PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 29 Juni 2017

Sinopsis Suspicious Partner Episode 29

PS : All images credit and content copyright : SBS
Ji Wook mandi dengan wajah gelisah, mengingat pengakuan Bong Hee kalau ia juga punya dua ayah dan Akan diceritakan ceritanya lain kali saat ada kesempatan. Lalu ketika diminta bantuan Bong Hee menolaknya.
“Aku juga tidak nyaman dengan ini. Ayahku... juga meninggal dalam insiden kebakaran.” Kata Bong Hee. Ji Wook terlihat masih tak nyaman karena mengetahui ayah Bong Hee adalah orang yang menyebabkan kebakaran. 

Ji Wook mulai memasak di dapur dengan wajah melamun mengingat wajah ayah Bong Hee sebagai penyebab kebakaran, Bong Hee sempat gugup dalam kamarnya lalu menyapa Ji Wook yang ada dapur dengan memuji bau masakan yang enak. Ji Wook pun menanyakan apakah tidurnya nyenyak, Bong Hee mengangguk dan bertanya balik. Ji Wook pun mengaku kalau tidurnya juga nyenyak.
“Tapi, kenapa kau memasak banyak makanan?” tanya Bong Hee binggung. Ji Wook seperti baru menyadarinya kalau membuat masakan berlebihan.

Mereka pun sarapan bersama. Tuan Bang mencoba makanan lebih dulu lalau mengeluh keduanya sedang mencoba membunuhnya dan yakin kalau Bong Hee pasti yang memasaknya karena rasanya tak karuan. Bong Hee mengelengkan kepala kalau bukan ia yang memasak. Eun Hyuk pun mulai mencobanya.
“Aku yakin bukan Pengacara Noh yang memasaknya.” Kata Eun Hyuk. Bong Hee mencoba menyakinkan kalau bukan ia yang memasaknya.
“Tapi ini terlihat enak. Memangnya tidak?” kata Bong Hee mencoba masakan Ji Wook tapi memang rasanya tak enak. Sementara Ji Wook hanya terdiam dengan tatapan kosong seperti banyak pikiran.
“Kau kekurangan dalam banyak hal. Aku sudah dengar semuanya. Aku tadinya tidak mau menentang hubungan kalian.., tapi aku sungguh tidak bisa menerimamu.” Ucap Tuan Byun ketus. Bong Hee menegaskan kalau bukan ia dan menatap Ji Wook yang terlihat banyak pikiran. 

[Episode 29 – Penundaan]
Yoo Jung berjalan keluar ruangan terlihat gelisah lalu mengingat kembali perkataan Tuan Lee “Aku mulai membakar di Doboo-dong dua tahun lalu, dan seseorang tewas. Tapi, malah orang lain yang ditangkap sebagai pelakunya.., jadi aku mengakui segalanya kepada polisi karena aku merasa sangat bersalah.”  Lalu bertemu kembali dengan Tuan Lee dalam ruanganya.
“Kau sudah mengaku terakhir kali. Kau bilang kau yang menyebabkan apinya dan menyebabkan orang tewas.” Ucap Yoo Jung.
“Lalu kenapa? Kau menyuruhku untuk pergi saja saat itu.” Kata Tuan Lee
“Aku berubah pikiran. Kurasa aku tidak boleh membiarkan kasusnya semudah itu.” Kata Yoo Jung
“Aku juga berubah pikiran. Aku akan menarik... ...pengakuanku.” ucap Tuan Lee. Yoo Jung kaget mendengarnya.

Yoo Jung mengejar Tuan Lee yang keluar dari ruanganya, Eun Hyuk baru saja datang melihat Yoo Jung yang mengejar seorang pria lalu tak sengaja bertemu dengan Ji Hae. Ji Hae seperti masih sangat terkesima dengan Eun Hyuk yang lebih dulu memberikan kartu nama dan meminta nomor telpnya.
“Boleh aku bertanya sesuatu? Pria yang bersama Jaksa Cha tadi... Apa Kau tahu siapa dia?” tanya Eun Hyuk.
“Dia pelaku pembakaran.” Kata Ji Hae. Eun Hyuk seperti mengingatingat. Ji Hae yang terkesima dengan Eun Hyuk mengaku Hatinya terbakar karena... lalu kembali mencoba tersadar.
“Dia tampaknya membakar rumah orang atau mobil. Dia pelaku pembakaran berantai.” Kata Ji Hae. Eun Hyuk seperti memikirkan sesuatu. 


Tuan Bang menemui Ji Wook yang memanggilnya dilantai atas. Ji Wook terlihat masih gelisah ingin minta tolong dan Ini masalah pribadi. Tuan Bang nampak binggung berpikir mereka berdua sudah mau mendaftarkan pernikahan. Ji Wook tak tertawa. Tuan Bang hanya bisa meminta maaf karena leluconya tak lucu.
“Ada sesuatu yang ingin ketahui mengenai kematian orang tuaku. Aku ingin tahu seluk-beluk insidennya... atau... siapa pelakunya. Sesuatu seperti itu.” Kata Ji Wook
“Kenapa tiba-tiba kau mau tahu soal masa lalu?” tanya Tuan Bang heran.
“Aku hanya tiba-tiba...jadi penasaran.” Akui Ji Wook. Tuan Bang pun berjanji  akan mencari tahu secepatnya...
Ji Wook pikirtidak perlu terburu-buru karena menurutnya Ini tidak penting juga dan Mungkin akan lebih baik jika pelan-pelan. Dan Tuan Bang bisa pelan-pelan mencari tahunya. Tuan Bang mengangguk mengerti akan melakukan itu.

Ji Wook yang gelisah kembali dengan kebiasaan dirinya membersihkan semua barang bahkan mengeluarkan semua makanan dari kulkas dan membereskan semuanya. Ji Wook menatap Eun Hyuk yang duduk di meja kerjanya. Eun Hyuk heran dengan tatapan temanya.
“Aku hanya ingin melihat apa yang kau lakukan.” Kata Ji Wook. Eun Hyuk mengaku sedang bekerja dan tak ada lagi yang dilakukanya.
“Aku akan membantumu...Kau bilang, kau butuh bantuan. Aku tidak peduli rumit maupun sederhana. Aku ingin menyingkirkan semua pemikiran tidak berguna ini dari kepalaku. Aku bersedia melakukan apapun yang membuatku fokus. Jadi Aku akan membantumu.” Ucap Ji Wook.  Eun Hyuk tak percaya kebaikan apa yang diberikan Ji Wook padanya.
“Terima kasih tawarannya.., tapi aku tidak memiliki apapun untuk dikerjakan” kata Eun Hyuk, Ji Wook malah bingung karen Eun Hyuk malah tak memilikinya.
“Tidak. Aku punya dokumen yang harus diurus, mengenai yang kau benci.., tapi aku hampir selesai. Dan satu-satunya kasus kriminal yang sedang aku tangani adalah mengenai sidang banding kasus kebakaran. Terima kasih sudah menawarkan, tapi kau tidak perlu membantu.” Jelas Eun Hyuk.
Ji Wook mengatakan akan melakukannya dan akan mengambil kasus itu. Eun Hyuk kaget dan mengingatkan kalau ini mengenai kasus kebakaran. Ji Wook mengaku tak masalah walaupun tidak pernah mengambil kasus kebakaran saja tapi tetap bisa melakukannya.
“Apa Kau sungguh akan baik-baik saja?” tanya Eun Hyuk seperti khawatir.
“Ayo lakukan ini bersama, Pengacara Noh. Aku akan membantu juga.” Kata Bong Hee tiba-tiba datang. Ji Wook terlihat kaget dan menanyakan apakah akan baik-baik saja. Bong Hee mengaku akan baik-baik saja dan menerima berkas dari Eun Hyuk. 


“Dia adalah Kang Sun Il, pria yang dihukum 10 tahun penjara karena kasus kebarakan di Doboo-dong. Dia sedang bersiap untuk banding sekarang.” Jelas Yoo Jung memperlihatkan foto pada Ji Hae dan mengatakan sedang melihat file dari kasus ini. Ji Hae melihat dalam-dalam foto dari Tuan Kang. 

Ji Wook melihat berkas Kasus Kebakaran Doboo-dong, 2015. Eun Hyuk memberitahu Kang Sun Il dinyatakan bersalah karena adanya motif, bukti tidak langsun dan kesaksian dari saksi mata. Bong Hee tahu dari Eun Hyuk  kalau Chae Sung Woo menabrak putri dari Kang Sun Il dengan mobilny a dan Itu adalah kasus tabrak lari karena mabuk.
“Benar. Setelah kecelakaannya..,Kang Sun Il mengunjungi Chae Sung Woo dari waktu ke waktu dan bilang sesuatu seperti, "Aku takkan membiarkan ini. Aku akan membalaskan dendam putriku." Kurasa dia mengancamnya. Dia bahkan dibawa ke kantor polisi karena itu. Suatu hari, terjadi kebakaran. Dan Chae Sung Woo tewas karena kebakaran itu.” Jelas Eun Hyuk.
“Tapi Kang Sun Il bersikeras bahwa dia disalah tuduh dan bilang kalau dia tidak bersalah.” Kata Ji Wook. Eun Hyuk membenarkan.

Ji Hae pun menanyakan pendapat Yoo Jung apakah mau terus menggali ini. Yoo Jung mengangguk. Ji Hae pikir kalau Yoo Jung sudah gila karena Pengacara Distrik ingin mengubur kasus ini saja karena menurutnya Siapapun yang mengakui kesalahan jaksa atau mengekspos wajah aslinya tidak bisa bertahan di dalam organisasi.
“Seperti yang terjadi kepada Pengacara Noh karena kasus Eun Bong Hee. Kau tahu apa yang terjadi.” Kata Ji Hae. Yoo Jung terlihat sedikit gelisah. 

Ji Wook melihat berkas tapi terlihat benar-bena tak fokus dengan perkerjaanya, akhirnya ia memilih untuk memejamkan matanya. Bong Hee naik ke lantai atas seperti ingin membawa berkas tapi melihat Ji Wook yang tertidur, akhirnya ia memberanikan diri meraba wajah Ji Wook dengan ujung jarinya.
“Aku tidak bisa percaya... kalau kau adalah priaku sekarang.” Ucap Bong Hee seperti bangga lalu menuruni tangga. Ji Wook membuka matanya, seperti hatinya sakit mendengarnya. 

Tuan Bang datang dengan membawakan sebuah berkas lalu memberikan pada Ji Wook.  Ji Wook melihatnya dan terlihat Tuan Bang Tegang menatapnya. Akhirnya Ji Wook membawa di lantai atas dengan Catatan Pribadi Korban Kasus Kebakaran, Nama : Eun Man Soo lalu lembaran berikutnya “Istri : Park Young Soon, Putri : Eun Bong Hee”
Di lembaran berikutnya “Laporan Kasus Kebakaran Jaksa yang bertanggung jawab : Jang Moo Young” dan juga sebuah berita "Pasutri Jaksa Tewas dalam Kebakaran karena Balas Dendam". Ji Wook terlihat benar-benar gelisah karena ternyata Ayah Bong Hee sebagai penyebab kebakaran. 

Tuan Bang akhirnya naik ke lantai atas meminta maaf kalau membaca file itu. Ji Wook bisa mengerti kalau Tuan Bang sudah membacanya. Tuan Bang tahu kalau pria itu adalah ayah dari Pengacara Eun, Pelakunya, Eun Man Soo. Ji Wook mengerti tapi menurutnya itu tidak masalah karena bukan Bong Hee yang melakukannya.
“Ini tidak seperti saat itu, Tuduhan bersalahnya tidak sah. Ini tidak ada hubungannya... dengan Bong Hee, kan?” kata Ji Wook mencoba menyakinkan.
“Bong Hee... sungguh tidak ada...hubungannya... dengan ini, Kepala Bang. Benarkan?” kata Ji Wook menyakinkan. Tuan Bang memberitahu kalau semua sudah menunggu. Ji Wook pun mengatakan akan turun sekarang.

Tuan Bang kembali membawakan beberapa kotak pizza untuk semua tim, mereka pun makan sambil mengobrol. Mereka berkomentar kalau rasa pizza nya lebih enak jika ditambah saus.  Eun Hyuk berpikir kalau pizza itu seperti bindaetteok.
Ji Wook turun dari kamarnya menatap Bong Hee yang makan dengan wajah bahagia, seperti tak tega kalau ternyata ayah dari Bong Hee penyebab kebakaran dan membuat ayah dan ibunya meninggal. Tapi bisa tersenyum melihat wajah Bong Hee yang tersenyum. 

Ji Wook kembali bermimpi buruk seperti seorang pria yang datang ingin mencekiknya, lalu dikejutkan dengan Bong Hee sudah berdiri didepanya. Bong Hee khawatir menanyakan keadaan Ji Wook. Ji Woo masih gugup melihat Bong Hee lalu mengaku kalau baik-baik saja.
“Berapa lama kau sudah berdiri di situ?” tanya Ji Wook. Bong Hee mengaku baru saja sebentar lau Ji Wook melihat Bong Hee yang membawa bantal.
“Jangan salah paham. ..Aku khawatir terhadapmu, Pengacara Noh.... Maksudku... Sayangku terus mengalami mimpi buruk dan tidak bisa tidur. Aku tidak punya niatan lain. Aku tidak punya motif tersembunyi. Jadi Jangan salah paham. Oke?” kata Bong Hee gugup. Ji Wook hanya tersenyum mendengarnya.
“Aku tidak tahu... Aku masih tidak tahu meski kau menatapiku seperti itu.” Ejek Ji Wook mengoda lal mengaku kalau bisa mengerti. Bong Hee menyakinkan lebih dulu kalau Ji Wook sungguh baik-baik saja, Ji Wook mengaku kalau baik-baik saja.


Keduanya berbaring bersama, dengan Ji Wook membiarkan lenganya jadi bantal untuk Bong Hee. Bong Hee dengan memanggilnya “Sayang” bertanya  alasan Ji Wook menjadi seorang Jaksa. Ji Wook menceritakan kalau ayahnya juga adalah jaksa. Bong Hee pun menyimpulakn kalau Ji Wook itu pasti ingin menjadi seperti ayahnya. Ji Wook membenarkan.
“Ayahmu... pasti bangga denganmu.” Ucap Bong HEe.
“Aku tidak tahu dan tidak yakin dengan itu.” Kata Ji Wook. Bong Hee bertanya kenapa memangnya dengan membalikan badan menatap Ji Wook. Tapi Ji Wook mengalihkan pembicaraan.
“Bagaimana denganmu, Bong Hee? Kenapa kau jadi pengcara?” tanya Ji Wook.
“Aku...menjadi pengacara karena seseorang hakim sesat. Aku berhenti menjadi atlet dan mulai belajar menjadi pengacara. Saat aku mulai mendalami belajarnya.., maka aku mulai berpikir kalau aku memang ditakdirkan untuk jadi pengacara. Kurasa... Aku menjadi pengacara untuk melindungi orang...seperti ayahku.” Cerita Bong Hee.
Ji Wook bertanya orang seperti apa ayah Bong Hee itu. Bong Hee mengatakan kalau ayah Bong Hee itu seperti dirinya yaitu Orang yang tidak bersalah yang disalah pahami oleh dunia lalu dijebak jadi bersalah. Ji Wook ingin berkata Tiap pelaku kriminal di dunia lalu terhenti.
Bong Hee menanyakan kelanjutanya, tapi Ji Wook memilih untuk mengurungkan niatnya, lalu memeluk Bong Hee dengan erat dan meminta maaf sedalam-dalamnya.


Bong Hee terbangun dari tidurnya tanpa melihat Ji Wook berada disampingnya, Sementara Ji Wook yang terlihat frustasi memilih untuk melepaskan semua pikiran dengan berolahraga, dan pikiranya masih tertuju pada foto Tuan Eun sebagai ayah Bong Hee penyebab kebakaran. Saat pulang Bong Hee membawakan segelas jus.
“Aku meletakkan semua bahan menyehatkan di dalamnya.” Kata Bong Hee. Ji Wook pikir bisa melihat dari Warnanya...
“Bukankah kelihatan menyehatkan?” pikir Bong Hee. Ji Wook berusaha mengangguk dan meminumnya walaupun rasanya tak enak.
“Itu sungguh terlihat menyehatkan. Apa Kau meletakkan teh insomnia di sini?” tanya Ji Wook. Bong Hee mengelengkan kepala.
Ji Wook tak menghabiskan jusnya lalu mengucapkan Terima kasih untuk jusnya, Bong Hee pun ingin meminta ciuman pagi tapi Ji Wook malah menghindar. Bong Hee binggung tiba-tiba Ji Wook menghindar. Ji Wook nampak gugup mencoba menjelaskan kalau dirinya berkeringat jadi mungkin saja bau lalu berlari masuk ke lantai atas untuk mandi.
Di lantai atas, Ji Wook terlihat bersalah karena menghindari Bong Hee karena terlihat seperti tak ingin berdekat seperti sebelumnya. Bong He masih saja binggung karena menurutya tadi bagian terbaiknya dan bertanya-tanya apa sebenarnya yang terjadi.
“Apa dia...kecewa karena rasanya tidak enak?” kata Bong Hee lalu mencoba jus buatanya dan ternyata memang rasanya buruk sekali dan bisa mengerti kenapa Ji Wook kecewa.


Ji Hae berdandan dalam lift,  Yoo Jung masuk lift dan keduanya baru sadar berada dalam lift yang sama. Yoo Jung heran kenapa Ji Hae berada dalam lift apartementnya. Ji Hae balik bertanya juga. Yoo Jung mengaku kalau tinggal di gedung ini. Ji Hae mengaku juga tinggal disana.
“Sejak kapan?” tanya Yoo Jung. Ji Hae mengaku Sejak minggu lalu. Yoo Jung menyimpulkan kalau Ji Hae memang baru pindah. Ji Hae membenarkan.
“Kau mengikutiku sampai ke sini. Aku senang, aku adalah panutan dan segalanya bagimu. Kau sampai mengikutiku dan pindah ke gedung ini. Tapi Itu cukup mengerikan.” Ejek Yoo Jung bangga.
“Semakin aku mengenalmu, opiniku semakin berubah.” Balas Ji Hae kesal.
Yoo Jung melihat Ji Hae memakai makeup di lift padahal ini adalah tempat umum merasa ini kelewat batas. Ji Hae pikir Hal seperti ini bisa dipahami di jaman sekarang karena juga tidak melakukannya tiap hari. Yoo Jung memberikan pepatah “Ketahuilah satu dan kau telah tahu semuanya."
“Bagaimana bisa kau tahu semuanya hanya dengan tahu salah satu saja? Sangatlah sulit untuk mengetahui seseorang hanya setelah mengenalinya sekali saja. Kita menyebut ini... kesalahan generalisasi yang terburu-buru, Seonbae.” Kata Ji Hae lalu keluar dari lift. Yoo Jung berteriak kesal karena Ji Hae tidak hormat hari ini dan mengejarnya. 


Eun Hyuk mengingat kembali saat Yoo Jung mengejar Tuan lee saat di kantor kejaksaann dan yakin kalau  sungguh melihatnya di suatu tempat tapi lupa dimana tempatnya. Ia lalu mondar mandir karena tidak bisa mengingatnya. Ji Wook melihat Eun Hyuk mengaku mengganggunya.
“Dia jadi seperti ini beberapa hari terakhir, karena mencari seseorang yang tak dia kenal.” Jelas Tuan Bang
Eun Hyuk kembali mengingat kembali saat bertanya pada Ji Hae apakah mengenal Pria yang bersama Jaksa Cha barusan. Ji Hae mengatakan kalau pria itu adalah pelaku pembakaran. Eun Hyuk pun mengulang sambil mengingat-ingat tentang Pelaku pembakaran.
“Saksi dari kasus Kang Sun Il...” ucap Bong Hee. Eun Hyuk tiba-tiba teringat sesuatu lalu memuji Bong Hee benar-benar luar biasa.
Bong Hee binggung mendengarnya, Eun Hyuk mencari dari berkasnya dan tersenyum bahagia karena menemukannya yaitu Namanya Lee Joon Hae. Semua nampak binggung dengan yang dilakukan Eun Hyuk.
Bersambung ke episode 30

 FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar