PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 03 Mei 2017

Sinopsis Ms Perfect Episode 18 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Jae Bok bermain komidi putar bersama dengan anak-anaknya dan juga Jung Hee, keluarga mereka terlihat sangat bahagia. Sampai akhirnya Jae Bok tersadar kalau hanya duduk sendirian lalu berteriak memanggil anaknya.
Tiba-tiba ia terbangun membuka mata melihat mainan bebekan didepan wajahnya, seorang wanita menyapanya. Jae Bok kaget bertanya siapa wanita itu, si pasien menyuruh Jae Bok agar diam memberitahu kalau ada mikrofon di telinganya, Jae Bok binggung.
“Aku ada dimana?” tanya Jae Bok panik melihat sekeliling lalu ingatanya kembali teringat saat di hadang oleh dua orang pria lalu ditarik masuk ke dalam mobil.
“Buka pintunya! Permisi! Buka pintunya! Aku harus keluar.” Teriak Jae Bok langsung mengedor pintu ruangan

“Jangan lakukan itu. Mereka akan memberikanmu suntikan lagi” kata Si teman pasien Jae Bok. Jae Bok berteriak marah kalau dirinya harus ada diruangan putih itu lalu mencari ponselnya.
Ponselnya terjatuh di jalan saat akan dibawa masuk mobil, lalu meminta agar meminjamkan ponselnya. Si pasien menyindir kalau dirinya itu di kurung jadia mana mungkin memilik ponsel, lalu merasa Jae Bok iu belum juga mengerti.
“Tembok putih. Kita berdua memakai gaun putih, Pintunya terkunci. Coba kau tebak Di mana kita?” kata si pasien. Jae Bok menjawab kalau dirinya ada dirumah sakit jiwa.
“Kau melakukannya dengan sangat baik!” komentar Si pasien lalu bertingkah layaknya orang yang tak waras. Jae Bok hanya bisa menangis mengetahui keadaanya. 


Bong Goo pergi ke kantor polisi menanyakan mobil Shim Jae Bok sudah ditemukan. Detektif Yoon pun memperlihatkan foto kalau mobil Jae Bok Ditemukan di Yongin dan hendak pergi perjalanan bisnis. Bong Goo pun melihat mobil Jae Bok lalu bertanya dengan Blackbox.
“Itu Sudah menghilang, Semua CCTV di daerah itu juga rusak.” Kata detektif Yoon
“Bukankah Kita punya Ha Dong Soo?” ucap Bong Goo masih punya cara. 
Bong Goo berada di ruang kontrol melihat Tuan Ha duduk diruang interogasi, Detektif Yoon memberitahu Tuan Ha yang tidak mau bertemu siapapun selain pengacaranya. Bong Goo langsung masuk ruang interogasi dengan mengumpat marah sambil mencengkram lehernya.  Tuan Ha tersenyum menyapa Bong Goo karena sudah ada yang membelanya.
“Kemana kau membawa Shim Jae Bok? Di mana kau menyembunyikannya? Katakan padaku,brengsek!” teriak Bong Goo benar-benar marah
“Pengacara Kang, Kau tidak bisa melakukan ini.” Ucap Tuan Ha berteriak marah. Detektif Yoon langsung menarik Bong Goo sebelum terjadi kekuatan. 

Eun Hee bicara di telp kalau mengaku tidak tahu apapun, menurutnya kalau ia terus terusan menyudutkannya maka... Bong Goo langsung merampas ponsel dari tangan Eun Hee dengan menanyakan alasan tak mengangkat telpnya.
“Apa yang kau lakukan dengan Shim Jae Bok? Kau yang menculiknya, kan?” ucap Bong Goo dengan nada penuh amarah. Detektif Yoon mencoba menahan amarah Bong Goo.
“Aku memperingatkanmu. Kau akan berakhir” kata Bong Goo memperingatinya. Eun Hee terlihat sedikit panik setelah mendengarnya lalu meminta ibunya agar mengambilkan air.
Tapi ia pun sadar kalau hanya sendirian dirumah dengan Ibunya yang ada di penjara dan Jung Hee yang sedang ada di Amerika. Lalu ia pun merasa kalau semua  harus dijalani sebagai pilihanya. 

Sam Kyu kaget bertanya apa yang terjadi. Bong Goo sambil mengemudikan mobilnya memberitahu kalau polisi menemukan mobil Shim Jae Bok, tapi Blackbox nya menghilang dan Tidak ada jejak sedikitpun. Sam Kyu mengumpat marah.
“Hyung, Mungkin saja ada kasus kecelakaan yang baru saja dilaporkan..coba periksa lagi” pinta Bong Goo
“Oke, Baiklah. Aku akan menyewa beberapa orang  untuk mencari dimana keberadaan Shim Jae Bok” kata Sam Kyu
Bong Goo mengumpat kesal dimana keberadan “Paman” (panggilan Jae Bok) untuknya.  Saat menatap ke arah arah tempat duduknya sampingnya membayangkan Jae Bok yang duduk disampingnya sambil tersenyum, tapi semua hanya khayalanya. 

Jae Bok duduk diam sambil menenangkan diri agar bisa tetap teguh dan menyakinkan alau harus keluar dari rumah sakit dan bertemu dengan Jin Wook dan Hae Wook. Ia menyakinkan harus keluar dan memikirkan caranya. Akhirnya ia mengajak bicara dengan pasien yang sekamar denganya.
“Oh iya. Aku belum memperkenalkan diri. Aku Shim Jae Bok. Siapa namamu?” ucap Jae Bok
“Aku... Yoo Ri.... Lee Yoo Ri.” Ucap Yo Ri, Jae Bok panik mengetahui kalaunya sama dengan nama Lee Eun Hee.
“Nama yang indah” komentar Jae Bok berusaha tenang. Yo Ri mengaku kalau namanya memang indah tapi nama Jae Bok tidak indah

“walaupun begitu, aku suka namaku” ungkap Jae Bok lalu mulai bercerita kalau ayahnya terlambat memberikan nama itu.
“Hei. Tapi nama asliku bukan itu, coba Tebaklah” kata Yo Ri, Jae Bok ingin tahu namanya. Yo Ri menyebut namanya Yun Mi Jung. Jae Bok terlihat ketakutan mengetahui kalau Yo Ri punya dua nama juga.
“Yun Mi Jung juga nama yang indah Aku iri padamu.” Komentar Jae Bok berusaha untuk tenang.
“Tapi Yun Mi Jung itu.. Nama yang kugunakan saat menguntit  penguntit Suk Oppa”cerita Yu Ri, Jae Bok makin pank mengetahui kalau Yu Ri itu  seperti Lee Eun Hee. 


Eun Hee menelp Jung Hee menanyakan  Apa semuanya berjalan lancar di cabang AS. Jung Hee yang sedang berada di hotel kalau sudah berjalan lancar. Eun Hee mangaku kalau sangat merindukan Jung Hee dan ingin pergi ke AS juga.
“Apa semuanya baik-baik saja di sana? “ tanya Jung Hee
“Semuanya baik-baik saja di sini. Karena Kau tidak disini..perasaanku kosong tanpamu” ungkap Eun Hee
“Apa benar tidak ada yang terjadi?” tanya Jung Hee kembali menanyakan. Eun Hee mengaku kalau tak ada terjadi.
“Karena kau sudah menasehatiku..aku sudah lebih baik sekarang” ungkap Eun Hee. Jung Hee mengaku kalau harus pergi sekarang.
“Jung Hee-Ssi. Pastikan kau makan bahkan kalau kau sedang sibuk dan ...” kata Eun Hee tapi Jung Hee sudah menutup telpnya lebih dulu. 

Jung Hee duduk di meja kerja menelp dengan telp hotel,  dan menanyakan pada Bong Goo Apa yang terjadi dengan Jae Bok. Bong Goo mengaku kalau masih mencarinya. Bong Goo ingin tahu Apa yang Lee Eun Hee katakan. Jung Hee mengaku tidak banyak. Bong Goo bisa tahu kalau itu tak mungkin dikatakan oleh Eun Hee.
“Itu sebabnya dia mengirimmu pergi jauh” komentar Bong Goo
“Apa kau mau bertemu dengannya?” tanya Jung Hee
“Apa gunanya? Dia hanya akan menyangkalnya dan hanya membuatku marah Aku bertemu seseorang yang bisa mempengaruhinya” kata Bong Goo melirik pada Bryan yang sudah ada didepanya.
Jung Hee menutup telp bertanya-tanya kemana keberadan Jae Bok sekarang. 

Bong Goo bertemu dengan Bryan, Bryan mengetahui kalau Kakaknya menculik Shim Jae Bo dan menanyakan apakah memiliki bukti. Bong Goo pikir kalau Bryan itu melindunginya karena keluarganya, Bryan pikir  Bahkan jika apa yang dikatakan Bong Goo itu benar.
“Apa kau pikir aku akan melaporkan kakakku sendiri?” kata Bryan
“Hei Nak.. Na Mi meninggal karena ibumu. Apa kau tidak merasa bersalah dengan itu? Apa kau tidak merasa bersalah? Yang terjadi dengan Na Mi ... “ teriak Bong Goo benar-benar marah, Bryan pun ingin tahu apa yang ingin dikatakan.
“Kakakmu bisa ditangkap karena membunuh Shim Jae Bok  sama seperti ibumu.” Tegas Bong Goo lalu memperlihatkan foto Jae Bok dengan anak-anak dalam ponselnya.
“Shim Jae Bok ... ibu dari anak-anak ini . Dia hanya seorang Ahjumma Bagaimana dengan anak-anaknya? Ini semua karena Kakakmu yang psikopat itu! Harus anak-anak ini hidup dengan rasa sakit  selama sisa hidupnya?” teriak Bong Goo benar-benar marah
“Hentikan... Tidak ada yang bisa aku lakukan untukmu” ucap Bryan tak peduli. Bong Goo merasa Bryanmemang gila dan seharusnya tak perlu mengharapkan sesuatunya karena sama seperti kakaknya.
“Aku akan pergi bertemu dengan Lee Eun Hee. Aku akan mengancam dia atau memukulinya. Aku akan mencari tahu sendiri.” Kata Bong Goo berjalan pergi. 


Flash Back
Bryan bertemu dengan kakaknya memohoan agar meminta agar kakaknya berhenti dan itu sebagai permintaanya.  Eun Hee hanya diam saja, Bryan mengingatkan kalau Ibu mereka sudah pergi dan jika sesuatu terjadi pada kakaknya maka iabenar-benar tidak akan bisa hidup
“Karena itulah aku membutuhkan bantuanmu, Tolong Singkirkan Jae Bok. Kau kan punya kekuatan. Seperti kau menyelamatkan Jung Na Mi, Laporkan kalau dia sudah mati atau kunci dia di suatu tempat. Tolong bantu aku,Bryan.” Ucap Eun Hee sambil merengek.
“Jangan lakukan ini kakak. Kalau kau terus begini, Tidak ada jalan lain...selain mengirimkanmu ke rumah sakit.” Ucap Bryan sedikit mengancam.
Eun Hee tiba-tiba seperti tersenyum mendengar kata Rumah Sakit, lalu merasakan tidak memikirkan itu lalu tersenyum bahagia. 

Bryan seperti mengingat sesuatu dengan wajah kakaknya yang berseri, sementara Eun Hee sibuk masak sup daging dengan telur dan melihat ponselnya berdering dari Kang Bong Goo lalu sengaja tak mengangkatnya. Eun Hee mencicipi masakan dan berharap Semoga Jung Hee menyukainya.
Bong Goo kesal karena Eun Hee tidak akan mengangkatnya. Bryan mendekati Bong Goo mengatakan kalau seperti mengetahui keberadaan Jae Bok. 


Bong Goo berbicara dengan Sam Kyu kalau mengirim seseorang ke tempat Psikiater pasti memerlukan persyaratan dan Eun he tidak akan bisa mengirim Jae Bok kesana. Sam Kyu mengerti kalau  akan mencari tahu apa ada Bangsal psikiater tanpa surat izin.
“Hei, Kau dimana sekarang?” tanya Sam Kyu
“Bryan memberiku nama-nama tempatnya, Aku akan mencari nya kesana dulu” ucap Bong Goo lalu berkata agar Jae Bok, sang paman agar bisa tetap hidup. 

Sementara Jae Bok yang berbaring dikamarnya menyakinkan diri agar sabar dan memikirkan anak-anaknya. Ia meminta agar jangan lemah, lalu mulai menyanyi. Tiba-tiba ia merasakan anaknya menyanyikan dengan tawa seperti mengejek, Jin Wook dan Hae Wook terlihat tertawa mengejeknya.
Pikiran Jae Bok seperti mulai tak waras melihat dirinya yang ikut bernyanyi sambil menyindir. Tiba-tiba dua petugas datang melihat dari depan pintu, seperti ingin melakukan penjagaan.

“Pasien disini ada Lee Yoo Ri dan Lee Eun Hee.” Kata pegawai senior. Pegawai juniormengaku kalau  masih baru, jadi tidak tahu.
“Yang pakai kacamata Lee Yoo Ri dan Yang rambutnya diikat Lee Eun Hee. Dia Pasien baru.cSebenarnya, Lee Eun Hee tidak ada gangguan mental... Ayo kita pergi ke kamar sebelah.” Kata Si petugas senior. Jae Bok bisa mendengar pembicaraan dan langsung tersadar kalau dirinya memang tak gila.
Eun Hee menempelkan foto-foto Jung Hee yang sudah menjadi direktur dengan wajah bahagia.
 “Shim Jae Bok ada di bangsal psikiater, Semua anak-anak juga sudah pergi. Sekarang, Hanya ada Jung Hee dan aku, Kami akan bahagia bersama-sama.” Ungkap Eun Hee bahagia dan memuji Jung Hee yang sangat tampan.

Sementara Bong Goo pergi ke sebuah rumah sakit memberitahu namanya Shim Jae Bok dan ingin tahu apakah memang tak ada di rumah sakit itu. Petugas mengaku kalau memang tak ada nama Shim Jae Bok dan tidak membawa pasien baru minggu ini. Bong Goo terlihat kebingungan. 

Jin Wook datang menemui Won Jae yang duduk sendiri, Won Jae kaget melihat Jin Wook yang bangun pagi-pagi. Jin Wook mengetahui kalau  sesuatu terjadi dengan ibunya. Won Jae berusah mengelak kalau tak terjadi apapun.
“Katakan padaku yang sebenarnya. Ahjumma.. Aku bukan anak kecil lagi. Tolong beritahu aku.” Kata Jin Wook terlihat marah, Won Jae memohon pada Jin Wook kalau  suaranya bisa membangunkan Hae Wook.
“Ibu, Ibu harus mengatakannya, Katakan pada kami yang sebenarnya” kata Che Ri akhirnya ikut meminta pada ibunya. Won Jae seperti tak bisa berbuat apa- apa lagi. 

Jin Wook akhirnya menangis mengetahui keadaan ibunya, Che Ri yang menemani meminta agar Jin Wook berhenti menangis karena Hae Wook nanti bangun dan Sebagai kakak akan membiarkan adiknya melihatnya menangis dan mengingatkan dirinya itu seorang Oppa
“Che Ri. Aku ... Aku sangat menyesal.. Aku tidak tahu betapa sedih nya Ibu.... Aku selalu melindungi Eun Hee Ahjumma.. Aku sangat jahat dengannya” akui Jin Wook sambil menangis.
“Kalau kau menyesal, minta maaf ketika dia pulang dan mulai sekarang bersikap  baiklah dengan ibumu.  Ibuku mengatakan ... Menyesal adalah sesuatu yang paling membuatmu menderita Kalau menurutmu yang kau lakukan itu salah, maka Saat itu juga Kau bisa mulai lagi” kata Che Ri menasehati temanya.
“Ibuku... akan kembali, kan?” ucap Jin Wook ingin diyakinkan oleh temanya.
“Tentu saja.... Jae Bok Ahjumma itu sangat kuat dan berani... Aku percaya dengannya, Kau harus percaya juga. Dia kan ibumu” ucap Che Ri
Jin Wook mengerti tapi tetap saja menangis, Che Ri akhirnya ikut menangis juga seperti bisa merasakan kesedihan Jin Wook. Jin Wook terus menangis meraung-raung memanggil ibunya. 


Di ruangan Yo Ri seperti tak percaya kalau bisa bertemu dengan Suk Oppa. Jae Bok menyakinkan,  seperti yang dikatkan Yoo Ri kalau orang-orang disekitarnya tidak akan membiarkan Yo Ri mendekatinya jadi kalau ia pergi dari rumah sakit bisa bertemu dengannya
“Aku akan pergi dan menyampaikan perasaanmu, Jadi.. Bisakah kau membantuku keluar dari sini.” Ucap Jae Bok. Yo Ri menanyakan caranya.
“Kau bilang hari ini kau ada konseling, kan?” ucap Jae Bok. Yo Ri mengangguk. 

Eun Hee sudah selesai memasak lalu menatap dua buah mangkuk nasi diatas meja dan membayangkan dirinya yang makan dengan sangat mesra bersama Jung Hee bahakan calon suaminya itu sempat memberikan ciuman padanya. Eun Hee tersenyum bahagia hanya membayangkanya. 

Petugas masuk ke ruangan dengan nama pasien “Lee Yoo Ri, Lee Eun Hee” lalu memanggil Yoo Ri karena waktunya untuk Konseling. Yoo Ri berjalan keluar sambil tertunduk dengan kacamatanya. Setelah pintu tertutup, Yo Ri mengelurkan kepala dari balik selimut, ternyata Jae Bok yang mengantikan dirinya.
Keduanya berjalan di lorong dan akan masuk ruangan lain, Jae Bok melihat ada kesempatan karena pintu terbuka dan berusaha untuk kabur.  Petugas pun panik mengejar Jae Bok yang disangka Yoo Ri dan memintaa agar perawat menangkapnya.  Jae Bok berhasil bersembunyi dibalik pintu dan berusaha segera keluar dari rumah sakit. 

Bong Goo menelp Sam Kyu memberitahu kalau akan memeriksa tempat terakhir dan Kalau dia tidak ada disana maka harus mencarinya keluar negeri. Sam Kyu benar-benar binggung karena menurutnya  Semakin lama akan semakin berbahaya. 
Jae Bok melihat ada sebuah truk membawa kain dan naik ke atasnya dengan menutupi tubuhnya mengunkan selimut. Saat itu mobil Bong Goo pun masuk ke Rumah Sakit Terbaik Psychiatric berpapasan dengan truk yang dinaiki oleh Jae Bok.
“Apa Kau benar-benar tidak tahu?” tanya Bong Goo pada petugas dengan memperlihatkan foto Jae Bok. Si penjaga mengaku Tidak tahu
“Kami tidak pernah mendengar pasien dengan nama Shim Jae Bok.” Kata sei pria
“Kau harus dengar. Aku ini seorang pengacara. Kau tahu bahwa penculikan dan membatasi .seseorang yang bukan pasien itu kejahatan besar, kan? Haruskah aku melaporkanmu?” ucap Bong Goo sedikit mengancam
“Pasien yang lolos Lee Eun Hee, bukan Lee Yoo Ri.” Kata seorang perawat masuk ruangan. Bong Goo pun mendengar nama Lee Eun Hee kaget. 

Pengemudi truk berhenti di tengah jalan karena ingin buang air kecil, saat itu Jae Bok berusaha kabur. Si pengemudi yang melihatnya berusaha untuk mengejarnya tapi Jae Bok bisa bersembunyi di tempat yang tepat dan akhirnya si pengemudi pun pergi. 

Si pengemudi kembali ke truk bertanya-tanya dimana sebenarnya Jae Bok bersembunyi, Saat itu Bong Goo datang dengan tatapan seperti mengetahui sesuatu. Jae Bok melihat sekeliling merasa kebingungan karena sepertinya sudah melewati jalan ini.
“Sadarlah, Shim Jae Bok.... Tetaplah Fokus” ucap Jae Bok menyakinkan lalu berlari cepat seperti ketakutan ada orang yang mengikutinya.
Seseorang menariknya dari belakang, Jae Bok berteriak memohon agar tak menyakitnya. Bong Goo memanggil Jae Bok agar sadar, Jae Bok pun mengangkat wajahnya dan sadar kalau ternyata itu Bong Goo dan langsung memeluknya sambil menangis dengan menenangkanya. 
Jae Bok melakukan Video Call dengan dua temanya, Won Jae dan Hye Ran langsung berteriak dengan wajah sedih memanggil temanya yang terlhat sangat kurus dan menanyakan keadaanya, Jae Bok mengaku kalau dirinya baik-baik saja.
“Hei, aku terlalu pusing untuk berkendara jadi akan kembali besok pagi-pagi. Bagaimana anak-anak?” tanya Jae Bok.
Jin Wook dan Hae Wook serta Che Ri pun datang mendekati layar ponsel, menyapa Jae Bok. Jin Wook terus menangis memanggil ibunya karena merasa bersalah lalu minta maaf mengaku kessalahanya.
“Jin Wook... Kenapa kau menangis? Hae Wook disampingmu..kau tidak boleh begitu” ucap Jae Bok


“Bu, aku merindukanmu... Aku mencintaimu ibu.” Ucap Jin Wook dan Hae Wook
“Sekarang, Akhirnya kau bilang "mencintaiku" Ibu juga sangat mencintaimu.” Kata Jae Bok mengoda anaknya yang sudah besar masih seperti bayi.
“Ibu kapan pulang?” tanya Hae Wook polos, Jae Bok mengaku kalau  akan pulang besok pagi-pagi,
“Hae Wook, Apa kau mendengarkan Ahjumma Hye Ran dan Ahjumma Won Jae dengan baik kan?” kata Jae Bok. Hae Wook mengaku kalau sangat berani,Tapi kakaknya yang sangat cengeng. Jae Bok pun memuji  Hae Wook sudah dewasa dan meminta ciuman. Bong Goo yang baru sampai tersenyum melihat Jae Bok berbicara dengan anaknya.

Hye Ran  terlihat kesal dengan usulan Won Jae kalau  mereka harus mencebloskan Lee Eun Hee ke penjara secepatnya dan akan menelpon Hong Sam Kyu. Won Jae pikir hanya perlu bersantai di saat seperti ini dan baru saja berbicara dengan Pengacara Kang.
“Bahkan jika kita sangat marah, kita harus berhati-hati saat berurusan dengan Lee Eun Hee. Jika kita mencebloskan dia ke penjara sekarang, dia akan dibebaskan karena kita kekurangan bukti bukti” ucap Won Jae
“Lalu apa yang harus kita lakukan?” tanya Hye Ran
“Jae Bok dan Pengacara Kang sedang mempersiapkan rencana.” Kata Won Jae. Hye Ran ingin tahu Sebuah rencana dan ponselnya berdering, telp dari Koo Jung Hee

Jung Hee duduk di sebuah cafe menunggu, Hye Ran dengan sinis datang mengaku kalau tidak ingin membuat keributan di rumah. Jung Hee menanyakan keadaan Jae Bok karena  tidak bisa menlepon Kang Bong Goo dan ingin tahu keberadaan Jae Bok.
“Di rumah sakit jiwa. Eun Hee menculiknya dan menempatkannya di sana lalu Pengacara Kang menemukannya.” Kata Hye Ran, Jung Hee benar-benar kaget mengetahuinya.
“Apa dia baik-baik saja? Apa dia terluka?” tanya Jung Hee pank
“Dia bilang dia baik-baik saja, tapi wajahnya mengatakan "tidak" Bagaimanapun juga, Aku datang untuk memberitahumu bahwa kau tidak boleh melihat anak-anakmu” tegas Hye Ran

“Hye Ran, tidak bisakah kau membiarkan aku melihat mereka sebentar?” kata Jung Hee memohon.
“Tidak, Kau tidak punya hak untuk itu. Terakhir kali..Kami membiarkanmu membawanya tapi kali ini tidak lagi. Pergi dan mencoba melakukannya lewat jalur hukum. Kami tidak akan tinggal diam”ucap Hye Ran dan beranjak pergi
“Tolong ubahlah sikapmu itu. Apa kau tidak tahu ini semua terjadi karena mu? Apa perlu aku menyadarkanmu?” sindir Hye Ran lalu berjalan pergi.
“Jae Bok... Maafkan aku.. Aku minta maaf.” Ucap Jung Hee menangis sendirian.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar