PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 14 September 2017

Sinopsis Manhole Episode 11 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Soo Jin berada di kampus seperti semua teman-temanya dari negera barat, lalu masih sempat mengambil foto teman-teman kampusnya. Lalu sempat mengobrol dan melihat jam kalau harus segera bergegas pergi, tapi tiba-tiba bukunya terjatuh. Seseorang mengambil buku yang terjatuh.
“Hei, ternyata kau, Soo Jin.” Ucap Jae Hyun terkejut. Soo Jin juga ikut terkejut kalau Jae Hyun ada dikampusnya.
“Aku tidak percaya bisa bertemu denganmu di sini. Apa Kau kuliah di sini?” kata Jae Hyun. Soo Jin membenarkan lalu mengucapkan terima kasih.
“Tunggu... Kenapa kau berada di Inggris?” tanya Soo Jin heran .
“Aku sedang berwisata dan ingin menemui teman yang berkuliah di sini.” Ucap Jae Hyun. Soo Jin bisa mengerti dan mengaku sangat senang bertemu dan pamit untuk masuk ke kelas.
“Nikmatilah wisatamu dan hati-hati di perjalanan” kata Soo Jin lalu segera pemit pargi. Jae Hyun tersenyum seperti rencananya berjalan lancara bertemu dengan Soo Jin. 

[September 2018]
Di kantor polisi
Phil tertidur dan jiwanya kembali masuk kedalam dirinya. Seorang pria seperti baru saja bangun setelah mabuk meminta air minum, sambil berjalan dan langsung menarik rambut Phil untuk mengambilkan air minum. Phil menjerit kesakitan.
“Hei, kau tidak tahu apa-apa soal kehidupan.” Ucap si pria kembali berbicara omong kosong. Polisi lain mengeluh melihat si pria kembali berulah mencoba untuk menarik tangan si pria.
“Di mana aku?” ucap Phil binggung baru terbangun dan kena jewer.
“Menurutmu di mana? Ini kantor polisi.” Kata temanya dan meminta agar melepaskan tangan menarik phil.
“Hei... Kau seorang polisi. Kenapa tidur di tempat kerja?” ucap si Pria
“Kenapa kau membuat masalah setiap pagi? Pulanglah! Pergi sana!” kata si pria
“Tidak mau... Istriku sangat menyeramkan... Aku ingin tidur... Aku akan tidur di sini... Biarkan aku tidur di sini.” Kata si pria dan melepaskan tanganya. Phil terlihat binggung kalau diri nya benar jadi polisi.
“Pak Bong, kau pasti merasa tidak nyaman karena baru mulai bekerja. Aku juga demikian meski sudah 30 tahun di sini.” Kata seniornya.
“Maaf. Tapi Ini tahun berapa sekarang?” kata Phil. Seniornya mengejek Phil yang terlalu tampan untuk bercanda dan memberitahu kala ini tahun 2018. Phil kaget karena ini masa depanya di tahuan 2018.
“Apa Kau masih bermimpi, ya? Ada apa denganmu? Kita harus berpatroli. Aku akan mengambil jaketku. Bersiaplah. Cepat” kata Seniornya. Phil benar-benar masih tak percaya kalau sekarang tahun 2018.


[Episode 11, Cinta selalu pergi menjauh]
"Kantor Polisi Gangbuk Seoul"
Phil binggung karena Seharusnya  kembali ke masa lalu, tapi malah berada di masa depan. Lalu mengingat terakhir kali mencoba menangkap seseorang yang memukul seseorang di terowongan dan melihat dibagian tangan ada luka tapi ketika ingin menarik topinya tapi tubuhnya sudah ditarik masuk ke dalam Man Hole.
“Itu belum tengah malam, tapi aku sudah masuk ke lubang got itu. Ini belum pernah terjadi. Kenapa ini terjadi?” ucap Phil Binggung. 

Seniornya datang bertanya apakah Phil Sudah siap. Phil binggung, Seniornya membahas kalau ia lebih tua darinya. Phil masih memikirkan kalau semua ini salah. Seniornya tak mengerti berpikir kalau yang harus menyetir. Phil mengataakn kalau yang akan menyetir.
“Begitu, ya. Tunggu, maafkan aku. Aku saja yang menyetir.” Kata Seniornya.
“Tidak, biar aku saja. Aku bisa menyetir dengan aman.”kata Phil berusaha untuk tak terlihat gugup dengan perkerjaan barunya. 

Mereka  menaiki mobil partoli, dan melihat seorang nenek yang membawa kardus berhenti ditengah jalan. Phil turun dari mobil membantu si nenek bersama seniornya, bahkan mendorong hingga ke pinggir jalan. Phil pun meminta si nenek agar bisa berhati-hati.
“Astaga, dahulu ini lingkungan yang bagus.” Ungkap Phil merasa ada yang berubah.
“Kenapa kau berkata begitu? Apa ada masalah? Kau seperti tidak mengetahuinya saja. Ada banyak serangan di malam hari. Jadi, semua warga tidak keluar setelah malam hari. Jika aku menangkap pelakunya, maka aku akan...” kata Seniornya lalu terdengar suara dari walkie talki meminta agar memberitahu lokasinya. 

Seniornya memberitahu kalau mereka  sedang berpatroli di wilayah Haewoo-dong. Polisi yang ada dikantor memberitahu, Vila Samho 101, Haewoo-dong 21 agar memeriksa keadaan warga. Seniornya pun mengatakan kalau  Mobil patroli 11 menuju lokasi lalu mengajak Phil untuk pergi ke Haewoo-dong 21.
Dua ahjumama sudah menunggu didepan dengan wajah panik dan mengajak mereka agar segera masuk. Phil dan Seniornya sudah berada di depan pintu mencoba mengetuk pintu, kalau polisi sudah datang dan meminta agar membukanya.
“Tidak ada gunanya... Aku sudah mengetuk pintunya berhari-hari. Tapi tidak ada jawaban.” Kata si Ahjumma panik
“Apa Kau yakin ada orang di dalam? Mungkin orang itu pergi selama beberapa hari.” Ucap Seniornya
“Aku sudah memeriksa kamera CCTV. Dia tidak keluar rumah selama sebulan. Aku takut dia sudah mati Karena itu aku menghubungi kalian.” Kata Ahjumma
“Aku harus menerobos masuk... Pak Bong, hubungi tukang kunci.”kata seniornya. Phil bingung mengaku  tidak tahu nomornya.
“Ahh.. Yang benar saja... Aku sudah menyuruhmu menyimpan nomornya di ponselmu. Apa Kau lupa...” ucap Seniornya. Phil hanya bisa meminta maaf. Sersan Choi pun menelp kalau membutuhkan bantuan dan berada di Vila Samho 101.


Pintu terbuka, Sersan Choi masuk lebih dulu memberitahu kalau Polisi Partoli masuk rumah, tapi tak ada sahutan dan melihat rumah yang gelap karena tirai tak dibuka. Phil membuka tirai sesuai perintah atasanya.
“Aku baru menjadi polisi, tapi sudah berada di TKP. Ini berlebihan. Sangat berlebihan.” Gumam Phil dan mencoba mencari sesuatu lalu membuka pintu dan melotot kaget, memanggil seniornya.
Seorang wanita sudah tergeletak, Sersan Choi mencoba memanggilnya tapi tak ada reaksi. Phil ingin mengendongnya lalu melihat ada foto si wanita dengan Jae Hyun. Ia mengingat selama melakukan perjalanan waktu melihat Jae Hyun bersama si wanita ditaman dan juga di pantai. Sersan Choi memanggil 119 kalau ada wanita yang pingsan.
“Ternyata dia.. Ini wanita yang mengencani si apoteker itu.” Gumam Phil akhirnya bisa menemukan wanita yang selama ini bersama dengan Jae Hyun. 

Mobil ambulance akhirnya membawa si wanita ke rumah sakit dan diberi cairan infus dengan terbaring di ruang IGD. Dokter memberitahu wanita itu pingsan karena kekurangan gizi dan anemia Tapi ini tidak serius, karena Dengan infus  akan segera pulih. Sersan Choi mengaku senang mendengarnya.
“Kudengar dia tidak keluar dari rumah selama sebulan.” Ucap Dokter
“Ya, tetangga menelepon dan melapor.” Kata Sersan Choi
“Jika dia belum makan, dan tidak keluar dari rumahnya, maka sepertinya dia memiliki masalah yang berat. Begitu siuman, maka dia harus menemui psikolog.” Kata Dokter. Sersan Choi mengerti karena akan mengurusnya.
“Aku akan menghubungi kantor. Kamu tetaplah di sini.” Ucap Sersan Choi pada Phil setelah Dokter pergi. Phil mengangguk mengerti. 

“Kenapa dia menjadi seperti ini? Dia memiliki foto bersama apoteker itu. Sepertinya mereka masih berkencan. Apa yang terjadi?” gumam Phil lalu melihat si wanita yang membuka mata.
“Maaf. Apa Kau sudah sadar?” ucap Phil. Si wanita binggung melihat sekeliling dan menanyakan keberadaanya.
“Kamu ada di rumah sakit. Aku polisi patroli, Tetanggamu menelepon dan membuat laporan. Kau pingsan saat ditemukan.” Kata Phil. Si wanita pun mengerti.
“Kudengar kau tidak keluar rumah selama sebulan. Apakah terjadi sesuatu?” tanya Phil. Si wanita mengaku Tidak terjadi apa-apa, tapi hanya tidak ingin keluar.
“Kalau begitu, kau mengenal Park Jae Hyun, bukan?” kata Phil mencoba memancing.
Si wanita kaget Phil bisa mengenalnya. Phil mengaku mengenalnya secara pribadi dan sejauh yang diketahuinya mereka  sudah lama berkencan dan bertanya apakah mereka masih mengencaniny. Si wanita meminta Phil mengenal Jae Hyun maka meminta agar mengatakan padanya, dengan tangan mengenggam tangan Phil.
“Tolong beri tahu dia, bahwa aku dirawat di rumah sakit. Jae Hyun tidak mau menemuiku,saat aku sangat menderita karena dia. Jadi, tolong beri tahu dia. Jika mendengar aku dirawat, mungkin dia akan khawatir dan datang menemuiku.” Ucap si wanita.
Sersan Choi datang melihat tangan si wanita memegang tangan Phil. Si wanitamelihat sersan Choi datang langsung melepaskanay. Sersan Choi bertanya ada apa. Phil mengaku Bukan apa-apa dan Pasien sudah sadar. Sersan Choi lalu memastikan keadaan pasien dan menyuruh Phil peri saja karena akan mengurus sisanya. Phil menganguk mengerti. 


Phil berjalan sendirian mengingat si wanita yangtampak baik-baik saja saat terakhir dilihat, lalu ingin tahu Apa yang terjadi dengannya. Ia pikir kalau Jae Hyun putus dengannya Lalu Jae Hyunmemacari Soo Jin setelah itu. Tapi Phil pikir itu tak mungkin.
“Itu tidak mungkin karena Soo Jin kuliah di luar negeri.” Ucap Phil lalu menatap binggung melihat sosok orang yang dicarinya yaitu Jae Hyun dan masuk ke rumah Soo Jin.
“Kenapa dia masuk ke rumah Soo Jin?” gumam Phil binggung. 

Rumah Soo Jin
Orang Tua Phil dan Soo Jin sedang minum teh bersama, terlihat sangat akrab sebagai tetangga.  Orang Tua Phil pikir sudah lama tak datang ke rumah Soo Jin, Ibu Soo Jin mengajk mereka sering minum teh seperti ini mulai sekarang. Ibu Phil pikir mereka bisa menelpnya kalau ingin minum bersama
“Omong-omong, bukankah kamu ingin bilang sesuatu?” tanya Ibu Phil
“Yang ingin kukatakan adalah, Jika kalian tidak keberatan, bagaimana jika kita berwisata bersama?” ucap Ibu Soo Jin. Ibu Phil pikir itu menyenangkan, karena Musim gugur juga akan segera tiba.
“Bukan, maksud kami adalah berwisata ke luar negeri. Ada banyak paket perjalanan yang bagus dan murah.” Kata ibu Soo Jin
“Kau bilang Wisata ke luar negeri? Tapi bukankah itu sangat mahal?” kata Ibu Phil
“Ayolah. Pil sudah bekerja... Mintalah dia untuk membiayainya. Dan Juga bukan kami yang membiayai perjalanan nanti” kata Ibu Soo Jin seperti ingin pamer. Ibu Phil bertanya siapa yang akan membayarnya.
“Itu sudah jelas... Hanya ada satu orang yang akan melakukannya.” Kata Ibu Soo Jin bangga. 

Jae Hyun datang menyapa ayah dan ibu Soo Jin. Ayah dan Ibu Phil terlihat cemberut. Ibu Soo Jin menyapa Jae Hyun yang sudah datang. Jae Hyun pun menyapa orang tua Phil karena datang juga ke rumah Soo Jin.  Ibu Soo Jin langsung menyuruh Jae Hyun duduk disampingnya.
“Kau pernah bilang akan membiayai perjalanan kami ke luar negeri, jadi, kami mengusulkan agar mereka ikut dengan kita.” Kata Ayah Soo Jin.  Jae Hyun menganguk mengerti.
“Senang sekali bisa ada teman.” Kata Ibu Soo Jin lalu melihat sesuatu yang dibawa Jae Hyun.
“Aku membawakan kalian beberapa suplemen. Aku memasukkan vitamin dan zat besi yang cukup. Pastikan kalian meminumnya.” Kata Jae Hyun penuh kasih sayang pada ayah dan ibu mertuanya.
Orang Tua Soo Jin makin bahagia dan memuji Jae Hyun. Orang Tuan Phil makin cemberut karena keduanya seperti ingin memberitahu kalau punya menantu yang perhatian dan baik hati, lalu keduanya merasa tiba-tiba sangat gerah. Tiba-tiba Phil datang melihat ayah dan ibunya ada dirumah Soo Jn dan bertanya apa yang sedang dilakukanya.
“Kami sedang minum teh di sini. Kenapa kamu kemari dan tidak pulang setelah kerja?” ucap Soo Jin
“Aku melihatnya masuk ke rumah ini. Kenapa kau duduk di sini?” ucap Phil menujuk pada Jae Hyun dengan sinis.
“Apa anehnya jika menantu kami datang berkunjung? Sikapmu aneh sekali.”kata Ibu Soo Jin. Phil kaget mengetahui kalau Jae Hyun sebagai  Menantu dengan mengumpat. Ibu Soo Jin tak bisa terima menantu kesayanganya dihina oleh Jae Hyun.
“Phil, jaga bicaramu dengan menantu kami.” Kata Ibu Soo Jin. Ibu Phil juga binggung dengan mengajak suaminya agar membawa Phil pulang saja.  Phil Masih binggung karena Jae Hyun dianggap Menantu. Ayahnya menarik Phil segera keluar dari rumah sebelum ada keributan.
“Dia mabuk atau apa? Pil menjadi makin aneh dari hari ke hari.” Ucap Ayah Soo Jin
“Kau benar. Aku penasaran kapan dia akan dewasa. Harap dimaklumi, Nak.” Kata Ibu Soo Jin. Jae Hyun menganguk mengerti. 


Orang Tua Phil membawa anaknya masuk rumah. Ibu Phil mengeluh tidak bisa menahan malu karena Phil mempermalukannya, berpikir kalau baru  meminum satu pak soju dalam perjalanan pulang. Phil mengaku kalau sangat sadar.
“Dan apa maksud Ayah, Soo Jin berkuliah di luar negeri, bagaimana mungkin dia menikah?” ucap Phil binggung
“Dia kembali dan menikah sejak lama...Omong kosong apa yang kamu bicarakan?” kata Tuan Bong heran
“Kau sudah pasti mabuk. Masuklah ke kamarmu dan tidur.” Kata Ibunya
“Tidak...Aku tidak akan memercayai Ayah, sampai kulihat sendiri.” Kata Phil keluar.  Ibu Phil binggung dengan bertanya-tanya apakah Phil benar-benar putranya. Ayah Phil mengaku Kadang juga meragukan fakta itu.

Phil masuk ke studio tempat Soo Jin biasa berkerja dan mendekat pada seorang pria. Pria itu melihat Phil mengenal sebagai teman Soo Jin. Phil membenarkan dan memastikan kalau Soo Jin kuliah di luar negeri, Si pria measa heran dengan ucapan Phil, karena Soo Jin sudah lama menikah dan berhenti bekerja. Ia berkomentar kalau Phil sebagai teman tapi malah tidak mengetahuinya. 

Phil pergi ke tempat Goo Gil di tempat billiard. Goo Gil melihat Phil berpikir sudah pulang kerja hari ini. Phil bertanya apakah Goo Gil tahu bahwa Soo Jin sudah menikah. Goo Gil heran dengan pertanyaan Phil karena Soo Jin sudah menikah setahun lalu.
“Kau bilang Setahun?!! Tidak, dia bilang akan kuliah di luar negeri. Bagaimana mungkin dia menikah tanpa sepengetahuanku?” ucap Phil
“Apa ini ?? Kau menakutiku. Kau menimbulkan kekacauan saat kami mengirim kotak pernikahan ke rumahnya.” Ucap Goo Gil. Phil binggung dan mengingat sebelumnya diawal, dengan mabuk berteriak marah karena Jae Hyun berisik untuk mulai melakukan tradisi pernikahan.
Phil kena pukulan Jae Hyun jatuh pingsan dan dibawa ke rumah Jin Sook setelah itu mengantar pulang Soo Jin dan Soo Jin memberikan undangan pernikahannya.
“Goo Gil... apakah aku dipukuli Jae Hyun?” tanya Phil. Goo Gil membenarkan  Phil dipukul oleh Jae Hyun dan ia yang menggendongnya dengan dibawa kerumah Jin Sook
“Jadi, aku berkelana satu tahun menuju masa depan mulai dari pertama menjelajahi waktu dari lubang got itu. Ini bukan situasi dalam perjalanan waktu... Ini kenyataan.” Gumam Phil benar-benar tak percaya. Goo Gil melihat temanya sangat ketakutan, berpikir kalau ini karena kurang tidur jadi menyuruh agar Pulang dan istirahatlah.

Foto pernikahan Soo Jin sudah tertempel di dinding, sementara Soo Jin sibuk membuat bekal dengan wajah bahagia. Saat itu bel rumah terdengar, Soo Jin melihat dua temanya sudah datang lalu membuka pintu. Mereka berteriak gembira masuk ke dalam rumah kalau datang untuk meminum jus dan ingin tahu apa yang sedang dilakukan Soo Jin.
“Aku sedang membuat bekal makan siang untuk suamiku.” Ucap Soo Jin bangga. Jin Sook ingin mencicipinya. Soo Jin langsung melarang dan Menyuruh agar makan buah saja.
“Sudah lama kalian tidak datang berkunjung. Aku dan Jin Sook sibuk mengelola bisnis kami. Yah.. Lebih spesifiknya, hanya Jin Sook yang selalu sibuk.” Ucap Jung Ae sedih
“Aku memberikan trukku kepadamu di lokasi bisnis yang bagus. Kenapa bisa gagal?” kata Jin Sook heran
“Aku tahu. Aku mempercayaimu saat pertama kuambil alih. Entah kenapa tidak berjalan lancar. Tapi Tetap saja, kamu bisa mengandalkan rasa jusku. Minumlah segelas.” Kata Jung Ae sudah membawakan Jus untuk teman-temanya. 

Phil duduk ditaman dengan wajah masih tak percaya karena sekarang mengetahui kalau Soo Jin sudah menikah setahun lalu. Soo Jin dkk minum jus bersama-sama. Jin Sook bertanya pada Jung Ae apakah belum berpacaran dengan Dal Soo. Soo Jin  pikir Tidak usah membahas itu karena Itu hanya akan membuat kesal. Jin Sook setuju.
“Bagaimana denganmu, Jin Sook? Aku tidak menyangka kau akan mengencani dia.” Kata Soo Jin
“Benar. Aku juga penasaran. Apa yang kau sukai darinya?” kata Jung Ae 
“Aku mengencaninya bukan karena ada sesuatu. Lagi pula, tidak ada yang tahu masa depan akan seperti apa. Kita sedang di rumah Soo Jin. Hentikan obrolan ini.” Kata Jin Sook
“Bagaimana kabar Jae Hyun? Kau pasti menjalani kehidupan pernikahan yang menakjubkan, dengan melihatmu membuatkannya bekal makan siang. Kau istri yang setia.” Ucap Jin Sook
“Aku selalu gembira.” Ungkap Soo Jin melihat cincin yang melinbkar dijarinya. Keduanya langsung berkomentar kata-kata Soo Jn menjijikkan.
“Hei, Ini sudah pukul 12.00. Bukankah kalian harus membuka kedai? Aku akan keluar bersama kalian.” Kata Soo Jin setelah melihat jam dinding rumahnya.
Mereka bertiga pun berjalan keluar dari rumah dengan wajah gembira, Soo Jin meminta agar Makanlah yang teratur, Jin Sook pun berpesan agar nanti jumpa di Bar Bongbong. Soo Jin mengatakan tidak akan terlambat. Mereka pun berpisah arah, Soo Jin berjalan dengan membawa kotak makan untuk suaminya, lalu merasakan ada orang mengikutinya.
Tapi Saat membalikan badan tak melihat siapapun lalu bergegas pergi. Ternyata wanita, mantan pacar Jae Hyun terus melihat dari kejauhan seperti penguntit. 


Soo Jin sampai didepan apotik melihat Jae Hyun sedang berbicara dengan beberapa pasien kakek-kakek yang mengeluh sakit. Jae Hyun dengan ramah dan juga sabar menanganinya dengan akan memberikan obat. Soo Jin seperti terharu melihat Jae Hyun yang sangat perhatian dan baik hati. Jae Hyun lalu tersadar kalau Soo Jin sudah sedari tadi menunggu didepan pintu.
Keduanya pergi ke taman, Soo Jin dengan bangga memperlihatkan kotak makan yang lengkap untuk suaminya. Jae Hyun tak percaya kalau SooJin yang  membuat semua ini. Soo Jin tahu sebelumnya Jae Hyu Bing sudah bosan makan di luar jadi memutuskan untuk memasak sesekali. Jae Hyun mulai mencoba makanan Soo Jin dan memujinya, dari kejauhan Phil melihat keduanya yang terlihat sangat mesra sebagai suami istri. 

“Aku bertemu dengan Pil di rumah ayahmu saat aku mampir. Dia pasti mabuk, karena Dia mengatakan hal aneh saat aku masuk. Kurasa dia tidak bisa menerima bahwa kita sudah menikah. Katanya dia tidak percaya aku telah menikahimu” cerita Phil
“Ya ampun, dasar Phil... Pasti kau menjadi canggung.” Kata Soo Jin merasa tak enak hati
“Dia tampak mabuk, jadi, kubiarkan saja.” Kata Jae Hyun lalu mengajak Soo Jin untuk makan sambil menyuapinya.
“Kenapa situasinya menjadi begini?” gumam Phil tak percaya melihat keduanya.
“Ada yang harus kukatakan. Aku ingin mulai mengelola studio. Bolehkah aku membukanya lagi?” kata Soo Jin memohon izin pada suaminya.
“Kau belum lama menutupnya dan sudah bekerja keras sampai sekarang. Bukankah kau layak beristirahat lebih lama?” ucap Jae Hyun tak ingin Soo Jin berkerja
“Kurasa aku bukan tipe yang suka melakukan pekerjaan rumah tangga. Aku sangat ingin bekerja.”kata Soo Jin. Jae Hyun pikir  akan pertimbangkan. Soo Jin mengerti
“Kita akan menemui teman-temanku malam ini.” Kata Soo Jin. Jae Hyun mengetahui dan akan ke sana begitu apotek tutup lalu tiba-tiba terbatuk. Soo Ji panik karena lupa membawa minum jadi akan membelikan jus karena temanya yang membuka truk Jus. Jae Hyun pun membiarkan Soo Jin pergi. 


Phil akan berjalan pergi setelah melihat Soo Jin dan Jae Hyun makan bersama. Soo Jin melihat Phil berjalan didekatnya langsung memanggil bertanya sedang apa ditaman. Phil mengaku dalam perjalanan pulang setelah kerja. Soo Jin membahas kalau Phil  mengatakan hal aneh di rumah orang tuanya.
“Maaf. Aku pasti tidak berpikiran jernih saat itu.” Ucap Phil
“Kau harus berhenti minum dan itu akan merusak kesehatanmu.” Kata Soo Jin
“Soo Jin... Apakah kau benar-benar menikah?” kata Phil masih tak percaya. Soo Jin heran Phil malah menanyakan hal itu
“Hanya saja... Aku masih tidak bisa memercayainya.” Akui Phil. Soo Jin rasa Phil belum sadar jadi menyuruh agar Lekas pulang dan istirahatlah.
“Sampai jumpa nanti malam di Bar Bongbong. Kau tahu kita akan berkumpul malam ini, kan?”ucap Soo Jin. Phil menganguk mengerti. Keduanya pun berpisah, dan dari kejauhan Jae Hyun melihat keduanya yang berbicara seperti merasa khawatir. 

Ayah Phil memijat punggung istrinya, menanyakan keadaanya sekarang. Ibu Phil pikir merasa lebih baik setelah mendapatkan pijatan dari suamnya. Ayah Phil tahu istrinya pasti stres karena Phil.  Ibu Phil mengaku sangat frustrasi setiap kali memikirkannya.
“Kurasa dia masih memikirkan Soo Jin setiap mabuk. Dia tidak bisa melupakan rasa suka selama 28 tahun dalam sekejap.” Ucap Ibu Phil. Ayah Phil pikir Biarkan waktu yang mengatasinya.
“Aku tidak menyukai ibu Soo Jin yang menyombongkan Jae Hyun, dan aku membenci melihat Phil yang hidup sendirian tanpa kekasih.” Ungkap sang istri. Ayah Phil binggung apa yang harus dilakukan.
“Coba kalau lihat ini adalah para wanita yang tertarik melakukan kencan buta dengannya. Bagaimana dengannya? Tatapannya sangat hangat. Dia cantik, kan?” ucap Ibu Phil memperlihatkan beberapa wanita. Ayah Phil memberikankomentar ada wanita yang lebih baik dengan pilihan istrinya, mereka mulai berdiskusi untuk menjodohkan anaknya.
“Pendapat kita tidak penting. Phil tidak berniat melakukan kencan buta.” Kata Ayah Phil
“Dia mungkin berubah pikiran begitu bertemu dengan mereka. Mereka semua secantik Soo Jin.” Kata Ibu Soo Jin. Ayah pikir pikir tak ada ruginya jadi lebih baik tanyakan saja. 


Phil pulang kerumah  dengan wajah lelah mengatakan kalau ingin tidur lalu naik ke lantai atas. Ayah dan Ibunya melonggo, lalu memilih satu foto dan Ibu Phil pun segera bergegas. Phil melihat kamar Soo Jin yang bersebelahan denganya tapi sekarang sudah kosong.
“Aku tidak percaya Soo Jin menikah. Apakah ini sesuatu yang tidak bisa dicegah?” ungkap Phil terlihat frustasi. Ibunya masuk kamar.
“Ibu tahu kau lelah, tapi lihatlah ini. Bagaimana menurutmu? Tipe idamannya adalah polisi. Ibu merasa dia akan sangat cocok denganmu.” Ucap Ibu Phil
“Aku tidak mau melakukan kencan buta, Bu.” Kata Phil menolaknya
“Setidaknya kamu lihat fotonya lebih dahulu. Dia juga sangat cantik, bahkan secantik selebritas.” Kata Ibu Phil merayu
“Tidak. Aku akan hidup sendiri selama hidupku.” Kata Phil langsung berbaring diatas tempat tidurnya.
“Kapan kau akan melupakan Soo Jin? Semua temanmu sudah menikah dengan bahagia. Apakah hanya kau yang akan bersedih dan melajang?” kata ibu Phil kesal. Phil membenarkan.
“Aku akan bersedih dan melajang selama sisa hidupku.” Kata Phil. 

Mobil Truk "Jus Hong"
Jung Ae terlihat kesal sambil mengumpat karena Bisnis Jin Sook berkembang tapi dirinya sebenar-benar tak seperti temanya. Goo Gil sudah ada didepan tru bertanya apakah ia perlu membagikan selebaran. Jung Ae baru sadar Goo Gil sudah ada didepanya. Goo Gil bertanya penjualan sekarang.
“Baru terjual tiga gelas.” Kata Jung Ae. Goo Gil mengeluarka uang untuk memesan segelas jus dingin.
“Dan kaulah yang membeli ketiga gelas itu. Berhentilah meminumnya. Kau akan sakit.” Ucap Jung Ae. Goo Gil dengan bangga kalau dirinya tak mungkin sakit dengan tubuh tambunnya.
“Kita akan berkumpul malam ini. Apa Kau mau datang?” kata Goo Gil. Jung Ae mengaku tak tahu akan datang atau tidak.
“Kenapa? Apa kau takut Dal Soo akan datang?” ucap Goo Gil. Jung Ae marah kalau tak ingin membahas Dal Soo lagi.
“Dia tidak akan datang Dia orang penting sekarang. Untuk apa dia datang? Ikutlah dengan kami. Ayolah.” Kata Goo Gil merayu. Jung Ae masih tak tahu tapi Goo Gil terus berusaah agar Jung Ae mau datang. 

"Perusahaan Dagang Blue Moon"
Dal Soo duduk dibelakang meja dengan jasnya, Sekertarisnya memberikan anggaran tahun depan dan membutuhkan tanda tangan. Dal Soo langsung memberikan tanda tangan. Sekertarisnya meminta agara Dal Soo harus memeriksa isinya.
“Kakakku adalah CEO-nya. Aku yakin dia sudah membereskan semuanya.” Ucap Dal Soo. Sekertarisnya pun akan melanjutkan rencana ini. Dal Soo menatap kearah jendela kantornya
“Kenapa hidup begitu membosankan? Aku sudah muak.” Ungkap Dal Soo lalu melihat pesan yang masuk ke dalam ponselnya "Kami akan berkumpul malam ini, Dal Soo.Kamu harus datang."  Dal Soo piki tak mungkin dirinya akan datang.
Bersambung ke part 2 
FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar