PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 06 November 2014

Sinopsis Birth of Beauty Episode 11 Part 1


Tae Hee yang sedang mencari-cari Sa Ra di jembatan, akhirnya bisa menemukannya, tapi saat bertemu ia memarahi Sa Ra yang menungu seperti orang bodoh. 

"Kau akan mati kedinginan, hanya untuk merayakan ulang tahun mu" ucap Tae Hee sambil memegang tangan Sa Ra dan berusaha menghangatkannya. 

"Ulang tahunku bukan apa-apa, Aku hanya perlu hidup sebisaku.," kata Sa Ra dengan mata berbinar-binar saat melihat Tae Hee yang datang. 

Lalu Tae Hee berjanji akan selalu merayakan ulang tahun Sa Ra, terlihat gambaran saat Tae Hee yang mengelihat Geum Ran dan menghapus tepung diwajahnya lalu matanya kembali melihat Sa Ra yang ada di depannya. 

"Selamat Ulang Tahun....Sa Geum Ran." ucap Tae Hee lalu mencium Sa Ra sebagai hadiah ulang tahun darinya. 


Sa Ra dan Tae Hee pulang dengan wajah saling tersipu malu dan pundak sengaja di senggolkan ke Sa Ra seperti sedang mengodanya. Ketika di depan tangga, Tae Hee mengatakan mereka harus tidur, Sa Ra setuju karena besok banyak pekerjaan yang harus mereka lakukan. 

"Kau harus menemui nenek mu dan membawa pengacara Aku harus pergi shooting program "Birth of a Chef" dan akan pergi ke restauran juga mengunjungi ibuku, di Rumah sakit" jelas Sa Ra. 

"kenapa kita harus selalu sibuk? Aku rasa, kita tidak akan bisa berkencan. sekarang, mari kita ubah mood kita dan tidur" ajak Tae Hee. 

Sa Ra mengucapkan selamat malam dan akan pergi, tapi tangan seperti tertahan, dia tersipu malu melihat Tae Hee yang tak mau melepaskan genggaman tangannya. 

"kau bilang kita harus tidur terpisah, mengapa kau memegang tangan ku sangat erat?" ucap Tae Hee berpura-pura. 

"bukan aku...Kau yg memegang nya" kata Sa Ra dengan tersenyum 

Tae Hee mengetarkan tangannya, ia mengatakn tangannya itu terkena sindrom alien lagi dan bukan dirinya yang menahan tapi tangannya, ia mencoba menghentikan getaran dengan tangan kirinya. 

Sa Ra pun mengodanya dengan mengatakan ingin melepasnya, Tae Hee langsung menolaknya lalu menyenggolkan kembali bahunya pada Sa Ra begitupun juga sebaliknya dengan wajah tersipu malu. 


Sa Ra duduk di kamar sendirian, ia memegang bibirnya dan mengingat saat Tae Hee menciumnya. Tubuhnya langsung gemetar dan wajahnya sangat bahagia karena Tae Hee sudah menyatakan cinta padanya dengan ciuman. 

Sedangkan Tae Hee sudah berganti dengan pakaian tidur dan berdiri di depan kaca mengatakan dirinya itu memang seorang pria karena bisa mengakui perasaannya. Dengan bangga, Tae Hee memperlihatkan dada yang bidang dan tubuhnya yang tegap. 

Lalu ia memegang bibirnya mengingat saat ia mencium Sa Ra dan tersenyum sendirian di kamar karena mengingat moment bersama Sa Ra. Diam-diam Tae Hee mengambil gambar Sa Ra yang di pajang di ruang tamu, Ia tersenyum memegang gambar bahu Sa Ra. 

"Ahjumma......Selamat tidur....." ucap Tae Hee lalu memberikan ciuman pada gambar Sa Ra dan pergi tidur. 


Sa Ra tidak tidur, ia berdiri di depan cermin mencoba baju yang akan ia pakain besok untuk kencan. Wajah Geum Ran terlihat didepannya. Keduanya saling menyapa satu sama lain. 

"Kau telah melalui banyak kesulitan, kecelakan itu..lalu jatuh kedalam laut dan operasi plastik" ucap Sa Ra 

"semuanya sungguh memuakkan" balas Geum Ran. 

Lalu keduanya tertawa, Geum Ran tahu itu memuakan tapi dia merasa senang dan bisa melihat Sa Ra tertawa karena bisa bertemu dengan laki-laki yang baik dan kebahagian itu ada didepan matanya. 

"dicintai seseorang sangatlah bagus, tapi mencintai seseorang itu menakutkan. Aku ragu apakah kita bisa merasakan cinta lagi?" ucap Sa Ra yang terlihat ketakutan. 

"memang itu akan sangat tidak mudah, kehidupan pernikahan mu memang sangat menyedihkan, tapi kenapa kau merasa takut?" tanya Geum Ran 



"aku sangat merasa takut karena aku pernah gagal" jelas Sa Ra 

" Kau telah melaluinya, dan  tidak ada yg bisa kau perbuat, jangan takut...hadapi semuanya" tegas Geum Ran 

Ia melihat Tae Hee itu berbeda dengan Kang Joon. Sa Ra tersenyum dengan sedikit tak percaya. Kedunya kembali tertawa bahagia bersama. Geum Ran memberitahu kalau bukan cinta yang membuat Sa Ra takut tapi ia takut akan terluka lagi. 

"semua yang aku lalui karena aku seorang yang lemah. aku hanya seorang "ahjumma" yang cuma bisa bergantung dengan suami. Setelah semua yg kumiliki hilang,aku tidak bisa melindungi diriku sendiri juga melindungi ibuku" cerita Geum Ran terlihat sedih. 

Sa Ra mengartikan kalau sekarang bukan tanah dan mantan suaminya yang harus ia miliki tapi ia harus memiliki kekuatan. Geum Ran membenarkan dan kekuatan itu akan datang dari kemampuan, seorang wanita karier akan terlihat lebih keren menurutnya. 

"Jika kau memiliki kekuatan,kau bisa memiliki cinta dan melindungi ibumu" pesan Geum Ran. Sa Ra tersenyum melihat bayangannya sendiri dengan tubuhnya yang dulu. Dia merasa sebuah ide cemerlang dari Geum Ran. 


Sa Ra mengambil selebaran di atasn mejanya tentang "Birth of a Chief"...

"Bersaing untuk menjadi seorang Koki, Jika kau menjadi Koki yg Hebat,hadiah yg kau menangkan sebesar $100K." ucapnya membaca tulisan yang tertulis di selebaran. 

Sa Ra memlototkan matanya dengan penuh semangat, ia bergumam tidak ingin hanya sebagai pencicip makan saja tapi sekarang ia akan mencoba menjadi seorang koki.


Ibu Kang Joon sudah tertidur, semuanya datang dengan mengatakan kalau dunia yg sangat menyebalkan. Sang istri bangun mendekatinya suaminya yang pulang larut, lalu ia mencium bau alkohol dari tubuh suaminya, ia pun menanyakan apa sebenarnya yang terjadi. 

"aku merasa bersalah dengan mendiang Geum Ran." ucap ayah Kang Joon dan istrinya garuk-garuk kepala karena suaminya membahas mantan istrinya anaknya yang sudah meninggal. 

"saat Geum Ran menikah dengan Kang Joon, kita tinggal di rumah kontrakan dan tidak memiliki apapun. Geum Ran yang mengurusi ibuku yang sakit jiwa dan selalu tersenyum tak pernah mengeluh" cerita Ayah Kang Joon yang mabuk. 

Ayah Kang Joo sudah tahu kalau Geum Ran itu mati karena tahu suaminya berselingkuh dan mereka semua bisa hidup lebih baik sekarang yang membuat hati nuraninya terganggu. Ibu Kang Joo hanya bisa menunduk malu karena memang selama ini Geum Ran yang sudah membantu keluarga mereka. 

"gedung itu berdiri diatas tanah Geum Ran...kurasa, kita harus mengembalikannya ke ibunya" ucap Ayah Kang Joon 

Istrinya pun kaget mendengar pemintaan suaminya, Ayah Kang Joon berteriak kalau ia  merasa mereka bisa hidup tanpa memiliki gedung itu, kalau mereka tak melakukan itu maka pada akhirnya akan ada penyakit yang mengerogoti tubuh mereka. 


Chae Yoon melonggo kaget karena di minta untuk mengembalikan gedung yang sudah diberikan Kang Joon padanya. 

"aku juga tidak akan mengembalikan gedung itu kepada ibunya Geum Ran.tapi...Jika ayah mertuamu bersikukuh untuk mengembalikannya,  pasti sangatlah rumit" jelas ibu Kang Joon 

Ia ingin mereka berpura-pura untuk mengembalikannya lalu menjualnya, Chae Yoon mengingatkan kalau gedung itu diberikan karena ini pernikahan kedua untuk anaknya. 

"kalau Kang Joon menggunakan gedung itu  sebagai stasiun penyiaran CEO, nanti akan banyak gossip jadi, kami meletakkan namamu sebagai pemilik" jelas Ibu Kang Joon 

Chae Yoon menyindir ternyata kepemilikan gedung itu hanya sementara dan akan diambil dengan begitu saja. Ibu Kang Joon melotot marah karena Chae Yoon itu berani mengatakan kata-kata yang tidak sopan pada ibu mertuanya. 

"ketika aku bersamamu, aku tidak bisa lepas untuk memikirkan tentang Geum Ran,jadi kau ambil saja jatahnya, paling tidak setengahnya" perintah ibunya yang langsung keluar kamar sambil mengedumel. 

" ini sangat tidak masuk akal, tapi dimana Lee Kang Joon?" tanya Chae Yoon bertanya-tanya sendiri. 


Kang Joon sudah ada di dalam rumah di depan ruang tamu, dalam rumah yang gelap anak buahnya menelp memberitahu Sa Ra ada di dalam rumah bersama laki-laki. ia juga melihat lampu dapurnya itu masih menyala. 

"berapa lama mereka telah berkencan..cari tahu siapa pria  itu dan pekerjaannya, ikuti Sara lagi, besok" perintahnya. 


Saat memberikan perintah Kang Joon sudah menaiki tangga, Chae Yoon yang mendengarnya mengejek Kang Joon yang sedag menyelidiki Sa Ra. Kang Joon menegaskan kalau itu bukan urusan Chae Yoon 

"kalau memang tidak,kau akan sangat menyesal karena kau telah dipermainkan oleh Sara." ucap Chae Yoon sinis. 

Kang Joon menatap sinis istrinya dan merasa Chae Yoon itu cemburu. Chae Yoon mengakui dirinya itu sangat mencintainya dan sangat membencinya. Tapi menurutnya sekarang ia merasa kasihan bukan cemburu. 

"aku hanya bisa menunggu 3  minggu, setelah itu, pergi sesuai dengan janjimu" tegas Kang Joon lalu masuk kamar.

Chae Yoon menatap sinis dan ditangannya terlihat memegang kantung yang sengaja ia ambil dari kamar suaminya.



Sa Ra sedang memasak di dapur,  Tae Hee keluar dari kamar melihat Sa Ra yang sudah bangun padahal hari ini ia ingin membuat sarapan. Sa Ra memperlihatkan selebaran dan memberitahu akan mengikuti kompetisi "Birth of a Chef". 

Tae Hee mengambil kertas dari tangan Sa Ra dan melihatnya, wajahnya terlihat cemberut karena sekrang saja mereka sudah tak punya waktu untuk berkencan. 

"aku memiliki alasan penting mengapa harus ikut kompetisi, jadi Dokter..kembalilah tidur" ucap Sa Ra 

"tidak, mari kita melakukannya bersama"kata Tae Hee yang sudah menarik bajunya untuk membantu

Sa Ra menolak karena ia ingin melakukannya sendiri jadi ia meminta Tae Hee tak perlu mengkhawatirkan dan akan melakukan semuanya dan ia juga akan bisa mulai berkencan. Tae Hee menatap Sa Ra yang sibuk mengocok telur tanpa bisa berbuat apapun. 


Pagi hari di gedung Winner Grup, Chae Yoon kembali membuka acara 

"Dalam putaran pertama,kita bersama Lee Jung Shin yang memiliki  pengalaman selama 30 tahun dalam memasak di rumah dan Koki Kim Joon Young, sebagai juri"

Dengan senyuman pura-puranya Chae Yoon menanyakan pada Sa Ra tentang makanan buatan Jung Shi. Sa Ra mencoba dan berkometar kalau daging babi panggangnya kali ini lebih baik di banting minggu kemarin karena sangat unik karena memakain pasta tauco. 

" tapi menurut aku, akan lebih enak rasanya lagi apabila ditambah dengan bubuk jamur." saran Sa Ra yang mengunyah makanan dengan perlahan. 

Chae Yoon menatap sinis tapi ia mencoba untuk profesional di depan kamera. 


Sa Ra yang masuk ke dalam ruang Make Up diberi pujian karena kerjanya sangat bagus, Chef Kim menghampirinya menanyakan dari mana ia tahu tentang pengunaan bubuk jamur. 

"kau adalah wanita yg masih muda, apa kau pernah memasak sebelumnya ?" tanya Chef Kim. 

Ya, Chef. aku sangat menyukai masak" ucap Sa Ra tersipu malu.

Chae Yoon mendengar jawaban Sa Ra terlihat sinis karena ia tahu umur Sa Ra lebih tua darinya. Sa Ra menawarkan supaya Chef Kim mau mencicipi masakan buatannya, lalu ia mengambil tas berisi makanan dan menjejerkannya di meja. 

"Ya Tuhan.... ini masakan Korea, Jepang, Cina...dan masakan Italia segala pilihan lainnya" kata Chef Kim yang kaget melihat ada banyak makan yang dibuat Sa Ra 

" aku akan ikut kompetisi utk menjadi seorang chef, jadi aku membuat semuanya" ucap Sa Ra  malu-malu 

Ia meminta Chef Kim mencicipinya dan mengajak kru yang lainnya yang ada diruang make up juga mencicipinya. Semua langsung mengerubuti meja dan mencicipi langsung memuji masakan Sa Ra itu enak. Chae Yoon makin sinis karena Sa Ra selalu mendapatkan pujian. 


Di tempat lain, Tae Hee pergi ke kantor pengacara. Seserang pria mengenalkan dirinya sebagai pengacara Park. 

"tolong tangani kasus ini dengan baik dan kita tidak memiliki waktu yg lama karena mengingat usia nenek ku" ucap Tae Hee 

"dalam waktu satu minggu, aku yakin akan membuat kasus ini ditangguhkan" tegas pengacara Park dengan penuh keyakinan. 



Chef Kim berterimakasih karena Sa Ra membuat makanan, Sa Ra tak percaya kalau menurut Chef Kim Sa Ra bisa bisa menjadi Chef. 

"kau sudah pasti kau bisa dengan kemampuan seperti ini, kau lebih dari memenuhi syarat" jelas Chef Kim. 

"Wuahh, akan menakjubkan jika kau ikut dalam kompetisi dan menang, Akan ada sebuah perubahan dari sang pencicip menjadi seorang chef." ucap PD acaranya. 


Chae Yoon mendekati Sa Ra ketika Chef Kim sudah pergi, Ia melihat Sa Ra yang memiliki pengalaman memasak padahal belum menikah dan ingin tahu sejak kapan Sa Ra itu belajar masak. 

"delapan tahun yg lalu,aku memasak untuk semua anggota keluarga dirumah dan hanya melakukannya sebagai hobi tapi ternyata berubah menjadi ahli" cerita Sa Ra 

" lalu di CV mu, disebutkan bahwa kau wanita yang sempurna dari Gangnam. tapi tanganmu begitu kasar dan  ujung jari mu terlihat melepuh, sepertinya kau telah melakukan banyak pekerjaan rumah. apakah hidup mu sangat menderita?" sindir Chae Yoon 

Sa Ra meremas tangannya sendiri menahan amarahnya, Chae Yoon merasa Sa Ra itu telah menyembunyikan sesuatu. Semua Kru mulai melirik Chae Yoon yang berkata seperti menduh, 

"kami bahkan tidak terlalu dekat tapi kau telah memiliki banyak tahu tentang ku, jadi kapan kau membaca CV ku?" ucap Sa Ra yang masih tersenyum. 

" karena kau sangat menarik dan  jika kau lebih terkenal maka kau akan banyak di wawancari dalam acara "Talk Show"  saat sebagai bintang tamu." sindir Chae Yoon yang langsung melangkah pergi. 

Sa Ra menatap Chae Yoon dengan tatapan sinis, lalu ia mengantar Chef Kim keluar dari gedung. Chef Kim yakin kalau Sa Ra akan berhasil karena sangat makannya itu sangat mengesankan. Sa Ra tersenyum dan berterimakasih. 

"Sa Ra.......mengapa kau bekerja begitu keras ?" tanya PD setelah mengantar Chef Kim. 

"Aku akan melindungi orang yang aku cintai, untuk itu aku membutuhkan kekuatan" bisik Sa Ra 

PD tak percaya kalau Sa Ra memiliki seorang pria, walaupun ia tak tahu siapa pria itu tapi ia merasa laki-laki itu sangat beruntung memilikinya. Sa Ra tersipu malu lalu berpisah jalan.


Saat di lorong tak sengaja Sa Ra bertemu dengan Min Hyuk kembali. Min Hyuk mengatakan kalau ia sudah mencarinya di ruang ganti dan mendengar kalau Sa Ra ingin ikut kompetisi sebagai chef. Sa Ra yang melihat Min Hyuk mengetahui terlihat sangat senang. 

"Semua orang sangat mengharapkannya." puji Min Hyuk 

"Aku, juga....aku akan melakukan yg terbaik" ucap Sa Ra 

Min Hyuk memberikan sebuah amplop berisi undangan dari kelas masak dari chef Italia yang sangat terkenal. Sa Ra melihat undangan dari kelas masak Chef Cannavaro. Dia pun mengucapkan terimakasih karena bisa belajar masak dari chef terkenal. Min Hyuk memberikan senyumannya pada Sa Ra. 



Tae Hee masih duduk di ruangan pertemuan dengan pengacara, ia gelisah karena Sa Ra tak menelpnya padahal ini hari pertama mereka saat berkencan dan ahjumma kesayanganya itu sangat sibuk. Tae Hee yang tak bisa menahan rasa penasarannya mencoba mengirim pesan. 

"apa yg kau lakukan ?"

"apa shootingnya selesai ?"

Tak ada balasan dari Sa Ra,  "mengapa kau tak membalas, apa ponselmu mati?" Tae Hee kembali menulis pesan untuk Sa Ra. 

"ahh ahjuma. apa jari mu patah atau apa ?" tulis Tae Hee yang gemas karena belum mendapatkan balesan telpnya. 

Tae Hee yang sudah tak bisa menahan rasa penasarannya, mencoba nelp Sa Ra. Lalu langsung menyindir Sa Ra yang memiliki ponsel hanya sebagai gaya saja 

"kenapa seharian ini tidak ada sms atau telpon darimu, jika kita seperti ini, apa artinya kalau kita  telah berkencan. aku telah mengirimkan banyak sms. kenapa kau tidak satupun......" ucap Tae Hee yang langsung nyerocos marah 

"mengapa kau begitu kesal.....aku sibuk bekerja..." jelas Sa Ra tersenyum 

Tae Hee kesal dan menganggap pekerjaan itu lebih penting bagi Sa Ra dibanding dirinya. Sa Ra tak suka Tae Hee mempertanyakan hal itu, lalu ia memberitahu dirinya akan mengunjungi ibunya di rumah sakit lalu dan akan menelpnya lagi. Tae Hee kesal karena Sa Ra langsung menutup telpnya. 

Dari belakang anak buah Kang Joo mencoba mengikuti Sa Ra keluar dari gedung Winner Grup. 


Ketua Choi datang dengan nafas terengah-engah, memberitahu detektif yang menangani kasus Kang Joo menelp dan memberitahu kalau Kang Joo sekarang sudah bebas. 

"Apa? Lee Kang Joon..... sudah bebas....dia akan mulai mencari orang yg melaporkannya" pikir Tae Hee


Sa Ra berjalan sendirian menuju rumah sakit ibunya, ia tak menyadari langkahnya itu di ikuti oleh seorang pria dari belakang. 

Sementara di dalam Kyung Joo sedang menemani ibu Geum Ran jalan di sekitar rumah sakit. 

"udara diluar sangat dingin, jadi aku membawakannmu selimut tunggu sebentar" ucap Kyung Joo yang kembaili ke kamar. 

Sa Ra yang masuk tak sengaja harus menengok kebelakang ketika ada orang yang ingin keluar dari rumah sakit. Saat itu juga ia melihat anak buah Kang Joon yang terlihat mengikutinya, buru-buru ia menelp Tae Hee. 

"aku sekarang di Rumah sakit, tapi sepertinya  seseorang telah membuntutiku. dia mneggunakan jas panjang warna hitam dan Ia..."

Saat Sa Ra masuk ke rumah sakit, ia melihat ibunya yang ada di lantai dua terlihat ketakutan. Ibu Geum Ran melihat jelas pria yang pernah menculiknya ada di depan rumah sakit. Sa Ra melihat pria itu dari kejauhan menyakinkan kalau ibunya melihat ke arah pria itu. 


Ambulance datang berhenti tepat di depan pintu, Sa Ra merasa itu kesempatanya untuk lari menyelamatkan ibunya yang ada di lantai dua. Dia buru-buru menarik ibunya untuk bersembunyi, anak buah Kang Joon langsung masuk ke dalam rumah sakit dan melihat Sa Ra yang membawa ibu Geum Ran.

 "laki laki itu...adalah orang yg menculik ku"bisik Ibu Geum Ran yang terbata-bata.

Sa Ra memeluk ibunya dan mencoba menenangkan kalau pria itu tak akan menculiknya lagi, wajahnya juga terlihat takut kalau sampai pria itu bisa menemukan tempatnya bersembunyi. Beberapa langkah lagi, si pria akan mendekati Sa Ra, terlihat tangan yang menepuk pundaknya.

"Aku datang atas perintah Lee Kang Joon." ucap seorang pria.

Beberapa saat kemudian si pria sudah mendapatkan luka di wajahnya dan di dorong ke dalam tangga darurat. Ternyata yang menepuk pundak di pria itu adalah Tae Hee.

"katakan pada Lee Kang Joon.sekarang, aku akan berada terus di dekat Sara 24jam/7hari" ucap Tae Hee. 

Dia akan mengancam kalau sampai ia menangkap pria itu sedang mengikuti Sa Ra maka ia tak akan mengampuninya. Setelah itu ia meninggalkan tangga darurat dan anak buah Kang Joon menatap sinis pada Tae Hee yang memukulnya. 


Mereka berempat akhirnya pergi dengan mobil Tae Hee, di dalam mobil ibu Geum Ran melihat wajah Tae Hee adalah orang yang menyelamatkannya waktu itu. Tae Hee sedikit malu karena ketahuan ia yang menolong ibu Geum Ran. 

Kyung Joo ingat dengan cerita ibu Geum Ran kalau seorang pria yang menyelamatnya di rumah sakit. 

"bagaimana kau bisa menyelamatkannya, tapi sebenarnya apa hubungan kalian berdua?" tanya Kyung Joo. Sa Ra sempat melirik Tae Hee yang duduk disebelahnya. 

"aku...Managernya Sara....." ucap Tae Hee sambil tertawa 

Ia juga berpesan pada semuanya untuk tak perlu takut lagi dengan orang yang menganggu mereka karena ia pasti akan menyelamatkannya lagi. Sa Ra tersenyum mendengar Tae Hee mengucapkan hal itu, Ibu Geum Ran pun tersentuh mendengar ucapan Tae Hee yang membuatnya sedikit nyaman. 


"Jadi.....Orang itu tahu bahwa aku yg menyuruh mu?" ucap Kang Joon saat menerima laporan dari anak buahnya. 

Anak Buahnya memberitahu Sa Ra mengunjungi rumah sakit tempat ibu Geum Ran di rawat. Kang Joon tak percaya karena Sa Ra itu dekat dengan mantan ibu mertuanya. 


Sampai di rumah Kyung Joo langsung mengumpat, dirinya itu tak akan memaafkan orang yang menculik ibu Geum kemarin. 

"Jika aku menangkapnya, aku akan mencakar-cakarnya wajahnya" teriak Kyung Joo 

Tapi Yeo Ok malah melamun tak mendengar ucapann teman anaknya itu, Kyung Joo merasa ibu Geum Ran masih merasa ketakutan setelah di culik. Yeo Ok memberitahu kalau ia sedang memikirkan Sa Ra dan mengingat ketika Sa Ra memeluknya untuk menyelamatkan dari penculikan. 

"saat dia memeluk ku,seperti tidak asing. Aku mengenal sentuhan itu dan tidak bisa melupakan bagaimana rasanya, sekarang aku selalu memikirkan wanita muda itu." ungkap ibu Geum Ran 



Sa Ra memilih donat yang ingin ia makan lalu membawanya dengan minuman. Tae Hee menatap sinis pada Sa Ra yang menuju ke meja tempat ia duduk. Sa Ra memberikan senyumannya pada Tae Hee. 

"hari ini..Terima kasih untuk semuanya." ucap Sa Ra 

"apa yg kau lakukan seharian ini, kenapa kau tidak menjawab telpon ku" tanya Tae Hee dengan ketus

Lalu Sa Ra menjelaskan ia sudah mengatakan sebelumnya, Tae Hee mengumpat acara "birth of Chef" yang diikutinya. Sa Ra heran karena Tae Hee mengumpat pada acara yang ia ikuti. Tae Hee merasa ia tak mendapatkan keadilan. 

"sepanjang hari aku menelpon mu,rasanya ini tidak adil karena aku tidak  mendapatkan perhatian mu sepanjang hari" ucap Tae Hee kesal 

"karena itu, sekarang kau menjadi kesal ??" kata Sa Ra yang mulai ikut kesal 

Tae Hee merasa seharusnya saat pertama kali hari berkencan itu terlihat sesuatu yang enak di pandang. Sa Ra yang kesal merasa sangat melegakan sekarang karena pandangan yang lebih bagus dari pada yang jelek. Lalu keduanya duduk terlihat sangat acuh sambil meminum coffee masing-masing. 


Dua orang pelajar yang tak sengaja lewat meminta Sa Ra untuk berfoto bersama. Sa Ra memperbolehkan dengan gaya imutnya ia mengajak beberapa kali ia memberikan senyuman pada kamera. 

"Ahjumma ini , dia bahkan tidak tahu kalau dia dalam bahaya sekarang Orang suruhan Lee Kang Joon mungkin sedang berada disekitarnya " gumam Tae Hee melirik Sa Ra yang masih bisa tersenyum. 

Seorang pria berjas datang mengenalkan diri sebagai Direktur Kim dari Agensi J talent. Sa Ra terlihat binggung, Direktur Kim menawarkan diri untuk beribicara tentang masalah iklan. Tae Hee langsung mengambil kartu nama dari Direktur Kim kalau ia adalah manager dari Sa Ra. 


Beberapa saat kemudian Sa Ra tak percaya Tae Hee itu ingin menjadi managernya. Tae Hee merasa menjadi manager Sa Ra itu bukan pekerjaan yang buruk dan ia akan menjadi manager yang kejam. 

"Aku akan mendapatkan bayaran sebagai seorang Manager dan selalu berada disisimu 24jam/7hari.dan memantau semua pergerakan yang kau lakukan." jelas Tae Hee 

"sekarang ini aku manager mu dan aku adalah Manager yg sangat kejam!" tegas Tae Hee. Sa Ra pun hanya bisa mempelihatkan wajah cemberutnya karena Tae Hee menjadi managernya sekarang. 


Chae Yoon datang ke sebuah tempat dan ingin mendaftarkan Gedung Canvas sebagai namanya dan ia juga membawa stempel milik Kang Joon, ternyata kemarin yang dicurinya itu adalah stempel. Dia juga sudah membawa surat pendaftaran sementar dan berkas lainnya. 

"aku akan menjual gedung itu secepatnya  setelah gedung itu milikku dan aku akan menjual dengan secara diam-diam jadi kau urus semuanya yah" perintah Chae Yoon pada anaknya. 


Min Hyuk kaget melihat ibunya yang sudah ada di dalam ruanganya, ibunya langsung berdiri dengan wajah panik. 

"Pengacara yang kau sewa untuk mengurus nenek itu telah dipecat. Han Tae Hee mencoba mengeluarkan wanita tua itu dari penjara. Orang yg berdiri disamping wanita tua itu   sepertinya memang benar-benar cucunya" ungkap ibu Min Hyuk panik 

Ia yakin kalau semua direksi pada akan berada di sisi  Tae Hee dan akan bertindak dengan semua. Min Hyuk dengan wajah sinisnya akan menusuk dari belakang. Lalu menyuruh seketarisnya untuk menghubungi Kang Joon datang keruangannya. 


Kang Joo kaget melihat foto Han Tae Hee adalah pewaris Winner Grup. Min Hyuk tahu istri Kang Joon itu sangat mengenal baik Tae Hee. 

"Kita membutuhkan nenek yang harus kau lakukan adalah mengeluarkan nenek lalu aku betindak seolah olah seorang cucu yang baik dan akan mendampinginya saat keluar dari penjara" jelas Min Hyuk dengan mata liciknya 

Ia juga meminta pada Min Hyuk untuk memberitahu pada media kalau dirinya adalah orang yang membuat nama Winner Grup yang tadinya tercoreng jadi membaik. 


Ibu Kang Joon datang dengan wajah panik memanggil Chae Yoon, dua kakak beradik turun dari tangga menanyakan kenapa ibunya terlihat panik dan menduga kalau ada sesuatu yang buruk. 

"Chae Yoon mengajukan pendaftaran murni  atas nama dirinya pada Gedung Canvas, sehingga dia dapat mengambil alih semuanya" jerit Ibu Kang Joon 

Ayah Kang Joon yang terlihat baru keluar kamar kaget karena Chae Yoon ingin mengambil alih itu semuanya. Istrinya memberitahu dirinya itu mendapatkan pesan dari bagian pendaftaran dan ingin memastikan kalau mereka memang ingin melakuan perubahan kepemilikan. 

"Chae Yoon telah menjadi gila ingin  memiliki gedung itu." umpat ibunya kesal 

Kang Joon menerima telp dari ayahnya yang memberitahu tentang kelakuan Chae Yoon yang akan mengubah namanya. Dengan mata sinisnya, Kang Joon menelp Chae Yoon dan menyuruhnya cepat pulang.


Sa Ra binggung karena Tae Hee memperlihatkan papan cara mempertahankan diri. Tae Hee mengatakan kalau mereka belajar seperti ini supaya Sa Ra bisa melindungi dirinya sendiri.

"Kau itu harus bisa menghasilkan banyak uang jadi kau tak boleh terluka" jelas Tae Hee 

Ia menunjuk pada gambar pertama, seolah-olah ia seorang laki-laki pengoda sedang berjalan lalu menghampiri dan menatap Sa Ra setelah itu mengodanya dan memegang tangannya. Sa Ra masih terdiam, Tae Hee mencoba memegang tangan Sa Ra lebih keras lagi. 

Sa Ra langsung memelintir tangan Tae Hee dan akhirnya mengeluh kesakitan. 

"apa itu terasa sakit, jadi kenapa mencoba untuk mengajarkanku bela diri. aku berada di tingkat Nasional untuk Judo" ungkap Sa Ra. 

Tae Hee yang merasa kesakitan menilai Sa Ra harus lebih kuat lagi, ia memegang tangan Sa Ra dan ia ingin tahu apa yang dilakukan Sa Ra dalam keadaan seperti itu. Sa Ra langsung menjedotkan kepalanya pada Tae Hee. 

"Ahjumma, adakah sesuatu yg kau benci dariku, aku bertindak sopan pada mu" teriak Tae Hee. Sa Ra meminta Tae Hee untuk menghentikan latihannya. Tae Hee tak mau mereka harus tetap berlatih. 


Tae Hee mencontohkan penyerangan dari belakang yang di lakukan oleh pria jahat. Sa Ra awalnya hanya diam dan Tae Hee terus memeluknya dengan erat. Sa Ra malah tersipu malu yang membuat Tae Hee terlihat menjadi gugup. 

"apa kau tahu cara melawannya? lakukanlah jika kau tahu" perintah Tae Hee dengan wajah gugupnya 

"Tidak... kali ini aku tidak tahu caranya" ucap Sa Ra dengan wajah tersipu malu. 

Lalu Tae Hee mencoba terus kalau penjahat itu akan mencekiknya dengan sangat kuat, wajah Sa Ra malah tersenyum karena Tae Hee terus saja memeluknya. Tae Hee akhirnya terus memeluk Sa Ra dengan senyuman begitupun juga Sa Ra yang senang karena Tae Hee sekarang memeluknya dengan erat. 

Bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar