PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 22 September 2017

Sinopsis Manhole Episode 13 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Soo Jin memilihkan baju untuk Jae Hyun lalu melihat harus menyetrika kemeja dan juga Celana, saat membuka bagian jas menemukan sebuah amplop lalu keluar kamar melihat Jae Hyun, baru selsai mandi dan memberitahu kalau menemukan amplop di dalam saku jasnya.
“Kenapa kau beli tiket ke Inggris?” tanya Soo Jin. Jae Hyun mengaku kalau  tadinya kejutan, tapi sudah ketahuan.
“Hari jadi pernikahan kita akan tiba. Kau bilang ingin memotret di sana, jadi, aku menyiapkan itu sebagai hadiah.” Kata Jae Hyun. Soo Jin tak percaya Jae Hyun bisa melakukan hal itu padanya.
“Kami akan menutup apotek selama seminggu dan berpergian ke sana.” Jelas Jae Hyun. Soo Jin mengaku hanya Memikirkannya membuatnya sangat senang.
“Omong-omong, bagaimana dengan Goo Gil?” tanya Jae Hyun, Soo Jin memberitahu kalau Soo Jin akan keluar hari ini.
“Apa Mereka sudah menemukan petunjuk pelakunya?” tanya Jae Hyun. Soo Jin pikir belum menurutnya Itu penyerangan acak jadi akan sulit ditangkap.
“Kita harus melakukan satu pekerjaan sebelum pergi. Aku menyadari itu hari ulang tahun Ibu saat kita tiba di Inggris. Ayo kita temui dia dan membelikannya hadiah.” Kata Jae Hyun
“Sudahlah. Kamu tidak perlu membelikan dia hadiah. Aku hanya perlu memberi dia uang yang cukup.” Kata Soo Jin. Jae Hyun merasa tidak terlalu memikirkan itu jadi meminta Soo Jin agar ikut denganya saja. 


Goo Gil akhirnya pulang ke rumahnya. Jung Ae pikir Seharusnya Goo Gil tetap di sana lebih lama. Goo Gil mengaku bukannya sekarat dan juga harus membuka kembali tempat ini. Jae Hyun mengejek kalau Goo Gil terlalu rajin Lagi pula,  tidak akan menghasilkan banyak uang.
Saat itu ponsel Jung Ae berdering telp dari "Asisten" memberitahu kalau hari ini juga tidak bisa melakukan pesan antar. Goo Gil langsung mengambil ponsel dari tangan Jung Ae kalau bisa mengirim dan kaget kalau ingin memesan 40 gelas dan menutup telpnya.
“Aku sungguh baik-baik saja. Kau harus membuka usahamu dan akan kehilangan semua pelangganmu.” Kata Goo Gil
“Bukan itu yang penting sekarang.” Ucap Jung Ae. Goo Gil memperingatkan Jung Ae agar bisa mendengarkanya.
“Jangan pergi ke sana lagi.  Aku akan kembali setelah melakukan pengantaran. Jadi, tetaplah di sini dan istirahat, ya?” ucap Jung Ae. Goo Gil mengangguk mengerti. 

"Perusahaan Dagang Blue Moon"
Sekertarisnya memberitahu Dal Soo sudah waktunya rapat dewan dan memesan minuman dari truk jus yang sebelumnya. Dal Soo meminta Tolong agar terus lakukan itu, lalu bertanya apakah sudah tahu kenapa truknya tutup kemarin?
“Begini, pria yang datang kemari bersama Nona Hong...” ucap Sekertarisnya. Dal Soo bertanya apakah masuknya Goo Gil.
“Sepertinya dia mengalami kecelakaan. Di diserang di malam hari dan diopname.” Ucap Sekertarisnya. Dal Soo kaget akan bergegas pergi.
“Rapat dewan akan segera dimulai.” Kata Sek mencoba menahanya. Dal Soo mengatakan akan segera kembali jadi Tolong buatkan alasan.

Sek mengejar Dal Soo sampai didepan lift kalau tidak boleh pergi. Dal Soo menyakinkan kalau tidak akan lama. Jung Ae datang keluar dari lift melihat Sek Kim bertanya ingin dibawa ke mana, lalu tersadar kalau ada Dal Soo didepanya. Dal Soo juga kaget karena bertemu dengan Jung Ae.
“Apakah dia orang yang memesan jus dari kedaiku?” ucap Jung Ae tak percaya. Sek Kim binggung dan Jung Ae akan pergi
“Jung Ae...Ayo bicara...” kata Dal Soo menahanya. Jung Ae pikir membahas soal apa.
“Kau kasihan kepadaku, jadi, diam-diam membeli jusku.”kata Jung Ae marah. Dal Soo pikir ingin membantunya
“Tepat sekali. Kau kasihan kepadaku. Apa Kau pikir aku pengemis? Apa aku semiskin itu? Apa Kau mengasihaniku? Itukah alasannya? Sekarang Aku akan pergi. Aku enggan bertemu denganmu lagi.” Kata Jung Ae. Dal Soo tetap ingin mengajak Jung Ae untuk bicara
“Kau meninggalkan kami, berhenti menghubungi, dan menemui kami. Kenapa kau berpura-pura khawatir sekarang?” ucap Jung Ae
“Karena aku mencemaskan kalian. Kau menderita saat menjalankan bisnis truk jus itu, dan Goo Gil terluka. Tentu saja aku mencemaskanmu.” Kata Dal Soo
“Ya, aku menjalankan bisnis truk jus, dan Goo Gil terluka. Lalu kenapa? Apa pedulimu?” ucap Jung Ae. 


Saat itu Ibu Dal Soo datang, Dal Soo langsung menutupi Jung Ae dengan tubuhnya. Ibu Dal Soo melihat anaknya sedang berada diluar ruangan,  Dal Soo bertanya alasan ibnya datang. Ibunya mengatakan sengaja  datang untuk makan siang bersama dengan anaknya.
“Bukankah rapat dewan sudah hampir dimulai? Kau mau ke mana?” ucap Ibunya. Dal Soo mengaku Tidak ke mana-mana dan mengajak segera masuk ruangan.
Dal Soo sempat melihat Jung Ae sebelum pergi, tapi memilih untuk pergi dengan ibunya. Jung Ae berjalan keluar dari gedung dan hanya bisa menangis. 

Phil duduk sendirian,  mengingat kembali saat Soo Jin yang menolak bantuanya kalau barang yang dibawanya itu berat. Lalu Soo Jin berkata “Aku tidak apa-apa. Ini tidak berat. Aku tidak akan mampu memperlakukanmu seperti sebelumnya karena kamu membenci Jae Hyun. Kita membutuhkan waktu. Sampai jumpa.”
“Soo Jin, kenapa kita makin menjauh?” gumam Phil lalu melihat sersan Cho yang datang.
“Si penyerang kini menjadi buruan. Ayo kita bagikan poster ini ke sekeliling.” Ucap Sersan Choi. Phil pun bergegas melakukan perintah. Dan melihat selembaran "Tersangka Kasus Penyerangan Diburu"

Jae Hyun mengajak ibu mertua dan Soo Jin ke tempat kursi alat pijat agar memilih yang disukainya. Ibu Soo Jin merasa Berkat Jae Hyun, hidup mereka sangat nyaman dan Soo Jin mendapatkan suami yang hebat, lalu tersadar melihat suaminya sudah merasakan kursi pijat lebih dulu.
“Sayang. Tolong jangan mengerang. Diamlah.” Ucap Ibu Soo Jin melihat suaminya seperti merasakan kenikmatan.
“Baiklah. Kau juga cobalah. Kau akan merasa sangat rileks.” Ungkap Ayah Soo Jin. Ibu Soo Jin mencoba dengan memutar lagu dari ponsel. Soo Jin tak percaya ibunya ternyata bisa melakukannya.
“Astaga. Benar... Mendengarkan musik selagi dipijat sangat menyenangkan.” Ucap Ibu Soo Jin merasa enak duduk didalam kursi pijat. 

Mereka pun makan bersama. Ibu Soo Jin langsung mengucapkan terimakasih pada Jae Hyun untuk kursi pijatnya. Jae Hyun berjanji akan lakukan yang lebih baik untuk ulang tahun Ibu tahun depan. Ibu Soo Jin merasa tak percaya Jae Hyun bisa  melakukan yang lebih baik bahkan sudah sangat baik kepada mereka.
“Omong-omong, kami akan pergi ke Inggris beberapa hari lagi.” Ucap Soo Jin. Ayah Soo Jin kaget karena mereka tiba-tiba ingin pergi ke Inggris.
“Jae Hyun memesan wisata ke Inggris untuk hari jadi pernikahan kami” akui Soo Jin dengan malu-malu.
“Astaga... Soo Jin, kamu sangat beruntung.” Ungkap Ibu Soo Jin. Ayah Soo Jin pikir Jae Hyun akan menghabiskan semua pendapatannya.
“Aku mencari uang untuk keluargaku.” Ungkap Jae Hyun. Ayah Soo Jin merasa tak enak hati mendengarnya.
Jae Hyun pikir harus kembali ke apotek sekarang lalu berpesan agar Soo Jin bisa makan dengan santai. Soo Jin menganguk mengerti dan akan bertemu di rumah. Ibu Soo Jin melihat ponsel Jae Hyun yang tertinggal diatas meja.  Soo Jin sempat panik tapi berpikir akan mampir ke apotek di perjalanan pulang. Ibu Soo Jin pun bisa tenang mendengarnya. 


Jae Hyun akan membuka apotik dan melihat Phil datang ke apotiknya lalu bertanya kenapa datang. Phil mengataakn sedang membagikan poster buruan dan Ini sangat serius. Jae Hyun sempat gugup mengambil selembar dan mengatakan akan menempelnya.
Saat membuka pintu apotik, kunci Jae Hyun terjatuh. Phil mengambilnya dan teingat kalau itu seperti bagian yang pecah, ditemukan saat di TKP terowongan, lalu bertanya apakah Gantungan kunci milik Jae Hyun. Jae Hyun membenarkan.
“Ini pecah... Kami menemukan benda yang sama dengan kunci ini di TKP dekat terowongan itu.” Ucap Phil terlihat curiga.
“Aku melewati terowongan itu setiap hari. Bisa saja aku menjatuhkannya di sana. Ini sudah lama pecah.” Kata Jae Hyun
Phil teringat kata-kata Goo Gil “Kurasa si Penyerang punya bekas luka di pergelangannya.” Lalu meminta izin untuk melihat bagian pergelangan tangannya karena harus memeriksa sesuatu.
“Apa Kau mencurigaiku sebagai si Penyerang?” ucap Jae Hyun mulai sinsi
“Situasinya membuatmu tampak mencurigakan.” Kata Phil merasa yakin
“Aku tahu kau tidak menyukaiku karena Soo Jin. Tapi Kau tidak boleh mencurigai orang karena alasan pribadi. Kau berharap akulah penyerangnya,kan? Karena dengan begitu, kau bisa memiliki Soo Jin.” Ucap Jae Hyun menyindir yang membuat Phil terdiam.
“Jika kau mengira aku pelakunya, tangkaplah aku. Tangkaplah aku jika kamu bisa.” Kata Jae Hyun.
Phil mulai naik darah kalau karena bisa menyakinkan kalau memang Jae Hyun pelakunya yang menyerang Goo Gil. Keduanya pun langsung saling memukul bergulingan dilantai. Phil ingin Jae Hyun menajawab kalau alasan melakukanya.
Saat itu seorang pria didepan apotik melihat perkelahian didalam dan menelp Polisi, kalau Seorang polisi memukul apoteker jadi meminta agar cepat datang. Soo Jin akan mengembalikan ponsel Jae Hyun kaget melihat suaminya sudah dipukul Phil dan langsung menari Phil agar menjauh. 




“Phil. Kenapa kau memukul Jae Hyun? Apa alasannya?” ucap Soo Jin marah
“Kurasa Phil mencurigaiku. Potongan gantungan kunci yang dia temukan di TKP cocok dengan gantungan kunciku. Sepertinya dia mengira akulah penyerangnya.” Kata Jae Hyun mencari kesempatan untuk menyudutkan Phil.
“Hei.... Apa Kamu gila dan sudah tidak waras, ya? Kenapa kau menyimpulkan dia pelakunya? Apa Kau menyebut dirimu seorang polisi?” ucap Soo Jin terlihat benar-benar marah
“Soo Jin... Jangan mempercayai orang ini. Dia berbahaya.” Kata Phil mencoa menyakinkan.
“Phil.. Kurasa aku tidak bisa bertemu denganmu lagi... Ya, aku tidak akan menemuimu lagi. Mulai hari ini, kita adalah orang asing. Kau bukan temanku lagi. Jadi Keluar.. Keluar dari sini!” kata Soo Jin lalu melihat keadaan Jae Hyun yang terluka. 


Sersan Choi dan anak buahnya baru datang melihat Phil keluar dari apotik memberitahu kalau Ada laporan seorang polisi berkelahi dengan warga sipil dan bertanya apakah itu Phil.  Phil membenarkan.
“Apa Kau sudah gila? Kau tidak boleh melakukan itu! Kenapa kau lakukan itu? Atas alasan apa seorang polisi memukul warga sipil?” ucap Sersan Choi akhirnya mengajak Phil ke markas.
“Pak Choi... Dialah pelaku kasus penyerangan itu. Hiasan yang kita temukan di TKP adalah bagian dari kuncinya.” Ucap  Phil menyakinkan.
“Phil... Kau bukan jaksa atau detektif. Anggaplah dia pelakunya sesuai pernyataanmu. Tapi Bolehkah kau memukul pelaku seperti itu? Jika dia membawanya ke pengadilan, itu akan dianggap kasus serius. Mengerti? Apa Kau ingin mengundurkan diri? Setelah kau pulang kerja hari ini, pergi memohon maaf kepadanya, mengerti?” ucap Sersan Choi
“Aku tidak akan pernah melakukan itu.” Tegas Phil lalu keluar dari markas. 


Soo Jin memberikan obat pada Jae Hyun dan merasa kalau itu Pasti sakit sekali. Jae Hyun mengaduh kesakitan. Soo Jin meminta maaf karena tidak menyangka Phil membencinya sebesar itu. Jae Hyun pikir Soo Jin tidak perlu minta maaf.
“Jae Hyun... Apakah kau akan melaporkan dia? Ini sudah pasti salahnya, tapi kurasa terlalu kejam kalau dia sampai dihukum.” Ucap Soo Jin seperti membela Phil
“Kenapa kau berkata begitu saat aku dipukuli olehnya?” kata Jae Hyun marah
“Dia baru saja menjadi polisi. Dia mungkin dipecat jika mendapat masalah karena ini. Sementara itu Dia sudah belajar sangat keras untuk menjadi polisi. Itu akan sangat buruk baginya.... Jae Hyun... Maafkanlah dia sekali ini. Sebagai gantinya, aku akan menjamin perasaanmu tidak akan terluka lagi karena dia. Kumohon.” Ungkap Soo Jin. Jae Hyun hanya diam. Soo Jin memanggil suaminya. Jae Hyun setuju dan akan mandi lebih dulu.
Di kamar mandi
“Kenapa dia ingin melihat pergelanganku? Kenapa keadaan menjadi serumit ini?” ucap  Jae Hyun marah dan langsung melempar gelas sampai pecah. Soo Jin melihat dari sela pintu shock melihat sikap Jae Hyun berbanding terbalik. 


Phil berjalan dalam terowongan melihat selmbaran "Tersangka Kasus Penyerangan Diburu" lalu berbicara sendiri
“Soo Jin.Aku berusaha tidak mencurigainya, tapi kenapa aku terus merasa dia orang yang jahat? Aku tidak tahu soal lain, tapi aku sangat mencemaskanmu. Aku mencemaskanmu hingga membuatku gila.” Ungkap Phil dan waktu pun sudah lewat tengah malah. Phil sudah melewati 3 hari di tahun 2018

Ibu Soo Ji datang ke rumah anaknya karena membeli sekotak buah, dan isinya sangat banyak, jadi memberikan sebagian untuk ankanya karena Buah-buahnya akan busuk jika disimpan terlalu lama. Soo Jin senang melihat Jeruk yang segar.  Jae Hyun keluar dari kamar menyapa ibu mertuanya.
“Kau belum berangkat kerja.” Ucap Ibu Soo Jin. Jae Hyun mengatakan  mau berangkat dan meminta ibu mertuanya untuk bisa bersantai dirumahnya.
“Astaga, Soo Jin... Wajahnya kenapa?” ucap Ibu Soo Jin kaget. Soo Jin mengaku Bukan apa-apa kalau Ada sesuatu.
“Apa dia korban kasus penyerangan itu?” tanya iBU Soo Jin. Soo Jin mengatakan bukan seperti itu.
“Jelaskanlah agar ibu mengerti! Siapa yang melukai menantu ibu tersayang?” teriak ibu Soo Jin. Soo Jin gugup ingin menjawabnya. 

Ayah dan Ibu Soo Jin datang ke rumah Phil dengan wajah penuh amarah. Ibu Phil membuka pintu binggung kenapa keduanya datang kerumah mereka. Ibu Soo Jin mulai mengumpat dan menanyakan keberadaan Phil. Ibu Phil binggung tiba-tiba menanyakan keberadaan anaknya.
“Aku kehabisan kata-kata. Apakah boleh seorang polisi memukul orang? Phil memukul menantuku hingga wajahnya babak belur. Aku harus bicara dengan Pil sekarang.” Ucap Ibu Soo Jin dan Ayah Soo Jin berteriak aga Phil segera keluar!
“Kau pasti keliru. Tenanglah.”kata Ayah Phil menahan Ayah Soo Jin. Ayah Soo Jin yakin kalau tidak keliru.
“Kalian semua tahu Pil tidak menyukai menantu lelakiku. Perasaan buruk apa yang dia rasakan terhadap Soo Jin hingga menghabiskan hidupnya untuk menyiksa dia? Sampai kapan dia akan bersikap seperti ini?” ucap Ibu Soo Jin benar-benar marah. 

Phil dikamarnya seperti bisa mendengar suara teriakan ibu Soo Jin. Ibu Phil dan ayahnya masuk kamar menyuruh agar bangun dari tempat tidurnya. Phil pun duduk diatas tempat tidurnya. 
“Ibu dengar kamu memukul Jae Hyun. Kenapa kau memukulnya? Beri tahu kami alasannya.” Kata Ibu Phil
“Tidak ada yang bisa kukatakan.” Kata Phil
“Ya, perkataan tidak bisa membenarkan perbuatanmu. Kau melampiaskan kekesalanmu kepadanya karena kau masih tidak bisa melupakan Soo Jin, kan? Apakah ini sungguh karena Soo Jin?” kata Ibu Phil benar-benar tak menyangka anaknya bisa seperti itu
“Maaf, tapi aku sedang tidak ingin bicara sekarang. Tolong tinggalkan aku.” Ungkap Phil
“Dia membuat hidupku sangat menderita. Kenapa kau menjalani hidup seperti ini?” kata Ibu Phil memukul anaknya. Ayah Phil mengajak istrinya agar keluar dari kamar saja. 


Jung Ae kaget mengetahui Phil memukul Jae Hyun. Jin Sook memberitahu kalau Soo Jin tidak ingin menemuinya lagi. Goo Gil heran kenapa Phil memukul Jae Hyun dan apa salahnya. Suk Taek menceritakan kalau Phil menuduhnya sebagai penyerang. Mereka  kaget dan ingin tahu atas dasar apa.
“Ada sebuah hiasan yang menempel di gantungan kuncinya. Bagian yang rusak ditemukan di lokasi penyerangan.” Cerita Jin Sook
“Tetap saja, dia tidak boleh mencurigai Jae Hyun. Dia sudah keterlaluan.” Kata Jung Ae kesal
“Dia tidak menyukai Jae Hyun sejak awal dan pasti ingin menjebaknya. Dia sedang tidak berpikiran jernih belakangan ini. Dia bilang menjelajahi waktu lewat lubang got.” Cerita Suk Tae. Jung Ae pikir itu hanya omong kosong. 

Phil lewat didepan truk, Suk tae melihat Phil menyuruh agar mendekat dengan nada penuh amarah, lalu merasa temanya bukan manusia karena tega mencurigai Jae Hyun dan memukulnya. Jin Sook juga tak percaya kalau Phil bisa lolos menjadi polisi dengan penilaiannya yang buruk terhadap orang, karena menurutnya Jae Hyun tampak baik.
“Benar... Kau keterlaluan kali ini. Apa Kau sudah dibutakan rasa cemburu? Kau tidak boleh melakukan hal itu.” Kata Goo Gil
“Bukan begitu... Berhentilah usil jika kalian tidak tahu apa-apa.” Kata Phil
“Semua orang tahu, kecuali kau, bahwa dia orang yang baik.” Tegas Jin Sook
“Soo Jin melarang dia untuk melaporkanmu dan dia menurut. Aku akan segera melaporkanmu jika menjadi dia.” Ungkap Suk Tae
“Ya. Berterima kasihlah dan bertobat” kata Jung Ae. Phil kesal memilih untuk pergi karena temanya tak ada yang membela. Goo Gil heran melihat sikap Phil yang marah padahal yang salah.

Sersan Choi menemui Jae Hyun meminta Maaf atas perbuatan bawahannya, dan minta maaf atas namanya. Jae Hyun dengan rendah hati mengaku bisa dimengerti. Sersan Choi memberitahu kalau Philakan dihukum atas perbuatannya.
“Jadi bisakah kamu memaafkan dia dan tidak melaporkannya? Dia anak muda dengan masa depan cerah, dan satu kesalahan sebaiknya tidak menghalanginya.” Kata Sersan Choi
“Tentu, aku akan melupakan hal itu. Lagi pula, dia bukan orang asing.” Kata Jae Hyun
“Kau sangat tampan dan juga berpikiran luas. Terima kasih banyak. Kalau begitu, aku akan pergi. Sampai jumpa.” Ungkap Sersan Choi.
Jae Hyun memberikan minuman penyegar untuk Sersan Choi setelah itu melihat Sersan Choi pergi memperlihatkan senyuman dinginnya, menurutnya kenapa Phil yang melakukan kesalahan. 

Sersan Choi kembali ke kantor memberitahu Jae Hyun baru bertemu denganPark Jae Hyun dan bisa mengupcak syukur kalau mau memaafkannya. Phil hanya diam saja. Sersan Choi pikir Ini tidak akan berubah menjadi situasi terburuk.
“Kau harus bersyukur bahwa dia orang yang baik. Tapi tetap saja, kau tidak bisa diampuni karena memukuli warga sipil. Masa kerjamu akan ditangguhkan selama sebulan. Jadi Camkanlah itu.” Kata Sersan Choi. Phil pun hanya bisa diam saja.

Soo Jin duduk di taman seperti masih memikirkan sifat Jae Hyun tiba-tiba sangat marah, lalu menyakinkan kalau Orang bisa seperti itu jika marah jadi tak masalah. Phil sedang bertugas melihat Soo Jin dan meminta agar seniornya kembali lebih dulu. Soo Jin melihat Phil memilih untuk pergi dan Phil bisa menahanya.
“Lepaskan... Aku sudah melarangmu untuk menyapaku.” Ucap Soo Jin marah
“Kudengar kau melarang Jae Hyun untuk melaporkanku.” Kata Phil
“Jangan berkhayal. Aku melakukan ini bukan demi kau.” Tegas Soo Jin
“Kenapa kau melakukan itu? Seharusnya kau biarkan dia melaporkanku. Aku yakin kau marah dan benci kepadaku karena melakukan itu.” Kata Phil
“ Aku memikirkan orang tuamu yang sangat senang karena akhirnya kamu mendapatkan pekerjaan. Itulah alasannya. Jika bukan karena mereka, maka aku sendiri yang akan melaporkanmu. Seperti ucapanku kemarin, aku tidak bisa menganggapmu sebagai teman lagi. Ini bantuan terakhirku untukmu.” Kata Soo Jin lalu beranjak pergi. 

Phil duduk didepan Man Holemerasa lelah karena Tidak ada yang akan mempercayainya bahkan Soo Jin mulai makin membencinya juga. Ia merasa Setiap hari hanya terus memburuk.
“Hei... kenapa kau membawaku ke tempat mengerikan ini? Apa yang bisa kulakukan?” ucap Phil berbicara pada Man Hole.
“Sedang apa kamu di sini?” tanya Suk Tae melihat Phil duduk sendirian. Phil melihat Suk Tae yang baru pulang kerja.
“Apa Kau ingin menghancurkan lubang got itu lagi?” tanya Suk Jae dengan nada sinis
“Jangan khawatir. Aku tidak punya tenaga untuk melakukan itu.” Kata Phil
“Hei.. Berhentilah menimbulkan masalah dalam keluarga Soo Jin yang sudah menikah bahagia. Kau harus menegarkan dirimu.” Kata Suk Tae.
“Semua orang mengira aku jahat. Apakah aku akan... Apakah aku akan melakukan itu kepada orang yang tidak bersalah?” kata Phil
“Aku tidak peduli. Terserah... Lagi pula, semua bisa melihat kau salah. Jadi, kau harus meminta maaf kepada Jae Hyun dan Soo Jin. Aku paham kamu masih menyukai dia, tapi jika menyukainya, jangan seperti ini kepadanya. Kau harus menghentikan ini demi kebahagiaan Soo Jin.” Ucap Suk Tae. Phil pun hanya bisa diam saja lalu menatap Man Hole yang sudah tertutup. 


Goo Gil datang ke apotik melihat wajah Jae Hyun babak belur. Jae Hyun pikir benar dan ingin tahu keadaaan Goo Gil karena melihat lukanya sudah sembuh. Goo Gil merasa bisa menerima pukulan lagi dan membutuhkan salep untuk menghilangkan bekas luka ini. Jae Hyun mencarikan salep untuk Goo Gil
“Kau pasti marah karena Pil. Sikapnya agak aneh sejak dia kecil. Aku sangat berterima kasih kepadamu karena memaafkan dia.” Kata Goo Gil
“Itu bukan apa-apa. Dia juga teman Soo Jin.” Ucap Jae Hyun lalu memberikan salep untuk Goo Gil.
Goo Gil kaget melihat ada bekas luka yang sama ditangan Jae Hyun. Jae Hyun seperti tak menyadarinya lalu bertanya kenapa Goo Gil diam. Goo Gi mengaku tak ada apa-apa dan bertanya harganya. Jae Hyun mengatakan Lima dolar. Goo Gil akhirnya keluar dari apotik.
“Itu seperti bekas luka yang kulihat di hari itu... Ahh.. Tidak, aku ragu.... Tidak mungkin dia.” Ungkap Goo Gil kembali merasakan punggungnya terasa sakit. 

Soo Jin membereskan semua pakaian di dalam koper, Jae Hyun pulang melihat Soo Jin sedang membereskan pakaian. Soo Jin bertanya Di mana koper Jae Hyun karena sedang berkemas, tapi tidak melihat kopernya. Jae Hyun mengatakan Ada di bagasi mobil dan akan mengambilnya.
Soo Jin pikir tak perlu karena akan mengambilnya sendiri  jadi Jae Hyun bisa pergi mandi dan meminta kuncinya. Jae Hyun pun memberikan kunci mobilnya. 

Jae Hyun masuk ke kamar mandi lalu mengingat sesuatu dan wajahnya langsung panik. Soo Jin membuka bagasi melihat koper milik Jae Hyun, lalu melihat ada sebuah tas hitam dan penasaran dengan isinya. Wajahnya langsung kaget melihat ada masker dan juga topi hitam.
Ia mengingat kalau pelaku  memakai topi hitam dan masker hitam, lalu perkataan Young Ju “Jae Hwun awalnya adalah kekasihku, jadi, kau harus mengembalikannya kepadaku! Tahukah kamu dia pernah melakukan penyerangan dan dirawat di rumah sakit jiwa?”
Soo Jin menyakinkan diri kalau Pasti Tidak mungkin Jae Hyun pelakunya, Tanpa disadari Jae Hyun sudah berdiri dibelakang Soo Jin melihat kalau barang bukti sudah ada ditangan istrinya.
Bersambung ke episode 14

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar