PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 21 Maret 2018

Sinopsis Radio Romance Episode 15 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS

Soo Ho masuk rumah dan langsung memeluk Geu Rim yang sudah menunggu. Dalam pelukan Soo Ho, Geu Rim bertanya Apa maksudnya Soo Ho yang membunuh Woo Ji Woo dan Kenapa Soo Ho bilang bahwa Ia Woo Ji Woo. Soo Ho terdiam mendengar pertanyaan Geu Rim. Geu Rim meminta agar Soo Ho bisa mengatakannya.
“Kalau dipikir-pikir, ada pria lain di sampingmu di rumah sakit itu. Apa Itu Woo Ji Woo?” ucap Geu Rim mengingat saat dirumah sakit kalau ada dua pria di jendela lantai dua.
“Tidak bisakah kau memberitahuku? Aku juga ingin tahu.” Kata Geu Rm memohon sambil menatap Soo Ho
“Ji Woo sudah meninggal di usia 16 tahun karena aku.” Cerita So Ho menahan rasa sedihnya. 

Flash Back
Dari siaran radio diberitahu kalau Woo Ji Woo yang berhasil masuk ke semifinal, keduanya berpelukan dan terlihat sangat dekat satu sama lainya. Ji Woo sangat bahagia karena akhirnya bisa masuk ke babak final.
“Saat masih muda, aku bertemu dengan satu-satunya temanku di rumah sakit, dan itu Ji Woo. Ji Woo mengidap penyakit yang mematikan dan tinggal di rumah sakit sejak berusia 10 tahun. Tapi dia kuat dan penuh semangat. Dia bilang akan segera mati, tapi hidupnya lebih bahagia daripada hidupku. Dia luar biasa.”
Soo Ho dan Ji Woo duduk di halte bus dengan menatap Geu Rim yang duduk sendirian. Lalu keduanya mengikuti bus yang dinaiki Geu Rim dan terus menatapnya tanpa berkedip. Keduanya seperti sama-sama jatuh cinta dengan Geu Rim.
“Saat memenangi babak final besok, aku akan mengungkapkan perasaan kepadanya.” Ungkap Ji Woo yang duduk disamping Soo Ho. 


“ Dan, orang yang Ji Woo sukai adalah kau, Geu Rim.Aku juga menyukaimu.” Ungkap Soo Ho. Geu Rim kaget kalau orang itu adalah dirinya.
“Kalau begitu, siapa yang saat itu di lorong rumah sakit?” tanya Geu Rim.  Soo Ho mengaku kalau itu dirinya
“Kenapa kau tidak mengizinkanku melepas penutup mataku? Kenapa kau bilang kalau kau adalah Ji Woo?” tanya Geu Rim
“Aku...Aku takut... Aku menyukai gadis yang disukai temanku.” Ungap Soo Ho 

Flash Back
Soo Ho dan Ji Woo melihat Geu Rim bermain salju dengan tatapan bahagia.  Lalu Soo Ho menceritakan kalau suatu ketika melihat Geu Rim yang berjalan  di perjalanan pulang bahkan mengikutinya tanpa berpikir. Saat itu Geu Rim sempat melihat Soo Ho yang mengikutinya tapi tak sadar kalau Soo Ho adalah orang yang ada dirumah sakit.
“Setelah itu, aku sempat menemuimu tanpa memberi tahu Ji Woo. Namun, aku tidak bisa memberanikan diri untuk memberitahunya bahwa aku telah diam-diam menemuimu.” Akui Soo Ho
Di dalam gereja, Soo Ho menemui Geu Rim dan akhirnya menciumnya, saat itu Ji Woo melihatnya. Setelah itu Ji Woo mengirimkan pesan pada Soo Ho “Final kontes menyanyinya hari ini. Kau harus Datang”

Soo Ho akhirnya datang  ke "Aula KBC, Kontes Menyanyi" lalu teringat kembali ucapan Ji Woo “Jika aku memenangi kontes menyanyi itu, maka aku akan memberi tahu Geu Rim bahwa aku menyukainya.” Ponsel Soo Ho berdering dan memilih untuk pergi, tapi tak sengaja bertabrakan dengan Geu Rim yang akan masuk ke dalam gedung.
Soo Ho yang kaget memilih untuk kabur dan ponselnya terus saja berdering, lalu melihat Ji Woo ada diseberang jalan terus menelpnya. Soo Ho yang panik memilih untuk pergi, Ji Woo mengejarnya tanpa meliha ada sebuah truk dan akhirnya tertabrak lalu meninggal.

“Karena aku... Dia meninggal karena aku... Aku bahkan tidak datang ke pemakamannya... Aku tidur selama berhari-hari. Aku tidak melakukan apa pun selama berminggu-minggu... Aku hanya tidur... Setelah itu... Sejak saat itu, aku kesulitan tidur...” ungkap So Hoo.
“Aku tidak mau menemuimu lagi. Tapi saat berjumpa denganmu, aku tidak bisa menahan diriku. Aku tahu itu salah, tapi aku makin menyukaimu.” Akui Soo Ho
“Ji Soo Ho... Aku pasti telah mengingatkanmu tentang Woo Ji Woo selama ini.” Ungkap Geu Rim dan akhirnya memeluk Soo Ho dengan erat. 

Geu Rim masuk ke dalam kamar seperti tak percaya kalau telah mengonsumsi obat tidur sejak saat it. Soo Ho malah balik bertanya apakah keadaanya baik-baik saja. Geu Rim bertanya mengenai apa maksudnya. Soo Ho ingin tahu apakah Geu Rim tidak kecewa setelah mendengar yang terjadi.
“Kenapa harus begitu? Kau Ji Soo Ho dan Woo Ji Woo adalah teman yang kau sayangi. Saat ini, Ji Soo Ho yang kucintai.” Kata Geu Rim. Soo Ho pun bisa tersenyum mendengarnya. 

Nyonya Nam memberitahu Tuan Ji kalau Pers akan datang di acara ulang tahun Soo Ho jadi meminta agar menyiapkan diri. Tuan Ji mengaku sudah terbiasa dengan acara semacam itu jadi menyuruh istrinya agar Tenang saja dan sibuk dengan ponselnya karena seseorang tak mengangkat telpnya, lalu sebuah pesan masuk
“Apa Kau bahagia setelah menghancurkan hidupku? Aku sudah tidak punya apa-apa dan akan Aku ungkapkan segalanya. Aku akan memberi tahu semua orang bahwa keluargamu palsu.”
Tuan Ji melihat pesan Da Seul langsung mengumpat marah dan panik lalu bertanya pada istrinya apa yang harus mereka lakukan.  Nyonya Nam pun kesal dengan Tuan Ji karena harus selalu turun tangan untuk membersihkan namanya.
“Jangan seperti itu... Aku butuh bantuanmu untuk menyelesaikannya.” Ucap Tuan Ji memohon.
“Selesaikan saja sendiri... Aku sudah melakukan semua yang kubisa.” Kata Nyonya Nam kesal
“ Aku memang turut bersalah, tapi kau juga memojokkannya. Kenapa kau tidak membujuknya?” keluh Tuaan Ji
“Jadi apa  Maksudmu ini salahku?” kata Nyonya Nam Sinis. Tuan Ji mengaku bukan seperti itu maksudnya.
“Aku hanya bilang kau turut bertanggung jawab.” Ucap Tuan Ji. Nyonya Nam makin marah mendengarnya.
“Saat aku mengalami keguguran, kau membawa Ji Soo Ho ke rumah. Pers dan rumor itu terus menggangguku. Itu sangat menyakitkan sampai membuatku ingin mati. Jika mereka mengetahui soal Soo Ho dan kita, tamatlah riwayat kita!” tegas Nyonya Nam
“Soo Ho tidak mau mendengarkanku lagi. Jadi Bawa dia kembali bagaimanapun caranya.” Perintah Nyonya Nam, Tuan Ji pun tak bisa berkata-kata lagi. 


Geu Rim membuka kulkas lalu berkomentar kalau Kulkasnya itu benar-benar seperti Soo Ho. Sementara Soo Ho sedang berbicara di telp dengan nada kesal memberitahu kalau tidak akan datang dan tidak akan mebiarkan pers mengambil fotonya.
“Kau harus datang. Itu acara ulang tahunmu.” Ucap Tuan Ji membujuk. Diam-diam Geu Rim mendengar dari depan kulkas.
“Untuk apa reporter datang ke acara ulang tahunku? Jadwalku padat besok. Sudahlah” kata Soo Ho lalu menutup pintu.
Geu Rim berjalan mendekati Soo Ho menanyakan keadaanya, Soo Ho mengangguk. Geu Rim mengaku kalau ingin memasak untuk Soo Ho tapi ternyata tidak punya apa-apa di kulkas. Soo Ho hanya terdiam. Geu Rim melihat jam tanganya tepat pukul 12 malam.
“Selamat ulang tahun, Soo Ho.” Ucap Geu Rim. Soo Ho pun tersenyum bahagia mendengarnya karena Geu Rim adalah orang pertama yang mengucapkanya. 

Soo Ho berbaring di tempat tidurnya dengan wajah tegang, Geu Rim berbaring disamping Soo Ho dengan bertanya apakah ingin menepuk atau bernyanyi agar Soo Ho tertidur.  Soo Ho hanya terdiam seperti tegang karena Geu Rim ada disampingnya.
“Jadi Itu sebabnya kau tidak bisa tidur... Tatapanmu kosong ke langit-langit.... Sudah kubilang, aku akan membantumu tidur... Apa Kau akan bergadang semalaman seperti itu? Berhentilah berakting.. Kenapa kau begitu malu?.” Ejek Geu Rim. Akhirnya Soo Ho pun memiringkan badanya dan keduanya saling menatap diatas tempat tidur
“Bolehkah aku memegang tanganmu?” tanya Soo Ho sopan. Geu Rim pun memberikan tanganya dan Soo Ho pun memejamkan matanya, Geu Rim masih terus menatap Soo Ho seperti ingin memastikan kalau sudah tertidur lelap. 


Di sebuah ruangan, Nyonya Nam sibuk menyuruh pegawainya agar memasang spanduk besar perayaan ulang tahun Soo Ho.  Sementara Tuan Ji sibuk menelp dan kebingungan karena Da Seul yang menonaktifkan ponselnya lagi, lalu tiba-tiba Da Seul sudah ada didepan pintu.
“Hei, Kau... Kenapa kau kemari?” tanya Tuan Ji panik melihat Da Seul datang ke tempat perayaan ulang tahun Soo Ho.
“Ini luar biasa... Kau membuatku menderita, tapi malah bersenang-senang di sini.” Ucap Da Sel lalu berjalan mendekati Nyonya Nam. Tuan Ji panik meminta Da Seul agar tak mendekat.
“Anda cukup berkuasa untuk membatalkan konferensi pers. Dan Tidak banyak yang bisa kulakukan. Jadi Aku akan terus mengikuti dan mengganggu Anda... Aku sudah memberimu peringatan terakhir... Nam Joo Ha... Setelah jatuh ke titik terendah, kini tidak ada satu pun yang membuatku takut. Semua perbuatan Anda kepadaku...” ucap Da Seul. Tuan Ji mulai memperingatkan Da Seul
“Semua perbuatan kita.. Aku akan mengungkap segalanya...” tegas Da Seul
“Apa Menurutmu kau bisa menanganinya? Skandalmu dengannya juga akan menghancurkanmu. Kau akan dikubur hidup-hidup.” Kata Nyonya Nam mengancam

“Aku sudah dikubur saat ini. Aku tidak akan lebih menderita daripada sekarang. Aku telah kehilangan segalanya, jadi tidak ada yang berarti lagi. Aku akan mengungkap segalanya... Anda  miliki keluarga palsu... Anda pembohong..Aku datang untuk menakuti Anda. Jadi Sampai nanti di pesta.” Ucap Da Seul lalu beranjak pergi.
“Aku akan mencari cara untuk menghentikannya...Pukul berapa media akan datang?” kata Tuan Ji.
Nyonya Nam sedikit panik memberitahu Kurang dari satu jam dan ingin tahu dengan Soo Ho. Tuan Ji tak banyak berkata-kata keluar dari ruangan. Nyonya Nam kebingungan dengan keadaanya sekarang.



Geu Rim pulang berbelanja lalu menelpnya bertanya bagaimana cara membuat sup rumput laut karena tidak mau mengikuti resep di internet dan ingin membuatnya seperti buatan Ibunya. Nyonya Jo ingin tahu untuk siapa sup nya dibuat dan menebak kalau  itu untuk Ji Soo Ho. Geu Rim hanya bisa tersenyum.
Sementara Soo Ho masih tertidur di kamarnya dan terlelap, sampai akhirnya membuka mata melihat Geu Rim sudah ada didepanya. Geu Rim langsung mengejek Soo Ho yang mengaku kalau mengidap insomnia atau kesulitan tidur.
“Kau sama sekali tidak bangun.” Ucap Geu Rim. Soo Ho heran karena Geu Rim mengetahuinya.
“Kukira kau akan bangun, jadi aku menatapmu tidur.” Ungkap Geu Rim. Soo Ho pun mengucapkan Terima kasih.
“Selamat ulang tahun, Soo Ho... Apa Kau mau melakukan apa hari ini? Ini hari ulang tahunmu, jadi, katakan keinginanmu. Cepat Beri tahu aku.” Kata Geu Rim
“Kurasa...Aku ingin bermalas-malasan... Kita bisa makan, tidur, dan beristirahat... Aku mau pergi ke tempat tenang dan berduaan denganmu.” Kata Soo Ho
“Aku sudah membuat sup rumput laut, Jadi Keluar dan makanlah. Setelah itu, kita bisa membuat rencana.” Kata Geu Rim mengajak Soo Ho keluar adri kamar. 


Nyonya Nam mencoba menelp Soo Ho seperti tak juga diangkat lalu akhirnya mencoba menelp "Manager Kim".  Sementara Geu Rim dan Soo Ho sudah ada di depan meja makan dengan sup rumput laut saat ulang tahun. Geu Rim menceritakan kalau udah  menyamar untuk membelikan kue dan berbelanja di pagi  hari.
“Aku merasakan bagaimana rasanya menjadi bintang papan atas. Karena pernah diliput media, maka aku takut orang-orang akan mengenaliku.Sebenarnya aku ingin memberimu kado, tapi tidak bisa. Kau sudah memiliki semua yang kau butuhkan. Jadi, aku ingin memberimu hal lainnya, tapi ternyata tidak bisa.”cerita Geu Rim. Soo Ho hanya diam saja sambil menatap Soo Ho
“Aku tidak bermaksud untuk melewatkannya... Aku sedang mencari sesuatu yang bisa menyentuh perasaanmu. Bisakah kau memberiku petunjuk?” kata Geu Rim, tapi Soo Ho hanya terdiam sambil tersenyum.
“Apa? Kenapa kau tersenyum? Apa yang kau sukai?” keluh Geu Rim. Soo Ho tak menjawab hanya memakan sup buatan Geu Rim
Geu Rim ingin tahu apakah rasanya enak, Soo Ho merasa kalau ada rasa yang kurang. Geu Rim kesal menyuruhnya agr jangan dimakan karena berusaha keras membuatnya. Soo Ho kembali mencoba dan merasa kalau rasanya aneh.
“Jangan dimakan. Aku akan mengambilnya.” Ucap Geu Rim akan mengambil mangkuk supnya. Tapi Soo Ho malah menariknya agar berdiri lebih dekat.
“Aku tidak membutuhkan kado.” Ucap Soo Ho mengoda. Geu Rim pun tersenyum menatap Soo Ho. 


Nyonya Nam tak bisa menelp Soo Ho sampai akhirnya naik ke atas panggung, karena sudah banyak fans dan wartawan yang datang. Ia langsung mengucapkanTerima kasih telah menghadiri pesta ulang tahun Soo Ho. Jason melihat dari lantai atas saat Nyonya Nam berbicara
“Tapi maafkan aku harus mengabarkan ini, Soo Ho sedang sakit. Dia tidak akan bisa hadir...” ucap Nyonya Nam
“Sudah lama sekali Soo Ho tidak menghadiri acara resmi. Apakah rumornya benar?” pikir Repoter. Sementara beberapa fans binggung dan khawatir kalau Soo Ho sakit keras.
“Suamiku sudah pulang untuk merawatnya dan Soo Ho sangat meminta maaf. Dia memintaku mewakilinya untuk meminta maaf. Kepada penggemar dan reporter, aku sungguh meminta maaf. Kita akan melanjutkan acaranya.” Ucap Nyonya Nam akhirnya sengaja memutar video yang dibuat oleh Soo Ho.
Jason melihat video dengan Soo Ho tersenyum mengatakan pada semua pengemarnya “Terima kasih telah menghiburku dan keluargaku. Dukungan kalian sangat berarti bagiku. Aku akan berusaha lebih keras untuk tampil lebih baik. Semuanya, terima kasih karena selalu ada untukku dan memberiku kasih sayang. Terima kasih. Aku sangat bahagia.” Jason menatap Nyonya Nam dan semua yang ada di lantai bawah seperti tak percaya melihatnya. 


Geu Rim dan Soo Ho mengosok gigi bersama sambil bergandengan tangan. Geu Rim merasa kalau terlihat seperti adegan di sebuah drama,  San Soo Ho tidak terasa seperti selebriti saat melihatnya sedang mengosok gigi. Soo Ho heran kalau begitu dirinya terlihat seperti apa.
“Kau terasa seperti priaku.” Ungkap Geu Rim bangga, Soo Ho pun tersenyum bahagia.
“Ada sesuatu yang ingin kuberikan kepadamu”kata Soo Ho dengan wajah serius. 

Soo Ho mengaku seharusnya memberikannya sejak dahulu karena terlambat dengan memberian sebuah kotak. Geu Rim melihat banyak surat yang bertuliskan "Untuk Inspirasiku, Geu Rim" . Soo Ho memberitahu kalau itu adalah surat-surat yang ingin Ji Woo berikan kepada Geu Rim. 

Flash Back
Ji Woo meminta Soo Ho agar menitipkan suratnya, Akhirnya Soo Ho sengaja menaruh di depan pintu dan mengetuk pintu setelah itu langsung kabur. Geu Rim keluar dari ruangan binggung karena tak ada orang dan menemukan surat di lantai.
Soo Ho tahu kalau Besok finalnya, Ji Woo memberikan surat kalau Ini yang terakhir jadi meminta agar memberikan kepada Geu Rim untuk kali terakhirnya. Soo Ho pun menerima surat dengan tulisan "Untuk Inspirasiku, Geu Rim"
“Saat memenangi babak final besok, maka aku akan memberi tahu dia segalanya secara langsung.” Ucap Ji Woo
Soo Ho akhirnya pulang dan sengaja menaruh semua surat Ji Woo dibawah meja belajarnya. 

Akhirnya Geu Rim membaca surat yang dituliskan Ji Woo dan bertanya apakah Soo Ho pernah membaca surat-surat itu. Soo Ho mengelengkan kepala.  Geu Rim melihat dibagian depan suratnya memang untuk dirinya tapi tidak menulis untuknya.
“Kurasa dia menulis semua ini untukmu.” Kata Geu Rim. Soo Ho binggung dan membaca surat yang dituliskan Ji Woo.
"Kepada Soo Ho... Hai, Soo Ho...Kau pasti terkejut melihatku menulis surat untukmu di surat yang kutujukan kepada Geu Rim. Itu Karena aku tahu kau mulai sangat menyukai dia sampai belum pernah memberikan surat-suratku kepadanya.”
Flash Back
Ji Woo sengaja menuliskan surat sebenarnya untuk Soo Ho di rumah sakit
“Itu sebabnya aku memutuskan untuk menulis surat untukmu saja. Kapan kamu akan membaca surat ini, ya? Apa kau Sudah mengungkapkan perasaanmu kepada Geu Rim hari ini? Dari wajahmu tampak jelas bahwa kau menyukainya. Kuharap kau dan Geu Rim, orang-orang yang paling kusukai, akan bahagia bersama. Entah kapan kau akan membaca ini, tapi Soo Ho, kuharap kau akan selalu bahagia meski aku pergi.”
"Aku merasa seperti menyela cinta antara Ji Woo dan Soo Ho. Ji Woo memberimu kado ulang tahun yang luar biasa, kan?” ucap Geu Rim. Soo H hanya bisa terdiam karena selama ini ternyata salah menduga tentang teman lamanya. 


Tae Ri berjalan dengan manager Kim bertanya dengan blak-blakan apakah ingin berkencan denganya. Manager Kim hanya diam saja. Tae Ri pikir sebaiknya datang ke pesta ulang tahun Soo Ho.  Manager Kim pikir Tae Ri tidak pantas berada di sana saat ini. Tae Ri binggung apa maksudnya
“Pikirkanlah... Maukah Soo Ho bersamamu di hari ulang tahunnya? Astaga. Dasar  bodoh sekali.” Keluh Manager Kim
“lalu Kenapa kau mengajakku kemari?” tanya Tae Ri heran
“Apa Kau ingat ucapanmu saat mabuk? Kau bilang akan terus menangis jika berhenti bicara Atau bicaralah jika kamu mau. Aku akan mendengarkan.” Kata Manager Kim dan mengajak mereka terus jalan.
Saat itu seseorang mengayuh sepedanya dan hampir menabrak Tae Ri, Manager Kim dengan sigap langsung menyelamatkanya dengan memegang badanya. Tae Ri kaget melihat sikap Manager Kim seperti tak biasanya, akhirnya Manager Kim melepaskan tanganya sambil mengomel.
“Hei... Bisakah kau berjalan lurus? Kau terus terjatuh karena memakai sepatu hak tinggi.” Ucap Manager Kim dengan nada tinggi.
“Kenapa kau memegangku? Apa Kau menyukaiku?” ucap Tae Ri, Manager Kim tak mengubrisnya
“Maukah kau menjadi manajerku? Kau menangkapku saat aku terjatuh dan datang saat aku memanggil.” Kata Tae Ri.
“Aku manajernya Soo Ho... Aku tidak  bisa bersikap baik karena ingin menjadi manajermu.” Tegas Manager Kim dan beranjak pergi. Tae Ri langsung menghadangnya.
“Kau bilang tidak mau menjadi manajerku... Kalau begitu, jadilah pacarku...” ucap Tae Ri blak-blakan yang membuat Manager Kim kaget
“Kau harus pilih, menjadi manajer atau pacar... Untuk apa lagi kita selalu bersama?” kata Tae Ri. Manager Kim hanya bisa tertawa mendengar ucapan Tae Ri seperti  bercanda.
Tae Ri meminta Manager Kim agar menjawabnya bukan tertawa, Manager Kim hanya diam saja sampai akhirnya Tae Ri meluapkan semua yang ada di pikiranya. Tae Ri mengumpat Manager Kim itu Pengecut dan tidak punya nyali. Ia tahu kalau Sudah bertahun-tahun, tapi Manager Kim yang  tidak bisa mengungkapkan perasaan.
“Kau malah membuat wanita yang menanyaimu dahulu.” Ucap Tae Ri dan akhirnya Manager Kim tak bisa lagi menahan perasaanya langsung mencium Tae Ri. Tae Ri pun tak menolaknya membiarkan Manager Kim menciumnya. 


Soo Ho sedang memilih pakaian dalam dress room melihat Geu Rim yang mengintip dari depan pintu menanyakan pendapat tentang pakaian dan mengajak untuk pergi ke suatu tempat yang bagus dengan penuh semangat.
“Kurasa aku harus ke stasiun siaran” ucap Geu Rim. Soo Ho kaget karena kencan mereka kembali gagal.
“Pak Lee baru saja menelepon... Dia memintaku datang sekarang juga.” Ucap Geu Rim.
“Lalu Apa Kau akan pergi sekarang?” tanya Soo Ho dengan nada kesal. Geu Rim mengatakan kalau Tuan Lee juga meminta agar mengajak Soo Ho.

Keduanya naik mobil bersama, Soo Ho terlihat sedikit kesal. Sementara Geu Rim senang karena mereka bisa merekam siaran di hari ulang tahun Soo Ho dan kalau memikirkanya kalau  merekam sepekan lebih awal, jadi akan punya waktu lebih untuk berkencan.
Soo Ho tak percaya mendengarnya mulai tersenyum,  Geu Rim pikir mereka juga bisa berkencan setelah siaran. Soo Ho pun makin bahagia mendengarnya karena mereka bisa berkencan setelah siaran. 

Acara rekaman "'Ji Soo Ho's Radio Romance'" dimulai, Geu Rim memberikan naskah yang dibuat pada Soo Ho dan Tuan Lee memberikan kode agar Soo Ho bisa memulai bicara.
"Menyukai seseorang yang kita sukai. Apa lagi yang lebih sederhana dan lebih indah? Ketulusan membuat seseorang menjadi manusia. Kepada siapa aku tulus hari ini? 'Ji Soo Ho's Radio Romance' pukul 4.00 pagi. Aku di sini bersama kalian."
Bersambung ke part 2

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar