PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 01 Oktober 2017

Sinopsis Manhole Episode 15 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Suk Tae dan Jin Sook bergegas menemui Goo Gil, Jung Ae lalu bertanya apakah melihat atau berbicara dengan Pil atau Soo Jin sejak kemarin. Keduanya mengelengkan kepala. Jung Ae ingin tahu apa yang terjadi melihat keduanya terlihat panik.
“Phil menculik Soo Jin. Dia melakukannya di hadapan Jae Hyun.” Ucap Jin Sook. Goo Gil seperti tak percaya mendengarnya.
“Soo Jin dan Jae Hyun seharusnya pergi ke Inggris. Tapi karena Phil menculik Soo Jin, mereka tidak bisa pergi dan Jae Hyun tidak tahu keberadaan Soo Jin. Dia juga bilang tidak bisa menghubunginya.” Ucap Suk Tae mengebu-gebu.
Goo Gil hanya bisa melonggo dan yang akan dilakukan sekarang.  Jin Sook pikir Phil sudah gila dan keadaan ini Sulit dipercaya. Goo Gil  masih tak percaya ingin tahu Dari siapa mendengar ini lalu mencoba akan menghubunginya. Jin Sook tahu kala Phil tidak akan menjawabnya. Goo Gil membenarkan. 

Paman Bong membersihkan halaman kedai sambil menyanyi. Soo Jin menyapa Paman Bong dan melihat kalau sudah tidak mengenakan seragam Marinir lagi. Paman Bong menceritakan baru-baru ini mulai berkencan jadi harus mengendalikan dirinya.
“Omong-omong, ini sudah jam makan siang. Kau pasti lapar. Kurasa Phil memasak banyak makanan untuk diberikan kepada pacarnya. Kau harus ke sana.” Ucap Paman Bong
“Boleh kuminta dua cangkir kopi?” kata Soo Jin. Paman Bong menganguk karena sudah pasti boleh.
“Bisakah kalian berdua membuatnya sendiri?” ejek Paman Bong. Soo Jin pikir itu bagus lalu memberikan kartu untuk membayar.
“Kau tidak perlu membayar dan kau  temannya Phil.” Ucap Paman Bong
“Paman mengizinkanku menginap, jadi Biarkan aku membayar.” Kata Soo Jin. Paman Bong pun menerimanya lalu masuk ke kedai untuk membuat kopi. 

Paman Bong bertanya Soo Jin ingin Kopinya mau panas atau dingin. Soo Jin berkata ingin kopi yang dingin saja. Soo Jin pun duduk menunggu kopi buatan paman Bong. Paman Bong berkomentar kalau Phil pasti masih sangat menyukai Soo Jin.
“Berhentilah menggodanya, dan terima saja perasaannya.” Ungkap Paman Bong.
“Paman... Apa  punya kamera? Jika punya, boleh aku meminjamnya?” kata Soo Jin. Paman Bong pikir punya dengan model yang lama. 

Saat itu dirumah Jae Hyun membaca pesan yang masuk ke dalam ponsel Soo Jin "Kafe Moonlight Gangneung, pembelian disetujui" lalu bergegas pergi. Sersan Choi dan anak buahnya datang memanggil Jae Hyun tapi Jae Hyun seperti panik memilih untuk kabur dengan mobilnya.
“Kenapa mereka mendatangiku? Apa Phil melaporkanku?” ucap Jae Hyun berada dalam mobil lalu memilih untuk matikan ponselnya. 

Phil sibuk masak di pinggir pantai, Soo Jin datang  bertanya apa yang dilakukanya dengan membawa dua gelas kopi. Phil mengeluh Soo Jin malah keluar karena seharusnya beristirahat, Soo Jin ingin tahu apa yang dibuat Phil.
“Chef Bong memasak khusus untukmu. Coba Lihatlah telur goreng ini. Luar biasa, bukan? Kelihatannya mudah, tapi sebenarnya sangat sulit.” Ucap Phil bangga membuat telor mata sapi dan membaliknya dengan sempurna.
“Kau hebat... Phil, mau makan di pantai?” kata Soo Jin. Phil pikir itu Ide bagus.
“Hei.. Dari mana kau mendapatkan kamera itu?” tanya Phil melihat ada ditangan Soo Jin.
“Aku meminjamnya dari pamanmu. Di sini sangat bagus Jadi, aku ingin memotret.” Kata Soo Jin
“Kalau begitu aku akan menjadi modelmu yang tampan hari ini dan Tunggu sebentar. Aku akan mengemas makakan ini” kata Phil bergegas mengambil kotak makan. Soo Jin meminta Phil santai saja, lalu dari wajahnya seperti menyimpan sesuatu. 

Mereka pun berjalan di pantai, Soo Jin melihat cuacanya luar biasa dan Hasil fotonya akan bagus. Phil berpikir seperti itu lalu melihat kaki Soo Jin yang masih sakit seperti sudah berjalan. Soo Jin mengaku kalau sudah membaik.
Phil langsung berjongkok menyuruh Soo Ji untuk naik ke pundaknya. Soo Jin langsung menolak. Phil mengatakan kalau akan menggendong karena kaki Soo Jin  terluka, dengan bangga memberitahu kalau Punggungnya lebar. Soo Jin menyuruh Phil agar berdiri saja. Phil tetap menyuruh Soo Jin naik akhirnya memakasa dengan menariknya.
“Astaga, kenapa kau ringan sekali? Jangan melewatkan makan.” Ucap Phil berjalan mengendong Soo Jin.
“Hei, Phil. Sebelumnya kau tidak bisa menggendongku.” Ucap Soo Jin. Phil pun bertanya kapan.
“Aku menggendongmu saat TK.” Kata Soo Jin. Phil pikir Itu sudah lama sekali dan menjadi berotot setelah lulus TK lalu menyuruh agar memegangnya karena akan jatuh.

Mereka bermain di tepi pantai dan Soo Jin tak lupa mengambil foto selfie untuk kenangan mereka. Keduanya terlihat sangat bahagia bermain dipantai. Phil pun bermain APV, dan Soo Jin memeluk erat Phil karena takut terjatuh.
Soo Jin sengaja duduk sendiri dengan mengambil foto Phil, senyumanya terlihat merekam semua yang dilakukan Phil dengan kameranya, tapi setelah itu matanya berkaca-kaca seperti menyimpan kesedihan. 

Keduanya duduk bersama untuk makan, Soo Jin merasa kalau masakan Phil terlihat cukup enak. Phil yakin karena mencurahkan jiwaku saat memasaknya jadi Soo Jin harus menghabiskan semuanya. Soo Jin mulai mencicipi, merasakan makanan Phil yang enak dan muji kalau sebagai koki yang andal dan akan menjadi suami yang hebat.
“Aku jarang memasak, tapi saat memasak, aku sangat andal. Aku belum pernah memasak untuk orang lain. Kau seharusnya merasa tersanjung.” Goda Phil. Soo Jin pun mengucapkan Terima kasih.
“Phil... Sebaiknya aku kembali ke Seoul hari ini. Aku tidak bisa tinggal di sini selamanya.” Ucap Soo Jin
“Tidak bisakah kita di sini lebih lama lagi? Aku akan sedih pergi dari sini.” Kata Phil. Soo Jin memberikan kamera yang dipinjam dari paman Bong
“Kurasa ini akan menjadi kali terakhir kita menghabiskan waktu bersama.” Kata Soo Jin. Phil tak mengerti maksud ucapan Soo Jin ini kali terakhir.
“Aku memikirkannya setelah mendengarkan kisah perjalanan waktumu. Kurasa kita tidak seharusnya bersama. Kau selalu dalam bahaya dan menderita karena aku.” Ucap Soo Jin.
“Tidak... Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Aku hanya ingin bersamamu dan Hanya itu yang kuinginkan.” Ungkap Phil
Soo Jin mengaku kalau tidak ingin Phil seperti itu, yaitu tidak ingin sengsara karena dirinya. Phil tak menyangka Soo Jin berpikir seperti itu. Soo Jin ingat kalau Phil  bilang hubungan mereka tidak pernah berhasil saat menjelajahi waktu, menurutnya itu karena mereka tidak ditakdirkan bersama.
“Coba Lihatlah kita sekarang. Aku sudah menikah dan kita tidak bisa bersama.” Ucap Soo Jin.
“Soo Jin... Kau tahu Jae Hyun seperti apa. Dia berbahaya dan kau bisa terluka.” Kata Phil khawatir
“Aku Memutuskan untuk tidak bertemu denganmu tidak ada kaitannya dengan Jae Hyun. Itu semata-mata keputusanku. Dan Phil. Aku ingin kamu bahagia. Aku tidak tahu apa kau akan menjelajahi waktu lagi atau tinggal di sini. Tapi mulai sekarang, terlepas dari semua yang terjadi, jangan memilihku. Aku tidak ingin kau menderita karena aku.” Kata Soo Jin lalu pamit pergi. Phil terdiam seperti tak bisa mengejar Soo Jin. 

Jae Hyun baru sampai setelah memarkir mbobil dan berjalan melewati rel kereta. Soo Jin berjalan sendirian lalu membuang cincin pernikahan lal dikagetkan dengan Jae Hyun sudah berdiri didepanya. Keduanya saling menatap di pinggir pantai. Jae Hyun akhirnya memberanikan diri mendekat.
“Soo Jin.... Ayo bicara... Tolong dengarkan penjelasanku.... Kumohon.” Ucap Jae Hyun dengan tatapan mata memohon. 

Keduanya duduk dibangku tepi pantai. Soo Jin bertanya darimana Jae Hyun tahu keberadaanya. Jae Hyun mengaku kalau masih menyimpan ponsel Soo Jin yang terjatuh dijalan jadi membaca catatan tagihan dan datang kemari.
“Soo Jin... Aku tahu kau sangat kecewa denganku. Kau pasti sangat terkejut dan takut saat mengetahui perbuatanku. Aku tidak bisa memaafkan diriku.” Ucap Jae Hyun merasa bersalah.
“Apa Saat aku bersama Phil semalam, kau sengaja mencoba menabrak kami dengan mobilmu?” kata Soo Jin dengan nada marah
“Saat melihatmu bersama Phil, maka aku sangat marah. Aku melakukannya tanpa kusadari.” Cerita Jae Hyun
“Apa Kau pikir itu membenarkan perbuatanmu? Jadi, itukah alasanmu menyerang sebarang orang?” kata Soo Jin. Jae Hyun juga tak tahu.
“Aku tidak bisa mengendalikan diriku saat marah. Walaupun menyesalinya, aku tidak bisa mengendalikannya. Itu membuatku gila. Aku masih tidak percaya kau melakukan hal itu. Dahulu kau orang baik. Kenapa kau melakukan itu?”kata Soo Jin benar-benar kecewa.
Jae Hyun hanya bisa diam saja. Soo Jin pikir Apa pun alasan yang Jae Hyun berikan, perbuatannya tidak bisa dibiarkan, lalu meminta agar menyererahkan diri dan Tanggung jawab dengan  semua perbuatanya lalu jalanilah perawatan. Menurutnya kondisi Jae Hyun mungkin akan membaik. Jae Hyun pun setuju kalau akan menyerahkan diri.
“Soo Jin, maukah kamu ikut denganku?” ucap Jae Hyun. Soo Jin seperti ragu. 


Paman Bong mengayuh sepeda sambil bernyanyi, lalu berhenti saat melihat Soo Jin yang duduk dengan seorang pria tapi bukan Phil. Ia kembali mengayuh sepeda dan melihat Phil seperti akan berjalan pulang. Phil bertanya pamanya akan pergi kemana. Paman Bong mengatakan mau belanja bahan pangan.
“Tadi paman melihat Soo Jin bersama seseorang. Dia kira-kira tubuhnya tinggi, tampak gagah dan tampan. Siapa dia?” ucap Paman Bong. Phil langsung panik dan menduga pasti Jae Hyun yang datang.
Ia berlari mengejar sampai keluar dari pakiran pantai, tapi Jae Hyun sudah berhasil membawa Soo Jin pergi dengan mobilnya. 

Di kantor polisi
Sersan Choi melihat rekaman CCTV di pakiran basemant, lalu melihat dengan jelas saat Jae Hyun turun dari mobil lalu membuka masker dan juga topinya. Ia pun yakin kalau Park Jae Hyun pelakunya lalu meminta agar menghubungi detektif yang bertugas.
“Beri tahu dia, kita sudah memastikan rekaman CCTV penyerang itu.” Perintah sersan Choi. Anak buahnya mengangguk mengerti. 

Di rumah Soo Jin
Ibu Soo Jin sudah tak tahan lagi ingin melakukan sesuatu, Ayah Soo Jin menahanya agar mereka bisa menunggu. Saat itu Sersan Choi masuk rumah meminta maaf karena melihat pintu terbuka jadi memilih untuk masuk. Tuan Kang pun bertanya apa yang bisa dibantu olehnya pada polisi.
“Apa Nona Kang Soo Jin di sini? Dia tidak menjawab ponselnya dan tidak ada di rumah, jadi, kami kemari untuk menemuinya.” Ucap Sersan Choi
“Kenapa kalian mencari putriku? Apa terjadi sesuatu kepadanya?” kata Ibu Soo Jin panik. Sersan Choi mengatakan bukan itu masalahnya.
“Lalu kenapa kalian mencarinya?” kata Ibu Soo Jin. Sersan Choi menjelaskanya kalau ingin menanyakan tentang Pak Park Jae Hyun. Ibu Soo Jin binggung mereka ingin menanyakan tentang menantu kesayanganya.
“Aku yakin kalian tahu tentang penyerangan random yang terjadi di lingkungan ini, kan?” ucap Polisi. Ayah Soo Jin tau dan menurutnya apa kaitannya dengan Jae Hyun.
“Tuan Park adalah tersangka utama kasus itu.” Ucap Sersan Choi. Keduanya melonggo tak percaya. 

Jae Hyun bertanya pada Soo Jin apakah bersama Pil semalam. Soo Jin membenarkan. Jae Hyun bertanya apakah mereka satu kamar. Soo Jin mengaku Tidak dan tidak bisa melakukan itu. Jae Hyun bisa bernafas lega menurutnya Soo Jin itu benar.
“Kau tidak akan pernah melakukan itu.” Ungkap Jae Hyun bahagia.
“Kukira kita akan pergi ke Seoul. Kenapa kau ke arah sini?” tanya Soo Jin binggung melihat Jae Hyun mengambil arah yang berbeda.
“Ayo mampir ke suatu tempat untuk menghirup udara segar.” Kata Jae Hyun. Soo Jin terlihat kesal karena Jae Hyun bilang akan menyerahkan diri.
“Kita bahkan tidak bisa berpergian ke Inggris dan Akan mengecewakan jika kita kembali seperti ini. Kita masih punya cukup waktu, jadi, pelan-pelan saja.” Kata Jae Hyun. Soo Jin mulai terlihat gugup karena dibawa pergi oleh Jae Hyun. 

Phil berusaha mengikuti mobil Soo Jin, Sersan Choi menelp. Phil ingin menutup telpnya karena merasa  agak sibuk sekarang. Sersan Choi langsung bertanya apakah Phil sedang bersama Soo Jin. Phil binggung tiba-tiba Sersan Choi menanyakan Soo Jin.
“Jika kau bersama dia, cepatlah datang ke Seoul bersamanya agar dia bisa memberikan kesaksian. Seperti yang kau katakan, bahwa Jae Hyun-lah pelakunya. Dia mematikan ponselnya dan saat ini tidak bisa dihubungi. Kurasa dia berusaha untuk kabur.” Kata sersan Choi
“Dia sedang di Gangneung bersama Soo Jin sekarang. Aku sedang mencari mereka.” Ucap  Phil
Phil melihat mobil Jae Hyun lebih dekat, Jae Hyun sadar Phil mengikutina dan dengan sengaja melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Soo Jin binggung melihat Jae Hyun yang tiba-tiba bersikap aneh. Mobil Jae Hyun bisa melewati lampu merah, Phil mencoba mengejar tapi malah membuat hampir terjadi kecelakaan. Ia pun kena marah pengendara lainya.
“Kurasa aku kehilangan kendaraan Park Jae Hyun. Aku akan mencari di sekitar rest area.” Ucap Phil melapor pada sersan Choi. 


Soo Jin sudah ada seperti disebuah villa, sementara Jae Hyun sibuk memasak sambil menatap Soo Jin tahu kalau pasti lapar, meminta agar menunggu karena akan segera menyelesaikannya. Soo Jin berdiri meminta Jae Hyun jangan bersikap seperti ini dan lebih baik Kembali ke Seoul.
“Kamu harus kembali dan menyerahkan dirimu.” Pinta Soo Jin.
“Sepertinya kau tidak ingin berada di sini bersamaku. Sudah lama kita tidak punya waktu seperti ini jadi Lupakanlah semuanya untuk sementara dan nikmati waktu kita.” Ucap Jae Hyun menyuruh Soo Jin duduk kembali.
Soo Jin terlihat benar-benar gugup lalu melihat ponsel Jae Hyun yang ada di jaketnya, Ia diam-diam menyalakan ponsel dan menelp Phil, setelah itu sengaja membiarkan dibelakang badanya. Jae Hyun selesai masak dan memberikan piring pada Soo Jin lebih dulu dan juga minum wine. Phil mengangkat telp tahu kalau itu Soo Jin tapi ia mendengar suara Jae Hyun. 

“Aku sudah selesai memasak hidangan favoritmu, Steak. Jadi Makanlah. Aku tidak punya bahan-bahan yang tepat, mungkin tidak terlalu enak” kata Jae Hyun. Soo Jin dengan gugup memuji makanan Jae Hyun enak.
“Aku tidak menyangka ada tempat seperti ini di tepi danau.” Ucap Soo Jin sengaja menyaringkan suara agar Phil mendengar dari telp.
“Bukankah aku sudah memberitahumu? Kubilang orang tuaku mewariskan rumah musim panas.” Cerita Jae Hyun
“Danau yang kita lihat dalam perjalanan kemari tadi cukup indah. Apa namanya?” tanya Soo Jin
“Danau Haneul. Namanya bagus, bukan? Danau itu lebih indah saat fajar dengan embun pagi harinya dan Sangat indah.” Ungkap Jae hyun bangga. Soo Jin sengaja menyebut nama danau dengan lantang agar Phil bisa mendengarnya.
Phil pun mencari dari GPS tempat Danau Haneul untuk segera pergi. 

Phil sampai di rumah Jae Hyun dengan melihat plat nomor "49N4138". Jae Hyun memberikan kopi lalu bertanya apakah Soo Jin sedang datang ke villanya. Soo Jin mengaku senang.
“Soo Jin.. Bagaimana jika kita pindah dari Korea?” ucap Jae Hyun. Soo Jin kaget menanyakan apa maksud ucapanya.
“Jika menyerahkan diri, aku akan dipenjara. Lalu kau akan kesepian. Bagaimana jika kita berdua tinggal di tempat terpencil?” Jae Hyun memegang tangan Soo Jin.
“Yang kubutuhkan hanyalah kau, Soo Jin. Aku tidak membutuhkan orang lain.” Ucap Jae Hyun.
Saat itu Phil bisa melihat Soo Jin berada diruang makan memberikan kode agar tetap diam. Soo Jin kaget melihat kedatangan Phil dengan mata melotot. Jae Hyun pun sadar berpikir kalau Ada sesuatu di luar.
Bersambung ke episode 16


Tidak ada komentar:

Posting Komentar