PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 07 November 2017

Sinopsis Andante Episode 7 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Wakepsek menyemporotkan air pada tanaman kaktus, Guru Kim bertanya Kaktus siapa itu. Wakepsek menjawab itu dari Lee Shi Kyung. Guru Kim pikir apabila Shi Kyung tahu yang sebenarnya, maka pasti akan sangat kecewa.
“Aku masih akan terus melakukannya. Aku ingin melihat bagaimana kaktus ini membantu Lee Shi Kyung tumbuh. Aku penasaran.” Ungkap wakepsek sengaja menuliskan nama di tiap kaktusnya. 

Nyonya Oh datang ke ruang IGD memberitahu perawat   mencari seorang pasien bernama Park Soo Bin. Perawat pun menunjuk ruanganya, Soo Bi melihat Nyonya Oh yang datang, menanyakan keberadaan ibunya.
“Ohh.. Ibumu? Dia bergegas menemuimu dan keseleo pergelangan kakinya. Itulah sebabnya Ahjumma di sini sebagai gantinya. Apa Kau baik-baik saja?” ucap Nyonya Oh. Soo Bin menganguk walaupun wajahnya kecewa karena tak bisa bertemu dengan ibuny.
“Demi masa depan seseorang.. Jika kau benar-benar peduli dengan seseorang...Kau bahkan bisa berbohong kepada orang itu. Kurasa aku sedikit mengerti.” Gumam Shi Kyung. 

Bom memberikan cincin yang dikembalikan padanya memberitahu kalau tu sebagai hadiah ulang tahunnya, kerena rencannya akan memberikan cincin itu dan  mengatakan yang sebenarnya, tapi menurutnya Sudah terlambat sekarang dan beranjak pergi.
Shi Kyung sempat terdiam melihat Bom pergi, tapi akhirnya berlari mengejar Bom dan memeluknya, seperti bisa merasakan kalau semua yang dilakukan hanya untuknya. Tapi ternyata itu hanya khayalan Shi Kyung.
“Aku tahu Bom melakukannya demi diriku. Aku tahu semuanya di kepalaku tapi kakiku tidak mau bergerak. Perasaan seperti apa ini yang membuat kakiku seperti ditanam kedalam tanah?” gumam Shi Kyung hanya terdiam melihat Bom pergi. Bom pun seperti sedih karena Shi Kyung yang tak mengejarnya. 


Kepsek menuliskan dipapan tulis [Apa sifat manusia yang tidak pernah bisa diduplikasi oleh AI?] dan memberitahu kalau itu adalah topik untuk tes etika di akhir semester. Semua langsung mengeluh mendengarnya., karena sangat membencinya.
“Bapak tahu itu terlalu sulit bagi kalian. Tapi, coba saja. Kalian akan dibagi dalam kelompok Ketua kelas, berikan padaku daftar kelompoknya.”ucap Kepsek
“Begitulah perasaanku sekarang.. Sifat manusia yang tidak bisa diduplikasi AI?” gumam Shi Kyung
“Dan juga, Lee Shi Kyung dan Lee Shi Young. Kalin Ikut dengan Bapak setelah kelas selesai.” Ucap Kepsek tak ingin diberi hormat oleh ketua kelas lalu beranjak pergi.
Shi Young keluar dari kelas, Bom pun ikut keluar pergi ke arah lain. Shi Kyung sempat melihatnya seperti ragu ingin pergi ke ruangan kespsek atau mengikuti Bom
“Bom menghindar.. Atau, apa aku yang menghindari Bom?”gumam Shi Kyung lalu memilih untuk pergi ke ruang kepala sekolah. 

Kepsek memperlihatkan sebuah berkas, keduanya binggung apa maksudnya itu. Kepsek menceritakan mengancam kepala administrasi, jadi bisa mendapatkan kunci dan mendapatkan berkas itu. Ia sudah mencari dan menemukannya setelah pencarian yang sulit jadi mereka bisa melihat dan itu semua adalah rahasia.  Shi Young melihat dibagian Profil Pribadi dengan nama Lee Shi Yoon
“Apa ini milik ayahku?” ucap Shi Young terlihat senang.
“Ya, profil dan nilainya selama tiga tahun. Sebuah dokumen yang harus kalian percayai. Kalian berdua perlu melihat sendiri, murid seperti apa ayah kalian.” Ucap Kepsek
“Wow!... Terus-menerus mendapat peringkat pertama di sekolah.” Ucap Shi Kyung tak percaya
“Waktu itu, banyak sekali jumlah siswanya dan itu bukan sekolah yang buruk. Lee Shi Yoon seperti permata di antara kami. Kalian tidak tahu betapa bahagianya, aku bertemu anak-anaknya Shi Yoon. Tapi, kalian berdua tidak menurunnya sama sekali! Kalian adalah putra dan putri Lee Shi Yoon.” Ucap Kepsek melihat keduanya terlihat malas belajar.
“Bagaimana? Seperti anak-anak hari ini... Bagaimana kalian bisa menjadi pecundang seperti itu? Dengan kata lain...” ejek Kepsek dan disela oelh Shi Young
“Apa Bapak membutuhkan ini sekarang? Bisakah saya melihatnya dan mengembalikannya? Saya ingin melihatnya secara mendetail.” Kata Shi Young seperti penasaran dengan ayahnya.
“Baik. Lihatlah dengan cepat, dan letakkan di meja Bapak. Dan juga, kalian harus datang kesini lagi sepulang sekolah. Kita akan mengadakan konsultasi.” Kata Kepsek lalu keluar dari ruangan. 



Shi Kyung menarik berkas karena ingin melihat, Shi Young mengeluh kalau  belum selesai. Shi Kyung mengejek kalau adiknya itu seperti sedang  menghafalnya. Shi Young pikir akan melihatnya lebih dulu. Shi Kyung tak peduli memilih untuk pergi. 
Nyonya Shin melihat sebuah lukisan dalam sebuah lembaran yang menurutnya sangat cantik bahkan warna bisa begitu bersemangat. Nyonya Oh pikir Latar belakang hijau membuat bunga menonjol dan sangat menyukainya. Nyonya Shin mengatakan kalau suka semuanya mulai Musik, seni, sinar matahari.
“Secangkir kopi akan membuat ini sempurna. Aku akan melakukan apapun untuk secangkir kopi Ethiopia Aricha dari kafe-ku.” Kata Nyonya Shin.
“Aku suka Guatemala Antigua. Kau tidak tahu aku berasal dari Seoul dan memiliki sebuah kafe yang ditutup, kan? Aku tahu cara menyiapkan kopi.” Kata Nyonya Oh bangga. Nyonya Shin tak percaya mendengarnya.
“Aku ingin sekali pergi ke kafe-mu.” Kata Nyonya Shin penuh semangat
“Aku akan membawa Aricha untukmu dan membuatnya, jadi Kau bisa menikmati keharumannya.” Ucap Nyonya Oh.
“Kau beruntung... Musik dan seni...Sinar matahari dan kopi. Melihat anak-anak tumbuh dewasa... Kau bisa menikmati semua itu.” Ucap Nyonya Shin. Nyonya Oh pikir tak ada yang tahu terjadi besok.
“Orang yang hidup untuk hari ini adalah pemenangnya.” Kata Nyonya Oh memberikan semangat. Keduanya sama-sama sangat menyukai semuanya. 


Setelah itu  Nyonya Shin harus berbicara dengan Soo Bin, wjahnya terlihat tak menyangka kalau anaknya bisa mengalahkan Jin Hyuk di ujian kali ini, lalu bertanya bagaimana anaknya bisa melakukanya karena merasa  Jin Hyuk tidak mungkin dikalahkan.
“Itulah yang kupikirkan... Tapi ibu, Jin Hyuk punya pacar sekarang.” Ucap Soo Bin. Nyonya Shin pikir itu karenanya jadi tidak belajar.
“Bukannya dia tidak bisa belajar... Tapi Entahlah... Aku mengalahkan Jin Hyuk untuk pertama kalinya. Bisakah Ibu mempercayainya?” ucap Soo Bin banga. Nyonya Shin pun memuji anaknya.
“ Ibu, aku akan pergi dengan teman-temanku akhir pekan ini.. Ahh.. Tunggu, tidak.... Pertama, aku ingin makan masakan Ibu. Aku sangat merindukan masakanmu, Bu... Lalu Apa kakimu sudah lebih baik? Ibu bisa menyetir, 'kan?” ucap Soo Bin khawatir. Nyonya Oh sempat gugup lalu mengaku kalau  sekarang sudah lebih baik dan akan memasak untuknya. 

Ga Ram akhirnya mengakuinya kalau sepeda itu diberikan oleh Shi Young. Shi Kyung yang mendengarnya tak percaya,  karean dinya itu tidak akan melakukan itu dan bukanlah tipe orang yang memberikan hal seperti ini. Ga Ram pikir kalau Shi Young mengira sepedanya rusak karena ulahnya.
“Selain itu, dia mendapatkannya sebagai hadiah.” Kata Ga Ram santai
“Meski begitu, Shi Young adalah tipe orang yang tidak ingin kehilangan hadiahnya.Kupikir kau sangat salah tentang dia.” Kata Shi Kyung karean tahu sifat adiknya. Ga Ram seperti tak yakin.
“Apa Shi Young memberikan sepeda secara gratis? Dia tidak akan pernah melakukan itu. Kau pasti belum mengenal Lee Shi Young dengan sangat baik. Dia tidak akan pernah melakukan apapun yang akan menyebabkannya menderita kerugian. Dia tidak manusiawi dan memberontak. Kau hanya ingin memukulnya kapan pun melihatnya. Ini Sangat menjijikkan.” Ucap Shi Kyung terus berbicara tanpa sadar Ga Ram memberikan kode kalu Shi Young sudah ada dibelakangnya.
Shi Kyung kaget kalau sang adikn yang menyeramkan sudah ada dibelakangnya. Shi Young hanya melirik sinis dan terdiam. Shi Kyung mengangkat telp dari neneknya memberitahu kalau Shi Kyung sedang ada bersamanya.
“Sudah berapa lama kau berdiri disana? Kau seharusnya memberi pelajaran bahasa Korea pada Nenek hari ini. Nenek bilang akan pulang lebih awal, dan sebaiknya kau pulang lebih awal juga dan dia bilang kau tidak mengangkat teleponnya.” Ucap Shi Kyung seperti mencoba menahan rasa takutnya.
“Memang benar aku memberinya sepeda.” Ucap Shi Young lalu beranjak pergi. Ga Ram dan Shi Kyung melonggo binggung mendengarnya. 



Ga Ram menunggu Shi Young didepan sekolah menyuruhnya naik karena akan memberikan tumpangan. Shi Young mengatakan tidak ingin pulang. GaR Ram mengatakan Ke mana pun Shi Young  ingin pergi, maka akan mengantarnya. Shi Young menolak karena ingin jalan sendiri.
“Jika ini tentang sepeda yang kuberikan padamu...” ucap Shi Young langsun disela oleh Ga Ram.
“Bukan itu... Kau mengendarai sepedaku begitu sampai di sini. Gunakan supir yang ditunjuk untukmu ini, aku adalah Driver Park.” Kata Ga Ram.
“Kau bisa pergi sendiri hari ini, Driver Park dan Lain kali saja.” Kata Shi Kyung lalu berjalan pergi. Ga Ram akan pergi tapi saat itu menerima pesan dari Shi Kyung “Di mana kau? Ibuku mengajakmu makan malam.” 

Ibu Shi Kyung bertanya apakah  Nenek pergi keluar. Shi Kyung membenarkan karena menunggu Shi Young, marah, dan pergi. Nyonya Oh pun binggung dengan anak perempuanya itu. Shi Kyung juga tak tahu karena sebelumnya memberitahu kalau Nenek akan menunggunya.
“Sudahlah... Mari makan sekarang... Ga Ram, nikmati makananmu. Jika kau merasa tidak keberatan, belajar tes dengan Shi Kyung dan  Kau juga bisa tidur nyenyak.” Ucap Nyonya Oh. Ga Ram menganguk mengerti.
“Jadi, itu sebabnya Ibu menyuruh Ga Ram datang.” Gumam Shi Kyung
“Eonni, kau harus berada pada tingkat yang sama untuk belajar bersama. Mereka akan seperti melakukan sesi les. Dia akan les dengan Ga Ram.” Kata Bibi Oh
“Bibi Jung Soo benar. Ibu bisa membayar gaji Ga Ram.” Kata Shi Kyung kesal. 

Saat itu Shi Young baru pulang, ibunya bertanya apakah sudah makan. Shi Young terlihat kesal dan ada Ga Ram dirumahnya. Shi Kyung lalu memarahi adiknya karena sudah mengatakan  Nenek akan menunggu tapi tak bisa pengertian. Bibi Oh mengajak Shi Young untuk ikut duduk dan makan bersama.
“Aku tidak ingin makan.” Ucap Shi Young ingin masuk kamar.
“Kemana saja kau? Kau juga tidak menepati janjimu dengan Nenek. Apa kau bekerja selama masa ujian? Apa kau bertekad untuk tidak belajar di kota ini juga?” ucap Nyonya Oh marah .
“Ya. Aku tidak akan belajar. Dan juga  tidak akan mengikuti ujian.” Ucap Shi Young. Semua melonggo kaget mendengarnya.
“Aku tidak akan mengikuti ujian. Dan juga... Aku berhenti sekolah.” Kata Shi Young
“Itu... bom manusia yang berdetak itu... Dia meledak lagi... Kata-katamu tidak meyakinkan.” Gumam Shi Kyung
“Jika kau belum pernah belajar sama sekali seperti Shi Kyung, maka aku akan mengerti.” Kata Nyonya Oh
“Apa Ibu menipuku untuk berpikir kalau aku pintar. Tidak pernah belajar sama sekali?” gumam Shi Kyung medengar perkataan ibnya.
“Kau berada di puncak kelas saat di SMP. Orang bilang kau jenius.” Kata Nyonya Ih
“Itu semua ada di masa lalu. Aku bukan orang jenius lagi.” Tegas Shi Young
“Tidak.. Dengan Mampu belajar dengan baik berarti kau berbakat dalam hal itu.” Ucap Nyonya Oh
Shi Young tetap menyangkal merasa tertarik untuk belajar dan Tidak ada alasan yang jelas baginya untuk belajar. Nyonya Oh pikir kalau ini hanya keegoisan anaknya saja, lalu ingin tahu bagaimana bisa berhenti sekolah dan ingin tahu rencana kedepanya.
“Aku akan menghasilkan uang dan memikirkan apa yang ingin kulakukan. Ini lebih baik daripada pergi ke sekolah saat aku bahkan tidak ingin belajar.” Ucap Shi Young
“Apa sekolah hanya tempat untuk belajar? Itu tidak benar.” Kata Nyonya Oh
“Ibu hanya mengatakan kalau aku harus terus berjalan karena aku pandai belajar. Ibu selalu bersikap bertentangan dengan diri Ibu sendiri. Apa Ibu tahu itu?” kata Shi Young marah
Nyonya Oh sudah mulai berdiri tak bisa menahan amarahnya, saat itu Nenek Kim masuk mendengar dari luar sangat berisik padahal mereka  sedang makan.


Shi Young merasa tak percaya kalau tadi berlebihan bahkan saat mereka makan. Tapi Ga Ram berjalan keluar dari rumah merasa kalau tadi  sangat menyukainya karena Rasanya seperti rumah tempat orang benar-benar tinggal, karena Rumahku hanya dua orang, dan rasanya sangat sepi.
“Aku menyuruhmu untuk mengambil Lee Shi Young. Rumah kami sepi tanpa dia.” Kata Shi Kyung. Ga Ram hanya bisa mengeluh kesal pada temanya yang selalu bercanda dengan hal itu
“Kau mau kemana? Haruskah aku memberimu tumpangan?” ucap Ga Ram menaiki sepedanya.
“Aku akan naik bus dan berjalan kaki. “ kata Shi Kyung menolak.
“Sepertinya kau tidak terganggu dengan sikap Shi Young. Apa ada sesuatu yang terjadi pada Bom?” kata Ga Ram
“Seperti tidak ada sesuatu yang terjadi atau ada yang terjadi. Aku benar-benar tidak tahu.” Kata Shi Kyung juga binggung.
Ga Ram meminta Maaf, karena tak bisa membantu dan tidak paham tentang hal ini. Shi Kyung pikir mereka bisa diajarkan tentang masalah ini disekolah, perasaan dengan pacarnya sangat rumit jadi  tidak tahu harus berbuat apa. Ga Ram ingin tah Rumit bagaimana. Shi Kyung pikir kalau Ga Ram tidak akan mengerti meskipun beri tahu.
“Kau baru saja bersama anak-anak yang seperti keluarga, jadi bagaimana kau bisa tahu?” ejek Shi Kyung. Ga Ram pikir benar juga jadi akan bertemu diskeolah besok.
“Aku merindukannya... Tapi, aku takut menemuinya.” Gumam Shi Kyung yang tak tahu dengan perasaanya sendiri.


Akhirnya Ia  pergi ke warnet untuk bermain games, tapi semangatnya seperti hilang tak seperti dulu.
“Game bahkan terasa tidak menyenangkan. Bagaimana ini bisa terjadi?” gumam Shi Kyung keluar dari warnet.
Ia berjalan di pelataran dan melihat sosok wanita dicafe, wajahnya tersenyum bahagia karena berpikir Bom. Tapi ketika mengangkat wajahnya, ternyata orang lain. Shi Kyung dengan wajah kecewa pun memilih untuk pergi, Tanpa disadar Bom sudah mengikutinya berjalan dibelakang. 

Nyonya Shin memberitahu perawat  hanya akan pergi untuk akhir pekan ini dan ingin tahu Apa kata dokter itu.  Perawat memberitahu kalau dokter sedang pergi menghadiri seminar. Nyonya Shin bertanya kapan akan kembali jadi meminta agar bisa menanyakanya.
“Anda sudah tahu kalau perjalanan keluar sangat berbahaya.” Ucap perawat. Nyonya Oh pun bertanya apabila ia ikut menemani Nyonya Shin.
“..Aku akan pergi bersamanya dan akan membawa obatnya..Jika terjadi sesuatu....” Kata Nyonya Oh menyakinkan.
“Dan bagaimana jika terjadi sesuatu? Apa kau bisa bertanggungjawab?” kata Perawat sambil melotot melhat Nyonya Oh pun hanya terdiam.
“Aku bahkan tidak berani dan  tidak bisa bertanggung jawab atas apa yang mungkin terjadi pada pasien yang kubiarkan keluar. Itulah sebabnya aku tidak mengizinkannya.” Ucap perawat dengan nada ketus lalu keluar dari kamar. 


Nyonya Oh kesal melihat sikap perawat yang selalu sinis padanya, menurutnya tidak akan berdarah maka bisa menusuknya. Nyonya Shin pikir bisa memahaminya, karena Akan sangat merepotkan jika terjadi sesuatu pada pasien.
“Tapi Apa yang harus kulakukan? Aku ingin memasak untuk Soo Bin untuk yang terakhir kalinya Soo Bin-ku ingin makan masakan ibunya. Dia tidak akan bisa memakannya di masa depan.” Kata Nyonya Shin sedih

Nyonya Oh datang menemui Dokter Park meminta  Nomor telepon dokter Lee. Dokter Park ingin tahu mengenai masalah apa. Nyonya Oh bertanya Apa pasien di sini pernah melakukan perjalanan keluar. Dokter Park menjawab kalau Itu akan tergantung pada pasien.
“Ah, kepala perawat bilang tidak, 'kan?” ucap Dokter Park. Nyonya Oh heran karena Dokter Park bisa mengetahuinya.
“Dokter Lee dan kepala perawat sering tidak setuju mengenai hal itu. Dokter Lee ingin memberi mereka perjalanan keluar, tapi Kepala perawat mengatakan tidak.” Ucap Dokter Park. Nyonya Oh ingin tahu siapa yang benar.
“Mereka selalu punya sudut pandang yang berbeda.Aku akan memberimu nomor Dokter Lee, tapi jangan beritahu siapapun jika aku yang memberikannya. Aku takut pada kepala perawat.” Bisik Dokter Park. Nyonya Oh pun menganguk mengerti. 

Ga Ram menungu didepan sekolah, melihat Shi Young yang pasti  belum pernah melihat lingkungan ini selain sekolah dan Hospice, jadi mengajaknya Naik kesepda. Shi Young pun naik. Ga Ram menyuruh Shi Young agar memegangnya erat-erat. Tapi Shi Young memilih untuk memegang tas Ga Ram.
Mereka pergi ke perkebunan bunga, Shi Young seperti menyukainya. Lalu melihat perternakan ayam. Shi Young menjerit karena ketakutan. Ga Ram mengajak Shi Young berjalan di atas tanan milik  keluarganya Ji Hoon yaitu pria kecil dengan kacamata itu, mereka pun berdiri dengan melihat sapi-sapi yang dirawat dengan baik. 


Shi Kyung terlihat malas membaringkan kepala diatas meja sambil memejamkan mata. Teman-teman yang lain membahas  tentang diskusi ini, kalau Min Suk yang pandai melakukanya. Lalu bertanya  Siapa saja yang ada di grupnya Ga Ram, karena Ga Ram yang terbaik dalam diskusi ini.
“Lee Shi Kyung, bukankah kau mau pulang?” ucap Joo Yeon
“Aku tak akan pulang. Aku bertugas untuk bersih-bersih hari ini.” Ucap Shi Kyung
“Kau, Ga Ram, Bom, Yong Gi, dan Shi Young. Kalian berada dalam kelompok yang sama untuk proyek etika, 'kan?” ucap Joo Yeon
“Tidak, aku baru mendengarnya.” Ucap Shi Kyung. Joo Yeon pikir sudah mengatakan pada Bom jadi itu artinya tidak memberitahunya.
“Aku melihat Bom pagi ini, tapi aku belum melihatnya sepanjang hari. Aku juga belum pernah melihat Bom.” Ucap Shi Kyung
“Kau bersama Bom di kota kemarin...  Aku melihatmu... Ya, kau berada di depan Bom.. Bom terus berdiri, dan menatapmu.” Ucap Ji Hoon. Shi Kyung kaget bertanya dimana tepatnya.
“Kupikir kalian berdua mengatakan "selamat tinggal," dan Bom sedih melihatmu pergi. Aku sangat iri.” Ungkap Ji Hoon dan
 “Apa Bom sedang memperhatikanku? Baiklah, aku harus pergi menemuinya... Aku harus Pergi menemuinya dan menceritakan semuanya.” Gumam Shi Youn. Shi Kyung lalu bergegas pergi.




Ga Ram pergi membawa Shi Young ke rumah sakit, Shi Kyung tak percaya Ga Ram sudah datang ke tempat itu dan dirumah sakit Ada perpustakaan. Ga Ram pikir tapi tidak banyak orang yang datang, karena sudah dibangun, tapi orang-orang tidak memanfaatkannya.
“Jadi Ini adalah ruang belajar pribadiku.” Ucap Ga Ram. Shi Young bertanya apakah Ga Ram belajar ditempat itu. Ga Ram menganguk lalu mengajak Shi Young masuk. 

Shi Young sudah membaca buku, Ga Ram datang bertanya apa yang dilihatnya. Shi Young memberitahu kalau buku itu untuk Nenek, karena sekarang mengajarinya cara membaca bahasa Korea.
“Apa kau benar-benar berhenti sekolah?” ucap Ga Ram mencoba berbicara serius.
“Kenapa? Apa kau akan mencoba menghentikanku juga?” tanya Shi Young . Ga Ram mengatakan kalau bukan begitu.
“Aku melihat profil dan nilai ayahku saat dia menjadi murid di sekolah kita. Shi Kyung belum memberitahumu, 'kan?” cerita Shi Young. Ga Ram mengaku belum.
“Rasanya sangat aneh melihat itu. Seperti Rasanya aku sedang bertemu ayahku. Ayahku menduduki peringkat pertama selama tiga tahun. Dia memiliki tujuan yang sama untuk masa depannya selama tiga tahun... Yaitu Dokter, dokter, dokter... Lalu, dia benar-benar menjadi dokter.” Cerita Shi Young
“Aku sedikit iri... Dia punya alasan untuk belajar dan berbakat untuk itu. Itu membuatku bertanya-tanya mengapa aku pergi ke sekolah.” Ungkap Shi Young
“Apa yang akan terjadi jika hanya orang-orang seperti ayahmu yang pergi ke sekolah?.” Kata Ga Ram.
“Ah... Kau juga seperti dia, yaitu Kau memiliki bakat dan alasan.. Oh! Kau juga akan pergi ke sekolah kedokteran. Kau seperti ayahku... Kalian berdua mirip.” Kata Shi Young
“Kurasa tidak... Aku kabur dari rumah saat SMP Dengan sepedaku.” Ungkap Ga Ram. Shi Young kaget ingin tahu kenapa. Ga Ram pun mengajak bertanya apakah Shi Younng ingin melihat kemana akan kabur. 



“Baiklah, aku akan berpura-pura menjadi gila dan mendapat pertolongan dari ayahku lagi.” Gumam Shi Kyung berbaring dikamarnya lalu duduk dengan tegap.
“Ayah, kau tahu keadaanku walaupun aku tidak memberi tahumu. Jadi Beri aku petunjuk. Aku akan menutup mataku, menghitung sampai tiga, dan membuka mataku. Lalu tunjukkan petunjuk di depan mataku, oke? Aku akan melakukannya.” Ucap Shi Kyung yang sudah memejamkan mata dan ingin membukanya.
Tapi yang dilihat hanya figura ayahnya yang bertuliskan  [Aku tahu jika aku tinggal cukup lama, hal seperti ini akan terjadi.] Lalu mengeluh kesal pada ayahnya karena bukan itu, dan akibat tulisan itu membuatnya julukan bernad. 

Nyonya Oh mencatat petunjuk dari dokter kalau harus melakukan Enema, memberitahu kalau tidak pernah memberikannya. Sepertinya Dokter Lee menyarankan untuk minta Nenek Oh umengajarinya.
“Apa kau sudah menjalani pengobatan dengan kepala perawat?” tanya Nyonya Oh lal mengatakan akan menyiapkan obatnya, dan memberi tahu jika terjadi sesuatu dan menutup telpnya.
“Apa ini tentang mengajak keluar pasien itu?” tanya Bibi oh. Nyonya Oh membenarkan.
“Aku khawatir. Tidak akan terjadi apa-apa, 'kan?” ucap Nyonya Oh. Bibi Oh pikir kakaknya untk mengajak Shi Kyung atau Shi Young.
“Kau tak pernah tahu apa yang akan terjadi. Kau mungkin membutuhkan lebih banyak orang.” Ucap Bibi Oh. Nyonya Oh merasa itu benar lalu bertany pada adiknya apakah punya waktu
“Tidak, Kepala Sekolah ingin aku menyampaikan banyak hal pada hari Senin.” Kata Bibi Oh
“Aku akan meminjamkan mobilku. Tapi Siapa yang harus kuajak?” kata Nyonya Oh binggung
Bibi Oh pikir Shi Kyung dan  tak mungkin Shi Young karena bertengkar bahkan belum berdamai. Nyonya Oh pikir Shi Young belum pulang, Bibi Oh memberitahu kalau Shi Kyung sedang mengajari neneknya dan Tampaknya dia dalam suasana hati yang baik. Nyonya Oh pikir itu tidak biasanya.



“Apa Akan berlangsung berapa lama? Paling hanya Satu atau dua hari.” Ungkap Shi Young masuk ke dalam ruang makan.
“Syukurlah kau disini. Kau tidak sibuk hari sabtu ini, kan?” kata Nyonya Oh. Shi Kyung menjawab kalau ada ujian sebentar lagi.
“Ujian apa? Bantu ibumu.” Kata Nyonya Oh. Shi Kyung bergumam kalau ibunya sangat jeli akhir-akhir ini
“Astaga! Banyak yang harus kulakukan. Aku akan mendapat masalah jika terus diam seperti ini.” Ucap Nyonya Oh bergegas pergi. Shi Kyung melonggo melihat ibunya.
“Ayah, apa kau merencanakan ini dengan Ibu? Ayah selalu gigih.” Gumam Shi Kyung heran. 

Shi Kyung berlari untuk sampai sekolah, saat itu kepsek sudah menunggu didepan pintu dan melihat Shi Kyung datang mengejeknya kalau bukan berdiri tapi segara masuk. Shi Kyung akan masuk tapi dengan sengaja pintu gerbang langsung ditutup. Shi Kyung pun hanya bisa menjerit memanggil ayahnya.
Bersambung ke episode 8
FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar: