PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 19 November 2017

Sinopsis Andante Episode 8 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Shi Young pulang bersama ibunya. Nyonya Oh merasa tak enak hati langsung minta maaf pada anaknya tentang sesuatu. Shi Young bertanya tentang apa. Nyonya Oh mengaku kalau selalu mengatakan hal yang bertentangan sama seperti yang dikatakan.
“Selama ini ibu menjaga ibunya Soo Bin.  Seharusnya ibu dulu belajar dengan giat kalau aku mau kau belajar.  Ibu cuma menyuruhmu belajar. “ ucap Nyonya Yoon.
“Aku senang ibu tahu hal itu” ungkap Shi Young. Nyonya Yoon kesal ankanya yang malah  bersikap sangat baik pada ibu orang lain.
“Ibu harus hidup lebih lama.  Dan Siapa lagi yang bisa menerima perlakuan burukku kalau bukan ibu? “ ucap Shi Young lalu masuk ke dalam rumah. Nyonya Oh sempat binggung.
“Siapa yang tahu? Ibu bisa melihatku dewasa. “ ucap Shi Young. Nyonya Yoon mengejek anaknya yang mau dewasa saja. 


Ga Ram menerima pesan dari Shi Young “Aku perlu kau mengantarku ke perpustakaan sehabis pelajaran, Pengemudi Park.” Wajah Ga Ram pun terlihat bahagia. 
Sementara di kelas, semua duduk berkelompok dan Pak guru ingin tahu yang dikatakan Yong Gi. Yong Gi mengatakan kalau akan pergi dulu. Pak Guru pun mempersilahkan.
“Bisa menolak saat tidak ingin melakukan sesuatu.  Itulah sifat yang tidak dimiliki seorang manusia AI. Selesai!” ucap Yong Gi lalu keluar dari kelas. Pak guru berteriak marah melihat tingkah Yong Gi.
“Beritahu Eom Yong Gi dia dapat nilai nol.” Teriak Pak Guru lalu menyuruh  Lee Shi Kyung untuk berdiri.
“Rasa kehangatan.” Ucap Shi Kyung. Pak Guru terlihat binggung. Shi Kyung mengulang jawabanya dengan menatap Bom.
“Kehangatan saat berpegangan tangan.  Kegembiraan dan jantungmu terasa mau copot. Sensasi geli saat kau merasakan pegangan itu.  Air mata... Dan juga, bisa memaafkan. Hal-hal itulah yang takkan pernah AI bisa lakukan.” Ucap Shi Kyung.
Semua terpana dengan jawaban Shi Kyung, Shi Kyung dengan bangga bergumam “Kalau ada orang yang mengatakan hal lain lagi padaku, aku akan keluar seperti Yong Gi.” Saat itu tiba-tiba Bom jatuh dari bangkunya, Shi Kyung dan lainya melotot kaget. 



Shi Kyung menemani Bom dirumah sakit, wajahnya terlihat sangat khawatir. Bibi Oh masuk ke dalam kelas kaget karena Bom yang pingsan. Joo Yeon memberitahu kalau wali kelas dan Lee Shi Kyung pergi ke ruang darurat dengannya.
“Kurasa dua orang dari mereka harus melakukannya nanti.  Jadi Mari mulai.” Ucap Bibi Oh
Joo Yeon mulai memaikan piano, teman-temanya mulai menyanyi bahasa italia tapi suara mereka flase, sampai akhirnya Yong Gi menyanyi mereka hanya bisa melonggo karena sangat merdu sama dengan yang dinyanyikan oleh Bibi Oh. Bibi Oh juga kaget karena ternyata Yong Gi punya suara yang bagus. 


Semua membahas  Eom Yong Gi memang hebat. Mereka pun tak percaya apakah Yong Gi selalu jadi penyanyi yang bagus. Joo Yeon pikir baru pertama kalinya melihatnya menyanyi.  Ki Hoon pikir tahu kenapa Yong Gi bisa bernyanyi dengan bagus. Mereka semua langsung penasaran.
“Saat Yong Gi mau pergi beli anggur beras untuk kakeknya.  Rumornya dia diam-diam menyesap seteguk.” Ucap Ki Hoon
“Jadi menurutmu dia bisa bernyanyi dengan baik karena anggur beras?  Aku belum pernah dengar hal yang seperti itu.” Komentar Min Suk
“Kau tidak tahu apa yang kau katakan dengan alkohol.  Alkohol membuatmu bisa bernyanyi dengan baik secara natural.” Ucap Ki Hoon.
“Semua ceritamu awalnya masuk akal dan akhirnya menyedihkan.  ” keluh Ji Hye.
“Memulai hal yang masuk akal itu penting Awalnya itu separuhnya. Kau terlalu banyak bicara. “ ucap Ki Hoon. Ji Hye merasa Ki Hoon sudah terlalu banyak bicara.
Joo Yeon ingin tahu pendapat temanya apakah Bom baik-baik saja, mereka melihat Shi Kyung belum kembali dan bangkunya yang kosong. 

Guru Kim keluar dari ruangan memberitahu Shi Kyung ada bersamanya,  lalu memberitahu anak murinya kalau yang menelp ibu Guru Oh Jung Soo. Shi Kyung memanggil kalau itu bibinya, lalu mengubah kalau yang dimaksud adalah guru musik.
“Dia tanya apakah Bom baik-baik saja. Kau dan Bom melewatkan penilaian musik, jadi kalian berdua bisa melakukannya nanti.” Ucap  Guru Kim. Shi Kyung mengingat kalau tugasnya hari ini.
“Kembali ke Bom dan hubungi aku saat kau sudah dapat hasilnya.  Cobalah jangan khawatir. “ ucap Guru Park menyuruh Shi Kyung masuk. 

Shi Kyung kembali keruangan dan tak melihat ada Bom, lalu menemukan dompet milik Bom. Terlihat foto seorang pria yang masih muda dengan Bom yang masih kecil. Shi Kyung pun bisa tahu kalau itu foto Bom dengan ayahnya, sebuah pesan masuk. Bom mengirimkan foto, Shi Kyung tak percaya kalau Bom sudah ada disana. Bom membalas pesannya kalau dalam perjalanan ke sana.

Shi Kyung melihat Bom sudah berdiri didepan Pohon besar dan langsung menanyakan keadaan dengan wajah khawatir. Shi Kyung menganguk kalau baik-baik saja. Shi Kyung pikir tetap saja, tidak boleh kabur dari rumah sakit dan mengajaknya kembali.
“Ini cuma anemia. Ini sudah terjadi beberapa kali sebelumnya. “ ucap Bom
“Kau tetap harus lihat hasilnya. Ayo kembali ke rumah sakit. “ kata Shi Kyung. Bom berjanji akan kembali nanti.
“Kau harus ke atas sana dan mencobanya.” Kata Bom mengengam tangan Shi Kyung. 

Bom bertanya bagimana perasaan Shi Kyung apakah menyenangkan melihat terbalik. Shi Kyung mengaku sangat pusing sekali dan mau mati, lalu bertanya apakah Bom sungguh pura-pura mati, karena menurutnya ia benar-benar bisa mati karena melakukan ini.
“Ayahku akan menggantungku terbalik seperti itu saat aku masih kecil. “ ucap Bom. Shi Kyung tak percaya kalau Jerapah tinggi seperti Bom melakukanya.
“Kubilang saat aku masih kecil.  Saat Ayah akan menggantungku terbalik, kupikir itu sangat menyenangkan karena bisa melihat dunia berputar-putar.  Jadi, aku minta padanya untuk melakukannya lagi dan lagi.” Cerita Bom.
“Aku ingin melakukannya untukmu.  Kau terlalu panjang sekarang. “ ucap Shi Kyung lalu turun dari pohon.
“Di sana ada foto. Siapa itu? “ tanya Shi Kyung mengembalikan dompet milik Bom. Bom menjawab itu adalah ayahnya.
“Beliau tampak sangat muda. “ pikir Shi Kyung.
“Ayahku tidak pernah berubah dan kelihatan sangat muda.  Apa Kau mau bertemu dengannya? Aku harus pergi mancing malam dengannya dalam beberapa hari. Jadi Ikutlah dengan kami. “ kata Bom
“Kita akan segera ujian.” Pikir Shi Kyung. Bom mengejek  Apa itu ada hubungannya dengan Shi Kyung.
“Aku sudah sering mendengar itu belakangan ini.” Kata Shi Kyung dan saat itu ponselnya berbunyi.
Ia lalu memberitahu  Kim Bom, sangat populer. Karena banyak yang mengirimkan pesan padanya "Apa Bom sakit parah? Apa yang terjadi dengan Bom? Apa Bom sudah siuman? Bagaimana keadaannya? Apa Bom tidak apa-apa?” Ia melihat kalau Semua orang mengkhawatirkan Bom. Bom senang karena ada yang mengkhawatirka dirinya.

Ga Ram melihat sebuah jeruk di depan perpustakan, dengan tumpukan buku dan menatap binggung, lalu Shi Young datang dan Ga menyapanya kalau Shi Young datang awal. Shi Kyung mengajak Ga Ram segera masuk saja karena udaranya sangat dingin, lalu binggung melihat ada tumpukan buku. Ga Ram mengelengkan kepala.
“Semester pertama adalah kesusastraan. Semester kedua dibagi antara membaca dan tata bahasa. Ada beberapa bagian yang bisa jadi sulit dengan persiapan yang terburu-buru pada ujian Pak Kang. “ jelas Ga Ram. Shi Kyung ingin tahu seperti apa maksudnya.
“Kau harus tahu tentang timbal balik kesusastraan dan tentang karya lain sang penulis.  Kau harus memberikan contoh nyata dengan tata bahasa dan juga akan butuh contoh dari karya kesusastraan. “ ucap Ga Ram. Shi Kyung menghela nafas panjang.
“Apa kita harus belajar sembunyi-sembunyi seperti ini?  Kau harusnya terang-terangan saja soal ini.” Ucap Ga Ram heran, saat itu seorang pria masuk
“Jangan biarkan musuh tahu tentang kegiatan belajarku.  Bayangkan kalau aku ketahuan belajar.  Bagaimana aku bisa mengatasi harapan ibuku?” jelas Shi Kyung. Ga Ram menganguk setuju.
“Ada masalah ujian Pak Kang dari tahun-tahun sebelumnya, jadi coba periksa. “ kata Ga Ram
“Cara ini terlalu sulit! Aku sama sekali tidak tahu apa artinya. “ kata Shi Young dengan nada tinggi.
“Hei.. Harap tenang, ya? Kalian berdua bukan satu-satunya orang di sini.” Tegur seseorang yang duduk didekat mereka. Shi Kyung menyenggol Ga Ram kalau yang yang duduk dengan mereka mengunakan pakaian rumah sakit.

Nyonya Oh membangunkan anaknya dari tempat tidur, tapi Shi Young terlihat malas untuk bangun, hanya terlentang dengan posisi menyamping. Nyonya Yoon memarahi Shi Kyung kalau Ujiannya besok lusa, tapi malah tidur terus. Shi Kyung menolak untuk bangun. Ibunya terus menyuruhnya untuk bangun, sampai akhirnya ponsel Shi Kyung berdering dan langsung duduk tegang mengangkatnya.
“Selamat pagi.. Tidak, aku tidak tidur... Siapa juga yang masih tidur sekarang? Apa Kau tidak tidur?” ucap Shi Kyung berbicara dengan Bom. Nyonya Yoon hanya melicik cemberut mendengarnya.
“Yeah, kau benar. Siapapun yang tidur sesiang ini akan jadi beruang.” Kata Shi Kyung lalu keluar kamar. Nyonya Yoon mengumpat kesal pada sikap anaknya. 

Shi Kyung berdiri didekat jendela membahas supaya bisa bicara saat ada orang lain ada didekat mereka jadi perlu beberapa kata kode. Dan harus menyelinap pergi mancing mala, karena Ini waktunya ujian. Bom ingin tahu kode seperti apa yang dimaksud.
“Namamu...Bom... Bagaimana dengan Bong Gu? Kedengarannya seperti nama orang.” Ucap Shi Kyung
“Bernard dan Bong Gu. Itu lucu.” Kata Bom. Shi Kyung seperti mengirimkan pesan  "Ayo ketemuan sekarang.” Dengan menuliskan “Ayo pergi ke perpustakaan."
“Bagaimana kalau, "Ada orang di sana" ucap Bom. Shi Kyung pikir mereka bisa menuliskan "Apa Kau sudah lihat ketua siswa?" Bom memuji Shi Kyung jenius..
“Aku... mau frase kode untuk hal yang lain. Kalimat "Aku merindukanmu." “ ucap Shi Kyung
“Akan kubuatkan yang satu itu, yaitu "Berlian."” Jelas Bom. Shi Kyung ingin tahu alasan.
“Karena indah... Berkilau, dan cocok dengan kata-kata, "Aku merindukanmu." Jelas Bom. Shi Kyung. pikir itu Kedengarannya bagus.
“Bong Gu, berlian.” Ucap Shi Kyung tanpa melihat adiknya sudah berdiri didepanya.
“Apa kau sudah lihat ketua siswa?” balas Bom dengan bahasa kode. Shi Kyung menjawab kalau belum melihatnya. Bom memberikan kode kalau ada Shi Young didepan mereka.
“Kalian berdua sedang bersenang-senang. “ ejek Shi Young melihat kakakya.
“Ayo buat satu lagi... kalimat "Lee Shi Young itu sampah."” Kata Shi Kyung kesal seperti sedang bermain lidahnya. Bom hanya tertawa, semua teman satu kelasnya dibuat iri melihat keduanya semakin dekat. 


Shi Young berjalan dengan Ga Ram sambil mengeluh kalau  Sungguh menyedihkan, Ga Ram menatap binggung. Shi Young memberitahu kalau sedang bicara soal Bernard, menurutnya berurusan denga kakaknya, maka apa yang kau lihat, itulah yang kamu tangkap.
“Dia sungguh sembrono.” Kelu Shi Young.
“ Mereka menyebutnya pasangan yang sempurna.  Dia sepertinya kakak dari seorang gadis yang mau berhenti sekolah. “ kata Ga Ram.
“Kau jadi makin mirip dengan Bernard.” Keluh Shi Young. Ga Ram pikir mereka akan pergi ke perpustakaan jadi akan ambil sepedanya. 

Ji Hye dan dua teman lainya datang menghampiri Ga Ram, bertanya Di mana saja selama ini belajar, Jam berapa pergi dan Di mana duduk. Shi Kyung menatap binggung banyak wanita menghampiri Ga Ram. Ji Hye pikir Shi Young pasti tidak tahu.
“Ada suatu legenda yang akan membuat nilaimu naik setidaknya tiga poin hanya dengan menyentuh sedikit pakaian Ga Ram. “ ucap Ji Hye.
“Maaf tapi aku mau belajar sendirian kali ini. “ ucap Ga Ram menolak.
“Apa jangan-jangan kau dan Shi Young belajar bersama?” Ji Hye curiga.
Shi Young mengatakan tidak tapi Ga Ram pun akhirnya mengejar Shi Young untuk pergi bersama dengan meminta maaf pada Ji Hye dkk. Ji Hye yakin ada sesuatu diantara keduanya. 

Nyonya Oh sedang membereskan kamar, Si priaberbicara di telp terlihat marah karena orang itu tidak menjawab telepon dan mengabaikan pesannya, lalu memperingatkaan Nyonya Oh agar jangan menyentuh barangan
“Jangan sentuh apapun karena nanti aku bisa bingung.” Ucap Si pria. Nyonya Oh menganguk mengerti.
“Jangan ganti topik.  Berikan saja upah atas hutangmu padaku.  Kalau kau menyita waktuku selama lima bulan, kau harus membayarku.  Apa yang kau bilang tadi? Apa Kau pikir bisa berkata begitu?  Tapi, kapan ada hal yang akan berhasil untukmu?  Kau harus menungguku mati, tapi aku masih hidup dan baik-baik saja.  Aku akan menjalani tes dan tidak akan pergi dengan mudahnya... “ucap Si pria berbicara di telp sampai akhirnya tepnya diputus oleh temanya.
“Hello, kau bedebah! Kau harus membayar karena aku sudah bekerja untukmu!” teriak Si pria. Nyonya Oh sempat kaget mendengar teriakan si pria.


Nyonya Oh bertemu dengan Dokter Park kaget kalau pasien itu Kanker perut stadium akhir tapi masih belajar untuk ujian PNS. Dokter Park pikir ada banyak pasien yang seperti itu tiap saat dan nanti. Nenek Kim ingin Berapa banyak uang yang dipunya.
“Aku pernah dengar percakapannya di telepon beberapa kali, dan jumlahnya sekitar dua juta won.  Dia bekerja di ruang kolam saat belajar untuk ujiannya. “ ucap Nyonya Oh
“Kenapa ada banyak orang yang tidak manusiawi? “ keluh Nenek Kim.  Nyonya Oh bercerita Pasien juga cukup punya kepribadian.
“Dia Akan lebih baik untuknya menyerah.  Kurasa ini tidak mudah untuknya.” Kata Dokter Park 


Saat itu Tuan Kim membuka pintu ruangan, Dokter Park langsung bertanya Apa  ada yang bisa dibantu. Tuan Kim membahas Mengenai sukarelawan untuk membantunya mandi dan ingin kapan mereka akan sampai, Tuan Park pikir Tuan Kim harus menunggu sebentar lagi.
“Yahh.. Mau bagaimana lagi? Tidak banyak sukarelawan yang tersedia untuk memandikan, terutama untuk pria. “ jelas Tuan Park. Tuan Kim pun menganguk mengerti lalu berjalan pergi. 

“Gosh, para pasien sungguh menantikan giliran dimandikan.  Aku merasa sangat kasihan. “ ungkap Dokter Park
“Tentu saja... Mereka berhadapan dengan berbagai macam bau pengobatan dan mereka mau membersihkannya.  Di saat itulah mereka merasa hidup kembali. “ kata Nenek Kim.
“Aku baru menyadarinya saat aku sampai di sini.  Betapa banyaknya pasien yang menunggu sukarelawan untuk bisa dimandikan.” Kata Nyonya Oh.
“Yah.. Mau bagaimana lagi? Mereka harus menunggu.” Kata Nenek Kim.
“Kurasa kalian berdua ada kalanya sama-sama setuju. “ goda Dokter Park
Keduanya seperti tak sadar,  Nenek Kim pikir dirinya itu tak gila karena bisa sejalan dengan menantunya lalu keluar dari ruangan. Nyonya Yoon pun hanya terdiam. 


Bibi Oh mengacak rambutnya, Guru Park baru datang merasa kalau yakin pasti ada yang tidak beres.  Bibi Oh membenarkan, kalau sedang mengevaluasi nilai musik para siswa dan agak bingung.
“Ini evaluasi yang mutlak.  Sepertinya aku merasa harus memberikan nilai yang bagus pada mereka semua.  Tapi, ini sebuah evaluasi, jadi aku tidak bisa melakukannya. “ jelas Bibi Oh
“Apa kau sudah berikan garis pedoman yang mendetil? .. ini musik.  Interval, ritme, postur... Kau bisa berpedoman pada itu.  Kalau mereka ada kekurangan di bidang manapun, maka kau bisa mengurangi poinnya. “ jelas Guru Kang. Bibi Oh mengerti tentang Garis pedoman yang mendetil.
“Dan juga, ada baiknya kalau memberi kepastian nilai mereka secara langsung. Anak-anak tidak suka dengan guru yang kelihatan takut pada mereka.  Meskipun guru itu unik, mereka lebih suka guru yang tegas. “ kata Guru Park
“Aku pasti kelihatan ketakutan. “ ucap Pikir Bibi Oh
“Akan lebih pas kalau kau lebih tegas, tapi jujur saja, kau tidak seperti itu.” Ucap Guru Kang. 
Bibi Oh mengaku kalau Sebenarnya tidak seperti itu.   Guru Kang pun sadar kalau Bibi Oh ternyata mengetahuinya, lalu memberitahu rambut Bibi Oh yang berantakan.  


Shi Kyung masuk ruangan memanggil Bibi Oh dan langsung mengubah jadi sopan membahas Penilaian musiknya dengan Bom. Bibi Oh bertanya kapan mereka berdua punya waktu. Tiba-tiba Pak Guru memanggil Lee Shi Kyung.
“Aku sudah memberi nilai etikamu. .. Coba lihatlah” ucap Pak Guru. Shi Kyung melotot kaget. 

Shi Kyung berbicara di telp dengan Bo Mi memberitahu kalau nilanya nol. Bom heran padahal Shi Kyung sudah berkerja dengan baik. Shi Kyung juga berpikir seperti itu, bahkan Ketua siswa keluar untuk mencariku.  Bom menyuruh Shi Kyun agar menanyakan alasan memberikan nilai nol, karena ia juga tidak mengerti.
“Yeah, kenapa aku dapat nilai nol? Padahal Aku tidak keluar seperti Yong Gi.” Ucap Shi Kyung kesal tapi wajahnya langsung tersenyum karena mereka harus bertemu.
“Dimana kita harus bertemu? Apa yang mau kau makan?” tanya Shi Kyung, terdenga suara ibunya yang memanggil
“Oh... perpustakaan?.. Yeah, aku akan datang.. Tapi apa kau sudah lihat ketua siswa? .. Wahh.. kau sangat pintar Bong Gu.” Kata Shi Kyung sudah memulai bicara dengan kode karena ibunya masuk kamar.
“Berlian dikali dengan berlian dikali dengan berlian.” Kata Shi Kyung artinya sangat merindukan Bom lalu menutup telpnya. 
Shi Young memberitahu ibunya kalau baru berbicara dengan temanya yang bernama Bong Gu. Nyonya Oh mengeluh dengan pakaian anaknya yang berantakan, lalu memperingatkan jangan berpikir untuk keluar larut malam selama waktu ujian.
“Tidak, aku mau ke perpustakaan dengan Bong Gu.” Shi Kyung. Ibunya kaget anaknya ingin pergi ke Perpustakaan?
“Apa aku tidak boleh belajar?” keluh Shi Kyung. Nyonya Oh menyuruh anaknya makan malam karena Neneknya  sudah membuatkan sup pasta kedelai.
“Gosh, aku harus makan malam dengan Bong Gu” gumam Shi Kyung 


Nenek Kim memberitahu Hari ini, membuat daun lobak, sup pasta kedelai.  Shi Young mencoba masakan bukan neneknya yang sangat enak dan juga mengagumkan, lalu bertanya karakter apa ini yang diucapkan saat nenek mengeja kedelai.  Nenek Kim mengeluh kalau Saat makan...
“seseorang bahkan tidak boleh mengganggu anjing.” Kata Shi Young menyambung ucapan neneknya.
“Shi Young, belakangan ini suasana hatimu sedang bagus.” Komentar Bibi Oh. Shi Young pikir sama saja.
“Apa kau tidak merasa sehat?  Kenapa kau belum menyentuh makananmu? “ tanya Nyonya Oh.
“Aku punya masalah pencernaan. Dan Kurasa aku akan melewatkan makan malam. “ kata Shi Kyung mencari alasan agar tak makan bersama.
“Oh tidak... Apa Kau punya masalah pencernaan?  Ayo tusuk dia dengan jarum.  Menusukkan jarum adalah cara yang paling manjur untuk masalah pencernaan.” Kata Nenek Kim.
Shi Kyung panik, sementara adiknya mengambilkan jarum untuk neneknya.  Shi Kyung berusaha menghindar kalau sudah tidak sakit lagi dan merasa baikan sekarang.  Nenek Oh menyuruh cucunya diam dan Shi Young seperti menahan kakaknya agar tak bergerak.
“Ibu, dia akan kuberikan obat pencernaan saja... Nenek bahkan tidak mensterilkan jarum itu. “ kata Nyonya Oh merasa kasihan pada anaknya.
“Saat aku membesarkan Shi Yoon, aku tidak memberinya obat apapun. Apa kau begitu menyukai obat-obatan itu? “ keluh Nenek Kim. Nyonya Oh menjelaskan bukan maksudnya seperti itu.
“Pengobatan zaman sekarang sangat bagus.” Kata Nyonya Oh menyakinkan.
Shi Kyung panik mengaku pada neneknya baik-baik saja dan merasa sangat lapar jadi harus makan.  Shi Young tetap ingin kakaknya ditusuk jarim. Nenek Oh melihat tangan Shi Kyung  dingin sekali jadi harus tusukkan di 10 jari semuanya. Nyonya Oh masih tetap berusaha agar memberikan obat pencernaan. Nenek Kim dengan ketus menyuruh Nyonya Oh diam saja.
“Kalau kau begitu sukanya dengan obat, kau bisa gunakan itu yang banyak. “ ucap Nenek Kim marah
“Nenek... Bagaimana dengan kakinya? Nenek harus menusuk jari kakinya juga.” Kata Shi Young. Shi Kyung menahan amarahnya.



Tuan Kim berjalan lemas kelar dari kamar mandi, Si pria yang ujian PNS hanya dia melihat Tuan Kim seperti sudah kehabisan nafas. Tuan Kim tak percaya kalau hampir mati karena mandi.  Si pria hanya diam saja dan memilih untuk pergi.
“Hei, seseorang telah jatuh di depanmu.  Kau harus tanyakan padanya apakah dia baik-baik saja Atau panggilkan dokter untuknya. “ ucap Tuan Kim.
“Kenapa aku harus melakukanya? Aku juga seorang pasien.” Kata Si pria. Tuan Kim terlihat sangat marah langsung memberikan pukulan. 

Keduanya berkelahi di lantai, Nenek Kim sedang lewat melihat keduanya langsung berteriak panik dan bergegas untuk memanggil bantuan.  Tuan Kim mulai mengumpat si pria yang  sombong.  Tapi si pria yang mengumpat marah karean Tuan Kim yang selalu mengganggunya.
“Kau selalu muncul dengan sok belajar... Mati saja dengan tenang, nak.” Kata Tuan Kim marah.
Saat itu Dokter Park akhirnya datang merelai keduanya yang berkelahi di rumah sakit. 

Shi Kyung mengeluh melihat tanganya. Bom kaget Shi Kyung yang Ditusuk dengan jarum dan berpikir mau mati.  Ia memberitahu kalau mereka sedang di perpustakaan, Bong Gu padahal sedang ada di cafe. Bom mengatakan  ingin jarinya  ditusuk.
“Kau bilang Ditusuk dengan jarum? Kenapa?” ucap Shi Kyung binggung.
“Aku punya masalah pencernaan.” Kata Bom. Shi Kyung menyuruh Bom minum obat pencernaan saja.
“Itu cuma pengobatan keluarga yang tidak ada efeknya. “ kata Shi Kyung. Bom merasa kalau obat itu manjur untuknya.
“Apa Kau pernah ditusuk sebelumnya? Kapan?” tanya Shi Kyung. Bom mengatakan punya masalah pencernaan yang amat parah.
“Apa jari ditusuk benar-benar manjur?  Apa kau mau Nenekku melakukannya untukmu? Dia pergi ke hospice, jadi Aku akan hubungi kantornya.” Ucap Shi Kyung. Bom menganguk setuju. 

Nenek Kim melihat Bom itu hanya tulang dan kulit, jadi ingin tahu apa yang dimakan sampai perutnya sakit. Shi Kyung meminta neneknya agar bisa melakukan pelan-pelan saja, karena  Bom itu anemia, jadi harus hati-hati.
“Apa yang kalian makan bersama sampai membuat kalian merasa seperti ini?  Dan Shi Kyung, pijat tangannya yang lain.” Kata Nenek Kim.
“Apa aliran darahmu tersumbat? Tangan dan kaki seseorang haruslah hangat.  Kau harus memijatnya dengan baik untuk memperlancar aliran darah. “ ucap Nenek Kim.
Shi Kyung terlihat gugup dan hanya memijat dengan ujung ajarinya, Nenek Kim mengeluh melihatnya menyuruh agar lebih keras. Shi Kyung pun langsung memijat tangan Bom seperti sedang melakukan skin ship Bom. 


Bom pikir Shi Kyung akan pulang dengan neneknya. Shi Kyung memberitahu kalau  Ayahnya Ga Ram yang mengantarkannya pulang dan ingin tahu keadan Bom sekarang. Bom mengaku merasa jauh lebih baik.  Shi Kyung heran dengan Bom karena itu tak cocok denganya tapi malah berkhasiat untuk Bom.,
“Ah, Apa kau ingat besok... Mancing malam?” ucap Bom. Shi Kyung menganguk dan membuatnya jadi gugup.”
“Kau harusnya gugup saat bertemu ayahku.” Kata Bom. Shi Kyung memastikan ayah Bom tidak akan menanyakan peringkatnya.
“Ayahku...akan menyukaimu, karena Dia selalu menyukai setiap orang yang kusuka.” Ucap Bom 


Ga Ram melihat si pria duduk didepan perpustakan memberitahu kalau harus masuk dan belajar karena Udaranya dingin di pagi hari.  Si pria bertanya apakah Ga Ram punya kunci ke tempat ini Ga Ram menganguk. Si pria mengeluh kalau Ga Ram tidak bisa membukanya tadi?.
“Kenapa juga mereka mau memberikan kunci pada seorang murid SMA?  Siapa yang bertanggung jawab atas tempat ini? Bukankah ini tidak bertanggung jawab? “ ucap si pria marah
“Aku yang minta selama masa ujianku.  Hampir tidak ada orang yang pernah datang ke sini. “ jelas Ga Ram.
“Siapa yang mengelola tempat ini? Berikan nomornya padaku.” Kata si pria ketus. Shi Kyung seperti tak suka dengan sikap si pria. 
Ga Ram memberikan segelas teh dan selimut yang hangat dan memberitahu kaalu Orang yang bertanggung jawab akan menghubunginya nanti, lalu kembali ke tempat duduknya. Si pria mengangkat telpnya berkata kalau ia yang akan mengurusnya dan tidak akan meminta ayah untuk membayarkan pinjaman sekolahnya.
“Kenapa aku tidak bisa dapat uang?  Aku bahkan menjual pertanyaan ujian...  Bagaimanapun, aku yang akan mengurusnya. Jangan hubungi aku lagi.  Anggap saja aku sudah mati!” ucap si Pria dan tiba-tiba langsung terjatuh pun jatuh. Shi Kyung dan Ga Ram melonggo kaget.
Bersambung ke episode 9

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar