PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 09 Oktober 2017

Sinopsis Andante Episode 3 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
[Episode 3: Ini Sangat Menggangguku]
Nyonya Oh membersihkan barang-barang untuk dicuci, seorang pria tiba-tiba terus menatapnya tanpa henti seperti ingin melakukan sesuatu padanya. Nyonya Oh ketakutan memilih untuk segera pergi. Si pria mendekati Nyonya Oh menarik trolly karena tahu akan dicuci. Nyonya Oh menolak tapi si pria sudah menariknya lebih.
“Terima kasih... Biarkan disana, dan aku akan mengurusnya.” Kata Nyonya Oh
“Pak Kim Jae Woong, bagaimana keadaanmu hari ini? Cuaca yang bagus untuk berjalan-jalan.” Kata seorang dokter. Tuan Kim seperti tak suka memilih pergi untuk menghindari dokter.

Nyonya Oh menatap merasa kasihan melihat Tuan Kim, lalu Dokter mengetahui Nyonya Oh adalah menantunya Nenek Duk Boon. Nyonya Oh membenarkan dan si dokter berharap mereka bisa bekerja sama dengan baik. Nyonya Oh pikir seharusnya ia yang mengatakan itu.
“Nenek Duk Boon jauh lebih populer di sini daripada aku.” Cerita Dokter. Si Nyonya Oh hanya mengangguk saja.
“Omong-omong, apa yang terjadi dengan pria itu?” tanya Nyonya Oh
“Dia menderita kanker usus besar, tapi ajaibnya ususnya mengalami drained. Tapi kankernya tetap ada. Dia mencoba pengobatan alternatif, dan akhirnya bisa buang gas. Aku hampir menangis melihatnya. Ini bukan untuk orang normal. Bagi pasien di sini, hal-hal sederhana adalah mukjizat.” Cerita Dokter.
“Kupikir pasien sangat menginginkan sesuatu. Aku percaya keinginannya untuk hidup itu kuat. Lalu Apa yang membuatmu bertanya tentang dia? Apa Pak Kim Jae Woong mengatakan sesuatu?” kata Dokter. Nyonya Oh nampak gugup lalu mengatakan tak ada saat itu Dokter wanita melihat Nyonya Oh dengan sinis.
“Mari kita bekerja sama dengan  baik untuk selanjutnya. Bukankah ini terlalu berat bagimu? Pasti sangat sulit.” Kata Dokter
“Tidak, aku baik-baik saja. Aku bisa melakukannya.” Ucap Nyonya Oh. Dokter meminta agar Nyonya Oh tetap makan walaupun sedang bekerja.


Joo Yeon melihat Shi Kyung menarik Ga Ram ke sisi sekolah, lalu memperlihatkan sesuatu dibalik jas sekolahnya. Shi Kyung pikir kalau Gae Ram itu menyukai piringan hitam yang diperlihatkanya dan menawarkan agar membelinya. Ga Ram tahu kalau Shi Kyung pasti kehabisan uang saku.
“Hei, apa yang kau bawa untukku?” ejek Ga Ram. Shi Kyung menceritakan  sudah ketahuan  ada di warnet.
“Wow. Itu adalah U2... Itu adalah album pertama mereka dari tahun 80-an. Dan Itu sangat langka. Aku menginginkannya. Tapi Dari mana kau mendapatkannya?” kata Ga Ra.
“Ini dari kamarku... Maksudku, kamar ayahku... Ah.. Tidak, ini dari kamarku.” Ucap Shi Kyung gugup.
“Kenapa kau diam-diam menjualnya?” tanya Ga Ram heran. Shi Kyung pikir menjualnya  diam-diam karena tidak boleh tertangkap oleh orang itu. Ga Ram binggung siapa yang dimaksud "Orang itu"
“Ya, orang itu... Lee Shi Young, anak sialan itu.” Ungkap Shi Kyung dongkol. Ga Ram heran ada apa dengan adiknya itu.
“Hei, apa dia akan membiarkannya saja jika dia tahu aku menjual ini?” ungkap Shi Kyung.
Ga Ram pun memutuskan akan membelinya dan ingin tahu yang dibutuhkan Shi Kyung. Shi Kyung mengatakan Sebanyak mungkin. Ga Ram heran seberapa lama Shi kyung bisa menjual barang terakhir seperti ini dan berapa butuh uang yang banyak. Shi Kyung mengaku sangat banyak. Shi Kyung mengeluarkan dompetnya, Shi Kyung langsung mengambil uang dari dompet. 


Di kelas
Joo Yeon langsung menceritakan yang dilihat dari matanya, Temanya tak percaya dan merasa kalau itu mustahil, kalaau Bernard memaksa Ga Ram memberinya uang. Joo Yeon menyakinkan kalau ayahnya seorang polisi mengatakan “Gangster dari Seoul datang untuk menangkap Shi Kyung.” Mereka pun sudah mendengarnya.
“Dia pasti lari dari gangster. Apa yang dia lakukan  sehingga mereka mengejarnya?” kata wanita si rambut kepang dua.
“Tapi, Shi Kyung sepertinya tidak seperti itu saat dia bersama kita. Jika benar, sepertinya dia agak lamban.” Kata Min Suk. Teman yang lain pikir benar menurutnya Shi Kyung Bernard
“Tidak... Semuanya masuk akal sekarang. Aku kebetulan mendengar Shi Kyung di telepon.” Ucap teman berkacamata. Mereka pun langsung berkerumun ingin tahu. 

Flash Back
Shi Kyung menerima telp dengan kesal memberitahu kalau yang telah dialaminya yaitu kalau teman-temanya itu memaku nya di dalam peti mati untuk mencegahnya bersaksi. Si Pria kacamata pun mendengar sama ketika akan masuk toilet.
Beberapa orang bingung apa maksud dari cerita si temanya itu.  Si pria berkaca mata menceritakan kalau Sebuah kasus perkelahian sekolah terungkap karena Shi Kyung, lalu Ia terjebak di dalam peti mati karena menyaksikan perkelahian itu. Saat itu Bom tiba-tiba menjatuhkan kursi yang membuat semua kaget, seperti terlihat marah
“Bom, apa yang  membawamu ke sini? Apa Kau berada di kelas pada jam segini?” Joo Yeon Binggung 
“Itulah sebabnya aku pergi sekarang. Apa ada yang tahu nomor Lee Shi Kyung?” kata Bom. Joo Yeon mengaku tahu. Bom langsung memberikan ponselnya agar bisa memberikan nomor Shi Kyung. 

Guru Park membaca lembaran di tanganya sambil tertawa, Wakepsek melihat lalu bertanya  apakah ada yang lucu, supa aikut tertawa juga. Guru Park menceritakan sedang membaca lembaran  puisi yang ditulis oleh para wanita di klub senior yang diajar, menurutnya Mereka itu hebat. Wakepsek melihat tulisan "F ---"
“Itu adalah kata kutukan. Kau harus mengatakan "ding dong" sebagai gantinya.”kata guru Park
“Kau menggunakan "Ding Dong" sebagai paduan suara, kan?” ucap Wakepsek.
“Wanita tua ini memiliki mulut yang cukup gila.” Cerita Guru Park. Wakepsek lalu bertanya apakah Guru Park pernah mendengar desas-desus tentang Lee Shi Kyung. Guru Park terlihat binggung.
“Ada desas-desus kalau dia adalah seorang gangster papan atas di sekolah lamanya, Jadi Temuilah dia.” Kata Wakepesek. Guru Park binggung.  Shi Kyung diangap Seorang gangster.
“Dokumennya belum masuk dari Seoul.” Kata Guru Park
“Kita harus menyelesaikan sesuatu jika itu  tidak benar, jadi caritahu tentang itu. "Ding dong."” Kata Wakepsek. Guru Park kaget dan hanya bisa tertawa. 

Shi  Young ada di UKS berbaring lemas lalu menerima telp dari Ji Min, temannya di Seoul memberitahu kalau memang jam makan siang tapi karena sudah sarapana memilih untuk tidur siang.
“Dengkuran nenekku seperti gempa 3.5 Skala Richter. Apa yang akan dilakukan Lee Shi Kyung?!! Tapi Itu bukan kesalahan Shi Kyung. Apa Kau pikir Shi Kyung akan melakukan itu?”kata Shi Young kaget dan buru-buru menutup telp setelah melihat Bom ikut masuk ruangan juga.
“Kau adalah adiknya Lee Shi Kyung, kan?” kata Bom. Shi Young tak mengakuinya. Bom seperti tak percaya
“Kalau begitu, kau pasti tidak tahu.” Kata Bom. Shi Young pun bertanya Apa yang ingin diketahuinya.
“Apa Lee Shi Kyung pindah ke sini karena dia menggertak seseorang?” kata Bom
“Siapa yang mengatakan omong kosong itu!?” ucap Shi Young marah. Bom pikir kalau memang tak benar tak perlu marah. Shi Young bergegas keluar dengan wajah dongkol. 


Bibi Oh mencari kerjaan di laptop tentang [Kontrak Kerja Guru] lalu kakaknya datang dan buru-buru menutup laptopnya. Nyonya Oh megeluh kalau badanya jadi sakit semua, Bibi Oh pun menanyakan hari pertama kakaknya berkerja. Nyonya Oh merasa seperti sedang sekarat dan memperingatakan adiknya agar Jangan beritahu anak-anak.
“Kenapa? Eonni tidak melakukan sesuatu yang seharusnya tidak boleh kau lakukan.” Kata Bibi Oh
“Karena... aku masih merasa canggung.” Ucap Nyonya Oh
“Aku mendengar kabar dari Shi Young kalau anak-anak sekolah mengunjungi Hospice sepanjang waktu. Kau akan langsung menemui mereka. Kudengar mereka biasanya jadi relawan pada hari Sabtu.” Cerita Bibi Oh. Nyonya Oh mengaku kalau tidak ada disana pada hari itu. Bibi Oh mengerti.

“Tapi Nenek tahu, kan?” kata Bibi Oh. Nyonya Oh menceritakan Nenek Kim yang mencarikan  pekerjaan untuknya.
“Oh, dia sangat membuatku takut. Kau benar-benar menakjubkan, Eonni.” Ungkap Bibi Oh
“Jung Soo... Ada seorang pasien, dan dia terus menatapku. Hal ini mulai menjadi aneh.” Cerita Nyonya Oh.
Bibi Oh ingin tahu Pasien seperti apa. Nyonya Oh menceritakan Tuan Kim menderita kanker usus stadium akhir, pekerjaanya kepala geng terkenal, mereka bisa sering melihat diberita karena terlibat perkelahian hebat. Bibi Oh takut kalau Tuan Kim yang tiba-tiba menatap kakaknya.
“Eonni harus berhati-hati. Terkadang, dari sudut yang salah, Eonni sebenarnya bisa terlihat cantik.” Ucap Bibi Oh. Nyonya Oh binggung apa maksud "Sudut yang salah"
“Ahh.. Kau Pergilah ke sekolah besok dan temui guru wali kelas Shi Kyung. Dia ingin berbicara denganku, tapi aku harus bekerja. Aku bilang kau akan pergi sebagai gantinya.” Jelas Nyonya Oh. Bibi Oh binggun apa yang harus dikatakan pada wali kelas Shi Kyung. 



Shi Kyung menghitung banyak uang koin diatas meja. Ga Ram melihatnnya hanya takjub darimana mereka mendapatkan semuanya itu. Shi Kyung menyuruh Ga Ram diam karena harus menghitungnya sebelum Lee Shi Young kembali, karena sudah mencurinya dari celengannya jadi tidak tahu.
“Kau pasti benar-benar membutuhkan uang.” Ungkap Ga Ram. Shi Kyung mengeluh karena ada banyak uang 10 won membuatnya kesusahan. 

Saat itu pria berkacamata mendekati Shi Kyung dengan wajah ketakutan, semua anak murid hanya berdiri didekat pintu. Si pria memberitahu kalau Yong Gi ingin memberikan selembar kertas. Shi Kyung binggung karena seperti tak mengenal Yong Gi tapi tahu duduk di paling belakang dekat jendela.
“Apa Kau masih belum tahu siapa Yong Gi itu? Dia adalah petarung terhebat di sekolah kita.” Ucap si Pria. Shi Kyung ingin tahu apa maksudnya.
“Pokoknya, ini dia menuliskan surat ini”kata si pria lalu pergi dengan wajah ketakutan. Shi Kyung membaca kertas dari Yong Gi [Datanglah ke atap. Sekarang juga!]
Beberapa anak berlari memberitahu kalau Murid pindahan dan Yong Gi sedang berkelahi di atap dan anak itu adalah petarung terbaik di sekolah lamanya.
Shi Young baru saja berjalan di lorong binggung, lalu berpikir kalau bukan kakaknya yang dimaksud, lalu melihat sosok orang yang menunggu didepan sekolah. 

Bibi Oh bertemu dengan Guru Park di kantor. Guru Park baru tahu kalau Shi Kyung bukan pelakunya, tapi saksi atas serangan itu. Bibi Oh membenarkan kalau Shi Kyung bukan tipe orang yang menyakiti siapa pun, bahakn Adiknya selalu memukulinya. Guru Park binggung siapa adiknya, tapi bisa mengerti maksudnya Shi Young.
“Aku yakin dia  hanya menahan diri.” Pikir Guru Park. Bibi Oh pikir itu tak mungkin.
“Aku penasaran bagaimana ada rumor seperti itu.” Ungkap Bibi Oh
“Ya, aku juga penasaran. Aku lega saat tahu rumor itu tidak benar. Terlepas dari rumor itu... Aku memang ingin berkonsultasi dengan wali. Ini adalah kebijakan sekolah kami untuk terhubung dengan wali atau orang tua murid.”jelas Guru Park
“Maafkan aku. Kakakku sangat sibuk.” Ungkap bibi Oh. Guru Park pikir tak masalah karena Ada murid lain yang orang tuanya tidak bisa datang.
Tiba-tiba seorang murid datang memberitahu kalau  Yong Gi naik ke atap bersama murid pindahan. Guru Park tak percaya kalau Yong Gi melakukan itu lagi. Bibi Oh binggung apakah Murid pindahan itu Shi Kyung.

Semua murid sudah ada diatap, Shi Kyung sudah berhadapan dengan Yong Gi dengan tatapan dingin. Yong Gi pikir kalau Shi Kyung yang menantangnya untuk berkelahi. Shi Kyung binggung apa maksudnya, karena alasanya  datang Yong Gi yang ingin bertemu dengannya.
“Kenapa kau berubah pikiran sekarang Kau bilang dua matahari tidak bisa ada di langit. Kau menantangku untuk berkelahi dengan omong kosong itu. Apa kau takut sekarang karena kau sudah melihatku? Lalu jelaskan dan berlututlah.” Ucap Yong Gi dengan mata gangsternya.
“Selalu ada salah satu dari orang-orang ini kemanapun kau pergi dan Tidak ada gunanya membuang-buang waktu.” Gumam Shi Kyung lalu berjalan mendekat seperti sudah siap berkelahi.
Shi Young melihat kakaknya dan kaget ternyata Shi Kyung malah berlutu didepan Yong Gi. Shi Kyung pikir Yong Gi sudah puas karena sudah berlutut, semua murid tak percaya kalau Shi Kyung bisa berlutut begitu saja.
“Aku berlutut, dan sekarang aku pergi.. Selain itu Bukan aku yang mengirimkan catatan itu kepadamu.” Ucap Shi Kyung berjalan pergi.
“Hei, kembali kesini.” Teriak Yong Gi seperti merasa terhina, Saat itu teriakan guru Park memanggil nama Yong Gi. Semua langsung berlari ketakutan termasuk Yong Gi. Guru Park sudah ada di dekat jendela melihat ke arah atap. 

Shi Kyung ikut berlari sambil bergumam karena panik “Dibandingkan dengan keberanian Yong Gi, maka Aku lebih takut ketahuan oleh pemilik koin ini.” Lalu buru-buru memasuka ke dalam plastik. Saat itu Shi Youn datang bertanya apa yang sedang dilakukan Bernard.
“Celengan babiku ringan,jadi aku memeriksanya. Seseorang memotong perutnya dan menutupinya dengan pita.” Ucap Shi Young
“Benarkah? Siapa yang akan melakukan hal seperti itu?”kata Shi Kyung pura-pura tak tahu.
“Aku tahu berapa banyak uang yang ada di sana. Aku tidak boleh  kehilangannya bahkan 10 won.” Kata Shi Young
“Jumlahnya 16.370 won dan Sangat sulit menghitung semuanya.” Keluh shi Kyung

“Apa kau melihat Bibi Jung Soo? Dia datang ke sekolah karena kau. Ada rumor kalau kau adalah seorang gangster.” Kata Shi Young. Shi Kyung kaget mendengarnya.
“Lalu, apa itu sebuah catatan untuk mengujiku?” tanya Shi Kyung. Adiknya juga tak tahu
“Oh, aku melihat orang yang tidak asing di depan sekolah kita. Apa kebetulan itu...” kata Shi Young. Shi Kyung tahu kalau Itu adalah Jae Hoon. Shi Young tahu kalau itu Jae Hoon teman kelas Shi Young  di Seoul.
“Dia ada di sini karena serangan di sekolah.” Kata Shi Kyung. Shi Young heran kalau kakaknya tahu tapi malah tidak pergi menemuinya.
Shi Kyung mengaku tidak ingin menemuinya dan sudah berbicara dengannya di telepon. Shi Young pikir Tetap saja kakaknya tak boleh melakukan itu, karena Jae Hoon itu  datang jauh-jauh dari Seoul dan berpikir kakanya seperti selebriti yang tak mau ditemui oleh fansya. Shi Kyung menegaskan kalau ini tidak ada hubungannya dengan adiknya jadi lebih baik memikirkan urusan sendiri saja. 


Shi Kyung akhirnya datang menemui Jae Hoon sambil mengeluh kalau sudah mengatakan jangan datang. Jae Hoon meminta maaf karena tidak tahu harus berbuat apa selain bertemu dengan Shi Kyung. Shi Kyung menyuruh Jae Hoon untuk pergi saja.
“Sudah kubilang padamu kalau aku tidak akan menolongmu.” Tegas Shi Kyung. Jae Hoon memohon
“Aku sudah memberitahumu apa yang terjadi padaku. Apa kau ingin menjadi saksi jika kau terjebak dalam peti mati? Maafkan aku.” Kata Shi Kyung.
“Tapi, tidak bisakah kau membantuku? Orang tua mereka pergi ke polisi, dan mereka mengklaim kalau aku pelakunya.” Cerita Jae Hoon.
Shi Kyung kaget mendengarnya, Jae Hoon merasa Semua anak di sekolah tahu kalau Gangster itu yang menggertaknya tapi Tidak ada yang benar-benar melihatnya, bahkan pergi ke sekolah dan menyebarkan desas-desus kalau ia adalah pelakunya, jadi terlalu takut untuk pergi ke sekolah dan akan pindah sekolah.
“Misalkan aku memberikan sebuah pernyataan, apa menurutmu mereka akan meminta maaf? Apa menurutmu mereka akan berhenti, dan bilang "aku minta maaf"?” ucap Shi Kyung merasa tak ada yang berubah.
“Yah... Paling tidak, kebenarannya akan muncul. Ini menunjukkan kalau orang tuaku tidak berbohong saat orang tuaku menuntut mereka! Itu tidak akan berakhir dengan aku dipukuli, terlihat seperti orang bodoh.” Kata Jae Hoon.
“Kau Pindah saja.... Pergilah dan hiduplah dengan baik.”kata Shi Kyung tak peduli dan tak ingin ikut campur.
“Aku benar-benar merasa seperti akan mati. Tidak ada yang mempercayaiku, jadi Tolong bantu aku.” Kata Jae Hoon memohon.
“Maafkan aku, tapi aku tidak ingin terlibat lagi, jangan mengharapkan apapun.” Kata Shi Kyung lalu pergi meninggalkan Jae Hoon. 


Ga Ram tak jauh dari Shi Kyung berjalan mengajak untuk pergi berkerja,  paruh waktu dan Bayarannya sangat bagus. Shi Kyung berhenti berjalan, ga Ram pikir Dengan penampilan Shi Kyung maka bisa diterima dan mengajaknya pergi. Shi Kyung binggung melihatnya. 

Sementara dikelas mereka tertawa mengingat Shi Kyung berlutut didepan Yong Gi merasa seperti bisa mati tertawa karena melihatnya. Joo Yeon mengejek Pria macam apa yang bisa berlutut dengan mudah, menurutnya Shi Kyung terlalu penakut.
“Meski begitu, aku benar-benar lega kalau kau dan Gi Hoon salah.” Kata si wanita tambu. Joo Yeon pikir benar juga. 
“Ini adalah video dari Shi Kyung.” Kata Temanya saat melihat ponselnya. Bom pun menerima video yang sama melihat di sisi lainya terlihat bisa tersenyum melihat Shi Kyung berlutut. 

Tuan Kim menghampiri Nyonya Oh ingin meminta tolong. Nyonya Oh terlihat ketakutan dan ingin tahu apa yang dibisa dibantu.  Tuan Kim meminta agar bisa menelp dengan nomor yang ada di ponsenya.
“Tanyakan apakah itu Ban Min Ja. Dan Kau hanya perlu bertanya apakah nama anaknya adalah Kim Jae Woong.” Kata Tuan Kim.
Nyonya Oh terlihat gugup lalu akhirnya sengaja menekan speaker agar Tuan Kim bisa mendengarnya. Suara seorang wanita terdengar,Nyonya Kim pun langsung bertanya Apa ini Ban Min Ja. Si wanita membenarkan dan balik bertanya siapa yang menelpnya.
“Apa nama anakmu Kim Jae Woong?” tanya Nyonya Oh
“Apa kau mengenal  Jae Woong-ku? Bagaimana kau  bisa mengenalnya? Apa Jae Woong-ku  masih hidup? Dimana dia? Kumohon dimana  Jae Woong-ku?” ucap Nyonya Ban, Tuan Kim hanya bisa menangis  memanggil ibunya lalu menutup telpnya. Setelah itu langsung jatuh pingsan. Nyonya Oh kaget langsung panik memanggil Dokter jaga. 

Dokter memeriksa Tuan Kim agar memberikan 10 miligram morfin dan IV. Nyonya Oh merasa kasihan melihat Tuan Kim yang tak berdaya dikamarnya setelah menerima telp, Tuan Kim membuka mata langsung memanggil nama Ban Min Ja...
“Ibuku... 35 tahun yang lalu... Aku meninggalkan rumah. Aku belum pernah melihat ibuku sejak saat itu. Cara ibuku melihat ke belakang lalu... Kau terlihat seperti dia.” Ungkap Tuan Kim melihat Nyonya Oh. Dokter wanita meminta agar Tuan Kim bisa tenang.
“Kami memberimu obat penenang, jadi tidurlah.” Kata Perawat. Dokter wanita pikir membiarkan saja
“Biarkan dia mengatakan apa yang dia inginkan.” Kata Dokter melihat Tuan Kim seperti menyimpan sesuatu dalam hatinya.
“Ibuku... Aku merindukannya.” Ucap Tuan Kim. Dokter pikir Tuan Kim bisa melihatnya dan akan meminta Ibunya untuk datang.
“Aku tidak ingin dia melihatku seperti ini.” Ungkap Tuan Kim menangis memanggil Ibu.

Shi Kyung masuk ke rumah sakit mengetahui kalau pekerjaannya mencuci kain kafan  dan menyiapkan jenazah untuk dimakamkan dan itu yang akan dilakukan Ga Ram. Ga Ram mengatakan tidak
“Kakek Yong Gi, pengurus pemakaman sedang memandikan jenazah. Jadi Kita bisa membantunya.” Ucap Ga Ram
“Apa Dia akan mempekerjakan siswa SMA?” pikir Shi Kyung
“Aku bilang kau adalah teman lamaku. Dan Jujur saja, kau tidak terlihat muda seperti dulu.” Kata Ga Ram
“Tapi, Pengurus Pemakaman mungkin mengenali wajahku.” Kata Shi Kyung. Ga Ram mengaku sudah memikirkan hal itu.
“Kakek Yong Gi tidak pernah mengingat wajah orang-orang yang hidup dengan baik.”kata Ga Ram
“Aku butuh uang, tapi aku tidak tahu. Haruskah aku berjanji untuk tidak pergi ke warnet dan meminta uang kepada ibuku? Tapi Nenekku akan lebih mudah.” Kata Shi Kyung.
Ga Ram heran kemana Shi Kyung akan pergi. Shi Kyung dengan senyuman mengatakan akan menemui neneknya dan menolak pekerjaan garam dengan meminta maaf. 

Kepaa perawat memarahi Nyonya Oh kalau seharus menjadi profesional di tempat ini dan tidak bisa terlibat dengan pasien karena belas kasihannya. Nyonya Oh menjelaskan kalau Tuan Kim yang meminta bantuan. Shi Kyung melihat ibunya yang dimarahi oleh kepala perawat.
“ Pekerjaanmu adalah menangani cucian yang tidak bisa dilakukan relawan. Itu saja yang perlu kau lakukan dengan baik. Jangan berlebihan.” Tegas Perawat. 

Shi Kyung melihat ibunya pergi ke sisi tangga, mendengar sedang menelp neneknya. Nyonya Oh mengaku hanya ingin mendengar suara ibunya, dengan mengaku kalau Pindahan mereka Itu berjalan dengan baik, bahkan Nenek Kim bersikap baik pada anak-anak.
“Ah... Tidak, ada akademi seni di sini, jadi aku mengajar anak-anak di sini. Dan Jung Soo juga melakukannya dengan baik. Dia akan segera mendapatkan pekerjaan.” Jelas Ibu Shi Kyung lalu berbohong kalau harus
Shi Kyung melihat ibunya terlihat sedih, Nyonya Oh meminta ibunya agar bisa bertahan meminta walaupun tidak dapat mengunjunginya, maka hiduplah dengan baik untuk waktu yang lama dan tetap mengaku tak terjadi apa-apa.
“Aku harus pergi sekarang... Sudah waktunya aku mengajar kelasku.” Kata Nyonya Oh berbohong. Shi Kyung merasa sedih menelp Ga Ram kalau akan membantu  memandikan jenazah. 

Ga Ram mengikuti Shi Kyung perg ke ruangan mayat. Shi Kyung sudah mengunakan masker bertanya apakah Ga Ram akan melakukannya juga. Ga Ram mengaku  hanya akan mengamati karea Begitu pergi ke sekolah kedokteran, harus melihat mayat.
“Kupikir akan bagus untuk melihatnya sekarang.” Kata Ga Ram. Shi Kyung tak menyangka kalau Ga Ram ingin menjadi dokter. Ga Ram membenarkan.
“Kita sudah sampai. Jadi Berhentilah berbicara sekarang, dan lakukan apa yang kukatakan.” Kata Kakek Yong Gi. Keduanya mengerti tak lagi mengobrol seperti saat berjalan di lorong. 

Shi Kyung masuk ke ruang mayat, terlihat mayat seorang pria yang baru meninggal. Kakek Yong Gi meminta mereka agar bisa berdoa dan sbelum mulai mencuci tubuhnya. Shi Kyung tertunduk, tanpa sengaja melihat bagian kaki si mayat bergerak, lalu panik menyenggol Ga Ram. Tapi kaki itu terlihat tak bergerak
“Itu aneh.. Aku sangat yakin kalau jari kakinya bergerak. Apa aku berhalusinasi karena gugup?” gumam Shi Kyung terus melihat kaki mayat yang bergerak
“Nah, sekarang saatnya mencucinya dengan bersih. Ambilkan bahan kimia dan handuk di sana.” Kata Kakek Yoo Gi.
Dokter Park masuk ruangan melihat  Shi Kyung sebagai Pembantu sewaan. Kakek Yo Gi membenarkan. Dokter Park meminta agar merasa rawat Pak Kang Sung Hoon dengan baik dan mengajak Kakek Yong Gi agar bicara sebentar.
“Hei... Aku melihatnya! Jari kakinya bergerak.” Bisik Shi Kyung panik.
“Oh, itu karena kataleptik...” kata Ga Ram dan saat itu terlihat kaki mayat bisa naik sendiri.
Shi Kyung langsung pingsan, Ga Ram pun ikut panik melihat Shi Kyung malah pingsan.  Dokter Park pun kaget ternyata Ga Ram menjadi pekerjaan sewaan dengan Shi Kyung. Shi Kyung pun tak bisa menutupi wajahnya karena maskernya sudah dibuka. 

Keduanya keluar dari rumah sakit, Ga Ram menjelasan tadi itu disebut kekakuan dan kejang katalitis, yaitu efek alami karena protein di otot tubuh. Ia mengeluh dengan yang dilakukan Shi Kyung membuatnya tak bisa menerima uang.
“Gajiku bukanlah masalahnya, tapi Aku hampir mati di sana.”kata Shi Kyung ketakutan.
“Ya, sepertinya kau sudah meninggal dan kembali hidup berkali-kali.” Kata Ga Ram
“Beritahu aku tentang itu... Kenapa hidupku seperti ini?” kata Shi Kyung sambil bersandar.
“Apa kau ingin tahu tentang seseorang yang benar-benar hidup kembali?”ucap Ga Ram. Shi Kyung ingin tahu siapa itu.
“Ada seorang wanita yang benar-benar ingin mati. Jadi, dia memutuskan untuk mengunjungi tempat yang belum pernah dia kunjungi sebelum meninggal. Dia pergi ke Grand Canyon. Dia berharap bisa melihat alam dan tempat yang luar biasa. Dia pikir akan melihatnya dan tersentuh olehnya. Namun, dia sampai di sana dan tidak merasakan apapun. Jadi, dia memutuskan akan lebih baik mati dengan benar.” Cerita Ga Ram.
“Di antara pemandangan yang menakjubkan itu, ada sebuah kaktus kecil Begitu melihat kaktus kecil di tanah tandus itu...” cerita Ga Ram langsung disela oleh Shi Kyung
“Apa dia kemudian ingin hidup? Cerita tentang siapa itu?” kata Shi Kyung. Ga Ram mengaku itu cerita tentang seseorang.
“Kenapa kau menceritakan kisah itu?” tanya Shi Kyung
Ga Ram membahas tentang Teman Shi Kyung  tadi dan kesaksian akan... Shi Kyung pikir sudah tahu Ga Ram akan membahasnya dan ingin tahu ada apa dengan kesaksianya itu. Ga Ram pikir dengan Kesaksian Shi Kyung maka  bisa seperti kaktus kecil baginya.
“Apa kau berharap aku tersentuh oleh itu dan pergi bersaksi?” ejek Shi Kyung. Ga Ram mengangguk. Shi Kyung pikir tak masuk akal.
“Lebih masuk akal melihat Grand Canyon dan berkata "wow." Bagaimana kaktus yang bisa kau temukan di  setiap toko bunga sebanding dengan itu? Aku berharap bisa pergi ke Grand Canyon.” Kata Shi Kyung
“Kau kehilangan intinya.” Kata Ga Ram. Shi Kyung pikir ini tentang wakil kepala sekolah
“Dia tampak seperti tipe orang yang menceritakan kisah semacam ini. Dia bilang "Aku tidak akan memberitahumu." Aku tahu saat itu juga.” Kata Shi Kyung dan saat itu terdengar suara kepsek. 

Wakepsek dengan bersenandung mengatakan “Aku mendengar semuanya.” Keduanya pun memberikan hormat. Lalu menyuruh Lee Shi Kyung, ambil salah satu kaktus  yang bisa ditemukan di toko bunga manapun Lalu datang ke kantor pada hari Senin. Shi Kyung hanya diam saja.
“Pernahkah kau mendengar hal seperti "ding dong"?” kata Wakepsek lalu berjalan pergi.  Shi Kyung binggung apa yang dikatakanya.
“Kau bisa memberikan kesaksianmu, lalu pergi ke kantor besok.” Ucap Ga Ram. Shi Kyung mengeluh belum bisa memutuskan dengan frutasi.
“Jangan berharap terlalu banyak  dariku. Ini sangat menyakitkan.”kata Shi Kyung. 
Bersambung Ke Part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar