PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 18 Oktober 2017

Sinopsis The Package Episode 1 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Ma Ro akhirnya keluar dari pintu kedatangan mendekati So So meminta maaf dan ingin menjelaskan kalau bukan orang seperti itu. So So seperti tak peduli karena merkea harus cepat-cepat dan Sudah terlambat ini, lalu memberitahu kalau orang yang ditunggu sudah datang. Ma Roo pun membungkuk meminta maaf.
“Kenapa kau malah ditahan begitu?” ucap Tuan Oh marah. Istrinya pikir kalau mereka bukan satu-satunya yang kesulitan, karena Ma Roo juga pasti kesulitan.
“Kami sangat ketinggalan jadwal, jadi ayo kita naik bus.” Ucap  So So. Kyung Jae teringat dengan So Ran yang belum datang.  So So ingin tahu kemana pacarnya itu.
“Katanya mau beli air, dan Aku akan SMS dia.” Kata Kyung Jae mengirimkan pesan untuk pacarnya. 

“Semuanya sudah datang. Kau ada di mana?” tulis Kyung Jae. So Ran membalasn kalau akan segera ke sana. Kyung Jae ingin tahu keberadaan pacarnya. So Ran memberikan gambar kotoran.
“Sepertinya dia sedang di toilet, tapi dia akan segera keluar.” Kata Kyung Jae. Semua mulai mengeluh kalau keadaan jadi makin sulit.
Kyung Jae menuliskan pesan pada pacaranya agar menyudahinya saja. S o Ran ada di toilet mengeluh kesal, Kyung Jae terus menyuruh agar Ho Ran segera keluar saja. Na Hyun pikir kalau Ho Ran itu mengalami sembelit. Yeon Sung mendengarnya langsung tertawa.
Kyung Jae akhirnya meminta maaf. Ma Roo pikir dirinya yang salah dan meminta maaf. Mereka pun saling meminta maaf. So Ran akhirnya datang. So So meminta agar mereka membawa barang-barangnya karena akan segera pergi.
Tuan Oh memanggil So Ran dengan panggil kakak tertua. So Ran mengeluh pada Tuan Oh karena harusnya memanggil Agassi.  So So mengajak mereka agar cepat pergi dan berhati-hati dengan paspor, dompet, dan ponsel. Ma Ro terus membungkuk meminta maaf pada semua yang sudah menunggunya.

Semua anggota mengikuti So So keluar dari bandara. So So bergumam kalau Pemandu bertemu dengan hampir 1.000 orang setahun jadi bisa bisa melihat mereka orang seperti apa.
“Pria paruh baya yang marah kalau tidak pergi.  Dan wanita paruh baya yang penyabar, tapi menakutkan saat dia marah. “ gumam So So melihat pasangan Tuan Oh dan Nyonya Han.
“Dan pasangan yang lebih muda dan yang lebih tua.  Sepertinya pacarnya memaksanya untuk ikut. Yang Jelas dia pasti suka belanja barang-barang desainer. “ gumam So So melihat pesangan Kyung Jae dan So Ran.
“Pasti mereka berselingkuh.” Gumam So So melihat pasangan Yeon Sung serta Na Hyun.
“Dan Si mesum itu. “ guman So So dongkol karena melihat Ma Roo masih saja sibuk untuk selfie di bandara. Ma Roo pun hanya bisa membungkuk meminta maaf. 


So So membuka lembaran Wisata Premium Kelas Tinggi Prancis lalu berdiri di tengah bus memberitahu akan bertanggung jawab untuk liburan kalian pekan depan dengan memperkenalkan diri Yoon Soo pemandu tur terbaik, semua hanya diam seperti lelah menunggu satu jam dibandara.
“Biasanya kalau begini, orang akan bertepuk tangan. Tapi Aku senang kalau di sini  suasananya seperti keluarga yang berkumpul. Ada Pasangan yang sudah menikah ada di sini dan pasangan muda juga ada di sini.” Kata So So menunjuk pada Tuan Oh dan juga Kyung Jae
“Dan ada yang bersama, serta ada yang sendirian. Jadwal yang telah Anda pilih adalah bagian dari Paket Premium Perancis Kelas Tinggi. Kita tidak hanya mengunjungi tempat wisat tapi kita akan tinggal di sana dan mengenal sedikit budaya di sini. Apa ada di antara Anda yang pernah ke Prancis?” ucap So So. Semua hanya diam seperti tak peduli
“Tolong jawab aku... Aku tidak bisa menanganinya.” Gumam So So panik, tapi semua tetap saja diam dan akhirnya So So memilih untuk menjelaskan sebagai pemandu wisata.
“Anda tiba di Bandara Charles de Gaulle. Itu dinamakan sebagai penghormatan kepada pemimpin yang paling dihormati Presiden Charles de Gaulle dari Perancis. Perancis hidup di bawah pemerintahan kolonial Jerman empat tahun selama Perang Dunia II. Sebagai pemerintahan sementara...” jelas So So 


Na Hyun berbisik pada Yeon Sung ingin tahu kapan akan pergi ke Menara Eiffel. Yeon Sung pun mengangkat tangan menanyakanya kapan akan pergi ke Menara Eiffel. So So menjawab kalau Jadwal sudah ditentukan. Jadi akan pergi setelah makan malam. Yeon Jung pun memberitahu Hyun.
“Kalau Anda lihat di belakangku, Anda bisa lihat Arc de Triomphe. Anda pernah melihatnya dalam buku, 'kan? Ada tiga lengkungan di Paris. Lengkungan pertama adalah Arc de Triomphe du Carrousel dekat Louvre. Lengkungan ketiga adalah Grande Arche de la Défense.  Dan di sini adalah lengkungan kedua.” Jelas So So terlihat sangat fasih mengenai sejarah Prancis dengan seperti gerbang besar.
“Ketika Jerman menduduki Paris, Hitler melewati lengkungan itu...dan dia...” kata So So lalu disela dengan pertanyaan apakah mereka bisa turun.

“Ya, kita seharusnya turun untuk melihat acaranya dan berfoto tapi kita sudah terlambat, jadi kita akan pergi ke sana saat hari terakhir.” Kata So So. Semua mengarahkan pandangan pada Ma Roo karena tak bisa turun.
“Dan di sana adalah Champs Elysées yang terkenal.” Kata So So. So Ran melihat banyak pertokoan sangat ingin kesana. Sementara Tuan Oh melihat kalau tempat itu seperti Myeongdong.
“Champs Elysées adalah distrik belanja sekaligus tempat membeli baju bagus di Prancis. Dulu adalah tempat berburu di istana dan sampai tahun 90an, borjuis ada di sini jadi dulunya menjadi daya tarik kelas tinggi di mana pakaian santai dilarang dipakai Kita harusnya turun di sini supaya Anda bisa jalan-kalan, berbelanja, memotret, dan meramban toko perancang.” Kata So So
Semua sudah bersiap-siap termasuk Ma Roo,  So So memberitahu kalau mereka mencicipi macarons yang lezat. Hyun langsung meminta agar memberikan 10 euro untuk membeli Macarons. So So mengatakan kalau itu rencana sebelumnya tapi lagi-lagi jadwal yang berkendala jadi akan ke sana pada hari terakhir. Ma Roo pun hanya bisa memalingkan wajahnya ke jendela karena memang merasa bersalah.

“Apa Anda tahu lagu "Aux Champs Elysées,"? Kita akan ke restoran sambil mendengarkan lagu ini. Pak... Tolong nyalakan musiknya.” Kata So So lalu duduk kembali dibangku depan. 

Flash Back
So So pergi dengan seorang pria, berlari didepanya dan terlihat bahagia, lalu bergandengan tangan seperti terlihat sangat bahagia.
“Aku tidak tahu itu akan menjadi lagu melankolis seperti itu. Aku pergi ke sana bersamamu, Sambil bernyanyi, dan menari.  Aku tidak tahu kita akan berciuman setelah ini.” Gumam So So seperti punya pengalaman pahit dalam hidupnya.
“Lagu  "Aux Champs Elysées." Aku tidak tahu itu akan menjadi lagu melankolis seperti itu. “ gumam So So dalam dalam bus


Semua mulai makan malam dengan steak daging giling, Tuan Oh sengaj membawa gohujang dan juga kimchi. Sementara istrinya ingin mencicipi masakana asli prancis. Semua mulai makan,  Ma Roo ingin selfie dengan makananya. 
So So menunggu di meja sebelah sedikit gugup meminta mereka agar segera mempercepat makannya karena harus mengejar jadwal. Ma Roo baru saja akan selfie langsung diberikan tatapan sinis, akhirnya dengan cepat memakanya. So Ran melihat gerak geri Yeon Sung yang keluar sambil membawa ponselnya. 

Semua berdiri dan langsung melonggo terpana melihat didepanya, Menara Eiffel terlihat sangat cantik dimalam hari dengan lampu-lampu yang bersinar terang. So Ran merasa kalau merasa seperti melihat seorang selebriti. Kyung Jae bertanya dimana. So Ran menunjuk kalau maksudnya itu Menara Eiffel yang cantik.
“Aku sangat gugup melihatnya setelah aku hanya melihatnya di buku. Ini Bagus sekali.” Kata Hyun
“Wow, kalau kita memanggang daging di sini, pasti akan sangat lezat.” Kata Tuan Oh. So Ran pikir tak seperti itu.
“Kalian Harap bersiap berfoto, karena Pertunjukan cahaya akan segera dimulai.” Ucap So So
Saat itu lampu di menara Eiffel mulai berkelap-kerlip, Semua segera mengambil foto dan Ma Roo sudah siap dengan tongsisnya.  Nyonya Han melihat menara Eiffel merasa kalau Sangat bagus kalau mati di tempat seperti ini. Tuan Oh hanya menatapnya seperti tak peduli.
“Kalau Anda menuruni tangga ini, maka Anda akan melihat bagian bawah Menara Eiffel. Silakan turun untuk mengambil gambar, Lalu kembali ke sini dalam 30 menit. Kalau ada yang minta buah tangan, kalian bisa abaikan saja, mengerti? Aku akan tunggu dalam 30 menit Dan jangan terlambat.” Kata So So, Semua berteriak mengerti. 


Nyonya Han berjalan lalu memanggil suaminya agar bisa mengambil gambarnya, Suaminya pun berjongkok akan mengambil seluruh badan. Nyonya Han menolak karena hanya ingin mengambil dari pinggang ke atas. Tuan Oh keras kepala karena menurutnya Seluruh tubuh harus difoto.
“Hei, kubilang potret dari pinggangku ke atas.” Kata Nyonya Han. Tuan Oh pikir tak adan gunanya dan menyuruh agar istrinya tak bergerak dan mengambil foto untuk istrinya.
Nyonya Han melihat hasil foto suaminya kurang puas dan memangil pasangan Kyung Jae pengantin baru. So Ran  mendekatinya dan bertanya ada apa. Nyonya Han meminta agar mengambilkan foto dari bagian pingang sampai keatas saja. 
Flash Back
Nyonya Han sedang melakukan pemeriksaan CPR, Dokter memberitahu kalau hanya ambil dari pinggang ke atas, jadi meminta agar meemaskan lengannya dan Bernapaslah dalam-dalam serta Tetap santai.
So Ran memberitahu kalau Menara Eiffel tidak masuk dalam foto. Nyonya Han pikir tak masalah. So Ran pun mengambil foto sesuai yang diminta, Tuan Oh malah marah merasa foto itu tak cocok menyuruh mereka pergi saja dan Jangan ambil foto lagi. So Ran heran kenapa Tuan Oh malah marah pada mereka.  Nyonya Han  meminta maaf pada keduanya.
Kyung Jar pikir akan mengambil gambar keduanya saja, Tuan Oh menolak dengan ketus. Nyonya Han pun hanya bisa meminta maaf lalu mengikuti suaminya.

So Ran heran melihat Tuan Oh malah marah-marah pada mereka bahkan Kyung jae pikir menawarkan untuk memotret mereka. Kyung Jae sadar kalau mereka yang membuta menunggu selama 20 menit. Sa Ran menyalahkan Kyung Jae yang  terus mengirim SMS padanya jadi mengalihkan perhatian.
“Sudah kubilang sudahi saja.” Kata Kyung Jae. So Ran menegaskan kalau  bahkan belum memulainya.
“Lupakan saja. Hentikan.” Kata Kyung Jae. So Ran bertanya hentikan apa yang dimaksud.
“Aku tidak ingin bertengkar hanya karena masalahmu di sini.”kata Kyung Jae. 

Saat itu keduanya melihat Yeon Sung berbaring di jalan mengambil foto Hyun sambil berkata kalau bisa memasukkan semuanya ke dalam galeri. So Ran bertany apakah Kyung Jae tahu mereka berselingkuh. Kyung Jae malah balik bertanya darimana So Ran mengetahuinya.
“Aku bisa menebaknya. Dia meninggalkan istrinya di rumah dan pergi bersama wanita muda.” Kata So Ran
“Aku cemburu, itu Artinya dia punya banyak uang. Dan Berarti dia bisa bepergian ke mana saja bahkan tanpa paket liburan.” Kata Kyung Jae. So Ran pikir kalau Yeon Sung itu tidak bisa berbahasa Inggris lalu mengeluh kesal. 

Ma Roo berdiri didepan menara Eiffel sendirian, tatapan seperti sangat sedih.
Flash Back
Ma Roo berbaring ditempat tidurnya sambil melihat ponselnya kalau Ekonomi sedang terpuruk tapi semuanya berlibur bahkan Tiket terjual habis. Seorang wanita dikamarnya sibuk dengan laptopnya. Ma Roo pikir mereka bisa pergi ke Jeju-do. Si wanita menolak.
“Apakah pergi ke Ulleung-do atau Dok-do?” ucap Ma Roo. Si wanita tetap menolak. Ma Roo binggung karena sudah Tidak ada tiket.
“Aku menemukannya. Kau lihat ini "Liburan dengan Pemikiran. Paket Liburan Premium Prancis Kelas Tinggi." Ini bagus sekali.” Kata si wanita melihat sebuah iklan dari internet.
“Katamu ingin pergi ke Italia.” Ucap Ma Roo duduk disamping pacarnya. Si wanita merasa kalau Prancis itu juga indah.


“Orang-orang datang kemari saat mereka ingin menangis tanpa alasan.  Mereka menyadarinya setelah mata mereka terbelalak.  Tidak ada air mata menetes tanpa alasan. Tapi Apa arti di balik air mata itu?” gumam So So menaiki komidi putar dan melihat Ma Roo seperti sedih di depan permainan, tap setelah berputar kembali wajahnya berubah berseri dengan mengambil foto selfie. 

So So membagikan kunci pada masing-masing untuk kamar hotel,  lalu memberitahu kalau  Sarapan pagi di hotel dimulai jam 6.30 pagi dan ada dibagian hotel depan setelah itu berkumpul di lobby jam 8 pagi setelah sarapan.
“Kita akan pindah ke hotel lain, jadi jangan lupa barang bawaan Anda Dan ingat paspor Anda. Silakan tidur nyenyak malam ini, supaya besok kita bisa berangkat jam 8 pagi. Terima kasih atas kerjasamanya hari ini.” Ucap So So ramah
Ma Roo juga kembali meminta maaf pada semua peserta karena membuat terlambat dan tak sesuai jadwal. Nyonya Han yang ramah berpikir tak masalah karena itu mungkin saja terjadi pada mereka. 

Kyung Jae membuka jendela kamarnya, langsung terpana melihat pemandangan kota Paris dimalam hari, lalu memastikan pada pacarnya, kalau mereka pasti beruntung datang ke sini. So Ran ternyata tak ada dikamar dan Kyung Jae hanya bicara sendiri saja.
Ho Ran sedang ada di kamar mandi melihat pesan yang masuk ke dalam ponselnya “Kau harus minum anggur kalau berada di Prancis. Jangan melulu minum bir.” Lalu ada beberapa gambar jenis wine yang diberikanya. Ia lalu membalas kalau tidak tahu banyak tentang anggur. 

Flash Back
Ho Ran duduk direstoran bersama dengan seorang pria, Si pria bertanya apa yang disukai Ho Ran. Ho Ran dengan cepat menjawab bir. Si Pria mengaku sama lalu memesan dua gelas bir.
Kyung Jae membuka pintu kamar mandi berpikir So Ran sedang buang air besar. So Ran mengaku sedang bersih-bersih. Kyung Jae meminta So Ran agar bergegas karena diluar pemandangannya bagus jadi harus minum. So Ran menganguk setuju. 

So So menerima telp dari temanya memberitahu kalau tidak bisa menjawab Telepon karena sedang bekerja. Sepertinya teman satu kamarnya ingin meminta dibelikan sesuatua. So So yang mendengar merasa temanya sudah gila, dan berpikir ia dan Evian sedang ada masalah.
“Aku suka itu dan hanya ingin membuatnya lebih baik.” Ucap teman satu kamar So So
“Apa Akankah lebih baik kalau kau pakai? Ini mesum sekali.” Ucap So So heran
“Bukan mesum. Tapi ini adalah fantasi antara pria dan wanita. Kita butuh tantangan dan petualangan.” Jelas Teman So So
“Aku mengerti. Aku di dekat hotel, jadi akan membelinya sekarang. Lalu Apa ukurannya?” ucap So So dan temanya meminta ukuran  Yang terbesar.
Bunyi bel rumah, Temanya pikir Evian sudah datang dan akan menelpnya nanti. So So memperingatkan agar Evian tak tidur di kasurnya dan telp pun ditutup. 

Teman So So binggung melihat bukan Evian yang datang, tapi pria misterius dan bertanya siapa.  Si pria misterius memperlihatkan fotonya dengan So So sambil bertanya apakah kenal wanita yang ada di foto. Teman So So hanya diam karena pria itu berbicara dengan bahasa Kore.a
“Kau Pasti kenal, kan? Aku datang kemari karena alamat ini... Hei.. Kau tak paham? Namanya Yoon So So. Aku tahu dia tinggal di sini!” kata Si pria misterius. Teman So So hanya diam saja karena tak emngerti.
“Ah, ini membuatku frustasi... Hei, Yoon So So! Kalau aku menangkapmu, mampus kau nanti!” kata Si Pria mencoba mencari petunjuk dalam kamar.  Si wanita kebingungan melihat ada pria yang tiba-tiba masuk mencari So So.  

So So menelp atasanya melaporkan kalalu  Jadwal hari ini lancar tanpa halangan dan kembali meminta agar bisa menaikkan bonusnya sedikit, karena harus membayar biaya tesnya dan juga  tahu situasinya sekarang. Direkturnya seperti enggan memberikanya berpikir So So memiliki uang banyak.
“Aku tidak punya uang!” ucap So So kesal dengan nada tinggi. Direkturnya seperti kesal karena So So malah berteriak. So So mengelak kalau tak berteriak .
Si Pria terus mengancam akan membunuh So So kalau tertangkap dan menyuruhnya segera keluar dengan mencari sesuatu dalam kamar. Lalu melihat ID Card So So dan bertanya apakah So So masih kuliah dan stastusnya masih mahasiswa. Temanya sibuk mencari sesuatu dalam buku milik So So.
“Akan kulapor ke polisi, dasar brengsek!” ucap Teman So So dengan bahasa korea. Si Pria panik mengambil ponsel dari tangan So So
“Tolong jangan sakiti aku!” kata Teman So So melihat kamus bahasa korea.
“Hei.. Dari mana kau mempelajari kata-kata buruk semacam itu?”keluh si pria. 

So So hanya bisa bersandar di jendela bus dengan nasibnya yang tak bisa mendapatkan bonus sejenaknya. Ma Roo baru saja selesai mandi dan hanya bertelanjang dada dalam kamar, menatap pemandangan di depan jendela mengingat kenangan dengan sang pacar.
Flash Back
Ma Ro bertanya apakah mereka benar-benar pergi. Pacarnya itu membenarkan karena harus berlibur akhir tahun ini dan tidak bisa berlibur di musim panas, bahkan Sudah biasa bekerja sambil bersenang-senang. Ma Roo pikir kalau pacarnya memakai semua liburan reguler sekaligus, maka atasanya mereka akan membencinya.
“Itu hari liburku, Jangan khawatirkan yang mereka pikirkan. Orang yang bekerja memiliki hak untuk menikmati hidup mereka.” Kata Pacarnya. Ma Roo terlihat sangat senang.
Ma Roo terdiam karena sekarang ia hanya pergi sendiri tanpa sangat pacar, lalu melepaskan handuk untuk berganti pakaian. 

Ma Roo pergi ke toko pernak pernik yang berbau pakaian wanita yang sexy, seperti toko yang menjual barang-barang yang tak ada di Korea. Ia tak percaya kalau di Prancis mengeluarkan barang-barang seperti itu dan mulai memilihnya.  So So saat itu masuk dan langsung menuju ke lantai bawah tak melihat Ma Roo sedang berjongkok yang sedang memilih.
Tiba-tiba keduanya saling bertemu dengan tangan yang memegang barang-barang berbau mesum untuk di Korea. Ma Roo melihat So So yang membawa baju super sexy ditanganya, lalu berusaha menyakinkan kalau ia bukan orang seperti itu.
“Temanku yang menyuruhku membelikannya.” Ucap Ma Roo menyakinkan. So So bergumam kalau dirinya tak mungkin bisa percaya begitu saja.
“Temanku... juga memintaku untuk ini.” Ucap So So lalu berpikir kalau Ma Roo juga pasti tidak akan mempercayaiknya.
Seorang Pegawai datang memberitahu So So sebuah cambuk  dan itu ukuran besar. So So panik memberitahu Temannya bilang suka lebih besar. Ma Roo mengaku temanya suka yang lebih kecil. Keduanya berada dalam toko seperti pasangan yang sangat fantastic.
Bersambung ke Episode  2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar