PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 01 Januari 2018

Sinopsis Two Cops Episode 15

PS : All images credit and content copyright : MBC
Dong Tak mengemudikan mobilnya,wajahnya terlihat gelisah teringat kembali saat mengatakan “Detektif ini akan membuat dirinya mendapat masalah.” Lalu mencium Jin An.
"Hatiku akan meledak.” Ucap Dong Tak dan tiba-tiba langsung cegukan. 

Jin An menatap wajahnya di cermin, teringat kembali saat Dong Tak menciumnya diatap. Ia mengumpat kesal dirinya yang sudah gila, karena menutup mata
“Apa itu menyenangkan?” ucap Perawat Gil yang tertidur. Jin An mengaku tidak dan tersadar temanya mengingau.
Aku juga ingin ciuman... Cium aku.” Ucap Perawat Gil mengingau. Jin An mengeluh temanya yang aneh dan memikirkan nasibnya.
Soo Chang pergi kerumah sakit, wajahnya menatap kesal pada tubuhnya yang hanya terbaring. Ia seperti sangat kesal karena tak bisa melakukan apapun.
“Dasar Kau bodoh... Hanya... kau Hanya berbaringlah di sana selamanya, oke?” kata Soo Chang marah 


“Di akhir tahun, akan terjadi kecelakaan akibat alkohol. Tim kedua dan ketiga akan membantu tim pertama... dan kerjakan berita tiap-tiap  dari kalian mulai hari ini. Lalu laporkan informasi yang akurat. tentang kecelakaan terkait alkohol. Dengan kata lain, perang melawan alkohol dimulai hari ini.” Kata Kepala So
“Reporter Song, bisa kau beri tahu mereka maksudku?” ucap Kepala Soo
“Bibirnya manis.” Ucap Jin An yang masih memikirkan ciumannya. Kepala Soo heran bertanya Apa yang manis
“Astaga, sadarkan dirimu.. Artinya kita tidak boleh minum mulai hari ini.” Ucap Kepala Soo. Jin An seperti masih tak mengerti artinya. 

Jin An yang binggung keluar dari ruangan dengan wajah binggung, lalu melihat petugas kebersihan sedang membersihkan sampah. Teringat kembali dengan ucapan Dong Tak “Kita mungkin harus mengubah  jalannya penyelidikan. Dia tidak membuang ini sembarangan. Ini bukti penyerangan.”
“Aku harus menemukan bukti kuat untuk mengkonfirmasikan asumsinya.” Ucap Jin An yakin.
Dong Tak membawa semua sampah ke kantor polisi dengan mengingat ucapan Jin An “Ketika wanita memutuskan untuk putus dengan pacarnya, kami cenderung membuang barang pemberian.” Dong Ki masuk ruangan mengeluh ada bau busuk dan bertanya apa yang ada diatas meja Dong Tak.

“Anak nakal macam apa yang berani membuang  sampahnya di kantor polisi?” kata Dong Ki. Ho Tae menunjuk kalau Anak itu ada di dekat mereka.
“Detektif membawanya dari lokasi perampokan Daerim-dong.” Jelsa Sung Hyuk.
“Apa perampok yang membuang sampah ini?” tanya Dong Ki. Ho Tae meminta Dong Ki diam saja.
“Apa Kau sudah mendapatkan semua  foto korban dari rumah sakit?” tanya Dong Tak
“Iya. Aku juga punya foto pacarnya.”kata Sung Hyuk. 


Soo Chang berjalan di lorong rumah sakit, teringat kembali saat melihat Jin An dan Dong Tak berciuman, lalu mencoba melupakan dengan berjalan pergi. Seorang Dokter panik karena harus pergi, tapi menabrak tubuh Soo Chang dan akhirnya terpental ke tubuh perawat karena didorong oleh Soo Chang.  Dokter langsung meminta maaf dengan wajah binggung.
Soo Chang tersenyum bahagia karena akhirnya bisa menyentuh bagian tubuh wanita dan kembali bertemu dengan roh Min An. Keduanya berpapasan dengan saling memberikan jalan, lalu keduanya saling menatap.. Soo Chang berteriak panik dan langsung kabur karena melihat hantu.
“Ini menakutkan.. Mengapa roh itu terlihat sangat sedih? Tapi Omong-omong, kenapa dia tidak kembali ke tubuhnya?  Dia membuatku takut. Apa ada sesuatu yang juga menimpanya?” ucap Soo Chang masih merinding ketakutan. 
Dong Tak keluar dari kantor forensik dengan menerima laporan kalau Kasus perampokan akan memakan waktu lama. Dan punya bukti kasus pembunuhan  yang harus diselidiki. Ia lalu menelp seseorang menyakinkan akan mempercayai mereka. 


Jin An pergi ke kantor polisi, Dong Ki menyapnya. Jin An bertanya apakah Detektif Cha tidak ada kantor. Dong Ki mengaku kecewa karena Jin An yang selalu ingin menemuinya dengan mengaku tidak tahu kemana perginya Dong Tak yang  membawa semua sampah  tadi malam.
“Aku tidak akan mengganggu.  Jadi Bisa aku duduk di sana?” ucap Jin An. Dong Ki pun mempersilahkanya.  Jin An meminta izin agar bisa melihat, Dong Ki pun memperbolehkanya.
Jin An seperti menemukan lembaran kertas ditempat sampah, lalu berusah untuk menyusunya dan akhirnya Selesai seperti lembaran surat. Dong Ki melihat bertanya apakah tulisan dalam surat yang sudah dirobek lalu melonggo kaget. 

Yong Pal mengeluh sangat sibuk tapi Dong Tak meminta datang ke tempat Dokter Ji.  Dokter Ji mengeluh Dong Tak yang sibuk padahal terakhir ketangkap ketika minum, Yong Pal menyuruh Dokter Ji diam saja. Dong Tak menyuruh mereka diam dan mendengarkan ucapanya saja.
“Seorang wanita tak sadarkan diri setelah diserang perampok. Lihat foto-foto ini, dan coba cari petunjuk.” Pesan Dong Tak.
“Astaga, kau bos yang keterlaluan. Karena mengikuti perintahnya  beberapa kali, Apa dia pikir kita bawahannya?” keluh Yong Pal
“Apa ini? Coba Lihat ini. Ini aneh. Kau bilang dia melawan perampok ‘kan?” ucap Dokter Ji melihat foto ditanganya. Dong Tak membenarkan.
“Kita harus melakukan reka ulang perlawanannya untuk melihat apa ini asli.” Kata Dokter Ji . Yong Pal heran karena harus melakukanya.
“Bagaimana kita bisa melakukan reka ulang untuk luka tusukan?” kata Yong Pal kesal
“Aku warga sipil, dan kau perampoknya, jadi Pegang ini.” Kata Dong Tak memberikan pulpen.
“Astaga. Aku yang jadi warga sipil pemberani,  dan kau perampok rendahan.” Kata Yong Pal
“Oke. Kau perampok pemberani,  dan aku warga sipil rendahan. Puas?” kata Dong Tak kesal. Yong Pal setuju tapi sadar dirinya tetap menjadi perampok.
“Jadi perampok menyerang warga sipil dengan pisau.” Ucap Dong Tak menyuruh Yong Pal agar menyerangnya.
Yong Pal menyerangnya dan Dong Tak bisa memelintir tangan Yong Pal. Dokter Ji menghentikan keduanya sebelum terjadi perkelahian, menurutnya ada yang aneh.  Dong Tak bertanya Apa yang aneh. Dokter Ji pikir Situasinya tidak sesuai dengan luka.
“Aku yakin perampok menyerangnya dengan kekuatan penuh untuk menyelamatkan diri. Bukankah luka ini aneh? Ini luka karena keraguan.” Kata Dokter Ji. Yong Pal pikir itu seperti Joker. Dokter Ji mengumpat Yong Pal yang bodoh.
“Katakanlah kau menusuk dirimu dengan pisau. Bukankah itu sakit?” kata Dokter Ji
“ Apa aku gila? Mengapa aku harus menusuk diri sendiri?” pikir Yong Pal
“Bahkan preman yang sangat berani sepertimu sangat takut untuk menusuk diri sendiri. Jadi kau ragu-ragu, tidak bisa memutuskan  untuk menikam atau tidak. Inilah luka yang di terjadi setelah kau ragu.” Jelas Dokter Ji yakin 
“Jadi  Luka di pacar korban disebabkan oleh keraguan.” Kata Dong Tak. Dokter Ji membenarkan.
“Karena itu, aku curiga dengan  warga sipil yang berani itu.” Tegas Dokter Ji .

Pacar Min An di rumah sakit membawakan nampan berisi minuman,  Dong Tak datang mengeluh kalau ada kabar buru karena menangkap pacara Min An. Ia mengejek Akting pacar Min An sangat bagus. Jadi hampir menipunya juga.

“Jadi, apa ini kesepakatan?” tanya Kapten Yoo melihat surat yang sudah disatukan oleh Jin An. 
“Aku tahu ada sesuatu yang lebih  di kasus ini. Song, katakan pada mereka bahwa aku menemukan ini.” Ucap Dong Ki
“Detektif Park menyusun semuanya, dan aku membantu sedikit.” Kata Jin An. Dong Ki berpura-pura kalau Matanya sakit.
"Jika aku memukulmu lagi,maka kita akan putus sesuai keinginanmu." Ini jelas sebuah kesepakatan untuk tidak memukulnya lagi. Dan siapa yang menulis ini, Han Kyung Cheol?”kata Ho Tae
“Dia pacar korban kasus perampokan Daerim-dong.” Jelas Sung Hyuk. Mereka terlihat bingung, Dong Ki ingin tahu pendapat Jin An tapi Jin An sudah pergi begitu saja. 

Jin An keluar dari kantor polisi senyuman langsung mengembang melihat Dong Tak baru saja datang. Dong Tak terlihat gugup melihat Jin An semenjak kejadian diatap lalu memberitahu baru saja menemukan bukti  bahwa pacarnya berbohong.
“Aku menemukan alasan mengapa  Nn. Kim ingin putus dengannya.” Kata Jin An.
“Begitu. Sepertinya kasus ini lebih mudah  diatasi diluar perkiraanku. Ini semua berkatmu.” Kata Dong Tak
“Ini kerjasama tim yang sempurna, 'kan?” pikir Jin An bangga. Keduanya hanya saling menatap di depan kantor polisi. 

Kyung Cheol mengaku  sungguh tidak melakukannya bahkan menurutnya tak ada alasan melakukannya dengan memukul Min Ah tersayang. Dong Tak pikir Jangan mempersulit keadaan dengan menjelaskan Ketika Kyung Cheol  menyakiti diri sendiri, biasanya melihat sesuatu yang disebut luka akibat keraguan.
“Kau melakukan ini pada dirimu sendiri, 'kan? Kau menyakiti pacarmu dan berpura-pura bahwa  perampok yang melakukannya. Bukankah begitu?”kata Dong Tak yakin
“Tidak. Dan kau tidak punya bukti bahwa aku memukulnya.” Kata Kyung Cheol mengelak
“Kau menulis kesepakatan ini.” Kata Dong Tak memperlihatkan surat yang ditulis Kyung Cheol setelah itu meminta agar menatap matanya.
“Pria paling bodoh di dunia adalah  pria yang memukul wanita. Apa Kau tahu siapa yang lebih buruk dari dia? Seseorang yang bersembunyi di balik kekerasan atas nama cinta.” Kata Dong Tak menegaskan.
“Aku ingin seorang pengacara.” Kata Kyung Cheol tak ingin bicaa lagi.
Dong Ki dkk menguping dari depan pintu kalau ini perampokan. Sung Hyuk merasa Detektif Cha salah kali ini karena Kyung Cheol bahkan seperti malaikat. Kepala Yoo yakin Dong Tak tidak pernah salah dan sekarang Ho Tae kembali ke TKP,  jadi tunggu saja.
“Kau selalu memihak Dong Tak.” Keluh Dong Ki. Kapten Yo yakin Dong Tak memang benar.
“Ayolah. Bisakah kalian diam? Aku tidak bisa  mendengar mereka.” Keluh Jin An melihat mereka berdebat. 


“Semua bukti tidak langsung mengarah padamu. Jadi mengakulah.” Kata Dong Tak dengan Kyung Cheol yang terlihat gugup.
Tuan Tak menelp dari Kantor Kejaksaan Selatan mengaku punya tamu sekarang yaitu mantan seniornya yang baru saja membuka firma hukum. Dong Tak menatap Kyung Cheol yang terlihat gelisah. Tuan Tak mendengar Dong Tak sedang menyelidiki kliennya sekarang.
“Pria ini sangat dekat denganku, Dia banyak membantuku Karena alasan itu...” ucap Tuan Tak
“Apa ini permintaan yang tidak pantas?” ucap Dong Tak dengan Kyung Cheol yang tersenyum licik.
“Pedang hanya berguna jika kau menggunakannya dengan benar setelah dikeluarkan dari sarungnya. Jangan sok peduli  dengan apa yang mengganggumu. Aku memberitahumu untuk tidak  menjadi pedang berkarat. Apa Kau mengerti?” kata Tuan Tak
“Aku mengerti dengan baik.” Kata Dong Tak. Tuan Tak pikir mereka harus makan lain kali.
“Aku akan menunggunya.” Ucap Dong Tak sinis. Tuan Tak berbicara pada seniornya yang masih ada diruanganya. Sang senior langsung pergi mdengan mengucapkan Terima kasih.
“Aku yakin bahwa dia anjing kecil pengganggu. Tapi bukan itu masalahnya?” pikir Tuan Tak melihat Dong Tak yang pergi dengan teman-temanya.
Dong Tak pikir Kyung Cheol sedikit sial karena Pria yang baru saja menelepon ingin makan bersama jadi harus menerimanya dan itu artinya masih ada keadilan di industri ini. Kyung Cheol terlihat makin panik. 

Kyung Cheol berada dalam toilet, saat itu Ho Tae dan Dong Ki sedang buang air kecil sambil mengobrol,  Ho Taek menceritak kembali ke Daerim-dong untuk memeriksa TKP dan tidak bisa menemukan CCTV didekat sana, srta kamera dasbor mobil yang diparkir.
“Kita tidak bisa memastikan klaim  pacarnya bahwa itu perampokan, tapi juga sulit untuk mengkonfirmasi  klaim Detektif Cha.” Pikir Ho Tae
“Tidak apa-apa. Ini akan berakhir. Dia bilang akan membuat pengakuan. Kita biasanya tidak bisa menangkap  seseorang dengan bukti tidak langsung. Tapi Detektif Cha melakukan ini lagi..” Ungkap Dong Ki. Ho Tae mengaku membencinya, Kyung Cheol mendengarnya dengan senyuman bahagia. 

Kepala Yoo senang Kyung Cheol yang memutuskan  untuk melakukan in kalau berbohong tentang masalah ini setelah memukul pacarnya. Kyung Cheool pikir kalau Min An terluka karena perampok. Kepala Yoo kaget karena Kyung Cheol sebelumnya mengatakan akan membuat pengakuan.
“Oh, aku mengatakan itu karena takut  dengan penyelidikannya yang kasar.” Ucap Kyung Cheol
“Apa?!! Apa Maksudmu kau membuat pengakuan palsu?” kata Kepala Yoo.
“Apa yang kau bicarakan? Kau melakukannya, brengsek.” Ucap Dong Tak masuk ruangan dan ingin memukul Kyung Cheol. Sung Hyuk menahan Dong Tak agar tak melakukan pemukulan.
“Kudengar aku tidak bisa ditangkap dengan bukti tidak langsung. Cobalah untuk menangkapku jika bisa” ejek Kyung Cheol. Dong Tak sudah tak bisa menahan amarah. Sung Hyuk menarik Dong Tak agar keluar dari ruangan. 


“Astaga, seperti yang dia katakan, kita tidak bisa menangkapnya  dengan bukti tidak langsung. Kita tidak punya pengakuan atau  pernyataan dari korban... kita mungkin harus membebaskannya..” Ucap kepala Yoo .
“Kita tidak punya banyak waktu untuk menahannya lagi” ucap Sung Hyuk
“Mengapa dia tiba-tiba membicarakan itu? Dia seperti orang berbeda  setelah keluar kamar kecil.”kata Dong Tak heran.
Kepala Yoo pikir Apa yang terjadi di sana. Ho Tae dan Dong Ki hanya terdiam karena sebelumnya berbicara di toilet. Kepala Yoo pikir hanya ada satu cara yaitu Menunggu korban membuat pernyataan.

Dong Tak akan membeli minum, Jin An memberikan minuman lebih dulu. Dong Tak melihat Jin An yang masih ada di kantor polisi. Jin An tahu kalau Dong Tak tidak memiliki cukup bukti untuk menangkap brengsek itu. Dong Tak yakin akan menemukan solusinya.
“Apa kau khawatir dia akan  bebas dari hukuman?” ucap Dong Tak
“Aku tidak khawatir karena percaya denganmu. Seharusnya aku menemukan sesuatu yang lebih meyakinkan daripada kesepakatan itu. Sayang sekali” komentar Jin An.
“Kau seharusnya menjadi seorang detektif. Kau hebat dalam meliput kasus,  tapi lebih hebat lagi dalam penyelidikan.” Ucap Dong Tak
“Dua polisi dalam satu keluarga akan membuat rumah seperti kantor polisi.” Kata Jin An bangga.
“Apa ada polisi di keluargamu?” tanya Dong Tak. Jin An membenarkan.
Dong Tak terlihat gugup saat bibir Jin An yang minum lalu memalingkan wajahnya. Jin An balik menatap dan terlihat gugup dengan mengetuk-ngetukan kakinya, Dong Tak bertanya Apa ada tanah yang menempel di sepatunya. Jin An mengakuk tak ada.
“Apa Tidak ada yang ingin kau katakan padaku?” ucap Jin An. Dong Tak pikir Haruskah ia mengatakan sesuatu
“Jika bibir pria dan wanita...” kata Jin An. Dan saat itu Ho Tae datang memberitahu Dong Tak kalau kapten ingin menemuinya. Dong Tak pun memilih untuk pergi. Jin An melihat Dong Tak yang sangat sibuk dan berpikir hanya ia yang merasa sedang terbang. 


Dong Tak masuk rumah sakit mengingat ucapan Kapten Yoo bahwa saat ini, hanya pernyataannya yang bisa memasukkan kepenjara. Lalu teringat ucapan Soo Chang “Hantu itu terlihat seperti wanita yang tidak akan bangun. Apa dia roh sepertiku?” Akhirnya Dong Tak pergi menemui Soo Chang yang ada di ruanganya, tapi ada juga Bong Sook yang menemani Soo Chang.

“Kau bilang melihat wanita itu.” Ucap Dong Tak. Soo Chang binggung siapa yang dimaksud.
“Ahjussi Polisi... Mengapa kau di sini? Apa Kau di sini untuk menemuiku?” ucap Bong Sook berpikir Dong Tak bicara denganya. Dong Tak ingin membahas Min An tapi Bong Sook lebih dulu berbicara.
“Kau pasti sudah gila... Kenapa kau mengikutiku kesini? Cepat Keluar dari sini. Aku akan mati jika Oppa bangun dan melihatku.” ucap Bong Sook mendorong Dong Tak agar Keluar.
“Apa yang salah denganmu?” ucap Soo Chang. Bong Sook menyuruh Dong Tak Jangan lihat Soo Chang
“Oke, baiklah... Aku tidak tahu apa ini, tapi ikut aku.” Kata Dong Tak pada Soo Chang.
“Apa aku seseorang yang bisa datang  dan pergi jika dipanggil? Aku bukan pesuruh...” keluh Bong Sook dan sadar kalau Dong Tak sudah pergi. 


Dong Tak sudah berjalan dengan Soo Chang, tapi Bong Sook ikut keluar juga dengan mengeluh padahla menyuruh mengikutinya tapi malah  pergi begitu saja. Dong Tak menegaskan pada Bong Sook kalau tidak punya urusan dengannya, lalu mengajak pergi Soo Chang.
“Kita mau kemana?” tanya Bong Sook. Dong Tak kesal kalau bukan mengajak Bong Sook tapi sedang bicara dengan.... Akhirnya ia hanya bisa meminta Bong Sook agar tetap diam saja.
“Apa Kau kenal dia?” tanya Dong Tak. Soo Chang mengaku Tidak mengenalnya.
“Lucu sekali... Dia panggil aku apa? "Agasshi"? Astaga. Dia pasti sangat menyukaiku. Dia seharusnya menangkapku saat itu,  bukan melepasnya..” Keluh Bong Sook. 

Dong Tak pergi ke tempat Min Ah merasa Ini Sulit dipercaya begitu juga Soo Chang. Ia mengingat Soo Chang yang bilang melihat rohnya dengan mengancam Jika itu bohong. Soo Chang menyindir kalau Dong Tak  yang akan membunuhnya.
“Dia selalu menangis kapanpun aku melihatnya. Ini membuatku ngeri.” Cerita Soo Chang ketakutan.
“Biarkan aku menemuinya. Aku butuh pernyataan dia.” Kata Dong Tak. Soo Chang langsung menolak.
“Aku tidak ingin membantumu.” Kata Soo Chang lalu berjalan keluar dari ruangan. 

“Dia mendorong wajahnya pada Ssong, Ssong tidak tahu aku masuk dan keluar dari tubuhmu. Orang yang dia suka adalah aku dengan wajahmu, bukan kau dengan wajahmu.” Ucap Soo Chang kesal.
“Apa kau tidak punya perasaan? Dia memukul wanita jadi Kita perlu menangkapnya. Tolong aku.” Kata Dong Tak memohon. 

Soo Chang menyakinkan diri kalau  sama sekali tidak takut karena dirinya juga hantu. Ia mengakui dirinya roh jadi tidak takut. Dong Tak bertanya apakah Soo Chang bisa melihatnya. Soo Chang menemui roh Min An yang berjalan di taman. Keduanya duduk di taman, Dong Tak menyuruh Soo Chang bicara.
“Aku bukan orang yang menakutkan, maksudku... Aku bukan roh yang menakutkan. Aku roh sepertimu...Oke, jadi, polisi brengsek ini... maksud ku Detektif ini ingin menangkap pacarmu. Dia bertanya apa benar dia yang membuatmu koma.” Ucap Soo Chang berbicara pada Min An.
“Aku takut... Dia tidak akan bicara.” Ucap Soo Chang ketakutan.
“Ini bukan dia. Apa Kita sudah selesai?” kata Min An berjalan pergi. Soo Chang meminta Min Ah agar duduk.
“Bicara padanya lagi. Dia harus bangun dan memberi  pernyataan agar kita bisa menangkapnya.” Kata Dong Tak
“Katakan sendiri. Aku juga mendengar semua yang Ssong katakan.” Kata Soo Chang. Dong Tak bertanya keberadaan Min An sekarang.
“ Bicara dengan roh membuatnya ketakutan... Aneh rasanya kalau dia tidak takut.” Pikir Soo Chang melihat Min An sudah pergi. Dong Tak bertanya ada apa. Soo Chang mengaku tak ada apapun.


“Apa dia masih di sini?” tanya Dong Tak. Soo Chang berbohong masih ada dengan menyuruh Dong Tak agar bergeser sedikit.
“Min Ah... Aku Detektif Cha Dong Tak... Jika aku menangkap pacarmu, aku perlu pernyataanmu.” Ucap  Dong Tak dan bertanya Apa yang dikatakan Min An padanya.
“Tidak ada. Dia tidak akan bicara sepatah katapun.” Kata Jin An. Dong Tak memastikan kalau Min An masih ada didepanya.
“Jika kau menipuku...” kata Dong Tak dan Soo Chang berpura-pura meminta kalau Min An agar menghentikan dan jangan menangis lagi karena terlihat sangat sedih.
“Apa yang terjadi?” tanya Dong Tak binggung. Soo Chang mengaku Min An yang hanya menangis, Dong Tak memintanya agar Jangan menangis. Soo Chang tersenyum bahagia bisa mengejari Dong Tak. 

Jin An pergi menemui tetangga Min An bertanya Apa mengingat hal lain? Ahjumma pikir jika diingat lagi, Kadang mendengar pertengkaran hebat kalau keduanya sangat berisik.
Flash Back
Min An terlihat kesal pada Kyung Cheol, dan Kyung Cheol memberikan pukulan bahkan mencekik Min An tanpa merasa bersalah.
“Dia selalu memiliki memar di tubuhnya.” Pikir Si Bibi
“Kenapa Anda tidak melaporkannya?” tanya Jin An heran.
“Itu urusan mereka. “ kata si bibi. Jin An hanya bisa menghela nafas. 

Teman satu kantornya menceritak Min An yang  pernah bilang kalau temannya korban kekerasan kencan. Jin An ingin tahu Apa yang  dikatakan Min Ah sebelumnya.
Flash Back
Min Ah menceritakan Salah satu temannya dipukul oleh pacarnya dan ingin tahu pendapat temanya. Teman pikir Itu namanya bodoh dan kesalahan korban.
“Aku menyebut temannya bodoh karena  tidak meninggalkan pacarnya yang kejam.” Ucap teman Min An.
“ Aku tidak ingat kapan, tapi aku melihatnya beberapa kali  di luar kantor patroli kami. Dia tampak ingin membuat laporan. Haruskah aku bertanya waktu itu?” pikir Polisi cabang.
Akhirnya Jin An keluar dari toko kelontong, seperti melihat sosok Min An yang berjalan sendirian dengan wajah kebingungan dan menutupi luka di lehernya. 

Soo Chang mengaku Menakutkan bagi roh untuk  melihat roh lain walaupun Sudah berminggu-minggu, tapi masih belum terbiasa karena sangat mengerikan. Ia menegaskan sungguh melakukan yang terbaik jadi meminta agar Jangan salahkan dirinya nanti.
“Masuk ke tubuhku...” kata Dong Tak. Soo Chang kaget mendenagrnya.
“Masuk ke dalam tubuhku, Wanita itu... Dia datang menemuiku sebelum kejadian ini. Dia ingin memberitahuku sesuatu. Jika aku bicara dengannya secara pribadi, dia mungkin tidak takut.” Ucap Dong Tak. Soo Chang menanyakan kelanjutanya.
“Dengarkan ceritanya untukku Dan yakinkan dia untuk bangun. Sebagai gantinya, begitu kasusnya selesai, segera tinggalkan tubuhku. Itulah syaratnya.” Ucap Dong Tak
“Bagaimana caraku meninggalkan tubuhmu?” tanya Soo Chang. Dong Tak pikir Soo Chang sudah tahu hanya perlu darah.
“Donor darahmu, atau benturkan kepalamu  dengan sesuatu.” Kata Dong Tak. 


Dong Tak dan Soo Chang masuk ke dalam toilet. Saat itu Soo Chang menatap dirinya dicermin merasa seperti hidup menurutnya Seorang pria membutuhkan gaya rambut yang bagus karena Agar bisa membujuknya, jadi harus memberi kesan yang baik. Ia pun mengubah tatanan rambut Dong Tak agar bisa bicara dengan Min Ah.
Bersambung ke episode 16

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar