PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 12 Maret 2017

Sinopsis Strong Woman Do Bong Soon Episode 6 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JTBC
Min Hyuk binggung kemana Bong Soon itu pergi. Si pria terlihat kesal dengan mengumpat semua orang tadi itu gila padahal dirinya pemurah , bahkan ahli dalam bela diri.
“Ahjussi... Kau berisik sekali... Pinggirkan mobilnya ke tempat yang tidak ramai.Aku ingin mengatakan sesuatu.” Ucap Bong Soon, si pria kaget tapi menurutnya itu sangat menarik.
“Mari kita pergi ke tempat yang tidak ramaidan tidak ada orangnya.” Ucap si pria mengemudikan mobilnya. 

Bong Soon langsung turun dari mobil setelah sampai dilapangan luas, Min Hyuk sedari mengikutinya melihat dari kejauhan.  Bong Soo meminta agar pria itu menunggu sebentar dan akan mengurus sesuatu. Pria itu berpikir Bong Soon ingin menciumnya, Min Hyuk melihatnya merasa kagum pada Bong Soon.
“Bukan. Bagaimana kau bisa melakukan itu kepada orang yang lebih lemah darimu? Aku tadinya ingin membiarkan initapi aku tidak bisa dan ingin menahannya” ucap Bong Soon siap didepan mobil.

Min Hyuk turun dari mobil hanya bisa melonggo tak percaya melihat Bong Soon yang dengan mudah memutar mobil si pria seperti sedang melakukan drift. Bong Soo kesal karena pria itu tidak bisa melakukan apapun jika pria berbicara dengannya tadi.
“Saat wanita yang lebih lemah darimu mencoba untuk bicara denganmu, kau kedengarannya seperti gila.Kau itu mulut busuk.Saat pria dari mobil bagus keluar untuk bicara.., lalu kau jadi takut.Bukankah ini tidak adil?Ahjussi, kau seharusnya tidak hidup seperti itu.Kau harus lebih dermawan terhadap orangyang lebih lemah darimu.” Ucap Bong Soon terus melihat si pria berputar-putar dalam mobilnya. 
Min Hyuk kebingungan melihat Bong Soon benar-benar diluar dugaanya. Bong Soon melihat Min Hyuk binggung berapa lama sudah menunggunya, lalu meminta maaf jadi terlambat. Min Hyuk yang masih shcok berpikir kalau bukan itu masalah. Bong Soon pun memilih untuk segera kembali menyetir. 


Detektif menginterogasi si pria mengatakan  tidak bisa menemukan apapun hari itu tapi punya rekaman yang menunjukan  kalau meneleponnya 3 kali jadi Jangan berpura-pura tidak melakukannya. Si pria mengaku kalau tak melakukannya, tapi menelepon karena tidak tahu dimana tempat parkirnya.
“Aku menelepon lagi untuk mengatakan akan ke bar dan menelepon lagi karena dia tidak ada disana.” Jelas si pria
“Ini HP-mu kan? Kenapa kau butuh burner phone ?” tanya detektif memperlihatkan ponselnya
“Aku punya hutang, Ini sangat sulit bagiku dan Bisnisku gagal 2 kali. Putriku, yang kuurus setelah istriku, akan masuk SD tahun depan dan aku bahkantidak bisa membelikan tas untuknya.” Kata si pria merengek sedih
“Diamlah. Menurut pemiliknya.., kau pergi tepat setelah kau menerima teleponnya.” Kata Si Detektif
Si pria menyuruh polisi agar mengecek black box-nya saja, Detektif Yook melihat kalau bukan pria itu pelakunya.  Gook Doo pikir si pelaku pasti mengikutinya dan pergi ke bar sendirian lalu sudah mendengarpanggilannya untuk layanan sopir.
Nona Lee yang menerima telp keluar dari bar dan saat itu si pelaku duduk tak jauh darinya mendengar kalau membutuhkan layanan sopir penganti. Si Pemilik bar-nya tidak menduganya, kalau sipelaku adalah sopi dan tidak mau minum lalu harus membayar cash agar tidak meninggalkan jejak di baliknya.
“Ketua Tim, kami menemukan jejak kaki dari pria yang mengendarai dan meninggalkan tempat parkir. Kami belum mengindentifikasi wajahnya, tapi dia adalah dokter palsu. Tinggi badan dan cara berjalannya cocok dengan dokter palsu itu. Itu artinya dia korban ketiga.” Ucap Gook Do penuh amarah. 


Bong Soon dan Min Hyuk berdiri diatas jembatan menikmati matahari terbenam. Min Hyuk bertanya apakah Bong Soonsudah melihat film "King Kong" Saat melihat sunset, King Kong pahlawannya mengatakan "Beautiful." Dan dirinya kalau merasa seperti pahlawannya. Bong Soon mengartikan kalau dirinya itu King Kong-nya.
“Kau adalah King Kong istimewa, seekor King Kong kecil. Bagaimana bisa orang sekecilmu punya kekuatan yang sangat besar?” kata Min Hyuk heran
“Aku tidak tahu dan sudahterlahir seperti ini.” Ucap Bong Soon,  Min Hyuk bertanya Apa ini salah satu jenis kekuatan super
“Ini turun temurun ke wanita dalam keluargaku.” Akui Bong Soon.

“Jadi maksudmu....jika aku menikahimu... Ah.. maksudku... Aku tidak mengatakan aku menikah denganmu. Jika kau menikah dan punya putri, Apa dia akan jadi sepertimu?” ucap Min Hyuk kaget, Bong Soon pikir benar kalau memang ada sesuatu yang tidak biasa. Min Hyuk benar-benar tak percaya mendengarnya.  Bong Soon pun hanya bisa tertunduk sedih.
“Kau tidak melakukan kesalahan, tadi Kau bilang ini turun temurun dalam keluargamu dan terlahir dengan itu, adi Mau bagaimana lagi? Seperti aku terlahir dengan tampan seperti ini menjadi kuat bukan kesalahanmu.” Ucap Min Hyuk bangga.
Bong Soon kesal karena Setiap obrolan selalu berakhir dengan bualan yang ucapan bosnya itu. Min Hyuk inin dengan perkataan Bong Soon kalau  ingin menggunakan kekuatannya demi kebaikan jadi Karena sudah dilahirkan seperti ini, maka lebih gunakan kekuatanmu secara maksimal dan ia akan membantunya serta butuh latihan. Bong Soon tak mengerti maksud “latihan”
“Ini adalah hal yang sama seperti game. Jika kau hanya bergantung kepada kekuatanmu.., maka peringkatmu bisa turun atau kau akan dibuang. Pikirkan saja tentang cara menggunakan kekuatanmu dengan baik. Aku akan membantumu berkembang.” Kata Min Hyuk dengan wajah serius. Bong Soon tersenyum mendengarnya.
Sementara pria yang sebelumnya memandang remah wanita hanya bisa menangis histeris karena sudah terbalik dan banya pun lepas. 



Gook Doo melihat Hee Ji yang datang dan berpikir datang  terlalu awal dan mengajaknya itu makan malam. Hee Ji menolaknya karena  datang untuk memberitahukan sesuatu. Gook Doo menatap serius lalu pergi ke ruang kontrol dengan wajah kebingungan dan hanya diam.
Flash Back
“Hatiku terus bimbang. Kurasa aku akan lebih baik setelah aku memberitahu ini. Maafkan aku. Aku sangat egois Aku menyakitimu agar kau jadi lebih baik. Baru-baru ini.., hatiku bimbang karena pria lain.” Akui Hee Ji 

Gook Doo hanya bisa diam mengingat perkataan Hee Ji, saat itu ponselnya berdering. Bong Soon menelp bertanya apa yang sedang dilakukanya. Gook Doo menjawab sedang bekerja dan menanyakan keadaanya. Bong Soon pikir Gook Do tak perlu mengkhawatirkanya.
“Aku akan bertugas malam ini, tidak bisa pulang ke rumah. Jadi kau harus mengunci pintumu sebelum tidur. Kenapa kau meneleponku?” ucap Gook Do
“Aku hanya ingin memberitahumu untuk tidak khawatir kepadaku.” Ucap Bong Soon, Gook Do pikir kalau Bong Soonmengkhawtirkannya maka tidak bisa membantu.
“Aku lebih kuat daripada yang kau kira.” Ungkap Bong Soon, Min Hyuk mengangguk setuju. 
“Bahkan jika kau kuat.., maka kau hanyalah wanita lemah bagiku.” Tegas Gook Doo. Bong Soon pun menyudahinya.
Min Hyuk berkomentar kalau sangat mengganggu. Bong Soon pun bertanya kemana mereka akan pergi apakah mereka tidak menangkap Oh Hyun Joong. Min Hyuk menyuruh Bong Soon diam saja dan mengikutinya. 

Mereka pun masuk ke rumah keluarga Tuan Han. Bong Soon pikir ayah Min Shuk menelpnya lagi. Min Hyuk berkata untuk membalas bantuanya jadi membutuh pertolongan Bong Soon lalu menariknya masuk ke dalam rumah, semua pun berkumpul untuk makan malam.
“Menikahlah.. Kita harus bergaul dengan keluarga terhormat. dan menyingkirkan citra yang kita dapatkan dari keberuntungan. Itulah satu-satunya cara untuk menyingkirkan rumor tidak masuk akal. Aku akan menemukan keluarga bagus.” Ucap Tuan Ahn
“Aku punya pacar, Ayah... Aku tinggal dengannya” kata Min Hyuk langsung mengenggam tangan Bong Soon, semua langsung kaget begitu juga Bong Soon. Tuan Ahn pun menanyakan kebenaran pada Bong Soon.
“Benar sih kalau kami tinggal bersama.” Kata Bong Soon gugup.
“Keluarganya belum merestui karena dia berasal dari keluarga yang ketat.” Ucap Min Hyuk
“Apa yang ibumu lakukan?”tanya Tuan Ahn, Bong Soon dengan gugup mengatakan ibunya menjalankan bisnis kenari.

“Maksudmu kenari ekspor? Apa Dia menanam kenari atauDia punya perkebunan?
“Bukan, mereka membuatnya sendiri. Aku belum pernah melihat pohon kenari sebelumnya. Tapi Dia punya kedai kue kenari.” Kata Bong Soon, semua makin melonggo mendengarnya
“Yang penting aku punya pacar, jadi Jangan bilang kepadaku untuk menikah lagi.” Kata Min Hyuk
“Bagaimana dengan rumor tentang kau menyukai pria?” tanya ibu tirinya.
“Entahlah, apa kau menyukai itu? Aku tidak mau berkomentar tentang itu.” Kata Min Hyuk sambil membelai rambut Bong Soon dengan memujinya sangat cantik jadi akan menikahinya.
“Kami akan segera punya anak.” Kata Min Hyuk, Bong Soon langsung tersedak mendengarnya.  Min Hyuk makin menjadi-jadi kalau mereka akan memiliki 2 anak yaitu Anak laki-laki dan perempuan. 


Min Hyuk mengemudikan mobilnya, Bong Soon duduk disamping mengoceh kalau tidak tahu apa yang dipikirkan tentangk dirinya, tapi ini adalah pelanggaran HAM dan kontrak serta terlalu sering menggunakan kekuasaan yang tidak bisa diterima. Min Hyuk sudah meminta maaf dan Bong Soon pun harusnya bisa mengerti keadaanya.
“Kenapa aku? Kenapa juga aku menikahimu?” ucap Bong Soon
“Aku juga tidak suka ini. Ayahku ingin, aku untuk menikah kontrak!” teriak Min Hyuk
“Tepat. Kenapa kau harus membawakuke dalam itu sebagai gantinya?Jika ibuku tahu, kau tahu seberapa senang dia?” balas Bong Soon berteriak marah.
Saat itu ibunya menelp dengan nada penuh arti bertanya apakah  sudah melakukannya dengan baik. Bong Soon pikir ibunya tak perlu mengkhawatirkan hal itu karena Min Hyuk bukan pria seperti itu.  Nyonya Hwang menyuruh anaknya agar bisa tidur dengan Min Hyuk

“Tidak ada yang terjadi. Jangan khawatir.” Kata Bong Soon
“Kenapa tidak ada apapun yang terjadi? Buat dia mabuk.” Kata Nyonya Hwang kesal. Bong Soon meminta ibunya agar berhenti mengkhawatirkanya.
“Bagaimana aku bisa berhenti? Apa Kau tahu selimut yang kuberikan kepadamu? Pastikan kau tidur dengannya dengan itu.” Pesan Nyonya Hwang penuh harapan. 
“Apa Aku tidak boleh menyebabkan masalah di rumah orang? Apa Aku harus tidur dengan selimut yang Ibu kirim? Yah.. Tentu saja, aku akan melakukannya, Ibu. Aku akan mengurusnya. Jangan khawatir.” Kata Bong Soon buru-buru menutup telpnya.
Bong Soon memberitahu Min Hyuk kalau ibunya itu sedikit khawatir. Min Hyuk pikir ibu Bong Soon tidak perlu mengkhawatirkan anaknya. Sementara Nyonya Hwang yang mendengar anaknya tadi bicara merasa kalau hanya bicara omong kosong.

Min Hyuk masuk kamar melihat Bong Soon yang masih tertidur lalu meniup pluit menyuruh bangun karena akan memulai latihan istimewa hari ini serta akan membangun dasar kekuatan fisik dulu.
Keduanya sudaha da di bagian dinding panjat tebing, saat itu Min Hyuk hanya bisa dibuat melonggi karena Bong Soon dengan cepat memanjat hanya hitungan detik sampai pucak, lalu meminta turun. Min Hyuk membawa Bong Soon ke lapangan, Bong Soon berlari dengan beberapa ban truk dibelakangnya, Min Hyuk melonggo untuk kedua kalinya.

Tiga ibu-ibu pergi mendaki gunung, Ibu Jae Hoon membahas tentang Bong Soon. Apa sudah memberikan jimat di selimut yang dikatakan dukun kepadanya, Nyonya Hwang yakin Jimatnya akan.membantu menyelaraskan mereka karena energi si pria membakar keberuntungan Bong Soon. Jadi itu akan menyelaraskan energi mereka.
“Tapi dia gay. Kenapa kau sangat gigih?” kata Ibu Myung Soo dengan nada mengejek
“Aku tidak berpikir dia gay dan percaya kepada firasatku.” Kata Ibu Bong Soon
“Bagaimana cara kita untuk menyingkirkan perusahaan pembangunan ulang?” tanya Ibu Jae Hoon sambil membagikan timun.
“ Presiden dari perusahaan itu cukup mengganggu. Dia kelihatannya berteman dengan babi, terlalu berisik.” Keluh nyonya Hwang
Ibu Myung Soo melihat Presdir itu  kelihatan lumayan. Nyonya Hwang mengejek temanya yang  terus saja bilang tentang orang chubby. Ibu Myung Soo mengaku menyukai pria yang maskulin, keduanya pun tertawa.
Ibu Jae Hoon merasa di lingkungan mereka ayah  Ayah Gook Doo adalah pria tertampan. Nyonya Hwang tak terima karena pria kelihatan seperti teman preman dan suaminya itu lebih tampan darinya tapi setuju kalau Ayah Gook Doo jauh lebih baik daripada ibunya.
“Kudengar dia mendapatkan banyak uang dari buku yang dia tulis kali ini.” Kata Ibu Myung Soo
“Ya benar. "Hormon dalam Rumah" apa itu judulnya?” kata ibu Jae Hoon, Nyonya hwang pikir judulnya "Hormon dalam Loteng"


Ibu Gook Doo memberitahu kalau judulnya "Hormon dalam Kamar". Ayah Bong Soon sudah mendekap buku miliki Ibu Gook Doo. Nyonya Jung menjelaska kalau novel itu  yang menggambarkan kesendirian orang di zaman modern, yaitu Manusia hanyalah benjolan hormon.
“Benjolan hormon itu tinggal dalam tempat tinggal yang diciptakan oleh peradaban. Ketidakrukunan tercipta karena hormon itu terkurung di dalam rumah. Itu menyebabkan isolasi dalam masyarakat.” Jelas Nyonya Jung
“Darimana kau memikirkan ide seperti itu?” tanya Tuan Do
“Ini meliputi ketidaklogisan dalam masyarakat.” Kata Nyonya Jung
“Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan untuk menggambarkan kehebatanmu.” Komentar Tuan Do, saat itu anak buah Baek Tak masuk cafe.
“Aku bahkan yakin mereka... berjuang dalam kesendirian karena hormon mereka.” Komentar Nyonya Jung lalu bergegas pergi membawa pie miliknya. 

Detektif Kim memberitahu merekamembuat sketsa dari pelaku berdasarkan testimoni pelaku dan topeng tidak dibeli di dalam negeri jadi akan mencari sampel yang cocok sekarang. Ketua Yook pun menanyakan tentang sepatunya. Detektif Kim membawa sepatu dalam plastik.
“Ukuran sepatunya 29,5cm. Karena sepatu ukuran seperti itu langka.., kami akan mencari toko yang menjual sepatunya dan hari (pembelian)-nya.” Kata Detektif Kim
“Darimana kau dapatkan ini?” tanya Ketua Yook, Deketif Kim mengatakan barangnya itu dikembalikan jadi membawanya.
“Apa kalian sudah selesai dengan urusan CCTV?” tanya Ketua Yook, salah satu anak buahnya mengaku belum dan merasa kalau matanya sudah tidak kuat lagi.
Ketua Yook lalu bertanya-tanya kemana Gook Do  pergi sekarang. Saat itu Gook Doo masuk dengan wajah gelisah seperti sedang galau.  Ketua Yook melihat Gook Doo itu dicampakkan. Detektif Kim binggung karena Ketua Yook bisa mengetahuinya.
“Itulah kekuatan dari "klasik". Apa kau tahu, Kenapa aku suka "Kepala Instruksi"? Karena kepekaan perasaannya. Bagian emosinya adalah bagian yang terbaik. Suatu hari, Choi Bool Am mengatakan ini setelah melihat wajah pelaku. "Bagaimana bisa kau makan setelah membunuh orang? Bukankah tidak normal jika kau makan?" Kalimat yang bagus. Bukankah begitu?” kata  Ketua Yook
Detektif Kim terlihat binggung tak mengerti maksudnya, Deketif Kim berkata kalau polisi berharap pembunuh bisa menjadi manusiawi dan mencari rasa kemanusiaan. Detektif Kim  bertanya apakah si pembunuh berhenti membunuh orang. Ketua Yook mengataka kalau mereka tidak bisa berkomunikasi lewat perasaan.
“Jadi apa hubungannya dengan keadaannya Gook Doo?” tanya Detektif Kim binggung. Ketua Yook menyuruh detektif Kim agar pergi ke toko sepatu saja.
“Gook Doo... Apa kau mendapat pernyataan dari Bong Soon?” tanya Ketua Yook. Gook Doo mengatakan Bong Soon sedang dalam perjalanan sekarang.


Bong Soon sudah ada di ruang interogasi, menceritakan  pergi ke tkap setelahmendengar suaranya Kyung Shim lalu pria itu ingin memukul  dengan tiang besi. Gook Doo tahu kalau itu pasti sangat menakutkannya dan bertanya apakah si pelaku mengenakan topeng. Bong Soon membenarkan
“Seluruh wajahnya tertutup topeng.. Aku melihat matanya.” Ucap Bong Soon ingat saat menahan besi sipelaku melihatnya.
“Apa Mata kalian bertemu?” tanya Gook Doo panik
“Dia berbalik arah dan mata kami bertemu. Aku takut.” Ucap Bong Soon berpura-pura lemah.
“Tapi dia lari setelah dia melihatmu?” tanya Gook Doo, Bong Soon kebingungan menjawabnya.
“Yah... Aku berteriak dengan keras.” Kata Bong Soon. Gook Doo kembali bertanya apakah si pelaku lari hanya karena Bong Soon berteriak.
“Bukan hanya sekadar teriakan , tapi Aku berteriak dengan keras, meminta tolong. Itu adalah teriakan terkeras yang pernah kulakukan. Karena itulah... Tapi Gook Doo, Aku mencium bau yang tidak biasa yaitu Baunya datang dari tubuhnya, Bau seperti minyak bensin.., tapi bukan bau bensin dari pom bensin. Kurasa aku seperti pernah mencium itu sebelumnya.” Cerita Bong Soon
Gook Doo bertanya dimana itu tepatnya,  Bong Soon pikir itu Baunya seperti jalan yang diaspal.


Keduanya keluar dari ruangan, Gook Doo memuji Bong Soon yang sudah memberika keterangan dengan baik. Bong Soon melihat wajah Gook Doo terlihat tak seperti biasa lalu bertanya Apa ada sesuatu yang terjadi padamnya karena kelihatan seperti sedang bad mood.
“Hee Ji...sedang suka dengan pria lain.”cerita Gook Doo, Bong Soon mengumpat marah
“Tapi...entah bagaimana, aku tidak merasa begitu sedih.” Kata Gook Doo
“Ini bisa terjadi. Saat pertama, kau merasa ini tidak nyata.., tapi akan menyakitimu seiring berjalannya waktu. Jangan khawatir, Gook Doo... Dia akan kembali.” Kata Bong Soon menenangkanya.
“Apa kita... berteman?” tanya Gook Doo seperti mengharapkan yang lain, Bong Soon hanya diam. Kedunya saling menatap. 
Gook Doo mengalihkan pembicaran agar Bong Soon memastikan  mengunci pintu saat tidur di rumah bosnya dan menyakinkan kalau . Presdir Ahn bukan gay jadi Jangan bodoh. Bong Soon pikir Gook Doo sedang sibuk jadi  harus kembali dan pamit pergi.
Min Hyuk bisa mendengar pembicaraan keduanya,  Gook Doo pikir Bong Soon itu tahu yang harus dilakukan Jika sesuatu terjadi, Min Hyuk berkomentar melihat keduanya itu menjijikan. Bong Soon berjalan mendekati Bosnya.
“Aku tidak suka polisi.., tapi aku lebih tepatnya benci dengan kantor polisi.” Tegas Min Hyuk, Bong Soon hanya bisa cemberut mendengarnya. 


Orang yang berpatroli, anak buah Baek Tak membuat para wanita yang pulang malam malah ketakutan. Para ibu-ibu berkumpul, salah seorang itu menceritakan Putrinya takut setengah mati seperti orang itu menghancurkan lingkungan mereka jadi meminta agar mengatakan pada mereka  untuk berhenti?
“Ini tidak seperti mereka akan mendengarkan kita setelah bilang kepada mereka.” Kata Ibu Myung Soo
“Baiklah, aku akan berbicara dengan mereka.” Kata Nyonya Hwang. Ibu Jae Hoon melihat pria itu masih berkeliling sekarang.
“Tanpa rompi, mereka terlihat seperti penjahat.” Keluh Ibu Myung Soo,Nyonya Hwang seperti menunggu seseorang yang belum datang. 

Para pelajar sedang membersihkan sampah ditaman, salah satu anak buah Baek Tak berjalan sambil membuang permen karet begitu saja. Ketua genk menegurnya, tapi pria yang mengumpulkan tanda tangan marah ingin mengangkat pemukulnya. Anak pelajar pun menghindar. Si pria ingin memukul anak sma yang menurutnya penganggu.
“Ahjussi, lebih baik kalian tidak menyentuh kami. Jika bos kami tahu, kalian semua akan mati.” Ucap si ketua Genk lalu mengajak mereka untuk pergi saja. 

Tiga pria itu pun mencoba agar mendapatkan tanda tangan dan langsung menarik seorang wanita yang baru pulang kerja, mengatakan kalau belum menyelesaikan kuotanya jadi akan menemaninya pulang ke rumah dan meminta tanda tanganya.
Si wanita ketakutan meminta agar melepaskan tanganya, saat itu seorang wanita beruban dari belakang datang menegur ketiganya yang bertindak kasar pada seorang wanita. Saat itu juga seorang nenek memberikan jurusnya membuat tiga pria melayang diudara. 

Seorang pria muda pergi ke apotik, mengatakan kalau membutuhkan sesuatu untuk sakit kepala dengan memberikan resep. Si wanita melihat pria itu masih mendapat perawatan dan berpesan kalau Tidak baik jika meminum banyak pil tidur Si pria mengaku tidak bisa tidur terus menerus
“Begini saja. Apa mungkin kau mau pergi denganku ke gereja? Insomniaku sembuh setelah pergi ke gereja. Aku menemukan kedamaian./ Aku sudah 20 hari melakukan ibadah pagi. Besok adalah hari terakhir. Daniel juga melakukan ibadah 21 hari.” Cerita si wanita
“Bukankah berbahaya di lingkungan ini sekarang? Bahkan Terlalu berbahaya saat pagi sekali.” Ucap si pria
“Tuhan yang ada diatas itu akan melindungiku” katasi wanita dan pria itu  membayar obat yang dibelinya. 

Nyonya Hwang kebinggungan menunggu seseorang yang belum datang juga, suaminya sudah menutup Toko Kue kenari Dobong dan berpikir kalau Apa dia langsung pulang. Nyonya Hwang mengatakan kalau orang itu akan datang ke toko mereka. Tuan Do menyuruh istrinya agar menelp saja.
Saat itu Nyonya Hwang melihat ibunya yang datang langsung menghampirinya, Nenek Bong Soon terlihat masih mengunakan kekuatanya dan mengejek anaknya sangat lemah. Tuan Do pun menyabat tangan ibu mertuanya lalu menjerit kesakitan, lalu berpikir kalau tak pernah dikasih makan.
“Omong-omong, kudengar ada banyak insiden yang terjadi di lingkunganmu. Aku melihat kunyuk bodoh berkeliling jadi memberikan mereka rasa dari obat mereka. Panggil polisi.” Kata nenek Bong Soon, mereka pun berjalan pulang dengan tiga pria yang tergeletak setelah kena jurus. 

Si pelaku masuk ke ruangan  dan melihat papanya yang baru berisi dua foto, setelah itu membuka pintu sel. Nona Lee, guru balet panik meminta agar si pria tak perlu masuk ke dalam sel. Si pelaku yakin kalau mereka itu kesepian dan meminta agar menunggu karean akan menemukan teman untukny.
“Tolong biarkan aku pulang ke rumah.” Kata Nona Lee, Si pelaku menegaskan kalau sekarang ini adalah rumahnya lalu membuka topengnya dan pria itu adalah yang datang ke apotik untuk membeli obat. 

Bong Soon masuk kamarnya teringat pesan Gook Doo “Pastikan kau mengunci pintu saat tidur di rumah bos. Presdir Ahn bukan gay. Jangan bodoh.” Akhirnya Bong Soon pun mengunci pintu dan naik ketempat tidur dengan menatap gelang pemberian Gook Doo.
Si pelaku mulai kembali melakuan aksinya dengan mengikuti wanita yang ingin pergi ke gereja. Min Hyuk terlihat gelisah dalam kamar teringat saat Baek Tak masuk rumah sakit bersama dengan Agari.
Bong Soon tertidur pulas dan tak sadar kalau ada orang yang mencoba masuk kamar tapi terkunci. Kejadian penculikan kembali terjadi,  Min Hyuk sedang tertidur dikagetkan dengan seseorang yang sudah menaruh pisau dilehernya.
bersambung ke episode 7 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted 

3 komentar: