PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 07 November 2017

Sinopsis Andante Episode 7 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Nyonya Oh mengetahui dari Shi Kyung bilang kalau sedang belajar bersama teman untuk penilaian kinerja dan bertanya Apa itu tidak penting.Shi Young heran mendengarnya, karena Lee Shi Kyung sedang menonton film bersama pacarnya. Nyonya Oh melotot kaget melihat anaknya sedang duduk bersama seorang wanita didepan laptop.
“Jadi, itu Bom.” Ucap Nyonya Oh. Shi Young bertanya apakah ibunya juga mengenal Bom.
“Ibu pernah melihatnya di Hospice sebelumnya. Lalu Seperti apa dia?” tanya Ibu Shi Young penasaran.
“Aku tidak mengenalnya dengan baik. Tapi Bisa dibilang, dia lebih pintar dari Shi Kyung. Dia lebih baik di sekolah daripada Shi Kyung.” Kata Shi Young
“Yahh.. setidaknya...Itu melegakan,  Lalu Apa pekerjaan Ayahnya?” kata Nyonya Oh.
Shi Young melonggo kaget lalu berkomentar kalau  Orang dewasa sangat aneh. Nyonya Oh tak banyak bicara memilih untuk beranjak pergi.


 [Episode 7: Dua Cincin]
Nyonya Shin berteriak kalau melakukanya. Tapi Dokter memberitahu  kalau Mungkin hanya kejang sekarang, tapi bisa mengalami koma. Nyonya Shim tetap menolak dengan tangan yang terus kejang.  Perawat menenangkan Nyonya Shin kalau mengerti dengan sikapnya sekarang.
“Tetap saja, Anda harus mengeluarkan enema untuk menghentikan kejang-kejang ini. Apa Anda pikir akan bisa berbicara dengan putrimu dengan tangan seperti ini?” ucap Kepala perawat.
“Kenapa tanganku harus begini?” kata Nyonya Shin marah, Kepala perawat pun menyuruh dokter untuk keluar dari ruangan.
“Tidak akan ada yang melihat. Aku akan berada di sini sendirian, jadi Anda akan merasa nyaman.” Ucap Kepala peraat.
“Bagaimana aku bisa merasa nyaman? Bagaimana?!!!” kata Nyonya Shin tetap menolaknya. 

Dokter Park memberikan alat untuk menghancurkan kopi secara manual, berpikir kalau Nyonya Oh suka membuat kopi. Nyonya Oh mengatakan kalau ini bukan untknya tapi untuk Nyonya Shin. Dokter Park sediki kaget karena Nyonya Shin yang diizinkan untuk minum kopi. Nyonya Oh pun kaget mendengarnya.
“Jika menyangkut makanan dan minuman, kau perlu mendapat izin dari dokter.” Pesan Dokter Park. Nyonya Oh mengaku lupa dan minta maaf.

Nyonya Oh berjalan binggung karena berpikir harus menyimpannya saja, tapi akhirnya memilih untuk memberikan saja pada Nyonya Shin. Saat masuk ruangan, merasakan bau yang menusuk lalu membuka tirai dengan wajah panik. Nyonya Shin sangat marah dan kembali menjerit histeris. Nyonya Oh hanya bisa meminta maaf karena berpikir terjadi seusatu pada Nyonya Shin. 

Akhirnya Nyonya Oh duduk disamping Nyonya Shin melihat selembaran tentang [Pertunjukan Seni Pemuda] Nyonya Shin yang melihatnya bertanya apakah  Nyonya Oh tahu lukisan itu. Nyonya Oh menjawab kalau Ini adalah "The Scream" oleh Munch.
“Setelah ayah dari anak-anakku hilang... Aku menyimpan lukisan ini di sisiku. Ini Sudah lebih dari 10 tahun dia menghilang. Aku sangat ingin menjerit seperti orang yang ada di lukisan ini.” Ungkap Nyonya Oh
“Aku minta maaf sebelumnya. Tadi Aku bertingkah sangat gila, kan?” kata Nyonya Shin tak enak hati.
“Aku akan melakukan hal yang sama.” Pikir Nyonya Oh. Nyonya Shin mengaku kalau ingin minum kopi lagi.
“Aku membeli biji kopi. Haruskah aku menggilingkannya untukmu?” ucap Nyonya Oh dengan memberitahu kalau Nyonya Shin  hanya bisa menikmati baunya, karena Kafein tidak baik untuknya sekarang. Nyonya Shin tak bisa menolaknya. 

Shi Kyung dan Bom berjalan pulang membahas kalau  Film yang mereka tonton sungguh menyenangkan, Bom mengejek kalau Shi Kyung itu yang lebih lucu daripada filmnya, karena wajahnya saat tertawa.
“Aku sudah tahu kalau terlihat sangat tampan saat tertawa.” Ucap Shi Young bangga. Bom pun meminta Shi Kyung tertawa. Shi Kyung malah memperlihatkan senyumanya sambil nyengir.
“Apa Kau lihat? Itu lucu.” Ucap Bom dengan tawanya. Shi Kyung tiba-tiba mengangakat dua jari telunjuk dan Bom seperti ingin mengambil gambar wajah Shi Kyung. Bom heran apa yang dilakukanya.
“Menikmati pemandangan pribadiku sendiri... Itu hanya sesuatu.” Kata Shi Kyung. Saat itu telp berdering dan Bom langsung mematikanya.
“Telepon siapa yang tidak kau jawab?” tanya Shi Kyung heran. Bom hanya mengaku kalau itu Pimpinan dari agen model.
Shi Kyung ingin tahu alasan pimpinan agen model meneleponnya. Bom menceritakan bertemu dengannya beberapa tahun yang lalu saat ada casting  dijalan, lalu terus mengganggunya tentang pemodelan sejak saat itu. Shi Kyung pikir kalau Pria itu  punya motif lain padanya. Bom terlihat binggung.
“Ada banyak orang jahat dan aneh di luar sana. Bukankah itu sebabnya dia meneleponmu? Berikan HP-mu kepadaku jika dia meneleponmu lagi.” Ucap Shi Kyung seperti seorang laki-laki.
“Apa yang akan kau lakukan jika aku memberikannya kepadamu?” kata kalau Bom. Shi Kyung berpura-pura mengangkat telp dari pimpinan agency dengan suara dibuat berat.
“Halo, uh... Saya dari Departemen Kejahatan  Berat di Kepolisian Gaon. Apa yang bisa saya bantu? Apa aku Pimpinan dari agen model?” ucap Shi Kyung seperti ingin menakuti. Bom hanya bisa tertawa melihat cara Shi Kyung dan mereka pun pulang bersama.

Nenek Kim mulai belajar membaca huruf hangul menyebut "Gi Uk." Shi Young mendengarnya merasa Neneknya itu  pasti suka "Uk". Lalu menjelaskan kalau bacaanya adalah "Yeok." Seperti kata rumput laut. Nenek Oh mengerti dengan mengeluh pada cucunya yang tak memberitahu sebelumnya.
Shi Young meminta neneknya kembali membaca. Nenek Kim bisa membaca "Ni..." Lalu "Nyun.". Shi Young kembali mengeluh  kaalu seharusnya "Nieun, lalau mengulang kalimat "Bodoh, idiot, Makanlah omong kosong dan naiklah."
“Nenek tidak kesulitan saat menghafal lirik lagu itu. Kenapa Nenek tidak bisa menghafal bahasa Korea dengan mudah?” keluh Shi Young
“Karena otak lamaku penuhcdengan kata-kata kutukan.” Kata Nenek Kim.
“Mulai sekarang, "Giyeok" dan "Nieun." Bacalah dengan keras, dan tuliskan 20 kali.” Ucap Shi Young. Nenek Kim menjerit kesal.
“Begitulah cara Ayah mengajar Shi Kyung membaca dan menulis. Jika Nenek tidak bisa menghafalnya, maka baca dan tulislah sampai Nenek bisa.” Ucap Shi Young
“Aku sudah menyuruhmu untuk berhenti memanggil kakakmu Shi Kyung.” Kata Nenek Kim marah. Shi Young berjanji pada neneknya kalau nanti berhasil akan memanggil Oppa pada kakaknya. 


Shi Young keluar kamar melihat Shi Kyung duduk sendirian sambil memakan jeruk. Shi Kyung meminta agar  Berhenti mengganggu Nenek. Shi Young menyuruh kakaknya agar urusi masalahnya sendir kalau sebelmnya memberi tahu Ibu kalau sedang belajar untuk tugas penilaian kinerja.
“Bagaimana kau tahu itu?” tanya Shi Kyung kaget. Shi Young menceritakan ibu mereka baru datang dari kota dan melihat meereka berdua di toko.
“Sungguh?!!! Seharusnya kau memberitahuku!!!!” ucap Shi Kyung marah
“Ibu memergokiku saat aku membuang sampah itu.” Kata Shi Young. Shi Kyung ingin tahu apakah ibunya marah dan yang dikatakan.
“Dia mengatakan sesuatu yang tidak bisa aku ulangi.” Ucap Shi Young. Shi Kyung binggung apa yang harus dikatakan pada ibunya.
“Katakan saja yang sebenarnya, kau bisa bilang  "Aku lebih suka pacarku daripada Ibu."” Ucap Shi Young santai.
Shi Kyung pikir Ibunya akan merasa tidak enak jika mendengar kalau ia mengatakan itu. Shi Young pun mengejek apakah kakaknya pernah mempedulikan ibunya ketika berbohong dulu menurutnya Shi Kyung hanya melakukannya untuk kebaikannya sendiri. Shi Kyung mengelak kalau ia sangat peduli pada Ibunya.
“Tentu, aku yakin kau juga merasa bersalah. Kau tidak akan menjadi manusia jika tidak melakukannya.” Ejek Shi Young lalu bergegas pergi.
Shi Kyung yang kesal melempar kulit jeruk, tapi malah mengenai wajah bibinya yang baru masuk. Shi Kyung panik ingin buru-buru kabur sebelum Bibi Oh membuka mata. Tapi Bibi Oh sudah melihat kalau Shi Kyung yang berusaha untuk kabur. 


Joo Yeon memanggil Eom Yong Gi kalau Guru musik ingin bertemu dengannya. Yong Gi tak terlihat menakukan seperti biasa. Joo Yeon pikir  ingin tahu apakah Yong Gi  dan Shi Kyung seharusnya tinggal di kantor konsultasi.
Yong Gi binggung, Joo Yeon tak membahasnya menyuruh Yong Gi segera datang karena Guru Oh sudah menunggunya. 

Yong Gi duduk diruangan melihat Bibi Oh terlihat gugup dan mengeluh kalau inii hanya omong kosong. Bibi Oh menyuruh Yong Gi agar diam saja. Yong Gi ingin tahu apa yang ingin dikatakan Bibi Oh padanya.
“Ibu Guru mengatakan beberapa hal yang sungguh tidak masuk akal terakhir kali.” Ucap Bibi Oh. Yong Gi malah mengejek kalau Bibi Oh ternyata sudah mengetahui hal itu.
“Aku ingin berbicara denganmu tentang itu. Bisakah aku menarik perkataanku lagi? Kau bahkan tidak berteman dengan Shi Kyung. Aku sendiri yang mengundangmu ke pesta ulang tahunnya. Kupikir aku benar-benar gila pada saat itu. Bisakah kau menganggapnya sebagai omong kosong dan melupakannya?” ucap Bibi Oh
“Aku tidak mau dan akan datang.” Kata Yong Gi. Bibi Oh melotot kaget. Yong Gi pikir karena diundang jadi akan datang dan itu adalah jawabnya. 


Nyonya Oh membawa Nyonya Shin keluar dari ruangan, menurutnya  tidak perlu khawatir ketahuan jika hanya telepon biasa. Nyonya Shin menceritakan kalau Soo Bin bilang harus melihat wajahnya sehari sekali. Jika tidak, maka anaknya  tidak bisa belajar jadi tak ada yang bisa dilakukanya.
“Aku juga merindukan Soo Bin-ku.” Ucap Nyonya Shin dengan mata berkaca-kaca
“Dia seharusnya tidak bisa melihat bangunan Hospice dari sini.” Pikir Nyonya Oh melihat sekeliling. Nyonya Shin pikir juga seperti itu walaupun sedang duduk dikursi roda.
“Bagaimana penampilanku? Aku tidak terlihat sakit, kan?” ucap Nyonya Shin memastikan. Nyonya Oh pikir kalau Nyonya Shin masih terlihat sangat sehat.
“Tapi Berapa lama kau akan menyembunyikannya dari Soo Bin?” tanya Nyonya Oh khawatir.
“Sampai putriku diterima di perguruan tinggi... karena Soo Bin berhenti belajar kalau tahu aku sakit parah. Dia akan berlari kesini dan bertindak sebagai perawatku.” Ucap Nyonya Shin. Nyonya Oh merasa khawatir kalau nanti...
“Bagaimana jika aku mati sebelum itu? Bahkan aku tetap... Aku tetap harus menyembunyikannya. Aku akan pergi suatu hari nanti. Jadi Aku tidak ingin Soo Bin menghancurkan hidupnya karena aku. Begitulah perasaan semua ibu.” Kata Nyonya Shin lalu melihat jamnya kala Sudah waktunya bicara dengan Soo Bin.


Soo Bin pun menelp ibunya dengan video Call, wajahnya terlihat bahagai. Nyonya Shin pun menyapa anaknya dengan senyuma dan bertanya Bagaimana perasaannya hari ini. Soo Bin mengaku Sangat senang.
“Apa kau berhasil dalam presentasi studi sosial-mu?” tanya Nyonya Shin
“Aku melakukan seperti yang Ibu ajarkan padaku. Aku membahas isu kenyamanan wanita menggunakan hukum dan politik. Dan Reaksinya benar-benar hebat.” Ucap Soo Bin bangga.
“Itu hebat! Bagaimana dengan bukunya? Apa kau sudah membacanya dan menulis laporan?” tanya Nyonya Shin.
“Aku sudah menulisnya dan mengirimkannya kepada Ibu. Apa ibu belum membacanya?” Ucap Soo Bin. Nyonya Shin terlihat gugup mengaku kalau belum membacanya.
“Ibu baru keluar dari sesi informasi ujian masuk perguruan tinggi, jadi Ibu belum membacanya. Jadi Ibu akan membacanya nanti dan mengulasnya.” Kata Nyonya Shin. 

Shi Kyung membereskan rumah sakit melonggo kesana kemari, Bom  bertanya pakah sedang mencari seseorang. Shi Kyung mengatakan sedang mencari ibunya karena sudah menyakitinya kemarin,  jadi ingin menghiburnya.
“Aku melihat ibumu keluar ke halaman bersama pasien Shin Kyung Ae.” Ucap Ga Ram
“Benarkah? Sebaiknya aku pergi menemui ibuku. Dan  Bom. Apa kau mau ikut juga?” ucap Shi Kyung. Bom mengangguk setuju 

Ibu Shin masuk berbicara pada anaknya aalu ada ujian TEPS akhir pekan ini dan meminta agar untuk mencetak nilai setidaknya 920. Soo Bi mengataka kalau ia akan belajar sepanjang malam. Saat itu Shi Kyung datang memperkenalkan Bom pada Ibunya. Nyonya Oh panik karena pasienya itu sedang berbicara ditelp.
“Ibu, ada seseorang disana?” ucap Soo Bin. Nyonya Shin binggung. Shi Kyung tak tahu apapun, menyuruh Bom menyapa ibunya. Bom pun menyapa ibu Shi Kyung dengan sopan.
“Ibu, kau bersama siapa sekarang?” tanya Soo Bin heran. Nyonya Shin makin panik menjelaskanya tapi akhirnya Nyonya Oh mengambil ponsel dari tangan Nyonya Shin.
“Soo Bin! Hai, aku temannya ibumu. Aku pergi ke sesi informasi bersama ibumu, dan kami sedang beristirahat di taman.” Ucap Nyonya Oh.
“Ibuku bilang Sesi informasi? Taman ? Kenapa ibuku bertindak seperti itu?” Gumam Shi Kyung heran.
“Dan Orang yang baru saja berbicara adalah anakku. Shi Kyung adalah junior sepertimu.” Ucap Nyonya Oh menarik anaknya. Keduanya saling menyapa dengan canggung. 


Shi Kyung berjalan dilorong merasa kalau ini sama sekali tidak masuk akal, karena Ibu Soo Bin sedang dalam tahap akhir kanker payudara bahkan Itu sudah menyebar ke livernya, jadi tidak punya banyak waktu lagi. Tapi, dia menyembunyikan penyakit kanker dari putrinya.
“Apa itu masuk akal?” ucap  Shi Kyung heran. Bom mengatakan kalau  bisa mengerti. Shi Kyung tak percaya kalau pacarnya bisa mengerti.
“Ya, kupikir aku bisa mengerti bagaimana perasaan ibu Soo Bin.” Kata Bom yang sudah pernah di tinggal oleh ayahnya.
“Lalu bagaimana dengan Soo Bin? Bagaimana dengan dia? Apa yang terjadi saat dia baru tahu setelah ibunya meninggal?” kata Shi Kyung
“Dia akan benar-benar gila, pada awalnya. Tapi Bukankah Soo Bin akhirnya mengerti ketulusan ibunya?” kata Bom. Shi Kyung binggung apa maksud dari Ketulusan lalu bergumam kalau Bom tak mengerti apa itu ketulusan. 

Nenek Kim melihat cucunya, lalu melihat Bom dengan menyapa sebagai pacar dari Shi Kyung. Shi Kyung kaget karena neneknya tahu kalau mereka sedang pacaran sekarang.
“Seluruh kota tahu kalau kalian berdua adalah "gouple" atau "couple", apapun itu. Kalian sudah hampir menikah.” Kata Nenek Kim. Bom mengejak kalau itu tidak baik.
“Kau memiliki kecocokan dengan Shi Kyung kami.” Kata Nenek Kim bangga. Shi Kyung pun memuji neneknya memang yang terbaik.
“Nenek, aku akan membawakannya untukmu.” Ucap Bom. Nenek Kim pun meminta agar tolong letakkan di kantor direktur. Bom pun berjalan pergi.
“Nenek, Bom bilang pernah bertemu denganmu di masa lalu.” Kata Shi Kyung setelah Bom pergi. Nenek Kim binggung karena merasa tidak ingat.


Nyonya Oh mengantar Nyonya Shin ke dalam ruangan. Nyonya Shin mengaku  sangat gugup sampai berkeringat, tapi berkata Nyonya Oh maka berhasil melewatinya. Nyonya Oh pun meminta maaf dengan sikap anaknya. Nyonya Shin pikir Nyonya Oh harus berHati-hati.
“Shi Kyung pasti punya pacar.” Ucap Nyonya Shin. Nyonya Oh mengaku  baru mengetahuinya.
“Akan sulit untuk belajar jika dia sudah punya pacar. Kau akan memiliki masalah besar, ibu Shi Kyung. Apa Kau lebih sederhana dari yang kuduga. Aku tidak tahu berapa banyak waktu yang tersisa. Belajarlah dari apa yang kulakukan jika ingin mengirim Shi Kyung ke perguruan tinggi.” Ucap Nyonya Shin. Nyonya Oh hanya terdiam karena selama ini kurang peduli pada anaknya. 

Nyonya Oh memeriksa lembara kertas seperti tak percaya kalau banyak sekali yang harus dicatat.  Shi Kyung masuk ruangan bertanya Apa ada sesuatu untuk dimakan. Nyonya Oh hanya menunjuk kalau Ada beberapa ubi. Shi Kyung akan kembali ke kamar tapi Nyonya Oh memanggilnya lebih dulu,
“Hei, Shi Kyung... Berapa banyak penilaian yang sudah kau lakukan sejauh ini?” tanya Nyonya Oh. Shi Kyung bingung memikirkan tentang  prasasti batu nisan...lalu seperti tak mengingatnya.
“Kau bahkan tidak ingat apa yang sudah dilakukan?!!” kata Nyonya Oh tak percaya. Shi Kyung pikir tak ada alasan untuk mengingatnya.
“Lupakan apapun yang Ibu katakan.” Kata Nyonya Oh. Shi Kyung heran ibunya tiba-tiba bertanya seperti itu
“Ibu Soo Bin mengatakan kepada Ibu, kalau profil pribadimu penting jika kau ingin masuk ke perguruan tinggi. Semua penilaian ekstra ini adalah bagian dari profilmu.” Ucap Nyonya Oh sibuk dengan lembaran berkas didepanya.
“Ibu menjadi aneh sejak bertemu dengan ibu Soo Bin.” Gumam Shi Kyung. Nyonya Oh memastikan Shi Kyung yang  sudah membaca bukunya.  Shi Kyung menganguk sambil bergumam “Dengan cara yang sangat negatif.” Dan kembali masuk kamar. 

“Lalu, ada temanku, Ga Ram... Dia mengalami kemunduran dengan cara yang sangat positif. Ga Ram, aku minta maaf karena menjadi temanmu.” Gumam Shi Kyung sambil menatap temanya yang membaca komik lalu memberikan ubi sebagai cemilan.
“Apa yang Bom berikan untuk ulang tahunmu?” tanya Ga Ram. Shi Kyung teringat sesuatu dan mengeluarkan ponselnya.
Bom sedang ada di toko smartphone, saat itu pesan dari Shi Kyung pun masuk. “Kim Bom, aku sudah memikirkannya. Hadiah ulang tahun yang aku inginkan darimu adalah kau datang ke rumahku. Itu lebih dari cukup.” Bom yang membacanya bisa tersenyum bahagia. 

Semua tim dance datang ke rumah Shi Kyung sambil menyanyikan lagu “Selamat ulang tahun” Shi Kyung terlihat bahagia kalau teman terdekatnya datang dan juga Bom. Setelah itu ia meniup lilin diatas kue beras buatan neneknya.
“Acara yang penting hari ini.. Yaitu Berikutnya... Nenek Kim Duk Boon sekarang akan menyanyikan sebuah lagu perayaan untuk cucunya! Kita sekarang akan menyaksikan konser rap!” ucap pria berkacamata. Nenek Kim ingin menolak tapi semua memberikan dukungan.
Akhirnya Nenek Kim pun berdiri menyanyikan lagu yang sama saat dirumah sakit. Shi Young pun ikut bernyanyi bersama neneknya. 

Di kamar
Bibi Oh hanya bisa melihat cari celah pintu kamar seperti menunggu seseorang. Sementara Ibu Shi Kyung masih sibuk dengan berkasnya bahkan tak menyangka kalau banyak sekali persyaratannya. Ponselnya pun berdering, Ibu Soo Bin menelp dan wajahnya terlihat kaget, seperti terjadi sesuatu pada Nyonya Shin. 

Di kamar Shi Kyung
Mereka semua bermain “007” dan akan kena hukuman di pukul, Shi Kyung sempat terkena pukulan, Lalu Bom. Tapi  Shi Kyung sebagai pacarnya ingin menjadi ksatria hitamnya dan siap menerima hukuman. Semua bersemangat memukulnya, Shi  Kyung berteriak kesal karena adiknya yang memukulnya sangat keras. 

Nyonya Oh datang ke rumah sakit dengan wajah panik ingin tahu apa maksud ucapan Nyonya Shin kalau Soo Bin ada di ruang gawat darurat. Nyonya Shin sambil menangis menceritakan Soo Bin mengalami demam yang sangat tinggi, dan berada di UGD.
“Apakah gurunya bersamanya?” ucap Nyonya Oh. Nyonya Shin menganguk.
“Tapi... Soo Bin terus mengerang-ngerang dan mencari ibunya.” Ucap Nyonya Shin menangis kebingungan

Shi Kyung keluar dari kamar, Bibi Oh sudah ada didepan rumah meminta agar keponakanya pergi keluar. Shi Kyung binggung ada apa diluar dan apakah ada seseorang yang datang. Bibi Oh mengatakan kalau itu Eom Yong Gi. Shi Kyung kaget mendengar nama yang pernah mengajaknya berkelahi.
“Aku mengundangnya.” Akui Bibi Oh. Shi Kyung berteriak marah dan tak percaya.
“Aku tidak sengaja mengundangnya. Apa yang harus kulakukan?” ucap Bibi Oh. Shi Kyung pun menyuruh bibinya masuk dan akan mengurusnya.

Shi Kyung melihat Yong Gi sudah ada didepan rumah, mengetahui kalau bibinya yang mengundang jadi menyuruhnya untuk masuk. Yong Gi pikir kalau Shi Kyung gila karena ia tak akan pergike pesta ulang tahun seperti anak kecil
“Lalu kenapa kau di sini?” tanya Shi Kyung. Yong Gi memberikan cincin yang ditemukanya.
“Ini yang kau cari seperti orang gila di dekat sungai, kan?” kata Yong Gi. Shi Kyung heran karena Yong Gi  bisa memilikinya
“Karena aku menemukannya di sana.” Kata Yong Gi. Shi Kyung pun bergumam kalau cincin itu  yang ada di rumput..
“Hei.. Apa itu asli????... Itu palsu, 'kan?” kata Yong Gi mengejek lalu bergegas pergi. 

Semua masih bermain, Bom yang tak melihat Shi Kyung memilih untuk keluar dan kembali masuk ke ruang makan. Shi Young dataang bertanya apakah Bom ingin minum. Bom mengelengkan kepala karena hanya mencari Shi Kyung. Shi Young pikir kakaknya mungkin di kamar mandi, karena makan banyak.
“Kau sepertinya bisa bergaul dengan baik dengan semua orang. Kupikir kau tidak ingin bermain 007 Bang karena kekanak-kanakan.” Ucap Shi Young sambil menuangkan air.
“Permainan itu agak kekanak-kanakan, tapi menyenangkan bermain dengan semua orang. Ini pertama kalinya aku menjadi bagian dari pesta ulang tahun.” Akui Bom. Shi Young tak percaya mendengarnya.
“Apa yang kau lakukan pada hari ulang tahunmu?” tanya Shi Young
“Aku membeli kue dan menyalakan lilin untuk diriku sendiri. Lalu Aku bermain sendiri.” Cerita Bom
“Sekarang, aku mengerti kenapa kau membiarkan dirimu bersenang-senang. Ayo masuk. Kita harus bermain lebih banyak permainan.” Kata Shi Young
“Nanti saja. Aku ingin berkeliling rumah.” Kata Bom. Shi Young mengerti dengan memberitahu bahwa  Halaman depan adalah bagian terbaik dari rumah  dan Bagian terbaiknya adalah stik tanah liat Nenek.


Bom keluar dari rumah meilhat ponselnya, sementara Shi Kyung hanya terdiam didepan rumah karena menemukan cincin yang ada dirumput, tapi Bom mengaku sudah menemukanya. Saat itu Bom keluar rumah, tak melihat Shi Kyung ada di depan rumah.
“Aku sudah bilang jangan meneleponku. Berapa kali aku harus mengatakannya? Aku tidak melakukan layanan kencan. Baik. Mari bertemu dan bicara. Aku akan menemuimu dimana kau menurunkanku satu jam lagi.” Ucap Bom berbicara di telp.
“Itu bukan agen model, tapi layanan kencan? Lalu, gadis di mobil sport itu adalah Kim Bom?” gumam Shi Kyung mengingat kejadian sebelumnya. 

Si pria mengaku kalau ingin bertemu dengan Min Ji  karena menyukainya, tapi sikapnya jadi sok jual mahal. Bom langsung menegaskan tidak tertarik dan tidak ingin berkencan dengannya. Si pria tahu Min Ji yang butuh uang jadi akan memberimu segalanya.
“Aku akan membeli semua yang kau inginkan. Apa Kau masih tidak menyukaiku?” ucap si pria berpikir Bom yang lebih suka dengan uang.
“Berapa kali aku harus memberitahumu? Jika kau terus begini, aku akan memanggil pacarku.” Ucap Bom mengancam.
“Kau bilang Pacar? Siapa? Apakah Dia?” ucap si pria menunjuk ke belakang Bom. Bom kaget karena Shi Kyung sudah berdiri dibelakangnya dan hanya terdiam. 

“Apa ini rasanya jatuh ke dalam lubang hitam? Seluruh dunia tiba-tiba gelap dan berputar” Gumam Shi Kyung seperti menahan amarah.
Si pria melihat pacar Bom itu murid SMA juga, lalu menyuruh untuk datang kepadanya dan akan akan menunggu telepon dari  Min Ji. Bom  akhirnya mendekati Shi Kyung dengan wajah kebingungan. Shi Kyung seperti ingin tahu apa yang terjadi sekarang.
“Dari semua hal yang telah kau katakan kepadaku... mana yang sebenarnya? Yong Gi menemukan cincin ini di rumput. Kau bilang yang menemukannya. Kau bilang kalau orang yang baru saja pergi adalah pimpinan agen model.” Ucap Shi Kyung merasa sudah dibohongi oleh Bom.
“Benar... Itu semua bohong.” Akui Bom. Bom berteriak marah ingin tahu alasan Shi Kyung berbohong padanya.
“Aku juga ingin melakukan sesuatu untukmu! Aku mencoba membeli cincin yang sama, tapi Itu terlalu mahal. Jadi, aku merasa tidak punya pilihan selain melakukan pekerjaan yang bayarannya tinggi... Lee Shi Kyung, aku melakukannya karena aku sangat menyukaimu.” Ucap Bom mengakuinya.
“Karena kau menyukai seseorang.” Gumam Shi Kyung seperti tak percaya.
Bersambung ke part 2

 FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar