PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 07 Maret 2018

Sinopsis Radio Romance Episode 12 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS

Tuan Lee bertemu dengan Soo Ho mengaku paham alasannya marah. Soo Ho ingin tahu darimana Tuan Lee mengetahuinya kalau Jika memang benar, katakanlah kenapa dirinya marah. Tuan Lee mengaku paham
“Jika aku sudah tahu reaksimu akan seperti itu..., maka aku akan lebih jujur lagi.” Ucap Tuan Lee merasa menyesal. Soo Ho meminta agar bisa jujur sekarang.

“Aku tak bisa memberitahumu bahwa kau diberhentikan karena tekanan JH pada pihak stasiun radio. Aku semakin yakin sejak bertemu CEO Nam. Sejujurnya..., aku tak mau DJku terluka.” Jelas Tuan Lee
“Biar kuberitahu satu hal lagi karena kau sudah bertemu CEO Nam. Aku sering melihat jadwalku bertambah dari artikel. Aku berpikir "Sepertinya aku akan tampil di drama ini, Aku akan main film ini." Hari ini..., aku tahu dari orang lain kalau tim kita diberhentikan karena aku.” Ungkap Soo Ho
“Kau sudah pernah mengatakannya padaku sebelumnya, 'kan? "Bukan hanya naskah drama yang harus kauikuti. Hidupmu juga bagai sebuah naskah drama." Begitulah perlakuanmu padaku.” Ungkap Soo Ho
“ Jika kau mau aku melakukan sesuai dengan keinginanmu..., maaf, aku tak bisa melakukannya. Aku akan mengurus semuanya sendiri.” Kata Tuan Lee 



Geu Rim kedinginan menerima telp Tuan Lee kalau sedang  di depan rumah Soo Ho. Tuan Lee kaget dengan udara yang cukup dingin. Geu Rim mengaku  mau dengar bagaimana perasaan Soo Ho dan menyelesaikan semua kesalahpahaman.
“Bagaimana perbincanganmu dengannya? Dia bilang apa? Apa dia masih marah?” tanya Geu Rim penasaran
“Kenapa kau menunggunya di luar? Apa tak ada kafe atau semacamnya? Kenapa seorang penulis menunggu di depan rumah DJnya? Aku akan membunuhmu sampai kau kena flu. Tunggulah di dalam. Telepon aku kalau kau sudah selesai bicara dengannya. Aku akan menjemputmu.” Kata Tuan Lee khawatir dengan nada tingginya.
“Jangan khawatir dan tidurlah dan Berhenti marah padaku, oke?” ucap Geu Rim lalu menutup telpnya. 

Tuan Lee masuk cafe dan melihat Jason sudah ada didalam. Jason pikir Bertemu diam-diam seperti ini terasa sangat baik dan menegangkan, Tuan Lee mengaku  sedikit lelah hari ini jadi ingin tahu apa yang ingin dikatakan Jason padanya.
“Aku penasaran kenapa kartu pos soal Ji Soo Ho sudah tak datang lagi. Dan Juga..., aku tak tahu apa Soo Ho tahu soal itu apa tidak. Kenapa kau bertanya padaku dan bukan langsung pada Soo Ho? Kau tahu apa yang tertulis di kartu pos, Apa kau sudah lihat tanggal, lokasi, pada kartunya?” kata Jason. Tuan Lee tak banyak bicara.
“Kudengar Penulis Song tinggal disini. Kenapa tidak telepon saja dia? Ada banyak pertanyaan yang harus kutanyakan padanya.”kata Jason
“Pertanyaan apa yang mau kau tanyakan?” ucap Tuan Lee
“Alasan kenapa Soo Ho hanya memikirkan dirinya saja. Hal-hal seperti itu.” Kata Jason penasaran 

Geu Rim mencoba menelp Soo Ho tapi tak dingkat merasa kalau ini caranya membalas dendam karena sebelumnya tak angkat teleponnya. Sementara Soo Ho yang ada di dalam mobil hanya menatap ponselnya lalu Manager Kim pun datang lalu masuk ke dalam mobil.
“Kenapa kau tak masuk Atau aku bisa ke rumahmu saja.” Ucap Manager Kim. Soo Ho mengaku kalau hanya ingin bertanya satu hal. Manager Kim ingin tahu apa itu.
“Aku tak tahu bagaimana caranya melindungi orang yang kusayang. Saat aku melakukan sesuatu untuk melindunginya..., semuanya malah jadi tambah parah. Aku tak tahu apa yang bisa kulakukan. Apa yang harus kulakukan? “ ucap Soo Ho galau
“Jika aku tahu..., apa aku akan jadi seperti ini?” ungkap Manager Kim. Soo Ho pikir benar juga
“Tapi..., Apa kau tahu rekaman yang disimpan Tae Ri?” ucap Manager Kim.
Soo Ho mengingatnya dan ingin tahu alasan Manager Kim yang merekamnya. Manager Kim pikir kalau Soo Ho tak ingat, lalu menceritakan Saat Soo Ho  masih kecil, dulu Ia selalu mengikutinya.  Bahkan saat Soo Ho sedang menghapal dialog naskah maka Ia juga ikut membaca bersama.
“Kau dulu sangat menggemaskan.” Komentar Manager Kim. Soo Ho seperti tak mengingatnya.
“Benar... Kapanpun kau latihan, kita selalu merekamnya. Lalu, hari itu..., untuk pertama kalinya..., kau memberitahuku mengenai kondisi keluargamu. Itu terekam dan Tae Ri mendengarkannya. Intinya..., aku minta maaf.” Kata Manager Kim
Soo Ho hanya bisa tersenyum, Manager Kim pikir sudah lama mereka tak latihan membaca dialog, dan membuatnya sedih. Soo Ho pikir kenapa ia harus melakukan bersama.  Manager Kim mengejek dengan siapa lagi Soo Hoo akan melakukanya. Soo Ho menjawab kalau itu dengan seseorang. Keduanya saling tersenyum seperti sudah tak ada dendam. 

Soo Ho sampai dirumah, Geu Rim langsung menghadangnya memberitahu Tiga jam, dua puluh tujuh menit. Soo Ho bingung apa maksudnya. Geu Rim mengatakan kalau ia sudah menunggu Soo Ho dan mengetahui pasti  takkan mengangkat teleponnya, lalu  takkan membukakan pintu rumahnya jadi memutuskan menunggu di luar rumah selama 3 jam 38 menit.
“Pokoknya..., aku sudah menunggu 3 jam 38 menit. Apa Kau masih tak mau bicara denganku?” ucap Geu Rim. Soo Ho hanya menatapnya.


Geu Rim mengaku kalau menelepon Soo Ho kalau memang mengingikan datang tapi tak bisa melakukanya.  Ia yakin kalau Soo Ho tak mau mengangkat teleponnya, tapi ia juga takut Soo Ho yang ingin menemuinya, tapi tak bisa melakukan karena masih marah jadi memutuskan untuk datang sendiri.
“Aku tahu kau menyesal karena sudah melukaiku..., jadi aku datang sendiri. Aku takut kau akan sendiri lagi.” Kata Geu Rim. Soo Ho hanya terdiam menatap Geu Rim.
“Coba Lihat? Tak ada jawaban lagi. Apa kau sebenci itu padaku? Kenapa?” tanya Geu Rim
“Bagaimana tidak membencinya? Aku takut kau akan meninggalkanku. Aku takut kau akan menderita karena diriku dan kehilangan semua yang kau sayangi.” Ungkap Soo Ho
“Kenapa aku harus menderita karenamu?” tanya Geu Rim. Soo Ho merasa kalau Geu Rim dipecat karena dirinya.
“Tapi aku jadi penulis utama berkat dirimu. Itulah kebenarannya. Dan Juga, tim kita tidak dibubarkan karenamu tapi karena ibumu.” Ucap Geu Rim. Soo Ho binggung maksud ucapanya.
“Kau mencoba menyelamatkan program radio kita... Aku mengerti... Aku sangat paham.” Kata Geu Rim.
“Geu Rim..  Boleh pinjam tanganmu?” kata Soo Ho, Geu Rim memberikanya,lalu Soo Ho menariknya agar bisa memeluknya. Keduanya pun berpelukan. 


Keduanya lalu masuk ke dalam rumah. Geu Rim pikir Soo Ho  butuh kenyamanan Soo Ho, Tapi Soo Ho mengaku baik-baik saja. Geu Rim melihat Soo Ho didapur menagku takut saat masak. Soo Ho pikir sudah selesai dan membawa ke meja makan.
“Apa ini? Apa Telur gulung?” ucap Geu Rim binggung melihat telur dadar tapi terlihat hancur.
“Hanya ini yang bisa kumasak... Kau pasti lapar. Makanlah.” Kata Soo Ho santai
“Kau pasti tak bisa melakukan apapun selain jadi bintang terkenal. Tunggu, aku akan memasakkan buatmu.” Kata Geu Rim percaya diri membuka jaket dan pergi ke dapur.
Geu Rim datang dengan roti panggang tapi semua menghitam,  Soo H heran melihat isi Roti. Geu Rim membela diri kalau Pemanggang roti Soo Ho aneh jadi hangus. Dan meminta agar membeli panggangan yang bagus. Soo Ho pikir tak mungkin bisa dimakan karena hangus.
“Kalau begitu tak usah dimakan.” Kata Geu Rim dengan tatapan sinis. Soo Ho pikir akan mencobanya. Saat itu Jason datang melihat Geu Rim
“Apa ini? Aku barusan dari rumahmu. Kenapa kau kesini?” ucap Jason lalu berkomentar kalau yang dimakan Soo Ho Kerak nasi. Soo Ho seperti memohon pada Jason agar bisa memantunya. 


Tuan Lee berbicara pada Tuan Kang kalau akan terus berdemo di depan kantor JH dan KBC besok. Tuan Kang mengumpat Tuan Lee yang mau mati.  Tuan Lee pikir Hanya itu yang bisa di lakukan. Tuan Kang meminta Tuan Lee untuk datang ke kantor besok pagi.
“Kenapa?Apa  Program kami akan lanjut?” tanya Tuan Lee penasaran
“Mengenai apa yang diucapkan Soo Ho tadi..., mari kita bicarakan. Dan Juga, aku tak tahan terus-terusan bersikap seperti ini. Paham?” ucap Tuan Kang. Tuan Lee menganguk mengerti dan akan bertemu esok. 


“Kurasa DJ dan penulisnya sudah baikan dan PD-nya juga mau berbaikan.” Komentar Tuan Lee melihat Soo Ho yang pulang mengantar Geu Rim. Soo Ho tak banyak berkomentar menyuruh Geu Rim masuk saja dan pergi meninggalkan rumah
“Kau harus dimarahi. Seorang penulis harusnya menulis, bukan malah mengikuti DJnya terus menerus..” keluh Tuan Lee
“Itu... Bukan karena dia seorang DJ sebenarnya... Aku menyukai Ji Soo Ho.” Ungkap Geu Rim lalu pamit masuk. Tuan Lee pun tak bisa berkata apa-apa lagi. 


Nyonya Nam bertanya apakah Soo Ho akan menandatangani kontrak dramanya. Soo Ho membenarkan dan mereka juga  sudah sepakat kalau akan tetap melakukan siaran. Nyonya Nam memuji Soo Ho yang memang puteranya karena sangat hebat dan bertekad kuat.
“Ibu... Kudengar Ibu membuat kesepakatan dengan KBC untuk mengeluarkanku, kau Tak perlu repot melakukannya lagi. Aku sendiri akan keluar dari JH.” Kata Soo Ho. Nyonya Nam seperti tak percaya 
“Ibu mungkin tak tahu..., tapi aku selalu bersungguh-sungguh dengan ucapanku. Jangan gunakan cap stempelku lagi.” Tegas Soo Ho lalu keluar dari ruangan. Nyonya Nam memanggilnya.
“Satu hal lagi... Kalau Anda mau bernegosiasi denganku..., hentikan semua yang sudah Ibu perbuat selama siaran itu dan buat mereka memanggilku lagi.” Tegas Soo Ho lalu pergi meninggalkan ibunya.  


Tuan Kang berbicara di telp dengan tasanya merasa tak mungkin bisa perusahaan mereka bergantung pada agensi dan menuruti kemauanya karena Tidak masuk akal. Tuan Lee duduk diruangan terlihat tersenyum mendengarnya.
“Aku akan mempekerjakan  Ji Soo Ho dan tim siarannya lagi... Itulah yang ingin kulakukan sejak awal... Benar sekali, Pak.” Kata Tuan Kang tersenyum bahagia juga.
“Apa?!!  Apa Aku tak punya kuasa apapun? Sudah kubilang aku akan melindungi siaranmu, 'kan?” ucap Tuan Kang kesal. Tuan Lee pun mengucapkan Terima kasih banyak dengan senyuman bahagia.
“Semuanya pasti akan kacau. Aku sudah memberikan slot jam 6 ke Seung Soo. Aku tak bisa memintanya kembali.” Kata Tuan Kang
“Kita akan melakukannya di slot tayang jam 4.” Kata Tuan Lee
“Mana boleh kau ambil jam 4! Itu slot Kim Won Hee dan Yang Se In. Apa Kau tak tahu betapa populernya siaran mereka? Tak boleh. Apa Sudah gila?” ucap Tuan Kang kesal
“Bukan jam 4 itu.” Kata Tuan Lee. Tuan Kang kaget maksudnya itu Soo Ho akan siaran jam 4 subuh.  Tuan Lee hanya bisa tersenyum. 



Geu Rim datang langsung memeluk Soo Ho mengatakan kalau  Ada berita bagus, kalau Siaran mereka sudah  boleh lanjuti lagi. Soo Ho pikir sudah mengatakanya sebelumnya. Geu Rim bertanya apakah Soo Ho yang mewujudkannya.
“Siapa yang memberitahumu?”tanya Geu Rim. Soo Ho mengatakan kalau PD Lee menelepon tadi.
“Tapi mulai sekarang kita takkan tidur nyenyak lagi.” Ucap Geu Rim. Soo Ho binggung apa maksudnya.
“Siaran kita diubah ke jam 4 subuh.” Kata Geu Rim. Soo Ho kaget mendengarnya. 

Soo Ho bertemu dengan Tim Tuan Kang mengaku tak bisa, karena Ia dalah Ji Soo Ho. Tuan Kang mengaku tahu tentang  hal itu. Soo Ho ingin tahu apa yang akan dilakukan Tuan Kang di jam 4 shubuh, karena selama ini  hanya mengikut saja tapi takkan berhasil.
“Aku akan mendiskusikannya lagi dengan Pak Manajer Stasiun.” Kata Soo Ho lalu berdiri dari tempat duduknya.

“Jangan bersikap sombong... Slot tayang, tema programnya dan lelucon yang dibawakan DJ, semuanya keputusan PD-nya. Kau mungkin akan melakukannya atau tidak dilihat dari waktunya tapi bagi kami, apa kami bisa melakukannya atau tidak , Jadi aku tak bisa..” Jelas Tuan Lee
“Seperti halnya duniamu punya aturannya sendiri, duniaku juga punya aturan tersendiri. Apa yang akan kulakukan jam 4 subuh seperti itu saat tak ada satupun pendengar? Aku memilih apa yang mau aku lakukan?” balas Soo Ho

“Bagaimana kalau aku melakukan berdasarkan keinginanmu..., dan semua yang kuharapkan malah hancur berantakan? Maka semuanya kembali lagi, apa aku bisa melakukannya atau tidak.” Balas So Ho
“Berarti kami akan melanjutkannya tanpamu.” Ucap Tuan Lee
“Kalau begitu, aku harus keluar.”kata Soo Ho. Tuan Lee mempersilahkan. Geu Rim yang ada diruangan pun kebingungan. 


Soo Ho kembali ke rumah melihat sebuah kartu pos bertuliskan [Ji Soo Ho si pembunuh. Ingatlah kejadian Maret 2006!] Lalu akhirnya masuk kamar mengeluarkan sebuah kotak dengan banyak amplop dan bertuliskan [Untuk pujaan hatiku, Geu Rim] lalu dibagian bawahnya [Dari si pemalu Woo Ji Woo]

Nyonya Nam membaca Laporan yang dibuat Jason kalau Song Geu Rim bertemu Soo Ho pertama kali 12 tahun silam. Jason pikir  Mereka pasti sudah ditakdirkan bersama, Seperti di film-film, lalu menurutnya  12 tahun lalu adalah saat dimana Soo Ho mencoba bunuh diri.
“Itu laporan yang salah... Dia syuting film hingga larut malam dan sangat kelelahan.” Kata Nyonya Nam seperti ingin menutupi
“Penjelasan macam apa itu?” keluh Jason. Nyonya Nam menyakinka kalau Itulah yang sebenarnya.
“Apa Soo Ho masih sering bermimpi buruk?” tanya Nyonya Nam 

Soo Ho tertidur dikamarnya, seperti bermimpi bertemu dengan temanya yang dirawat memberikan sebuah Amplop kalau itu yang terakhirnya jadi meminta agar diberikan pada Geu Rim untuk terakhir kalinya.
“Saat aku menang babak final besok..., maka aku akan memberitahu semuanya padanya.” Ucap Teman Soo Ho.
Soo Ho membawa surat dan sengaja menaruh dalam laci meja belajarnya, tertulis [Untuk pujaan hatiku, Geu Rim] Ia tak menyampaikan semua surat temanya untuk Geu Rim. Akhirnya Soo Ho terbangun dari tidurnya dengan wajah ketakutan, lalu Geu Rim menelp mengaku kalau ingin berkencan jadi meminta agar bisa keluar. 

Keduanya duduk di terminal bus dengan udara yang sangat dingin,  lalu sat didalam bus pun Soo Ho tetap diam. Akhirnya  Geu Rim bercerita Saat bekerja larut malam demi naskah dan harus mengerjakan semua pekerjaan maka biasanya naik bus dini hari. 
“Apa kau pernah naik bus jam segini? Mi instan cup cocok sekali dimakan sekarang. Apa Kau tak lapar?” tanya Geu Rim  So Ho hanya diam saja.
“Lucu sekali.. Aku naik bus jam 4 subuh dengan seorang bintang terkenal dan berbincang dengannya..., dan juga memegang tangannya.” Kata Geu Rim lalu sengaja memegang erat tangan Soo Ho, Soo Ho pun membiarkanya.
Bus berhenti di halte berikutnya, beberapa orang masuk salah satunya mengunakan earphone. Soo Ho ingin melepaskan tangan Geu Rim, tapi Geu Rim tetap ingin mengenggam tangan Soo Ho tanpa peduli orang akan melihatnya. Soo Ho pun pasrah lalu dengan senyuman menaiki bus. Saat di perjalan Soo Ho melihat banyak orang yang berkerja dan selesai berkerja di pagi hari. 


“Soo Ho... Tak bisakah kau siap siaran jam 4 subuh itu? Aku tahu selalu memintamu melakukan banyak hal demi program radio kita. Aku tidak tahu sejak kapan itu bermula...,tapi aku tak bisa membayangkan program kita dengan DJ lain. Aku juga tahu, kau pasti takut. siaran jam 4 subuh...” ungkap Geu Rim.
“Tapi apa Kau tahu? Jika kau tahu..., maka kau harusnya jangan memintaku melakukannya.” Kata Soo Ho
“Baiklah. Aku tak tahu.. Siaran jam 4 subuh juga membuatku takut. Namun kita bisa melakukannya bersama. Aku tak tahu akan semelelahkan apa jadinya siaran jam 4 pagi atau naskah seperti apa yang harus kutulis. Aku juga takut. Namun..., aku ingin percaya dengan kemampuan suaramu dan mencobanya. Itulah yang kupikirkan. Tak bisakah kita melakukannya bersama?” ungkap Geu Rim memohon. 


Geu Rim menuliskan naskah [Ji Soo Ho's Radio Romance] dengan senyuman lalu menuliskan Note “Suara Ji Soo Ho yang ingin kudengar pada pukul 4 subuh , Aku mau mendengarkannya sendiri”
Saat itu Tuan Lee masuk ruangan melihat Geu Rim yang tertidur diruangan lalu sengaja duduk dengan diam sambil membaca majalah. Geu Rim akhirnya terbangun, Tuan Lee mengejek kalau Geu Rim  pasti sudah siap karena tidur 3 jam. Geu Rim ingin tahu Kapan Tuan Lee tiba
“Kau sudah selesai sebelum tidur, 'kan? Aku yakin naskahnya akan sangat menakjubkan karena kau bisa tidur 3 jam.” Ucap Tuan Lee
“Apa Aku tidur selama 3 jam? Bagaimana kau bisa tahu?” kata Geu Rim.  
Tuan Lee ingin meminta naskahnya. Geu Rim menunjuk naskahnya dan akan mencetaknya setelah cuci muka jadi Tuan Lee bisa membacanya. Tuan Lee melihat naskah dan membaca note yang dituliskan Geu Rim  [Suara Ji Soo Ho yang ingin kudengar pada pukul 4 subuh Aku ingin mendengarkannya sendiri.] lalu memutuskan untuk tak membacanya. 


Geu Rim mencoba menelp, Joon Ho panik arena 30 menit lagi dan tak tahu kalau Soo Ho tidak datang. Ia berpikir kalau siaran pertama mereka akan dibatalkan. Geu Rim mencoba menelp, sampai akhirnya Tuan Lee datang langsung mengambil ponsel dari tangan Geu Rim.
“Soo Ho..  Aku tahu bagaimana perasaanmu saat kau setuju melakukan siarannya... Aku tahu tanggung jawab yang kau emban. Tapi Aku akan menunggumu.” Kata Tuan Lee lalu mengajak dua orang timnya untuk masuk saja.
Geu Rim masih binggung kalau Soo Ho Tak mengangkat telpnya, lalu menyakinkan Tuan Lee kalau Soo Ho pasti datang. Tuan Lee merasa itu tak terjadi. Saat itu tiba-tiba Soo Ho datang dan langsung masuk ruang siaran tanpa banyak bicara. Tuan Lee pun memberitahu kalau mereka akan mulai. 

"Pukul 4 subuh... Mungkin sekarang sudah pagi hari menurut beberapa orang, atau malam hari menurut orang. Beberapa pendengar mungkin sudah bangun dan sedang mengusap mata..., di saat pendengar lainnya masih tertidur pulas dan mungkin baru akan tidur. “ ucap Soo Ho saat siaran. Geu Rim menatap Soo Ho seperti tak percaya
“Untuk beberapa orang, mereka merasa kesepian karena mereka tak bisa tidur. Untuk beberapa orang, mungkin ini waktu yang melelahkan karena mereka tak bisa bangun. Di suatu tempat, pukul 4 subuh antara malam dan pagi hari. Ji Soo Ho's Radio Romance akan dimulai.” Ucap Soo Ho bisa membayangkan saat pergi dengan Geu Rim.
Geu Rim menuliskan dalam layar Lagu pertama adalah "We Are" oleh Woo Won Jae.” Lalu Soo Ho pun membacanya. Joon Ho pikir Tuan Lee gila karena memainkan lagu hiphop jam 4 shubuh. Tuan Lee pikir kalau Lagunya enak.
“Aku tahu kau pasti datang... Aku tahu itu.” Ucap Geu Rim menatap Soo Ho yang duduk sampinya. 



Mereka akhirnya menyelesaikan siaran, Tuan Lee mengucapkan Terima kasih sudah datang 10 menit sebelum siaran dimulai dengan nada menyindir.  Geu Rim memberitahu Tuan Lee kalau  akan menjadi alarm bagi Soo Ho dan memastikan tidak terlambat lagi jadi Jangan khawatir.
Soo Ho tak banyak bicara menyuruh Geu Rim segera pergi. Geu Rim pamit pergi pada Tuan Lee dan bergegas mengikuti Soo Ho.

Geu Rim ingin tahu kemana mereka akan pergi.  Soo Ho pikir Banyak tempat yang ingin didatangi bersama Geu Rim jadi menyuruhnya masuk dan bicara di dalam. Saat Geu Rm akan masuk, Tuan Lee langsung datang menutup pintu mobil. Soo Ho dan Geu Rim binggung melihatnya.
Bersambung ke episode 13

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar