PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 13 Desember 2017

Sinopsis Two Cops Episode 12

PS : All images credit and content copyright : MBC
Soo Chang berada didepan dinding tinggi menatapnya, lalu berjalan mundur dan sengaja untuk membanting tubuhnya. Ia lalu merasakan Sakit, tapi berusaha mencoba lagi agar menyeruduk tapi hasilnya nihil dan memikirkan kalau nanti kepalanya malah terluka.
“Tapi bagaimana dengan Ssong? Ssong mungkin lebih takut sekarang.” Ucap Soo Chang kembali mencoba. Saat itu Ho Tae sedang lewat dengan ponselnya dan keduanya saling menatap. 

Soo Chang meminta Ho Tae agar memukulnya, Ho Tae binggung bertanya kenapa harus memukulnya dan berpikir kalau sudah melakukan kesalahan. Soo Chang mengatakan kalau Ho Tae tidak melakukan kesalahan apapun tapi semua salahnya.
“Karena aku, Ssong... Lupakan. Ini akan menyakitimu jika  tahu lebih dalam. Jadi kumohon, bisakah kau melakukan sesuatu?” ucap Soo Chang panik
“Apa yang harus aku lakukan?” tanya Ho Tae. Soo Chang tetap meminta agar di pukul. Ho Tae hanya menampar wajah Dong Tak perlahan.
“Bukan begitu...Kau harus memukulku lebih keras.” Keluh Soo Chang. Ho Tae ingin tahu alasan memintanya melakukan ini
“Karena menurutku Dong Tak mungkin bisa mencari tahu sesuatu. Dia bisa menyelamatkan Ssong  dan menangkap Tn. Park. Jadi Untuk melakukan itu, aku  harus keluar dari sini, tapi tidak tahu caranya. Aku tidak tahu bagaimana cara  keluar dari tubuh ini. Aku tidak tahu bagaimana  cara menangkapnya.” Ucap Soo Chang sudah kehilangan akalnya.
“Aku juga tidak tahu. Apa maksudmu? Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan.” Kata Ho Tae kebingungan
“Kumohon, bisakah kau...  Tidak masalah jika kau tidak tahu, Kau harus Lakukan dengan Keras.” Kata Soo Chang memukul pada hitungan ketiga.
Ho Tae akhirnya memberikan pukulanya. Soo Chang menahan sakit sambil mengeluh kalau Ho Tae harusnya memukul pada hitungan ketiga. Saat itu ponsel Dong Taek berdering, Soo Chang mengangkatnya


Tuan Park bertanya  Apa kapal yang ditunggu sudah tersedia untuk tengah malam di Dermaga Incheon, dengan memuji Dong Tak yang  bisa melakukannya, dan memberitahu kalau akan menganti waktunya yaitu  Jam 7 malam. Soo Chang melotot kaget.
“Sayang sekali. Waktu yang tersisa  untuk menyelamatkan wanita itu tinggal satu jam. Jamnya terus berjalan.” Ucap Tuan Park langsung mentup telpnya.
Soo Chang kembali hanya bisa teriak halo,  Ho Tae bertanya kenapa dan ada apa. Soo Chang memilih untuk segera kabur saja.  Ho Tae melihat Soo Chang pasti sudah gila. Soo Chang akhirnya pergi meninggalkan kantor polisi dengan mobil Dong Tak. 

Soo Chang mengemudikan mobilnya dan ponselnya berdering, lalu berteriak marah kalau sudah membawa uangnya,  dengan memperingatkan  jika menyentuh Ssong, maka akan mengoyak isi perutmu  sebanyak seribu kali, Jaksa Tak mulai berbicara memanggil Detektif Cha.
“Ini aku Tak Jae Hee. Apa maksudmu?” ucap Jaksa Tak. Soo Chang kaget ternyata yang menelp Jaksa Tak.
“Apa ini Orang yang menyukai sopan santun dan prinsip?” ucap Soo Chang
“Apa kau bicara tentang Song Ji An?  Apa Kau tahu dimana dia?” ucap Jaksa Tak. Soo Chang bertanya apakah jaksa Tak bisa membantunya.
“Cha Dong Tak! Dimana Ji An?” teriak Jaksa Tak marah, Soo Chang pikir Jaksa Tak tutup mulut dan membantunya saja.
“Lupakan hal lain. Bawakan pistol untukku.  Aku butuh pistol. Ssong dalam bahaya. Aku seharusnya sadar ini salah. Jika Ssong terluka karenaku...” ucap Soo Chang dan tak bisa mengedalikan laju mobilnya. 

Soo Chang membanting  stir dan menabrak pembatas, saat itu ingatanya kembali saat terjadi kecelakaan dengan ayahnya.  Mobil Dong Tak rusak dibagian depan. Dong Tak keluar dengan kepala yang berdarah. Soo Chang bahagia karena akhirnya bisa keluar. Dong Tak binggung, Soo Chang menyuruh Don Tak untuk segera masuk karena harus cepat pergi.
“Apa Kau masuk ke tubuhku tanpa izin?” tanya Dong Tak
“Kita tidak punya waktu untuk  membicarakan ini.” Ucap Soo Chang. Dong Tak menahanya.
“Aku bisa melihatmu... Ini tidak mungkin. Aku bisa melihat roh.” Kata Dong Tak binggung
“Terakhir kali kau juga bilang  bisa melihatku dan Begitulah cara aku masuk ketubuhmu lagi. Tapi sekarang... Kita tidak punya waktu.” Ucap Soo Chang menyakinkan.
“Kenapa? Apa yang kau lakukan  saat berada di tubuhku?” tanya Dong Tak penasaran
Soo Chang berkata kalau Dia dalam bahaya. Dong Tak bingung. Soo Chang memberitahu kalau Ssong dalam bahaya. Dong Tak bertanya Apa maksudnya. Soo Chang mengaku kalau ini bukan salahnya dan mengatakan kalau itu maksudnya Dong Tak 
“Kau... kau sedang dalam perjalanan untuk menyelamatkan Ssong.” Kata Soo Chang.
“Untuk apa? Mengapa?  Apa yang terjadi dengannya?” kata Dong Tak benar-benar bingung.
“Tidak ada waktu. Jika kita tidak tiba sampai jam 7,  maka Tn. Park akan menyakitinya.” Kata Soo Chang
“Kau bilang Tn. Park? Apa kau menyeret Ji An ke dalam penyelidikan?” kata Dong Tak lalu mengumpat marah kalau Soo Chang sudah gila.
“Dengarkan baik-baik. Jika dia menyentuh rambutnya, maka Aku akan membunuhmu bahkan  jika kau hantu atau roh. Aku sungguh akan membunuhmu.” Kata Dong Tak lalu masuk ke dalam mobilnya.
Tapi ia tak menyalakan menyuruh Soo Chang keluar karena sudah duduk disampingnya. Soo Chang mengatakan agar membawanya karena  Hanya yang tahu dimana Ssong. Dong Tak pun tak bisa berkata-kata lagi. 



Jin Ah berjalan beriringan dengan Tuan Park yang ada didepanya lalu bertanya kemana akan membawa mereka. Tuan Park berkata kalau akan membawa ke tempat yang bagus. Akhirnya Dong Tak sampai di tempat banyak tumpukan batang kayu.
“Jangan ikut campur. Kau juga menipunya.” Ucap Dong Tak marah . Soo Chang tak terima dianggap Menipu.
“Bagaimana denganmu? Kau menipuku. Jangan bermimpi untuk melarikan diri.” Kata Soo Chang marah
“Aku tidak tahu apa maksudmu,  tapi kita bicara nanti. Jika kau ikut campur lagi, maka  aku tidak  akan memaafkanmu.” Tegas Dong Tak akhirnya turun dari mobil. Soo Chang pun hanya bisa mengumpat kesal. 


Dong Tak berjalan dengan membawa koper, Tuan Park sudah menunggu bertanya Dimana uangnya. Dong Tak yang baru pertama kali bertanya apakah ia Tuan Park. Tuan Park bingung karena ini kesekian kalinya mereka bertemu.
“Dimana anak-anak itu?” tanya Dong Tak melempar koper berisi uang dan Tuan park melihatnya.
 “Kau bilang Anak-anak? Kesepakatan kita hanya sebatas reporter. Tapi kau tahu,ini akan membosankan jika  kau hanya membawanya. Jadi Ikut aku.” Ucap Tuan Park seperti punya rencana licik. 

Dong Tak binggung melihat ada dua mobil yang digantung bertanya apa maksdunya. Tuan Park meminta Dong Tak memilih antara Reporter atau anak-anak itu. Jin An seperti berada dalam mobil terlihat kebingungan,
“Aku akan membiarkan pilihanmu tetap hidup dan Sisanya akan menjadi debu tanpa tulang.,, Sayang sekali... Sekarang kau harus hidup dengan rasa bersalah karena membunuh orang lain. Aku akan memberimu satu menit dan dimulai sekarang.” Kata Tuan Park. Dong Tak kebingungan harus menekan tombol mana.
“Hei.. Mereka kosong!.. Mereka tidak ada di sini!” teriak Soo Chang. Dong Tak melihatnya tapi seolah tak peduli.
“Mereka tidak ada di sana ataupun di atas sana! Mereka tidak disini.” Kata Soo Chang
“Aku sudah menyuruhmu untuk  tidak ikut campur!” teriak Dong Tak marah yang membuat Tuan Park binggung.
“Ini benar. Ssong dan anak-anak itu  tidak ada didalam mobil.” Kata Soo Chang akhirnya mendekat dan membuat Dong Tak ragu.
“Kau bisa memutuskan siapa  yang harus diselamatkan. Kau punya 10 detik.” Ucap Tuan Park.
“Tolong, percayalah sekali saja... Kau percaya padaku waktu itu.” Kata Soo Chang memohon.
Tuan Park memberitahu kalau waktu Dong Tak sudah habis. Dong Tak masih kebingungan akhirnya memberikan pilihanya.  Tuan Park melonggo kaget karena melihat dua mobilnya rusak karena dijatuhkan oleh Dong Tak, lalu berpura-pura senang karena Donga Tak tidak tertipu oleh jebakannya dan sangat menikmati pertunjukan ini.
“Sekarang, aku punya tawaran,  dan kau bisa memilihnya. Akulah yang ingin kau kalahkan. Jadi Bawa anak-anak itu,dan ambil aku sebagai gantinya.” Tegas Dong Tak. 
Jin An datang dengan tiga anak lainya, Dong Tak melihat Jin An bertaya apakah terluka. Jin An mengaku terluka kalau Ada memar di lengannya, bahkan jatuh dan lututnya berdarah, menegaskan kalau karena seseorang maka hatinya terluka.
“Ini akan menjadi reuni yang indah. Apa Kau sungguh akan mempertaruhkan  hidupmu untuk mereka?” ucap Tuan Park. Dong Tak membenarkan.
“Reporter wanita, bawa anak-anak ini.” Kata Dong Tak meminta Jin An pergi.
“Kau bilang tidak akan pernah  bernegosiasi dengan seorang pemeras. Aku tidak akan pergi.” Kata Jin An.

“Tatapan matamu berubah. Apa ini dirimu yang baru? Apa Kau akan  berubah dari seorang polisi jahat menjadi seorang pelindung keadilan?”ejek Tuan Park melihat ada yang berubah dengan gaya Dong Tak.
“Seorang pelindung keadilan. Aku akan tetap berpegang pada itu sekarang.” Tegas Dong Tak pada Tuan Park
“Jika kau keluar gerbang, kau akan  menemukan mobilku dan kuncinya. Jadi Bawa anak-anak ini ke rumah sakit. Apa Kau bisa melakukannya?” kata Dong Tak memohon pada Jin An.
“Tidak, aku akan pergi bersamamu” tegas Jin An. Dong Tak pikir Jin Ah lupa siapa dirinya.
“Jangan menunggu. Pergilah sejauh mungkin, dan jangan terluka lagi.” Kata Dong Tak menatap tulus.
“Kembalilah tanpa terluka. Aku harus menanyakan sesuatu padamu.” Ucap  Jin An. Dong Tak menganguk setuju akhirnya Jin An pergi dengan tiga anak lainya. 
Tuan Park menatap dingin pada Dong Tak. Jin An bergegas pergi. Saat itu juga Dong Tak menerima pukulan dari dua pria, saat mencoba melawan tenaganya sudah tak kuat. Akhirnya ia terkena cekik dan hampir saja kehilangan nafasnya.
Tiba-tiba suara sirine mobil datang dan sebuah mobil melaju kencang ke arah Tuan Park. Dong Tak kaget melihat Jin Ah yang datang menyelamatkanya. Polisi pun membawa Tuan Park dan anak buahnya, lalu Jaksa Tak baru datang langsung turun dari mobil langsung memberikan pukulan pada Dong Tak. 


“Sambutan hangat macam apa ini?” ucap Dong Tak binggung. Jin An pun melotot kaget.
“Ini Karena melakukan menyelidikan dengan sendiri dan menyeret warga sipil ke dalamnya.” Ucap Jaksa Tak
“Aku merasa ada beberapa emosi  tambahan dalam pukulan ini.” Kata Dong Tak
“Alasan terbesarnya, dialah warga sipil yang terlibat. Aku akan mengajukan keluhan resmi tentang tindakanmu hari ini.” Kata Jaksa Tak mengajak Jin Ah pergi.
“Apa Kau bisa melepaskanku?” ucap Jin An tak ingin pergi. Jaksa Tak bingung.
“Reporter Song.. Maaf karena telah menempatkanmu  dalam bahaya. Aku tidak bisa menjelaskannya, tapi aku tidak bermaksud begitu.” Jelas Dong Tak
“Itu berarti kau tidak akan menjelaskannya.” Ucap Jin An kecewa.
“Tapi aku janji... Mulai sekarang, kau tidak akan terlibat denganku lagi.” Kata Dong Tak
“Syukurlah... Aku takut harus melihat lebih  banyak tentang dirimu. Ayo pergi, Oppa.” Kata Jin An pergi. Dong Tak binggung karena Jin An yang pergi dengan pria yang memanggilnya "Oppa" lalu mencari sosok Soo Chang. 


Soo Chang pergi ke sisi lain mengeluh dengan Dong Tak karena menurutnya,  tak berhak untuk marah. Ia merasa Dong Tak si brengsek yang tidak menepati janjinya, bahkan 16 tahun yang lalu dan sekarang, Cha Dong Tak, masih tetap brengsek.
“Meski begitu, aku senang Ssong selamat. Aku yakin dia tidak tahu aku  meninggalkan tubuhnya. Tapi Bagaimana aku bisa keluar?” ucap Soo Chang lalu teringat dua kejadian sebelumnya kalau itu berhubungan Darah seperti masih tak yakin. 

Jaksa Tak mengajak Jin An pulang sampai rumah. Jin An merasa Berurusan dengan penjahat telah mengubah Jaksa Tak  menjadi bajingan dan meminta agar  Jangan lakukan itu lagi terutama pada detektif itu. Jaksa Tak terlihat marah dan ingin tahu alsanya.
“Memang Kenapa lagi? Kau pasti akan kalah dari dia.” Ucap Jin An.
“Aku tidak akan kalah dari siapapun... Tidak akan pernah.” Tegas Jaksa Tak tak mau kalah.
“ Jangan pernah melakukan hal seperti ini lagi. Ini sangat berbahaya. Aku Song Ji An, Apa kau lupa?” kata Jin An.
“Kau harus...menghindari Cha Dong Tak.”pinta Jaksa Tak
“Itu akan sulit. Takdir membawa kami bersama. Coba Pikirkan tentang ini. Detektif pergi ke TKP, dan reporter yang melaporkan kejadian. Kami pasti akan bertemu.” Ucap Jin An. Jaksa Tak seperti tak ingin membahasnya menyuruh Jin An masuk saja karena udara yang dingin. 


Jin An baru saja selesai mandi mengaaku Seluruh tubuhnya sakit karena selamat dari kematian. Ia duduk di depan meja belajar mengingat kejadian sebelumnya membuatnya jadi jengkel.
“Mengapa dia mengatakan pada mereka  bahwa aku seorang reporter Dan dia tidak akan menjelaskan alasannya? Ini sangat menjengkelkan.” Ungkap Jin An.

Ia mengingat tatapan mata Dong Tak yang berbeda, seperti mengodanya dan suka bercanda mengatakan “Kau mudah percaya dengan orang lain.” Lalu saat terakhir kali dengan tatapan mata serius “Mulai sekarang, kau tidak akan terlibat denganku lagi”
“Ini sangat aneh... Dia benar-benar berubah. Ekspresinya, tatapannya, dan bahkan cara bicaranya.” Ucap Jin An lalu sibuk menulis diatas meja.
Ia menulis di lembar pertama CHA DONG TAK dan lembar lainya CHA DONG TAK YANG LAIN, seperti yakin ada yang berbeda setiap bertemu si detektif preman. 


Tuan No sudah ada diruangan. Kepala Ma mengatakan sudah memastikan Tn. Park tidak akan bicara apapun. Tuan No mengaku suka cara juniornya menangani masalahnya dan merasa berutang budi. Kepala Ma merasa tak enak hati,  mengingatkan kalau mereka polisi.
“Aku tahu... Itu tidak akan terjadi lagi.. Lupakan itu... Bukannya aku tidak mempercayaimu,  tapi bagaimana dengan Jaksa Agung?” kata Tuan No
“ Jangan khawatir. Aku tidak akan memberitahunya tentang hal ini.” Ucap Kepala Ma 
“Bukan itu maksudku.Kelemahannya.... Maksudku, kita harus mencari tahu  berapa banyak yang kita lakukan untuk menemukan kelemahannya. Kita bisa berpura-pura menjadi anjingnya, tapi secara rahasia kita membutuhkan kartu tersembunyi sendiri.” Jelas Tuan No lalu keluar dari ruangan dengan tatapan licik. 


Dong Tak mengemudikan mobilnya sendirian teringat saat Soo Cang memberitahu kalau mobilnya kosong dan meminta agar bisa mempercayainya sekali ini saja. Lalu mereka pun mencoba menangkap si pelaku dengan bantuan Yong Pal yang memberikan umpan lebih dulu.
“Dasar Kau gila... Apa bagusnya menjadi rekan roh?” ungkap Dong Tak seperti mulai gila karena senang bersama dengan Soo Chang.
Dong Tak mengingat kembali saat Soo Chang waktu kecil meminta tolong sampai akhirnya bisa melihat roh dan Soo Chang sangat marah bertemu dengan Dong Tak si brengsek.
“Tunggu.... Jika Soo Chang anak kecil itu, dia harusnya hidup bahagia. Bagaimana bisa dia berakhir sebagai penipu?” ucap Dong Tak binggung lalu memutar balik mobilnya. 


Soo Chang pergi kerumah sakit, menatap sedh tubuhnya yang terbaring, lalu mengingat pesan Miss Bong “Jangan lupa. Jika kau tidak bisa kembali dalam waktu 49 hari, kau harus mengucapkan selamat tinggal pada tubuh itu untuk selamanya.”
Akhirnya ia keluar dari ruangan dan melihat Dong Tak sudah ada didepanya. Dong Tak bisa melihat Soo Chang seperti tahu kalau roh Soo Chang akan pergi ke tempat tubuhnya berada. 

Keduanya berada diluar, Soo Chang ingin tahu keadaan Ssong-nya tersayang dengan memastikan kalau sudah pulang kerumah. Dong Tak meminta agar Soo Chang Jangan panggil Jin An dengan itu dan ingin tahu apakah pernah memanggilnya seperti itu saat berada di tubuhnya.
“Aku akan masuk kembali dan  terus memanggilnya dengan itu.” Ucap Soo Chang dengan nada sinis.
“Apa Kau mau mati?” kata Dong Tak kesal. Soo Chang mengaku kalau mau hidup.
“Kau harus mencoba hidup sebagai roh, maka Itu akan membuatmu ingin hidup.” Ucap Soo Chang
“Seharusnya aku tidak bicara  dengan penipu sepertimu. Tapi Karena kau anak kecil itu, maka aku membiarkanmu demi  persahabatan lama kita. Tapi tidak lagi untuk sekarang, Sekali penipu, tetap penipu. Bahkan sebagai roh.” Ucap Dong Tak kesal
“Apa? Kau blang Persahabatan lama kita? Bagaimana... Beraninya kau membicarakan hal itu? Apa kau punya hak untuk bicara begitu?” kata Soo Chang marah ingin memukul tapi tak bisa melakukanya.
Dong Tak pun berusaha melawan tapi tak bisa menyentuh Soo Chang dengan mengejek kalau temanya itu bodoh karena sekarang adalah roh lalu berjalan pergi. Soo Chang yang kesal menendang berkas kaleng minuman, lalu terkejut sendiri. Dong Tak bertanya apakah Soo Chang yang melakukanya. Soo Chang menganguk kalau baru saja menendangnya.


Keduanya akhirnya duduk bersama, Dong Tak pun ingin tahu alasan Soo Chang yang menanggapnya brengsek. Soo Chang merasa kalau Dong Tak melanggar janji mereka dan melarikan diri. Ia mengingatkan kalau Dong Tak bilang akan membantu menangkap pria yang berbohong tentang ayahnya yang memotong jalan. Dong Tak pikir mereka berhasil menangkap pria itu.
Flash Back
Dong Tak memeriksa semua ruangan di rumah sakit, lalu menemukan seseorang yang  bernama Kim Jong Doo berbicara di telp kalau seorang bersama anaknya dan mengatakan kalau Ayah Soo Chang memotong jalannya, bahkan menyalahkannya karena mengemudi  dalam keadaan mabuk, jadi semua sudah selesai.
Soo Chang meminta tolong pada Dong Tak dengan memberikan kalung. Dong Tak pun mengatakan akan membantu menangkap orang yang menyalahka ayahnya.

Saat itu seorang pendeta terkunci dalam kamar mandi. Soo Chang seperti segaja melakukanya didepan pintu. Dong Tak berpura-pura jadi pendeta lalu melihat Tuan Kim yang baru saja masuk ke bilik pengakuan dosa. Akhirnya Ia ikut masuk dengan alat perekam suara.
“Tidak peduli apa yang kau lakukan, dosamu akan dimaafkan. Bahkan untuk kebohongan.” Ucap Dong Tak setelah itu menyerahkan rekaman pada seseorang. 



Dong Tak ingat menyerahkan rekaman suara itu ke detektif  lalu merasakan alasan Soo Chang masuk ke tubuhnya. Soo Chang ingin tahu alasanya. Dong Tak mengetahui Kasus ayah Soo Chang  16 tahun yang lalu adalah kasus bersama pertama mereka
 “Dan itu satu-satunya kasus  yang tidak pernah kau pecahkan Apa Maksudmu aku masuk ketubuhmu karena itu? Untuk mengatasi kasus itu?” kata Soo Chang
“Hanya ada dua kasus yang tidak bisa aku pecahkan di antara kasus yang ku punya.” Kata Dong Tak
“Kasus ayahku dan kasus Detektif Jo. “kata Soo Chang
Kedua kasus itu tidak memiliki UU pembatasan untukku.” Kata Dong Tak
“ Baiklah kalau begitu. Apa Maksudmu kau akan menangkap pria itu lagi?” kata Soo Chang
“Jika kau berjanji tidak akan  masuk ketubuhku lagi.” Kata Dong Tak. Soo Chang pikir tidak ingin masuk juga.
“Jadi bagaimana kau bisa masuk ketubuhku?”tanya Dong Tak. Soo Chang mengaku tidak tahu.
“Aku menemukan diriku masuk dan  keluar dari tubuhmu.” Ungkap Soo Chang berpura-pura tak tahu. Dong Tak hanya bisa mengeluh.

Seseorang dibalik helm hitam mengemudikan motornya.Soo Chang ingin tahu siapa Orang yang membuatnya jadi pembunuh  dan menuduh Doo Sik. Dong Tak pikir Pembunuh sebenarnya yang  membunuh Hang Joon Hyung akan selesai begitu menangkapnya.
“Lalu ini berarti kematian Kim Jong Doo bukan kebetulan.” Ucap Soo Chang
“ Seperti halnya Hang Joon Hyung mengejar  Kim lalu kemudian meninggal dunia.” Kata Dong Tak
“Lalu ini artinya kau dan aku harus menyelesaikan  kasus ini bersama-sama?” kata Soo Chang
“Ayo tangkap dia... Orang itu.” Kata Dong Tak yakin menangkap si pria yang ada di balik helm
Bersambung ke episode 13

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar