PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 05 Desember 2017

Sinopsis Two Cops Episode 5

PS : All images credit and content copyright : MBC
Seorang pria dengan helm masuk ke dalam kantor polisi. Dong Tak bersembunyi di balik dinding, lalu berani melawanya. Mereka pun saling bergulingan diatas meja dengan semua berkas-kas berjatuhan. Si pria bisa membuat Dong Tak terdesak dengan pisau siap menusuknya.
Dong Tak melihat tangan si pria yakin kalau adalah pelaku yang membunuh Hang Jung. Keduanya kembali berkali dengan si pria yang terus menyerang Dong Tak. Soo Chang ingin membantu tapi tanganya tak bisa menyentuh benda apapun.

Si pria bisa membuat Dong Tak kembali terdesak dengan pisau ditanganya. Soo Chang tiba-tiba bisa memegang lemari dan berteriak menyuruh Dong Tak minggir. Dong Tak menyingkir tapi si pria bisa kabur. 
Saat itu Ji An masuk ruangan kaget melihat Dong Tak lalu si pria pun keluar dengan sedikit menyengol Jin An. Sesuatu terjatuh dari baju si pelaku. Dong Tak melihat Jin An menanyakan lebih dulu kedaaanya. Jin An menyuruh Dong Tak agar segera pergi mengejarnya.
Pria itu akhirnya pergi dengan motornya. Dong Tak segera naik ke dalam mobil. Jin An tiba-tiba ikut masuk ke dalam mobil. Dong Tak menyuruh Jin An turun karena berbahaya. Jin An pikir Tidak ada waktu jadi menyuruhnya cepat tangkap pelaku. Soo Chang pun ditinggal sendiri dalam kantor polisi. 


Keduanya pun mengejar si pria yang mengemudikan motor. Jin An meminta maaf karena sudah membuat masalah. Dong Tak memberitahu kalau ada Denda 30 dolar jika tidak memasang sabuk pengaman. Jin An segera memasang sabuk pengaman.
“Kendalikan dirimu. Aku akan  menyetir dengan sangat cepat.” Ucap Dong Tak lalu melihat si pria ada disampingnya meminta agar berhenti. Tiba-tiba segerombolan orang datang dengan motor.
“Orang-orang ini yang menyerangku  saat menangkap Gong Soo Chang.” Kata Dong Ta mengingat dengan pria-pria yang mengepungnya sebelum melompat ke sungai.
“Mereka tidak akan membiarkan kita.” Kata Dong Tak lalu mencoba menginjak rem tapi tak berkerja. Jin An panik
“Apa Kita akan mati sekarang?” kata Jin An. Dong Tak pikir Mungkin. Jin An makin panik karena berada dalam mobil yang berbahaya dan berusaha untuk menenangkan diri.
“Apa Kau percaya denganku?” ucap Dong Tak akhirnya mengambil jalur lain dan melihat ada  tumpukan pasir didepanya.
Mobil pun berhenti dan Dong Tak berusaha menghentikanya sebelum besi-besi menusuk ke bagian supir. 

Tangan Dong Tak tak sengaja berada didepan dada Jin An untuk menghindari benturan. Jin An melihatnya langsung memarahi Dong Tak yang gila dan tidak mengecek remnya. Ia berpikir kalau memang terjadi kecelakaan dan apakah Dong Tak akan merawatnya.
“Aku...” ucap Dong Tak yang juga masuk shock. Lalu Jin An melihat ada darah. Dong Tak bertanya dimana. Jin An memberitahu kalau itu ada dibagian dahi.

Jin An memasangkan plester di dahi Dong Tak. Dong Tak menyindir apakah Jin An punya lisensi karena akan menangkapnya jika ini  pengobatan ilegal. Jin An pikir Detektif pengecut seperti Dong Taakan menjadi berita yang sempurna dengan julukan adalah Bos Preman dengan wajah kesal.
“Hanya satu orang yang memanggilku dengan itu.” Ucap Dong Tak.
“Omong-omong, pria di kantor polisi... Apa dia membunuh Letnan Jo Hang Joon?” tanya Jin An.
“Mungkin ya... Mungkin juga tidak... Detektif di Unit Kejahatan Berat  memiliki banyak musuh Dan aku menangkap banyak penjahat.” Kata Dong Tak.
“Kau pamer betapa hebatnya dirimu. Tapi menurutku geng motor itu lebih mencurigakan. Apa mereka sama dengan  yang kau lihat tempo hari itu?” kata Jin An
“Aku tidak tahu alasan mereka menyerangku, tapi aku sudah menjadi target mereka.” Ucap Dong Tak
“Geng-geng itu. mungkin saja memberi peringatan. Atau mungkin pasti ada alasan mereka menyerangmu. Apa Kau tidak bisa memikirkan alasannya? Coba Pikirkan baik-baik...” kata Jin An lalu melihat Dong Tak yang sudah tertidur karena kelelahan. 

Soo Chang berjalan sendirian sambil bertanya-tanya Siapa orang yang menyerang Dong Tak. Ia tak percaya kalau masuk ke tubuh orang yang berbahaya.
“Ssong... dia tidak tahu kalau aku bukan dia, 'kan? Tunggu, bagaimana aku... melakukannya? Apa aku yang melakukan itu? Maksudku, aku ini roh, kan? “ ucap Soo Chang berbicara sendiri seperti masih kebingungan.
“Apa Aku punya kekuatan super?.” Ungkap Soo Chang tak percaya lalu mencoba menendang kaleng, tapi tubuhya terjatuh. meno


Dong Tak duduk disamping Jin An yang tertidur tak percaya kalau wanita disampingnya itu pemberani, tatapan tak bisa berpaling, lalu tanganya mencoba menyentuh wajah Jin An, tapi mengurungkan niatnya. Keduanya pulang bersama dengan mobil yang di tarik oleh mobil derek. 

KANTOR POLISI PUSAT SEOUL
Dong Ki tak percaya melihat kantor polisi yang berantakan berpikir ada gempa.  Sung Hyuk menceritakan Seorang brengsek datang ke kantor polisi dan melawan Detektif Cha. Dong Ki inin tahu apakah Dong Tak menangkapnya. Sung Hyuk mengatakan tidak.
“Apa Dia menghilangkannya?” tanya Dong Ki. Ho Tae tak percaya kalau Tak  tidak ada  CCTV yang aktif
“ Kalian harus merahasiakan  ini dari reporter. Kau juga, Tim 1.” Pesan Dong Ki pada semua yang ada dalam ruangan.
Jin An baru selesai mandi menyapa Dong Ki, lalu Dongg Tak juga datang dengan handuk yang ada dilehernya. Dong Ki heran melihat Jin An yang mandi di ruangan polisi dan Dong Ki juga baru keluar.
 “Hei, aku rasa kemarin bukan  orang asing yang menyerangnya. Kemarin, mereka...” teriak Dong Ki berpikiran yang lain. 

Semua tim pun mengadakan rapat. Dong Tak memberitahu  Pria itu yang membunuh Hang Joon. Dong Ki pikir bahkan tidak tahu wajahnya dan juga tidak mengecek tatonya. Dong Tak pikir Nalurinya mengatakan itu karena apabila bukan maka  akan berhenti.
“Bagaimana dengan geng motor itu?” tanya Ho Tae
“Aku pikir mereka komplotannya. Aku yakin itu mereka saat aku  menangkap Gong Soo Chang.” Kata Dong Tak yakin.
“Jadi orang yang membunuh  Detektif Jo mengejarmu sekarang. Tapi Mengapa?” kata Ketua Yoo. Dong Tak juga tak tahu.
“Cari di setiap klub online  dan situs web online, dan dapatkan daftar nama anggota geng motor. Dan pilih yang memiliki catatan kriminal.” Ucap Ketua Yoo.
“Ada satu orang lagi yang harus kita kejar. Orang yang bersaksi melihat Gong di TKP Hang Joon.” Kata Dong Tak. 

Pria yang diinterogasi oleh Ho Tae mengaku kaalu pelaku terus memukulnya dengan helm. Dong Tak ingat kalau Soo Chang  dituntut bersalah karena dia Dan mengalami kecelakaan itu.
“Sejujurnya, Detektif Cha bertanya tentang ini terakhir kali, jadi aku, Dokgo Sung Hyuk,  menyelidikinya sendiri. Ini Bukan hanya menggunakan ponsel ilegal, tapi dia juga berbohong tentang alamat. Dia sebelumnya memiliki beberapa  tuduhan penyerangan, dan aku tidak terlalu  memperhatikannya saat itu.” Ucap Sung Hyuk membagikan berkas.
“Kalau begitu, selidiki dia lebih lanjut. Pasti ada sesuatu yang tidak diketahui tentang kematian Detektif Jo. Jika kalian sudah mengerti, bergeraklah.Sekarang Bubar Yoo.” Ucap Ketua Yoo. 


Semua keluar dari ruangan. Ketua Yoo menahan Dong Tak sebelum keluar agar bisa bicara. Ia ingin tahu apakah Dong Tak K sungguh mengira CCTV itu  hanya kebetulan. Dong tak balik bertanya apakah Ketua Yoo juga berpikir itu aneh.
“Untuk saat ini, cukup antara kita saja yang  menganggap ini aneh.” Ketua Yoo. Dong Tak menganguk mengerti. 

Jin An melihat cap yang ada ditanganya, mengingat pria itu menjatuhkanya dan ia bisa mengambilnya. Dong Tak keluar ruangan, Jin An langsung menyembunyikanya dan mengikuti Dong Tak berjalan di lorong. Dong Tak bertanya ada apa. Jin An heran karena memang mereka harus pergi bersama.
“Kau terkadang seperti reporter  yang merasa jadi detektif.” Komentar Dong Tak
“Sebelum itu, Akulah satu-satunya saksi  yang melihat tersangka dan kita berbagi nasib.” Jelas Jin An.
“Lalu Apa  Kau akan ikut serta  dalam penyelidikanku?” tanya Dong Tak
“Kau tidak perlu berterima kasih atau  merasa terhormat. Ini hanya antara kau dan aku. Antara kau dan aku?  Ada apa diantara kau dan aku?” kata Dong Tak
“Korban dan saksi?” pikir Jin An. Dong Tak ingin tahu siapa korbanya. Jin An menunjuk pada Dong Tak
“Apa Kau tidak pulang? Bukankah kau punya keluarga?” sindir Dong Tak
“Jika maksudmu keluarga di atas kertas, aku tidak punya. Oh, bukan begitu cara pria bereaksi. Saat aku memberi tahu pria bahwa aku tinggal sendiri,  maka mata mereka biasanya mulai bergerak.” Komentar Jin An. Dong tak seperti tak peduli berjalan keluar dari kantor. 


Dong Tak meminta Jin An cukup mengikuti sampai depan kantor saja. Jin Ah pikir kalau Dong Tak sungguh akan menyesal  jika tidak mengajaknya. Dong Tak pikir kalau ia sudah menyesali keputusanku  kemarin karena membuat Jin An dalam bahaya.
“Kau punya banyak cara untuk mengatakan  kalau aku. mengganggu pekerjaanmu.” Komenta Jin An
“Itulah mengapa lebih baik  kau menjauh dariku. Apa Kau bersungguh?” kata Jin An. Dong Tak mengatakan kalau bersungguh.
“Baik. Pergilah. Aku tidak akan mengikutimu.” Ucap Jin An. Dong Tak akan pergi tapi kembali lagi
“Apa kau mendengar suara seseorang  saat aku melawannya tadi malam? Ada yang memanggil namaku dan menyuruhku menghindar.” Tanya Dong Tak
“Astaga, Apa kau mencoba menakutiku  dengan bilang ada hantu?” keluh Jin  Ah.
Dong Tak pun memilih pergi. Jin An melihat cap yang ditemukanya, berpikir kalau Dong Tak yang tak mengajaknya maka sungguh akan menyesal dan ingin tahu siapa orang yang didengar oleh Dong Tak. 


Soo Chang mengatakan kalau itu adalah dirinya dengan melihat tubuhnya masih berbaring.  Ia mencoba agar bisa kembali ke tubuhnya, tapi seperti tubuhnya menolak dan langsung terpental dan jatuh begitu saja.  Ia heran karena karena Sekarang sudah tidak bersalah,  dan mengalami banyak masalah.
“Bukankah sebaiknya kau  membiarkanku kembali ke tubuhku? Apa kau dengar? Tolong jawab aku.” Teriak Soo Chang kesal. 

Saat itu Bong Sook masuk ruangan memanggil Soo Chang sambil menangis. Soo Chang pun senang melihat Bong Sook yang datang, tapi mengeluh karena datang yang lama sekali.
“Coba Lihat dirimu... Apa yang harus aku lakukan? Jika kau menurut denganku  saat aku memintamu menikah, maka kau tidak akan mati  dengan masih perjaka!” ungkap Bong Sook sambil menangis.
“Hei! Aku belum mati....  Oh, Dia masih saja bicara pernikahan. Ya..., itulah kau. .. Wanita yang sangat konsisten.” Ucap Soo Chang membalas ucapan Bong Sook.
“Oppa, aku bertemu brengsek itu.” Cerita Bong Sook. Soo Chang ingin tahu siapa orangnya.
“Orang yang membuatmu seperti ini. Detektif yang berkeliaran di jalanan itu.” Ucap Bong Sook.
“Bong Sook, itu aku. Itu aku.” Jerit Soo Chang. Bong Sook tak mendengar memberitahu Soo Chang kalau akan membalas dendam.
“Mengapa kau ingin balas dendam? Itu aku.” Keluh Soo Chang. Bong Sook pun memohon pada Soo Chang jangan mati sampai membalas dendam lalu kembali menangis melihat keadaan Soo Chang yang tak sadarkan diri.
“Astaga, ini membuatku frustrasi.  Ini gila. Dia salah paham.” Keluh Soo Chang. 


Dong Tak pergi ke tempat pembuatan tato memperlihatkan foto tato dibagian punggung dan bertanya apakah ada yang datang ke tempat itu untuk membuat tato yang dicari olehnya.
Sementara Dong Ki mencari informasi geng motor  yang suka ngebut  dengan foto motor, lalu memperlihatkan pada seseorang.  Ho Tae juga mengecek semua foto data di kepolisian. 

Dong Tak bertemu dengan Jin An di sebuah tempat. Dong Tak mengeluh kalau Jin Anlamban atau tidak mengerti dan sudah lupa kalau  menyuruhnya untuk menjauh. Jin Ah pikir Dong Tak adalah  orang yang bergegas  ketika ditelpon. Dong Tak heran kapan ia bersikap seperti itu dan ingin tahu kenapa menelpnya.
“kau Ambil ini... Aku menyelidiki semua klub motor  di Seoul yang aktif selama tiga bulan terakhir, dan tidak ada yang keluar tadi malam. Bukankah ini aneh? Jika mereka bukan klub motor, dari mana asal mereka?” ucap Jin An
“Apa Kau yakin ini akurat?” tanya Dong Tak melihat alamat YEONGDEUNGPO-GU, DANGSAN-RO 44-GIL

Dong Ki berbiacara dengan Dong Tak kalau Polisi menyimpulkan kalau ini  kasus bunuh diri. Dong Tak membenarkan Ini kasus Hang Joon dan atahu tepat sebelum kematiannya. Polisi yang membantu pun sudah menemukan informasinya.
“Kim Jong Doo, 49 tahun, pria... Meninggal 2 November, jam 3 pagi di jalan Dangsan-dong,  menabrak mobil yang diparkir sambil melaju kencang. Kandungan alkoholnya ditemukan normal. Dia sering mengatakan ingin mati, dan keluarganya bilang dia menderita depresi. Hei, ini jelas kasus bunuh diri. Kasus ditutup karena tidak bisa didakwa.” Kata Dong Ki
“Apa mungkin, mobil yang dia tabrak adalah truk di lokasi konstruksi?” tanya Dong Tak mengingat sebelumnya hampir saja terkena besi. Dong Ki membenarkan dan binggung karena Dong Tak bisa tahu
“Jika kau menemukan sesuatu  yang lebih mencurigakan, hubungi aku.” Ucap Dong Tak. 
Dong Ki mencari tahu dari file yang dimiliki polisi. Polwan mengatakan Tuan Kim menjadi saksi sebuah kasus. Ini kecelakaan mobil yang sudah lama, jadi berpikir untuk melihatnya. Dong Ki pikir tak perlu, sejauh itu.


Soo Chang berjalan di lorong mencoba memikirkan, padahal sudah dinyatakan tidak bersalah,  namun belum bisa kembali Lalu alasan masuk ke tubuh Dong Tak adalah bukan untuk membuktikan tidak bersalah. Ia mengeluh akalu membuatnya  frustrasi.
“Aku tidak tahu bagaimana  cara kembali ke tubuhku!” jerit Soo Chang frustasi.
“Kenapa aku tidak memikirkan itu? Tidak harus tubuh Dong Tak. Aku bisa masuk ke tubuh orang lain  untuk menemukan cara kembali. Karena aku akan melakukannya,maka Aku akan menemukan seseorang  yang jauh lebih tampan.” Ucap Dong Tak menemukan seorang dokter karena sangat suka dengan penampilannya.
Tapi ketika akan masuk, ternyata Soo Chang tak berhasil lalu melihat sosok wanita yang pernah di kenalinya. Yaitu wanita dengan bunga di rambut dan bisa mengambar wajahnya padahal ada dalam tubuh Dong Tak.  Ia yakin kalau Miss Bong itu bisa melihatnya. 

Soo Chang berteriak memanggil Miss Bong. Sementara si wanita berbicara sendiri kalau saat memanggilnya maka mendatanginya dan menjadi Bong untuknya. Soo Chang menyapa Miss Bong dengan memastikan kaalu bisa melihat wajahnya. Miss Bong membenarkan karena menggambar wajahm Dong Tak
“Ya, benar. Kau menggambar wajahku. Apa Kau bisa menyentuhku?” ucap So Chang. Miss Bong bisa menyentuh bagian ujung hidung. Soo Chang benar-benar tak percaya kalau Miss Bong memang bisa melakukanya.
 “Aku penasaran dengan  siapa Miss Bong yang terkenal itu, berbicara lagi. Astaga, kuharap dia tidak lupa minum obat.” Ungkap Perawat melihat pasien yang duduk sendirian tak melihat Soo Chang. 

“Kalau begitu kau pasti tahu mengapa aku bisa masuk ke tubuh detektif itu.” Tanya Soo Chang
“Itu karena kau dan detektif itu ditakdirkan untuk menjadi pasangan. Tapi masih ada beberapa takdir tugas yang harus dilakukan.” Ucap Miss Bong. Soo Chang ingin tahu maksudnya Takdir tugas
“Ini Sangat menakjubkan. Segala sesuatu di dunia ini berputar-putar tapi akhirnya kembali ke titik awal mereka. Begitulah dengan kalian berdua. Kalian berdua kembali ke titik awal takdir.” Ucap Miss Bong
“Apa kau menyarankan agar  Dong Tak dan aku saling mengenal?” tanya Dong Tak
“Entahlah. Bagaimanapun, saat ini kau tidak hidup atau mati. Jadi Ingatlah. Kau punya waktu 49 hari. Dalam 49 hari, kau harus melepaskan jaring karma dan Baru setelah itu, kau bisa kembali ke tubuhmu.” Jelas Miss Bong. Soo Chang binggung apa maksud jaring karma
“Itu... yang harus kalian berdua cari tahu.” Bisik Miss Bong. Soo Chang meminta Miss Bong agar bisa menatapnya.
“Apa yang terjadi jika aku  tidak berhasil melepaskan jaring itu?” tanya Soo Chang. Miss Bong mengatakan akan mati.
“Kau bilang Mati? Aku akan mati? Aku mati?.. Tidak  boleh, banyak yang harus kulakukan.” Ucap Soo Chang. Miss Bong meminta Soo Chang untuk tenang.
“Bagaimanapun, kau harus berbagi tubuh dengan detektif itu dan membuka jaringnya. Itulah tugasmu.” Kata Miss Bong
“Kau bilang Berbagi tubuh dengannya? Apa Aku harus mengambil alih tubuhnya lagi?” tanya Soo Chang
“Kau tidak akan bisa kecuali pemiliknya memberi izin. Semoga berhasil.” Ucap Miss Bong berjalan pergi.
“Ini menunjukkanku  jalan mana yang harus ditempuh. Apa Cha Dong Tak dan aku punya tugas. yang harus kami selesaikan?” pikir Soo Chang. 


Dong Tak pergi ke bagian CCTV ingin tahu apakah punya rekaman kecelakaan  taksi jam 3 pagi di jalan Dangsan-dong tanggal 2 November. Pertugas tahu kalau itu Taksi dijalan Dangsan-dong dan Kasus itu ditutup dan rekamannya hancur.
“ Tapi Tunggu, ada kecelakaan lain di waktu itu... Kasus itu masih dibuka. “ ucap petugas mencari file 
“Jika mereka diserang oleh truk seperti tadi malam, mungkinkah itu orang yang sama?” tanya Jin Ah.
“Kita akan cari tahu.” Kata Dong Tak dan petugas meminta Dong tak melihat rekaman di layar besar.

Dong Tak dan Jin An melihat rekaman CCTV yang memperlihatkan pria mengunakan motor. Ia yakin kalau  Mereka orang yang sama dengan Kecelakaan Kim Jong Doo dan Atasan mereka memerintahkan untuk menutupnya, tapi ia akan terus menggali  karena ada yang tidak beres.
“Hang Joon Hyung juga berpendapat sama  dan mencari tahu. Lalu Remku tidak bekerja. Jadi Ada satu lagi yang harus diperiksa.” Ucap Dong Ta bergegas pergi. 


Dong Tak pergi ke bengkel. Montir memberitahu kalau Mobil Dong tak sudah diperbaiki dan membahas tentang Rem kalau Ada yang merusaknya. Dong Tak memastikan kalau memang benar. Montir itu yakin 100 persen
“Apa Kau ingat kecelakaan taksi  Dangsan-dong sebulan lalu?” ucap Dong Tak. Si pria tahu tentang si takis.
“Apa ada masalah rem juga?” tanya Dong Tak. Si pria membenarkan.
“Tapi aku tahu kalau Jaksa tidak memasukkan laporan  yang kami sampaikan. Bagaimana mereka bisa melakukan itu? Aku merasa aneh, tapi kasusnya ditutup, dan kami semua lupa.” Ucap Montir lalu mencoba-coba mengingat sesuatu.
“Ketika Detektif Jo datang, aku cerita padanya tentang rem yang dirusak.” Jelas Montir Dong Tak memastikan kalau itu maksudnya Hang Joon.  Montir membenarkan.
“Bandingkan dengan rem mobilku.” Pinta Dong Tak. Si pria pun masuk ke dalam memperlihatkan fotonya.
“Ada lekukan di depan potongan kedua mobil. Dan Potongan itu dibuat dengan alat yang sama.” Jelas Montir memperlihatkan fotonya.
“Apa mungkin seseorang membunuh  sopir taksi dengan sengaja Dan membuatnya seperti bunuh diri?” ucap Jin An.
Dong Tak membenarkan karena Hang Joon Hyung terus menggali kasus ini dan menjadi target. Ia juga tahu kalau Hang Joon  menemukan sesuatu... dan mencoba memberitahunya. Ia teringat saat terakhir kali bertemu dengan Hang Joon.
“Menurutku itu sedikit aneh. Aku menyelidikinya dan menemukan sesuatu.” Ucap Hang Joon dalam mobil dan Dong Tak sudah memegang korek api ditanganya.
“Oh, ini mungkin bisa membantu. Aku mengambil barang yang ia jatuhkan.” Ucap Jin An memperlihatkan benda yang ada ditanganya.
“Mengapa kau menyimpannya?” keluh Dong Tak. Jin An juga mengaku tidak tahu mengapa melakukan ini.
“Aku rasa ini akan menjadi peta bagi kita, jadi Beri kunci mobilmu.” Kata Dong Tak dan memberikan pada montir agar Tolong periksa.
Setelah itu ia masuk masuk ke dalam mobilnya. Jin An haran berteriak memanggil Dong Tak karena ditinggalkan dengan Mobilnya. 

Tak Jung Hwan menerima telp dengan senyuman sinis kalau ini sangat menarik sekali. Saat itu No Young Man menerima pesan “CHA DONG TAK BERADA DI BENGKEL” wajahnya langsung panik dan meminta maaf karena  tidak tahu Dong Tak akan sejauh itu.
“Aku juga Detektif... Cha Dong Tak sangat tangguh dan gigih. Seorang detektif yang hebat harus terus menggali. Masalahnya adalah, sebuah kereta besar sedang  bergerak untuk melayani negara ini, dan ada kerikil kecil di jalannya. Haruskah kerikil itu hancur, atau kereta itu harus putar arah?” ucap Tuan Tak
“Jangan khawatir. Cha Dong Tak akan kami urus..” Kata Tuan No
“Dia hanya anak kecil yang tidak tahu apapun Biar aku yang mengurus ini.”ucap Kepala Ma seperti tak ingin Dong Tak celaka. 

Dong Tak datang dengan mobilnya. Sung Hyuk sudah ada di depan restoran mengatakan kalau sempat melihat sekeliling kalau Ini hanya bar Jepang biasa. Dong Tak menyuruh Sung Hyuk untuk melihat ke dalam. Sung Hyuk menganguk mengerti.
Sementara Dong Tak berjalan ke bagian samping restoran dan melihat sebuah motor besar terparkir disamping.  Sementara Sung Hyuk bertemu dibagian depan restoran. Si pegawai memberitahu Manajer tidak ada dan bertanya apa yang bisa dibantu.
“Apa barang ini dari sini?” tanya Sung Hyuk memperlihatkan benda yang ditemukan oleh Jin An. Si pegawai membenarkan.
“Detektif Cha, ini milik mereka.” Ucap Sun Hyuk melihat Dong Tak akhirnya masuk ke dalam restoran.
“Siapa pemilik motor yang ada di luar?” tanya Dong Tak. Si pegawai mengataakn kalau Itu milik salah satu karyawan.

Saat itu seorang pria terlihat kabur dari lorong dan Dong Tak mengejarnya. Si pria langsung menaiki motornya tapi ternyata bagian belakangnya sudah terlepas. Sebelumnya Dong Tak dengan sengaja melepaskanya agar tak kabur.
Akhirnya Si pria berusaha kabur dari kejaran Dong Tak dengan melewati pagar. Tapi Sung Hyuk sudah lebih dulu menarik kaki dan menekan bagian selangkanganya. Si pria pun menjerit kesakitan. Sung Hyuk dengan bangga kalau sudah menangkapnya. Dong tak menyuruh turun karena akan terluka.
Si pria pun di borgol pada papan yang disampingnya ada peringatkan kalau tak boleh memanjat.  Dong Tak melihat di ponsel pria itu ada Grup  GENG MOTOR... tertulis TARGET CHA DONG TAK, 67-2139, MOBIL PUTIH. Dong Tak tak percaya kalau ia akan menjadi target mereka. 
“Bukankah ini pelanggaran hak? Aku tidak tahu apa-apa.” Ucap Si pria
“Pasti sudah ada yang memberitahumu.” Kata Dong Tak

“Aku akan memberitahumu jika memang ada. Aku sungguh tidak tahu apa-apa.” Kata Si pria
“Apa Kau tidak tahu? Kau yakin?” ucap Dong Tak. Si pria membenarkan. Dan meminta agar melepaskan borgol ini
“Sung Hyuk... Berapa harga borgolnya?” tanya Dong Tak. Sung Hyuk pikir tak mahal dan berpikir Dong Tak ingin yang baru. Dong Tak menbenarkan dan berjalan pergi meninggalkan si pria.
“Aku yakin seseorang akan  memungutnya karena dianggap besi tua.” Kata Sung Hyuk mengikutinya. 
Si pria akhirnya memanggil Dong Tak  mengaku tidak tahu wajahnya., karena si pelaku yang menyembunyikan diri. Mereka hanya mengambil uang  dan mengurus mangsanya. Dong Tak ingin tahu apa maksudnya mengurus mangsa.
“Aku tidak tahu jika itu menyakiti orang lain.” Ucap si pria
“Bajingan yang memberimu perintah itu. Apa Kau punya nomor ponselnya?” ucap Dong Tak berjalan mendekat

“Kami menggunakan ID orang asing untuk  menggunakan ponsel. Tidak akan bisa dilacak GPS.” Kata pria dengan mengangkat tangan keatas dan berlutu  
“Dia gagal tadi malam dan pasti sangat gelisah. Sampaikan pesan di ruang obrolanmu. Kau harus tulis "Cha Dong Tak diketahui akan bergerak malam ini." Kata Dong Tak memberikan ponsel pada si pria.
Sung Hyuk pikir Apa pemimpinnya akan menggigit umpan itu. Dong Tak merasa mereka harus menunggu. 

Saat itu dua orang masuk ruangan berteriak memangil Dong Tak seperti preman.  Dong Ki mengeluh kalau ini Berisik sekali dan terlalu pagi untuk berteriak mereka ingin tahu keberadaan Dong Tak. Dong Ki pikir mereka bisa melihat Dong Tak sedang tak ada di mejanya jadi sedang melakukan penyelidikan.
“Dia sudah lupa dimana tempatnya dan Atasannya sama saja!” ucapSi pria
“Jangan merendahkan kami  hanya karena kau sudah tua.” Kata Dong Ki marah. Ho Tae dengan ramah menanyakan apakah mereka sudah sarapan.
Dong Ki menelp Don Tak alau dalam masalah dan meminta agar segera kembali ke kantor. 


Dong Tak melihat semua rekaman orang –orang yang ditangkap untuk mencari tahu keberadaan Soo Chang dan juga Yong Pal saat ingin tahu informasi pembunuh Hang Joon.
“Dia menerobos masuk ke kantor dan mulai memukulku. Leherku terluka. Dia preman.” “Dia meraba-raba saat memborgolku.” “Dia memukul dan menyiksaku dengan omongannya. Kau lihat memar di sini?”
Dong Tak hanya tersenyum melihat video yang diperlihatkanya. Dua petinggi heran melihat Dong Tak malah tersenyum. Dong Tak pikir apakah ia harus menangis. Si pria mengatakan Mereka menuntut karena penyerangan. dan perlakuan kasar dan bertanya apakah Dong Tak ingin menjadi masalah besar.
“Lakukan sesukamu.... Aku bersungguh.” Ucap Dong Tak seperti tak peduli dengan permainan kotor atasanya.

Bersambung ke episode 6

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar