PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 14 Juni 2017

Sinopsis Fight My Way Episode 7 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS

[Episode 7 "Siapa yang kamu lihat?"]
Dong Man duduk dengan cemberut, Pelatih Hwang mengatakan kalau ini memang pantas untuk dicoba, tapi Ada yang disebut distrik bisnis. Jika mereka menjual sundae, bagaimana dengan penjual ikan keringnya. Dong Man binggung. Pelatih Hwang menjelaskan yang dimaksud Kantin mobil membutuhkan bisnis itu.
“Aku tidak mau merebut bisnis mereka untuk menjual sundae. Itulah prinsip bisnisku.” Kata Pelatih Hwang
“Baiklah. Aku tidak akan memikirkan macam-macam ide lagi.” Ungkap Dong Man
“Aku selalu bilang padamu. Kepalamu tidak diciptakan untuk membuat ide.” Kata Pelatih Hwang. 

Dong Man kembali menelp Ae Ra kembali, Ae Ra mengeluh Dong Man yang  terus menelepon. Dong Man memarahi Ae Ra yang tak menjawab telpnya padahal berkeliling mencarinya. Moo Bin sedikit panik, Ae Ra bertanya apakah itu penting. Dong Man tak ingin membahasnya lagi meminta gar dibelikan es krim saat pulang nanti.
“Untuk apa aku membelikanmu es krim?” keluh Ae Ra.
“Kau tidak pernah melakukannya, jadi, belikan aku satu sekarang.” Kata Dong Man
“Berhentilah menelepon tanpa alasan.” Kata Ae Ra lalu menutup telpnya.  Moo Bin bertanya apakah itu Dong Man yang menelpnya lagi.

Dong Man heran dengan Ae Ra karena hari ini Ae Ra terus menutup telepon. Saat itu Hye Ran tiba-tiba datang dengan barang belanjaanya sudah membeli bahan makanan agar bisa memasak untuknya, karena  suka carbonara. Dong Man mengaku tidak suka carbonara.
“Aku memakannya karena kamu menyukainya.” Ucap Dong Man
“Sepertinya ada juga hal yang tidak kuketahui tentangmu.” Kata Hye Ran
“Kau sama sekali tidak mengenalku Saat bersamamu, aku bukan diriku sendiri.” Kata Dong Man 

Ae Ra datang melihat Hye Ran yang datang lagi. Dong Man melihat Ae Ra kesal karena Ae Ra hanya diam saja,  Moo Bin meminta menunggu sebentar saat turun dari mobil dan meminta agar duduk lebih dulu.  Ae Ra binggung tiba-tiba memberikan sepasang sepatu. Dong Man makin mengumpat dengan tingkah Moo Bin.
“Sebelum kita berpacaran, aku memberimu sepatu kets, tapi setelah berpacaran, aku ingin memberimu sesuatu yang seperti Cinderella.” Ucap Moo Bin. Ae Ra tak percaya Moo Bin yang ingin menjadi Cinderella.
“Cobalah. Aku ingat ukuran sepatumu dan juga Aku menulis kartu juga.” Kata Moo Bin memperlihatkan buku ditanganya.
“Bukankah itu perhiasan asli? Jika kau terus memberiku hadiah, maka aku agak tidak nyaman. Ini terlihat mahal.” Kata Ae Ra.
“Kalau begitu, aku membuang-buang 68 dolar. Kata pemiliknya, ini sedang obral, jadi tidak bisa dikembalikan.” Kata Moo Bin dengan wajah cemberut.
Ae Ra tak percaya hargnya lebih dari 60 dollar dan  Pemiliknya yang menjual sepatunya, lalu mengatakan akan menerimanya dan membelikan Moo Bin sepasang juga menurutnya ia bisa membelika sesuatu yang harganya 100 dolar. Dong Man melihat dari kejauhan. Moo Bin pikir Ae Ra tidak perlu memberikan sesuatu.
“Hei. Pindahkan mobilmu. Apa Kau tidak tahu di sini tempat parkir khusus?” teriak Dong Man mengusir Moo Bin
“Apa ini lahan parkirmu? Memang kau punya mobil?” kata Ae Ra. Moo Bin membenarkan menyuruh Dong Man untuk kembali saja ke tempatnya dan malah menganggu mereka.
“Seharusnya kau tidak kemari. Ini wilayahku.” Kata Dong Man marah

“Bukankah Ae Ra menyuruhmu untuk menjaga batasan? Teman laki-laki sepertimu bahkan tidak seharusnya bicara dengan kekasihnya.” Ucap Moo Bin
“Kau tidak mengerti ucapanmu. Aku bukan sekadar teman laki-lakinya.” Kata Dong Man. Ae Ra pun bertanya apa memang Dong Man.
“Aku... semacam.. rekan pertamanya. Teman yang pernah bersama melalui masa-masa sulit... Pemiliknya. Pemegang saham utama. Perwakilan ayahnya.” Ucap Dong Man.
“Apa ayahku memberimu izin?” kata Ae Ra kesal. Dong Man tak percaya Ae Ra membela Moo Bin menurutya itu pria aneh.
“Kenapa kau terus merendahkan Moo Bin-ku?” kata Ae Kesal. Dong Man makin kesal mendengar "Moo Bin-ku"
“Pernahkah aku memanggil Hye Ran-mu wanita jalang atau penyihir? Tidak pernahkan? Tapi Aku melakukannya di belakangnya.” Kata Ae Ra. Moo Bin pun menyetujuinya.
Saat itu ponsel Moo Bin berdering telp dari "Ketua". Ae Ra pikir karena Moo Bin kembali ditelp jadi lebih baik pergi dan besok akan menelpnya lagi. Dong Man pun menyuruh Hye Ran pergi saja karena  tidak mau carbonara. Moo Bin ingin membahas besok, tapi memilih untuk tak membahasnya.  


Dong Man berada dikamar dengan gelisah menuliskan pesan “Hye Ran menunggu di depan rumahku. Aku tidak mengundangnya.” Tapi ragu untuk mengirimkan pesan pada Ae Ra.
Tapi akhirnya Ae Ra yang baru masuk menerima pesan "Dari Dong Man. Aku tidak mengundangnya" lalu menelpnya. Dong Man terlihat tegang. Ae Ra mengeluh Dong Man yang mengatakan kalau Hye Ran yang bersembunyi.
“Begini, mungkin kamu berpikir aku yang mengundangnya.” Ucap Dong Man
“Apa-apaan soal garam itu? Bagaimana dengan es krim? Kenapa kau menyuruhnya memindahkan mobil?” kata Ae Ra kesal
“Itu tempat parkir khusus.” Ucap Dong Man, Ae Ra pikir itu bukan tempat parkir khusus.
“Kau pulang dan dia memarkir mobilnya, jadi kau harus turun dan berpamitan. Kenapa kalian buang-buang waktu? Apa yang kalian rencanakan?” kata Dong Man . Ae Ra kesal lalu menutup telpnya.
“Astaga, dia menutupnya lagi. Ini sungguh mengganggu pikiranku.” Keluh Dong Man. 


Sul Hee melihat buku yang berjudul "Wanita cantik juga buang angin. Kau lebih cantik daripada Son Ye Jin atau Ku Hye Sun" Ia merasa tak percaya Moo Bin  melakukan semua ini secara manual, bahkan menuliskan "Jangan sakit, Ae Ra sayangku Aku menghabiskan tiga jam membuat ini"
“Saat kita SMP, kita pernah menulis surat cinta untuk orang yang kita sukai. Itulah yang dia lakukan.” Ucap Sul Hee lalu melihat gambar denan bertuliskan "Jika kau stres, kau akan merasa kembung" Ae Ra tak percaya melihat foto yang tak mirip dengan dirinya.
“Aku ingin kau berpacaran dengan orang sepertinya, bukan Moo Ki.” Kata Sul Hee. 

Ae Ra melihat postingan dalam social media dengan caption "Hari liburku" komentar dari Moo Bin “Ae Ra, kau manis sekali. Kau cantik.” Sul Hee menasehati Agar wanita bahagia, maka ia harus bertemu pria yang lebih menyukainya, bukan sebaliknya. Lalu Ae R melihat Moo Bin yang menyukai semua foto
Sementara Dong Man sedang melihat account "Choi Ae Ra" lalu merasa Moo Bin seorang psikopat, bahkan Ada hati di mana-mana dan juga berkomentar di media sosialnya. Dengan berat hati, Dong Man menekan tanda love. Ae Ra tak percaya Dong Man menyukai fotonya.
“Kenapa si berengsek ini menyukainya?” kata Ae Ra heran saat itu komentar masuk “Kau jelek.” Ae Ra sudah bisa tahu kalau Dong Man pasti mengejeknya. 

Mereka berjalan bersama, Sul Hee menceritakan kalau Moo Bin memuji Ae Ra lebih cantik daripada Son Ye Jin, Ku Hye Sun, atau Song Hye Kyo. Dong Man merasa itu pasti Song Hae yang berteriak  "National Singing Contest"!
“Dia membuatkan buku tempel yang bagus dan membelikan sepatu hak tinggi seperti sepatu kristal Cinderella.” Ucap Sul Hee.
“Hei, Ae Ra bahkan tidak pernah menonton kartun putri raja saat masih kecil. Zhang Fei dari Tiga Kerajaan adalah panutannya.” Ejek Dong Man
“Jika Ae Ra menjadi putri raja, dia pasti menunggangi kuda dan memulai perang.” Kata Joo Man
Dong Man bertanya apakah  Ae Ra akan pergi ke acara "Tokoh-Tokoh Kedokteran" hari ini. Ae Ra pikir tentu saja,  Sul Hee tahu Moo Bin sangat baik kepada Ae Ra. Ae Ra juga tidak mau melihatnya kecewa adan akan tampil sangat seksi. Sul Hee pun mendukungnya menurutnya Ae Ra memang setia.
“Jika Ae Ra menjadi anjing, maka dia tidak akan menjadi Chihuahua atau Yorkshire. Dia lebih seperti Shepherd, anjing Jindo, Chow Chow, Tosa, atau anjing liar di Gunung Bukhan.” Kata Joo Man. Ae Ra meminta Joo Man menghentikanya dan akan mengigitnya. 


Joo Man membahas berkas "Mengembangkan Makanan Kesehatan Melalui Pertanian Organik" lalu mengatakan poin penting yaitu Dolsan kimchi akan dikirim langsung ke rumah-rumah. Direktur Choi tiba-tiba memanggilnya dan bertanya apakah tahu Chung Kimchi.
“Aku sudah berbicara dengan tim pemasaran mereka. Aku berusaha menghubungi pemiliknya, tapi...” ucap Joo Man
“Bukan, maksudku keluarganya. Apa kau mengenal keluarga Chun secara pribadi?” tanya Direktur Choi
“Tentu saja tidak, tapi aku berusaha mengenal mereka.” Kata Joo Man
“Tapi kenapa mereka berkata begitu?” Mereka memilihmu sebagai manajer peluncuran. Mereka tadinya ingin Kim Joo Man dari Tim Penjualan.” Kata Direktur Choi. Joo Man melonggo mendengarnya. 


Joo Man terlihat bahagia mondar mandir diruangan, lalu Sul Hee masuk ke dalam ruangan. Joo Man langsung memberikan ciumannya dan mengunci pintu dan mengatakan kalau punya kabar baik yaitu mendapat kontrak Chun's Kimchi.
Sul Hee tak percaya mendengarnya,  bertanya apakah berhasil menghubungi mereka. Joo Man mengatakan kalau mereka memilihnya dan hanya ingin berbicara, Sul Hee ikut bahagia karena memang Luar biasa.
“Aku berusaha mengingat orang dengan nama belakang itu, tapi aku tidak tahu orang lain bernama "Chun".” Kata Joo Man
“Kurasa itu karena ada kabar tentang kehebatanmu. Bakso ikan, ikan asin... Semua yang kamu luncurkan laku keras. Semuanya. Katanya, jika kau menyukseskan ini, maka kau pasti akan naik jabatan.” Ucap Sul Hee bahagia.
“Benar. Aku sangat gembira hingga hilang kendali.” Ungkap Joo Man kembali memberikan ciuman di seluruh wajah Sul Hee. 

Di depan pintu terdengar suara Direktur Choi binggung karena ruangan yang terkunci,  mereka pikir Pasti ada seseorang di dalam. Ye Jin pun binggung karena pintu dikunci. Di dalam ruangan, Joo Man dan Sul Hee panik karena ada yang ingin mengambil kunci cadangan. 

Ae Ra berlatih membawa berita "Semakin sulit untuk menaksir dampak yang akan terjadi di pasar investasi." Lalu teringat kembali teman Moo Bin yang mengatakan kalau akan datang ke acara pukul 6 malam itu, yaitu Acara Tokoh-Tokoh Kedokteran.
“Apa aku harus pergi?” ucap Ae Ra memikirkanya dengan menginggat ucapan temanya  “Semuanya membawa pasangan, tapi Moo Bin selalu datang sendirian dan merasa muram.”
Lalu perkataan Moo Bin sebelumnya “Kurasa itu akan menakjubkan. Akan menakjubkan jika kau bisa memberiku kejutan.” Ia merasa tak bersalah karena Moo Bin yang sangat baik.
Joo Man membuka pintu, Direktur Choi pikir bawahnya itu  sedang tidur. Jo Man membenarkan kalau terlalu banyak makan. Direktur Choi pikir Joo Man makan tempura, Joo Man mengaku makan mi dingin. Direktur Choi heran melihat bibirnya berkilauan seperti memakai pelembap bibir. Joo Man hanya bisa melipat bibirnya.
“Jika kau punya pacar, maka kami akan menyangka kalian berciuman di sini.” Ucap Direktur Choi. Joo Man hanya diam saja lalu menanyakan alasan mereka datang.
“Bukankah kau dapat surel tentang rapat darurat? Chung Kimchi dijadwalkan untuk pameran. Jadi, kita mulai dari mana?” kata Direktur Choi dan Joo Man memulai rapat dengan sedikit gugup. 

Pelatih Hwang memberitahu kalau tempat latihan mereka dijual. Dong Man kaget memikirkan nasib mereka pasti akan menjadi gelandangan, Pelatih Hwang heran karena pemilik menyuruh tetap tinggal.
“Mereka menyuruh kita pindah kemarin” kata Dong Man heran
“Pembeli kemarin tidak membelinya, tapi Pembeli baru muncul dan membelinya.” Kata Pelatih Hwang. Dong Man binggung kalau itu Mendadak
“Tapi pemilik baru itu membiarkan gelanggang tetap beroperasi.” Ucap Pelatih Hwang
“Kenapa gudang itu tiba-tiba menjadi populer? Apa gedungnya akan direnovasi?” kata Dong Man
Saat itu pelatih Hwang memberitahu Menantu pemiliknya kembali. Terdengar teriakan wanita yang memanggil nama Man Dong yang mencuri. Dong Man melihat si wanita yang berteriak didepannya lalu mengenal temanya Bo Ram. Bo Ram juga seperti mengenal Dong Man. 



Ruang rapat, Joo Man terlihat sedikit gelisah. Direktur Choi mendengar suara dengkuran, salah satu anak buahnya tertidur. Joo Man memukul tubuhnya berpikir kalau lebih baik keluar dan mencari udara segar. Direktur Choi pun mengajak mereka merokok.
“Ye Jin, bagaimana jika kau ke toilet?” ucap Joo Man melihat Ye Jin masih diam.  Ye Jin ingin mengatakan sesuatu.
“Ye Jin... Jangan mengatakan apa pun. Apa Kau mau rokok atau camilan...” kata Joo Man panik karena ada Sul Hee yang bersembunyi.
“Jadi Sebanyak apa yang harus kutunjukkan padamu?”kata Ye Jin. Joo Man makin panik apa yang harus dilihat dan meminta agar jangan mengatakan apapun.
“Perasaanku. Sebanyak apa perasaan yang harus kutunjukkan padamu?” kata Ye Jin. Joo Man pikir lebih baik mereka bicara di lain waktu saja.
“Kita bahkan berciuman di sebelah mesin fotokopi. Kenapa kau tidak mau membahas tentang ciuman itu?” kata Ye Jin
“Kapan kita pernah... Kau yang menciumku. Aku tidak menciummu.” Kata Joo Man membela diri.
“Karena kita sudah berciuman, pasti ada hal lainnya.  Kenapa sikapmu sama saja? Bagimu, apa ciuman hanya sekadar ciuman?” kata Ye Ji marah
Joo Man juga makin marah dengan Ye Jin yang terus membahas soal ciuman. Ye Jin kembali menegaskan mereka berciuman. Joo Man meminta agar menghentikanya. Ye Jin terus berkata mereka berciuman lalu keluar dari ruangan. Saat itu Sul Hee keluar dari persembunyian bisa mengetahui keduanya berciuman. Joo Man tak bisa berkata-kata lagi. 


Ae Ra memakai sepatu yang diberikan Moo Bin terlihat ada luka dibagi belakang merasa kalau Seharusnya mengatakan ukuran yang sebenarnya. Dibagian depan, pegawai melihat "Daftar Tamu" lalu memberitahu kalau Hanya anggota yang boleh masuk ke ruang tunggu pribadi dan  Orang yang tidak terdaftar harus ditemani orang yang terdaftar.
“Kalau begitu, aku akan menelepon dan kembali bersamanya.” Ucap Ae Ra lalu berusaha mengeluarkan ponselnya sambil mengumpat kesal padahal ingin mengejutkannya.
Saat itu Moo Bin tiba-tiba turun dari mobil dan membawa seorang wanita. Ae Ra menghentikanya saat Moo Bin akan masuk, Si wanita berbicara bahasa Jepang menanyakan siapa wanita itu apakah mengenalnya. Moo Bin mengaku Ae Ra sebagai pasienya.
Ae Ra melihat kartu undangan foto Moo Bin dengan wanita seperti akan melakukan pernikahan.  Moo Bin mengaku Ae Ra itu menjalani operasi hidung di rumah sakit. Si wanita pun mengatakan akan menunggu didalam lalu masuk dengan ayahnya.  Ae Ra benar-benar tak percaya Moo Bin bisa membohonginya. 

Disisi luar gedung
Moo Bin menelp Mei dengan bahasa jepang mengaku sudah selesai berkonsultasi dan akan segera masuk setelah Ae Ra melihat itu dari nomor "Ketua". Ia pun mengerti kalau nama Ketua yang terus menelepon adalah wanita yang akan dinikahinya. Moo Bin membenarkan.
“Apa Dia "Mei manis" dan aku "Ae Ra cantik" bagimu? Karena itu kau selalu mendengarkan musik Jepang.” Kata Ae Ra bisa mengerti.
“Ae Ra, perasaanku padamu sangatlah tulus. Aku lebih menyukaimu daripada Mei. Aku sangat memahamimu...” kata Moo Bin menyakinkan.
“Tentu saja. Itu karena aku orang Korea.” Ucap Ae Ra dengan nada tinggi.
“Kau juga lebih lucu dan bersemangat Dan kau seperti mimpi. Kau benar-benar gadis impianku.”  Moo Bin
Ae Ra pikir selanjutnya Moo Bin ingin membatalkan pertunangannya. Moo Bin mengaku Tidak karena tidak akan menjadi anak yang baik. Ae Ra merasa kalau semua ini membuatny menjadi anak yang baik. Moo Bin memberitahu kalau semua keluarga wanita itu membeli semua tiket untuk acara itu.

“Lalu kapan kamu berniat untuk mencampakkanku? Apa Sehari sebelum pernikahanmu?” ucap Ae Ra
“Aku tidak berniat untuk putus denganmu. Kenapa kita harus putus hanya karena aku menikah? Tidak ada yang berubah di antara kita. Saat berada di Korea, maka aku tidak bisa fokus sepenuhnya padamu.” Ungkap Moo Bin.
“Kau... Kau benar-benar berengsek.” Umpat Ae Ra benar percaya.
“Ae Ra, harga sepatu ini 10 kali lebih mahal dibanding 68 dolar. Aku akan menebus kesalahanku dengan menjadikanmu putri dan memberi hadiah lainnya.” Ucap Moo Bin merasa kesal karena Ae ra yang  datang saat  tidak memintanya datang.
“Kau berbohong soal segalanya dengan wajah polos itu. Bagaimana bisa...” kata Ae Ra kesal
Moo Bin menegaksan kalau dirinya tak bohong tapi tulus. Bahkan memintanya untuk berkencan 10 kali dengannya. Ae Ra mengerti kalau itu maksudnya "sepuluh kali kencan". Keduanya saling menatap. 


Dong Man mengaku Senang berjumpa lagi dengan Bo Ram merasa kalau sudah 10 tahun. Bo Ram pikir mereka pernah bertemu setelah wisuda. Dong Man binggung seperti melupakanya. Bo Ram mengingat menurutnya karena itu akhirnya menjadi dewasa.
Flash Back
Bo Ram berbicara di telp kalau hanya berpacaran dengan pria terbaik dan akan segera memperkenalkanmu kepada kekasihnya yaitu, Moo Bin. Moo Bin tersenyum bahagia mendengar namanya disebut.  Bo Ram pun menutup telpnya.
“Sudah lama aku tidak mendengar kalimat itu.” Ungkap Moo Bin bahagia duduk disamping Bo Ram.
“Omong-omong, kita mau ke mana?” tanya Bo Ram
“Aku bertemu seseorang yang sudah lama tidak kujumpai. Dan juga ingin menunjukkannya kepadamu.” Kata Moo Bin. 

Di pom bensin
Dong Man sedang makan dan sebuah mobil datang, dengan temanya pun melayani pelangan yang masuk. Saat itu Moo Bin tersenyum bahagia menemui Dong Man yang sedang membersihkan kaca mobilnya.
“Permisi. Kau tidak perlu mencuci kaca depan mobilku.” Ucap Moo Bin dengan menada mengejek. Dong Man pun mendekat ke jendela.
“Tunggu sebentar. Dulu kau bersekolah di SMA mana?” tanya Dong Man memastikan. Moo Bin mengaku SMA Chunbang. Dong Man pun mengetahui kalau itu Park Moo Bin.
“Ini aku. Ko Dong Man.” Kata Dong Man. Moo Bin seperti ingin mengejek Bo Ram dengan bertanya apakah mengenalnya. Bo Ram hanya diam saja karena seperti tak level dengan Dong Man yang hanya berkerja di Pom bensin. 

Bo Ram pikir Moo Bin itu mengencaninya hanya untuk menunjukkan kepada Dong Man kalau sudah bisa merebut sesuatu darinya.  Dong Man terdiam mendengarnya.
“Ko Dong Man... Dia sangat mengagumimu... Kurasa karena itu awalnya aku sangat tertarik padamu. Tapi.. kini perasaanku tulus kepadamu.” Akui Moo Bin.
“Apa hubungannya dengan Dong Man?” tanya Ae Ra heran
“Dia suka pamer. Dia tidak punya apa-apa, tapi selalu bahagia. Itu membuatku kesal.” Kata Moo Bin
“ Meski dia pamer dan tidak punya apa-apa, tapi dia lebih baik daripada sampah sepertimu.” Tegas Ae Ra 

Dong Man berusaha menelp Ae Ra tapi tidak mengangkatnya, mengumpat kesal pada Moo Bin yang benar-benar berengsek.
Flash Back
Bo Ram menceritakan kalau Moo Bin yang mengirimiknya undangan pernikahannya. 
Ae Ra merasa Moo Bin  berpikir dunia ini dipenuhi oleh wanita yang sangat ingin naik kuda putihnya tapi menurutnya kisah Cinderella tidak populer lagi. Pada Dalam kenyataan, dunia ini dipenuhi oleh wanita bodoh yang bekerja keras dan sukses dengan usaha sendiri, lalu mengambil  sepatu kacanya dan berikan kepada anjing.” Kata Ae Ra mengembalikan sepatu lalu pergi. 
Ae Ra berjalan membiarkan Dong Man yang terus menelp,  sambil bergumam “Lupakan pangeran Cinderella yang membohongi para gadis itu. Jenderal Zhang Fei yang bertelanjang kaki dari Tiga Kerajaan dan menguasai ribuan pasukan jauh lebih seksi.” 

Di dalam ruangan
Teman Moo Bin pikir tahu kalau Shi Kyung suka berbuat iseng. Moo Bin mengerti karena memang seperti itu  gangguan inferioritas. Temanya pikir kalau Moo Bin menyia-nyiakan uang untuk kamar suite itu. Moo Bin mengaku  tidak membayarnya. Temanya kaget mendengarnya.
“Aku berniat membayarnya, tapi seseorang sudah membayarnya. Dan Pasti Dong Man yang membayarnya.” Kata Moo Bin
“Berarti kamu tidak merugi. Baguslah... Lagi pula, gadis itu sangat aneh.” Ungkap temanya. Moo Bin melihat Don Man yang menelpnya terlihat senyum liciknya. 


 Dong Man mencari Ae Ra dan melihat duduk sendirian lalu mendekatinya sambil memarahi. Ae Ra kaget Dong Man bisa mengetahuinya.  Dong Man menanyakan keberadaan Moo Bin si brengsek meminta agar mengantarnya. Ae Ra meminta Dong Man duduk saja agar menemaninya.
“Coba Lihat aku. Apa kau dipukul lagi? Apa Dia memukulmu?” ucap Dong Man
“Akankah kubiarkan pria berengsek seperti itu memukulku? Kubiarkan dia memilikinya, lalu pergi” kata Ae Ra
“Lantas kenapa kamu gemetar? Kenapa kau tampak menyedihkan? Itu menyebalkan! Dan kenapa kau terus kehilangan sepatu?” kata Dong Man kesal akhirnya melepaskan sepatunya.

“Dia tidak menipuku karena uang. Aku tidak mencintainya dan hanya berkencan dengannya karena marah. Aku tidak menyedihkan hanya karena dia merendahkanku. Selama aku tidak merasa diriku menyedihkan, maka itu tidak penting.” Ucap Ae Ra
Dong Man tak bisa menahan amarah ingin tahu keberadaan Moo Bin sekarang. Ae Ra merasa seperti menginjak kotoran, Jadi meminta agar Dong Man berhenti bersikap berlebihan karen Itu menyebalkan.
“Jika kamu ditampar oleh seseorang, lalu orang lain membelamu, maka itu hanya membuatmu menangis tanpa alasan, padahal tidak ada yang harus ditangisi.” Ungkap Ae Ra menahan tangisnya. Akhirnya Dong Man membuka jaketnya membiarkan Ae Ra menangis di tutupi jaketnya. Ae Ra menangis dan Dong Man akhirnya memeluknya.
“Berhentilah melakukan hal seperti ini. Jangan ikut campur. Berhentilah berkeliaran dan membuatku marah. Berdiam diri saja di rumahmu. Jangan berkencan dengan pria mana pun.” Ucap Dong Man
“Aku berkencan dengan pria lain atau tidak, apa urusanmu? Kenapa kau memelukku? Aku sudah melarangmu untuk melakukannya.” Ucap Ae Ra melepaskan pelukan Dong Man dengan membuka jaketnya. 

“Sudah kubilang kau akan menyesalinya. Akankah aku terlibat jika kau melakukan apa pun dengan benar?” kata Ae Ra berdiri dari tempat duduknya.
“Itu karena kau selalu dipukul dan menginjak kotoran...” kata Dong Man
“Maksudku kau membuat jantungku berdebar.... Jantungku berdebar.. setiap kali kau melakukan itu... Itulah alasannya... Ada yang salah denganku.” Ungkap Ae Ra. Dong Man terdiam mendengarnya. Keduanya saling menatap. 


Epilog
Dong Man pergi ke rumah sakit duduk dibagian receptionist, lalu melihat Moo Bi  berjalan dengan dokter lainya dan mulai membahas tentang Dokter Park Moo Bin, sambil berkomentar Tidak ada keadilan di dunia ini. Semua perawat ingin tahu ceritanya.
“Apa Kamu mengenal dokter Park Secara pribadi?” tanya perawat
“Seharusnya aku tidak mengatakan ini. Ini sangat menjijikkan, aku gemetar.” Ungkap Dong Man
Semua pun langsun membahas tentang Moo Bin, Dong Man menceritakankalau Dokter Park Moo Bin dari bagian operasi plastik merayu seorang wanita, padahal sudah bertunangan, selain itu meminta wanita itu menemuinya bahkan setelah menikah selain itu terus berbuat keji. Semua langsung ingin tahu kelanjutanya wanita itu  
“Aku menjadikannya rumor besar dan membuat orang-orang bergosip.” Gumam Dong Man membalas dendam.
Dong Man menceritakan kalau Wanita itu gantung diri. Ae Ra seperti merasakan ada orang yang membicarakan karena telingnya gatal, lalu kembali makan cemilan.  Dong Man mengatakan kalau si wanita sudah mati. Sek Ketua memberitahu kalau si wanita yang mati, akhirnya Ketua pun mengatakan kalau Pernikahan ini dibatalkan.
Bersambung ke episode 8


FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar