PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 04 Maret 2017

Sinopsis Missing Nine Episode 14 Part 2

PS : All images credit and content copyright :MBC
Hee Kyung kembali melakukan kampanye, saat itu Penyidik Oh sedikit menjauh menerima telp. Saat masuk kamar Hee Kyung pun bertanya Apa masalahnya. Kepala Jaksa memberitahu kalau Jung Ki Joon mengubah kesaksiannya dan kasus Hwang Jae Gook bisa jadi merupakan upaya pembunuhan, menurutnya itu suatu masalah.
“Sebenarnya bagaimana prosedur penyelidikan yang dilakukan Komisi Investigasi Khusus? Tidak ada yang beres semuanya.” Keluh Jaksa
“Coba kau Dengar... Komisi tidak punya otoritas apapun. Kami sudah melakukan pekerjaan kami dan Sisanya kalianlah yang bereskan.  Kenapa kau terus menyalahkan semuanya pada komisi?” keluh Hee Kyung membela diri.
“Bukannya Anda memanfaatkan prestasi dan pencapaian komisi untuk dipilih menjadi Anggota DPR? Anda tak bisa bicara seperti itu. Bagaimana jika Seo Joon Oh muncul dan menggelar jumpa pers? Apa Anda bisa menangani protes dari para pendukung Anda?” kata Kepala Jaksa.
Hee Kyung terdiam,  Kepala jaksa  mengatakan kalau Hee Kyung perlu membantu untuk menyelesaikan masalah ini agar bisa melaksanakannya seperti yang diperintahkan. Hee Kyung pun menutup telp sembail mengumpat Apa sebenarnya yang ada di otak Kepala Jaksa sampai menugaskan masalah itu.
“Apa tidak ada orang lain  yang bisa ditugaskan?” kata Hee Kyung
“Ada satu hal lagi. Sebelumnya Dia menelepon Anda. Dia ingin Anda menghubunginya kembali.”kata Penyidik Oh memberikan kode ke lantai atas.
Hee Kyung pergi ke lantai atas dengan seorang pelayan yang mengantarnya, saat itu terlihat Tae Ho yang ingin bertemu dengan Hee Kyung. 


Semua berkumpul di ruangan Hwang yang baru, Byung Joo membantu mengupas apel, Ki Joon, Bong Hee dan Ji Ah mengajak CEO Hwang untuk selfie bersama dan Joon Oh pun diminta agar membuang air seni milik CEO Hwang yang sudah penuh. Ho Hang melihat dari pintu semua terlihat bahagia dan memilih untuk keluar, saat itu mendengar Jaksa Yoon dan Jaksa Cho sedang berbicara.
“Tae Young, ternyata ada seseorang yang kebetulan melihat ada pria menyentuh peralatan sebelum Hwang Jae Gook kecelakaan. Rupanya, dia berbicara dalam bahasa lain yang bukan bahasa Cina. Kita sudah dapat sketsa rupa orangnya berdasarkan deskripsi saksi..., dan ternyata wajahnya tak asing.” Ucap Jaksa Cho
“Apa seseorang yang kau kenal?” tanya Jaksa Yoon, Jaksa Cho pikir seniornya itu  juga akan mengenalinya.
Sebuah foto dan skesta di berikan pada Jaksa Cho, Jaksa Yoon bisa melihat kalau itu adalah anak buah CEO Jang. Ia mengingat saat melihat CEO Jang dirumah sakit di tegur oleh pria itu, lalu saat terjadi kecelaakan, orang itu juga melaporkan pada CEO Jang bahwa sudah menanganinya.
“Siapa yang sangka Jang Do Pal bisa ceroboh seperti ini? Kita butuh ini serta foto-foto yang menunjukkan dia menyuap rumah sakit Cina. untuk jumpa pers besok. Kita bisa menyudutkan dirinya dan Choi Tae Ho sebagai pelaku kedua kasus tersebut.” Kata Jaksa Yoon, Jaksa Cho pun akan mempersiapkannya.


Hee Kyung mendengar Kabar Seo Joon Oh ingin menjadwalkan jumpa pers, lalu bertanya apakah Tae Ho sudah mengetahuinya. Ia  pikir Joon Oh yang ingin mengekspos rekaman di ponsel itu saat jumpa pers dan yakin Twa Hoo ingin menghentikannya juga.
“Tentu saja... Tidak ada gunanya mengorek masa lalu. Yang ada hanyalah  merusak citraku. Maka keputusan Anda untuk memihakku akan menghasilkan keuntungan bagimu. Aku tidak bisa melakukannya untuk Anda.” Kata Tae Ho
“Aku tahu kau akan mengerti.Apa kau yakin bisa mencegah Seo Joon Ohmenggelar jumpa pers?” ucap Hee Kyung, Tae Ho yakin kalau harus bisa dan ingin hidup tenang sekarang.

Semua berkumpul dalam ruangan, Joon Oh dengan bangga kalau Memindahkan CEO Hwang ke RS ini keputusan yang tepat, membuatnya makin sadar dan pasti bisa cepat sembuh karena merasa nyaman. Nyonya Hwang mengucapkan Terima kasih banyak atas perhatian kalian pada suaminya.
“Tak sedikit orang yang bilang kalau kecelakaan pesawat itu terjadi karena suamiku..., jadi aku serta anak-anakku  sungguh mengalami kesulitan saat itu. Tapi di pulau dan di sini pun, kalian semua tetap mendampinginya. Dan karena kalian semua..., akhirnya aku mengerti.Terima kasih banyak.” Ucap Istri CEO Hwang dan melihat jam kalau anaknya pasti sudah pulang sekolah dan harus menjemputnya, jadi menitipkan suaminya sebentar lalu bergegas pergi. 

Ho Hang dengan tertunduk mengatakan ingin terima kasih  pada mereka semuanya. Ki Joon pikir Ho Hang akan terus memihak mereka dengan mengejek apakah sudah sadar sekarang. Ji Ah pikir mereka tak punya hak bicara seperti itu karena mereka dulu juga begitu. Ki Joon pun menyadarinya.
“Aku mengerti keadaanmu. Kau begitu demi CEO Hwang dan tidak punya pilihan lagi saat itu.Aku tahu kau juga kesulitan. Jadi mulai sekarang, kita semua harus melindungi CEO Hwang.” Ucap Bong Hee menenangkanya.
“Kau memang punya sudut pandang sendiri. Aku tahu tidak mudah tiba-tiba membuka diri. Kita semua memaklumimu. Tapi kami juga punya sudut pandang sendiri. Hubungi aku kalau ada apa-apa. Setidaknya itu yang bisa kaulakukan.Aku yakin kau bisa.” Ucap Joon Oh yang menepuk Ho Hang seperti sengaja memukulnya.
“Sampai CEO Hwang sembuh total...,maka kita harus bergantian mengawasi pergerakan Jang Do Pal dan Tae Ho. Apa kau Paham?” kata Joon Oh, Ho Hang hanya diam. Ki Joon menyuruh Ho Hang agar menjawabnya. Ho Hang pun mengangguk mengerti walaupun terlihat ragu.
Byung Joo menerima telp, Joon Oh bertanya apakah itu Tae Ho dan sudah keluar RS. Byung Joo membenarkan kalau Tae Ho  menyuruhuntuk  menjemputnya. Joon Oh tahu kalau Tae Ho itu  ingin ponsel itu, jadi harus cepat-cepat keluar RS dan menyuruh agar menjemputnya.
“Jangan terlalu terlihat kalau kau memihak kami.” Pesan Joon Oh,
“Jangan khawatir. Aku ini pandai main rahasiaan.” Kata Byung Joo lalu bergegas pergi.  Joon Oh merasa kalau Byung Joo ituselalu saja membuatnya cemas.

Tae Ho berbicara di telp mengatakan kalau Seo Joon Oh menggelar jumpa pers besok jadi akan segera langsung kesana dan menemukan ponselnya. I pun harus menghentikannya apapun yang terjadi. Saat itu Byung Joo mendengar ucapan Tae Ho langsung mengeluarkan ponselnya, tae Ho pun melihat Byung Joo yang terlihat mencurigakan.
Anak buah CEO Jang datang memberitahu kalau sudah dapat lokasi RS tempat Hwang Jae Gook dirawat. CEO Jang mengerti lalu menyruuh agar mereka pergi saat jumpa pers besok dan kali ini membunuhnya. Anak buahnya pun mengerti dengan perintah CEO Jang. 

Joon Oh baru keluar dari rumah sakit Byung Joo mengirimkan pesan “Choi Tae Ho. Dia akan pergi ke jumpa pers untuk menemukan ponselnya.” Jaksa Yoon keluar bersama, lalu bertanya apakah Hee Kyung mengatakan sesuatu.
“Dia hanya mengatakan kita akan bertemu di jumpa pers.” Kata JoonOh
“Tapi dia bukan tipe orang yang langsung terima begitu saja. Pokoknya, kau harus tetap waspada. Paham?” pesan Jaksa Yoon
“Jika dia tidak membantu kita, maka kita yang  akan memaksanya untuk membantu kita.” Tegas Joon Oh lalu pergi lebih dulu. 

Joon Oh mondar mandir dibalkon rumah berharap Semoga berjalan lancar dan menyakinkan kalau Pasti lancar. Ia pun berharap Semoga besok cepat berlalu dan menyakinkan kalau Besok harus lancar. Bong Hee tersenyum melihat dari lantai atas karena Joon Oh yang terlihat gelisah.
“Aku akan memastikannya, Jangan terlalu khawatir. Semuanya pasti lancar.” Ucap Bong Hee
Esok harinya, Di ruangan konferensi pers Jaksa Cho memandu pegawai yang memasang spanduk di panggung, Sementara jaksa lainya memastikan mic yang ada diatas poduim, seperti semua sangat sibuk. 

Tae Ho baru keluar dari apartement melihat Byung Joo berjongkok sambil mengirimkan pesan. “Hyung, kau sudah jalan? Pastikan ambil ponselnya. Semoga tuntutanmu bisa dicabut. Fighting.”
Saat itu juga Tae Ho melihat pesan Byung Joo pada Joon Oh, Byung Joo kaget karena tiba-tiba Tae Ho sudah berdiri dibelakangnya lalu membuka pintu mobil untuk masuk. Tae Ho menolaknya menyuruh Byung Joo pulang dan ingin naik mobil pribadinya saja.
Bong Hee naik mobil bersama Jaksa Yoon, terlihat tegang bertanya Apa semuanya akan berjalan lancar, ingin memastikanya. Jaksa Yoon berharap semoga berjalan lancar lalu bertanya Apa Seo Joon Oh  sudah berangkat , Bong Hee pikir seperti itu. 

Bong Hee akhirnya menelp Joon Oh menanyakan keberadaanya, Joon Oh mengeluh kalau memang tahu Bong Hee pergi lebih cepat lebih biak peri bersama dengan Joon Oh tapi semua menyarankan datang telat untuk berhati-hati.
“Kenapa kau meneleponku jam 4 subuh?” keluh Joon Oh pada Ki Joon yang menjemputnya.
“Alangkah bagusnya kalau datang cepat di hari penting seperti ini. Dan Bong Hee, Joon Oh biasanya sulit bangun pagi. Ketika aku menelepon dia hari ini,  maka dia langsung bangunDia pasti gugup juga.. ” cerita Ki Joon
Joon Oh menyangkalnya lalu bertanya keberadan Bong Hee, Bong Hee mengatakan sedang dalam perjalanan dan akan bertemu nanti, lalu ponsel pun ditutup.

Istri CEO Hwang keluar dari ruangan, saat itu anak buah CEO Jang pun masuk mengeluarkan suntikan. Saat itu Ho Hang masuk ruangan, langsung mendorong anak buah CEO Jang sampai suntikan jatuh. Anak buah CEO Jang bisa kembali berdiri ingin memasukan kembali obat dari infus.
Ho Hang berusaha menghalanginya sampai akhirnya anak CEO Jang tak bisa berbuat apapun memilih untuk keluar dari ruangan. Ho Hang ingin mengejarnya tapi anak buah lain berjalan masuk ke lorong, ia pun memilih untuk menahan pintu memohon agar Jangan sakiti CEO Hwang.  Tae Ho datang dengan tatapan dinginya menyuruh agar Ho Hang memuka pintunya.
“Hanya aku yang bisa menyelamatkanmu dan CEO Hwang. Kenapa kau tidak percaya padaku?” ucap Tae Ho
“Tae Ho... Apa yang kau inginkan?” kata Ho Hang pasrah membuka pintu. Tae Ho meminta agar Ho Hang menelp. 

Joon Oh dalam mobil binggung melihat nomor yang digunakan Ho Hang karena tak dikenalinya. Ho Hang dengan nada panik memberitahu kalau  Ada orang yang mencoba membunuh CEO Hwang. Ki Joon pun terlihat panik akhirnya mobil pun memutar balik arah.
Bong Hee gelisah di ruangan karena ponsel Joon Oh tak bisa dihubungi, Jaksa Yoon bertanya  Apakah Masih tidak diangkat teleponnya. Bong Hee mengaku cemas karena mereka tak mengangkat telepon. Jaksa Yoon menyakinkan kalau Semua akan baik-baik saja.Ji Ah datang terlambat lalu bertanya dimana yang lainya. 

Joon On dan Ki Joon datang kerumah sakit dengan wajah panik bertanya  Apa yang terjadi. Ho Hang dengan wajah ketakutan meminta maaf,karena saat CEO Hwang mau diperiksa kondisinya dan panik dan langsung menelepon.  Ki Joon mengumpat kesal karena membuatnya kaget, Ho Hang juga mengaku kaget dan melihat tatapan Ho Hang yang berbeda.

CEO Jang mondar mandir diruangan terlihat gelisah, karena anak buahnya tak mengangkat ponselnya. Sementara Bong Hee, Ji Ah dan Jaksa Yoon mulai masuk ruangan konferensi dengan sudah banyak wartawan.  JI Ah memastikan kalau Joon Oh dan yang lainnya bakal datang.  Bong Hee juga pikir seperti itu tapi  tidak menghubunginya.
Spanduk bertuliksan [Jumpa Pers Seo Joon Oh] sudah ada dipasang, tiba-tiba spanduk itu lepas. Semua terlihat panik seperti merasakan suatu kejadian buruk akan terjadi. Bong Hee berusaha untuk  menelp Joon Oh. 


Ki Joon kembali ke dalam mobil  dan mengemudikan mobilnya keluar dari parkiran, saat itu beberapa mobil mengikutinya dari belakang dan sengaja menutupi jalanya, tapi Ki Joon bisa menghindarinya dengan terus memutar jalan di parkiran.
Joon Oh berdiri di lorong pakiran lainya, Tae Ho yang mengemudi di mobil paling belakang melihatnya langsung mendekati dengan mobilnya.  Joon Oh bergumam apakah Tae Ho tak akan keluar, Tae Ho terus mengemudikan mobilnya.
“Apa  kau akan terus mengemudi? Jadi Kau tak mau keluar, ya?” ucap Joon Oh akhirnya berlari menghindari mobil Tae Ho yang mengejarnya, sampai akhirnya jatuh tak sadarkan diri setelah terserempet oleh mobil Tae Ho.
Jaksa Yoon naik ke atas podium dengan spanduk [Jumpa Pers Seo Joon Oh]  Penyidik Oh dipinggir panggung, berbisik pada Hee Kyung kalau pasti ada yang tak beres. Jaksa Yoon berbicara kalau hadir hari ini atas nama Seo Joon Oh untuk mengungkap Kebenaran tragis terkait kasus pembunuhan yang berlangsung  beberapa tahun yang lalu.

Akhirnya Ji Ah memilih untuk keluar dari ruangan dan harus pergi memastikan apa yang terjadi dengan mereka.Bong Hee menganguk mengerti walaupun wajahnya  terlihat khawatir. 
Tae Ho turun dari mobil melihat Joon Oh tak sadarkan diri mencari ponsel dan pergi meninggalkan parkiran. Saat keluar terlihat seorang yang memperbaiki palang pintu. Ia pun berteriak menanyakan kapan palangnya dibuka. Si paman seperti tak mendengarnya.
Akhirnya Tae Ho keluar dari mobil karena si paman tak mendengarnya, Saat itu Ki Joon membalikan badan yang berpakaian seperti petugas pakir. Tae Ho kaget melihatnya. Ki Joon pun menyuruh Tae Ho melihat kearah belakang.
“Hei, hati-hati jangansampai ponsel ini hilang.” Kata Joon Oh yang sudah mengambil ponsel dari mobil lalu berjalan pergi. Ki Joon pun mendapatkan kesempatan memukul kepala Tae Ho dan kabur.
Tae Ho mencoba mengejar Joon Oh karena tak mau kehilangan ponsel sebagai barang bukti. Keduanya berlari mengitari parkiran dan Joon Oh tanpa sengaja menjatuhkan ponsel So Hee. Tae Ho dan Joon Oh saling menatap siapa yang lebih dulu mengambil ponsel itu.
Tiba-tiba sebuah mobil datang dan langsung melindas ponsel, Ki Joon mengeluarkan kepala berteriak menyuruh Joon Oh segera masuk karena dalam bahaya. Joon Oh berteriak marah sambl mengumpat kalau tidak dalam bahaya. Tae Ho tersenyum bahagia.
“Kenapa kau harus melindasnya? Kenapa kau nyetirnya cepat sekali?” teriak Joon Oh marah
“Aku cuma ingin menyelamatkanmu dari marabahaya.” Ucap Ki Joon merasa bersalah
“Apa Kau mau tanggung jawab bagaimana? Matilah kita... Padahal kita sebentar lagi berhasil.” Teriak Joon Oh
“ Ini salahku. Aku mengacaukannya!” kata Ki Joon, keduanya terlihat panik yang harus mereka lakukan.
Tae Ho tersenyum mengumpat keduanya bodoh,Ki Joon melihat ponsel yang sudah rusak merasa kalau tak mungkin bisa diperbaikinya. Joon Oh pun mengeluarkan ponselnya meminta agar menyalakan radionya Di tempat gedung jumpa pers yang sebelumnya dikatakanya, serta membesarkan volumenya. Tae Ho melotot kaget mendengar suara Jaksa Yoon.
“Kematian penyanyi yang tak dikenal bernama Shin Jae Hyun telah diketahui sebagai aksi bunuh diri, namun sebenarnya kematian itu disebabkan oleh pembunuhan.” Ucap Jaksa Yoon
Diruang konferensi diputar kembali suara CEO Jang “Siapa yang sangka kau  akhirnya banyak membantuku? Mari kita terima kenyataan ini dan kita lakukan ini sekaligus.” Hee Kyung dan Kepala Jaksa panik karena tak menyangka akhirnya terbongkar semuanya. Terdengar suara Jae Hyun yang memohon agar tak dibunuh dan CEO Jang dengan sengaja membunuhnya. Tae Ho benar-benar tak percaya. 


Flash Back
Tae Ho terlihat sangat marah kalau tak akan gagal tanpa Jae Hyun dan akhirnya tanpa sengaja mendorongnya, lalu kepalanya terbentur dan tak sadarkan diri. Saat Tae Ho membuka pintu, CEO Jang datang lalu memeriksa denyut nada Jae Hyun dibagian leher.
“Apa dia sudah mati? Jika kita membawanya ke rumah sakit...” ucap Tae Ho panik. CEO Jang pun menyuruh Tae Ho untuk membawa Jae Hyun.
“Atau... Aku harus menyerahkan diri pada polisi saja dengan Menyerahkan diri ke polisi bisa mengurangi hukumanku.” Ucap Tae Ho, CEO Jang pikir mungkin bisa seperti itu.
“Tapi...karirmu sebagai seorang selebriti akan berakhir.” Kata CEO Jang

Saat itu Jae Hyun sadar mengerakan jarinya untuk mengangkat telp dari So Hee. So Hee berada dalam mobil bisa mendengar suara Tae Ho. Ceo Jang pun bertanya apakah Tae Ho ingin hidup. Tae Ho mengatakan tetap ingin hidup.
“Choi Tae Ho... Baiklah. Orang yang hidup haruslah tetap hidup. Kau bisa hidup dengan bantuanku.” Kata CEO Jang dan akhirnya Tae Ho keluar dari rumah.
“Marilah kita terima kenyataan ini dan melakukannya sekaligus.” Ungkap CEO Jang, Jae Hyun pun sadar meminta agar CEO Jang tak membunuhnya, tapi CEO Jang yang kalap memilih untuk membunuh Jae Hyun dengan membenturkan kepalanya. 

“Kematian itu sudah pasti pembunuhan yang dimanipulasi oleh seseorang yang dibutakan oleh ambisinya.” Ucap Jaksa Yoon. Hee Kyung menghela nafas dan melihat Bong Hee yang ada seberang panggung.
Wartawan mulai bertanya apakah suara tadi itu berkerja sama.  Sata itu anak buah CEO Jang panik membawa tabnya karena keadaanya gawat. CEO Jang dengan malas  melihat berita “Jumpa pers terkait kecelakaan  pesawat Legend Entertainment”
“Empat tahun lalu, kematian Shin Jae Hyun disamarkan sebagai aksi bunuh diri. Pelakunya adalah Jang Do Pal, mantan wakil CEO yang menjabat sebagai CEO  Legend Entertainment saat ini..”  Saat itu polisi datang membawaSurat Perintah Penangkapan. Jaksa Yoon melihat, Hee Kyung dan kepala Jaksa yang selama ini menantangnya.
“Dan Juga, orang yang terlibat dalam insiden ini adalah Choi Tae Ho. Pembunuhan yang direncanakan oleh kedua orang tersebut. Dengan ini, saya meminta kejaksaan untuk menyelidiki ulang kasus ini.” Kata Jaksa Yoon
Hee Kyung seperti pasrah dengan nasibnya sekarang, Bong Hee pun seperti bisa lega karena semua lancar. Joon Oh dan Tae Ho saling menatap dingin di parkiran setelah mendengarkan pernyataan Jaksa Yoon. 


Flash Back
Joon Oh merasa  Tae Ho pasti akan berusaha mengambil ponselnya untuk mencegah mereka menggelar jumpa pers jadi harus memindahkan isi rekaman ke ponselnya Bong Hee dan ia juga akan mencegah Tae Ho pergi ke jumpa pers. Ji Ah seperti tak mengerti, Ki Joon pun mengaku kalau mengerti, Ji Ah tahu Ki Joon itu bohong.
“Ji Ah. Aku punya ponselnya So Hee, 'kan?Tae Ho akan mencoba mengambil ponselnya agar isi dalam ponsel itu tak terkuak.” Ucap Joon Oh mencoba menjelaskan
“Apa kau akan pergi ke  jumpa pers itu?” kata Ho Hang seperti tak mengerti juga
“Maksudku, Tae Ho akan mencoba  mencegah kita menggelar jumpa pers. Lalu Apa yang kita butuhkan di jumpa pers? Kita butuh rekaman suaranya, 'kan? Jadi kita akan memindahkan isi rekaman ke ponselnya Bong Hee dan aku akan menghentikan Tae Ho berbuat apapun.” Ucap Joon Oh, Ki Joon mengaku kalau kali ini tidak mengerti.
“Sudahlah.. Lakukan saja seperti  yang kusuruh. Agar berhasil, Byung Joo harus... membuat Tae Ho percaya kalau ponsel So Hee ada di aku.” Perintah Joon Oh
Saat menjemput Tae Ho, Byung Joo sengaja mengirimkan pesan dan membiarkan Tae Ho mendekat. Ia bisa melihat bayangan Tae Ho yang membaca pesan yang dituliskan dan berpura-pura kaget. Tae Ho percaya memilih untuk naik mobil sendiri. Byung Joo berteriak menyuruh Tae Ho naik van tapi senyumnya karena rencananya berhasil. 

“Ho Hang, sikapmu harus biasa-biasa saja. Berpura-pura takut, tertipu..., dan patuh sama mereka.” Perintah Joon Oh, Ho Hang merasa kalau  tidak pernah berpura-pura. Joon Oh mencontohkan nada suaranya. Ji Ah merasa kalau melihat Joon Oh kembali seperti dulu.
Saat dirumah sakit, Ho Hang meminta maaf karean sungguh takut kalau ada apa-apa dengan CEO jadi menelepon karena sangat ketakutan. Ia pun memberi kode kalau ada Tae Ho di dalam ruangan. Joon Oh berkomentar kalau Ho Hang seharusnya menelepon lebih cepat.

Joon Oh pikir nanti mobil Jaksa nanti, Jaksa Cho pikir tak memikirkanya karena ia yang merencanakan semua ini. Joon Oh pun mohon bantuan keduanya. Saat itu Bong Hee dan Jaksa Yoon menyadari ada yang mengikuti mobil mereka dan dihalangi oleh mobil Jaksa Cho.

Bong He bertanya apa yang dilakukanya, Joon Oh menyuruh Bong Hee agar mengmankan rekaman suaranya dan meminta Ji Ah agar jangan sampai buat kesalahan karena ini masalah yang sangat penting. Jaksa Yoon pun  memberitahu bahwa Melalui rekaman itu mereka akan membuktikan bahwa Jang Do Pal orang yang membunuh Shin Jae Hyun dan Choi Tae Ho terlibat dalam pembunuhan tersebut.
“Jika kita bisa menuntut Choi Tae Ho atas konspirasi melakukan pembunuhan maka kita bisa membuktikan aksi kriminal yang dilakukan Choi Tae Ho.” Jelas Jaksa Yoon. Semua pun tepuk tangan seperti berharap semua akan berhasil. 
Tae Ho menatap marah pada Joon Oh yang sengaja menjebaknya lalu masuk kedalam mobilnya dan pergi. Joon Oh menelp memberitahu Tae Ho baru saja pergi di Gerbang Tiga. Setelah itu Joon Oh dan Ki Joon saling berhigh five dengan wajah bahagia saling berpelukan meninggalkan parkiran. 
bersambung ke episode 15

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar