PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 12 Desember 2017

Sinopsis Two Cops Episode 9

PS : All images credit and content copyright : MBC
Dong Tak memegang kalung dengan inisial J ditanganya, menatap Soo Chang seperti tak percaya orang yang selama ini di carinya. Soo Chang pun mengingat kejadian saat masih kecil
Flash Back
Soo Chang dan ayahnya mengalami kecelakaan dan melihat ayahnya bersimba darah dengan truk yang terguling. Ia lalu bertemu dengan seorang mengatakan kalau Ayahnya bukan pelakunya jadi meminta tolong kalau harus percaya padanya.

“Aku akan membantu menangkap  orang yang menyalahkan ayahmu.” Ungkap Dong Tak denga menerima kalung dari Soo Chang
“Kau... Apa sungguh anak itu?” ucap Dong Tak seperti tak menyangka
“Apa Kau si penipu itu?” kata Soo Chang sangat marah melihat Dong Tak. Dan saat itu juga turun rintik-rintik hujan. 


Jin An turun dari mobil dengan payung, melihat Dong Tak berdiri sendirian dan berteriak memanggilnya. Saat itu sebuah mobil datang akan menabrak Jin An. Dong Tak dan Soo Chang melihat Jin An sama-sama berusaha menyelamatkannya dengan sama-sama saling memeluk.
“Apa Kau baik-baik saja?” tanya Dong Tak. Jin An terkejut dan menganguk kalau baik-baik saja.
“Astaga, menyetirlah dengan benar!  Orang bisa terluka! Utamakan keselamatan. Kau hampir saja terluka... Senang bertemu denganmu.” Ucap Soo Chang akhirnya bisa masuk ke dalam tubuh Dong Tak. 

Keduanya masuk bersama ke rumah sakit, Soo Chang menyapa Jin An yang merasa senang bertemu dengannya lagi. Jin An tak percaya kalau Soo Chang sangat ingin menemuinya. Soo Chang mengaku tidak tapi hanya senang bisa bertemu dengan Jin An.
“Akan lebih baik jika kau  bisa langsung melihatku. Apa tidak ada kacamata yang  bisa menunjukkan padamu bagaimana perasaanku?” kata Soo Chang mulai mengoda berada dalam tubuh Dong Tak.
“Kemarin kau sangat dingin.  Apa yang terjadi padamu hari ini? Kau tidak jual mahal hari ini.” Ungkap Jin An.
“Aku selalu keren dan bersikap  acuh tak acuh. Lalu Kenapa kau ke rumah sakit?” tanya Soo Chang
“Aku datang untuk meliput berita. Kudengar seorang anak SMA dirawat  di rumah sakit setelah kecelakaan. Lalu Bagaimana denganmu?” ucap Jin Ah. Soo Chang binggung karena tak tahu kenapa Dong Tak datang ke rumah sakit.
“Mereka sudah menemukan  wanita yang hilang. Itulah alasannya.” Kata Soo Chang menemukan sebuah foto dalam saku dan memberikan pada Jin An.
Jin An kaget melihat wajah si anak, memastikan  Apa dia anak SMA yang hilang. Soo Chang bertanya apakah Jin An memang mengenalnya. 


Mereka melihat korban sudah ada di ruang rawat,  Dokter memberitahu kalau korban mengalami patah tulang, dan dehidrasi parah jadi hanya perlu mengawasinya. Soo Chang melihat kaki yang lecet di balik selimut.
“Kakinya kotor. Dia pasti lari tanpa sepatu.” Kata Soo Chang. Jin An terdiam mengingat pertemuan terakhirnya dengan si wanita. 

Flash Back
Jin An mengomel dengan kuku yang dipakai oleh remaja itu. Si anak mengaku kalau itu adalah gayanya. Jin An menarik si anak agar tak pergi, dan mencoba mengingatnya agar Jangan sampai bertemu dengannya lagi. Si anak makin mengejek Jin An semakin jelek jika mengerutkan dahi.
“Kenapa kau terlihat sangat serius?” tanya Soo Chang melihat wajah Jin An.
“Aku pernah bertemu dengannya. Jika aku bisa memberinya  masukan yang bagus saat itu, maka dia tidak akan terbaring disini. Aku tidak tahu siapa yang melakukan ini padamu, tapi aku akan menangkap mereka.” Kata Jin An pada si anak
“Kau akan melakukannya, bukan?” kata Jin An pada Dong Tak.
“Baiklah. Jika kau memaksa, Ssong.” Ungkap Soo Chang sempat kaget dan masih tetap mengoda.
“Jangan menyalahkan diri sendiri. Dia akan segera sadar, dan...”ungkap Perawat Gil dan langsung disela oleh Jin An.
“Ya, dia akan sadar. Dia anak kecil yang punya keberanian  melawan anjing gila.” Ucap Jin An. Soo Chang ingin tahu  Siapa anjing gila dan menebak kalau itu maksudnya Jin An.
“Aku harus menghapuskan ini  dari kukunya.” Ucap Perawat Gil melihatnya.
“Da Jung, jangan hapus semuanya.. Kuku itu adalah gayanya.” Kata Jin An. 


Soo Chang pikir karena mereka sudah ada dirumah sakit mengajak Jin An untuk mengunjungi satu orang lagi. Dong Tak bingung siapa yang itu. Mereka datang ke ruangan tempat Soo Chang dirawat. Jin An tahu kalau Soo Chang adalah Penipu yang mengalami  kecelakaan dengan Dong Tak.
“Jangan panggil dia penipu.” Keluh Soo Chang sedih. Jin An pikir Dong Tak sendiri yang bilang kalau Soo Chang adalah penipu.
“Kurasa begitu. Dia penipu, tapi beginilah cara berteman... Dia mungkin tidak akan melakukannya lagi.  Pokoknya, bagaimana menurutmu?” ucap Soo Chang. Jin An bertanya mengenai apa maksudnya.

“Dibandingkan dengan Dong Tak, maksudku, aku.. Bukankah dia sedikit lebih tampan atau menarik?” ungkap Soo Chang ingin mencari perhatian/
“Kenapa kau mendadak bersikap sopan?.. Hei.. Tn. Penipu, bukankah menurutmu dia aneh?” kata Jin An yang binggung akhirnya mengajak bicara tubuh Soo Chang yang terbaring.
“Bisakah kau lebih memperhatikanku  daripada Dong Tak? Maksudku, bisakah kau memberinya  lebih banyak perhatian? Coba Lihat dia. Dia butuh perhatian wanita.” Ungka Soo Chang lalu merasa tak percaya dirinya sebagai Dong Tak.
“Aku akan menemuimu lagi  begitu keluar. Kau pasti akan bilang,  "Soo Chang, kau yang terbaik." “kata Soo Chang lalu berjalan keluar dari ruangan.
“Tn. Penipu... Aku tidak tahu betapa  menyenangkannya perjalananmu, tapi kau harus kembali sekarang. Detektif Cha sangat mencemaskanmu. Mengerti?” bisik Jin An pada Soo Chang, tapi Soo Chang tak bisa mendengar yang dikatakan Jin An.

Keduanya keluar ruangan. Soo Chang ingin tahu apa yang dikatakan Jin An padanya, lalu tersada kalau ucapanya salah mencoba menjelaskan maksudnya pasien yang terbaring di ranjang karena mengetahui seperti membisikkan sesuatu.
“Apa Kau berbicara hal buruk? Kau melakukannya, 'kan?” ungkap Soo Chang. Jin An hanya terdiam sambil memberikan senyuman penuh arti.
Soo Chang mengingat kembali saat terakhir kali Dong Tak melihatnya kalau anak yang dicarinya.  Soo Chang pun akhirnya terlihat mara kalau Cha Dong Tak adalah si brengsek itu dan sekarang ia berada  di tubuh brengsek ini.
“Astaga, cerita yang menarik. Tapi Bagaimana aku bisa masuk  ke tubuhnya lagi?” ungkap Soo Chang binggung juga.
“Terserahlah.. Bagaimanapun, ini sudah  seminggu dari 49 hari. Aku harus mengurus ini sebelum ditendang keluar lagi.” Kata Soo Chang. Jin An memanggil bertanya apakah Dong Tak Tidak pulang. Soo Chang mengatakan kalau akan pulang dan lalu melihat Ssong.
“Ssong Apa Kau melihat...aku... atau brengsek ini?” tanya Soo Chang bertanya-tanya


Sung Hyuk mencari sesuatu dari komputernya, lalu memanggil Kepala Yoo kalau ada situs web pekerjaan untuk SMA dan Mereka juga bilang, banyak para siswi yang tiba-tiba menghapus akun mereka dan menghilang.
“Apa Bisa kau periksa,  hal  yang sama juga terjadi di situs lain?” perintah Kepala Yoo. Sung Hyuk menganguk mengerti.

Ho Tae menelp kepala Yoo memberitahu kalau Gurunya bilang  korban memiliki nilai yang cukup bagus  untuk masuk perguruan tinggi, tapi bukan orang kaya, jadi khawatir dengan biaya kuliahnya.
“Dua hari lalu, dia memberi tahu gurunya  kalau tidak akan kuliah dan datang ke sekolah. Kurasa yang dibilang pria itu benar. Apa yang korban katakan?” kata Ho Tae. 


Tuan Kim yang terkena pukulan di perlihatkan foto si wanita, dan mengaku kalau sungguh tidak mengenalnya. Soo Chang seperti tak yakin, Jin An tak percaya begitu saja meminta agar melihatnya foto si wanita karena melihatnya saat dengan wanita itu
“Dia adalah pacar pria  yang memukulmu. Dia hilang dan...” ucap Jin An dan disela oleh Soo Chang
“Kami belum tahu di mana dia.” Ucap Soo Chang sengaja menyembunyikan korban. Jin An menatap binggung tapi akhirnya membenarkanya.
“Permisi, apa kau ingin membuat kepalaku sakit?” keluh Tuan Kim
“Oke, sudah cukup, Korban tidak tahu. Sepertinya perampok itu  bicara omong kosong. Ayo pergi.” Ucap Soo Chang mengajakpergi
“Aku melihatnya dengan dia. Aku bersungguh-sungguh dan Periksa lagi.” Jerit Jin An yang ditarik keluar oleh Soo Chang.
Tuan Kim bergegas menutup pintu kamar lalu berbicara di telp kalau sudah mengatakan apa yang disuruh  kepada detektif itu dan bisa mempercanya. 

Jin An keluar dari ruangan sambil mengeluh kalau Dong Tak  sangat aneh hari ini. Soo Chang heran karena si korban sudah bilang tidak tahu. Jadi Apa yang bisa dilakukan, apakah Memukulnya seperti seseorang. Jin An merasa kalau Dong Tak tidak seperti biasanya.
“Maksudku Cha Dong Tak? Memangnya Dong Tak seperti apa?” tanya Soo Chang dengan nada sinsi.
“Dia adil, dan tidak pernah menyerah. Dia ingin menjadi orang dewasa  sebelum menjadi detektif...” ucap Jin An.
“Ssong, kau salah... Dong Tak tidak... seperti yang kau pikirkan.” Ucap Soo Chang. Jin An binggung apa maksud ucapan Dong Tak
“Astaga.. Aku tidak bisa mengantarmu pulang  karena perasaanku sedang tidak enak.” Kata Soo Chang kesal akhirnya pergi sendiri. Jin An masih melonggo binggung melihat sikap Dong  Tak benar-benar berbeda. 


Rapat tim dimulai, Soo Chang hanya sibuk mencoret-coret buku agendanya. Kepala Yoo bertanya Dimana korban terlihat terakhir kali. Ho Tae mengatkan Namanya Dream International yaitu agensi temporer yang kebanyakan  tujuannya anak SMA.
“Mereka tidak punya situs web, dan hanya mencantumkan nomor  di situs web pencari kerja. Ini sudah terlihat mencurigakan.” Ucap Sung Hyuk
“Sudah pasti. Mereka membawa anak-anak yang  masih polos dan memberinya posisi sementara, tapi mereka tidak bekerja sama dengan  perusahaan, jadi mereka memecatnya. Para siswa harus terus  membayar biaya ke agensi temporer, jadi mereka terus  menerima pekerjaan buruk tanpa menegosiasikan persyaratan  atau gaji per jam.” Jelas Dong Ki
“Mereka membuatnya jatuh ke dalam  lubang hutang sebelum keluar ke dunia nyata. Mereka brengsek.” Ungkap Ho Tae
Kepala Yoo pikir kalau pria yang dirampok  adalah seorang bos. Ho Tae mengatakan kalau pria itu hanya bos boneka tapi Ada pria yang bernama Tn. Park, bos sebenarnya. Kepala Yoo mengerti lalu menatap Dong Tak yang sibuk dengan buku agendanya tanpa berkomentar.
“Hei, kenapa Dong Tak hari ini?  Kenapa kau diam saja?” ucap Kepala Yoo memanggilnya. Soo Chang tersadar nama Dong Tak di panggil.
“Astaga... Kau tidak seperti biasanya diam... Biasanya kau meninju setidaknya 15 kali.” Kata Dong Ki memperagakan tinjuan Dong Tak.
“Memangnya Cha Dong Tak seperti apa?  Mengapa semua orang bilang begitu? Aku tidak ingin melakukan sesuatu  yang hebat selama ditubuh ini.” Ucap Soo Chang
“Dia aneh lagi, 'kan?  Bukankah dia aneh?” pikir Ho Tae. Dong Ki pikir efek sampingnya keluar lagi yang memang brengsek.
“Bagaimanapun, kita mendapatkan  garis besar untuk kasus ini. Jadi Pergi temui Tn. Park terlebih dulu.” Kata kepala Yoo.
Dong Ki dan Ho Tae menganguk mengerti. Sung Hyuk pun menatap heran rekan timnya yang memang berbeda. Sementara Soo Chan sibuk dengan tulisan dan dibagian bawah tertulis “PEMBALAP” 

Soo Chang berjalan di lorong melihat papan nama “DIVISI INFORMASI” saat akan masuk seorang Polwan keluar dari ruangan. Soo Chang benar-benar kaget, lalu bertanya dengan gaya mengoda apakah polwan itu sibuk sekarang.
Keduanya sudah ada di ruangan, dan Polwan sibuk mencari di komputernya lalu melihat peringatan [Anda tidak diizinkan melihat file ini.] Ia lalu memberitahu Dong Tak File kasus ini dikunci dengan pengaman. Soo Chang bingung memikirkan tentang Pengaman.
“Lalu apa artinya orang... secantikmu tidak bisa mengaksesnya?” kata Soo Chang mengoda.
“Aku tidak bisa melakukannya.” Ucap Polwan. Soo Chang bisa mengerti kalau polwan itu tidak bisa.
“Jika kau bisa melakukannya,  maka aku sungguh berharap kau bisa membantuku.” Ungkap Soo Chang terus mencoba merayu. Akhirnya si wanita pun meminta agar Soo Chang menunggu.
“Mengapa kau ingin melihat kasus  kecelakaan mobil 16 tahun yang lalu?” tanya Polwan sambil mencoba membukanya.
“Untuk balas dendam.” Ucap Soo Chang. Polwan terlihat kaget.
“Saksi kasus itu berhutang budi kepada Ayahku. Ini sedikit terlambat, tapi aku ingin  mendapatkan uangnya.” Akui Soo Chang.
Si wanita menganguk mengerti lalu akhirnya menemukanya,  dan terliaht binggung kalau Nama saksinya, Orang ituadalah korban dari kasus yang dipecahkan  Dong Tak beberapa waktu lalu. Soo Chang pun terlihat kaget. 


Soo Chang keluar dari ruangan, dua petugas melihatnya bertanya-tanya apa yang dilakukan Dong Tak. Lalu akhirnya berpikir merasa tak peduli dan mengajak pergi saja. 
Kepala No berbicara di telp meminta agar terus mengawasi, lalu baru saja menutup telp,Ia menerima telp dari Tuan Pak mengaku kalau  ada waktu kapanpun dan akan pergi sekarang. Tuan Park mengatakan kalau akan membuat hari Kepala No  menyenangkan lalu menutup telp dengan wajah bahagia. 

Tuan Park meminta maaf dan melihat dua detektif sudah ada didepanya mengingat-ngingat pembicaraan mereka sebelumnya kalau  alasan datang menemuinya karena menawarkan pekerjaan  dengan membujuk siswi SMA dan membawa mereka ke suatu tempat.
“Ya, Tn. Park Dal Soo. Kami akan  mencari tahu lagi selama penyelidikan.” Ucap Dong Ki
“Apa ada bukti?” tanya Tuan Park.  Ho Tae mengatakan kalau mereka tak punya dan mengajak untuk bisa saling bersikap sopan.
“Hei... Wanita yang dirawat di rumah sakit. Dia pasti tidak akan sadar. Jadi Bawa bukti daripada kalian menggangguku!” teriak Tuan Park marah 

Di depan gedung DREAM INTERNATIONAL, Dong Ki yakin Ada yang tidak beres karena Tuan Park mencurigakan dan juga Ada yang aneh. Ho Tae bertanya apa yang aneh. Dong Ki melihat Tuan Park lebih muda dari tapi sangat kasar.
“Aku sungguh tidak tahan bagaimana...” ucap Dong Ki ingin melampiaskan amarah dan langsung masuk kembali ke dalam gedung.
“Apa Kau tidak akan menghentikanku?” keluh Dong Ki akhirnya keluar lagi
“Tidak. Kenapa aku harus menghentikanmu? Si Brengsek seperti dia butuh pelajaran, jadi Pergi dan pukul dia.” Ucap Ho Tae dengan senang hati.
“Oke, brengsek itu akan... Ah.. Istriku menyuruh untuk menahan diri sampai aku  mendapatkan uang pensiun.” Kata Dong Ki
“Aku akan memberikan  pensiunku sebagai gantinya. Pergilah, hajar dia. Fighting.” Ucap Ho Tae lalu menerima telp. 

Kepala Yoo menelp memberitahu kalau mereka harus menutup kasus ini. Jaksa Tak juga memerintahkan kalau  Mulai sekarang dan Tutup kasus Kejahatan Kekerasan 2, karena itu sebuah perintah. Dong Tak duduk di depan meja kerjnya hanya diam saja. Kepala Yoo mengeluh kalau Tn. Park memiliki koneksi dengan seseorang.

Flash Back
Soo Chang mengingat saat Dong Tak seeperti tak percaya kalau itu dirinya. Dan Soo Chang juga kaget kalau Dong Tak bisa melihatnya sekarang. Dong Tak mengaku kalau memang bisa melihatnya.
“Awalnya, dia hanya mendengar suaraku, tapi kemudian bisa melihatku... Dong Tak... Apa dia mulai bisa melihat  setelah sadar siapa aku?.. ayo berpikir... Korban dari kasus yang  ditangani Cha Dong Tak adalah saksi kecelakaan ayahku... Ini sangat rumit.” Ucap Soo Chang. 

Saat itu si anak masih ada dikantor meminta Dong Tak agar  Tangkap penjahat karena dirinya seorang polisi. Soo Chang seperti tak peduli lalu bertanya apakah si anak yang tidak sekolah. Si anak mengaku Mereka tidak mengajarkan apapun di sana.
“Masyarakat mengajarkan tentang kehidupan.” Ucap Si anak seperi malas sekolah
“Apa masyarakat menyuruhmu untuk memukul kepala orang?” ejek Soo Chang
“Kau bilang percaya denganku.... Kau pembohong.” Kata Si anak
“Apa Cha Dong Tak... Maksudku, Apa aku bilang akan mempercayaimu?” kata Soo Chag
“Kau bilang akan menangkap orang-orang  yang menyakiti Soo Yeong.” Ucap si anak
“Semuanya rumit, dan banyak  yang harus kulakukan.” Kata Soo Chang. Si anak mengaku kalau tahu hal itu.
“Kalau begitu, masukkan aku ke penjara. “ kata si anak
“Penjara adalah tempat yang tepat. Kau akan mendapat banyak teman.” Kata Soo Chang yang pernah berada di penjara.
“Itu Kedengarannya bagus,  Aku tidak punya uang atau koneksi. Aku tidak punya teman.” Kata Si anak. 


Soo Chang akhirnya mendekat bertanya apakah Anak itu tahu hal mengerikan jika di penjara. Ia menjelasan ketikan Masuk penjara, apabila tidak takut pada tempat itu,  maka akan terus kembali. Di mulai dari Sekali, dua kali, dan ketiga kalinya, bahkan tidak  tahu apa yang dilakukan.
“Itu Kedengarannya tidak terlalu buruk, 'kan? Tapi ada sesuatu yang tidak kau tahu. Jika kau terus masuk dan keluar penjara, maka seluruh dunia akan terlihat seperti ladang ranjau. Dengan Meledak disini, meledak disana.” Ungkap Soo Chang
“Bahkan jika kau mencoba untuk hidup baik dan lurus, ini akan meledak. Dan Kau tahu apa yang lebih  menakutkan dari itu? Kau bermimpi, ini sungguh mengerikan. Kau sadar ini hanya mimpi dan merasa lega, Tapi saat membuka mata  dan melihat sekeliling, kau masih di penjara. Apa Kau masih ingin pergi kesana? Apa hidup seperti ini yang kau mau?” ungkap Soo Chang
“Tapi...bagaimana kau bisa tahu? Kau seorang detektif.” Ungkap Si anak binggung.
“Aku hanya mengatakan ini padamu.  Ini rahasia. Aku pernah melakukan.. lima pelanggaran” akui Soo Chang. Si anak melonggo tak percaya
“Ahjussi, bagaimana bisa penjahat berhasil menjadi polisi?” kata Si anak
“Kau bisa mengganggapnya begitu. Aku melakukan sedikit da Ini tidak sengaja.” Kata Soo Chang dan si anak pun memuji kalau gaya Dong Tak yang keren. Soo Chang menerima telp dari Jin An untuk mengajaknya bertemu, tanpa banyak alasan langsung pergi menemui Jin An. 

Jin An mendengar kasusnya ditutup dan meminta agar Dong Tak menyelidikinya sendiri. Soo Chang mengaku ingin melakukannya, tapi ada sesuatu yang lebih mendesak. Jin An mengingatkan kalau Dong Tak berjanji akan menangkap orang-orang yang menyakitinya.
“Aku tidak bisa membantumu, Ssong.” Kata Soo Chang . Jin An meminta agar Jangan seperti itu.
“Dia itu penipu. Mereka sulit ditangkap.” Kata Soo Chang berusaha menolak. Jin An berpikir akalu Dong Tak akan menyerah untuknya.  Soo Chang pikir Setiap orang punya hidupnya sendiri.
“Kau bilang ada satu orang yang sangat ingin kau tangkap dengan  mempertaruhkan nyawamu.” Kata Jin An
Soo Chang seperti mengingat kata-katanya saat bertemu dengan seseorang  “Hanya kau yang bisa membantuku, Ayahku bukan pelakunya. Bersihkan nama ayahku.
“Kumohon. Kau ingin menemukan penjahat yang melakukan ini padanya.” Kata Jin An memohon 
Flash Back
“Si brengsek yang menjebak  ayahmu. Ayo tangkap bersama.” Ucap Dong Tak saat bertemu dengan Soo Chang dengan memberikan kalung padanya.
“Kau bilang akan membantuku  membersihkan namanya!”teriak Soo Chang sangat marah
Soo Chang pikir tak seperti itu, Jin An menyakinkan kalau itu yang dikatakan Dong Tak. Soo Chang bertanya bagaimana Jin Ah bisa mengetahuinya. Jin An melihat cara Dong Tak yang melihat kakinya yang terluka jadi bisa merasakan perasaannya.  Soo Chang seperti tak yakin Jin An bisa merasakannya?
“Aku ingin menangkap mereka. Bukan karena seorang reporter, tapi karena aku ingin  menjadi orang dewasa untuknya.” Kata Jin An
“Aku membutuhkan bantuanmu.Kita akan melakukannya dengan caraku..” Ucap Dong Tak sengaja mendekatkan wajahnya pada Jin An. 


Jin An dan Soo Chang pergi menemui Tuan Kim di ruanganya, dengan sengaja menaikan tempat tidur dan membuat Tuan Kim terngkurap sambl menjerit kesakitan. Ia akhirnya menyerah karena Tulang belakangnya akan patah, lalu duduk sambil berlutut diatas tempat tidur.
“Aku sungguh tidak tahu apa yang mereka  lakukan pada anak-anak itu. Aku pernah mengirim pesan  dari ponsel mereka. Mereka seperti ingin menghilangkan,  dan membuang anak-anak itu dan Hanya itu yang aku tahu. Tn. Park yang mengurus sisanya.”akui Tuan Kim
“Siapa yang ditemui Tn. Park?” tanya Soo Chang sambil merengangkan ototnya.
“Tentu saja, dia tidak pernah bilang. Dia tidak mempercayai siapapun  kecuali dirinya sendiri..” Kata Tuan Kim. Jin An berkomentar kalau Tuan Park sangat egois
“Jadi Dia tidak mempercayai siapapun? Lalu kita harus membuat dia percaya.” Ucap Soo Chang seperti memiliki sebuah rencana.


Soo Chang keluar dari ruangan bertanya pada Jin An  seberapa banyak  percaya dengannya. Jin An mengeluh Dong Tak  bertanya itu lagi, lalu mengatakan kalau Saat ini, sampai ia mau mempertaruhkan nyawanya.  Soo Chang bahagia mendengarnya sampai kehabisan kata-kata.
“Itu sebabnya aku tidak  bisa berhenti menyukaimu.”ungkap Soo Chang. Jin An mengeluh melihat sikap Soo Chang.
“Tapi Sejauh inilah kau bisa pergi.” Kata Soo Chang. Jin An bertanya apa yang akan dilakukan Dong Tak sekarang
“Aku akan memanggil Avengers.” Ucap Soo Chang.  Lalu berjalan pergi. 

Yong Pal dan Doo Ki sedang asik bermain baduk, Doo Ki terlihat bahagia bisa menyentil dan menjatuhan baduk milik Yong Pal yang sedang menelp. Yong Pal mengataka mereka bisa dengar bagaimana  akan membuat kesepakatannya lalu berusaha agar mengalahakan Dong Ki yang berani melawanya.
“Hei.. Itu bukan untukmu, jadi Teruslah bicara.” Ucap Yong Pal yang masih berbicara di telp 

Tiga anak buah yang berkerja di toko kue mempersiapkan kue-kue menyambut natal. Salah seoarang kaget mengetahui merkea Sertifikat untuk menjadi warga negara yang berani dan Penghargaan yang sesungguhnya, keduanya ikut mendengar dari telp pun terlihat bahagia.
“Ini suatu kehormatan... Tidak, kami warga negara yang berani.” Ungkap si pria menyakinkan dari telp. 
Mereka mulai mengawasi Tuan Park dengan memberikan laporan bahwa Tuan Park  berangkat bekerja di jam yang sama  dan parkir di tempat yang sama dan tidak pernah mempercayai siapapun. Akhirnya Tuan Park masuk ke gedung DREAM INTERNATIONAL dan masuk ke dalam lift

“Dia berpakaian mewah dari  ujung kaki sampai kepala.”
Saat itu seorang mengikutinya sengaja merekam Tuan Park dari belakang dengan berpura-pura menjadi sebagai kurir makanan. Tuan Park sadar dan bisa melhat dari cermin. Si pria pun berpura-pura kalau sedang iut bercermin juga.
Soo Chang pikir dengan Tuan Park yang Berpakaian mewah maka Tidak mungkin mampu membelinyadengan menipu anak-anak SMA. Mereka akhirnya mengikuti Tuan Park di tempat fitness. Sung Hyuk melaporkan  Tidak ada yang aneh sejauh ini dan berpikir kalau salah orang..
“Tidak, tidak mungkin Pasti ada sesuatu.” Kata Soo Chang yang ikut mengamati dari kejauhan.

Tuan Park duduk di cafe sambil meminum kopi membaca berita di koran dengan judul “BEBERAPA SISWA SMA HILANG DI JUNGANG-GU” dan segera kembali ke  tempat kerjanya. Soo Chang melihat dari ruangan seperti Tuan Park Menghindari CCTV dengan sengaja.
“Kalian semua tahu, ini artinya  ada sesuatu yang mencurigakan. Mari kita cari kelemahannya  terlebih dulu.” Ucap Soo Chang
“Mengapa? Kita bisa menikamnya dengan pisau.” Ucap Yong Pal tak sabara.
“Astaga, aku seorang detektif sekarang. Aku akan membuatnya menggali  kuburannya sendiri.Ayo temui satu kelemahannya dengan semua anak buah yang kita punya.” Kata Soo Chang. Yong Pal pikir maksudnya itu ibunya. Soo Chang hanya bisa menghela nafas.  

Bong Sook masuk ke sebua cafe mengatakan  baru saja bicara dengan pemiliknya dan mengatakan akan membayar  biaya pemeliharaan lalu bertanyaapakah tidak mengangkat teleponnya. Dua pegawai mengatakan Tidak.
“Bos kalian pergi ke sauna sekarang. Aku tahu semuanya. Bangunan ini milik ayahku. Jadi Beri aku 300 dolar untuk biaya pemeliharaan.” Ucap Bong Sook
“Aku seorang detektif. Apa ada masalah?” tanya Sung Hyuk datang ke cafe. Bong Sook panik langsung memalingkan wajahnya.
“Dia putri pemilik bangunan ini. Tapi dia terus mengaku.” Kata si pegawai. Bong Sook makin panik ternyata ketahuan dan akhirnya berusaha kabur.

Sung Hyuk berteriak memangil Bong Sook agar tak kabur. Bong Sook mengeluh Sung Hyuk yang terus mengikutinya.  Sung Hyuk akhirnya bisa membuta Bong Sook berhenti dan mengatakan  perlu memeriksa identitasy
“Siapa nama dan umurmu? Dimana alamatmu?” tanya Sung Hyuk. Bong Sook pikir tak ada alasan harus memberitahukanya.
“Kau pernah bertemu denganku  beberapa waktu lalu. Itu sangat sakit.” Kata Sung Hyuk. Bong Sook mengingat saat terakhir kali bertemu dengan Sung Hyuk ketika Soo Chang ditangkap.
“Aku tidak menabrak bahumu.” Kata Bong Sook membela diri. Sung Hyuk pikir tidak bilang yang sakit bahunya.

“Astaga, masih terasa sakit.  Aku mungkin harus ke rumah sakit. Jika tidak ingin membayar biaya pengobatan,  maka kau bisa membelikan aku kopi.” Kata Sung Hyu
“Astaga, dia mengancamku.  Aku hanya perlu kabur. Jika kau terus mengikutiku, maka aku akan melapor polisi.” Kata Bong Sook
“Aku polisi.” Ucap Sung Hyuk heran. Bong Sook tetap berteriak memanggil polisi agar menangkap Sung Hyuk dan kembali kabur.
“Ah... Ini Hampir saja. Seharusnya aku langsung  bertanya padanya.” Ucap Sung Hyuk yang gagal mendapatkan informasi dari Bong Sook. 


Bong Sook kembali melakukan pekerjaan dengan mencopet dompet di halte. Saat itu Soo Chang menahanya dan membawanya pergi. Bong Sook kembali pergi karena berpikir itu Dong Tak. Soo Chang sempat memanggil dengan panggilan kesayangan “Bong” tapi mengubahnya menjadi Nona meminta agar berhenti.
“Ada filosofi dalam melakukan penipuan dan aturan dalam mencuri dompet.  Kau tidak bisa begitu saja melakukannya.” Ucap Soo Chang
“Kau orang yang menangkap pacarku, 'kan? Jika kau di sini untuk menangkapku,  bawa saja. Jangan menasehatiku. Jika tidak, maka aku akan mencopet lagi.” Ucap Bong Sook marah
“Kau seharusnya tidak mencopet  wanita cantik. Wanita cantik itu baik hati.  Aku sudah bilang berkali-kali.” Ucap Soo Chang. Bong Sook terdiam karena ucapanya mirip dengan Soo Chang “Dia cantik. Itu artinya dia baik hati.”
“Dan siapa aku sampai... Tidak... maksudku.. Mengapa kau mencuri... untuk membayar biaya rumah sakit Gong Soo Chang? Bagaimana jika itu merusak hidupmu? Sekarang Aku tidak akan menangkapmu. Tapi... Aku perlu teknikmu.” Ungkap Soo Chang 

Bong Sook masuk ke tempat gym dengan memperlihatkan bagian perutnya yang terbuka dan badanya yang memang bagus, beberapa pria terlihat melonggo kagum. Tuan Park sedang memainkan alat, Bong Sook sengaja duduk disebelahnya sengaja membuat suara agar mencari perhatian.
Soo Chang melihat dari kejauhan agar Bong Sook bisa terus mencobanya. Akhirnya Tuan Park kesal karena Bong Sook yang mengganggu, sambil mengomel kalau memang tak tahu maka harus mencarinya sendiri.
“Berhenti membuat suara aneh seperti lumba-lumba.” Keluh Tuan Park dan bergegas pergi. 

Soo Chang keluar dari ruangan memberikan uangnya pada Bong Sook dengan berpesan agar Jangan gunakan itu untuk  minum alkohol atau kopi tapi membeli makanan. Bong Sook melonggo binggung. Soo Chang sempat mengeluh melihat Bong Sook yang sangat kurus.
“Kenapa brengsek itu? Apa dia mengkhawatirkanku?” ungkap Bong Sook bingung
“Jika kelemahannya bukan wanita, maka satu-satunya yang tersisa adalah uang.” Gumam Soo Chang yakin. 

Soo Chang pergi menemui Tuan Kim di ruanganya meminta agar mengirimkan pesan. Tuan Park baru saja selesai mandi dan membuka lokernya, lalu melihat pesan dari ponselnya “Aku akan mengambil bagianku dan pergi.” Lalu telp dari anak buahnya kalau Kim mencuri uang mereka dan melarikan diri. Tuan Kim ingin tahu Berapa banyak. Anak buahnya mengatakan Semua yang mereka punya.
“Itu akan membuatnya marah. Kita harus mencoba semuanya  untuk menangkap dia.” Gumam Soo Chang seperti sudah bisa menebak dan Tuan Park pergi ke rumah sakit melihat Tuan Kim sudah tak ada diruangan. 

Tiga pria lain, Yong, Ho, Cha duduk di pinggir jalan sambil melakukan batu gunting kertas dan pria yang mengunakan slayer mengeluh karena Pria harus selalu memilih "batu" dan harus berani menerima kekalahan.
Saat itu mereka memberitahu kalau ada datang dan  Mobil hitam. Si pria meminta agar memeriksa plat mobil terlebih dulu. Teman yang lain pun yakin karena memang ahlinya saat itu juga si pria langsung menabrakn dirinya.
Seorang wanita keluar dengan wajah panik memastikan keadaan si pria yang terluka. Si pria kaget ternyata pengemudinya wanita  dan ternyata platnya bukan  mobil "6727" si wanita memberitahu platnya  nomor "6121".
Akhirnya si pria tambun mencoba mencari mobil dengan plat yang sama, bahkan sampai duduk di tengah jalan tak ada mobil yang lewat dan akan menabraknya. Pria lain pun bergantian mencari Mobil hitam dengan nomor "6727".
Akhirnya mobil Tuan Park menabrak si pria dan jatuh terkapar. Dua temanya malah terlihat bahagai karena temanya yang terluka. Tuan Park  turun dari mobil melihat keadaan si pria. 


Ketiga duduk di cafe dengan salah satu mengunakan gips. Tuan Park tahu kalau mereka  sengaja menyakiti diri sendiri  untuk mendapatkan uang, ketiganya langsung menyangkal. Tuan Park bertanya apakah mereka mengenalinya. Salah satu pria mengaku baru bertemu satu sama lain.
“Lalu mengapa kau  bicara santai denganku? “ kata si pria gugup. Pria tambun pikir tak ada yang salah.
“Apa Kau ingin bertarung denganku?  Kita belum pernah bertemu sebelumnya. Kami tidak saling mengenal.” Ungkap pria lainya mencoba menyakinkan.
“Kalian melakukannya dengan baik,  tapi kalian memilih target yang salah. Apa kalian ingin berhenti di sini, atau haruskah aku menghubungi polisi?” ucap Tuan Park mengeluarkan ponselnya.
“Kami akan berhenti  dan pergi dengan tenang.” Ucap Ketiganya tapi saat itu seorang datang.
“Berhenti... wahh.. Aku sangat beruntung bertemu denganmu.  Aku akan mendapatkan dua kali lipat biaya perjalanan.” Kata Soo Chang datang dengan senyuman liciknya.
Tuan Park melihat Dong Tak duduk disampingnya bertanya siapa yang datang. Soo Chang dengan bangga mengatakan  kalau Tuan Park yang memanggilnya jadi segera datang, sambil mengatakan kalau ia adalah polisi.
Bersambung ke episode 10

 PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar