PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 02 Januari 2018

Sinopsis Two Cops Episode 22

PS : All images credit and content copyright : MBC
Dong Tak dan Soo Chang akhirnya keluar dari restoran, Soo Chang pikir Jin An pasti sangat terkejut, Dong Tak juga merasa begitu Tapi menurutnya Jin An bisa menerima ini. Soo Chan heran Dong Tak itu bisa yakin
“Jangan katakan itu karena cinta atau semacamnya. Jadi apa yang akan kita  lakukan sekarang?” ucap Soo Chang
“Mari berpisah dan melakukan penyelidikan. Aku akan menyelidiki kalung itu dan Kau menyelidiki sayap malaikatnya.” Ucap Dong Tak. Soo Chang setuju. 

Jin An pergi menemui peramal dengan menunjuk satu kartu, terlihat gambar tanda love. Miss Bong memberitahu artinya Matanya, cara bicara, dan terutama, pikirannya sering berubah. Jin An terdiam mendengarnya.
“Roh pria lain terus masuk dan keluar dari tubuh pria itu.” Ucap Miss Bong
“Astaga, Detektif Cha mengatakan yang sebenarnya.” Gumam Jin An, lalu diminta memilih kartu lain.
“Ini tidak baik... Hubungan nahas sudah dimulai.” Ucap Miss Bonbg
“Mana dari mereka yang memiliki hubungan nahas denganku?” tanya Dong Tak.
“Entahlah... Mana yang lebih kau suka? Bagaimanapun, babak baru takdirmu mulai terungkap.” Kata Miss Bong, Jin An terdiam mendengarnya. 


Dong Tak menerima telp bertanya apakah menemukan sesuatu. Si pemilik toko memberitahu Kalung ini diberikan kepada  detektif yang pensiun sebagai penghargaan  dari Kantor Polisi Incheon, Tradisi tersebut dimulai 30 tahun lalu, dan berhenti sekitar 15 tahun lalu.
“Jadi tidak heran jika kau  belum pernah dengar.” Ucap si pria. Dong Tak mengulang kembali kalau itu dari Kantor Polisi Incheon
“Dan inisialnya mungkin nama detektif yang pensiun.” Ucap Si pria. Dong Tak mengerti lalu mengucapkan Terima kasih.

Dong Tak mengingat nama Kantor Polisi Incheon, lalu menelp seseorang dengan mengaku detektif dari Kantor Polisi Pusat Seoul dan meminta bantua agan bisa mencetak daftar nama detektif yang pernah bekerja di Kantor Polisi Incheon.
“Orang yang bekerja antara 16 sampai 30 tahun lalu. Hanya mereka yang berinisial TJH.” Ucap Dong Tak mengucapkan Terima kasih lalu memikirkan Kantor Polisi Incheon dan 

Soo Chang berjalan sendirian dengan memikirkan Sayap malaikat yang sebenarnya lalu mengumpat kesal pada Doo Sik, karena meninggalkan petunjuk seharusnya berikan yang lebih jelas. Ia lalu meminta Maaf, karena Seharusnya tidak mengeluh pada orang mati.
“Lagi pula, kita melewati banyak hal  di panti asuhan...” ucap Soo Chang lalu teringat sesuatu berpikir kalau ada ditempat itu. 

Sebuah mobil datang ke panti asuhan Haneul. Jaksa Tak turun dari mobl membuka bagian meminta anak-anak agar mengambil hadiah yang dibawanya. Seorang biarawati keluar menyapa Jaksa Tak, dengan berharap Ayah Jaksa Ta juga ikut, Jaksa Tak memberitahu ayahnya yang tidak ingin berkunjung.
“Dia sangat keras kepala. Siapa yang peduli jika reporter tahu? Tidak apa-apa masuk koran karena dia akan menjadi Menteri.” Pikir Biarawati
“Itulah pilihannya.” Kata Jaksa Tak
“Itu sebabnya setelah Tuhan, aku selanjutnya menyukai Ayahmu.” Ungkap Biarawati. Jaksa Tak pun mengucapkan Amen dan akan menyampaikan itu  padanya.
“Dia kasar diluar, tapi kau tidak tahu dia  dari dalam, bukan? Dia sangat mencintai anaknya. Dia akan melakukan apapun untuk anaknya sendiri.” Ucap Biarawati. Jaksa tak menganguk mengerti.
“Sejak aku kecil, dia memberiku semuanya. Dia memberikan hal yang sama kepada semua anak di sini.” Kata Jaksa Tak
“Sudah 16 tahun sejak Ayahmu mensponsori kami. Terjadi kecelakaan besar tahun itu. Karena itu, dua anak harus berakhir  di panti asuhan ini.” Kata Biarawati. Jaksa Tak hanya bisa diam. 


Soo Chang berjalan ke panti asuhan lalu melihat mobil Jaksa Tak berjalan pulang, lalu berjalan masuk dan tersadar melihat dinding dengan gambar sayang dan sebagai petunjuknya yaitu Sayap malaikat.

Bong Sook sengaja memperlihatkan rambutnya dengan mengibas-ngibaskan rambutnya. Sung Hyuk seperti tak peduli karena nanti Makanan Bong Sook bisa kemasukan rambut. Bong Sook hanya bisa cemberut lalu memilih untuk makan.
“Apa Kau mengganti gaya rambutmu? Kau terlihat cantik.” Ucap Sung Hyuk memuji
“Tidak, gaya rambutku selalu begini.” Kata Bong Sook sinis
“Tidak. Terakhir kali, itu sedikit keriting... Hari ini lurus.” Ucap Sung Hyuk
“Bagaimanapun, kau seorang pria. Jangan pernah marah dan  membiarkan aku sendiri lagi.” Pinta Bong Sook
“Aku tidak akan meninggalkanmu lagi.” Tegas Sung Hyuk berjanji. 

Bong Sook ikut membayar makanan dikasir, lalu melihat seorang pria yang mengeluarkan uang dari dompet melonggo karena uang itu lebih dari cukup untuk membayar tagihan RS Soo Chang. Keduanya keluar dari restoran, Bong Sook bertanya Mobil siapa yang cantik ini?
“Mobil detektif Cha juga bagus,tapi menurutku warna unik  seperti ini lebih cocok untukku.” Ucap Sung Hyuk bangga. Bong Sook memuji Sung Hyuk dengan jempolnya.
“Tunggu disini. Aku akan  membawakan kopi.” Kata Sung Hyuk untuk meninggalkan Bong Sook. 

Bong Sook melihat si pria dengan dompet dibagian celana dan akan masuk mobil, lalu siap-siap mencopet. Tiba-tiba Sung Hyuk sudah ada didepan Bong Sook kalau itu menggoda orang lagi. Bong Sook kaget karena Sung Hyuk sebelumnya mengatakan kalau sedang menggodanya.
“Menurut Hukum Pidana 342, kau ditangkap  karena percobaan pencurian. Tapi... Aku tidak melihat apapun.” Ucap Sung Hyuk. Bong Sook kaget mendengarnya.
“Tapi jika aku melihatmu lain kali, itu berarti Detektif Dokgo.” Ucap Sung Hyuk berjalan pergi. Bong Sook hanya bisa menahan tangisnya.

Soo Chang kembali kerumah sakit dengan wajah bahagia karena bisa menemukan petunjuk, lalu memanggil Ko Bong kalau Soo Chang Oppa sudah datang, Bong Sook tak peduli memilih untuk masuk ke dalam ruangan rawat. Soo Chang sadar kalau Bong Sook tidak bisa dengar.
“Ini hal terbaik yang pernah kurasakan sejak menjadi roh. Mengapa? Karena aku merasa bisa  segera kembali ke tubuhku..” Ucap Soo Chang akhirnya masuk ke dalam ruangan.
“Ini Lucu sekali... Dia bilang tidak akan  meninggalkanku lagi. Tapi dia membuat wajah  menyeramkan dan pergi. Kau bilang Apa? Jika kita bertemu lain kali,  kau akan menjadi detektif? Apa Dia pikir aku takut?” ucap Bong Sook menangis tersedu-sedu.
“Kau sudah dewasa... Merasa sakit hati karena pria.” Ungkap Soo Chang melihat Bong Sook
“Ini bukan seperti...Aku ingin mencuri dompetnya... Apa Dia pikir...aku ingin bertemu dengannya lagi? Aku tidak akan menemuinya lagi. Aku tidak ingin bertemu dengannya lagi.” Ucap Bong Sook kesal dan menangis.
“Hei... Saat aku kembali, aku tidak akan membiarkanmu mencuri dompet lagi. Jangan menangis Aku akan menemukan suami  yang jauh lebih baik dari dia untukmu” kata Soo Chang, Bong Sook mengeluh kalau Sung Hyuk sangat jahat.

Dong Tak pergi ke tempat Jin An tapi hanya menatap ke arah kamar saja. Jin An keluar rumah membuang sampah dan melihat Dong Tak yang pergi meninggalkan rumah, ia pun membiarkan saja. Di sebuah pesimpangan jalan, sebuah mobil merah berjalan dengan kecepatan tinggi dan akhirnya menabrak sesuatu.
 Dong Tak menemui Kepala Yoo meminta agar di Bebaskan dari semua kasus untuk sementara waktu. Kepala Yoo kaget dan bertanya apakah Dong Tak punya sesuatu. Dong Tak mengaku tidak yakin jika melakukannya.
“Apa Kau bisa menanganinya sendiri?” tanya kepala Yoo
“Aku tidak sendiri... Aku punya rekan.” Kata Dong Tak bangga. Kepala Yoo pikir Dong Tak menemukan anak buah
“Dia benci dibilang begitu.” Kata Dong Tak. Kepala Yoo mengucap syukur memberitahu Dong Tak kalau butuh bantuan maka panggilnya. 

Kepala Yoo mengangkat telp dengan mengelu kalau mereka sedang sibuk.tapi akhirnya mengatakan akan melakukan perintah. Dong Tak dan  Sung Hyuk sempat terdiam melihat Kepala Yoo yang menerima telp.
“Tim Kecelakaan Lalu Lintas. melemparkan sebuah kasus ke Tim Kerusakan Properti. Jadi Siapa yang mau?” kata Kepala Yoo. Semua hanya terdiam.
“ Aku menempatkan Dong Tak pada  kasus yang lain. Dong Ki dan Ho Tae, pergilah.” Ucap Kepala Yoo
Dong Ki akan pergi dan melihat Ho Tae yang masih marah, akhirnya memutuskan akan pergi sendiri karena Kedengarannya tidak serius.

Dong Ki melihat sebuah tempat yang hancur karena dihantam mobil. Polisi pikir Tidak banyak yang ditemukan jadi lebih baik menutupnya. Dong Ki pikir mereka  tidak akan mendapat apapun jika tidak dilakukan dengan benar jadi meminta agar tetap mencari.
Akhirnya Dong Ki melihat sesuatu dan meminta Sarung tangan, lalu menemukan sebuah pecahan kaca dengan ada goseran darah di semak-semak. 

Dong Ki kembali ke kantor menemui Kepala Yoo memberitahu kalau membawa sesuatu dari TKP. Kepala Yoo pikir tak ada gunanya karena Seseorang hanya ngebut dari di lalu lintas  lalu menghilang jadi Biarkan saja.
“Maaf, Detektif Park... Biar aku yang mengurus selanjutnya.” Ucap Sung Hyuk
“Bukan itu. Kita harus menganalisis darah ini...” kata Dong Ki binggung. Ho Tae memanggil Dong Ki dengan wajah kesal.
“Detektif Park... Mereka ingin laporan kasus  tentang pemerkosa sekarang. Harus aku yang mengetiknya?” kata Ho Tae. Dong Ki melihat tangan Ho Tae mengatakan kalau ia yang akan mengerjakan.
Soo Chang merasakan kalau suasana di kantor polisi jadi sangat dingin dan bertanya apa yang dibawa Dong Ki dalam plastik. Dong Ki menjawab kalau Ini... Soo Chang panik karena berpikir Dong Ki bisa mendegarnya. Dong Ki berbicara kalau ini sedikit mengganggunya. Soo Chang bernafas lega karena bisa membuatnya terkejut.
“Hei... Kau punya kenalan di NISI, kan?.. Bisakah kau mengurus ini?” ucap Dong Ki pergi menemui temanya di tim lain. 

Dong Tak menerima telp dari temanya di Incheon bertanya apakahmenemukan sesuatu. Si pria memberitahu Antara 16 sampai 30 tahun yang lalu,detektif yang pensiun ada 25 orang yang  memiliki inisial tersebut.
“3 sudah meninggal, dan 4 wanita, jadi aku akan memilahnya. Mengingat usianya, orang yang kau cari bisa jadi 1 dari 10. Aku akan mendapatkan rinciannya dan mengirimnya padamu.” Ucap Detektif. Dong Tak pun mengucapkan Terima kasih.

Tuan Tak menerima telp dari seorang yang Sudah lama sekali tak bertemu, yaitu Ketua Jo. Ketua Jo menceritakn Tadi malam, anakny membuat sedikit kecelakaan lalu lintas jadi meminta agar bisa membantunya
“Saat kita berteman 16 tahun lalu, semuanya menjadi mungkin, dengan  membuat kesepakatan seperti ini Tuduhan korupsi atas polisi  yang meninggal itu. Aku masih menderita karena rasa bersalah.” Ucap Ketua Joo. Tuan Tak hanya diam, Ketua Joo memanggilnya,
“Itu bukan apa-apa. Jangan khawatir. Aku akan menyelesaikan semuanya  untukmu. Sampai nanti.” Kata Tuan Tak lalu menutup telp. Ketua Joo mengeluh Tuan Tak itu melakukan sesuka hatinya.

Kepala No bertemu dengan Kepala Ma di restoran dengan wanita berbaju kimono seperti sebagai mata-mata yang menyamar. Kepala No menceritakan Direktur Tak meminta bantuannya. Kepala Ma bertanya apa itu. Kepala No pikir Ini artinya Tuan Taktidak bisa melakukan sesuatu dengan sendiri sekarang.

Dong Ki menerima telp dan terlihat kaget kalau harus pergi Sekarang juga. Di sebuah ruangan, Kepala No melayani seseorang minum dan Dong Ki masuk ruangan memberikan hormat.
“Dia adalah jagoan dari Unit Kejahatan Berat.” Ucap Kepala No memperkenalkan diri. Dong Ki pun menyapa dengan Kepala No menyuruh duduk dan minum, Dong Ki ingin menolak tapi Kepala No menyuruh agar minum saja.
“Aku Jo Min Seok.” Ucap Pria yang bersama Dong Ki dan kepala No 

Soo Chang terlihat bahagia melihat Dong Tak meminta agar menembak yang ditemukan jadi meminta agar memujinya sekarang. Dong Tak dengan datar memuji kerja bagus dan ingin tahu apa itu. Soo Chang mengeluh kalau Hanya itu saja.
“Aku menemukan...Apa? Sayapnya. Dimana? Di panti asuhan.” Ucap Soo Chang bangg. Dong Tak ingin Panti asuhan mana
“Panti asuhanku.” Kata Soo Chang Dong Tak pikir kalau Pembunuhnya dari panti asuhan Soo Chang
“Mungkin. Kurasa itulah yang ingin  dikatakan Doo Sik dan aku juga melihat Jaksa di sana.” Kata Soo Chang. Dong Tak terlihat kaget. 

Kepala Ma bertemu dengan Tuan Tak direstoran yang sama. Tuang tak memberitahu Uang di atas hukum dan bertanya apakah tahu yang ada di atas uang. Kepala Ma terdiam menerima minuma dari Tuan Tak. Tuan Tak memberitahu kalau itu adalah anak-anak mereka. Tuan Tak terlihat binggung
“Apa Kau pikir aku tidak akan  memberikan hidupku untuk anakku?” ucap Tuan Tak
“Begini...Aku belum pernah melihat sisi lain Anda.” Ungkap Kepala  Ma
“Aku pernah mengalami waktu yang sulit karena anakku Nanti, jika ada hambatan yang menghalangi jalan Jae Hee, atasi mereka untukku.” Kata Tuan Tak. Kepala Ma hanya bisa terdiam. 

Jaksa Tak sedang di ruangan ayahnya melihat di meja kerja, Tuan Tak menelp meminta maaf karena Rapatnya sedikit lama jadi makan lain kali saja. Jaksa Tak mengerti dan Tuan Tak berkata kalau akan bertemu di rumah nanti.
Jaksa Tak akan pergi lalu melihat file CHA DONG TAK dan melihat isinya, seperti kaget kalau Ayah menyelidiki Detektif Cha dan melihat ada foto Soo Chang juga dibagian belakang. Ia pun bertanya-tanya kenapa ayahnya melihat foto Dong Tak dan juga Soo Chang. 

Soo Chang dan Dong Tak akhirnya sampai ke panti asuhan melihat gambar sayap yang ada di dinding. Biarawati menyaap Dong Tak mengaku Senang bisa memiliki banyak pengunjung dan bertanya apakah Ada yang bisa dibantu. Soo Chang mengenak kalau ia Kepala Biarawati dan sudah sangat tua.
“Halo, aku Detektif Cha Dong Tak  dari Kantor Polisi Pusat Seoul. Aku disini untuk mencari sesuatu tentang gambar ini” ucap Dong Tak
“Oh, itu... Itu sudah usang dimakan waktu... Walau begitu, seseorang sering datang melihatnya” ucap Biarawati. Dong Tak ingin tahu Siapa mantan anak itu?
“Mengapa kau pikir mantan anak itu dari tempat sini? Sepertinya aku tidak kenal orang yang kau cari.” Kata Biara lalu pergi. Dong Tak pun mengucapkan Terima kasih. 

Doo Ki mengucpakan terimakasih saat Min Seok keluar dari ruangan. Dong Ki pun ingin menjabat tangan tapi Min Seok seperti tak mengubrisnya, akhirnya membungkkan badan. Min Seok pikir tak perlu melakukan itu dan meminta agar menelpnya lalu beranjak pergi.
“Hei.. Seharusnya kau beritahu kalau  VVIP seperti dia datang. Apa Kau melayaninya dengan baik?” ucap Yong Pal melihat Min Seok yang pergi. Doo Ki mengaku kalau sudah melakukan tugasnya.
“Aku merasakan sesuatu.” Kata Yong Pal mendekati Dong Ki. Dong Ki bertanya apa yang dirasakan.
“Bukan begitu... Kau membungkuk padanya seperti ini. Itu aneh.” Ucap Yong Pal. Dong Ki emngelak dengan bertanya apakah Yong Pal menjual semua wiski dan berjalan pergi.
“Jika kau terganggu karena lelucon,  itu lebih mencurigakan.” Kata Yong Pal. 

Dong Tak pikir Kasus mereka memiliki sesuatu yang berkaitan dengan  panti asuhan itu. Soo Chang merasa  Kepala Biarawati tahu sesuatu,  tapi tidak akan bicara. Ia yakin kalau dulu Biarawati itu sering mencarikunya.
“Sayap malaikat sesungguhnya  yang dikatakan Doo Sik dan seseorang yang datang  melihat gambarnya” ucap Dong Tak
“Apa itu alumni atau sponsor?” pikir Soo Chang

Yong Pal menelp Dong Tak  memberitahu kalau Detektif Park datang dan ada yang aneh. Dong Tak seperti tak mendengar ingin memastikan namanya. Yong Pal mengatakan kalau Detektif Park Dong Ki dan bisa merasakannya kalau Ada sesuatu yang mencurigakan, tidak beres.
“Yong Pal... Tidur sianglah jika mengantuk.”keluh Dong Tak
“Aku menelepon untuk jaga-jaga.  Aku sudah memberitahumu, mengerti?” ucap Yong Pal marah
“Ada apa? Apa Detektif Park dalam masalah?” tanya Soo Chang. Dong Tak memilih untuk melepaskan hands freenya. 

Dong Ki mengeluarkan semua makanan diatas meja, mulai dari sosis , roti dan minuman lainya. Kepala Yoo melihat heran dengan ada acara apa ini kala Dong Ki yang perhatian dengan mereka. Dong Ki menegaskan akan memperhatikan rekan kerjanya agar lebih sering karena Sekarang punya pendukung.
“Jadi, kau membeli roti, ini Bagus sekali.” Kata Kepala Yoo. Ho Tae mengejek kalau Dong Ki itu pamer.
“Aku tidak pamer... Ini sangat mahal. Makanlah.” Kata Dong Ki, Ho Tae menolak seperti masih sangat marah.
Kepala Yoo menerima telp lagi, memberitahu kalau  kali Ini dari Tim Perempuan dan Anak dan Seorang siswa hilang. Ketiganya melonggo binggung. 

Polisi melihat dari semak-semak, memberitahu kalau menemukan sepatunya. Ho Tae kaget karena ada Sepatu menurutnya ini jelas tabrak lari. Ia heran pada Dong Ki karena kemari datang dengan kasus kecelakaan lalu lintas tapi tak menemukan apapun. Dong Ki hanya bisa diam saja.
Flash Back
Min Seok menceritakan Kemarin membuat kecelakaan kecil  ketika ngebut. Dong Ki bertanya Kecelakaan sepert apa. Min Seok mengaku tidak melibatkan orang tapi hanya menabrak rusa.
“Bisa kau menghapus rekaman CCTV nya? Jika Ayahku dengar, dia akan mengomel.” Ucap Min Seok
“Aku perlu menyelidikinya terlebih dulu. Jika tidak ada yang terjadi, itu tidak masalah.” Kata Dong Ki
“Mulai sekarang, kita adalah teman.” Kata Min Seok memberikan imbalan. 

Dong Ki pergi ke ruangan CCTV lalu lintas, petugas melihat sebuah mobil yang menabrak. Dong Ki pun bisa menemukanya,meminta agar mengHapus bagian itu. Tapi petugas melihat kalau pengemudi Tiba-tiba menginjak rem Sepertinya menabrak sesuatu.
“Dia menabrak rusa ketika ngebut.  Dia temanku. Biarkan dia.” Ucap Dong Ki segera mengambil mouse komputer.
“Kami tidak bisa melakukan itu.  Mengapa rusa berkeliaran disana?” kata petugas. Dong Ki pikir tak masalah dan sudah menjalankan tugasnya.
Saat itu istri Dong Ki menelp memberitahu kalau Teman dekat suaminya datang dan bilang  Dong Ki telah membantunya jadi memberi sejumlah uang. Ia pikir bisa membayar  kembali biaya operasi Ibu dan apartemen juga.
“Kenapa kau mengambil sesuatu  tanpa bertanya terlebih dulu?” teriak Dong Ki kesal saat itu pesan dari Min Seok masuk ke dalam ponselnya. “Istrimu sangat menyukai uang.” Dong Ki dibuat kesal karena semua tindakanya. 
Dong Tak meminta Soo Chang Jangan khawatir karena yakin akan kembali ke tubuhnyadalam beberapa hari. Soo Chang mengaku tidak khawatir lagi Karena ada Cha Dong Tak. Dong Tak pun pamit pergi dengan mobil milik Sung Hyuk.
“Astaga, Dong Tak... Kau tampak seperti saudara asli sekarang.” Ungkap Soo Chang bangga melihat Dong Tak. 

Dong Ki terlihat kebingungan ingin memberitahu kesalahanya, saat akan bicara dengan Kepala Yoo  tapi Kepala Yoo lebih dulu bicara kalaukerja tim mereka sekarang  sangat rendah jadi meminta membantuan untuk mendapatkan harga dirinya kembali seperti Kejahatan Berat 1.
“Apa Kau mau buang air?” ucap Ho Tae melihat Dong Ki seperti gelisah. Dong Ki mengangguk tapi langsung mengelengkan kepala.
“Jadi, bisakah kau pergi atau tidak?” kata Ho Tae merasa terganggu melihat Dong Ki berdiri didepan mejanya.
“Dong Tak..Apa Kau ingin pergi minum denganku hari ini?” ucap Dong Ki yang gelisah melihat Dong Tak kembali ke kantor. 

Dong Tak akhirnya minum bersama Dong Ki bertanya Apa yang terjadi? Dong Ki mengaku Sebenarnya, ada alasan kenapa membawa Dong Tak pergi ke restoran, dengan gelisah mengaku kalau Tempat ini hanya menyediakan  daging babi Korea jadi menyuruh Dong Ki makan karena Teksturnya lembut.
“Apa yang membuatmu berbelit-belit?” ucap Dong Tak yang bisa melihat Dong Ki itu sedang menyembunyikan sesuat.
“Kau tahu, aku tidak sengaja melakukannya. Aku tidak tahu... Kau tahu aku, kan?” ucap Dong Ki dan terdengar seorang meminta agar dibawakan gelas. Sung Hyuk datang bergabung.
“Kau benar-benar tidak setia... Detektif Cha, aku istrimu.  Kau harus mencariku.” Ucap Sung Hyuk, Dong Ki heran Sung Hyuk yang bisa tahu keberadan mereka.
“Jadi masalahnya adalah...” kata Dong Ki dan saat itu, Kepala Yoo datang meminta Dua gelas lagi.
“Bagaimana bisa kalian minum tanpa kami?” keluh Kepala Yoo. Dong Ki heran keduanya juga datang.
“Dia memiliki hidung seperti anjing.” Kata Kepala Yoo menunjuk pada Ho Tae.
“Aku bisa mencium bau Dong Ki bahkan  jarak 100 m. Jadi Mandilah. Kau sangat bau.” Ejek Ho Tae
“Detektif Lee, seperti yang mereka bilang, Anjing pendeteksi obat.” Kata Sung Hyuk
Kepala Yoo berpesan kalau juniornya  dari Kejahatan Berat 2 Tetaplah rukun seperti ini sampai akhir, Ho Tae pikir itu pasti karena mereka adalah tim impian Kantor Polisi Pusat Seoul. Dong Ki makin gelisah karena tak bisa memberitahu kejadian sebenarnya, Dong Tak pun bisa melihat rekan kerjanya yang sangat gelisah dan tak bisa memberitahu yang terjadi. 


Jaksa Tak makan dengan ayahnya merasa kalau Sudah lama tidak seperti ini. Tuan Tak mendenagr kalau  anaknya kemarin pergi ke panti asuhan. Jaksa Tak membenarkan kalau Kepala Biarawati meminta untuk mengirimkan salamnya.
“Jangan pergi ke sana untuk sementara waktu, nantiOrang bisa lihat.” Ucap Tuan Tak. Jaksa Tak menganguk mengerti.
“Mulai sekarang, jangan bertindak seperti terakhir kali.” Pesan Tuan Tk
“Aku ingin tahu apa yang  Detektif Cha dapatkan dari Lee Doo Sik. Tapi akhirnya dia tidak  mendapatkan apapun. Aku penasaran mengapa Detektif Cha tidak membebaskan Tuan Lee.” Kata Jaksa Tak terlihat polos.
“Jae Hee... Tidak ada orang tua yang akan membiarkan pakaian anak  mereka menjadi basah. Hal yang sama juga berlaku denganku.”kata Tuan Tak
“Itu juga yang dikatakan Kepala Biarawati. Dia bilang Ayah akan. mengorbankan hidupmu demi aku.” Kata Jaksa Tak
“Jika kau sadar akan hal itu, maka tidak ada lagi yang  ingin kupinta darimu.” Kata Tuan Tak 

Dong Tak mengucapkan terimakasi di telp mengatakan kalau akan mengeceknya, lalu membuka komputer dengan subject INI DAFTAR YANG KAU MINTA yaitu DAFTAR DETEKTIF DENGAN INISIAL TJH
“Mari kita habiskan lebih banyak  waktu bersama seperti ini.” Ucap Tuan Yoo. Jaksa Tak menganguk setuju padanya.
Tuan Tak menerima telp dari seseorang mengatakan kalau Semuanya masih sama, lalu orang yang menelp menanyakan tentang Kalung penghargaan untuk pensiun. Jaksa Tak yang mendengarnya terlihat gugup. Tuan Tak mengaku kalau memilikinya.
“Siapa orang yang bertanya...tentang kalung itu? Ohh.. Iya. Kita harus makan malam lain kali.” Ucap Tuan Tak lalu menutup telpnya. Jaksa Tak seperti tahu tentang kalung itu. 

Dong Tak memberitahu kalau yang dibawa adalah daftar detektif pensiun dari  16 sampai 30 tahun lalu. Soo Chang tahu kalau Dong Tak bilang akan ada petunjuk di antara mereka. Dong Tak melihat nama TAK JUNG HWA yaitu Tuan Tak yang pernah ditemuinya. Soo Chang pun bertanya ada apa.
 “Benar.. Dulu dia seorang detektif dan bekerja di Kantor Polisi Incheon. Itu berarti...” ucap Dong Tak seperti menemukan sebuah pentunjujk.
Bersambung ke episode 23

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar