PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 16 Oktober 2017

Sinopsis Andante Episode 4 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS 
[Episode 4: Kehidupan Nenek]

Shi Kyung masuk kelas memanggil Kim Bom, tapi Kim Bom hanya diam karena mendengarkan musik dengan earphonenya. Shi Kyung berjalan mendekat dengan menatap kecantikan Bom, lalu perlahan mendekat melepaskan earphone Bom.  Keduanya saling menatap.
“Kenapa?” tanya Bom. Shi Kyung tersadar dari rasa terkesimanya.
“Oh ya, aku di sini  untuk meyakinkan Bom. Tapi Bagaimana aku bisa  meyakinkan Bom yang dingin?.. Ah.. Baiklah, aku akan mencoba bersikap cerdas dan logis.” Gumam Shi Kyung menyakinkan dirinya.
“Jika kau mau mengatakan  sesuatu, katakan saja.” Kata Bom melihat Shi Kyung hanya diam saja.
“Itu... Kita akan tampil  di talent show. Kami akan menampilkan tarian. Tapi kami mengalami sedikit masalah. Ini bukan masalah besar, tapi... Kupikir kami membutuhkan bantuanmu. Jika kau bisa membantu sedikit...” kata Shi Kyung kebingungan jadi berbicara berbelit-belit.
“Astaga. Apa yang kukatakan sekarang?” gumam Shi Kyung kebingungan

Bom tiba-tiba langsung menyetujuinya, Shi Kyung kaget dan binggung apa yang disetujuinya itu. Bom tahu kalau Shi Kyung meminta untuk tampil di talent show bersamanya jadi memutuskan akan melakukannya. Shi Kyung makin binggung apa yang akan dikatakan sekarang.
“Apa yang akan kau berikan padaku  jika aku ikut talent show bersamamu?” kata Bom
“Entahlah. Aku juga melakukannya  dengan sukarela. Kupikir kau harus  memikirkannya.” Kata Shi Kyung
“Apa aku harus mencari tahu apa  yang kudapatkan dari acara itu?” kata Bom. Keduanya saling menatap dengan senyuman. 

Dua orang pelajar berjalan dilorong membahas tentang hadiah sepeda. Shi Young mendengarnya, mereka terus membahas kalau Biasanya tiket ke pusat kebudayaan. Di kantor guru, salah satu guru melihat banyak pilihan sepeda dilayar komputernya.
“Astaga, aku pergi untuk latihan, dan  Wakepsek sudah menyebabkan masalah lagi. Kenapa banyak  sekali jenis sepeda? Aku belum pernah naik sepeda sebelumnya,  jadi tidak tahu mana yang lebih bagus.” Keluh si guru.
“Beli saja yang paling mahal, Wakepsek akan membayarnya.” Kata Guru Park
“Apa kau tahu berapa harganya yang paling mahal? Apa aku benar-benar  harus melakukan hal ini?” ucap si Guru. 

Shi Young masuk ruangan bertemu dengan Guru Park,  menanyakan tentang  hadiah talent show adalah sepeda. Guru Park mengeluh dengan Gi Hoon tidak bisa diam dan sudah memberitahu semua orang, akhirnya Ia membenarkan kalau memang itu adalah hadiahnya.
“Aku juga ingin tampil di acara itu.” Kata Shi Young yakin
“Namamu tidak ada dalam daftar yang diberikan Ketua Kelas padaku.” Ucap Guru Park
“Tidak dengan tim itu, tapi sendirian. Itu bukan acara untuk  satu tim per kelas, kan?” laya Shi Young. Guru Park membenarkan.
“Shi Young, kau pasti akan bernyanyi atau melakukan pertunjukan satu orang jika kau melakukannya sendiri. Apa kau butuh asisten? Aku punya banyak waktu luang.” Kata Guru Park. Shi Young menolaknya lalu keluar dari ruangan.
“Aku belum pernah melihat dia sebelumnya. Apa dia murid pindahan?” tanya Guru yang satu. Guru Park membenarka, kalau itu adiknya dari Shi Kyung. 

Semua yang berkumpul di lapangan basket kaget melihat Bom datang bersama Shi Kyung. Mereka bertanya Sudah berapa lama belajar menari. Bom mengaku belum pernah belajar menari. Mereka yakin aklau Bom punya bakat alami., karena Orang yang tidak pernah belajar biasanya lebih baik.
“Tarian seperti  apa yang kau suka? Apa Tarian seksi atau yang menggemaskan?” tanya teman kacamata
“Saat aku merasa sedih, aku suka Girls 'Generation atau AOA. Saat aku dalam suasana hati yang baik, Miss A, EXID, Girl's Day...” kata Bom yakin,
Mereka pun yakin kalau Juara pertama adalah milik mereka, dan mulai memilih lagu lebih dulu. 
“Kenapa bukan Shi Kyung dan  Bom yang memilih lagunya? Kami tidak tahu banyak  tentang hal itu. Apa kalian mau melakukannya?” ucap teman mereka
“Aku juga tidak tahu banyak.” Kata Shi Kyung. Tapi Bom menyetujuinya dan akan mencobanya.
“Aku tidak punya waktu hari ini. Aku akan makan malam dengan ayahku.”kata Bom pada Shi Kyung
Shi Kyung ingin tahu kapan mereka bisa melakukanya.  Bom mengatakan akan meneleponnya nanti dan Shi Kyung juga sudah punya nomornya. Joo Yeon menatap sinis pada keduanya. Bom bertanya apakah Shi Kyung sudah menyimpanya, Shi Kyung membuka ponselnya. Keduanya saling berdekatan, beberapa yang lain terlihat binggung dan Joo Yeon makin sinis melihat keduanya. 


Makan Malam
Shi Kyung terus melihat ponselnya. Ibunya melihat bertanya telp siapa yang ditunggu oleh anaknya, apakah dari Ga Ram. Shi Kyung mengatakan bukan tapi dari seseorang yang  akan ikut talent show dengannya. Ibunya tahu kalau Shi Kyung akan ikut talent show di Hospice.
“Ya, Ibu dan Nenek akan datang untuk menonton, kan?” kata Shi Kyung
“Tentu saja, aku akan  pergi menonton cucuku. Apa kau sudah  memberi tahu mereka?” kata Nenek Kim pada Nyonya Oh. Shi Young ingin tahu memberitahu tentang apa.
“Aku sudah bertemu dengannya di Hospice.” Ucap Nyonya Oh. Shi Kyung pikir kalau itu tentang ibunya yang berkerja di rumah sakit dan ingin tahu tentang apa itu.
“Bu, Apa kau bekerja di Hospice? Apa yang kau kerjakan? Apa yang bisa Ibu lakukan disana?” kata Shi Young. Nyonya Oh binggung.
“Pekerjaan seperti apa?  Apa Seperti perawat? Ibu tidak melakukan pekerjaan seperti Nenek, membuat pakaian pemakaman, kan? Jangan melakukan  pekerjaan seperti itu.” Kata Shi Young sinis.
“Memangnya kenapa  dengan pekerjaan itu?” kata Nenek Kim.
“Aku merasa seperti sedang berjalan ke peti mati setiap kali aku masuk ke ruangan itu.” Kata Shi Young sinis.
“Aoa Kau pikir tidak  akan pernah meninggal? Apa Kau tidak perlu  memakai pakaian pemakaman?” ucap Nenek Kim.

Shi Young yakin kalau Itu masih lama sekali dan menyuruh ibunya agar Jangan lakukan itu, karena tidak suka ibunya bekerja di sana. Nenek Kim bertanya apa yang salahnya bekerja di sana dan apa yang akan Shi Young lakukan jika ibunya tidak bekerja dengan mengejek kalau menyuruh menggali di tanah dan apakahndapat menemukan sesuatu.
“Nenek bilang tidak akan pernah mengganggu anjing saat mereka sedang makan. Kenapa kau terus-menerus menggangguku, Nenek?” keluh Shi Young
“Itu, itu, itu... mulutmu.” Kata Nenek Kim. Nyonya Oh langsung menyuruh Shi Young diam dan makan saja dan Shi Kyung pun ikut terkena marah  untuk tak melihat ponselnya terus menerus. 

Shi Kyung menatap ponselnya kebingungan karena Bom yang tidak menelepon, lalu berpikir kalau sinyalnya jelek karenaberada di pedesaan. Ia lal menelp Ga Ram untuk memastikan ponselnya.  Ga Ram mengangkatnya bertanya Ada apa menelpnya.
“Hanya untuk mengucapkan selamat malam.” Ucap Shi Kyung. Ga Ram heran menyuruh Shi Kyung melihat jam karena masih jam 7 malam, Shi Kyung langsung menutup telp lebih dulu. 

Shi Kyung berbaring dikamarnya karena ponselnya yang tak masalah dan Sinyalnya sangat bagus.
“Lalu, hanya ada satu alasan mengapa dia tidak menelepon. Kim Bom lupa meneleponku.” Gumam Shi Kyung kesal lalu membaringkan tubuhnya dengan melempar ponselnya.
Terdengar suara bergetar, Shi Kyung buru-bur mencari ponselnya. Senyumanya terlihat karena Kim Bom yang menelp. 

Kim Bom sudah menunggu di dalam minimarket sambil melihat ponselnya. Shi Kyung berlari melihat Bom yang berbeda dengan disekolah, sambil bergumam kalau itu adalah Bom yang seksi.
Keduanya akhirnya duduk bersama sambil melihat video dance untuk tampil di talent show, dengan earphone yang didengarkan bersama, tubuh mereka bersentuhan. Shi Kyung pun menatap Bom yang membuat terkesiam dari awal.
“Aku tidak merasa seperti ini sejak aku berhenti pergi ke tempat pemandian  khusus wanita saat kecil. Semua sel di tubuhku sudah hidup kembali, dan mereka berteriak. Aku sangat senang. Aku ingin lebih  dekat dengannya.” Gumam Shi Kyung. 

Shi Kyung sudah tertidur di kamarnya, wajahnya tersenyum seperti mimpi indah dan bergumam “Malam itu, aku menari dengan Bom untuk waktu yang lama dalam mimpiku. Itu adalah mimpi yang  mendebarkan dan menyenangkan.”
Nenek membungkus barang dengan kain, lalu melihat ada baju Shi Young keluar dari lemari, sambil mengeluh kesal membuka pintu lemar ingin membereskanya. Tapi barang-barang Shi Kyung malah terjatuh begitu saja dan melihat isi kantung plastik, seperti semua barang-barang Shi Kyung cosplay.
Bibi Oh duduk dengan wajah lesu didepan rumah, Nenek Oh keluar rumah akan pergi, Bibi Oh dengan sopan menyapanya dan kembali duduk lesu karena tak ada yang bisa dikerjakanya. 


Semua anak mencoba menarikan lagu EXID, tapi terlihat gaya kaku yang tak bisa mengoyangkan panggung mereka. Shi Kyung dan Bom menahan tawa melihat temanya yang tak bisa menari dengan lentur.  Mereka merasa kalau itu terlalu sulit dan penari yang buruk, jadi Seseorang perlu  menunjukkan caranya.
“Kim Bom, kau dan Shi Kyung yang memilihnya. Kalian berdua harus melakukannya.” Kata Si teman bertubuh tambun.
“Hei, yang kami lakukan  hanyalah memilihnya.” Kata Shi Kyung
“Kita semua harus  melakukan satu gerakan. Bom, tunjukkan tarianmu.Kami akan mengikuti  gerakanmu. Lakukan.” Kata  teman mereka. Bom memastikan lebih dulu kalau mereka meminta untuk melakukanya.
Semua hanya bisa melonggo melihat Bom yang kaku menari bahkan tak selincah yang mereka lakukan. Bom tapi terlihat sangat percaya diri, Sgi Kyung bergumam tak percaya kalau Bom tidak bisa menari sama sekali, dan mereka memanggilnya ratu menari.
“Kim Bom, ada apa denganmu? Kami dengar kau adalah ratu menari.” Ucap Si wanita tambun.
“Aku? Siapa yang  mengatakan itu?” kata Bom. Temanya pikir sendiri yang bilang begitu, tentang Miss A, EXID, Girl's Day, kalau bisa melakukan semua tarian mereka.
“Aku bilang mendengarnya saat sedih dan bahagia. Kapan aku bilang  hebat dalam menari? Aku penari yang buruk.” Ucap Kim Bom
Si wanita itu menyalahakan temanya yang mengatakan Kim Bom  adalah ratu menari. Si pria mengaku kalau Itu rumornya dan mereka pun kebingungan yang harus dilakukan karena semua mengandalkan Bom. Bom mengerti maksud teman-temanya mengajak bergabung.
“Kalian tidak perlu  khawatir. Aku akan pergi. Aku tidak benar-benar ingin ikut talent show itu juga.” Ucap Bom akan pergi.
“Kau mau kemana? Kita  seharusnya melakukannya bersama. Ayo Lakukan bersama kami. Mari kita ganti ke tarian yang  mudah dan melakukannya bersama.” Ucap Shi Kyung menyakinkan Bom. 

Shi Young membahas mereka kebingungan karena Bom dan sebelumnya bahkan menertawakantentang cosplay lalu sekarang mereka semua menyesal. Shi Kyung mengaku kalau Tidak seburuk itu. Shi Young merasa kalau itu sangat buruk.
“Aku dengar kau mendaftar juga, Shi Young. Bukankah sulit  melakukannya sendiri? Haruskah aku membantumu?”kata Ga Ram
“Tidak usah, aku harus  melakukannya sendiri. Itu hanya akan bermakna jika  aku melakukannya sendiri.”kata Shi Young
“Oke, carilah makna yang banyak. Ini akan menjadi  pertunjukkan terakhirmu. Dan juga pastikan untuk memakai sampah itu di depan Ibu dan Nenek. Hanya berpikir tentang hal  itu membuatku merasa malu.” Ejek Shi Kyung
“Itu bukan sampah.” Tegas Shi Young. Shi Kyung makin mengejek kalau limbah makanan.
Shi Young kembali memanggil bernard,  Shi Kyung pun memanggil adiknya Sampah. Keduanya kembali adu mulut, Ga Ram diantara keduanya binggung. Akhirnya memenangkan Shi Young sebagai sampah. Shi Kyung kesal kalau dirinya bukan sampah lalu bergegas pergi.
“Dia tidak punya  kesempatan, kan?” ucap Shi Kyung, Ga Ram pikir Shi Young bukan sampah.
“Hei, bisakah aku  mendengarkan LP di rumahmu?” kata Ga Ram. Shi Kyung pun mengajak Ga Ram pergi ke rumahnya. 


Nyonya Oh membereskan sampah di kamar Tuan Kim, Tuan Kim duduk dengan menatap ponsel ditanganya. Nyonya Oh mengajak bicara kalau melihat Tuan Kim sekarang hanya duduk saja seharian ini, karena biasanya tidur setiap waktu.
“Beritahu aku jika kau  ingin menelepon lagi. Aku akan meneleponnya untukmu. Kau ingin mendengar suara ibumu. Tapi, aku mungkin akan  mendapat masalah karena itu. Beritahu dia untuk  datang mengunjungimu. Dia pasti sangat merindukanmu.” Kata Nyonya Oh
“Tidak... lebih baik aku mati.” Kata Tuan Kim menahan rasa sedihnya. Nenek Kim masuk ruangan.
“Apa kau sudah  makan sesuatu? Aku sudah membuat  baju pemakamanmu. Aku tidak mengalami kesulitan saat menjahitnya, jadi  kupikir jalanmu tidak akan menimbulkan rasa sakit.” Kata Nenek Kim. Tuan Kim melihat baju saat meninggal. Nyonya Oh terlihat binggung. 


Ga Ram melihat koleksi di kamar Shi Kyung tak percaya kalau Ayahnya itu mengumpulkan banyak barang LP. Shi Kyung pikir kalau  membaca dan mendengarkan musik adalah hobinya dan Hobi ayahnya sangat mulia  tidak seperti dirinya.
“Kenapa kau berbicara tentang ayahmu seperti dia orang asing?” ucap Ga Ram heran.
“Aku tidak memiliki banyak  kenangan tentang dia. Dia hilang saat aku berusia tujuh tahun. Dia bersama Dokter Diluar Perbatasan, pergi ke daerah yang tidak stabil dan hilang.” Cerita Shi Kyung kesal
“Aku tidak punya ibu.” Kata Ga Ram. Shi Kyung kaget dan saat itu Shi Young mendengar keduanya bicara dalam kamar.
“Dia meninggal karena kanker saat masih muda. Ada banyak keluarga yang rusak di lingkungan ini selain aku.” Kata Ga Ram
“Hei, jangan katakan itu. Aku benci mendengarnya  lebih dari siapapun.” Kata Shi Kyung 


Shi Kyung lalu menanyakan apakah Bom bisa melakukanya. Ga Ram mengejek kalau Shi Kyung itu terlihat sekali menyukai Bom dan bertanya apakah memang tertarik dengannya. Shi Kyung mengakui kalau Lebih dari itu. Ga Ram kaget Shi Kyung mau mengakuinya.
“Dia unik. Terkadang, dia tidak bersalah dan Terkadang, dia seksi. Kadang-kadang, dia tampak tidak mengerti dan kemudian sangat dingin juga. Dia seperti karakter  video game yang kusuka.” Ungkap Shi Kyung. Ga Ram tak percaya mendengarnya.
“Jika ini berhasil dengan baik, harapan wakil kepala sekolah akan terwujud.” Kata Ga Ram. Shi Kyung bertanya ada apa dengan wakepsek.
“Sekolah kita tidak  punya pasangan. Keinginannya adalah untuk menjadi pasangan di sekolah.” Jelas Ga Ram.
“Ajumma itu... Kenapa tidak ada pasangan  satupun di sekolah?” tanya Shi Kyung
“Mungkin karena kami semua tumbuh besar bersama. Kami tidak memiliki ketertarikan satu sama lain. Kami saling mengenal dengan baik. Kukira itu berbeda dengan murid pindahan.” Kata Ga Ram mengoda
“Kami tidak berkencan. Itu hanya sebuah  godaan untuk sekarang.”kata Shi Kyung. Ga Ram mengejek Bernard yang berani mengodanya. Tiba-tiba terdengar teriakan Shi Young memanggil bibinya. 


Shi Kyung langsung datang bersama Ga Ram berpikir kalau ada kecoa atau sesuatu yang menjijikan. Shi Kyung bertanya apakah melihat pakaian yang ada dilemari kamarnya.  Bibi Oh bertanya pakaian seperti apa.
“Pakaian cosplay-ku  di kantong plastik. Apa kau pernah melihatnya?” ucap Shi Young
“Bagaimana aku tahu? Apa kau sudah mencarinya?” kata Bibi Oh
“Aku mencari beberapa kali, tapi pakaian itu tidak ada.” Kata Shi Young.
“Kau bilang itu ada di  kantong plastik, kan? Kupikir aku melihat nenekmu yang membawanya tadi.” Bibi Oh. Shi Young kesal mendengar kalau nenek yang membawanya.
“Dia pasti sudah membuangnya karena mengira itu sampah Sudah kubilang kalau  itu seperti sampah.” Kata Shi Kyung mengejek. Shi Kyung kesal langsung keluar kamar.
“Syukurlah. Dia harus meninggalkan cosplay untuk selamanya.” Kata Shi Kyung melihat adiknya
“Hei.. Apa Kau tahu berapa berharganya itu bagi Shi Young.”kata Bibi Oh ikut keluar memanggil keponakanya. 
Shi Young mencari ke tempat sampah, karena mungkin menemukan baju cosplaynya. Shi Kyung mengikutinya dengan membawa sepatu menyuruh untuk berhenti, Shi Young tak peduli menyuruh Shi Kyung untuk mengurus urusanya sendiri saja.
“Letakkan itu. Kau bisa demam.”kata Shi Kyung memberikan sepatu. Shi Kyung yang kalap tak peduli berlari masuk ke dalam rumah hanya mengunakan sepatunya.
“Maaf karena kau  harus melihatnya. Kau akan sering melihat ini jika berada di sekitar kami.” Kata Shi Kyung pada Ga Ram merasa tak enak hati. 

Nyonya Oh pulang ke rumah binggung melihat sampah yang berserakan, lalu neneknya juga baru pulang. Shi Young dengan nada tinggi menanyakan keberadaan pakaian cosplaynya. Nyonya Oh binggung apa sebenarnya yang terjadi. Bibi Oh memberitau Pakaian cosplay Shi Young hilang.
“Ibu, apa kau membuang pakaian Shi Young?” tanya Nyonya Oh pada ibu mertuanya.
“Aku tidak tahu apa-apa tentang co-play atau cot-play itu. Ada beberapa pakaian di lemari, jadi aku membuangnya. Apa kau tidak  membuang sampah itu?.” Kata Nenek Kim tak bersalah.
“Dimana kau membuangnya? Aku mencari sampah di lingkungan itu, dan tidak ada di sana.” Ucap Shi Young.
“Bukankah menurutmu tukang  sampah sudah mengambilnya?” kata Nenek Kim santai akan masuk rumah
“Nenek, siapa kau membuang barang-barang milikku dengan seenaknya begitu?” ucap Shi Young marah.
Nenek Kim makin marah melihat Shi Young berani bicara padanya. Nyonya Oh memarahi anaknya, lalu menyuruh Shi Kyung agar mengajaknya membawa ke kamar. Shi Young menolak ketika Shi Kyung mengajak ke kamar. 
“Begitu Ayah hilang dan kami mendatangimu.Apa yang kau lakukan  saat itu, Nenek? Nenek mengusir kami dengan mengatakan kalau Nenek tidak ingin melihat kami. Jadi Nenek tidak menemui kami selama 10 tahun. Kau mengunjungiku ketika aku berusia enam tahun. Apa kau bahkan layak untuk menjadi seorang nenek? Apa kau pikir bisa menjadi nenek jika bertindak seperti sekarang? “ ucap Shi Young meluapkan rasa kecewa pada neneknya.
“Kenapa kau... Apa yang ingin kau katakan?” kata Nenek Kim. Nyonya Oh menyuruh Shi Young agar berhenti.
“Aku akan membuangnya bahkan jika nenekmu tidak melakukannya. Kenapa kau menahannya, Bu? Nenek bilang kau terlalu keras pada suamimu, menyebabkan kematiannya. Lalu Kenapa Ibu menangis di kamar sendiri? Nenek adalah orang yang selalu bersikap keras pada semua orang. Menghancurkan suamimu tidak cukup, jadi kau  juga menghancurkan anak laki-lakimu sendiri!” ucap Shi Young marah. Nenek Kim menatap dengan mata melotot.
“Apa yang terjadi dengan Ayah adalah kesalahanku?” ucap Shi Young. Ibunya mulai berteriak. Nenek Oh terlihat jatuh lemas karena tak bisa menahan amarah lagi.
Ibunya langsung Lee Shi Young keluar rumah. Shi Kyung menahan neneknya sebelum terjatuh. Bibi Oh ikut pergi dengan kakaknya keluar dari rumah. Shi Kyung tetap merasa tak bersalah dengan yang dikatakan. Nenek Kim melihat wajah Shi Young kembali memanggil nama anaknya. 

Ibu Shi Young menarik anaknya keluar,  Shi Young ingin tahu apa kesalahanya. Nyonya Oh pikir anaknya sudah tidak waras, menurutnya Meskipun sangat marah, tak mungkin bisa mengatakan itu pada Neneknya, bahkan tak mengajarkan seperti itu.
“Kenapa Ibu menyalahkanku? Nenek menganiayaku lebih dulu.” Kata Shi Young keras kepala. Ibu Oh merasa tak percaya anaknya bisa melawan seperti itu.
“Apa aku salah? Ibu berpikir begitu juga. Ibu membenci  Nenek juga, kan?” kata Shi Young dengan nada tinggi.
“Tidak! Aku tidak membencinya. Dia punya hak untuk  merasa seperti itu.” Tegas Nyonya Oh
“Ibu pembohong yang hebat.” Kata Shi Young. Nyonya Oh memberikan pukulan untuknya. Shi Young mengeluh ibunya malah memukulnya.

“Apa yang kau ketahui tentang Ibu? Apa kau berada di dalam hati Ibu? Dan juga, jika kau mengatakan apapun yang kau rasakan, kau bukan manusia tapi binatang.” Ucap Ibu Shi Young memarahi anaknya.
“Jika aku binatang,  maka Ibu juga.”balas Shi Young
“Apa Kau ingin terus mengatakan omong kosong dengan mulut itu? Jangan mengucapkan sepatah kata pun, lalu Masuk ke sana dan minta maaf pada Nenek.” Kata Ibu Shi Young
“Tidak mau! Aku tidak akan meminta maaf sampai dia membawa pakaianku kembali. Aku tidak tahu  harus berbuat apa dan benar-benar  harus menemukannya..” Tegas Shi Young
“Ada apa denganmu? Kapan  kau ingin menjadi manusia?” ucap Ibu Shi Young benar-benar tak habis pikir dengan anaknya. 


Shi Kyung merapihkan alas tidur dan meminta neneknya untuk berbaring,  dan meminta agar bisa mengerti tentang adiknya, karena ketika Shi Young marah maka tidak bisa berpikiran lurus dan akan  mengambilkan air. Tangan Nenek Kim menahan Shi Kyung untuk pergi.
“Kapan kau pulang? Ibumu sudah lama menunggumu.” Ucap Nenek Oh memegang wajah Shi Kyung. Shi Kyung binggung melihat neneknya. 

Ibu Shi Young menarik anaknya agar masuk dan meminta maaf pada neneknya. Shi Young menolak tak mau melakukanya. Ibu Shi Kyung mengancam kalau tak mau meminta maaf pada neneknya maka benar-benar tidak akan memaafkannya. Shi Young tetap tak mau melakukanya.
“Oh, begitukan? Mari kita lihat apa kau yang akan menang atau aku yang akan menang hari ini.” Ucap Ibu Yoon sudah siap menarik tangan anaknya. Tiba-tiba Shi Kyung keluar rumah memanggil ibunya.
“Ibu!!!Ada yang salah dengan Nenek” kata Shi Kyung. Nyonya Oh dan adiknya bergegas masuk dengan wajah panik. Shi Young hanya menangis kesal diluar rumah. 

Nyonya Oh membuka pintu ingin melihat ibu mertuanya, tapi Nenek Kim terlihat sedang membereskan untuk alas tidurnya. Nyonya Oh pun kembali menutup pintu kamar karena melihat ibu mertuanya yang baik-baik saja. Shi Kyung pikir neneknya tadi Aneh sekali. Ibunya ingin tahu aneh seperti apa.
“Dia gemetar dan kemudian lemas. Jadi, aku membawanya ke kamarnya. Tiba-tiba, dia membelai wajahku dan berkata, "Kapan kau pulang?"” cerita Shi Kyung. Ibunya pikir anaknya sedang membual sekarang.
“Bisakah kau, setidaknya tetap waras?” keluh ibunya lalu berjalan pergi. Shi Kyung memegang wajahnya merasa kalau yang dikatakan Memang benar.

Nyonya Oh membereskan meja makan, Shi Young keluar dari kamar sudah mengunakan seragamnya. Bibi Oh mengajak keponakanya untuk sarapan lebih dulu. Shi Young memilih untuk keluar dari rumah tanpa pamit. Ibunya pikir biarkan saja karena anaknya itu tidak  punya hak untuk makan.
“Bagaimana dengan Nenek?” tanya Shi Kyung baru saja keluar dari kamar. Ibunya memberitahu Nenek Kim  sudah keluar dari rumah.
“Dimana? Dia tidak pindah, kan?” kata Shi Kyung panik. Ibunya heran melihat anaknya yang sangat peduli pada neneknya.
“Sejak aku makan  sup kedelai itu.” Akui Shi Kyung. Ibunya mengucap syukur Shi Kyung punya  kelas pagi.
“Pergilah membantu Nenek  di Hospice setelah sekolah. Dia akan merasa lebih baik jika kau membantunya.” Kata Ibu Shi Kyung
“Aku akan berlatih  sepulang sekolah.” Kata Shi Kyung. Ibunya memperbolehkan dan setelah itu bertemu dengan neneknya. Shi Kyung pun tak menolaknya.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar