PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 21 September 2017

Sinopsis Manhole Episode 13 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Goo Gil melihat ada pemukulan di sebuah gang yang gelap, lalu buru-buru menelp Phil. Tapi Ia malah kena ikut pukul dan babak belur sampai Phil berterika memanggil Goo Gil di ponsel tak ada sahutan.  Phil berlai meminta Goo Giil Bertahanlah sebentar.
“Tidak terjadi apa pun dan kau baik-baik saja, bukan? Kau harus bertahan. Aku akan segera ke sana. Halo..  Kau bisa mendengarkanku? Goo Gil, jarakku dekat.” Ucap Phil terus berlari
Saat itu Jae Hyun sudah melihat Goo Gil tergeletak mendengar suara Phil yang memanggil Goo Gil. Jae Hyun memastikan wajah Goo Gil lalu mengumpat pada dirinya yang salah sasaran, pada orang yang dikenalnya. Terdengar suara  Phil memanggil Goo Gil dan Jae Hyun langsung kabur.
Phil melihat ada orang yang kabur, tapi memilih untuk melihat keadaan Goo Gil yang terluka parah dan langsung menelp ambulance. Jae Hyun melihat dari depan apa yang sedang dilakukan Goo Gil. 

Jae Hyun sampai di rumah dan sudah berganti pakaian lalu menaruhnya dibagasi mobilnya. Sementara Soo Jin melamun di ruang TV mengingat ucapan Phil “Apa Kau sudah tahu banyak tentang Jae Hyun sebelum menikah? Aku hanya ingin tahu apakah kau menikahinya setelah mengenal Jae Hyun. Aku tidak sepenuhnya yakin dia orang yang baik. Dia mungkin terlihat baik untukmu, tapi aku yakin ada sesuatu yang tidak kamu ketahui.” Jae Hyun pun masuk ke rumah
“Jae Hyun.... Kau pulang larut... Kenapa kau sangat berkeringat?” kata Soo Jin khawatir melihat suaminya.
“Aku berlari pulang agar bisa berolahraga.” Kata Jae Hyun menutupi rasa gugupnya.
Ponsel Soo Jin berbunyi, lalu terdengar teriakan terkejut mengetahui Goo Gil terluka. Jae Hyun pura-pura bertanya apa yang terjadi. Soo Jin panik memberitahu kalau Goo Gil diserang dan di rumah sakit, jadi harus melihat dia. Jae Hyun berpura-pura kaget dan langsung mengajak Soo Jin segera pergi. 


Phil melaporkan melalui telp kalau membawa korban penyerangan ke rumah sakit dan bersama korban. Jadi Ia akan menelepon balik begitu menerima laporan dari dokter. Goo Gil terlihat belum sadarkan diri dengan banyak luka di bagian tubuhnya.
“Aku sudah memberikan pertolongan pertama kepada pasien.” Kata Dokter. Phil pun mengucapkan Terima kasih. Jung Ae, Jin Sook dan Suk Tae akhirnya datang dengan wajah panik.
“Apa yang terjadi?” tanya Suk Tae dan Jung Ae hanya bisa menatap sedih Goo Gil yang tak sadarkan diri.
“Goo Gil diserang. Sebelumnya dia menyaksikan penyerangan dan meneleponku. Jadi Kurasa dia juga diserang.” Jelas Phil
“Bagaimana keadaannya sekarang?” tanya Jin Sook
“Dia belum sadar, tapi kurasa lukanya tidak parah.” Kata Phil. 

Goo Gil membuka sedikit matanya sempat melihat Jung Ae lalu menanyakan keberadaanya. Jung Ae memberitahu kalau di rumah sakit, dengan Phil menemukannya serta membawanya ke rumah sakit. Jung Ae memastikan keadaan Goo Gil lebih dulu. Goo Gil mengaku baik-baik saja dan ingin bangun.
“Goo Gil, jangan bergerak... Kau harus menjalani tes lagi.” Ucap Phil menahan Goo Gil agar tak bangun dari tempat tidurnya.
“Coba Lihatlah wajahmu... Seharusnya kau kabur saja. Kenapa kau terlibat?” keluh Jung Ae.
“Bagaimana mungkin aku kabur saat seseorang diserang?” kata Goo Gil
“Apa Kau ingat sesuatu tentang si Penyerang? Apa Kau melihat wajahnya?” tanya Phil. Goo Gil  mengaku tidak karena Kejadiannya sangat cepat.

Soo Jin akhirnya datang dengan Jae Hyun, menanyakan keadaan temanya. Goo Gil pikir Soo Jin tak perlu datang karena Lukanya tidak parah. Soo Jin pikir tak mungkin kalau tidak datang karena temanya itu terluka. Goo Gil pun melihat Jae Hyun yang juga datang.
“Tentu saja. Aku sangat mencemaskanmu.” Ucap Jae Hyun. Goo Gil pun mengucapkan Terima kasih sudah datang.
“Syukurlah lukamu tidak bertambah. Omong-omong, Apa kau menangkap pelakunya?” tanya Jae Hyun. Phil mengatakan belum.
“Goo Gil... Aku akan menangkap pelakunya apa pun terjadi. Jangan khawatir, sekarang Aku harus kembali ke TKP. Rekanku pasti sudah berada di sana. Tolong jaga dia.” Kata Phil. Semua teman-temanya meminta Phil juga berhati-hati. Jae Hyun menatap dingin saat Phil yang pergi. 

Sersan Choi keluar dari TKP dengan sudah dibuat garis polisi dan banyak yang melihat. Phil pun datang melihat seniornya, sersan Choi bertanya Bagaimana keadaan korban. Phil mengatakan Lukanya tidak parah dan langsung datang ke TKP setelah korban sadar.
“Apa Anda menemukan bukti?” tanya Phil. Sersan Choi mengatakan  Tidak sama sekali dan Sangat bersih.
“Pelakunya sangat licik.” Ungkap Sersan Cho. Phil melihat dibagian tiang listik ada CCTV dan mengajak mereka agar memeriksa kamera CCTV.

Mereka bertiga melihat rekaman CCTV dengan banyak orang lalu lalang. Phil melihat sosok dengan pakaian hitam yang berjalan lalu meminta menghentikan video menurutnya Orang ini mencurigakan. Sersan Choi pikir juga setuju karena Selain korban, hanya  orang itu  yang masuk ke TKP. Phil meminta agar lebih di perbesar lagi gambarnya.
“Dia ramping, Tingginya sekitar 180 cm. Wajahnya sepenuhnya ditutup. Jika kita mendapatkan yang lebih konkret, itu akan lebih bagus. Kita kembali ke TKP besok pagi.” Ucap sersan Choi. Phil pun menyanggupinya.
“Dia menutupi seluruh wajahnya dengan masker.”kata Phil memikirkan orang yang mungkin dicurigai olehnya. 

Jae Hyun membersihkan wajahnya, dan baru melihat ada sedikit goresan dibagian leher. Soo Jin sibk menyiapkan saran dan melihat berita yang disiarkan di TV.
“Telah terjadi penyerangan lagi di jantung kota Seoul. Semalam, di sebuah terowongan di Eunha-gu, seorang pria menyerang Pak Park tanpa sebab. Lalu dia menyerang Pak Yang, seorang saksi. Kepolisian memulai investigasi. Kepolisian mengeluarkan rekaman CCTV tersangk dan mengumumkan dia sebagai buronan.”
Jae Hyun keluar dari kamar bertanya apa yang sedang ditonton istrinya. Soo Jin memberitahu kalau Kasus Goo Gil masuk berita dan Sang Penyerang telah terekam, yaitu memakai topi hitam dan masker hitam. Jae Hyun tak banyak komentar mengajak Soo Jin agar sarapan saja. Soo Jin lalu tersadar melihat bagian leher Jae Hyun yang terluka. Jae Hyun mengaku  hanya luka sayat saat bercukur.
“Pasti sakit. Biar kuambilkan salep.” Kata Soo Jin. Jae Hyun pikir tak perlu dan mengajak Soo Jin untuk segera makan saja.
“Pil berkata dia yang menangani kasus itu. Apa Dia sudah menemukan petunjuk?” tanya Jae Hyun  mencari tahu
“Entahlah... Aku belum berbicara dengannya. Aku akan menanyai soal itu jika bertemu.” Kata Soo Jin. Jae Hyun menganguk mengerti
“Jae Hyun, aku akan mengambilkan jasmu. Kau makan saja lebih dahulu.”kata Soo Jin. Jae Hyun mencoba untuk tak terlihat gugup walapun sedikit gelisah. 


Phil bertemu dengan Tuan Park kalau sudah mengamankan rekaman CCTV dan ingin memastikan kalau orang yang terekam dalam CCTV. Tuan Park mengaku tak tahu dan tidak ingat. Istrinya berkata kalau suaminya sekarang linglung jadi meminta Tolong tangkap pelakunya.
Akhirnya Phil pergi sekitar tempat kejadian memberitahu  Terjadi penyerangan semalam dan sedang mencari seorang pria. Mereka semua mengelengkan kepala kalau memang belum pernah melihat. Phil pergi ke ke tempat lain dan sempat menunggu didepan rumah.Si pemilik rumah datang terlambat, setelah melihat foto yang diberikan Phil mengaku kalau tak melihatnya. 

Soo Jin pergi kerumah ibunya, Sang ibu kaget mendengar kalau  Goo Gil diserang. Soo Jin memberitahu kalau Kabar itu sudah masuk berita. Ibu Soo Jin baru tahu kalau berita yang ditayangkan di TV itu tentang Goo Gil dan benar-benar tak percaya.
“Apa Goo Gil baik-baik saja?” tanya Ibu Soo Jin. Soo Jin memberitahu kalau Goo Gil dirawat di rumah sakit.
“Lukanya tidak parah, tapi aku sangat terkejut.”cerita Soo Jin. Ibu Soo Jin benar-benar tak menyangka menurutnya Orang gila macam apa yang akan melakukan itu. Soo Jin juga setuju dengan ibunya.
“Jangan keluar di malam hari... Kau berhati-hatilah. Suruh Jae Hyun cepat pulang., karena Bahkan pria dewasa pun dipukuli. Ibu tidak merasa aman.” Kata Ibu Soo Jin. Soo Jin mengaku juga melakukan hal yang sama.
“Aku menyuruh Jae Hyun untuk menutup apotek lebih awal.” Kata Soo Jin
“Omong-omong, bagaimana hubunganmu dengan Jae Hyun?” tanya ibunya. Soo Jin mengaku mereka baik-baik saja.
“Bersikap baiklah kepada Jae Hyun. Ibu tidak pernah melihat orang yang sebaik Jae Hyun.” Kata Ibu Soo Jin bangga.
Soo Jin mengejek kalau pasti akan melakukanya. Ibu Soo Jin lalu memberikan dua tempat makan besar,  kalau itu kimchi dan ikan jagungan kering kesukaan Jae Hyun jadi Soo Jin bisa membawa pulang. Soo Jin terlihat senang menerimanya,  dan akan berikan beberapa untuk Goo Gil juga. Ibunya pun setuju. 


Sekertaris melihat jus milik Jung Ae yang tutup. Dal Soo binggung apa yang terjadi pada Jung Ae karena food truknya tutup, lalu meminta agar sekertarisnya menelp Jung Ae untuk mencari tahu. Sekertarisnya pun menelp Jung Ae dari ponselnya.
“Apa Truk jusnya tidak buka hari ini? Aku ingin memesan minuman untuk rapat kami.” Kata Sekertaris Dal Soo. Jung Ae seperti menjelaskan keadaanya, lalu Sek Dal Soo menutup telpnya.
Dal Soo ingin tahu apa yang dikatakan Jung Ae.  Sek Dal Soo hanya mengatakan Jung Ae bilang hari ini tutup. Dal Soo makin penasaran Apakah terjadi sesuatu. 

Jung Ae menyuapi Goo Gil dalam kamar rawatnya, Goo Gil terlihat senang menerima suapan dari Jung Ae, dan berkomentar akalu Cedera itu menyenangkan karena Jung Ae menyuapinya jadi berpikir untuk tidak usah sembuh saja.
“Hentikan omong kosongmu dan makanlah.” Kata Jung Ae. Goo Gil meminta Jung Ae memberikan daging pada sendok nasinya.
Soo Jin datang melihat Goo Gil sedang makan lalu menanyakan keadaanya. Goo Gil mengaku baik-baik saja. Soo Jin memberitahu kalau Ibunya memberi lauk untuk dibagikan untuk Goo Gil juga. Jung Ae memberitahu kalau sudah memasak lauk yang cukup untuk Goo Gil, tapi mengucapkan terimakasih untuk temanya.  Soo Jin pikir Jung Ae pasti repot sekali.
“Aku menonton berita mengenai kasusmu.” Kata Soo Jin. Goo Gil mengatakan kalau ia juga menontonnya.
“Omong-omong, mungkin aku akan terkenal karena itu. Bagaimana menurutmu?” pikir Goo Gil
“Ini bukan hal menggembirakan. Mulai sekarang, jangan ikut campur urusan orang lain. Kau bahkan tidak jago berkelahi” kata Jung Ae marah
“Hari itu aku sedang kurang sehat.” Ungkap Goo Gil. Jung Ae mulai memukul Goo Gil yang berbicara sembarangn. Soo Jin setuju kalau Jung Ae memang harus memukulnya.
Phil datang melihat Soo Jin yang ada di dalam kamar, suasana jadi sedikit canggung. Phil mengaku tidak tahu Soo Jin juga datang. Jung Ae langsung bertanya apakah ada petunjuk tentang pelakunya. Phil mengatakan Belum.
“Aku sudah bicara dengan semua korban, dan mereka tidak ada yang melihat wajahnya. Aku tidak punya petunjuk.” Kata Phil
“Hei, ada yang ingin kukatakan soal itu. Saat aku bangun, maka aku teringat sesuatu. Kurasa ada bekas luka di pergelangan tangan pelaku. Bekas lukanya tidak kecil tapi Itu cukup besar..” Ucap Goo Gil lalu meminta Jung Ae agar mengambilkan kertas dan juga pensil dan mulai mengambar
“Kira-kira Seperti ini. Dia memiliki bekas luka yang panjang di pergelangan tangannya seperti ini.”kata Goo Gil memperlihatkan gambar lukanya.
Phil mengingat saat berjalan-jalan di Manhole, melihat luka yang sama sebelum tubuhnya ditarik pergi.
“Yahh..Semacam ini... Benar, itu dia.” Ucap Phil dengan tatapan kosong. Semua binggung mendengar ucapan Phil
“Ah . Aku pernah melihat seorang pria yang punya bekas luka seperti ini.” Cerita Phil. Jung Ae dan Goo Gil ingin tahu siapa orangnya.
“Aku juga memergokinya sedang memukuli seseorang. Tapi aku kehilangan jejaknya. Kurasa ini orang yang sama.” Cerita Phil
“Seharusnya kau menangkap dia. Siapa yang melakukan ini? Aku yakin dia gila.” Kata Jung Ae kesal. Soo Jin terlihat agak gugup mendengar penjelasan Phil
“Aku akan melaporkan ini ke markas agar mereka memakainya dalam penyelidikan.” Kata Phil. Goo Gil setuju agar Phil segera menangkapnya karena ingin melihat wajah si Bedebah itu. Jung Ae pun juga memohon agar Phil bisa menangkap si pelaku. 

Soo Jin dan Phil keluar dari rumah sakit bersama. Phil mencoba untuk berbaik hati membawakan makanan dari tangan Soo Jin dan akan mengantarnya pulang. Tapi Soo Jin menolak,  Phil pikir barang bawaan Soo Jin berat.
“Aku tidak apa-apa. Ini tidak berat.” Ucap Soo Jin tetap menolak
“Kita berteman. Kau bisa menerima bantuan ini.” Pikir Phil mencoba untuk menahan perasaanya.
“Aku tidak akan mampu memperlakukanmu seperti sebelumnya karena kau membenci Jae Hyun. Kita membutuhkan waktu jadi Sampai jumpa.” Ucap Soo Jin lalu bergegas pergi. Phil tak percaya Soo Jin bisa melakukan itu. 

Young Ju duduk di dalam kamar sambil bersenandung melihat foto dia dengan Jae Hyun. Lalu melihat luka dibagian leher bekas cekikan Jae Hyun. Dan mengingat kembali perkataannya “Kau tahu aku seperti apa saat aku marah. Jika kau mencoba menemui dia sekali lagi, maka aku tidak akan tinggal diam. Jadi, jagalah sikapmu.”
Young Ju malah tertawa seperti meyukai kalau Jae Hyun terlihat marah dan berbuat kasar padanya, lalu berkata “Jika aku tidak bisa memiliknya, maka tidak seorang pun bisa.”
Sementara Soo Jin memasukan makanan ke kulkas sambil berkata kalau Ada bekas luka juga di pergelangan tangan Jae Hyun. Dan Perasaannya jadi  tidak enak soal itu. Tapi Ia mencoba untuk mengabaikanya, saat itu ponselnya berdering. Young Ju menelp mengajak Soo Jin untuk minum teh bersama 

Soo Jin sudah duduk ditaman dan Young Ju datang membawakan segelas teh. Young Ju merasa Cuacanya bagus sekali jadi Pasti akan bagus jika memotret bersama Soo Jin.  Soo Jin pikir seperti itu jadi mengajak mergeka  pastikan untuk melakukannya di lain waktu.
“Omong-omong, aku suka syalmu. Di mana kau membelinya?” tanya Soo Jin.
“Ini hadiah dari seseorang.” Ucap Young Ju. Soo Jin penasaran apakah itu pacarnya dengan nada mengoda. Young Ju membenarkan.
“Seleranya bagus... Kau pasti senang.” Ungkap Soo Jin. Young Ju mengaku tidak.
“Dia direbut wanita lain.Kami sudah lama berpacaran, tapi dia akhirnya menikahi wanita lain.” Cerita Young Ju
Soo Jin kaget merasa kalau sekarang pasti berat bagi Young Ju. Young Ju membenarkan kalau  sangat mencintainya bahkan sampai sekarang. Soo Jin memberikan semangat agar Young Ju bisa tetap ceria karena pasti akan menemukan pria yang lebih baik darinya.
“Aku tidak membutuhkan orang lain, karena Harus dia. Jika ada seorang wanita yang mencintai suamimu melebihi dirimu, bisakah kau merelakan dia demi kebaikan wanita itu?” ucap Young Ju. Soo Jin terlihat gugup.
“Itu tidak akan pernah terjadi.” Kata Soo Jin. Young Ju pikir kenapa Soo Jin berpikir seperti itu.
“Jae Hyun awalnya adalah kekasihku, jadi, kau harus mengembalikannya kepadaku! Jika bukan karena kau, maka aku pasti masih di sisinya sampai sekarang. Kau merebut tempatku. Paham?”ucap Young Ju dengan mata penuh amarah.
Soo Jin kaget melihat reaksi Young Ju tak seperti biasanya,  lalu bertanya siapa Young Ju sebenarnya. Young Ju mengaku sebagai kekasih Jae Hyun, jadi akan memperingatkan Soo Jin kalau tidak akan mampu bertahan bersamanya Karena hanya  Ia yang bisa menghadapinya. Soo Jin merasa Young Ju sudah gila.
“Tidak ada yang perlu kubicarakan lagi. Aku mau pulang.” Ucap Soo Jin akan bergegas pergi
“Apakah kau tahu, dia pernah melakukan penyerangan dan dirawat di rumah sakit jiwa?” ucap Young Ju. Soo Jin membalikan badan seperti tak percaya mendengarnya.
“Itu Benar, kan? Kau tidak bisa menghadapinya.” Ungkap Young Ju. Soo Jin merasa kalau tidak mempercayai ucapannya lalu bergegas pergi.

Saat Soo Jin berjalan terlihat gugup,seperti mulai mempercayai ucapan Young Ju, tapi Ia berusaha agar menyadarakan pikiran karena Young Ju hanya wanita gila dan tidak boleh mempercayai ucapannya
Jae Hyun melihat artikel "Rekaman CCTV Penyerangan Secara Acak Ditemukan" dan langsung mengumpat kesal  karena jejaknya bisa ditemukan. Akhirnya Ia menelp biro perjalanan kalau ingin berwisata ke Inggris.

Soo Jin terdiam di rumahnya mengingat saat Jae Hyun melihat foto Young Ju bertanya siapa wanita itu. Soo Jin memberitahu kalau  Young Ju yang menemukan ponsel Jae Hyun dan bertemu dengannya lagi saat sedang memotret. Jae Hyun seperti tak mengenali Young Ju.
“Aku yakin bukan seperti itu... Tidak mungkin.” Kata Soo Jin menyakin diri sampai akhirnya Jae Hyun pulang
“Apakah terjadi sesuatu? Kau terlihat pucat. Apa Karena temanmu yang terluka itu?” tanya Jae Hyun. Soo Jin mengaku bukan karena itu.

“Omong-omong, Jae Hyun. Apa Kau ingat wanita yang menemukan ponselmu? Apakah kau mengenalnya?” tanya Soo Jin. Jae Hyun balik bertanya alasan Soo Jin menanyakan hal itu.
“Aku menemui Nona Park Young Ju hari ini. Dan dia bilang kalian sudah lama berkencan. Benarkah itu?” kata Soo Jin. Jae Hyun membenarkannya.
“Lalu kenapa kau bertanya kepadaku, seolah-olah tidak mengenalinya saat kutunjukkan fotonya?” tanya Soo Jin

“Aku tidak ingin kau tahu tentang dia. Saat aku melihat foto itu, maka aku tahu dia berusaha mendekatimu. Aku menyuruh dia agar berhenti menemuimu. Tapi kurasa dia tidak mau mendengar.”Maksudku, kau sudah menikah.” Kata Jae Hyun. Soo Jin ingin tahu alasanya.
“Jika sudah menemuinya, pasti kau kini mengerti bahwa keadaan mentalnya tidak stabil. Dia menguntit dan mengawasiku bahkan setelah kami putus. Dia membuatku melewati banyak kesulitan. Aku berniat mengambil langkah hukum, tapi saat itu kami masih berkencan. Jadi, aku tidak bertindak sejauh itu.” Cerita Jae Hyun
“Jae Hyun. Seharusnya kau memberitahuku ini sebelumnya. Tahukah kau betapa terkejutnya aku hari ini?” kata Soo Jin dengan memeluk suaminya.
“Maafkan aku, Soo Jin... Semua ini salahku.” Kata Jae Hyun
“Katamu mentalnya tidak stabil. Pasti tidak ada lagi yang bisa kau perbuat untuknya.” Ucap Soo Jin
“Kau pasti sangat terkejut. Aku akan melakukan sesuatu untuk memastikan dia tidak mendekatimu.” Kata Jae Hyun. Soo Jin meminta agar Jae Hyun harus berhati-hati juga. 

Suk Tae sedang menikmati kopi di waktu istirahatnya, seniornya datang membahas tentang  taman dengan lubang got yang mereka sudah tutup itu. Suk Tae bertanya memangnya ada apa. Seniornya bertanya-tanya dengan bagian pemeliharaan.
“Seseorang melapor semennya hancur.” Ucap Seniornya. Suk Tae kaget kalau Man Hole sudah ditutup hancur.
Suk Tae melihat Man Hole yang sudah ditutup mulai rusak dan tahu kalau itu pasti Phil dan ingin tahu apa yang digunakanya lalu melihat balu besar sebagai barang bukti Phil berusaha untuk merusak Man Hole dengan wajaha penuh amarah akan menangkapnya.

Senior Sersan menerima laporan dari Phil kalau ada Bekas luka di pergelangan tangannya. Phil memberitahu kalau Korban berkata pelaku memiliki bekas luka panjang di pergelangan dan memperlihatkan gambar Goo Gil dan merasa kalau ini dipakai sebagai petunjuk.
“Bagaimana kita bisa menemukan orang dengan bekas luka ini? Kita tidak bisa berkeliaran mencari bekas luka.” Ucap Juniornya
“ Kita mengumpulkan para tersangka untuk memeriksa bekas luka mereka. Itu lebih baik daripada tidak ada. Kita mungkin menemukan seseorang jika kita memilih seorang mantan narapidana dengan bekas luka di pergelangan. Serahkanlah ini kepada detektif yang bertugas.” Ucap sersan Choi. Phil mengangguk setuju.
“Bagaimana keadaan temanmu?” tanya sersan Choi
“Dia masih di rumah sakit. Tapi dia pulih lebih cepat daripada dugaanku.” Kata Phil
“Syukurlah. Kau pasti kesal dengan kejadian yang menimpa temanmu, tapi serahkanlah kasus ini kepada detektif yang bertugas, dan lanjutkan tugasmu di divisi patroli ini.” Ucap Sersan Choi.
Phil mengerti dan saat itu Suk Tae datang membawa palu besar langsung menuduh Phil yang merusak lubang got di taman, Phil langsung mengajak Suk Tae keluar dan berbicara pada Sersan Choi kalauakan menangani yang ini.


Suk Tae pikir Phil sudah gila karena melakukan itu dengan mencoba menjelajahi waktu lagi. Phil pikir Suk Tae bisa memikirkan betapa putus asanya, karena Suk Tae tidak mau menolongnya jadi terpaksa melakukannya sendiri.
“Apa Kau mengikuti agama era baru? Apa Ini Lubang Got Kudus, begitu? Kau bersikap gila belakangan ini.” Ejek Suk Tae.
“Jika kau tidak bisa memercayaiku, aku bisa mengerti. Tapi pikirkanlah perasaanku saat aku memintamu melakukan itu. Aku tahu akan dianggap gila. Kau bisa Pahamkah betapa putus asanya aku?” kata Phil
“Baik, anggap saja ucapanmu benar. Lalu Kenapa kau mencoba menjelajahi waktu?” tanya Suk Tae
“Karena aku tidak bahagia.. Bukan ini kenyataan yang kupilih. Sekeras apa pun mencoba, maka aku tidak bisa mengubah apa pun kenyataan ini.” Ucap Phil. Suk Tae sempat terdiam seperti mempercayainya.
“Hei.. Jika kau tiba-tiba seserius ini, Apa kau kira aku akan mempercayaimu? Aku peringatkan. Jika kamu melakukan ini lagi, aku akan membuatmu dipecat. Paham? Kendalikan dirimu.” Tegas Suk Tae lalu bergegas pergi. Phil pun hanya bisa diam saja dengan wajah frustasi.
Bersambung ke Part 2

 FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar