PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 27 Februari 2018

Sinopsis Radio Romance Episode 9 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Soo Ho bertanya apa yang dilakukanya, karena Tuan Lee yang mengatakan akan melatih orang menjadi tangguh.  Tuan Lee mengejek So Ho yang ingat semua yang dikatakan. Soo Ho merasa kalau Orang mungkin salah paham kalau Tuan Lee menyukai Penulis Song.
“Tapi memang benar... Aku suka Song Geu Rim.” Ungkap Tuan Lee. Keduanya saling menatap dingin.
“Bagaimana jika aku mengatakan itu?” ejek Tuan Lee. Soo Ho merasa kalau Tuan Lee sedang mempermainkanya.
“Seorang penulis yang terus mengikuti artisnya kemana-mana dan melakukan semua yang dia inginkan. Jadi Bagaimana menurutmu? Dia menandatangani 'Kontrak Song Geu Rim', melakukan semua perintahmu, harus datang jika kau menelepon, dan dia tidak diperbolehkan mengeluh jika naskahnya ditolak, Geu Rim kelihatan menakjubkan bagimu, benarkan begitu?” ucap Tuan Lee
“Apa seperti itu kelihatannya?” tanya Soo Ho. Tuan Lee pikir seperti itu pendapatnya.
“Aku akan senang jika aku salah.” Komentar Tuan Lee
“Kau seharusnya, jangan lagi merangkul bahunya dan berbicara santai padanya.” Tegas Soo Ho
“Aku merangkul bahu semua orang dan berbicara dengan santai kepada mereka.” Balas Tuan Lee
Soo Ho ingin tahu apakah itu artinya Tuan Lee menyukai Geu Rim atau tidak. Tuan Lee menegaskan kalau kalau tadi bilang menyukai Geu Rim dan menurutnya juga kalau menyukai Soo Ho juga. Ia  pikir kalau wajar bagi seorang PD menyukai penulis dan DJ-nya. Soo Ho tak banyak bicara memilih untuk pergi. 



Soo Ho menatap Geu Rim yang tertidur lalu ingin menarik selimut. Geu Rim terbangun dan kaget melihat Soo Ho yang ada didepan matanya. Soo Ho mengomel menyuruh Geu Rim masuk ke kamar bukan tidur di lorong. Geu Rim membalas dengan Soo Ho malah jalan-jalan di malam hari.
“Khawatirkanlah dirimu. Bagaimana kau bisa tidur di tempat seperti ini? Bagus sekali kau, tidur di lorong dimana semua orang lewat.” Ejek Soo Ho sinis
“Aku memang selalu begini. Apa masalahnya?” balas Geu Rim. Soo Ho tak percaya Geu Rim kalau selalu seperti itu.
“Kau benar-benar harus ingat kalau kau seorang aktor. Jadi Jangan ikuti aku.” Tegas Geu Rim.
“Aku tidak hanya mengikutimu. Aku sangat sibuk dengan jadwal yang padat.” Balas Soo Ho lalu membuang selimut Tuan Lee dan memberikan selimut miliknya.
Geu Rim binggung apa sebenernya yang diberikan Soo Ho, saat itu ponselnya berdering dan ada telp dari Eun Jung, pasien yang akan jadi bintang tamu radio mereka. 


Eun Jung menangis tersedu-sedu. Geu Rim bertanya apa yang terjadi. Eun Jung terus saja menangis dengan Soo Ho hanya bisa menatapnya. Geu Rim meminta Eun Jung berhenti menangis dan mengatkaan padanya. Eun Jung mengatakan kalau  tidak ingin tampil di acara besok.
“Aku dicampakkan. Dia mengabaikan telpon dan SMS-ku.” Ucap Eun Jung menangis
“Siapa? Siapa maksudmu?” tanya Geu Rim binggung
“Cinta pertamaku.” Kata Eun Jung, Geu Rim dan Soo Ho hanya bisa saling menatap binggung. 

Geu Rim berjalan bersama Soo Ho pikir tahu kalau seperti itu rasanya dicampakan dan menurutnya Hidup memang ada pahit manisnya. Ia juga tahu tapi tidak bisa bicara lagi. Soo Ho berkomentar kalau Geu Rim itu  berbicara dengan baik.
“Apa Kau sedang mengolok-olokku? Acaranya besok. Apa yang akan kita lakukan? Eun Jung itu fans-mu, kan?” ucap Geu Rim kesal
“Memangnya kenapa?” tanya Soo Ho seperti tak peduli. Geu Rim makin kesal mendengarnya.
“Mengapa kau selalu bersikap pura-pura tak tahu?” keluh Geu Rim
“Memangnya kenapa? Kau mau berbuat apa untukku jika aku bisa membujuknya?” ucap Soo Ho
“Apa Kau anak kecil dan suka membuat kesepakatan begini? Ini juga acaramu.” Kata Geu Rim. Soo Ho pikir kalau Geu Rim tak mau juga tak masalah untuknya.
“Aku akan melakukan apapun yang diinginkan oleh bintang tercinta kita.” Ucap Geu Rim dengan nada penekanan.
Soo Ho memastikan kalau itu Apapun dan Berapa permintaan. Geu Rim pikir satu permintaan. Soo Ho meminta 2. Geu Rim mengeluh Soo Ho yang memang sangat kekanak-kanakan. Soo Ho pikir Geu Rim tak mau.  Akhirnya Geu Rim menyetujuinya dan Soo Ho pun bisa tersenyum mendengarnya. 


Eun Jung bertemu dengan Soo Ho menceritakan kalau Sebenarnya sudah merencanakan untuk mengungkapkan perasaannya di siaran besok jadi itu yang ingin dikatakan. Soo Ho pikir Eun Jung yang menyukainya. Eun Jung membenarkan.
“Tapi bukan pada seorang pria. Aku tidak menyukaimu seperti itu. Aku menyuruhnya datang ke acara besok, dan bilang kalau ada yang ingin ku katakan. Aku mengirim banyak SMS, tapi dia tidak membalas atau mengangkat teleponnya.” Cerita Eun Jung kesal
“Aku tahu betul bagaimana rasanya.” Balas Soo Ho.
“Katanya, dia terlalu sibuk untuk berbicara sekarang.” Ungkap Eun Jung
“Yang dia katakan hanya acara radio.” Kata Soo Ho yang pernah merasakan
“Dia berjanji untuk datang dan menontonku di acara itu, tapi dia berubah pikiran!” ungkap Eun Jung
“Kau pasti sangat marah.” Balas Soo Ho. Eun Jung heran Soo Ho yang bisa mengetahuinya.
“Karena aku marah dengan si brengsek itu.” Ungkap Soo Ho. Eun Jung binggung siapa yang dimaksud “Brengsek itu” 


Di rumahnya, Tuan Lee mendengarkan piringan hitam lalu menemukan sebuah foto dengan Geu Rim dan juga Ra Hee, seperti punya kenangan banyak. Eun Jung menduga kalau brengsek itu adalah pria yang terlihat seperti tunawisma.
“Kasar sekali jika memanggilnya tunawisma.” Kata Soo Ho menahan tawa. Eun Jung pikir Soo Ho itu lebih tampan. Soo Ho pikir seperti itu dengan bangga.
“Jadi, kau menyukai penulis itu, kan?” ucap Eun Jung. Soo Ho hanya tersenyum. Eun Jung penasaran apa maksudnya “Ya atau tidak”
“Mengapa aku harus menjawabnya?” pikir Soo Ho
“Aku sangat cemburu. Lalu.. Apa yang dia katakan?” tanya Eun Jung penasaran.
“Sebenarnya, disinilah masalah bermula. Aku berada di posisi yang sama denganmu. Dia sangat mencintai radio, itu yang selalu dia pikirkan” cerita Soo Ho.


Eun Jung ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya, Soo Ho pikir Eun Jung sebagai penggemanya, jadi meminta izin untk bisa memberitahukanya.  Eun Jung tiba-tiba menyuruh Soo Ho diam karena ada Geu Rim yang datang. Geu Rim membawakan minum, bertanya apakah Eun Jung sudah memutuskan.
“Unnie, kami berdua perlu berbicara secara pribadi.” Ucap Eun Jung
“Kami sebagai DJ perlu persiapan. Bisa tolong beri kami luang?” balas Soo Ho
“Apa Kau menyuruhku pergi? Bagaimana bisa kalian berbicara tanpa penulisnya?” kata Geu Rim seperti diusir begitu saja.
“Pergilah, dan tulis naskahnya. Kau suka menulis itu, kan?” kata Soo Ho. Geu Rim akhirnya pergi tapi setelah itu kembali membalikan badan.
“Aku benar-benar pergi.” Kata Geu Rim. Soo Ho pun membiarkan Geu Rim untuk pergi. 

Geu Rim menerima telp Tuan Lee memberitahu, menurutnya Tidak perlu khawatir, karena Soo Ho sedang mengurusnya. Tuan Lee tak percaya mendengarnya. Geu Rim pikir Soo Ho ternyata lebih baik dari yang diduga bahkan tidak diperbolehkan ikut campur.
“Oke. Jangan sampai kena flu dan gunakan selimutnya.” Ucap Tuan Lee. Geu Rim binggung apa maksud Selimut yang dikatakan Tuan Lee. 

Saat itu juga Soo Ho menelp mengingatkan  Jangan lupakan kesepakatan mereka. Geu Rim kaget kalau Eun Jung mau melakukanya.  Soo Ho hanya memintaa agar Geu Rim tak melupakan kalau boleh n minta 2 permintaan.
“Ah. Katakan dulu, apa dia mau?” tanya Geu Rim penasaran.
“Ya, dia mau. Jangan lupa kesepakatannya.” Ucap Soo Ho
“Apa yang sedang kau rencanakan?” tanya Geu Rim.
“Itu terserah padaku... Jangan lupa gunakan selimutnya.” Kata Soo Ho lalu menutup telpnya.
“Dia selalu bersikap semaunya.. termasuk naskah dan ciuman...” keluh Geu Rim lalu terdiam lalu mengajak untuk segera masuk kamar dan tidur.
Saat masuk kamar menatap ibunya yang tertidur lelap dan ada dua selimut yang diberikan Tuan Lee dan juga Soo Ho. 

Soo Ho masuk kamar, Jason berkomentar Soo Ho yang banyak berubah dan Sudah 12 hari sejak tidak meminta pil ,bahan tidur nyenyak akhir-akhir ini juga. Soo Ho balik bertanya apakah Jason sibuk akhir-akhir ini, karena sebelumnya mengatakan ingin bersamanya 24 jam sehari.
“Aku tersentuh bahwa kau sudah banyak berubah. Aku memeriksa perubahanmu dalam banyak aspek.” Komentar Jason
“Dokter... Menurutmu Di area mana yang paling banyak berubah?” tanya Soo Ho
“Kau mulai melakukan percakapan.” Jawab Jason. Soo Ho ingin tahu kapan melakukan hal itu.
“Dulu kau hanya bisa menjawab apa yang ada dalam naskahmu. Kau sudah mulai memberikan jawaban yang jujur. Dan Juga, kau mulai menyukai seseorang dengan tulus. Aku terharu, temanku.” Ungkap Jason. Soo Ho terdiam seperti tak percaya kalau ada banyak perubahan setelah berkerja di Radio. 


Soo Ho berjalan dengan ibu dan ayahnya menegaskan tidak akan melakukannya,mulai Film, maupun drama, atau Jin Tae Ri. Nyonya Nam ingn tahu rencana Soo Ho, apakah punya jalan lain
“Apa perusahaan dalam situasi yang mencekam?” tanya Soo Ho
“Kau akan kehilangan kontrak iklan jika tidak syuting drama. Kau harus menunjukkan wajahmu untuk mendapatkan uang.” Kata Nyonya Nam
“Dia benar. Kau harus mendengarkannya Aku harus berada di sini karena kau juga..” Komenta Tuan Ji pada anaknya.
“Makanya, kau harus segera keluar dari radio” ucap Nyonya Nam sambil menekan tombol lift.
“Aku akan terus jadi DJ radio.” Tegas Soo Ho, Tuan Ji menatap anaknya setelah itu mereka masuk ke dalam lift yang sudah terbuka. 


“Kontrak drama telah dicap. Jika kau melanggar kontrak sekarang, maka kau harus bertanggung jawab. untuk apa yang terjadi. Haruskah aku bertanggung jawab atas apa yang tidak aku tanda tangani? Kau bukan anakku, tapi aku bertanggung jawab untukmu.” Tegas Nyonya Nam. Soo Ho hanya diam saja seperti sangat sedih.
“Karena sambil membicarakan ini, bisa tolong berikan Da Seul... peran dalam drama Soo Ho?” ucap Tuan Lee. Nyonya Nam mengumpat menyuruh Tuan Lee diam.
“Dia memarahiku berhari-hari.” Ucap Tuan Lee merengek

“Urus kekacauan yang kau buat dan Berhenti menggangguku. Dari semua kekacauan yang kau buat, maka Soo Ho saja sudah sangat berat untuk ditangani.” Kata Nyonya Nam sinis
“Mengapa kau selalu begitu mengancam? Kau tahu aku tidak dapat melakukan apapun tanpa dirimu. Kau biasanya tidak begini. Tolong bantu aku.” Ucap Tuan Lee mencoba merayu istrinya
“Bagaimana bisa kau memintaku untuk hal seperti itu?” kata Nyonya Nam dan akhirnya meluapkan amarah dengan memukul suaminya. Tuan Ji mengeluh kesakitan dan Soo Ho hanya terdiam saja melihat pertengkaran ayah dan ibunya.
Saat itu pintu lift terbuka dan sampai di Lantai 1. Nyonya Nam akhirnya mengajak mereka keluar dan berusaha seperti keluarga bahagia. Tuan Ji menarik anaknya mengeluh dengan sikap Soo Ho dan meminta agar melakukan saja drama yang diinginkan Nyonya Nam.
“Kita harus selalu mendengarkan perintahnya.” Ucap Tuan Ji.
“Ayah... Aku benar-benar ingin berhenti.” Kata Soo Ho. Tuan Ji pikir Sudah terlambat.
“Apa yang bisa kita lakukan sekarang? Jadi Dengarkan saja dia. Dan Juga, lakukan dramanya... Lalu, berikan Da Seul...” ucap Tuan Ji
“Ayah... Tolong, hentikan... Tidak masalah denganku, tapi sebaiknya jangan lakukan itu Ibu.” Ucap Soo Ho menatap sinis pada ayahnya lalu pergi.
Tuan Ji tak percaya anaknya yang baru saja melotot lalu berteriak memanggilnya. 
Tuan Lee berjalan dilorong bertemu dengan Seung Hoo yang membahas kalau akan siaran di luar kantor lagi. Tuan Lee membenarkan dan bertanya balik kenapa Seung Hoo membahasnya. Seung Goo pikir kalau itu dilakukan karena Song Geu Rim
“Bagaimana bisa kau merekam acara di sana hanya karena ibunya dirawat di rumah sakit? Aku tahu Geu Rim anak kesukaanmu, tapi..” keluh Seung Goo yang langsung di sela Tuan Lee.
“Bukan karena dia. Tapi Aku pergi ke sana untuk merekam acara radio. Apa Sudah selesai?” kata Tuan Lee berjalan pergi. Seung Goo berteriak  kalau ia belum selesai bicar sambil mengumpat.
“Itulah yang seharusnya aku katakan, tapi dia menarik telingaku.” Keluh Seung Goo memegang telinga yang sebelumnya ditarik Tuan Lee. 

Geu Rim duduk didepan ruangan, saat itu Tuan Lee datang membawakan sekotak makan karena tahu Geu Rim pasti belum makan.  Geu Rim kaget karena Tuan Lee yang mengetahuinya.
“Aku tidak bisa makan makanan rumah sakit. Lalu Bagaimana ibumu?” tanya Tuan Lee
“Dia jauh lebih baik.” Jawab Geu Rim. Tuan Lee ingin tahu dengan Soo Ho. Geu Rim hanya tersenyum. 

Di ruang rawat
Soo Ho sudah dikerubungi banyak pasien yang meminta tanda tangan dan Foto. Eun Jung yang duduk disampingnya terlihat sangat senang.  Ibu dri Eun Jung menerima pesan dari ponselnya “Aku mengirimkan uangnya.” Lalu matanya menatap ke arah anaknya yang terlihat bahagia.
“Hei... Jangan ribut begitu... Soo Ho dan aku sudah saling chat bersama. Benar 'kan, Oppa?” ucap Eun Jung bangga. Soo Ho terlihat binggung tapi akhirnya menganguk setuju. Beberapa orang merasa kalau Tidak mungkin.
“Apa Tidak bisa lebih natural? Senyum lebar padaku.” Bisik Eun Jung. Soo Ho pun akhirnya memberikan senyumanya. 

Beberapa orang meminta kembali tandatangan Soo Ho, Geu Rim dan Tuan Lee melihat dari depan pintu.  Tuan Lee seperti tak percaya kalau orang yang tersenyum itu benar-benar Soo Ho yang dikenalnya.
“Saat Eun Jung bilang kalau tidak mau jadi DJ, maka dia membujuknya dengan menjanjikan memberikan tanda tangan untuk teman-temannya. Dia pintar sekali bernegosiasi.” Cerita Geu Rim lalu melihat Soo Ho yang selalu memegang kepalanya. 


Akhirnya di ruangan dengan podium, semua pasien dan keluar berkumpul untuk mendengarkan siaran Soo Ho. Geu Rim melihat So Ho ada panggung memegang kepalanya, lalu menanyakan keadaanya. Soo Ho terlihat binggung dengan perhatian Geu Rim.
“Kau tidak terlihat baik... Aku khawatir.” Ungkap Geu Rim. Soo Ho mengaku  baik-baik saja. Lalu akhirnya siaran Live pun dimulai
“Hari ini, aku berada di tempat yang istimewa dengan seseorang yang istimewa untuk Ji Soo Ho Radio Romance. Mari kita mulai.” Ucap Soo Ho, saat itu Nyonya Nam, Tuan Ji mendengarkan siaran Soo Ho.
“Halo, aku adalah penggemar berat Ji Soo Ho Radio Romance, Lee Eun Jung. Aku mendapat undangan khusus... untuk menjadi DJ dengan Soo Ho Oppa untuk hari ini.” Cerita Eun Jung dan seorang pengemudi motor mendengarkan siaran dari ponselnya.
“Sebenarnya, Selama setengah dari umurku, aku hidup di dalam satu ruang. Beberapa orang sangat membenci tempat ini, kadang ada beberapa orang yang menangis saat mereka datang kesini. Namun, aku tidak banyak menangis disini. Itu karena, Jika aku menangis, orang lain akan menangis lebih keras dariku.”Cerita Eun Jung.
“Bisa kau memberitahu kami... siapa orang itu?” tanya Soo Ho
“Orang itu berjanji akan datang hari ini. Itulah sebabnya aku menunggunya, saat menjadi seorang DJ. Namun, dia tidak datang. Tapi aku tahu dia mendengarkan ini dimanapun dia berada, itu sebabnya aku memutuskan untuk datang ke sini.”ucap Eun Jung
“Aku sangat penasaran ingin tahu siapa orangnya.” Tanya Soo Ho
“Dia adalah cinta pertamaku, dan orang yang tidak dapat datang kesini. Namun, dia adalah orang yang paling aku rindukan. Ayah! Apa Ayah dengar? Ibu terlalu sibuk merawatku, dan Ayah terlalu sibuk mencari uang untukku. Kita hampir tidak bertemu sebulan sekali.” Cerita Eun Jung dan Pria yang mendengarkan masih mengemudikan mobilnya.
“Itu sebabnya... Aku selalu cemburu. setiap kali aku melihat keluargamu. Kalian bertiga selalu bersama dan Selalu tersenyum.” Cerita Eun Jung. 



Soo Ho hanya bisa terdiam mendengarnya, Geu Rim menuliskan dilaptopnya untuk Soo Ho “Bersikaplah natural, lalu tanggapi...” Eun Jun menceritakan kalau Ayahnya bekerja sebagai tukang antar jadi Itulah sebabnya selalu memakai headset untuk mendengarkan radio saat mengirim barang.
Nyonya Nam dan Tuan Ji mendengarkan siaran dengan diam, Ayah Eun Jung akhirnya berhenti dan membuka helmnya. Eun Jung kembali memanggil ayahnya, lalu berkata “Apa Ayah bisa mendengar suaraku?” dan mengaku kalau sedikit marah karena ayahnya yang tidak datang hari ini.

“tapi aku akan memaafkan Ayah karena Ayah adalah cinta pertamaku. Soo Ho DJ-nim, hal apa yang paling banyak dibicarakan dengan keluarga?” tanya Eun Jung
Soo Ho terdiam teringat kembali yang dikatakan ibunya saat di dalam lift “Kau bukanlah anakku, tapi aku bertanggung jawab untukmu.” Lalu ayahnya berkata sambil mengeluh “Nak, kau kenapa? Kita harus selalu mendengarkan perintahnya.”  Geu Rim melihat Soo Ho hanya terdiam kembali menuliskan pesan “ Soo Ho, kau harus menanggapi.”

“Entahlah... Kurasa... kami saling bicara hari ini, tapi aku tidak bisa mengingatnya. Kurasa itu bukanlah sebuah percakapan.” Ucap Soo Ho kembali terdiam
“Soo Ho, perkenalkan lagu berikutnya sesuai naskah.” Tulis Geu Rim pada laptopnya lalu menatap Soo Ho dengan wajah sedih.
Ia teringat kata-kata Nyonya Nam “ Apa kau tahu betapa berharganya perkataan dan tindakan Soo Ho, pada setiap menitnya? Menurutmu, hidupmu ini milikmu sendiri? Mengapa kau terus bersikap semaunya?” Soo Ho yang sempat terdiam akhirnya mengatakan untuk mendengarkan  sebuah lagu.


Nyonya Nam dan Tuan Ji, ternyata mendengarkan dari dalam satu ruangan. Tuan Ji memanggl istrinya “Presdir Nam” meminta agar memBiarkan saja anak mereka terus melakukan acara radio, karena menurutnya itu bagus. Nyonya Nam yang kesal menyuruh suaminya agar Berhenti mengoceh karena menurutnya Soo Ho perlu syuting drama.

Ayah Eun Jung datang dan duduk disamping istrinya. Tuan Lee memberikan mereka akan mulai. Soo Ho mulai berbicara kalau Sebelum mengakhiri, apa ada sesuatu yang ingin Eun Jung katakan. Eun Jung mengaku ingin mengatakan sesuatu kepada Ayah.
“Ayah... Aku minta maaf... karena merebut cinta pertama Ayah. Maafkan aku karena telah membuat Ayah. menampung semua air mata yang tidak akan aku teteskan. Ayah... Berhentilah menangis untukku. Dan... Aku rindu...” ungkap Eun Jung dengan menahan tangis tak percaya melihat ayahnya yang datang.  Soo Ho tetap diam melihatnya. 

Eun Jung keluar dari ruang siaran dengan ayah dan ibunya sambil melambaikan tangan pada Soo Ho dan Geu Rim. Soo Ho Menceritakan kalau ayahnya meninggal karena kecelakaan mobil jadi ia kehilangan dengan tiba-tiba, sampai tidak bisa mengatakan satu kata pun hari itu.
“Jadi, saat kau mengatakan, kalau kau tidak bisa mengingat apa yang kau katakan pada ayahmu, hatiku terasa hancur.” Ungkap Geu Rim. Soo Ho seperti tak percaya mendengarnya.
“Aku tidak tahu tentang ayahmu.” Ucap Soo Ho. Geu Rim pikir sudah pasti Soo Ho tak tahu.
“Kita tidak pernah membicarakannya... Tapi Tunggu. Aku sering sekali berbicara tentang hal-hal seperti itu saat kita bertemu 12 tahun yang lalu di rumah sakit...Kau lupa, kan?” kata Geu Rim mengejek
“Tidak.. Aku ingat segalanya, tapi kau tidak ingat.” Ejek Soo Ho. Geu Rim  hanya bisa tersenyum. 

Saat itu Tuan Lee datang mengajak mereka  pergi keluar dan merayakannya. Geu Rim setuju karena  akan membuat campuran soju dan bir terbaik... Soo Ho langsun melarang Soo Ho untuk Jangan melakukan hal seperti itu.
“Jadi begini, mengapa orang-orang melakukan acara radio. Aku adalah pendengar yang merasa tersentuh.” Ungkap Jason yang ikut bergabung dengan tim Soo Ho. 

Tae Ri berbicara di telp mengaku sudah mengerti semua yang dikatakan, dengan menegaskan kalau meamng ingin  syuting drama, maka meminta Soo untuk keluar dari acara radionya sebisa mungkin.
“Tae Ri, berhenti membalas perkataanku, tunjukkan hasilnya. Perkataan tidak memiliki nilai.” Ucap Nyonya Nam
“Anda juga belum melakukan apapun. Mengapa mengeluh padaku? Maksudku, kalau di pikir-pikir, Anda memberikan kontrak hubungan dengan Soo Ho, atau kontrak drama? Berhenti memantau saja, lakukanlah sesuatu!” kata Tae Ri kesal dan langsung menutup ponselnya. 

Seung Hoo berkomentar kalau merekas udah tamat karena  Acara Lee Kang sukses tapi DJ mereka menghilang lagi dan bertanya pada Ra Hee Apa yang terjadi dengan Jay. Ra Hee meminta tak membahasnya karena  tidak memiliki kesabaran.
“Aku menelepon Jin Tae Ri. Kita harus membuatnya berhasil.” Ucap Ra Hee. Saat itu Tae Ri datang langsung menyuruh Seung Hoo berdiri dan memberikan tempat duduk untuknya.
“Kita membutuhkan lebih banyak kursi.” Keluh Seung Hoo memberikan tempat duduknya untuk Tae Ri
“Apa Kau ingin aku menjadi DJ pengganti? Apa aku harus setuju saat kau tiba-tiba menelepon?” ucap Tae Ri  dengan gaya aroganya.
“Karena kau adalah tamu terbaik dan paling populer... di acara kami. Kau tahu itu. Komentarnya sangat bagus.” Ucap Seung Hoo mencoba memuji
“Kau terpilih sebagai ratu Ad-lib terbaik Korea.  Apa Kau tahu itu?” ucap Ra Hee. Tae Ri mengaku tidak tahu.
“Aku memang pandai melakukan ad-lib. .. Dibutuhkan kerja otak. Kau tahu apa artinya 'kan, Ahjumma? Mungkin aku akan mencoba memasukkan ini ke dalam jadwalku. Ini hanya untuk besok.” Ucap Tae Ri dan Ra Hee mencoba menahan amarah di panggil Ahjumma.
“Acara radio Soo Ho sangat sukses. Apa yang kita lakukan? Setidaknya aku mendapat komentar dari pembenciku. Tapi Penulis kami, penulis yang hanya dapat nol komentar.” Ucap Tae Ri sinis. Ra Hee meminta agar jangan mengatakan hal itu. 


Flash Back
Ra Hee mengeluh karena Tae Ri mereka hanya mendapatkan komentar negatif dan  sama sekali tidak membantu. Geu Rim menyarakan Ra Hee  kalau membuat tema persaingan satu lawan satu dengan komentar negatif.
“Orang-orang mungkin mengatakan bahwa acara itu sangat jujur. Jin Tae Ri sangat pandai berbicara, dan terkenal belakangan ini untuk membuat komentar yang blak-blakan.” Ucap Geu Rim  

Tae Ri melihat Ra Hee hanya diam saja seperti sedang kerasukan. Ra Hee tak peduli langsung mencatat point dalam bukunya. Tae Ri lalu bertanya pada Seung Hoo apakah mengenal Song Geu Rim dengan baik, Seung Goo mengaku sduah bekerja bersama cukup lama dengan Geu Rim.
“Dia meninggalkanku saat Lee Kang pulang.” Cerita Seung Hoo
“Song Geu Rim itu seseorang seperti apa?” tanya Tae Ri penasaran.
Bersambung ke part 2

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar