PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 15 Mei 2017

Sinopsis Ms Perfect Episode 20 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Jung Hee terdiam dalam ruanganya mengingat ajakan Eun Hee untuk menikah sabtu ini lalu memikirkan tentang dirinya. Saat akan keluar Bong Goo tiba-tiba masuk ruanganya, Jung Hee dengan sinis bertanya ada apa Bong Goo datang ke kantornya.
“Aku pikir aku harus berbicara denganmu pertama kali.” Ucap Bong Goo. Keduanya pun duduk berhadapan dengan Jung Hee yang menatap sinis.

“Bukankah kau dan Jae Bok sudah berpacaran?” kata Jung Hee sinis, Bong Goo mengeluh dengan keadaan sekarang jadi rumit.
 “Aku meminta bantuanmu. Bukankah cinta itu perlu "berpikir dan menetapkan". Jadi Bantu kami menempatkan Lee Eun Hee kembali ke rumah sakit dan Berhenti membuat Jae Bok khawatir. Kau harus Sehat dan kuat, oke?” ucap Bong Goo yang tak ingin membuat Jae Bok khawatir karena Jung Hee. Jung Hee hanya menatapnya.
“Apa kau ingin melawan atau sesuatu? Apa hanya diam saja?” kata Bong Hee sudah siap mengajaknya berkelahi.

“Apa kau berpikir untuk menikahinya?” tanya Jung Hee. Bong Goo mengaku mungkin.
“Kalau begitu..kau akan jadi Ayah dari Jin Wook dan Hae Wook” kata Jung Hee
“Aku tidak bisa meminta mereka menganggapku sebagai ayahnya secepat ini Aku harus berusaha sangat keras.” Ungkap Bong Hee.
“Aku yakin kau akan menjadi ayah yang baik.” Kata Jung Hee. 

Hae Wook main bersama teman-temanya, meminta agar temanya bisa mendorong ayunanya tapi dua temanya memilih untuk bermain perosotan. Seorang datang, Hae Wook berteriak gembira melihat ayahnya yang datang.
Jung Hee mengajak dua anaknya makan siang bersama, Jin Wook pun bertanya pada ayahnya apakah tidak marah lagi, karena tahu ayahnya kemarin sangat marah. Jung Hee berdalik kalau itu karena sangat sibuk.
“Apa kau terluka?” tanya Jung Hee. Jin Wook mengeleng mengaku kalau sangat mengerti ayahnya.
“Ayah bisa saja marah ketika ayah sedang sibuk. ibu bilang begitu.” Ucap Jin Wook. Jung Hee pun membenarkan.
“Kalian berdua mendengarkan perkataan ibu, kan?” kata Jung Hee. Keduanya pun menganguk.
“Jin Wook, Kau lebih tua dan kau seorang pria, jadi Ayah harap kau akan menjadi anak yang bisa diandalkan” pesan Jung Hee. Jin Wook menyakinkan ayahnya kalau ia benar-benar bisa diandalkan
“Betul. Kau bisa diandalkan dan bijaksana” ucap Jung Hee bangga lalu menyuruh dua anaknya agar makan dengan menatap keduanya yang berkaca-kaca. 


Bong Goo keluar dari kantor mengingat kembali saat bertemu dengan Jung Hee.
Flash Back
Jung Hee memberitahu Bong Goo kalau Jin Wook sangat ingin bermain bola basket dan ia terlalu sibuk jadi tak bisa bermain bersamanya. Ia pikir Jung Hee bisa mengambil simpati nya dengan cepat jika mengajarinya basket. Bong Goo mengerti yang dimaksud adalah Michael Jordan.
“Hae Wook ku suka jika seseorang membacakan cerita untuknya, dia takut burung dan kutu jadi jauh kan itu darinya” ucap Jung Hee. Bong Goo pun mengangguk mengerti.
“Tapi Ini terdengar seperti sebuah wasiat. Jangan khawatir, dan selesaikan masalahmu dengan Eun Hee dan kau harus bertemu seorang wanita yang sehat dan kuat juga.” Ucap Bong Goo juga seperti berharap yang baik untuk Jung Hee.
“Tolong rawat anak-anakku” pesan Jung Hee seperti memohon pada Bong Goo. 


Bong Goo keluar dari ruangan sambil mengeluh dengan yang dipikirkan Jung Hee sebenarnya. Sementara Jae Bok berjalan sambil memikirkan saat Bong Goo mengajaknya untuk berkencan secara resmi, lalu mengeluh Bong Goo yang  bisa mengatakan hal itu padanya.
“Kepalaku saja sudah hampir meledak karena Jung Hee” ungkap Jae Bok dan kembali mengingat saat Bong Goo menyuruh dirinya agar bisa tidur bersandar dengan dirinya. 

Senyuman Bong Goo terlihat dan Jae Bok dikagetkan dengan melihat Bong Goo sudah ada didepanya. Bong Goo pun menyapa Jae Bok dengan gayanya mengejek rekan kerjanya itu terlihat seperti orang yang menderita lalu berpikir kalau itu karena PR yang diberikanya terlalu sulit.
“Apa kau ingin tahu jawaban terbaiknya?” ucap Bong Goo. Jae Bok merasa  sudah memikirkannya. Bong Goo berjalan mendekati Jae Bok dan langsung memeluknya.
“Ini jawaban terbaiknya, Jika keputusanmu  "yes", diam saja” kata Bong Goo lalu mencoba memancing Jae Bok mengatakan yes.
Jae Bok menantap Bong Goo, akhirnya memeluknya dengan erat. Bong Goo pun tersenyum bahagia karena Jae Bok sekarang menerima cintanya. 

Jae Bok pikir Sam Kyu harus pergi sendiri dan nikmati waktuny sendiri. Sam Kyu pikir mereka sudah melakukan itu. Won Jae juga berpikir ini hari spesial Jae Bok sebagai kencan pertamanya dengan Bong Goo jadi lain kali temanya itu bisa menjaga anak-anak. Jae Bok pun mengangguk mengerti.
“Apa kalian mau berkencan?” tanya Hye Ran pada Won Jae. Won Jae mengelak.
“Karena Ini hari Sabtu, jadi kami akan membawa anak-anak untuk jalan jalan” jelas Sam Kyu. Won Jae lalu melihat tas yang dibawa oleh Hye Ran.
“Entahlah. Seorang pria memberikan ini, Itu milikmu.” Kata Hye Ran pada Jae Bok. Jae Bok binggung.
Sam Kyu tahu kalau itu dari Kang Bong Goo dan nama yang ada di tas, lalu mengodanya. Jae Bok merasa malu menyuruh keduanya segera pergi saja dan anak-anak pun siap pergi dengan Won Jae dan Sam Kyu. 
Jae Bok melihat isi tas ternyata sebuah gaun. Hye Ran melihat gaun yang cocok dengan temanya, merasa Bong Goo itu pasti memberikan untuk kencan pertamanya
“Dia sangat konyol sekali.” Keluh Jae Bok pada Bong Goo

“Apa maksudmu, konyol? Dia sangat romantis.” Balas Hye Ran

Eun Hee bertemu dengan ibunya yang ada di penjara. Nyonya Park bertanya kenapa anaknya datang padahal sudah meminta agar tak datang.  Eun Hee memberitahu kalau akan menikah dengan Jung Hee. Nyonya Choi pun berkomentar kalau mimpi Eun Hee akhirnya jadi kenyataan
“Apa tidak ada yang ingin ibu katakan ?” ucap Eun Hee dengan tatapan. Nyonya Choi melihat Eun Hee seperti saat masih kecil

“Maafkan aku... Atas kejadian yang dulu. Aku ingin melakukannya dengan baik ..Tapi... Aku tidak tahu.. harus bagaimana... Aku tidak tahu bagaimana menjadi seorang ibu... Maafkan aku... Maaf, Eun Kyung.” Ucap Nyonya Choi
“Kunjunganku sudah berakhir” kata Eun Hee terlihat masih sedikit dingin dan pergi. Nyonya Choi menangis seperti masih berharap Eun Hee menemaninya tapi Eun Hee memilih untuk segera meninggalkan anaknya. 


Jae Bok berjalan di lorong menerima telp dari Bong Goo. Bong Goo menanyakan keberadaan pacarnya itu. Jae Bok memberitahu kalau  mampir ke kantor untuk menyelesaikan sesuatu.
“Sudah kuduga..Bahkan pada kencan pertama kita Kau tetap bekerja keras dan selalu begitu. Apa kau suka hadiah dariku?” ucap Bong Goo. Jae Bok berkomentar seperti biasa saja.
“Aigoo..Kau sangat jahat . Katakan saja jika kau menyukainya. Apa masalahmu?” keluh Bong Goo lalu terlihat meneima panggilan lain dan menutup telpnya lebih dulu.
Jae Bok lalu melihat sebuah amplop coklat untuk Bong Goo. Sementara Bong Goo menerima telp dari Tak Pyo, lalu sedikit kaget membahas tentang Gaun pengantin. Jae Bok melihat tugasnya merasa bisa menyelesaikan sisanya Senin besok
Ia melihat amplop untuk Bong Goo dengan bagian kop surat “SJ Konstruksi” dan tahu kalau itu nama Perusahaan Ayah Jin Wook. Akhirnya ia melihat isi dari amplop sepatu dan juga ponsel milik Na Mi, dan bergegas menelp Bong Goo tapi ponselnya sibuk. 
Jung Hee menelp Jae Bok, Jae Bok langsung menanyakan keberadaan Jung Hee sekarang. Jung Hee dengan nada pasrah meminta maaf atas semuanya pada mantan istrinya,
“Kau yang mengirim bukti itu kan? Sepatu Lee Eun Hee” ucap Jae Bok dengan nada panik
“Aku sangat mencintaimu, Kau yang pertama bagiku dan cinta terakhirku .Meskipun aku tahu aku tidak punya hak untuk mengatakan ini. “ ungkap Jung Hee. Jae Bok heran dengan Jung Hee yang tiba-tiba mengatakan hal itu dan bertanya apa yang ingin dilakukanya.
“Berbahagialah.” Kata Jung Hee lalu menutup telpnya, Jae Bok berteriak memanggil Ayah Jin Wook. 


Eun Hee dan Jung Hee sudah duduk bersama dimeja makan, Eun Hee lalu mengucapkan Selamat atas pernikahannya, pada Jung Hee, lalu bertanya apa yang dilakukan Jung Hee dengan sepatu dan Ponsel Jung Na Mi. Jung Hee mengatakan kalau mengirimnya pada Kang Bong Goo
“Kerja Bagus.. Berkatmu..Ibuku bisa membersihkan namanya.” Kata Eun Hee dengan senyuman dan langsung berubah jadi  dingin.
“Jadi Untuk melindungi anak-anak dan minta maaf kepada Jae Bok, Apa Kau mau menghentikan aku?” kata Eun Hee

Flash Back
Saat di ruangan Eun Hee menemukan buku harian yang ditulis oleh Jung Hee. Ia pun tahu kalau Jung Hee sengaja melakukan semua keinginan Eun Hee agar menjaga keluarganya.
Jung  Hee menatap Eun Hee lebih dalam, Eun Hee mengaku kalau Awalnya ragu tapi merasa dugaanya benar. Ia tahu kalau Jung Hee  masih belum mencintainya dan memanfaatkannya. Jung Hee memanggil nama Eun Hee jadi Moon Eun Kyung.
“Moon Eun Kyung, Semuanya Belum terlambat, Pergilah ke rumah sakit dan berobatlah” ucap Jung Hee.
“Jadi... Kau juga beranggapan aku ini wanita gila kan? Apa Kau pikir cintaku ini tidak murni? Itu sebabnya aku ingin menikahimu Untuk melengkapi cinta kita. Kita harus mulai pernikahan kita” kata Eun Hee mengambil sebuah gelas dan menuangkan wine menyuuh Jung Hee segera meminumnya.
“Kalau aku minum ini, akankah semua mimpi buruk akan berakhir?” tanya Jung Hee
“Tidak... cinta yang sempurna ini..Baru saja dimulai.” Kata Eun Hee
“Satu-satunya cara untuk mengakhiri perilaku psikotiknya Moon Eun Kyung  adalah jika aku mati. Dengan cara itu, dia akan mengikuti aku.” Gumam Jung Hee dan langsung meminum winenya.
Jung Hee berkata pada  Moon Eun Kyung sebagai wanita yang menyedihkan Eun Hee menyangkal kalau dirinya sebagai wanita yang bahagia karena akhirnya bisa bersama selamanya.Jung Hee saat itu pun langsung menjatuhkan kepala dimeja tak sadarkan diri. 


Jae Bok menelp Bong Goo memberitahu kalau sedang menuju ke rumah Lee Eun Hee dan sebelumnya sudah bicara dengan Jung Hee, tapi kelihatannya ada yang aneh. Bong Goo juga mmberitahu kalau sedang dalam perjalanan rumah Eun Hee juga karena  sudah menelusuri langkah-langkah nya dan memesan gaun pengantin untuk hari ini jadi berpikir merencanakan sesuatu.
“Aku dengar dia pergi ke penjara hari ini untuk melihat ibunya. Pokoknya, Ayo kita bertemu di rumah “ kata Jae Bok
“Jika kau sampai di sana duluan, Jangan masuk dulu. Tunggu aku. Mengerti?.” Ucap Bong Goo. Jae Bok mengerti. 

Bong Goo sampai lebih dulu tapi saat didepan pintu langsung di pukul oleh anak buah Eun Hee. Jae Bok baru datang melihat mobil Bong Goo dan saat akan masuk pintu terbuka. Eun Hee langsung menyapa di ruang tenga
“Bagaimana kakak tahu kalau kami menikah hari ini?” ucap Eun Hee dengan nama mengejek. Jae Bok langsung menanyakan keberadaan Bong Goo.
“Di aula pernikahan, jadi datanglah dan beri kami berkat mu. Aku suka pakaianmu. Kakak terlihat seperti tamu pernikahan.” Ucap Eun Hee.
“Lee Eun Hee. Kau tidak bisa lagi bersembunyi. Kami punya bukti kalau kau  ada di sana  ketika Jung Na Mi meninggal.” Kata Jae Bok
“Apakah itu sepatu dan telepon Jung Na Mi?” sindir Eun Hee. Jae Bok penasaran dimana keberadaan ayah dari anak-anaknya dan ingin naik ke lantai atas, tapi saat itu seseorang langsung membekap mulutnya

Jung Hee akhirnya tersadar dari pingsanya. Eun Hee pun menyapa Jung Hee dan berpikir kalau mereka mulai pernikahannya. Jung Hee binggung dimana keberadaan dirinya dengan badan yang terikat dikursi. Eun Hee sambil menyalakan lilin merasa Jung Hee nanti akan tahu.
“Tempat yang sudah ku hias baru baru ini, yaitu balai pernikahan kita” kata Eun Hee
“Kenapa kau mengikat ku? Kenapa?” ucap Jung Hee dengan nada tinggi.
“Tunggu sebentar. Upacaranya akan segera berakhir.” Kata Eun Hee. Jung Hee berani mengatakan Eun Hee yang benar-benar gila.
“Aku pikir hanya kita saja yang merayakan pernikahannya, tapi kita ada tamu.” Kata Eun Hee membuka tirai
Jung Hee kaget melihat Jae Bok duduk dibangku dengan badan yang terikat, Jae Bok pun sadar melihat mantan suaminya. Eun Hee mengambil sebuket bunga dan siap untuk memulai acara penikahanya. 

“Aku, Lee Eun Hee, Menjadikan Koo Jung Hee sebagai suamiku, dan bersumpah ... untuk mencintainya ... Selama-lamanya.” Kata Eun Hee. Jae Bok berteriak meminta agar segera di lepaskan. Eun Hee memperingatkan Jae Bok agar diam saja.
“Sekarang giliranmu untuk mengucapkan sumpah pernikahannya” kata Eun Hee pada calon suaminya. Jung Hee dengan penuh amarah mengumpat kalau Eun Hee benar-benar gila.
“Kalau begitu.. aku akan mengatakan sumpahmu ... untukmu. Aku, Koo Jung Hee, menjadikan Lee Eun Hee menjadi istriku.  Aku menjadikan Lee Eun Hee Menjadi istriku ... dan bersumpah ... untuk mencintai “ ucap Eun Hee mewakili Jung Hee.
“Tidak.. Aku tidak mencintaimu... Aku membencimu.. Aku membenci mu! “ teriak Jung Hee. Jae Bok memohon agar Jung Hee tak melakukan itu karena akan membuat Eun Hee marah
“Aku bersumpah... untuk mencintainya ... selama-lamanya.” Kata Eun Hee tak peduli. 

Saat itu Bong Goo yang pingsan di tempat lain dengan badan yang terikat juga, dan anak buahnya meninggalkanya. Eun Hee merasa kalau keadaannya tidak bisa seperti ini, mereka  benar-benar harus sendiri karena tamu mereka terlalu berisik, lalu memaksa Jae Bok agar meminum wine yang sudah diberi sesuatu.
“Aku akan melakukan apa yang kau minta, jadi hentikan. Hentikan!” teriak Jung Hee
“Koo Jung Hee... Apa kau masih memiliki perasaan dengannya? Kau mau jadi gila deminya” ucap Eun Hee makin memaksa Jae Bok agar minum wine.

Jae Bok dengan kekuatanya bisa mendorong Eun Hee sampai terjatuh, Eun Hee seperti mulai gila sambil tertawa langsung membakar dengan lilin. Jae Bok dan Jung Hee panik meminta agar Eun Hee tak melakukanya. Eun Hee mengatakan kalau semua akan pergi bersama-sama. Jae Bok menendang Eun Hee dengan kakinya, Eun Hee pun jatuh tersungkur. Saat itu Jae Bok bisa melepaskan tali pada tanganya.
Jung Hee terlihat sudah mulai lemas, Jae Bok berusaha membuka ikatan tali dan meminta agar bisa bertahan. Bong Goo yang ada diluar merasakan asap dan mulai sadar. Ia memecahkan guci dan mencoba memotong talinya dan memanggil Jung Hee, lalu menemukan pintur ruangan bawah tanah dabn berusaha untuk mendobrak pintu.
Ruangan sudah penuh dengan asap, Bong Goo masuk ke ruangan bawah tanah. Jae Bok menyuruh Bong Goo agar membawa Jung Hee lebih dulu keluar ruangan, setelah itu ia mencoba membangunkan Eun Hee. Tapi Eun malah terlihat sudah gila menahan tangan Jae Bok mati bersamanya.

Jae Bok meminta agar Bong Goo agar bisa sadar dan ingin menyelamatkanya. Bong Goo kembali langsung menarik Jae Bok segera keluar dari ruangan, Jae Bok bisa terlepas tapi merasa tak tega membiarkan Eun Hee. Eun Hee melihat inisial namanya dengan api yang semakin besar wajahnya tersenyum bahagia.
Api merembet ke semua ruangan, foto-foto Jung Hee di lantai 3 ikut terbakar. Bong Goo mengendong Jae Bok sampai keluar rumah. Ketiganya akhirnya duduk di taman menatap tak percaya rumah tiga lantai terbakar semuanya.

[Satu tahun kemudian]
Bong Goo datang ke sebuah rumah dengan membawa sebuket bunga dan memberikan pada Jae Bok sebagai hadiah. Jae Bok mengucapkan terimakasih lalu bertanya pada Bong Goo tenang sidangnya  apakah sudah berakhir. Bong Goo memberitahu kalau memukul mereka.
“Kenapa kau memasak banyak begini?” keluh Bong Goo. Jae Bok mengaku bukan dirinya tapi Won Jae dan Hye Ran membantunya. Hye Ran dengan bangga kalau ia yang membuat sebuah menu makanan.
Won Jae mengajak semua duduk dan mulai makan, Sam Kyu ingin mengatakan sesuatu dengan memberikan selamat pada Jae Bok yang berhasil membeli rumah barunya.
“Ayah, tolong dagingnya” kata Che Ri pada Sam Kyu. Won Jae sampai tersedak mendengarnya. Hye Ran pan tak percaya Che Ri bisa memanggil Sam Kyu dengan panggilan “Ayah” 

Saat itu Jin Wook menerima telp dari nomor yang tak dikenal, ternyata Jung Hee menelp. Jin Wook memberitahu ayahnya kalau mereka semua berpesta di rumah baru lalu akan memberikan telp pada Ibu. Jae Bok pun menerima telp dari ayah anak-anak. Bong Goo pun terlihat santai melihat Jae Bok yang menerima telp dari mantan suaminya.
“Jae Bok, selamat ya dengan rumah barunya Aku berharap bisa berada di sana juga, tapi aku punya acara hari ini.” Ucap Jung Hee.
“Aku tahu. Kalau kau datang, bawakan deterjen, karena aku punya banyak kertas toilet. Bernyanyilah dengan baik hari ini... Fighting, Koo Jung Hee” ucap Jae Bok dengan penuh semangat. Jung Hee pun terlihat sudah duduk diatas panggung dengan gitarnya.
Jung Hee pun mulain menyanyi diatas panggung  seperti mulai melakukan pekerjaan yang disukainya.
“Setahun berlalu sejak itu terjadi. Aku dan Ayah Jin Wook selamat dari api, tapi Lee Eun Hee sudah meninggal. Tidak ada yang bicara tentang hal itu lagi, tapi kami masih ingat. Kalau kejadian itu  Meninggalkan luka yang mendalam dalam bagi kami semua untuk menyembuhkan luka itu. kami hidup lebih keras lagi dan lebih keras lagi untuk saling mencintai”
Jung Hee telihat bahagia menyanyikan lagu diatas panggung, sementara Jae Bok dan kawan-kawanya terlihat bahagia merayakan rumah baru untuk keluarganya.
The End

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted



3 komentar: