PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 12 Juni 2017

Sinopsis Suspicious Partner Episode 19

PS : All images credit and content copyright : SBS
Ji Wook meminta agar Bong Hee mengajak Hyun Soo untuk makan bersama karena mereka sudah tahu pelaku sebenarnya jadi harus merayakanya. Tuan Bang heran melihat Ji Wook malah mengajak Hyun Soo makan bersama dengan mereka.
“Pertama-tama, dia tidak boleh menyelinap dengan Bong Hee...dan...Kita harus mencoba mengeluarkan Jung Hyun Soo. Kita tidak punya pilihan lain selain itu sekarang.” Jelas Ji Wook. Tuan Bang terlihat tak habis pikir dengan Ji Wook. 

Mereka akhirnya makan bersama dengan Yoo Jung yang ikut makan. Ji Wook pun dengan ramah menanyakan rasa makananya, Hyun Soo mengaku  Semua terlihat enak. Ji Wook lalu membahas petugas forensik, Ko Chan Ho yang sedang dikejar polisi sebagai tersangka dari pembunuhan Koki Yang Jin Woo. Hyun Soo dengan tenang mengatakan kalau melihatnya di berita.
“Kau tidak kenal dia secara pribadi, kan?” tanya Eun Hyuk ikut memancing.
“Tidak, tidak sama sekali. Aku terkejut mendengar kalau pembunuhnya adalah petugas kepolisian.” Kata Hyun Soo. Yoo Jung menarih sendok ingin langsung mengatakan tujuanya datang untuk memberitahu sesuatu.
“Bong Hee, mantan pacarmu... Maksudku, Jang Hee Jun. Aku akan menginvestigasi ulang kasusnya. Aku tak yakin apakah aku bisa menemukan sesuatu sekarang.., tapi aku akan mencoba menggali terus. Dari TKP sampai orang-orang yang terlibat.., aku akan mencari itu semua. Siapa yang tahu? Pembunuhnya mungkin saja ada di rumah ini sekarang.” Ucap Yoo Jung menatap Bong Hee dan Hyun Soo.
Hyun Soo terlihat agak sedikit tegang, lalu Tuan Bang pun menanyakan  apa yang terjadi kepada Ko Chan Ho, apakah sungguh dalam pelarian. Hyun Soo terlihat santai kalau tak mengetahuinya dan sangat penasaran juga.


Flash Back
Chan Ho berusaha merangkak setelah melompat dari jembatan, seperti ingin mencari pertolongan. Tapi tiba-tiba namanya di panggil, Hyun Soo seperti sudah menunggunya dengan tawa mengejek.
“Apa Kau sudah lelah? Kau kelihatan seperti mau mati.” Ucap Hyun Soo. Chan Ho hanya terdiam menatap Hyun Soo yang bisa menemukanya. 

“Apa aku sudah bilang kalau aku sudah menemui Ko Chan Ho tepat sebelum dia menghilang?” kata Ji Wook kembali memancing.
“Pertemuan itu dibatalkan tiba-tiba, jadi kami tidak bisa bertemu.” Kata Bong Hee menambahkan. Yoo Jung terlihat tak percaya.
“Alangkah baiknya jika kau memeriksa setiap kamera CCTV dari Taman Hanmoo di tempat dimana mobilnya ditemukan. Yah, mengingat situasinya, ini lebih kelihatan seperti dia mengambil rute lokal, daripada jalanan yang besar.”ungkap Ji Wook. Yoo Jung pun memutuskan akan memeriksanya.
“Dia tidak menunjukkan tanda-tanda agitasi. Ini tak bekerja.”gumam Tuan Bang dengan memberikan kode.
“ Satu-satunya waktu... Jung Hyun Soo terlihat terkocok-kocok adalah...” gumam Ji Wook mengingatnya. 

Flash Back
Hyun Soo bertanya apakah Ji Wook pernah melihat orang yang dekat dengannya terlukai dan Brengsek ini menyerang wanita. Saat itu Hyun Soo seperti memperlihatkan kemarah yang amat mendalam.
“Oh, omong-omong, periksalah apa Ko Chan Ho punya catatan kriminal mengenai wanita atau seseorang. Dia mungkin sudah pernah menyerang atau menyiksa wanita secara fisik. Ini hanya firasatku.” Kata Ji Wook
Hyun Soo kembali terlihat gugup, Ji Wook pun menyuruh Hyun Soo agar bisa makan lebih banyak lagi. Bong Hee melihat Hyun Soo juga sedikit tak nyaman. 

Eun Hyuk mengantar Hyun Soo dengan mobilnya dengan membahas kalau  tadi makan malam yang membosankan. Hyun So pikir Tidak, Karena merkea pengacara dan jaksa.., jadi membicarakan banyak kasus. Eun Hyuk pikir Kasus-kasus itu bukan topik bagus saat makan malam.
“Aku dapat pekerjaan baru. Aku mau mempromosikan perusahaanku.., tapi aku tak pernah bisa dapat kesempatan. Aku pembawa pesan bermotor sekarang.” Kata Hyun Soo. Eun Hyuk senang mendengarnya.
“Kami sering memakai pembawa pesan bermotor. Aku bisa jadi pelanggan setia. Omong-omong.., kenapa kau menyewa Bong Hee sebagai pengacaramu?” kata Eun Hyuk
“Dia terkenal karena salah tuduh. Itu mirip dengan kasusku.”kata Hyun Soo.
“Astaga, kau tidak jatuh ke dalamnya. Aku penasaran, jadi bertanya. Aku dengar ada banyak pembunuh dan kriminal yang mendekati Bong Hee dengan tujuan yang salah.” Ucap Eun Hyuk. Hyun Soo hanya berkomentar kalau Eun Hyuk sangat jujur. Eun Hyuk merasa sebaliknya  


Yoo Jung mengemudikan dalam mobilnya terlihat masih banyak pikiran. Teringat kembali dengan kejadian sebelumnya
Flash Back
Semua keluar rumah kecuali Bong Hee. Yoo Jung heran bertanya apakah Bong Hee tak pulang ke rumahnya. Bong Hee sedikit binggung, lalu mengatakan kalau Ji Wook yang menyediakan kamar untuk kost.
“Apa Kau tinggal di sini?” tanya Yoo Jung. Bong Hee menjelaskan kalau Ji Wook membuat kamar seperti kost dengan papan.
“Jadi kau tinggal di sini.” Kata Yoo Jung ingin menyakinkan. Ji Wook langsung membenarkan kalau Bong Hee tinggal bersamanya, Bong Hee terlihat tak enak hati tapi Ji Wook tak ingin menyangkalnya.

Bong Hee ingin membantu Ji Wook mencuci piring, Ji Wook menolak menyuruh Bong Hee untuk Pergi dan istirahatlah. Bong Hee tak maukarena tadi Ji Wook sudah memasak semuanya sendiri. Mereka pun mencuci piring bersama.
“Rumahnya ramai sekali beberapa menit yang lalu. Sekarang semuanya kosong. Apa kau merasa rumah ini sangatlah kosong karena semuanya sudah pergi?” kata Bong Hee.
“Entahlah... Aku suka kesunyiannya....” ucap Ji Wook dengan tatapan mengoda. Bong Hee seperti merasa jantungnya berdegup dengan kencang.
“Jangan tatap aku seperti itu. Jangan coba membuatku terpesona dengan tatapan itu.” Kata Bong Hee memalingkan wajahnya.
“Aku tidak mencoba membuatmu terpesona. Aku hanya menatapmu.” Ucap Ji Wook kembali memberikan tatapan mengoda. Bong Hee akhirnya memberikan percika air pada wajah Ji Wook untuk membalasnya.
“Fokuslah mencuci.” Kata Bong Hee. Ji Wook merasa dirinya  benar-benar fokus mencucinya.

Seorang wanita baru kembali kerumah kaget melihat suaminya yang sudah tergeletak dengan dada tertusuk pisau, lalu segera mengambil ponslenya. Eun Hyuk selesai mengantar Hyun Soo menerima telp dari Klien : Park Seong Eun. Nyonya Park terlihat ketakutan.
“Pengacara Ji... Suamiku... ...meninggal.” kata Nyonya Park. Eun Hyuk kaget langsung mengatakan akan segera datang.
Eun Hyuk pun masuk rumah dikagetkan dengan melihat Tuan Park yang sudah tergeletak bersimba darah, dan Nyonya Park hanya duduk diam seperti pasrah. 

Akhirnya Nyonya Park dibawa oleh polisi untuk diinterogasi, Eun Hyuk menatap Nyonya Park seperti tak tega karena dibawa oleh polisi lalu mengatakan pada polisi kalau akan menemaninya.
Flash Back
“Seorang pengacara mempunyai tanggung jawab legal untuk menjaga rahasia klien. Betulkan?” ucap Nyonya Park. Eun Hyuk membenarkan.
Tapi seorang pengacara juga tidak bisa menyembunyikan kebenaran... atau membuat pernyataan palsu. Oleh karenanya.., kami juga punya hak untuk memberi tahu kebenarannya.” Jelas  Eun Hyuk.
“Jadi Mana yang akan kau pilih? Kau akan memberitahu kebenaran... atau menjaga rahasiaku? Aku... tidak membunuh suamiku. Tapi... Aku mau mengaku kalau aku membunuhnya dan menyerahkan diri. Maukah kau... menjaga rahasiaku?” kata Nyonya Park dengan wajah memohon.
Eun Hyuk terdiam mengingat juga perkataan Ji Wook padanya “ Seorang pengacara berkewajiban melakukan dua hal yang sangat penting. Mereka berkewajiban untuk menjaga rahasia klien. Mereka juga tidak bisa menyembunyikan kebenaran. Mereka berkewajiban berbicara kebenaran. Jika kedua kewajiban saling bertabrakan.., mana yang harus kita pilih?” 


[Episode 19 -Kebenaran Vs. Rahasia]
Ji Wook memberikan secangkir teh yang dibelikan Bong He untuk menghilangkan  insomnianya, dan tahu kalau Rasanya sangat tidak enak tapi yakin kalau Bong Hee akan membutuhkannya hari ini. Bong Hee terlihat gugup. Ji Wook duduk depanya menatap Bong Hee.
“Bong Hee.. Kau terganggu oleh Jung Hyun Soo, kan?” kata Ji Wook
“Bagaimana jika...ini berubah jadi Aku memintamu melindungi pembunuh?” kata Bong Hee ragu.
“Presumsi dari ketidakbersalahan. Apa Kau sudah lupa itu? Dia berbohong soal alibinya. Itu... yang menggangguku. Selain itu, tak ada hal lain yang kuketahui tentangnya. Aku ini orangnya teliti. Kau tahu. Karena itulah aku melakukan pengecekan dua kali.” Ucap Ji Wook
“Apa Kau berharap aku mempercayaimu?” kata Bong Hee. Ji Wook ingin Bong Hee percaya padanya. 
“Kau serius, kan?” kata Bong Hee. Ji Wook mengaku tidak dan dirinya  bohong.
“Jika kau menemukan sesuatu.., kau harus jujur dan beritahu aku itu, oke? Jangan... menyembunyikan apapun dariku.” Ucap Bong Hee. Ji Wook menganggguk setuju.
“Omong-omong..,pria itu, Jung Hyun Soo. Aku tidak peduli dia berbahaya atau tidak. Dan aku tidak peduli dia jahat atau baik. Aku hanya tidak mau kau menemuinya sendiri. Karena kau bersikap seperti itu, aku akan memberitahumu ini. Aku ingin kau selalu di tempat, dimana aku bisa mengawasimu selama 24 jam. Aku... Maksudku... 24 jam sedikit terlalu...” ucap Ji Wook sedikit gugup.
"Bukankah itu terlalu banyak? 24 jam terlalu banyak." Itu yang mau kau katakan?” kata Bong Hee mengejek. 


Ji Wook pikir 20 jam saja. Bong Hee mulai minum teh yang dibelinya dan tak percaya kalau Ji Wook bisa meminumnya karena sangat pahit. Ji Wook memberitahu kalau minum itu tiap hari karena membeli Bong Hee yan membelikanya. Bong Hee kembali meminumnya dan benar-benar sangat pahit.
“Aku meminumnya tiap hari, tapi rasanya tetap pahit.pahi Walaupun Ini pahit, tapi aku meminumnya tiap hari.” Ucap Ji Wook ingin membuat Bong Hee bahagia. 

Ji Wook memberitahu kalau Jung Hyun Soo mereaksi dua hal. Yaitu Pertama, saat menanyainya soal insiden penyerangan di ruang kunjungan. dan saat mengatakan apakah Ko Chan Ho punya masalah dengan wanita ia yakin Hyun Soo punya trauma karena wanita.
“Haruskah aku menemui wanita yang diserangnya?” kata Tuan Bang, Ji Wook pikir perlu tapi Tuan Bang harus hati-hati.
“Jung Hyun Soo bukan target yang mudah.” Pesan Ji Wook.
“Aku juga bukan penyidik ceroboh. Karena itulah kau memanfaatkanku.. dengan menyuruhku melakukan banyak hal. Itu karena aku sangatlah kompeten.” Kata Tuan Bang bangga. Ji Wook pun merasa tak meragukan lagi kemampuan Tuan Bang.
“Apa mungkin..,jika kita akhirnya menemukan sesuatu.., aku tetap ingin kita menyimpan kasus ini untuk kita berdua saja.” Kata Ji Wook Tuan Bang pikir itu  sedang bicara soal Pengacara Eun.
“Jika... Jung Hyun Soo berubah jadi bersalah dan itu bisa berubah kalau kita memberinya kebebasan... Aku tidak seharusnya menyembunyikan dari Bong Hee, dan aku tidak bisa menyembunyikannya. Tapi, aku hanya ingin membantunya mengetahui tanpa membuatnya terluka. Aku ingin memberinya waktu untuk menyiapkan diri.”jelas Ji Wook. Tuan Bang mengangguk mengerti. 


Nyonya Park di interogasi oleh Yoo Jung, Yoo Jung mengatakan Nyonya Park yang mengakui tindakan kriminalnya sendiri. Nyonya Park mengangguk membenarkan. Eun Hyuk sebagai pengacara menjelaskan Pikirannya lemah karena KDRT yang terus berlanjut dan Itu terjadi saat klienya kehilangan akal sehat.
“Ia meninggal dunia karena mengalami stroke akibat patah tulang tengkorak. Singkatnya, kau mendorongnya saat bertengkar dan dia meninggal karena patah tulang tengkorak setelah dia jatuh. Setelah itu, kau menusuknya dengan pisau dapur meskipun dia sudah mati. Sebegitu besarlah benciku padanya.” Ucap Yoo Jung
“Aku tak bisa mengontrol kemarahanku.” Kata Nyonya Park. Keduanya pun hanya diam saja. 

Eun Hyuk pamit pergi saat keluar dari ruang interogasi,  Yoo Jung berkomentar kalau Ini adalah pertemuan yang tidak disengaja sebagai jaksa dan pengacara, Eun Hyuk pikir seperti itu.
“Aku melihatmu melindungi kasus Eun Bong Hee. Apa Kau berpikir dia tidak bersalah?” ucap Yoo Jung masih tak yakin.
“Kau tahu kalau aku tidak percaya kepada klienku, kan? Tidak masalah jika aku memercayainya ataupun mereka bicara kebenarannya. Ini hanya pekerjaan. Tapi... Aku percaya Eun Bong Hee. Aku melindunginya karena mempercayainya.” Kata Eun Hyuk. Yoo Jung ingin tahu alasanya.
“Aku tidak tahu, tapi Aku mempercayainya begitu saja.” Ungkap Eun Hyuk dan akan pergi, lalu Yoo Jung memanggilnya.
“Eun Hyuk. Bisakah kita makan bersama sekali saja setelah sekian lama?” tanya Yoo Jung seperti sangat berharap. Eun Hyuk hanya diam saja. 

“Ny. Park Seong Eun telah lama menderita karena KDRT yang dilakukan suaminya, Kang Jin Ho. Pada hari saat insiden terjadi, suaminya seharusnya meninggalkan rumah untuk beberapa hari karena urusan pekerjaan. Tapi dia tiba-tiba pulang tanpa sepengetahuan dan mereka mulai bertengkar. Pada akhirnya.., Park Seong Eun mendorong suaminya, Kang Jin Ho.” Jelas Eun Hyuk dengan memperlihatkan layar gambar Nyonya Park dan Tuan Kang.
Eun Hyuk pun menyayangkan kalau Tuan Kang  terkena stroke akibat patah tulang tengkorak. Namun, klien mereka, Park Seong Eun.., mengakui tindak jahatnya itu tanpa menyangkal apapun. Bong Hee bertanya apakah Eun Hyuk  berencana untuk melindunginya dengan mengatakan kalau Nyonya punya pikiran lemah karena disiksa dari dulu. Eun Hyuk mengatakan kalau itu adalah rencananya.
“Tunggu. Sebentar... Tapi ada sesuatu yang aneh. Kelihatannya suaminya tidak menyiksanya hari itu. Menurut materi yang kau berikan kepada kami.., Tidak ada luka di tubuh Park Seong Eun. benar, kan?” ucap Ji Wook. Eun Hyuk membenarkan.
“Mereka hanya berdebat. Itu adalah hal yang memacu saat itu dan Ini anak mereka, Kang Jae Young.” Ucap Eun Hyuk memperlihatkan profile Kang Jae Young, Umur 24, Mahasiswa. 

Flash Back
Yoo Jung bertemu dengan Jae Young untuk memberikan kesaksian. Jae Young merasa kalau ibunya membunuh sang ayah untuk pertahanan diri.

“Dia mengaku bahwa ibunya dilecehkan secara fisik oleh ayahnya. Yah, sebenarnya ini kasus yang sederhana. Aku memberitahu kalian karena kalian penasaran. Seperti biasa, aku akan mengurus ini sendiri dan melakukan pekerjaan dengan baik, jadi jangan khawatir.” Ucap Eun Hyuk
“Aku takkan khawatir, tapi Aku akan bantu kau saja.” Kata Ji Wook. Eun Hyuk menolak tapi Ji Wook tetap ingin membantu bahkan mengajak Bong Hee untuk ikut juga.  Bong Hee pun setuju.
“Tidak, Pengacara Eun. Aku baik-baik saja sendirian.” Kata Eun Hyuk menolak
“Kenapa tidak? Dia akan belajar banyak dari kasus ini. “ kata Ji Wook tetap ingin mau membantu.
“Kalau begitu Pengacara Eun bisa bantu aku. Aku tidak butuh bantuanmu. Aku menolaknya.” Ucap Eun Hyuk. Ji Wook tetap ingin membantnya. Eun Hyuk ingin tahu alasan Ji Wook ingin membantunya.  
“Kau meminta bantuan kepadaku.., tapi kau tak pernah menawarkan bantuan. Kau kenapa sih? Aku tidak ingin menolongmu saat kau meminta bantuanku.., tapi sekarang aku ingin membantumu karena kau mengatakan kau tidak butuh bantuan.”kata Ji Wook, Eun Hyuk pun setuju akan membantunya.
“Seharusnya kau bilang kau takkan membantuku.” Keluh Eun Hyuk, Ji Wook tetap akan membantu.  Eun Hyu merasa Ji Wook tidak perlu membantunya jadi akan membantunya.
“Kau sungguh tidak perlu membantuku.” Ucap Eun Hyuk. Ji Wook tetap ingin membantu lalu keluar bersamaan. 

Bong Hee dan Tuan Bang melihat keduanya seperti anak-anak. Tuan Bang merasa dirinya masih lajang tapi rasanya seperti ayah dari empat anak. Bong Hee binggung siapa anak ke empatnya. Tuan Bang memberitahu kalau anak keempat datang. Tuan Byun masuk ruangan.
“Nona Kurang Bukti, kau kabur saat sidang.” Teriak Tuan Byun, Bong Hee langsung melesat kabur,  Tuan Byun pun mengejarnya. Tuan Bang hanya bisa mengelengkan kepala melihat semua tingkah rekan kerjanya. 

Ji Hae melihat Yoo Jung yang berkerja merasa yakin kalau Matanya pasti sangat lelah dari rekaman CCTV. Yoo Jung mengaku  sangat dibanjiri kerjaan dan harus menggali apa yang Ko Chan Ho lakukan selain itu punya segunung kasus lain juga.
“Astaga, resolusinya jelek sekali. Bahkan tim forensik pun tidak akan bisa dengan resolusinya.” Ungkap Ji Hae merasa sedih. Yoo Jung pikir seperti itu juga.
“Omong-omong, aku tidak bisa percaya kalau Ko Chan Ho adalah pembunuhnya.., bukannya Jung Hyun Soo Sejujurnya, aku tak tahu apa yang terjadi..” Komentar Ji Hae.
“Aku juga sama, Aku sungguh berpikir kalau Jung Hyun Soo adalah pembunuhnya.” Ungkap Yoo Jung juga binggung. 

Hyun Soo mengemudikan mobilnya, lalu masuk ke dalam kantor Ji Wook memberitahu ada kiriman. Tuan Bang dan Bong Hee menyapanya, merasa Senang bisa bertemu karena pekerjaan. Hyun Soo memberitahu kalau Eun Hyuk yang meminta mengantar catatan medis ini. Ji Wook menyapa Hyun Soo yang datang.
“Sepertinya ini catatan medis Park Seong Eun.” Kata Tuan Bang pada JI Wook
“Aku harus mengatakannya, kita terus dapat kasus tidak henti-hentinya akhir-akhir ini” Ucap Ji Wook. Tuan Bang memberitahu kalau kasus pembunuhan lainnya.
“Tapi kasus ini berbeda. Tersangkanya mengaku duluan kalau perbuatan ini yang dia lakukan. Kau bisa meringankan hukuman dengan menyerahkan diri, kau pasti tahu.” Kata Ji Wook seperti sengaja ingin membuat Hyun Soo sadar. Bong Hee menatap Hyun Soo ingin tahu reaksinya.
“Tentu saja dia akan mendapatkan keringanan hukuman. Sampai jumpa.” Kata Ji Wook segera pergi. 

Eun Hyuk melihat berkas Nyonya Park berkali-kali lalu memohon, agar bisa memikirkan lagi keputusannya sekali saja. Tapi Nyonya Park seperti tetap ingin mengaku sebagai pelaku dan menutupi pelaku sebenarnya. 

Ji Wook sedang melihat berkas dari foto korban yang tergeletak. Bong Hee datang membawakan segelas minuman, Ji Wook heran kalau seharunya tuan Byun yang mengurusnya minggu ini. Bong Hee pikir hanya itu saja yang diinginkan, lalu menganggap kalau dalam hidup harus saling menerima dan memberi. Ji Wook tersenyum lalu mengajak Bong Hee untuk duduk bersama.
“Apa yang kau baca? apakah kasus yang diambil Pengacara Ji?” kata Bong Hee. Ji Wook membenarkan.
“Kenapa kau terus mau membantunya... saat dia bilang dia tidak butuh bantuanmu?” tanya Bong Hee. Ji Wook juga tak mengerti tapi menurutnya Eun Hyuk jadi ane dengan masalah ini.
“Aku tidak setuju dengan itu. Dia selalu aneh seperti itu.” Kata Bong Hee. Ji Wook memuji Bong Hee itu penilai dengan karakter bagus.

“Aku dulu selalu berpikir kalau kau... sangat menjengkelkan.” Ejek Bong Hee. Ji Wook merasa tak seperti itu.
“Tapi Bagaimanapun..,aku sudah mengecek dokumen ini.” Kata Ji Wook. Bong Hee bertanya apakah ada yang aneh. Ji Wook pun merasa tak yakin.
“Tapi ada sesuatu yang menggangguku. Kupikir ada kemungkinan orang datang ke rumah mereka.” Kata Ji Wook
“Kurasa aneh saja tubuhnya ditusuk setelah dia mati. Meskipun dia sangat membencinya.., kurasa tidak perlu tindakan seperti itu.” Komentar Bong Hee.
Ji Wook juga menyetujuinya, lalu mengelus kepala Bong Hee memujinya yang sudah banyak berkembang dan cukup bagus melihat sebuah kasus sekarang. Bong Hee pikir Orang yang seharusnya datang bisa saja anak mereka, Ji Wook seperti terdiam dan memikirkan tentang anak keduanya. Bong Hee memberitahu kalau anak Tuan Park ada di bawah sekarang dan bersiap untuk bersaksi kepada Pengacara Ji.

Ji Wook dan Bong Hee menuruni tangga dengan senyuman bahagia, Tuan Bang yang melihatnya ikut tersenyum melihatnya, merasa Orang-orang akan berpikir kalau keduanya pasti berkencan. Tuan Byun datang bertanya siapa yang dimaksud. Tuan Bang mengaku tak mengatakan apapun. Tuan Bang tetap merasa mendengar sesuatu. Tuan Bang menyakinkan Tuan Byun hanya sedang berimajinasi karena Orang yang tua memang biasanya seperti itu. Tuan Byun mengumpat kesal. 

Eun Hyuk bertemu dengan Jae Hyung dengan mengawali akan mulai dengan pertanyaan yang biasanya ditanyakan jaksa. Jae Hyung mengangguk mengerti,  Eun Hyuk pun Berapa lama Kang Jin Ho melecehkan ibunya.  Jae Young mengatakan Sudah dari dulu dan dalam jangka waktu yang sangat lama.
“Seingatku, dia selalu bersikap kasar terhadap ibuku,  Aku sungguh... Dia ibuku, tapi aku sangat mengasihaninya.” Ungkap Jae Young
“Jika kau sangat mengasihaninya, kenapa kau...” kata Eun Hyuk terhenti dan ingin memulai dari awal lagi. Ji Wook sedari tadi melihat dari depan pintu.
“Apa ayahmu hanya melecehkan ibumu, atau dia juga melecehkanmu?” kata Ji Wook. Eun Hyuk kaget melihat Ji Wook yang datang.
“Kenapa kau ...pindah dari tempat orang tuamu?” tanya Ji Wook terus, Eun Hyuk mencoba agar Ji Wook tak memberikan pertanyaan.
“Agar sepenuhnya tersiapkan.., maka kau harus berlatih menjawab pertanyaan yang tidak terduga.” Jelas Ji Wook. Eun Hyuk merasa kalau  akan mengurusnya.
“Saksi, apa kau pernah berpikir kau akan berkelahi... dengan ayahmu saat kau sudah cukup dewasa?” kata Ji Wook, Jae Young terlihat sedikit panik.
“Aku tahu seseorang yang pernah mengalami hal seperti itu jadi seharusnya membuatnya aman.” Ungkap Ji Wook mengingat pernyataan Hyun Soo. 
Flash back
“Ada anak yang aku gagal lindungi. Pada saat itulah aku punya pemikiran. "Ah.. Benar. Saat aku sudah cukup dewasa dan punya kekuatan dan kemampuan lebih.., Seharusnya aku tidak membiarkan siapapun menjadi korban ketidakadilan semacam itu." Kata Hyun Soo.
Ji Wook pun ingin tahu dengan, Jae Young seperti memancing. Jae Young tak bisa menjawab, Eun Hyuk merasa kalau mereka menyudahinya dan bisa bertemu lain kali lagi. 


Jae Young pun keluar dari rumah. Eun Hyuk mengeluh pada Ji Wook yang melakukan ini pada Jae Young. Ji Wook pikir itu yang ingin ditanyakanya lalu meminta agar menatapnya  Eun Hyuk merasa kalau  selalu melihatnya.
“Tentu saja. Tapi lihat mataku dan beri tahu aku kebenarannya.” Kata Ji Wook, Eun Hyuk pikir kebenaran apa yang dimaksud. Ji Wook meminta Eun Hyuk agar Berhentilah bercanda.
“Kau menyembunyikan sesuatu. Apa aku salah?” kata Ji Wook yakin. Eun Hyuk memperingatakan Ji Wook Jangan menyimpulkan sendiri. Tapi Ji Wook merasa menginginkanya.  
“Apa Dia pelakunya? Benarkan? Katakan kepadaku.” Kata Ji Wook yakin
“Apa yang akan kau lakukan jika memang dia pelakunya?” balas Eun Hyuk menantang.
“Park Seong Eun belanja ke toko untuk membuat makan malam, karena anaknya yang pulang. Tapi saat dia kembali.., dia menemukan suaminya terbaring di lantai.” Jelas Eun Hyuk
Nyonya Park baru pulang melihat Tuan Kang yang tergeletak sudah tak bernyawa.  Eun Hyuk menceritakan Nyonya Park < langsung punya firasat begitu suaminya yang tidak seharusnya pulang ke rumah jam itu. Yaitu "Ah.. anakku pasti ke sini. Suami dan anakku pasti berkelahi."
“Dia mengambil keputusan menjadi pembunuh menggantikan anaknya. Dia memutuskan untuk menanggung semua hukuman.” Cerita Eun Hyuk. Nyonya Park langsung menghapus semua jejaknya sebelum mengambil ambulance.
“Apa Ini alasan dibaliknya?” tanya Ji Wook seperti tak percaya. Eun Hyuk menegaskan  Ji Wook sekarang berkewajiban untuk merahasiakannya.

“Menurut Pasal 21 UU Pengacara.., pengacara tidak dapat mengungkapkan informasi yang diperoleh sesuai layanan. Tapi menurut Pasal 24, Ayat 2.., pengacara tidak boleh menyembunyikan kebenaran saat melayani klien mereka atau membuat pernyataan yang salah.” Tegas Ji Wook.
“Bagiku, klienku adalah prioritas utama. Artinya, aku akan menjaga rahasianya.” Balas Ji Wook
“Apa Kau akan meletakkan orang yang tidak bersalah dipenjara dan orang yang bersalah berkeliaran?” balas Ji Wook itu tak masuk akal.
“Aku sedang mencoba membujuknya, untuk membuat ini jadi benar. “ balas Eun Hyuk. 


 Ji Wook melihat Bujukannya kelihatannya akan gagal karena Eun Hyuk punya pengakuan palsu, dan sidang akan segera dilaksanakan lalu bagaimana cara akan meyakinkannya. Eun Hyuk pikir Meskipun tak bisa meyakinkannya, maka akan mematuhi keinginannya. Ji Wook pun bertanya apakah Eun Hyuk pikir kalau itu benar-benar untuk kebaikan klien. Eun Hyuk pikir seperti itu.
“Berhentilah jadi idiot! Hei, kenapa dia harus berkorban demi penjahat?” ucap Ji Wook dengan nada tinggi.  Eun Hyuk merasa Ji Wook itu tak mengerti apa yang dikatakan.
“Itu yang klienku mau. Aku akan memberikan apa yang klienku mau.., apapun itu.” Tegas Eun Hyuk
“Jadi kau akan melepaskan pembunuh sebenarnya? Hei, Eun Hyuk. Apa Kau bisa mengatasi konsekuensinya?” ucap Ji Wook. Keduanya saling menatap.
Bersambung ke episode 20

 FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted


Tidak ada komentar:

Posting Komentar