan bisa datang lagi ke tempat itu dan  mungkin bisa membeli 100 ayam dengan semua uang yang sudah dilemparkanya. Joon Hyung pikir karena itu semua Bok Joo berhasil mendapatkan semua mimpinya.
“Maksudku, kau bergabung dengan tim nasional dan bahkan mendapatkan kekasih yaitu Kekasih yang tampan.” Ucap Joon Hyung bangga, Bok Joo seperti mengeluh mendengarnya.
“Apa Kau tidak berpikir aku tampan?” ucap Joon Hyung, Bok Joo akhirnya mengakui kalau Joon Hyung tampan, sebagai hadiah kelulusannya.
“Ada begitu banyak hal yang terjadi di kampus ini dalam empat tahun terakhir. Aku berlatih keras dan makan banyak dengan Nan Hee dan Sun Ok.” Ungkap Bok Joo melihat sekeliling kampus.
“Kita juga menghabiskan banyak waktu bersama.” Kata Joon Hyung lalu saling menatap. 

Keduanya pindah berjalan dilapangan, Bok Joo merasa akan sangat merindukan tempat ini karena berlari sangat keras bahkan harus menyeret ban, lalu bertanya jam berapa Joon Hyung  harus kembali ke Taereung besok dan apakah ia akan bisa pergi ke pertandingan. Joon Hyung pikir seperti itu.
“Salah satu member senior mendapatkan cedera di bahunya, jadi mungkin aku akan...” kata Joo Hyung tak lagi menjadi atlet cadangan.
“Wahh... Itu Swag! Apa kau mau bertaruh siapa yang akan memenangkan lebih banyak medali di Olimpiade Tokyo? Bagaimana dengan 100 ribu won? “ ucap Bok Joo penuh semangat.
“Hei, 100 ribu won terlalu sedikit. Setidaknya itu harus 1 juta won. Selain itu juga, aku akan lebih terkenal daripada kau setelah Olimpiade. Apa kau mau tanda tanganku?” goda Joon Hyung
“Astaga. Pastikan saja aku akan bisa melihatmu di Jepang.” Ejek Bok Joo

Joon Hyung berhenti berjalan lalu menatap Bok Joo,  mengatakan kalau memenangkan medali emas kali ini, memintanya agar bisa menikah denganya, lalu menyakinkan akan mendapatkan uang banyak, serta menjaganya. Bok Joo mendengar lamaran Joon Hyung menjawab  akan memikirkannya.
“Tapi bukankah kau seharusnya berlatih keras jika kau mau memenangkan medali emas? Dengan begitu, ayo kita lari bersama.” Ucap Bok Joo
“Kenapa kau mau berlari di hari kelulusan kita? Aku tidak mau” keluh Joon Hyung.
“ Kau memang pemalas.Jika kau bermalas-malasan bahkan seharisaja, tubuhmu akan jadi kaku.” Kata Bok Joo
Joon Hyung terlihat menolak, Bok Joo akhirnya memutuskan tidak mau menikah dengannya. Joon Hyung berteriak tak percaya kalau Bok Joo  tidak mau menikah denganya, akhirnya  tidak punya pilihan lain selain berlari. Bok Joo mengodanya kalau tidak mau menikah dengannya. Keduanya pun berlari dilapangan.


“Semua orang menghabiskan masa muda mereka. Itu adalah waktu yang lebih indah... karena kami semua masih kekanak-kanakan, dan itu adalah waktu yang bersinar sangat terang. Kami tidak takut karena tidak akan kehilangan apapun, dan hati kami berdebar karena memiliki segalanya. Masa muda 24 tahunku masih belum lengkap, tapi aku sudah lebih dari sempurna.”
Joon Hyung dan Bok Joo saling berpelukan dibalik sinar matahari yang akan terbenam, lalu keduanya berciuman dan berbaring diatas rumput seperti ketika berada dipantai. Wajah mereka terlihat sangat bahagia menikmati masa muda sebagai seorang atlet. 
The End 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


5 komentar:

  1. sukaa banget , makasih min sinopsis nya

    BalasHapus
  2. Keren... 👍 bakal kangen trio angkat besi.. Huhu trimkash kakak sinopsis.a.. Lancar trus untuk menulis.. 😁😇🙌😘

    BalasHapus
  3. Senang baget happy ending trims kakak sinopsis

    BalasHapus
  4. Tae Kwon sama siapa yaa.?? Jadi nggak, sama sun Ok..😙😙

    BalasHapus
  5. Wah happy ending, makasih sinopsis nya mbak

    BalasHapus