PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 02 Maret 2018

Sinopsis Queen Of Mystery 2 Episode 1 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS

Keduanya sudah ada di hotel melihat sosok pria berjalan dengan seorang wanita. Wan Seung tak percaya kalau Suami Seoo Ji ada di sebuah hotel bersama wanita lain bahkan sebelum pemakaman istrinya berakhir. Seol Ok memastikan kalau bukan suami Soo Ji sebagai pelakunya.
“Tidak, dia punya alibi yang kuat.” Ucap  Wan Seung. Saat itu Suami So Ji menyuruh si wanita pergi lebih dulu karena ada sesuatu yang harus diurus.
“Ini mencurigakan” kata Seol Ok. Wan Seung pikir itu  Sudah pasti pembunuhan melibatkan perselingkuhan mereka.
“Tidak, tas itu... Tas itu edisi terbatas... Aku perlu bertanya padanya di mana dia mendapatkannya.” Kata Seol Ok
“Bukan saatnya kau berbelanja.” Keluh Wan Seung. Seol Ok menegaskan tidak akan meminta untuk membelinya, jadi jangan khawatir
“Lalu tanyakan saja apa yang ingin kau ketahui.” Ucap Wan Seung berteriak memanggil Suami Soo Jin.
Seol Ok langsung menarik dan membekap mulut Wan Seung, keduanya berdiri dengan wajah saling berdekatan. Seol Ok memberitahu kalau Jo Soo Jin juga memiliki tas edisi terbatas itu, Wan Seung teringat kalau itu tas yang sama di temukan di TKP.
“Ini... penipuan pernikahan” ucap Seol Ok yakin.
Mereka akhirnya mengikuti pacar suami Soo Jin duduk dicafe. Seol Ok memperlihatkan ponselnya pada Wan Seung,  kalau melihat banyak wajah yang familier. Ia memperlihatkan foto daftar pencarian orang dan juga foto saat Soo Jin menikah.
“Aku menyimpan ini dan menatap mereka setiap hari.” Jelas Seol Ok yakin.
“Apa kau mengatakan mereka adalah organisasi kriminal karena mereka terlihat di foto pernikahan ini?” ucap Wan Seung
“Ini sebuah organisasi... Ini penipuan pernikahan yang terorganisir.” Ucap Seol Ok yakin. Tapi Wan Seung seperti masih binggung maksudnya Sebuah penipuan pernikahan. 


Seol Ok dan Wan Seung bertemu dengan pacar suami Soo Ji inin tahu pertama kali bertemu. Si wanita mengaku kalau bertemu di B dan P Beauty Center. Akhirnya Seol Ok dengan rambut panjang dan terlihat anggun berjalan di lorong.
Wan Seung memastikan kalau Seol Ok bisa mendengar suaranya dari earphone, Seol Ok pikir Ini tempat yang tepat untuk menemukan korbannya. Wan Seung mengtakan kalau sering melihatnya dalam laporan kartu Jo Soo Jin yaitu B dan P Pusat Kecantikan.
“Mereka sangat rahasia, dan sulit mendapatkan keanggotaan disana. Tapi Dia sering pergi ke sana.” Ucap Wan Seung
“Apa suamimu pergi ke pusat kecantikan?” tanya Seol Ok pada si wanita. Si wanita mengaku tidak. 
Seol Ok binggung bagaimana mereka bisa bertemu, lalu melihat sosok wanita yang duduk di sofa dan wajahnya terlihat sangat familiar. Ia langsung bergegas pergi ke receptionist, ingin tah siapa yang bisa membantu untuk mendapatkan konsultasi. Si wanita setengah baya pun mendekati Seol Ok mengatakan akan menunjukkan jalannya.

“Ibu mertuaku orang yang biasa kesana.” Ucap Si wanita calon istri dari suami Soo Ji
“Aku akan menunjukkan jalan karena Tidak mudah kau menemukannya saat  pertama kali.” Ucap Ibu mertua Soo Ji ramah pada Seol Ok
“Aku agak kesepian karena ibuku meninggal saat aku masih kecil.” Ungkap si wanita
“Dia pasti sudah memperlakukan dirimu seperti anaknya sendiri.” Komentar Seol Ok. Si wanita membenarkan.
“Dia juga kehilangan putrinya kandungnya Jadi dia membawaku masuk seperti putrinya sendiri.” Ungkap si wanita.

Seol Ok sudah duduk dengan Ibu mertua Soo Ji seperti sudah sangat dekat. Si ibu menyarankan Lain kali harus datang dengan ibunya karena akan memberikan diskon keluarga. Seol Ok mengaku kalau ibunya sudah meninggal saat masih kecil.
“Nam Bok Soon.... Ada 12 catatan kriminal sebelumnya, mulai dari Kecurangan asuransi, penipuan hipotek, penipuan real estat, pemalsuan dokumen, pemalsuan cap, dan penggunaan nama orang lain secara ilegal. Dia melakukan segalanya di industri penipuan. Mereka juga dikenal sebagai Bok Soon Gang.” Ucap Wan Seung melihat catatannya.
“bolehkah aku memanggilmu sebagai ibu?” ungkap Seol Ok setelah mendengar penjelasan Wan Seung
“Tentu saja... Panggil aku ibumu kapanpun kau mau, wah.. Aku punya anak perempuan.” Ungkap Nyonya Nam bangga. 

Mereka pun akhirnya semakin dekat, berbelanja, pakaian tas dan juga yang lainya. Lalu mereka melakukan spa bersama, seperti keduanya kompak layaknya ibu dan anak. Sementara pacar dari mantan Suami Soo Ji marah menampar anak Nyonya Nam beberapa kali.
“Bagaimana kau bisa melakukan ini padaku?” ucap si wanita marah karena di putuskan begitu saja.
“Maaf, tapi... ibuku.. ingin tas itu kembali” ucap Anak Nyonya Nam. Si wanita pun mengambalikan tas pink yang diberikan pacarnya.

Seol Ok sudah duduk di ruang tamu dengan Nyonya Nam yang memberikan secangkir teh. Nyonya Nam memuji lukisan yang diberikan Seol Ok itu sangat berharga. Seol Ok pikir kalau itu pantas karena Nyonya Nam memberikan tas  edisi terbatas.
“Kau dan aku berbagi selera yang sama.” Komentar Nyonya Nam, Seol Ok menyetujuinya.
Saat itu ponsel Nyonya Nam berdering, Seorang pria bertanya apakah mobil Nyonya Nam dengan plat nomor 7853. Nyonya Nam membenarkan. Si pria memberitahu kalau Ada masalah kalau menabrak mobilnya. Nyonya Nam berteriak kaget dan mengatakan akan keluar.
“Aku minta maaf karena harus pergi” ucap Nyonya Nam setelah menutup telpnya.
“Tidak apa-apa... Aku akan melihat di mana kita bisa menggantung lukisan itu.” Kata Seol Ok. Nyonya Nam berjanji akan segera kembali.

Seol Ok mencoba memastikan kalau Nyonya Nam sudah keluar dari rumah. Wan Seol berbicara di telp ingin tahu apakah menemukan sesuatu. Seol Ok melihat kalau Tas milik Nyonya Nam besar dan tua, tapi mencurigakan, padahal Pakaian dan sepatunya selalu baru.
Flash Back
Ia teringat saat duduk bersama dengan Nyonya Nam membahas baju yang bagus, tak sengaja tas coklatnya terjatuh dan matanya langsung melotot marah.
Akhirnya Seol Ok membuka isi tas dan melihat ada banyak alat make up, lalu ID Card bertuliskan Jo Soo Jin, Ahn Soo Jung dan wanita lainya. Ia juga melihat buku rekening Joeun Bank dengan nama Jo Soo Jin serta Surat kuasa
“Begitu mereka menikah, mereka membuka rekening dengan nama istrinya. Mereka kemudian mengetahui bahwa keluarga Nam punya sangat banyak hutang, dan itulah sebabnya dia bunuh diri. Mereka dikhianati oleh suami dan ibu mertuanya. Mereka mengambil keuntungan dari celah dalam hukum, dan menghindari kecurigaan. Mereka sudah menikah, Tapi mereka belum mengajukan surat nikah” ucap Seol Ok menyimpulkan. 

Wan Seung menyuruh Seol Ok segera keluar karena sangat berbahaya didalam rumah. Seol Ok pikir kalau bukti yang ditemukan tidak cukup karena butuh sesuatu yang pasti. Saat itu Nyonya Nam mengetuk jendela mobil Wan Seung karena menelpnya.
“Aku sedang telepon dengan perusahaan asuransiku... Aku akan menyelesaikan panggilan ini dan keluar.” Ucap Wan Seung sengaja entupi wajahnya dengan masker dan meminta agar pihak asuransi datang
“Bagaimana ini bisa terjadi?” ucap Nyonya Nam melihat kondisi mobilnya.  Wan Seung mengaku sangat menyesal karena melamun...
“Tapi Tidak terlihat seperti kau menabrak...” kata Nyonya Nam. Wan Seung mengalikan kalau Sepertinya mobil Nyonya Nam itu baru.
Nyonya Nam ingin segera menyelesaikanya, Wan Seung mencoba menahan kalau mobil Nyonya Nam yang mengeluarkan asap. Nyonya Nam ingin segera kembali ke rumah. Wan Seung meminta agar menunggu karena Perusahaan asuransi akan datang lalu mengambil foto. 

Seol Ok sudah menaiki tangga lain dua dan melihat sebuah pintu kama dengan kunci seperti masuk rumah, ia teringat dengan mobil milik Nyonya Nam plat nomor 7853 dan Nomor rekening untuk deposit palsu dengan nomor belakang yang sama.
Ia menekan nomor 7853, pada tombol kunci dan pintu pun terbuka. Seol Ok mengeluarkan senter ingin melihat isi kamar, betapa terkejutnya melihat ada banyak foto pernikahan dan semua penganti wanitanya diberikan tanda silang merah, dengan arti sudah meninggal. Wan Seung memberikan Seol Ok agar Keluarlah karena Nyonya Nam baru saja masuk
Nyonya Nam masuk rumah seperti melihat Seol Ok terburu-buru. Suasana terasa berbeda. Akhirnya Seol Ok berpura-pura santai bertanya Apa yang terjadi. Nyonya Nam mengaku Tidak apa-apa. Saat itu anak dari Nyonya Nam pulang kerumah berpikir kalau waktunya tepat.
“Aku sudah memberitahumu tentang dia, kan? Ini anakku” ucap Nyonya Nam memperkenalkan anaknya. 

[3 minggu kemudian, hari pernikahan]
Wan Seun berteriak kalau keberatan dengan pernikahan  dan menurutnya tidak boleh terjadi. Ia meminta agar memBatalkan pernikahan ini. Nyonya Nam ingin tahu siapa pria yang  membuat kegaduhan di pernikahan. Wan Seung mengeluarkan borgolnya kalau ia anjing pelacak Seodong. Nyonya Nam terlihat binggung.
“Penipuan bersambung, perampokan khusus, melanggar hukum keuangan, menempa dokumen resmi,membantu dan bersekongkol bunuh diri. Kau ditangkap karena semua hal di atas... Jangan bergerak” ucap Wan Seung
“Bukti apa yang kau punya? Kenapa kau merusak pernikahan ini?” kata Nyonya Nam berani melawan
“Kau bilang Bukti? Tas itu” ucap Wan Seung. Nyonya Nam masih menyangkal dengan tas yang tak pernah lepas dari tanganya.

Seol Ok yang tersenyum melihat Wan Seung datang memberitahu ibu mertuanya kalau menjatuhkan cap segel di lantai. Nyonya Nam langsung panik mencari di bawah kursi dan akhirnya tersadar kalau dibohongi. Ia pun mengajak Seol Ok untuk pergi ke tempat yang aman.
“Tidak,Ibu. Aku akan mengantarmu ke kantor polisi.” Ucap Seol Ok lalu menyempritkan gas air mata pada calon suaminya. Si anak berteriak kesakitan dan langsung keluar dari ruangan.
“Apa kau... dengan detektif itu.. “ucap Nyonya Nam marah. Wan Seung menegaskan kalau mereka tidak begitu dekat.
Saat itu juga pria yang duduk sebagai tamu undangan langsung berdiri dengan kayu seperti gangster. Seol Ok hanya bisa melonggo. Wan Seung menegaskan kalau ia seorang petugas polisi dengan wajah sedikt panik. Seol Ok akhirnya menarik Wan Seung agar menjauh dari para Gangster.
“Sudah kukatakan bahwa pernikahan itu berbahaya.” Bisik Wan Seung
“Lalu bagaimana kita bisa menangkap komplotan ini?” keluh Seol Ok,  Wan Seung mengeluh Seol Ok terlalu sembrono
“Kenapa kau kesini? Kau ceroboh.” Kata Seol Ok kesal
“Bagaimana aku tidak melakukan apapun saat kau diculik? Apa itu tahi lalat di bawah matamu?” ejek Wan Seung 


Nyonya Nam melempar pisau dan  Wan Seung bisa menyelamatkan Seol Ok. Akhirnya perkelahian terjadi antara Wan Seung dan Gangster. Ketua Bae masuk ruangan memangil Wan Seung kalau sudah datang. Wan Seung dan Seol Ok mengeluh karena Tuan Bae  datang terlambat.
“Aku harus membawa ini.” Ucap Tuan Bae memperlihatkan surat Perintah Penangkapan.
“Kalian semua sudah mati, Ketua Bae ada di sini” kata Wan Seung bangga. Dan perkelahian polisi dengan gangster pun kembali terjadi.
Seol Ok memuji Tuan Bae yang terlihat gagah melawan gangster,Wan Seung tak kalah kembali melawan gangster. Nyonya Nam mencoba kabur, Seol Ok melihat Nyonya Na mengejek dengan bertanya mau pergi kemana. Nyonya Nam sangat marah pada Seol Ok karena selama ini membelikan semua tas mewah itu.
Wan Seung melawan gangster dan melihat Seol Ok yang dibawa oleh Nyonya Nam dan juga anak buahnya.  Tuan Baek mengatakan kalau akan mengurus semua jadi Wan Seung harus mengikuti mereka. Wan Seung berlari mengejar Seol Ok yang dibawa kabur melakui tangga darurat.

Seol Ok mencoba untuk melepaskan tangan yang menariknya, tapi tak punya kekuatan.  Wan Seung berteriak kalau Seol Ok adalah wanitanya. Akhirnya Seol Ok masuk ke dalam pintu berputar dan terjebak begitu juga Wan Seung, keduanya mencoba untuk segera keluar.
Saat itu juga Seol Ok terjatuh dan ditinggalkan begitu saja. Wan Seung pun menolong Seol Ok berdiri dan bergegas segera masuk ke dalam mobil mengejar Nyonya Nam yang pergi dengan mobil pengantin. Wan Seung mencoba menyalakan mobil, tapi tak bisa.
“Dari semua waktu.. Kenapa saat ini” keluh Seol Ok. Wan Seung terus berusaha menyalakan mobil.
“Dia mempelai laki-lakiku.” Teriak Seol Ok melihat anak Nyonya Nam mengendarai motor. Wan Seung sengaja membuka pintu dan membuat anak Nyonya Nam terlempar dari motornya.
“Kau memanggilnya mempelai priamu secara alami.” Keluh Wan Seung kesal lalu memberitahu Seol Ok kalau Mempelai pria Seol Ok sudah mati.


“Hei.. Kau akan mati jika mengendarai motor| seperti itu.” Ucap Wan Seung menarik anak Nyonya Nam dan memborgol di stir mobil
“Sungguh sialnya bagimu tertangkap di hari pernikahanmu” ejek Wan Seung. Saat itu Seol Ok langsung merobek gaunya lalu naik ke motor
“Ahjuma, apa yang kau lakukan?” tanya Wan Seung binggung
“Kita tidak bisa mengejarnya dengan mobil itu, jadi Naiklah” kata Seol Ok
“Aku tahu kau tidak punya lisensi.” Ucap Wan Seung. Seol Ok mengaku tak bisa mengemudikan mobil tapi bisa dengan motor.
“Aku sudah mendapat SIM untuk mengendarai sespan saat aku menjadi polisi wanita” ucap Seol Ok bangga
“Tidak setiap polis bisa mengarahkan sespan.” Balas Wan Seung. Seol Ok bertanya Wan Seung ingin naik atau tidak.
“Apa Kau benar-benar yakin?” ucap Wan Seung ragu, Seol Ok menganguk akhirnya Wan Seung mengambil helm dan naik ke belakang motor. 

Keduanya mencoba mengejer mobil Nyonya Nam dengan terlihat jelas mengunakan mobil hias pengantin. Nyonya Nam didalam mobil meminta supirnya agar bisa mengemudikan lebih cepat. Suami Nyonya Nam tak percaya kalau Seol Ok yang terus mengejar mereka
Nyonya Nam menelp seseoran meminta agar mengeluarkan mobil. Tiba-tiba dibelakang motor Seol Ok ada sebuah truk besar mengikuti. Wan Seung mengumpat kesal. Nyonya Nam terlihat bahagia, tapi Seol Ok bisa menerobos lampu sebelum merah dan membuat truk berhenti.
Seol Ok berhasil mensejajarkan motornya, lalu Wan Seung memecahkan kaca dengan helmnya. Mobil Nyonya Nam akhrinya berhenti dan terjadi tabrakan beruntun. Wan Seung siap menangkap, tapi anak buah Nyonya Nam ikut keluar siap dengan balo kayu.

Saat itu anak Nyonya Nam datang dengan mengemudikan mobil tanpa pintu, Wan Seung melihat mobilnya menuju ke arah Seol Ok dan berusaha menyelamatkan wanitanya.  Ia lalu kembali berkelahi dengan gangster, Nyonya Nam panik melihat banyak anak buahnya yang jatuh kesakitan.
“Kenapa dia mencoba membuat anak perempuan itu jatuh cinta padanya lagi?” keluh Seol Ok melihat pengemudi yang terkesima pada Wan Seung.
Wan Seung akan memborgol tangan si gangster, tapi Nyonya Nam menarik rambut Wan Seung, Seol Ok tak terima akhirnya membantu. Suami Nyonya Nam juga akhirnya ikut dengan saling menjambak. Keempat saling menjambak sambil berputar-putar, sampai akhirnya Wan Seung menarik rambut palsu suami Nyonya Nam dan terlihat rambutnya botak. 


Nyonya Nam kaget karena baru mengetahuinya, Suaminya Nyonya Nam berusaha menjelasan kalau itu tak benar. Akhirnya Nyonya Nam dan Seol Ok saling menjambak rambut seperti wanita yang sedang berkelahi
“Beraninya kau mencengkeram rambut ibu mertuamu?” teriak Nyonya Nam marah
“Beraninya kau menantang otoritas pemerintah?” ucap Seol Ok dan saat itu mobil polisi lainya datang menyuruh aga melepaskan karena Semuanya sudah berakhir.
“Apa kau sangat menyukai uang? Apa itu Cukup untuk mengganti kehidupan orang dengan itu?” kata Seol Ok marah
Akhirnya Nyonya Nam dibawa oleh mobil polisi dengan tatapan sinis. Anaknya pun merengek karena dibawa dengan borgol di stir mobil. Suami Nyonya Nam berteriak meminta agar dikembalikan wignya. Wan Seung mengembalikan wignya.

“Pengantin yang sudah mati pasti merasa sangat kesal. Mereka pasti bermimpi tentang hidup baru yang bahagia.” Ucap Seol Ok
“Inilah kenapa aku tidak menikah.” Komentar Wan Seung lalu melihat rok Seol Ok pendek.
Ia memberikan jas agar bisa menutupi kakinya, karena Ttdak baik bagi mata orang lain untuk melihat kakinya. Seol Ok menolak karena Wan Seung akan melihatnya lagi dan menggunakan itu sebagai alasan, mengaku benci orang-orang yang bertepung.
“Dibuang atau menjualnya. Aku tidak peduli” kata Wan Seung. Seol Ok tahu kalau Wan Seung akan menuntutny karena pengerusakan
“Kau akan menyebabkan kerusakan pada orang lain dengan membuka kakimu. Ini harus dianggap sebagai polusi.” Ejek Wan Seung
“Ini adalah informasi palsu dan penghinaan.”kata Seol Ok marah
“Aku mengatakan yang sebenarnya, jadi ini bukan informasi palsu.” Kata Wan Seung
“Itu menambah penghinaan terhadap dakwaanmu.” Balas Seol Ok marah
“Pak Kim, bawa wanita ini ke kantor polisi dan Bawa dia pulang dengan selamat... Bawa dia ke dalam mobil. Cepat!” teriak Wan Seung kesal 


Esok paginya, Wan Seung masuk ke kantor Real Estat Bogook, lalu berpikir kalau tempat ini berubah lagi, sambil mengejek kalau temanya itu seorang pria tua yang pemilih. Seorang pegawai menyapa Wan Seung bertanya apakah sedang mencari rumah.
“Tidak. Apa pemiliknya ada?” tanya Wan Seung. Si pegawai mengatakan kalau pemiliknya sedang keluar sekarang.
Akhirnya seorang pria tua datang bertanya pada Wan Seung apakah ingin pindah lagi. Wan Seung mengaku  Ada wanita aneh di lingkungannya dan dan sewanya sangat tinggi dan mendengar daerah Joongjin-dong murah jadi akan pindah kesana.
“Aigoo.. Kenapa kau mencari di Yeouido?.” Keluh si pria. Wan Seung pikir temanya itu tahu banyak orang.
“Kudengar ada banyak kejahatan di sana.” Komentar si pria sambil membuat secangkir kopi.
“Sementara kau berada disitu, Pindahkan aku ke Kantor Polisi Joongjin juga.” Pinta Wan Seung
“Seorang pensiunan yang merupakan makelar sekarang tidak punya kekuatan. Lalu Kenapa kau ingin pergi kesana?” tanya si pria
“Kepalanya dulu ada di Kantor Polisi Sinim.” Ucap Wan Seung. Si pria menyebut apakah itu Kepala Shin
“Aku juga mengenalnya. Kami bekerja di intelijen bersama.” Ucap Si pria
“Aku mencari orang tersebut... Ketua Kim.. “ kata Wan Seung dengan wajah serius.
“Apa kau... masih saja menyelidiki setelah kasus itu? Kau menangkap si pembunuh.” Kata si pria
“ Dia terbunuh di pusat penahanan Dan tersangka utama lari ke Filipina. Kasus ini belum berakhir.” Kata Wan Seung. Si pria yakin  Tidak ada yang pernah menemukan.
“Tapi aku yakin itu ada hubungannya dengan kematian Seo Hyun Soo.” Ucap Wan Seung. 


Seol Ok terlihat menatap jam di dalam restoran, dan bergegas saat jam 5 tepat kalau perlu memeriksa sesuatu. Kyung Mi binggung tapi mengingatnya kalau itu Pengumuman untuk calon yang lolos Seol Ok melihat Hasil skrining pertama dan Daftar calon yang lulus
“Apa kau berhasil atau Kau gagal?”tanya Kyung Mi akhirnya ikut melihat didepan komputer. 


Junior Polisi menghampiri Wan Seung bertanya apakah memang mendaftar untuk ditransfer ke wilayah lain. Wan Seung menganguk membenarkan. Si junior mengaku tidak tahu apa yang akan terjadi dan memberitahu Seseorang baru saja datang mencarinya.
“Apa Kau tidak melihatnya? Beberapa wanita” ucap Si junior
“Salah satunya dengan mata yang besar kan? Tentu saja. Dia merasa buruk karena mengambil cincin itu. Aku harus menangkapnya karena penggelapan.” Kata Wan Seung berpikir kalau itu Seol Ok
“Dia bilang namanya Seo Hyun Soo.” Ucap Si junior. Wan Seung kaget kalau namanya sama dengan cinta pertamanya.
Sebelumnya saat bertemu di lorong, Junior itu meminta agar memberikan kartu namanya. Si wanita yang terlihat anggun memberikan kartu naam bertuliskan nama Seo Hyun Soo dan ingin memberitahukanya pada Wan Seung kalau ia datang.
Wan Seung bertanya kapan Hyun Soo datang, Si junior pikir tepat sebelum Wan Seung masuk mungkin Lima menit. Wan Seung berlari keluar dari gedung mencoba mencari sosok Hyun Soo. Seorang wanita dengan pakaian putih berjalan masuk mobil, seperti sudah siap menabrak Wan Seung yang ada didepanya.
Bersambung ke episode 2

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



1 komentar:

  1. Akhirnya drama yg dtunggu sdh tayang. Ka lanjut sinopsisnya. Fighting..

    BalasHapus